BAB 1 KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA SOAL 1-1
Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada PT Bagaskara untuk bulan Maret 1999: a. Tenga kerja langsung bekerja dengan total 600 jam termasuk jam lembur sebanyak 100 jam. Tarif upah adalah Rp100.000 per jam, sedangkan tarif upah lembur adalah Rp1 50.000 per ja. (catatan: upah lembur seluruhnya diakui sebagai biaya tenaga kerja langsung) b. Bahan baku awal periode berjumlah Rp85.500.000. Pembelian yang dilakukan selama periode ini berjumlah Rp34.500.000 dan persediaan bahan baku pada akhir periode tidak ada. c.
Depresiasi peralatan pabrik adalah Rp100.000.000
d. Biaya asuransi peralatan pabrik yang dikonsumsi periode ini adalah Rp6.000.000 e. Biaya tenaga kerja tidak langsung (gaji supervisor pabrik) berjumlah Rp20.000 .000 Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hitunglah biaya utama (prime cost) untuk bulan Maret 1999. 2. Hitungah biaya konversi untuk bulan Maret 1999. JAWAB ;
1. Perhitungan biaya utama (prime cost) Biaya bahan baku = 85.500.000 + 34.500.000
120.000.000
Biaya tenaga kerja = (500 × 100.000) + (100 × 150.000) Jumlah
65.000.000 185.000.000
2. Perhitungan biaya konversi Biaya tenaga kerja
65.000.000
Biaya overhead pabrik:
Depresiasi mesin pabrik
Biaya asuransi
Biaya supervisi pabrik
100.000.000 6.000.000 20.000.000
126.000.000 Jumlah 191.000.000
Page 1
SOAL 1-2
Berikut adalah informasi yang berhubungan dengan biaya manufaktur pada PT Cendrawasih untuk bulan Mei 1999: Keterangan
Biaya tenaga kerja langsung Pembelian bahan baku
Jumlah
Rp130.000.000 80.000.000
Supplies yang digunakan
6.750.000
Asuransi pabrik
3.500.000
Depresiasi mesin pabrik
20.000.000
Supervisi pabrik
12.300.000
Pemakaian bahan penolong
27.450.000
Persediaan produk dalam proses awal
125.000.000
Persediaan produk dalam proses akhir
142.500.000
Persediaan bahan baku awal
40.000.000
Persediaan bahan baku akhir
20.000.000
Persediaan produk jadi awal
56850.000
Persediaan produk jadi akhir
32.500.000
Kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini: 1. Susunlah laporan harga pokok produksi 2. Susunlah laporan harga pokok penjualan
Page 2
JAWAB : SOAL 1-2 1.
Perhitungan harga pokok produksi PT Cendrawasih Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Mei 1999 Pemakaian (konsumsi) bahan baku:
Persediaan bahan baku awal
40.000.000
Pembelian bahan baku
80.000.000
Bahan baku tersedia untuk digunakan 120.000.000 Persediaan bahan baku akhir
(20.000.000)
Biaya bahan baku
100.000.000
Biaya tenaga kerja
130.000.000
BOP:
Supplies yang digunakan
6.750.000
Asuransi pabrik
3.500.000
Depresiasi mesin pabrik
20.000.000
Supervisi pabrik
12.300.000
Pemakaian bahan penolong
27.450.000
70.000.000
Biaya produksi yang dikonsumsi bulan Mei 1999
300.000.000
Persediaan produk dalam proses awal
125.000.000 425.000.000
Persediaan produk dalam proses akhir Harga pokok produk jadi 2.
(142.500.000) 282.500.000
Perhitungan harga pokok penjualan. PT Cendrawasih Laporan Harga Pokok Penjualan Bulan Mei 1999 Persediaan produk jadi awal Harga pokok produk jadi Harga pokok produk tersedia untuk dijual
56.850.000 282.500.000 339.350.000
Persediaan produk jadi akhir
(32.500.000)
Harga pokok penjualan
306.850.000
Page 3
SOAL 1-3
Yogyakarta Fitness Center adalah sebuah pusat kebugaran yang telah beroperasi selama 3 tahun. Karena perusahaan telah mengalami perkembangan yang pesat, manajemen menghendaki agar struktur biaya dipisahkan ke dalam komponen biaya tetap dan biaya variabel agar manajemen lebih mudah menganalisis dan mengendalikan biaya, Informasi yang tersedia adalah sebagai berikut: Bulan
Jumlah Pelanggan
Jumah Biaya
Mei
320
Rp26.000.000
Juni
200
15.000.000
Juli
230
21.500.000
Agustus
240
22.500.000
September
720
47.000.000
Oktober
560
37.000.000
November
470
33.000.000
Desember
750
47.500.000
Kerjakan sesuai instruksi-instruksi berikut ini: 1. Tentukan rumus biaya dengan menggunakan metode high-low. 2. Berdasarkan rumus pada soal 1, hitunglah jumlah biaya untuk 700 pelanggan.
