ALKOHOL : EFEK FARMAKOLOGIS, METABOLISME, DAN TERAPI
Nama : M. M. RYZKY RYZKY MUKHLISH MUKHLISH NIM : 20131041031 2013104103111 1165 65
FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 / 2015
BAB I Pendahuluan Alkoho Alkoholl merupa merupaka kan n senyaw senyawa a karb karbon on yang yang memil memiliki iki gugus gugus fungsi fungsi hidro hidroksi ksi atau atau (-OH). (-OH). Alkoho Alkoholl sendir sendirii bersif bersifat at asam asam lemah lemah dan mudah mudah diabsorbsi di lambung. Di Indonesia minuman beralkohol beralkohol ini sangat mudah dijumpai bahkan sangat gampang untuk membelinya. eperti pada bulan februari !"#$ yang lalu% seorang pengguna yo&t&be mengunggah sebuah 'ideo seorang pelajar (sekolah menengah pertama) sedang membeli minuman keras bermerek *&ntang di sebuah supermarket. etugas kasir pun tidak menegur menegur atau bertanya bertanya kartu identitas pelajar itu. angat memprihatinkan jika diingat Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam. +ali ini penulis akan mmengakngkat mmengakngkat kasus kembali kembali tentang , teknisi yang yang mera meraki kitt pesa pesawa watt s&kh s&khoi oi di Indo Indone nesi sia a yang yang meni mening ngga gall kar karena ena kelebihan kadar alkohol di dalam darahnya pada tahun !"#" yang lalu. enurut enurut keteran keterangan gan seorang seorang saksi. saksi. ebelum ebelum meninggal% meninggal% ketiga ketiga warga warga negara &sia mengalami gejala mual% muntah-muntah% sesak nafas dan akhirnya gagal nafas. ebenarnya apakah yang terjadi pada tubuh ketiga teknisi tersebut dan sudah sampai sejauh mana toksisitas dari alkohol yang terkandung dalam darah ketiga teknisi tersebut.
BAB II Pembahasan ETANOL /A0O1% suatu alkohol dengan ! atom karbon% atau se2ara umum dikenal dengan istilah alkohol% adalah salah satu obat yang paling luas penggunaannya. Obat ini memiliki beragam efek langsung pada berbagai sistem neurokimia. enyawa ini dihasilkan se2ara alami serta mudah pula disintesis. ada sebagian besar masyarakat belahan dunia barat% alkohol dikonsumsi sebagai minuman% dan berkontribusi besar pada tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas serta biaya kesehatan% terlebih bila alkohol ini digunakan se2ara bersamaan dengan obat-obatan terlarang. etelah pemberian se2ara oral% etanol diserap se2ara 2epat dari lambung dan usus halus ke dalam sirkulasi darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh ("%$-"%3 14+g). +onsentrasi pun2ak di2apai pada waktu ," menit setelah konsumsi etanol pada kondisi perut kosong. +arena absorpsinya yang lebih 2epat pada usus halus dibandingkan pada lambung% keterlambatan pengosongan lambung (adanya makanan) akan menghambat absorpsi etanol dilambung. etabolisme etanol dilambung lebih rendah pada wanita dibandingkan pria% yang berpengaruh pada besarnya risiko. Aspirin meningkatkan bioa'ailabilitas etanol melalui penghambatan kerja alkohol dehidrogenase (ADH). tanol terutama dimetabolisme melalui oksidasi hepatik dihati% mula-mula etanol diubah menjadi asetaldehida oleh ADH kemudian menjadi asam asetat oleh aldehida dehidrogenase (A1DH). etiap langkah metabolisme memerlukan 0AD5% sehingga oksidasi # mol etanol (67 gram) menjadi # mol asam asetat memerlukan ! mol 0AD5 (sekitar #%, +g). Hal ini sangat melebihi suplai 0AD5 ke hati. +etersediaan 0AD5 membatasi jumlah etanol yang dapat dimetabolisme yaitu sekitar 8 gram atau #" ml (#3" mmol) perjam pada orang dewasa% atau sekitar #!" mg4+g perjam. ejumlah ke2il etanol dieksresikan melalui urin% keringat dan pernafasan. 9"-98: etanol yang tertelan dimetabolisme dihati oleh ADH dan AD1H.
n;im sitokrom 6$" dan <=!# juga turut berperan pada metabolisme etanol% terutama bila konsentrasi etanol berlebih seperti yang terjadi pada alkoholisme. +atalase juga dapat menghasilkan asetaldehida
dari
etanol%
namun
keterbatasan
H!O!
