PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
1. DESKRIPSI PROSES
1.1 Oil and Grease Trap Merupakan tempat pemisahan minyak dan air secara fisik yang terbawa oleh air limbah, selain itu diharapkan semua minyak serta padatan yang ringan dapat mengambang dan tertahan di sini, dan kemudian dapat diangkat, baik secara manual maupun menggunakan sistem aliran grafitasi.
1.2 Tangki Equalisasi Tangki Equalisasi merupakan bak penampungan sementara untuk air limbah yang sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut. Tujuan penggunaan bak ini adalah untuk menghomogenkan konsentrasi air limbah yang masuk. Menghomogenkan konsentrasi limbah digunakan coarse bubble diffuser yang dialiri udara dari blower selama 24 jam penuh/ selama air limbah ada didalam bak equalisaasi. Penggunaan coarse bubble ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya proses anaerobik dalam Equalisasi. Dari bak ini, air limbah akan dipompa menuju Mixing Mi xing Tank Flokulasi dengan menggunakan pompa yang dilengkapi dengan Floating switch untuk mengatur kerja pompa secara automatis.
1.3 Tangki Flokulasi Proses pemisahan partikel suspensi dan koloidal dilakukan dengan cara koagulasi dan flokulasi dengan cara menambahkan bahan kimia PAC dan Polymer ke dalam air. Elektron bebas di permukaan atom Alumunium yang diinjeksikan akan menarik partikel koloidal dan suspensi sehingga membentuk flok-flok kecil. Untuk menarik seluruh partikel maka diperlukan konsentrasi Alumunium yang sesuai, untuk itu pendosisan harus disesuaikan dengan kondisi kekeruhan air baku. Untuk mendapatkan dosis yang sesuai maka perlu dilakukan jartest terlebih dahulu sebelum melakukan proses koagulasi & flokulasi.
1.4 Clarifier Tank lumpur dalam aliran yang berasal dari Flocculant Tank dipisahkan dari air limbah dengan cara pengendapan gravitasi di tangki ini. Lumpur akan terendapkan pada bagian bawah bak sedimentasi, sedangkan air limbah akan mengalir melalui overflow sedimentasi secara gravitasi menuju Control Tank/buffer tank. Secara rutin lumpur dikeluarkan melalui bagian bawah Sedimentation dan dipompa menuju ke sludge thikener.
1.5 Control Tank Control Tank merupakan bak penampungan sementara air limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Secara rutin, kualitas air buangan di Control Tank diperiksa secara menyeluruh baik pH, kandungan senyawa organik (COD dan BOD), Total Suspended Solid (TSS), sisa Chlorine (Cl-), dan kejernihannya.
1.6 Multi Media Filter Multi Media Filter berfungsi sebagai penyaring padatan & lumpur yang terlewat setelah proses sedimentasi di Clarifier Clarifier dengan mengalirkan air menggunakan pompa Feed Filter Pump menuju Pump menuju ke Media Filter . Setelah beberapa lama, padatan / lumpur yang mengalir akan semakin penuh, sehingga Multi sehingga Multi Media Filter Filte r menjadi jenuh. Hal tersebut ditandai dengan perbedaan pressure inlet dan outlet. Apabila hal tersebut terjadi, Multi Media Filter harus di backwash, Feed Pump mengalirkan air dari Clarifier menuju ke bagian bawah tangki Multi Media Filter Filter dengan mengatur open / close Ball close Ball Valve, Valve, sehingga lumpur / kotoran akan terbuang ke drain bersama air.
1
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
1.7 Sludge Thickener Adalah tempat penampungan dan pemadatan lumpur sebelum lumpur tsb di pisahkan dengan air menggunakan alat Sludge Drying Bed. Lumpur yang masuk akan mengendap dan sebagian air nya akan mengalir secara over flow di kembalikan ke equalization tank/oil separator. Sludge thickener berfungsi untuk mengumpulkan lumpur dan membentuk lebih pekat agar lebih cepat terbentuk pada saat di dewatering dengan Sludge Drying Bed. Dari cone penampung lumpur akan dialirkan keluar menggunakan pompa kemudiaan dialirkan ke Sludge Drying Bed dengan tekanan yang cukup.