JAWAB : SOAL 1-3
1. Penentuan rumus biaya Bulan
Jumlah
Biaya
Titik tertinggi
Desember
47.500.000
750
Titik terendah
Juni
15.000.000
200
32.500.000
550
Selisih
Biaya variabel (v) = Selisih jumlah kegiatan ÷ Selisih biaya = 32.500.000 ÷ 550 = 59.090 Biaya tetap = Total biaya – Total biaya variabel = 47.500.000 – (59.090 × 750) = 47.500.000 – 44.317.500 = 3.182.500 Rumus biaya :
Y= 3.182.500 + 59.090X
Page 4
2. Perhitungan jumlah biaya untuk 700 pelanggan Y= 3.182.500 + 59.090X Y= 3.182.500 + (59.090 × 700) Y= 3.182.500 + 41.363.000 Y= 44.545.500 SOAL 1-5
Mulai awal tahun 1998, Pimpinan Pt. Buana Putra memutuskan untuk mengestimasi biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan biaya setup. Data yang tersedia untuk 6 bulan terakhir adalah sebagai berikut: Jumah setup
Jumlah biaya setup
10
Rp6.400.000
20
8.800.000
15
7.200.000
12
7.200.000
18
8.400.000
25
10.000.000
Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini: 1. Estimasilah elemen biaya tetap dan biaya variabel untuk biaya setup dengan menggunakan metode titik tertinggi dan titik terendah. 2. Dengan menggunakan hasil perhitungan pada soal 1, hitunglah biaya setup apabila jumlah setupnya adalah 14. 3. Estimasilah elemen biaya tetap dan biaya variabel untuk biaya setup dengan menggunakan metode least square. 4. Dengan menggunakan hasil perhitungan soal 3, hitunglah biaya setup apabila jumlah setupnya adalah 14. JAWAB ; SOAL 1-5
1. Penentuan rumus biaya
ℎ ℎ Titik tertinggi
10.000.000
25
Titik terendah
6.400.000
10
Selisih
3.600.000
15
= SshSsh jumh kgn .. =
Biaya variabel (V)
= 240.000
Page 5
= Total biaya Total biaya variabel = 10.000.000 (240.000 ×25) = 10.000.000 6.000.000 = 4.000.000 Rumus biaya : = 4.000.000+ 240.000 Biaya tetap
2. Perhitungan jumlah biaya untuk 14 kegiatan setup
= 4.000.000 + 240.000 = 4.000.000 + 240.000(14) = 4.000.000 + 3.360.000 = 7.360.000
3. Rumus biaya dengan metode least square ΣX
ΣY
ΣXY
ΣX2
10
6.400.000
64.000.000
100
20
8.800.000
176.000.000
400
15
7.200.000
108.000.000
225
12
7.200.000
86.400.000
144
18
8.400.000
151.200.000
324
25
10.000.000
250.000.000
625
100
48.000.000
835.600.000
1.818
= [Σ Σ Σ/]/[Σ (Σ )/] ..−... Biaya variabel (V) = .−() = 835.600.000800.000.000 1.8181.666,67 = 35.600.000 151,33 = 235.247,47 Biaya variabel (V)
Biaya tetap (T)
Rumus biaya:
= ( ) = (48.000.000/6) 235.247,47(100/6) = 8.000.000 3.921.575,33 = 4.078.424,67 Σ
Σ
= 4.078.424,67+ 235.247,47
4. Perhitungan jumlah biaya untuk 14 kegiatan setup
= 4.078.424,67+ 235.247,47 = 4.078.424,67 + 235.247,47(14) = 4.078.424,67 + 3.293.464,58 = 7.371.889,25 Page 6
BAB 2 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DAN MANAJEMEN BIAYA DI LINKUNGAN INDUSTRI MAJU SOAL 2-1
PT Merapi memproduksi dan menjual 2 jenis produk, yaitu produk A dan B. Informasi tentang produksi untuk kedua produk tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan
Produk A
Kuantitas Biaya utama
Produk B
Jumlah Biaya
200.000