membatasi
metabolisme etanol melalui jalur ini. <=!# diinduksi oleh konsumsi alkohol kronis% peningkatan pembersihan substrat dan adanya akti'asi oleh ra2un tertentu seperti <
etano l
tanol H,<-
6-metilpira;ol
Al2ohol dehydrogenase
formalde hid
Oleh en;im sitokrom
a2etalalde
disul?ram Aldehid dehydrogenase
Asam format
Asam asetat
) / A 5 A o < tiokinase
A o < l i r a t u l g l i t e m - - i s k o r d i h - @
n o t e k
Asetil
l o r e t s e l o k k a m e l m a s A
l i s k o b r a k i r t m a s a s u l k i
Metabolisme metanol dan etanol
eningkatan rasio 0ADHB0AD5 dihati selama proses oksidasi etanol memberikan
konsekuensi
besar
selain
dapat
menghambat
laju
metabolisme etanol. n;im yang memerlukan 0AD5 terhambat% sehingga laktat terakumulasi% akti'itas siklus asam trikarboksilat berkurang dan asetil koen;im A (asetil
asetil
menyebabkan
sintesis
asam
lemak
serta
penyimpanan dan akumulasi triasilgliserida. *adan keton bertambah memperburuk asidosis laktat. etabolisme etanol dengan jalur <=!# mengurangi 0AD 5% membatasi ketersediaan 0ADH untuk regenerasi glutation tereduksi (CH)% sehingga meningkatkan stres oksidatif. ekanisme timbulnya penyakit hati akibat konsumsi etanol mungkin disebabkan oleh kombinasi yang kompleks dari faktor-faktor metabolisme% induksi <=!# (meningkatnya akti'asi ra2un% produksi H!O! dan oksigen radikal% dan mungkin juga karena meningkatnya pelepasan endotoksin sebagai konsekuensi dari efek etanol terhadap tumbuhnya bakteri gram negatif disaluran pen2ernaan. fek etanol pada kerusakan jaringan sangat mungkin men2erminkan status gi;i buruk pe2andu alkohol (malabsorpsi% de?siensi 'itamin A% D dan tiamin)% penekanan terhadap fungsi kekebalan tubuh dan berbagai efek umum lainnya.
METANOL etanol atau (
*eberapa
obat
dapat
menghambat
metabolisme
alkohol
seperti fomepi;ole (6-methylpyra;ole) sebuah inhibitor ADH yang berguna pada saat terjadi kera2unan etilen glikol% dan disul?ram suatu inhibitor AD1H berguna dalam pengobatan alkoholisme. #$ ml metanol dapat menyebabkan kera2unan% termasuk kebutaan% dan dosis lebih dari 3" ml dapat menyebabkan kematian. Cejala kera2unan metanol dapat berupa sakit kepala% distres saluran 2erna% nyeri (terkait 2edera pankreas)% kesulitan bernafas% gelisah% penglihatan kabur yang berhubungan dengan hiperemik 2akram optik. etabolik asidosis yang parah dapat terjadi karena adanya akumulasi asam format% dan memperparah
depresi
pernafasan%
terutama
pada
konteks
koma.
Cangguan 'isual yang berhubungan dengan kera2unan metanol terjadi akibat 2edera pada ganglion retina mata dan metabolit% asam format% peradangan% atropi% dan berpotensi menyebabkan kebutaan bilateral.
EFEK ETANOL PADA SISTEM FISIOLOGIS Sistem Sara Pusat !SSP" e2ara
umum
masyarakat
menganggap
alkohol
sebagai
perangsang% namun sebenarnya alkohol terutama etanol adalah depresan . enelan sejumlah ke2il etanol dapat memberikan efek seperti halnya depresan barbiturat dan ben;odia;epin yaitu dapat memberikan efek anti ke2emasan% dan mengubah perilaku pada berbagai tingkat dosis. /andatanda kera2unan pada indi'idu ber'ariasi luas mulai dari perubahan suasana hati yang tidak terkontrol hingga ledakan emosional yang memungkinkan terjadinya tindakan kekerasan. ada kera2unan yang lebih parah% akan berdampak pada terganggunya se2ara umum% dan akhirnya memberikan efek anestesi umum. Anestesi umum dan kematian biasanya berbatas tipis (umumnya disebabkan oleh depresi pernafasan).
A#si Etan$l Pada %alur Neur$transmiter tanol mempengaruhi hampir semua bagian otak. erubahan pada jalur neurokimia sering terjadi bersamaan dengan jalur-jalur lain yang saling berinteraksi. +omplikasi adisi pada adalah
adanya adaptasi 2epat pada etanol yang terjadi di otak. ada otak% alkohol dapat menyebabkan ke2emasan% ataksia dan sedasi. engaruh etanol terhadap sistem neurokimia adalahB •
• • • •
• •
CA*Aa% menyebabkan pelepasan CA*A dan meningkatkan densitas reseptor 0DA% menghambat reseptor 0DA pas2a sinaptik DA% meningkatkan sinaptik DA A
neurotransmisi di otak % fungsinya akan meningkat se2ara nyata seiring penggunaan sejumlah obat penenang% agen hipnosis% dan anestesi% termasuk didalamnya barbiturat% ben;odia;epin% dan anestesi hirup. +ondisi mabuk akibat etanol terjadi sebagai akibat peningkatan konsentrasi CA*A. *eberapa polimor?sme gen reseptor CA*Aa
berkorelasi dengan ke2enderungan seseorang
menjadi
peminum dan pe2andu etanol.
K$nsumsi Etan$l dan Fun&si SSP Dosis besar etanol dapat menggunggu proses pengkodean memori dan menyebabkan amnesia anterograde% kondisi ini sering disebut sebagai al2oholi2 bla2kouts% dimana indi'idu tersebut akan kesulitan mengingat seluruh atau sebagian pengalaman saat mengkonsumsi etanol berlebih. 1ebih lanjut konsumsi etanol dosis tinggi ini juga menyebabkan terganggunya pola tidur% gelisah saat tidur atau mudah terbangun saat tidur. 1ebih lanjut konsumsi etanol dosis tinggi juga dapat menyebabkan apnea. fek tertunda dari
konsumsi dosis besar etanol pada dapat berupa mabuk pada keesokan
harinya%
sindrome
sakit
kepala%
rasa
haus
yang
berlebihan% mual dan gangguan kognitif. eminum
alkohol
kronis
sering
kali
akan
mengalami
perkembangan de?sit kognitif permanen yang dikenal dengan istilah demensia alkoholik. enipisnya persediaan tiamin pada peminum alkohol
kronis
menyebabkan sindrom
erni2ke-+orsakoE
selain
dapat menyebabkan degenerasi serebral. Dosis berat etanol dalam beberapa hari atau minggu dapat menyebabkan gangguan kejiwaan yang diinduksi alkohol. ekitar 6": indi'idu dengan ketergantungan alkohol mengalami depresi berat dan adanya pikiran bunuh diri. +ondisi ke2emasan umumnya dialami pe2andu alkohol selama sindrom penarikan. ekitar ,: pe2andu alkohol mengalami halusinasi pendengaran sementara dan delusi paranoid yang menyerupai gejala ski;ofrenia awal yang terjadi pada kondisi toksikasi alkohol berat. +ondisi kejiwaan tersebut biasanya akan membaik dalam kurun waktu beberapa hari setelahnya.