1.8 Sludge Drying Bed Lumpur padatan yang berasal dari Sludge Thickener akan dikeringkan di Sludge Drying Bed . Sludge Drying Bed dilengkapi dengan motor penggerak dan sistem hydroulic untuk kompress lumpur, sehingga diharapkan sebagian air yang terkandung dalam lumpur padatan yang berasal dari Sludge thickener akan meresap melewati bagian bawah pengumpul air kemudian dialirkan kembali pump pit, sedangkan partikel padatan akan tertahan di permukaan sludge drying bed. Secara rutin padatan dikeluarkan dari Sludge Drying Bed untuk selanjutnya dibuang.
2
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
2.
PENGOPERASIAN UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH
2.1 Persiapan 1.
Sebelum mulai menjalankan unit pengolahan air limbah, periksalah dahulu tangki-tangki bahan kimia yang tersedia. Buatlah larutan jika diperlukan. 2. Lakukan pemeriksaan panel elektrik. 3. Lakukan pemeriksaan peralatan Pemeriksaan arah putaran impeller pompa, mixer, blo wer, dan compressor sesuai dengan manual. Pemeriksaan kerja floating switch Kalibrasi laju alir setiap pompa Lakukan pencucian elektroda sensor pH dan kalibrasi pH-meter. •
•
•
•
2.2 Manual Operasi (Start-Up) 1. 2. 3. 4.
3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
3.
Masukkan limbah secara perlahan kedalam system WWTP. Hidupkan sistem panel elektrik. Hidupkan Roots Blower secara Auto. Hidupkan pompa Equalisasi secara AUTO. Setelah air menyentuh level High (H) Air Yang terdapat di limbah Equalisasi akan masuk ke Mixing Tank flokulasi, dan apabila menyentuh level terbawah (LL), pompa akan otomatis berhenti beroperasi. Hidupkan Mixer. Mixer dihidupkan secara Auto apabila pompa equalisasi beroperasi Hidupkan pompa dosing flocculant & Coagulant & PHAdjustment secara AUTO. Periksa selalu tangki kimia, jangan sampai kosong dan periksa pH pada pH-monitor. Secara berkala, lumpur padatan yang terendapkan di Clarifier Tank dikeluarkan atau di pompakan ke sludge thickener Hidupkan Feed Filter Pump. Feed Filter Pump akan beroperasi berasarkan level air di control tank. Apabila dalam kondisi High level (H), pompa akan beroperasi, sedangkan apabila dilevel under low (LL) pompa akan berhenti beroperasi. Multi media Filter akan beroperasi secara AUTO, kondisi backwash akan diatur berdasarkan timer. Sludge thickener akan dikuras secara manual, kemudian diangkut menuju pengolahan akhir.
PEMELIHARAAN UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Petunjuk Umum 1. 2. 3. 4.
5.
6.
Bacalah seluruh petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan dengan baik. Ikuti petunjuk yang tercantum dalam manual. Jangan mencoba memperbaiki / memecahkan sendiri masalah atau kesulitan yang tidak dapat diselesaikan menurut petunjuk yang tercantum dalam buku manual. Lakukan kalibrasi peralatan secara rutin sesuai petunjuk buku manual, yaitu kalibrasi laju alir pompa transfer dan pompa dosing, pH-controller. Pemeriksaan sistem panel pengendali, level indicator dan timer juga harus dilakukan rutin untuk memastikan alat bekerja dengan baik. Jika peralatan pengendali / control tidak bekerja dengan baik, periksalah elektroda sensor peralatan tersebut. Kebanyakan kasus disebabkan oleh kotornya elektroda sensor tersebut (WLC dan elektroda pH) Perlu disiapkan suku cadang pengganti.
