TARI SAJOJO
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 6 NAMA
: NATASYA APRILIA FANYA SALSABILLA M. INDRAWAN LADIKU SAKINA AULIA WANDAREFALDO M. ALFATHANI K.
KELAS
: VIII.
GURU
: NOVI AGUSTINA
SMP NEGERI 15 PALEMBANG TAHUN AJARAN 2017/2018
LATAR BELAKANG
Tari Sajojo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Papua. Tarian ini juga termasuk jenis tarian pergaulan yang bisa ditarikan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, tua maupun muda. Tari Sajojo merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Papua dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik adat, hiburan, maupun acara budaya. Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang menyebutkan bahwa tarian ini sudah ada sejak tahun 1990-an. Karena gerakannya yang sangat khas dan penuh keceriaan, Tari Sajojo kemudian mulai dipopuler dan berkembang pesat di kalangan masyarakat Papua hingga sekarang. Nama Tari Sajojo sendiri diambil dari judul lagu yang mengiringinya, yaitu lagu
“Sajojo”.
Lagu sajojo sendiri merupakan lagu daerah dari Papua yang
menceritakan tentang seorang gadis yang diidolakan dan dicintai di kampungnya. Walaupun gerakan Tari Sajojo tidak terlalu menggambarkan lirik lagu tersebut, namun iramanya yang penuh keceriaan dalam lagu tersebut sangat cocok dengan gerakan Tari Sajojo. Tari Sajojo difungsikan sebagai tarian pergaulan atau tarian hiburan yang bisa dimainkan oleh siapa saja yang ingin menampilkannya. Tarian sajojo ini dimaknai sebagai tarian yang menggambarkan keceriaan dan semangat kebersamaan. Hal tersebut bisa dilihat dari ekspresi para penari saat menari dan gerakannya yang seirama dan penuh kekompakan. Dalam
perkembangannya,
Tari
Sajojo
masih
terus
dilestarikan
dan
dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan di setiap pertunjukannya, baik dalam segi gerak maupun kostum para penari, agar terlihat lebih menarik namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya. Tari Sajojo juga masih sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, penyambutan, maupun acara hiburan lainnya. Selain itu, tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini tentu dilakukan sebagai usah melestarikan serta memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan Tari Sajojo ini.
POLA LANTAI
Pola lantai tari Sajojo adalah garis lengkung.Pola mobilitas garis lengkung ini menunjukkan bahwa pada saat penari melakukan kegiatan menari, maka posisi mereka membentuk lengkungan atau melingkar. Dengan posisi lengkung ini, maka kita bisa mengapresiasi bahwa posisi tersebut kurang kuat, lemah. Pola mobilitas tari melengkung ini bisa dikembangkan dalam beberapa pola baru, yaitu lingkaran, angka delapan, lengkung ke depan dan lengkung ke belakang. Pada umumnya, ketika penari menerapkan pola gerakan lengkung, maka gerakan para penari melingkar atau membentuk garis lengkung nan mengesankan indah. Ada banyak karya tarian nan menggunakan pola gerakan melengkung ini. Pilihan penerapan ini sebab gerakan ini begitu fleksibel. Penikmat seni dalam menikmati gerakan penari secara keseluruhan. Gerakan penari nan melingkar berarti mereka memutar pada sebuah titik pusat sehingga setiap penari bisa dilihat oleh penikmat tari.
IRINGAN MUSIK
Tari Sajojo ini biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita. Untuk jumlah penari dalam pertunjukan Tari Sajojo ini, biasanya disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan, sehingga tidak ada batasan dalam hal tersebut. Dalam pertunjukannya, para penari biasanya tampil menggunakan busana tradisional khas Papua serta diiringi oleh iringan music dan lagu sajojo. Gerakan dalam Tari Sajojo ini sangat khas dan enerjik sehingga menggambarkan keceriaan para penari. Gerakan tersebut biasanya didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang dimainkan sesuai dengan ritme dan irama lagu. Karena musik yang digunakan untuk mengisi tarian ini adalah lagu Sajojo. Seperti poco-poco, selalu itu-itu saja yang dilantunkan. Ditambah lagi dengan iringan musik yang menghentak, dinamis, dan menggembirakan. Sehingga sangat kentara nuansa kebersamaan serta pergaulannya. Inilah salah satu karakter yang menonjol dari karya seni tradisional masyarakat Papua daerah pantai.
PROPERTI
Secara
sederhana,
tarian
ini
tidak
mebutuhkan
properti
apapun
tetapi secara ideal, tarian ini membutuhkan: 1. alat musik pengiring tradisional Papua 2. penyanyi dan pemain musik 3. pakaian
adat
termasuk
asesorisnya (Hiasan-hiasan kepala
cendrawasih, gelang, kalung,manik-manik dan rumbai)
dari
bulu
KOSTUM
Untuk kostum penari Tari Sajojo ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua lainnya. Kostum tersebut biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun. Namun seiring dengan perkembangan, ada juga yang dikreasikan dengan kain agar terlihat lebih menarik. Selain itu penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti penutup kepala, kalung dan lukisan tubuh bercorak etnis khas Papua.
KESIMPULAN
Tari Sajojo merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Papua dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik adat, hiburan, maupun acara budaya. Dalam perkembangannya, Tari Sajojo masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan di setiap pertunjukannya, baik dalam segi gerak maupun kostum para penari, agar terlihat lebih menarik namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya. Tari Sajojo juga masih sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, penyambutan, maupun acara hiburan lainnya. Selain itu, tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini tentu dilakukan sebagai usah melestarikan serta memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan Tari Sajojo ini.
DAFTAR LATIHAN
NO
HARI/TANGGAL
PENILAIAN
PARAF
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Palembang, .......................... 2018
Novi Agustina