Sistem Kardi$'as#uler +onsumsi alkohol lebih dari ,F dosis harian standar meningkatkan potensi serangan jantung dan stroke. isiko lainnya berupa penyakit jantung koroner% risiko tinggi aritmia jantung dan gagal jantung kongestif.
Ee#(ee# )ada Kardi$'as#uler dan Li)$)r$tein Serum enelitian di sejumlah negara menunjukan bahwa% risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkorelasi dengan tingginya konsumsi lemak jenuh dan kadar kolesterol serum. eran2is adalah sebuah paradoks% di negara ini angka kematian akibat penyakit jantung koroner relatif rendah sementara konsumsi lemak jenuhnya tinggi. ebuah studi epidemiologis menunjukan bahwa konsumsi wine (!"-," gram etanol4hari) adalah salah satu faktor yang memberikan efek kardioprotektor% dengan frekuensi
minum #-, kali sehari menghasilkan penurunan risiko penyakit jantung
koroner
,"-6":
dibandingkan
dengan
yang
bukan
peminum. ebaliknya% konsumsi alkohol dengan jumlah yang lebih besar meningkatkan risiko penyakit gagal jantung non koroner seperti aritmia% kardiomyopati% dan stroke hemoragik. Alkohol memiliki kur'a dosis-kematian yang berbentuk G. erempuan muda dan kelompok orang dengan risiko yang relatif ke2il terhadap penyakit jantung koroner (G+) mendapatkan manfaat yang ke2il hingga sedang pada konsumsi alkohol. edangkan pada kelompok pria muda dan orang-orang yang dinyatakan mengalami infark miokard akan mendapat keuntungan yang lebih besar akibat konsumsi alkohol. ejumlah studi kelompok% lintas budaya dan kasus terkontrol menunjukan hasil yang konsisten dimana kelompok peminum alkohol ringan (#-!" gram perhari) hingga peminum sedang (!#-6" gram perhari) memiliki penyakit angina pektoris% infark miokard dan penyakit arteri perifer yang lebih rendah. alah satu mekanisme yang mungkin dapat menjelaskan gejala tersebut adalah adanya pengaruh alkohol terhadap lipid darah. erubahan kadar lipoprotein plasma terutama peningkatan kadar HD1 diduga berhubungan dengan efek kardioprotektif dari etanol. tanol menginduksi peningkatan kadar kolesterol HD1 yang melakukan pembersihan terhadap kolesterol pada arteri sehingga risiko infark menurun. emua minuman beralkohol memberikan efek kardioprotektif dan menurunkan risiko infark miokard. la'onoid yang ditemukan dalam anggur merah ( juga jus anggur ungu) diduga memiliki efek antiatherogenik
tambahan
melalui
mekanisme
perlindungan
terhadap kerusakan oksidatif kolesterol 1D1. 1D1 teroksidasi terlibat langsung dalam beberapa proses atherogenesis. ekanisme lain yang mungkin menyebabkan efek kardioprotektif etanol adalah dengan
mengubah
faktor-faktor
yang
terlibat
pada
proses
pembekuan darah. +onsumsi alkohol meningkatkan le'el akti'ator plasminogen jaringan% suatu en;im yang melarutkan bekuan darah.
enurunan konsentrasi ?brinogen terjadi setelah konsumsi alkohol yang mana memberikan efek kardioprotektif. Dan studi epidemiologi menunjukan
bahwa
konsumsi
alkohol
dalam
jumlah
sedang
berpengaruh pada penghambatan akti'asi platelet. +enyataan
adanya
manfaat
alkohol
tersebut
apakah
menyarankan agar seseorang yang bukan peminum alkohol menjadi peminum alkohol. Gawabannya adalah tidak. Hingga saat ini belum ada uji klinis yang menunjukan efekti'itas penggunaan alkohol sehari-hari untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian.
Hi)ertensi enggunaan alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik. tudi menunjukan adanya hubungan non-linear antara penggunaan alkohol dan tekanan darah yang tidak berhubungan dengan usia% tingkat pendidikan% kebiasaan merokok atau pun penggunaan kontrasepsi oral. +onsumsi alkohol lebih dari ," gram perhari dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar #%$-!%, mm Hg.
Aritmia %antun& Alkohol memiliki sejumlah efek farmakologis pada konduksi jantung%
termasuk
perpanjangan
inter'al
J/%
perpanjangan
'entrikel repolarisasi% dan stimulasi simpatis. Aritmia atrium yang berhubungan
dengan
penggunaan
alkohol
kronis
termasuk
takikardia supra'entrikular% ?brilasi atrium dan atrial Kutter. #$-!": kasus ?brilasi atrium idiopatik terjadi pada pemakai alkohol kronis. /akikardia 'entrikular mungkin merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko kematian mendadak pada orang-orang yang mengalami
ketergantungan
alkohol.
engobatan
aritmia
pada
pasien yang tetap mengkonsumsi alkohol memungkinnya resisten terhadap kardio'ersi% digoksin maupun kanal kalsium bloker.