3
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
7. 8. 9.
Periksa selalu kondisi oli / pelumas pada pompa, mixer, jika diperlukan. Jangan menggunakan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Periksa seluruh baut peralatan secara rutin.
Petunjuk K husus 1.
Oil Separator Periksa Pit secara rutin dan bersihkan secara manual jika diperlukan, jika terdapat sampah atau kotoran.
2.
Equalisasi tank Bersihkan sampah dan kotoran jika diperlukan. Bersihkan Pompa Equalisasi, Valve dan floating switch secara rutin. Pengeluaran udara secara rutin.
3.
Mixing Kalibrasi pH-Monitor hanya dilakukan apabila pembacaan skala sudah tidak akurat lagi. Bilas dan bersihkan elektroda sensor setiap hari. Periksa motor Mixer secara rutin.
4.
Aeration tank Periksa motor blower secara rutin. Jangan menjalankan blower apa bila difusser tidak terendam oleh air.
5.
Clarifier Tank Periksa Clarifier Tank secara rutin.
6.
Sludge Thickener Bersihkan dari sampah dan kotoran jika diperlukan, terutama di sekitar inlet Pompa. Bersihkan Pompa Sludge Thickener dan Valve.
7.
Sludge Drying Bed Periksa selalu volume lumpur padatan dalam Bed, jika penuh segera diambil/ dibuang. Jika limbah padatan dalam Bed telah kering, keluarkan dari Bed.
8.
Control tank Kuras Control Tank secara rutin untuk membuang endapan lumpur yang terdapat di dasar Control Tank, jika diperlukan.
4
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
4.
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
4.1 pH-Monitor tidak bekerja dengan baik.
•
•
•
•
Penyebab elektroda sensor kotor. kalibrasi kurang tepat. Solusi bersihkan elektroda sensor dan bilas dengan air bersih. lakukan kalibrasi ulang pH-Controller.
4.2 pH air limbah berada di luar rentang pH yang disyaratkan
•
•
•
•
•
•
Penyebab dosing basa / asam tidak mencukupi. pH monitor tidak bekerja dengan baik. Solusi atur debit dosing pompa basa. atur konsentrasi basa / asam dalam tangki dosing. periksa pH-monitor dan elektrodanya. lakukan penambahan asam atau basa secara manual.
4.3 Suplai udara kurang.
•
•
•
•
•
Penyebab Valve pipa udara tersumbat, rusak. Diffuser terbuka (terlepas). Solusi hentikan blower sementara Perbaiki Valve yang rusak Perbaiki diffuser
4.4 Debit aliran pompa terlampau kecil atau tidak mengalir
•
•
Penyebab adanya sampah / plastik yang tersumbat pada valve atau pada inlet pompa. Solusi periksa valve dan inlet pompa serta bersihkan jika perlu.
5
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
5.
TEST INDIVIDUAL
A. POMPA 1. Lakukan merger pada posisi pompa, impeller & motor pada saat instalasi. 2. Lakukan pengecekan visual pada name plate untuk mengetahui kondisi dari pompa untuk memastikan apakah sesuai dengan data spesifikasi teknik yang diberikan. 3. Lakukan Tes tekanan hydrostatic. Test tekan hydrostatic dilakukan pada setiap komponen yang mendapat tekanan pada saat pompa beroperasi, dengan kondisi-kondisi seperti dijelaskan dibawah, penerimaan didasarkan pada tidak adanya kebocoran pada komponen yang di tes. (a)
Tekanan
: sesuai kebutuhan design masing-masing pompa.
(b)
Waktu pengetesan
: Sekitar 30 menit.
(c)
Media tes
: Air bersih pada temperatur normal.
(d)
Komponen yang di tes
: pompa & pipa beserta koneksinya.
