Distribusi perbekalan farmasi dari logistik keruanganFull description
Penyimpanan
panduan penyimpanan obat
SPO PEMILIHAN PERBEKALAN FARMASIFull description
penarikanDeskripsi lengkap
farmasi
Deskripsi lengkap
sopDeskripsi lengkap
sop
pemusnahanDeskripsi lengkap
pemusnahan
pemusnahanFull description
Deskripsi lengkap
spoDeskripsi lengkap
sop perencanaan
PFRFull description
Pengelolaan Perbekalan Farmasi Gudang Farmasi Kota PadangDeskripsi lengkap
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI RUMAH SAKIT BUKIT ASAM MEDIKA
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 1/3 Ditetapkan oleh :
Tanggal terbit : SPO
PENGERTIAN
TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Direktur RSBAM
Dr. Pramadhya Bachtiar, M.Kes. Penyimpanan Perbekalan Farmasi adalah Proses menyimpan dan memelihara perbekalan farmasi dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Obat Sitostatika adalah Obat-obat yang bersifat membunuh / merusak selsel pengganda yang digunakan sebagai terapi kanker. Hibah adalah Sediaan farmasi yang diberikan secara cuma-cuma oleh Dinas Kesehatan seperti obat malaria dan obat tuberculosis (Directly Observed Treatment Short-course/DOTS) Bonus adalah Sediaan farmasi yang diberikan secara cuma-cuma oleh pihak luar untuk dijual. Sediaan Multiused adalah Sediaan farmasi yang digunakan oleh lebih dari satu pasien secara bersama-sama. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan perbekalan farmasi. 1. SK Direktur No. tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Farmasi. 2. SK Direktur No. tentang Kebijakan Umum Instalasi Farmasi. 1. PENGATURAN PERBEKALAN FARMASI a. Petugas penyimpanan memeriksa kualitas dan kuantitas perbekalan farmasi yang diserahkan dari petugas penerimaan perbekalan farmasi. b. Petugas memastikan setiap perbekalan farmasi yang disimpan di rumah sakit disertai label yang mencantumkan: 1) Nama obat 2) Komposisi 3) Expired date 4) Peringatan c. Petugas menyusun/menyimpan stok perbekalan farmasi sebagai berikut : 1) Berdasarkan suhu penyimpanan, yaitu : Refrigerator/kulkas : 2 s.d 8 °C Cool : 8 s.d 15 °C Controled room : 20 s.d 25 °C temperature 2) Berdasarkan bentuk sediaan (tablet / kapsul, sirup, salep, injeksi, infus, dan sebagainya). 3) Mengurutkan masing – masing kelompok bentuk sediaan secara alfabetis 4) Menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (first expired first out) 5) Tahan/tidak terhadap cahaya 6) Mudah/tidaknya meledak/terbakar (alcohol)
d. Petugas melakukan serah terima perbekalan farmasi tertentu dengan petugas masing – masing unit (user) seperti: 1) Sediaan multiused Sediaan multiused diserahkan kepada user dalam kemasan asli (jumlah besar), kemudian diatur pemakaiannya oleh user sesuai kebutuhan pasien dan diberi label. 2) Reagensia 3) Kontras 1.d.4) Radiofarmaka.... (hal 2) PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI No. Dokumen
PROSEDUR
No. Revisi
Halaman
00
2/3
4) Radiofarmaka Disimpan didalam kulkas dengan mengikuti regulasi untuk keamanan radiasi dan diberi label Material Safety Data Sheet (MSDS) 5) Film dvb, film x-ray. Disimpan pada suhu 4 s.d 24 0 C dengan kelembaban 40-60%, tidak boleh kontak dengan sinar matahari dan radiasi. e. Petugas menyimpan narkotika/psikotropika/precursor dalam lemari khusus yang terkunci sesuai dengan SPO yang berlaku. f. Petugas menyimpan produk nutrisi pada kondisi sesuai dengan yang tertera pada kemasan g. Petugas menyimpan obat hibah/sampel alkes/bonus terpisah dari perbekalan farmasi regular sesuai dengan SPO yang berlaku. h. Petugas menyimpan obat dengan pemantauan khusus (kategori high alert/ ctyotoxic / LASA) secara : 1) Terpisah dari rak / wadah obat lain. 2) Diberi label penanda obat dengan pemantauan khusus pada setiap rak/wadah penyimpanan obat. 3) Untuk obat sitostatika, setelah rekonstitusi petugas memberikan label stabilitas obat setelah rekonstitusi sesuai dengan yang tertera pada kemasan obat i. Petugas farmasi memonitor perbekalan farmasi slow moving sesuai dengan SPO yang berlaku. j. Petugas menyimpan obat milik pasien disertai label “obat milik pasien” sesuai dengan SPO yang berlaku. 2. PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA a. Petugas menyimpan bahan berbahaya digudang B3 (Bahan Beracun Berbahaya) b. Petugas menyusun bahan berbahaya berdasarkan jenisnya sesuai dengan label/symbol yang tertera pada kemasan serta tidak menimbulkan interaksi antar bahan berbahaya. c. Petugas menyimpan bahan berbahaya tertentu didalam lemari pendingin khusus bahan berbahaya. d. Untuk Zat radioaktif, maka : 1) Petugas menyimpan zat radioaktif dalam tempat khusus yaitu
container timbal atau RAS (Radioactive Storage)yang mampu menahan radiasi 2) Petugas memberikan label berupa stiker yang berisi MSDS (Material Safety Data Sheet) yang sesuai. 3. PENGATURAN KEAMANAN Untuk menjamin keamanan area penyimpanan obat maka : a. Hanya petugas unit terkait yang diperbolehkan untuk masuk area tersebut serta tidak diperbolehkan untuk umum. b. Petugas menempatkan CCTV dibeberapa area penyimpanan obat untuk menjamin keamanan obat dari kehilangan maupun pencurian. 4. PENGATURAN SUHU a. Petugas memastikan kulkas dan ruangan penyimpanan perbekalan farmasi dilengkapi dengan thermometer dan hygrometer. b. Petugas memantau suhu penyimpanan obat 3 kali sehari, yaitu : Harian : Pada pukul 08.00, 14.00 dan 20.00 Shift : Pada pukul 08.00, 16.00 dan 23.00 Gudang : Pada pukul 08.00, 11.30 dan 15.30
c. Petugas terutama …….(hal.3) PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI No. Dokumen
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
Halaman
00
3/3
c. Petugas terutama melakukan pemantauan suhu saat ruang penyimpanan sering dibuka-tutup, yang akan mempengaruhi suhu. d. Petugas mencatat suhu dalam Form Pemeriksaan Temperatur Kulkas dan Form Pemeriksaan Temperatur dan Kelembaban Ruangan. e. Petugas menyimpan form tersebut sebagai arsip setiap bulannya. f. Dalam keadaan darurat (listrik padam/libur) atau suhu tidak sesuai, maka : 1) Petugas dapat memutar alat pengatur suhu sampai tercapai suhu/ temperatur yang dikehendaki. 2) Petugas berkoordinasi dengan petugas Layanan Teknik 3) Petugas berkoordinasi dengan layanan teknik bila kelembaban tidak sesuai standar (40-60%) Gudang Farmasi