Kardi$m*$)ati
tanol dikenal memiliki efek toksik yang tergantung dosis baik terhadap otot rangka maupun otot jantung. ejumlah penelitian menunjukan bahwa alkohol dapat menekan kontraktilitas jantung sehingga menyebabkan kardiomyopati. ekitar setengah dari pasien dengan kardiomyopati idiopatik adalah peminum alkohol. eskipun tanda
dan
gejala
kardiomyopati
idiopatik
dan
kardiomyopati
terinduksi alkohol mirip% namun pasien kardiomyopati terinduksi alkohol akan menunjukan prognosis yang lebih baik jika ia dapat menghentikan
kebiasaan
meminum
alkohol.
erempuan
lebih
berisiko mengalami kardiomyopati terinduksi alkohol dibandingkan pria.
Str$#e tudi klinis menunjukan adanya peningkatan risiko stroke hemoragik pada orang-orang dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol sekitar 6"-7" gram per hari. +asus stroke sering terjadi pada kelompok orang yang melakukan pesta alkohol berkepanjangan% terutama pada kelompok usia muda. aktor etiologi yang mungkin diantaranyaB •
Aritmia jantung yang terinduksi alkohol dan pembentukan
•
trombus /ekanan darah tinggi akibat konsumsi alkohol kronis yang
•
diikuti degenerasi arteri serebral eningkatan tekanan darah sistolik akut dan perubahan irama
• •
arteri serebral /rauma kepala fek hemostasis% ?brinolisis% dan pembekuan darah adalah faktor yang dapat men2egah atau memi2u stroke akut.
Ot$t S#eletal Alkohol memiliki sejumlah efek pada otot rangka. +onsumsi harian alkohol
dalam jumlah
besar
dan
menahun
berhubungan
dengan
penurunan kekuatan otot% bahkan ketika disesuaikan dengan tingkat usia% penggunaan nikotin% dan penyakit kronis. Dosis besar alkohol juga dapat
menyebabkan
kerusakan
otot
permanen
yang
ditandai
dengan
peningkatan akti'itas kreatinin kinase dalam plasma. ada biopsi otot seorang peminum alkohol yang berat menunjukan adanya penurunan 2adangan glikogen dan adanya penurunan akti'itas kinase piru'at. ekitar $": dari total peminum alkohol berat kronis mengalami atro? serat tipe II. erubahan ini berhubungan dengan penurunan
sintesis
protein
otot
dan
akti'itas
karbosinase
serum.
+ebanyakan pasien dengan alkoholisme kronis menunjukan perubahan pada ele2tromyographi2al dan kebanyakan miopati skeletal mirip dengan kardiomyopati alkoholik.
Tem)eratur Badan Asupan
alkohol
menyebabkan
rasa
hangat
karena
alkohol
menyebabkan aliran darah ke kulit dan lambung meningkat. eningkatan sekresi keringat juga terjadi. ehingga panas tubuh hilang lebih 2epat dan menyebabkan penurunan temperatur internal tubuh. etelah konsumsi alkohol dalam jumlah besar% pusat pengatur suhu tubuh mengalami depresi dan karenanya penurunan suhu tubuh jelas terjadi. enurunan suhu tubuh akibat konsumsi alkohol dapat membahayakan terutama bila suhu lingkungan rendah. tudi kematian akibat hipotermia menunjukan bahwa alkohol merupakan faktor risiko utama.
Diuresis Alkohol menghambat pelapasan 'asopresin (hormon antidiuretik) dari kelenjar hipo?sis posterior% sehingga meningkatkan diuresis.
SISTEM PEN+E,NAAN Es$a&us Alkohol adalah salah satu faktor dari sekian banyak faktor penyebab disfungsi esofagus. tanol juga dikaitkan dengan perkembangan reKuks esofagus% *arretLs esofagus% ruptur traumatik esofagus% tears% dan kanker esofagus.
allory-eiss
*ila dibandingkan dengan seseorang yang bukan peminum alkohol dan bukan perokok% pasien ketergantungan alkohol dan perokok berisiko #" kali lebih besar mendapati kanker esofagus. +onsentrasi rendah alkohol dalam darah menyebabkan sedikit perubahan fungsi esofagus% tetapi pada konsentrasi yang lebih besar dapat menyebabkan penurunan fungsi s?ngter esofagus bagian bawah. asien dengan reKuks esofagitis kronis berpantang terhadap alkohol.
Lambun& +onsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat mengganggu akti'itas barier mukosa lambung sehingga menyebabkan gastritis akut atau kronis. tanol merangsang sekresi lambung dan memi2u pelepasan gastrin dan histamin. inuman yang mengandung alkohol 6": atau lebih juga memberikan efek toksik langsung pada mukosa lambung. Akohol tidak berperan pada
penyakit ulkus peptikum. *erbeda
dengan gastritis% ulkus peptikum jarang ditemukan pada pe2andu alkohol. +endati
demikian%
alkohol
berperan
memperparah
kondisi
ulkus.