(e) Semua metering dan instrument yang berkaitan dengan pompa harus di kalibrasi. (f ) Pompa dengan daya lebih besar dari 225 kW dapat di test di 80% dari kinerja yang diinginkan 4. Ukur kecepatan putar menggunakan taco meter 5. Kapasitas pada pressure yang diminta tidak boleh kurang dari spesifikasi. Dan daya yang diminta tidak boleh lebih pada kapasitas yang diminta.Lakukan perbaikan jika diperlukan. 6. Pastikan seluruh element katup / valve seperti Foot Valve, Check Valve, Ball Valve, Butterfly Valve, Gate Valve beroperasi dengan maksimal. 7. Catat seluruh aktivitas test termasuk kendala yang terjadi. 8.
Lakukan perbaikan jika diperlukan.
B. STORAGE TANK 1. Lakukan pengecekan visual sesuai name plate untuk mengetahui kondisi struktur dan dimensi dari tank apakah sesuai dengan gambar / data yang diberikan.
6
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
3.
4.
Lakukan Test hydrostatic. Dengan mengisi tanki sesuai dengan volume yang disyaratkan, penerimaan didasarkan pada tidak adanya kebocoran pada komponen yang di tes. (a) Tekanan
: Ambient.
(b)
Waktu pengetesan
: Sesuai dengan volume tank yang diuji.
(c)
Media tes
: Air bersih pada temperatur normal.
(d) Komponen yang di tes : Tank & pipa beserta koneksinya. Semua metering dan instrument yang terinstall / berkaitan pada tanki harus di kalibrasi dan ditest bersamaan dengan test hydrostatic.
5.
Pastikan seluruh element katup / valve yang berhubungan dengan tanki seperti Foot Valve, Check Valve, Ball Valve, Butterfly Valve, Gate Valve beroperasi dengan maksimal.
6.
Catat seluruh aktivitas test termasuk kendala yang terjadi.
7.
Lakukan perbaikan jika diperlukan.
C. PRESSURE TANK / VESSEL 1.
Pressure Tank biasanya telah mendapatkan perlakuan test tekan hydrostatic pada saat fabrikasi. Apabila telah dilakukan sebelumnya, dapat di check pada document terkait. Apabila belum dilakukan maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
2.
Lakukan pengecekan visual sesuai name plate untuk mengetahui kondisi struktur dan dimensi dari tank apakah sesuai dengan gambar / data yang diberikan.
3.
Lakukan Tes tekan hydrostatic. Dengan mengisi tanki sesuai dengan volume yang disyaratkan, dan melakukan tes tekan dengan menggunakan pompa test tekan (water jack pump). penerimaan didasarkan pada tidak adanya kebocoran pada komponen yang di tes.
4.
(a) Tekanan
: 1,5 kali dari tekanan operasi
(b)
Waktu pengetesan
: 30 menit sampai dengan 24 jam
(c)
Media tes
: Air bersih pada temperatur normal.
(d) Komponen yang di tes : Tank & pipa beserta koneksinya. Semua metering dan instrument yang terinstall / berkaitan pada tanki harus di kalibrasi dan ditest bersamaan dengan test hydrostatic.
5.
Pastikan seluruh element katup / valve yang berhubungan dengan tanki seperti Safety Valve, Ball Valve, Butterfly Valve, Gate Valve beroperasi dengan maksimal. 6. Pastikan seluruh nozzle / penyaring didalam tangki terpasang dengan erat.
7
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
7. Setelah selesai memasukkan media kedalam pressure tank, lakukan tes kebocoran dengan mengalirkan air kedalam tangki dan membuka katup keluar (outlet valve) yang mengarah ke drainase. Check apakah terdapat media yang keluar dari dalam tanki. Apabila cukup media keluar deras, berarti terjadi kebocoran pada nozzle. Harus dilakukan perbaikan dengan mengeluarkan media dari dalam tanki & perbaikan / penggantian terhadap nozzle yang bocor. 8. Catat seluruh aktivitas test termasuk kendala yang terjadi. 9. Lakukan perbaikan jika diperlukan.