50.000
Rp700.000.000
Rp150.000.000
Rp850.000.000
50.000 jam
12.500 jam
250.000.000
700.000 kali
100.000 kali
300.000.000
100 kali
50 kali
450.000.000
Jam mesin(pemeliharaan) Pengankutan bahan Setup Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini:
1. Hitunglah harga pokok per unit untuk masing-masing produk, apabila biaya pemeliharaan (Rp250.000.000), biaya pengangkutan bahan, dan biaya setup dialokasikan berdasarkan jam mesin. 2. Hitunglah harga pokok per unit apabila perusahaan menggunakan pendekatan ABC. JAWAB : SOAL 2-1
1. Perhitungan harga pokok produk dengan metode konvensional Tarif BOP = 250.000.000 : 62.500 jam =4.000/ jam mesin Harga pokok produk A:
Biaya utama
BOP
Rp700.000.000
= 4.000 × 200.000
= Rp800.000.000 Rp1.500.000.000
Harga pokok per unit
= 1.500.000.000 ÷ 200.000 = 7.500
Harga pokok produk B:
Biaya utama
BOP
Rp150.000.000
= 4.000 × 50.000
= Rp200.000.000 Rp350.000.000
Harga pokok per unit
= 350.000.000 ÷ 50.000 = 7.000
2. Perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC Tarif BOP:
= 250.000.000 ÷ 62.500 = 4.000 Biaya pengangkutan = 300.000.000 ÷ 800.000 = 375 Biaya setup = 450.000.000 ÷ 150 = 3.000.000 Biaya pemeliharaan
Harga pokok produk A: Biaya utama
Rp700.000.000
Page 7
BOP
= 4.000 × 50.000 Biaya pengangkutan= 375 × 700.000 Biaya setup = 3.000.000 × 100 Biaya pemeliharaan
= Rp200.000.000 = Rp262.500.000 = Rp300.000.000 Rp1.462.500.000
Harga pokok per unit
= 1.462.500.000 ÷ 200.000 = 7.312,5
Harga pokok produk B: Biaya utama
Rp150.000.000
BOP
= 4.000 × 12.500 Biaya pengangkutan = 375 × 100.000 Biaya setup = 3.000.000 × 50 Biaya pemeliharaan
= Rp50.000.000 = Rp37.500.000 = Rp150.000.000 Rp387.500.000
Harga pokok per unit
= 387.500.000 ÷ 50.000 = 7.750
Page 8
SOAL 2-2
CV Tidar telah mengidentifikasi biaya overhead pabrik dan cost-driver untuk periode mendatang sebagai berikut: Elemen BOP
Biaya setup
Taksiran Biaya
Cost Driver
Rp1.200.000.000
Tingkat Kegiatan
Jumlah setup
300
Biaya pemesanan
900.000.000
Jumlah pesanan
4.500
Biaya mesin
900.000.000
Jumlah mesin
18.000
Biaya energi
250.000.000
Jumlah kilowatt
50.000
Informasi yang berhubungan dengan pkerjaan (pesanan) yang dikerjakan dalam tahun yang bersangkutan adalah: Keterangan
Pesanan No. 125
Bahan baku
Pesanan No.128
Rp10.500.000
Rp17.500.000
8.000.000
8.000.000
100 unit
50 unit
Jumlah setup
1
1
Jml pesanan (order)
4
2
Jammesin
20
30
Jam kilowatt
20
40
TKL (50jam/pesanan) Jml unit yang dibuat
Aktivitas normal perusahaan adalah 5.000 jam tenaga kerja langsung. Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hitunglah harga pokokper unit untuk setiap pesanan, apabila tarif BOP dihitung berdasarkan jam tenaga kerja langsung. 2. Hitunglah harga pokok per unit untuk setiap pesanan, apabila tarif BOP dihitung berdasarkan 4 cost driver di atas. JAWAB : SOAL 2-2
1. Tarif BOP
= 16.000.000÷ 5.000 = 3.200
Perhitungan harga pokok: Pesanan No.25 Pesanan No. 128
Biaya bahan baku
Rp10.500.000