/ampaknya alkohol bersinergi dengan bakteri H. ylori menghambat proses penyembuhan. erdarahan saluran 2erna bagian atas lebih sering karena 'arises esofagus% ruptur traumatik esofagus dan kelainan dalam proses pembekuan darah.
-sus *anyak diantara pe2andu alkohol yang mengalami diare kronis% hal ini disebabkan adanya malabsorpsi pada usus ke2il. Diare disebabkan oleh perubahan struktural dan fungsional dalam usus ke2il% mukosa usus yang rata dengan 'illi dan penurunan en;im pen2ernaan. +ondisi ini dapat bersifat re'ersibel
setelah kebiasaan meminum alkohol dihentikan.
engobatan diare ini ditekankan pada penggantian 'itamin dan elektrolit% memperpanjang waktu transit dengan agen seperti loperamid% dan berhenti meminum alkohol. asien dengan de?siensi magnesium yang parah harus menerima terapi # g gO6 intra'ena atau intramuskular setiap 6 jam hingga konsentrasi serum Mg!5N # mP41.
Pan#reas +onsumsi alkohol dalam jumlah besar menyebabkan pankreatitis akut maupun kronis. ankreatitis alkoholik akut ditandai dengan timbulnya sakit perut se2ara tiba-tiba% mual% muntah dan peningkatan kadar en;im pankreas
pada
serum
maupun
urin.
tomography dapat
membantu penetapan diagnosa. erangan pankreatitis akut umumnya tidak berakibat fatal% namun pankreatitis hemoragik dapat menyebabkan syok% gagal ginjal% gagal nafas% dan kematian. erawatan untuk kondisi ini dapat meliputi penggantian 2airan intra'ena dan analgesik opioid. tiologi pankreatitis akut mungkin berhubungan dengan efek metabolik toksik langsung alkohol pada sel-sel asinar pankreas. Dua pertiga dari penderita pankreatitis alkoholik akan mengalami serangan
berulang
ankreatitis endokrin
kronis dan
dan harus
eksokrin
berkembang diterapi
menjadi
dengan
akibat
pankreatitis
penggantian
insu?siensi
kronis.
kekurangan
pankreas.
ada
perkembangannya% hiperglikemia sering kali membutuhkan terapi insulin. +apsul en;im pankreas mengandung lipase% amilase% protease yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki kondisi malabsorpsi.
Hati Alkohol memberikan efek merusak hati yang terkait dosis. fek utama adalah in?ltrasi lemak di hati% hepatitis dan sirosis. +arena toksisitas intrinsiknya% alkohol dapat melukai hati seiring ketiadaan makanan. Akumulasi lemak dihati merupakan peristiwa awal yang terjadi pada orang normal yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah relatif ke2il. Akumulasi ini terjadi karena adanya penghambatn pada siklus asam trikarboksilat dan oksidasi lemak% sebagian karena kelebihan 0ADH yang dihasilkan oleh tindakan ADH dan A1DH. ibrosis akibat nekrosis jaringan dan peradangan kronis adalah penyebab sirosis alkoholik. Garingan hati normal tergantikan oleh jaringan ?brosa.
.itamin dan Mineral +onsumsi alkohol dalam jumlah besar mengakibatnya berkurangnya 'itamin% mineral dan nutrisi penting lainnya. Hal ini disebabkan karena berkurangnya asupan% penyerapan atau gangguan pemanfaatan nutrisi tersebut. 0europati perifer% psikosis +orsakaoE% dan ensefalopati erni2e sering terjadi pada pe2andu alkohol yang mungkin disebabkan karena kurangnya 'itamin * kompleks% terutama thiamin. e2andu alkohol kronis akan mengalami kekurangan asupan retinoid dan karotenoid serta peningkatan metabolisme retinol oleh induksi en;im degradatif. etinol dan
alkohol
bersaing
untuk
dimetabolisme
oleh
ADH.
emberian
suplementasi 'itamin A harus dipantau% karena saat mengkonsumsi alkohol
seseorang
hepatotoksisitas
tersebut
akibat
harus
induksi
dihindarkan
retinol.
dari
+onsumsi
kemungkinan alkohol
kronis
menyababkan stres oksidatif pada hati karena radikal bebas% sehingga berkontribusi pada terjadinya kerusakan hati. fek antioksidan dari tokoferol ('itamin ) dapat membantu mengatasi kondisi tersebut. +onsumsi
alkohol
kronis
juga
berperan
pada
osteoporosis.
*agaimana pengaruh alkohol pada penurunan massa tulang belum diketahui% namun jelas terlihat dalam pengurangan osteoblastik.
Fun&si Se#sual eskipun se2ara umum alkohol diyakini mampu meningkatkan akti'itas
seksual%
efek
sebaliknya
juga
sangat
mungkin.
*anyak
penyalahgunaan obat% termasuk alkohol memberikan efek awal berupa penuruna libido. enggunaan alkohol akut maupun kronis dapat menyebabkan impotensi pada pria. eningkatan konsentrasi alkohol dalam darah menyebabkan penurunan gairah seksual% ejakulasi laten% dan menurunkan kenikmatan orgasmik. Impotensi terjadi pada sekitar $": pe2andu alkohol kronis.
elain
itu%
banyak
diantara
pe2andu
alkohol
kronis
yang
mengalami atro? testis dan penurunan kesuburan. ekanisme yang menyebabkan kondisi ini sangat kompleks dan diduga melibatkan
perubahan fungsi hipotalamus dan efek toksik langsung alkohol pada sel leydig. Cinekomastia berhubungan dengan penyakit hati alkoholik dan peningkatan
respon
seluler
terhadap
estrogen
dan
per2epatan
metabolisme testosteron. ungsi seksual pada wanita dengan ketegantungan alkohol belum jelas
terlihat
ketergantungan
pengaruhnya. alkohol
*anyak
mengeluhkan
diantara
penurunan
wanita libido%
dengan
penurunan
lubrikasi 'agina dan ketidakteraturan siklus menstruasi. Indung telur mereka kadang menjadi ke2il dan tidak adanya perkembangan folikel. Data menunjukan bahwa wanita alkoholik umumnya memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah. Adanya gangguan komorbid seperti anoreksia ner'osa dan bulimia makin memperparah kondisi ini.