D. ELECTRICAL, CONTROL PANEL (PROTECTION & INTERLOCK TEST) 1. Lakukan pengecekan visual sesuai gambar / data yang diberikan untuk mengetahui kondisi struktur dan dimensi dari Control Panel. 2. Pastikan power telah masuk kedalam panel & terinstall dengan benar. 3. Check Ampere & voltase yang ada melalui amperemeter & voltmeter yang terinstall di panel. 4. Lakukan check terhadap perangkat yang terdapat dipanel, breaker utama, breaker tambahan, relay, contactor, lampu indicator,TOR, alarm yang terpasang dipanel, apakah sudah terpasang dengan benar sesuai dengan data gambar yang ada. 5. Lakukan check terhadap instrument / metering yang terinstall / berkaitan dengan panel. Instrument/ metering yang terpasang sudah terkalibrasi dari pabrik. lakukan kalibrasi kembali jika diperlukan. 6. Lakukan dry test dengan menggunakan voltase 220 V, dan memutuskan aliran dari panel yang menuju ke mesin. Operasikan perangkat satu persatu, check & pastikan sesuai dengan siklus operasinya, pada saat ON, OFF ataupun TRIP. Dengan kondisi manual maupun automatic. Pastikan pula bahwa siklus tersebut juga sesuai dengan siklus pada touch screen yang terinstall di panel. 7. Check instalasi yang menuju ke perangkat dengan menggunakan multi tester. Pastikan terkoneksi dengan erat dan dalam kondisi baik. 8. Lakukan test pada motor - motor pompa, dengan mengecek rotasinya. Putaran harus searah jarum jam / sesuai tanda panah yang terdapat pada motor/ sesuai instruksi p ada buku panduan operasi pompa. Pastikan kabel terinstall dengan baik pada panel motor untuk menghindari induksi / hilangnya phase pada motor. 9. Lakukan tes simulasi untuk level switch dengan menggunakan multi tester. Pengetesan dapat pula dilakukan pada saat pengetesan volume tank. 10. Apabila telah dilakukan dry test, dan plant telah siap, lakukan test operasi keseluruhan dengan menyalakan panel dan system keseluruhan. Lakukan penyesuaian jika terdapat perbedaan data akibat perbedaan beban pada saat dry test & test operasi. 11. Pastikan Level Swicth, alarm, TOR & TRIP signal berfungsi sebagai bagian dari proteksi terhadap panel dan equipment terkait. 12. Catat seluruh aktivitas test termasuk kendala & solusinya. 13. Lakukan perbaikan, jika diperlukan.
8
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
TEST KAPASITAS / FLOWRATE 1. Pengecekan kapasitas dapat dihitung dengan mengisi satu bejana / tank diukur ketinggiannya, pada ketentuan waktu tertentu, dan dibandingkan dengan volume yang dicapai (misalnya dalam 10 menit dicapai ukuran ketinggian 5m, dengan u kuran bejana regtangular panjang 2m, lebar 10m dan tinggi 5m, sehingga didapat kapasitas adalah (p x l x t) = 100m3/10 menit = 10m3/menit = 600 m3/jam ). 2. Kapasitas / flowrate juga dapat diukur / dilihat dengan menggunakan flometer electric / ultrasonic yang telah dikalibrasi (apabila ada). 3. Catat seluruh aktivitas test sehingga mempunyai perbandingan untuk performa perangkat system yang terpasang.
TEST KUALITAS 1. Test kualitas dapat dilakukan dengan melihat alat pengukur kualitas air yang terdapat / terinstall pada main control panel / dilapangan, jika alat tersebut disupport di plant. 2. Jika tidak, Secara berkala, air dapat diuji melalui laboratorium yang terdapat dilapangan / independent.