Ee# Hemat$l$&i dan Imun$l$&i enggunaan alkohol kronis sering dihubungkan dengan sejumlah anemia. Anemia mikrositik dapat terjadi karena kehilangan darah yang kronis
dan
kurangnya
asupan
;at
besi.
Anemia
makrositik
dan
peningkatan rata-rata 'olume sel umum terjadi tanpa adanya kekurangan 'itamin. Anemia normokromik juga dapat terjadi karena efek dari penyakit kronis pada hematopoiesis. perubahan
morfologi
duri% s2histo2ytes%
dan
Adanya penyakit hati yang parah dan
dapat
menyebabkan
sideroblasts
ber2in2in.
pengembangan Anemia
sel
sideroblastik
alkoholik dapat merespon pemberian 'itamin *7 pengganti. +onsumsi alkohol juga berhubungan dengan trombositopenia re'ersibel% meskipun jumlah
trombosit
erdarahan
hingga
jarang terjadi
kurang ke2uali
dari
!"."""4mm,
bila ada
jarang
perubahan
terjadi.
aktor-faktor
pembekuan darah yang berhubungan dengan 'itamin +#. Alkohol juga mempengaruhi granulosit dan limfosit. fek-efeknya termasuk leukopenia% perubahan subset limfosit% penurunan mitogenesis sel /% dan perubahan dalam produksi imunoglobulin. fek-efek tersebut berperan pada timbulnya penyakit hati alkoholik. ada sebagian pasien% leukosit terdepresi bermigrasi ke area peradangan. +onsumsi alkohol juga dapat mengubah fungsi dan distribusi sel limfoid dengan mengganggu
regulasi sitokin% khususnya yang melibatkan interleukin ! (I1-!). Alkohol tampaknya
memainkan
peran
pada
perkembangan
infeksi
bersama human immunode?2ien2y 'irus-# (HIQ). Dalam studi in 'itro dengan limfosit manusia menunjukan bahwa alkohol dapat menekan fungsi
Kadar alkohol dalam darah dan efeknya EKSK,ESI DAN ELIMINASI ejumlah ke2il etanol diekskresikan tidak berubah di udara atau pernafasan ($:)% urin ("%$: -!%":)% dan keringat ("%$:). ada suhu tinggi dan darah tinggi% tingkat etanol melampaui nilai ini. kskresi etanol melalui urin adalah proses pasif dan mengandung antara "%9 dan #!%3 ml4min dari yang telah dilaporkan (*la2kmore dan ason #978). ekitar 9": dari etanol tertelan adalah dieliminasi dengan oksidasi menjadi karbon dioksida dan air% dari konsentrasi etanol yang ada pada darah ('on artburg #93#R 1ieber #933). Dalam kondisi normal% tingkat degradasi
etanol atau metabolisme pada subyek manusia adalah sekitar #!"-#$" mg 4 kg berat badan per jam (agner et al. #937). /otal alkohol dihilangkan oleh tubuh manusia per jam biasanya di kisaran #""-,"" mg per jam% setara dengan 7-9 g alkohol per jam untuk subjek yang sehat dengan berat badan rata-rata.
Farma#$#ineti# Pen&ha)usan Al#$h$l e2ara tradisional% telah diasumsikan bahwa kinetika eliminasi etanol mengikuti orde nol% yaitu% oksidasi alkohol dari konsentrasi yang terkandung dalam darah (idmark #9,!R Coldberg #9$"R humate el al. #973R ullen #933). 0amun% dengan mempertimbangkan tergantung dosis kinetika atau bentuk lengkung kur'a alkohol dalam darah% 1undPuist dan olthers (#9$8) menggambarkan i2haelis-enten eliminasi kinetika. elanjutnya% berbagai tudi farmakokinetik alkohol dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa nonlinear sebuah /entu saja etanol eliminasi terbaik dapat menjelaskan perbedaan diamati dalam tingkat metabolisme alkohol pada manusia (einman et al #938R. ilkinson #98"R 'on artburg dan *uhler #986R artin et al. #986). *eberapa bukti menunjukkan bahwa hormon steroid mengerahkan efek farmakokinetik dari etanol. Hormon seks perempuan% khususnya estrogen% menghambat konsumsi etanol serta berinteraksi dengan farmakokinetik etanol (Seiner dan +egg #98#). etelah etanol konsumsi oral% konsentrasi alkohol darah di pun2ak perempuan lebih tinggi dan tingkat i;in yang lebih 2epat pada hari # dari pada hari !6 selama siklus menstruasi. OBAT TERAPI ALCOHOLISM(KECANDUAN ALKOHOL D!"#$%!&'
Disul?ram (disul?da tetraethylthiuramR Antabuse) ditemukan pada tahun #9!" dan digunakan sebagai terapi pendukung pada alkoholisme kronis yang menghasilkan sensiti'itas akut terhadap alkohol. Obat ini memblokir
proses
pengolahan
alkohol
dalam
tubuh
dengan
2ara
menghambat asetaldehida dehidrogenase% sehingga menghasilkan reaksi tidak
menyenangkan saat mengkonsumsi alkohol.
Disul?ram harus
digunakan sebagai terapi penunjang bersamaan dengan konseling. Disul?ram juga sedang diteliti kemungkinan digunakannya dalam terapi ketergantungan kokain% karena obat ini dapat men2egah peme2ahan dopamin (sebuah neurotransmiter yang pelepasannya dipi2u oleh kokain)R kelebihan dopamin menyebabkan ke2emasan% tekanan darah tinggi% kegelisahan% dan gejala-gejala tidak menyenangkan lainnya. *eberapa penelitian juga menunjukan obat ini memiliki eek antiproto;oa. Disul?ram juga menjadi objek penelitian obat kanker dan HIQ. Disul?ram% dalam terapi tunggal% pada dasarnya relatif tidak bera2un.
0amun%
senyawa
ini
menghambat
akti'itas
A1DH
dan
menyebabkan konsentrasi asetaldehida meningkat $-#" kali lebih besar dibandingkan
seseorang
yang
tidak
menerima
terapi
disul?ram.
Asetaldehida merupakan hasil oksidasi alkohol oleh ADH% biasanya tidak akan menumpuk dalam tubuh karena akan segera teroksidasi seluruhnya segera setelah terbentuk. etelah pemberian disul?ram% bentuk sitosol dan mitokondria dari ADH dilemahkan hingga beberapa tingkat% sehingga konsentrasi asetaldehida meningkat Dosis terapi disul?ram adalah !$" mg4hari dengan rentang dosis yang diperbolehkan antara #!$-$"" mg4hari. ekanisme kerja disul?ram adalah dengan menghambat akti'itas A1DH sehingga meningkatkan konsentrasi asetaldehida. +onsumsi alkohol oleh indi'idu yang telah
menerima terapi
disul?ram menimbulkan tanda dan gejala kera2unan asetaldehida. Dalam $-#" menit setelah konsumsi alkohol wajah akan terasa panas dan tak lama kemudian akan memerah. Qasodilatasi menyebar ke seluruh tubuh% denyutan yang intensif dirasakan di kepala dan leher% dan terasa sakit kepala yang berdenyut yang semakin berat. +esulitan pernafasan% mual
dan muntah yang berlebihan% berkeringat% haus% nyeri dada% hipotensi% sinkop ortostatik% kegelisahan% kelemahan% 'ertigo% penglihatan kabur dan kebingungan juga sering terjadi% diikuti dengan perubahan warna wajah yang kemerahan menjadi pu2at dan tekanan darah dapat turun drastis hingga le'el syok. Obat tidak boleh diberikan sebelum pasien berhenti mengkonsumsi alkohol sekurang-kurangnya selama #! jam. ada tahap awal pengobatan dosis maksimumnya $"" mg selama #-! minggu% dosis pemeliharaan kemudian berkisar antara #!$-$"" mg4hari tergantung pada toleransi efek samping. Gika eek sedasi menonjol% maka disul?ram harus diberikan pagi hari% saat keinginan untuk kembali mengkonsumsi alkohol sedang maksimal. ensitisasi terhadap alkohol dapat bertahan selama #6 hari setelah konsumsi disul?ram terakhir karena lambatnya pemulihan A1DH. Disul?ram dan metabolitnya dapat menghambat banyak en;im dalam kelompok sulfhidril% dengan demikian obat ini memiliki spektrum biologis yang luas. Obat ini juga menghambat <= hati sehingga menghambat metabolisme fenitoin% klordia;epoksida% barbiturat% warfarin dan obat lainnya. Disul?ram dapat memi2u mun2ulnya jerawat% urtikaria% kelelahan% tremor% gelisah% sakit kepala% pusing% sensasi seperti mengkonsumsi bawang
putih
atau
logam%
dan
gangguan
ringan
pada
saluran
pen2ernaan. 0europati perifer% psikosis dan ketosis juga mungkin terjadi.
Naltre/$ne
0altreFone se2ara kimiawi terkait dengan antagonis reseptor opioid yang sangat selektif seperti naloFon tetapi memiliki bioa'ailabilitas oral yang lebih tinggi dengan durasi kerja yang lebih lama. Obat ini tidak memiliki efek agonis reseptor opioid yang 2ukup. Obat ini awalnya digunakan dalam terapi o'erdosis dan ke2anduan opioid. 0altreFone membantu mempertahankan seseorang untuk tidak mengkonsumsi alkohol. Obat ini bukan obat alkoholisme dan tidak dapat men2egah kekambuhan. 0altreFone paling baik jika dikombinasikan dengan terapi psikososial seperti terapi perilaku kognitif. Obat ini biasanya diberikan setelah detoksi?kasi dengan dosis $" mg4hari selama beberapa bulan. +epatuhan terhadap rejimen sangat penting untuk menentukan nilai terapeutik naltreFone. Rfek samping yang paling umum diantaranya mual% yang lebih sering terjadi pada pasien wanita daripada pria% dimana kondisi ini akan membaik bila pasien tersebut menjauhkan diri dari alkohol. Gika diberikan dalam dosis yang berlebihan% naltreFone dapat menyebabkan kerusakan hati. 0altreFone dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal hati atau hepatitis akut. 0alme'en adalah antagonis opioid lainnya yang potensial dalam uji klinis awal. 0alme'en mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan naltreFone termasuk bioa'ailabilitas yang lebih besar% durasi dan aksi yang lebih panjang% dan kurangnya toksisitas hati yang tergantung dosis.