KALIBRASI SENSOR 1. Sensor yang terpasang pada sistem adalah PH meter. 2. Kalibrasi terhadap alat tersebut telah dilakukan oleh masing - masing principal pada saat sebelum pengiriman. Tetapi dapat pula dilakukan kalibrasi ulang jika diperlukan. 3. Untuk PH meter, perangkat kalibrasi yang harus disiapkan adalah : Larutan pH 4.0, Larutan pH 7.0 dan Larutan pH 10.0, serta bejana tempat pengujian. 4. Untuk melakukan kalibrasi, dapat dibaca sesuai petunjuk pada masing-masing manual book. 5. Catat tanggal perubahan kalibrasi terakhir.
9
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
6. DAFTAR SPARE PART DAN KONSUMABLE
1.
Pelumas / grease untuk Mixer dan pompa dosing.
2.
Larutan Buffer - pH.
3. pH Electrode / Probe 4. pH Pre-Amplifier. 5. pH 2-Relay Output Card. 6.
Floating switch.
7.
Soda Kaustik (NaOH).
8.
Asam Chlorida (HCL)
9.
PolyAlumunium Chloride (PAC)
10. Polymer
10
PROSEDUR COMMISIONING & PEMELIHARAAN Waste Water Treatment Plant PLTU SINTANG 3 X 7 MW
MEMIONTEC Membrane lonexchange Technology
7.
KESELAMATAN KERJA
Untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak dii nginkan, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat membahayakan keselamatan pekerja dalam pengoperasian unit pengolahan air limbah, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1.
Gunakan sarung tangan pelindung, masker, dan kacamata pelindung pada saat menggunakan bahan kimia yang berbahaya (bersifat korosif) seperti asam klorida (HCl) pekat, soda kaustik (NaOH), Baik pada saat memindahkan bahan kimia, saat pembuatan larutan, dan saat pencucian tangki.
2.
Bacalah petunjuk penanganan bahan kimia yang diberikan oleh supplier mengingat beberapa bahan kimia mempunyai sifat korosif, mudah terbakar / meledak dan beracun jika dihirup.
3.
Jangan makan, minum atau merokok selama menangani bahan-bahan kimia.
4.
Simpanlah bahan kimia di tempat yang telah ditentukan yaitu di tempat yang sejuk, kering dan mempunyai ventilasi udara yang baik.
5.
Sisa karung / jerigen bahan kimia sebaiknya langsung dibuang dan tidak dipergunakan lagi untuk keperluan lain.
6.
Beri petunjuk (nama) pada jerigen, karung atau kemasan bahan kimia lainnya, sehingga mudah untuk dikenali dan diketahui.
7.
Bersihkan selalu lantai dari sisa-sisa bahan kimia, oli dan pelumas.
8.
Bacalah dengan baik petunjuk pemeliharaan, perawatan dan perbaikan peralatan (pompa, motor, mixer dll).
9.
Penanganan bahan kimia hanya boleh dilakukan oleh orang / operator khusus yang bertugas dan mempunyai wewenang / izin.
10. Pengaturan Panel Pengendali Unit Pengolahan Air Limbah yang terdapat di Ruang Operator hanya boleh dilakukan oleh orang / operator khusus yang bertugas dan mempunyai wewenang / izin. 11. Untuk mencegah terjadinya hal-hal lain yang tidak diinginkan, maka hanya orang /operator khusus yang bertugas dan mempunyai wewenang / izin, yang boleh memasuki Area Pengolahan Air Limbah. 2. Ukur dimensi tank untuk mengetahui volume tank dengan rumus % n.D2.t untuk tank berbentuk cylinder atau p x l x t untuk tank regtangular (kotak) Dimana :
n = 22/2
p = panjang tanki
D = Diameter
l = lebar
t = Tinggi tank
11