Ba0l$en
elektif asam gamma-aminobutyri2 (CA*A) reseptor agonis -* ba2lofen telah dipelajari sebagai ;at anti2ra'ing potensial (,7). Ini men2apai resonansi tertentu di kalangan masyarakat umum setelah seorang dokter ketergantungan alkohol melaporkan tentang bagaimana dia sembuh Ldirinya dengan ba2lofen (,3). Obat itu sendiri telah digunakan untuk penyakit neurologis (rentang dosis #$-8" mg). Dalam studi praklinis% ba2lofen ditekan alkohol-dimediasi dopamin rilis di nu2leus a22umbens (,8% ,9) dan mengurangi asupan alkohol pada tikus (6"-6!). Ini
mungkin
memiliki
efek
menguntungkan
pada
sindrom
alkohol
penarikan (6,)% meskipun data tidak jelas (66% 6$). Hanya beberapa studi klinis telah dilakukan dengan ba2lofen (67-$")% ebuah kelompok riset Italia die'aluasi pen2egahan kambuh dalam dua studi plasebo-terkontrol pada ,9 dan 86 pasien (68% 69)% yang menunjukkan keberhasilan yang jelas. Hasil yang lebih baik dengan dosis yang lebih tinggi (69). Di sisi lain% hasil studi baru-baru ini diterbitkan negatif ($").
INTE,AKSI ALKOHOL DENGAN OBAT LAIN Alkohol
mempotensiasi
efek
depresan
lainnya
(misalnya
ben;odia;epin). eningkatan metabolisme warfarin dan fenitoin telah dilaporkan pada pe2andu alkohol. eningkatkan Alkohol iritasi lambung yang disebabkan oleh aspirin% indometasin dan iritasi lambung lainnya. Disul?ram-jenis reaksi (Kushing dari wajah% takikardia% berkeringat% sesak napas% muntah dan hipotensi) telah dilaporkan dengan metronida;ole% klorpropamid dan tri2hloroethylene (paparan
industri).
Hipoglikemia
ditingkatkan dapat terjadi 2oadministration berikut alkohol dengan insulin dan obat hipoglikemik oral.
Barbiturat
/hiopental saat ini digunakan i.'. untuk menginduksi anestesi umum dan untuk mengobati tatus epileptikus refrakter. ebelumnya terapi penggunaan barbiturat sebagai hipnotik dan anFiolyti2s usang. /oleransi dengan ketergantungan ?sik dan psikologis terjadi setelah pemberian kronis. fek sentral mirip alkohol. elama penarikan% kejang lebih sering terlihat pada pasien barbiturat tergantung dari pada mereka bergantung pada alkohol. O'erdosis barbiturat yang sering berakibat fatal karena depresi pernafasan dan 4 atau as?ksia. +hloral hidrat dan 2lomethia;ole memiliki potensi yang sama untuk ketergantungan% dan penggunaannya sulit untuk membenarkan.
Pelarut enyalahgunaan pelarut umum pada remaja. Hal ini sering bagian dari lebih perilaku antisosial luas. ebuah sindrom ketergantungan memiliki
belum
teridenti?kasi. elarut seperti
lem atau 2at
yang
mengendus% sering dengan bantuan kantong plastik untuk meningkatkan konsentrasi uap. feknya dapat ditingkatkan dengan mengurangi oksigen dan terjadi hampir seketika (karena penyerapan 2epat hidrokarbon yang mudah menguap dari paru-paru) dan biasanya menyelesaikan dalam ," menit. asa malu dapat menyebabkan berlebihan suka berteman% perilaku agresif atau emosional. *eberapa sniEer hanya muntah. +e2elakaan yang umumR koma dan sesak napas terjadi. Gantung disritmia dapat terjadi (seperti dengan anestesi hidrokarbon% *ab !6). ebagian besar kematian yang berhubungan dengan as?ksia sebagai hasilnya dari penarikan aerosol atau tas ditempatkan di atas kepala. /erlalu banyak enggunaan kronis jarang terjadi% tetapi dapat menyebabkan kegagalan organ utama% seperti juga kerusakan otak permanen. /idak ada obat khusus terapi untuk pelaku pelarut dan psikologis dan 4 atau sosial manajemen diperlukan.
BAB III Kesim)ulan Dalam diagram metabolisme metanol dan etanol% dapat dilihat jika metanol hanya bisa dirubah sampai pada asam format sedangkan etanol dapat dirubah menjadi senyawa yang tidak asing bagi tubuh kita seperti asetil
menyebabkan korban susah
bernafas. ada sisitem saraf pusat% alkohol meningkatkan jumlah dopamin dan serotonin pada 2elah sinaps dan memperbesar densitas dari reseptor CA*Aa. Dari neurotransmiter yang dipengaruhi tersebut dapat simpulkan jika seseorang meminum alkohol% maka akan timbul efek ke2emasan% ataksia%
mual.
Dan
karena
CA*Aa
reseptor
dirangsang
sehingga
mengakibatkan ion klorida akan masuk terlalu banyak dan membuat peminum alkohol akan merasa relaksan otot.
Datar Pusta#a Agarwal% . D. T Coedde H. .% #99"% Al2ohol etabolism% Al2ohol Intoleran2e and al2oholism (*io2hemi2al and hama2ogeneti2 appro2hes)% *erlin% 2haEer. CrUnsladt itter% Games .% !""8% A /eFbook of