Rp17.500.000
BTKL
Rp8.000.000
Rp8.000.000
BOP
Rp320.000
Rp160.000
Total harga pokok Harga pokok per unit
Rp18.820.000 Rp188.200
Rp25.660.000 Rp513.200
2. Tarif BOP
Biaya setup
Biaya pemesanan
Biaya mesin
Biaya energi
= 1.200.000.000 ÷ 300 = 4.000.000 = 900.000.000÷ 4.500 = 200.000 = 900.000.000÷ 18.000 = 50.000 = 250.000.000÷ 50.000 = 5.000 Page 9
Perhitungan harga pokok: Pesanan No.25 Pesanan No. 128
Biaya bahan baku
Rp10.500.000
Rp17.500.000
BTKL
Rp8.000.000
Rp8.000.000
BOP Rp4.000.000
Rp4.000.000
Rp800.000
Rp400.000
biaya mesin
Rp1.000.000
Rp1.500.000
biaya energi
Rp100.000
Rp200.000
biaya setup
-
biaya pemesanan
Total harga pokok Harga pokok per unit
Rp24.400.000
Rp31.600.000
Rp244.000
Rp632.000
SOAL 2-3
PT Ahmad Rivai memutuskan untuk mengganti metode perhitungan harga pokok produk dari metode konvensional ke dalam metode berbasis aktivitas. Perusahaan menghasilkan 2 macam produk yaitu jam alarm ukuran besar (Produk A) dan jam alarm ukuran kecil (Produk B). informasi yang berkaitan dengan 2 produk tersebut yaitu sebagai berikut: Keterangan
Kuantitas produksi
Jam kecil
Jam besar
100.000
200.000
50.000
50.000
100.000
100.000
2.000
4.000
10.000
5.000
Jml order diproses
250
500
Jml aktivitas setup
60
20
Jam pemeliharaan
4.000
2.000
Jam kilowatt
25.000
25.000
Jam inspeksi
3.000
1.000
Jam mesin Jam TKL Jml Aktvts penanganan BB Jam tenaga ahli mesin
Biaya overhead yang digunakan untuk membuat kedua produk tersebut adalah: Penanganan bahan baku
1.200.000.000
Pemeliharaan
800.000.000
Energi
300.000.000
Depresiasi mesin
600.000.000
Tenaga ahli mesin
1.000.000.000
Pemrosesan pesanan
300.000.000
Setup
960.000.000
Inspeksi
600.000.000
Page 10
(catatan: depresiasi mesin dilakukan dengan metode garis lurus. Nilai buku awal tahun adalah Rp6.000.000.000. Sisa umur ekonomis 10 tahun atau 1.000.000.000 jam mesin) Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hubungkan jenis biaya dengan cost drivernya, dan cantumkan perbandingan konsumsi kegiatan untuk setiap produk. 2. Kelompokkan seluruh komponen biaya overhead ke dalam “homogenous sot pool” dan tentukan cost drivernya untuk setiap pool. 3. Hitunglah tarif setiap pool. 4. Alokasikan biaya overhead pabrik ke masing-masing produk dan hitung BOP per unit untuk masing-masing produk. JAWAB : SOAL 2-3
1. Jenis biaya, cost driver, dan tingkat konsumsi: Perbandingan tgkt Jenis Biaya
Cost Driver
konsumsi Jam kecil
Jam besar
Penanganan BB
Jml. Aktivitas Pelayanan BB
2.000
4.000
Pemeliharaan
Jam pemeliharaan
4.000
2.000
Energi
Jam kilowat
25.000
25.000
Depresiasi mesin
Jam mesin
50.000
50.000
Tenaga ahli mesin
Jam tenaga ahli mesin
10.000
5.000
Pemrosesan pesanan
Jml. Order diproses
250
500
Setup
Jml. Aktivitas Setup
60
20
inspeksi
Jam inspeksi
3.000
1.000
2. Homogenous Cost post: Post A Depresiasi mesin
Jam Mesin
Tenaga ahli mesin Post B Pemrosesan pesanan Setup Post C Energi
Cost Driver Jumlah aktivitas setup
Cost Driver Jam tenaga ahli mesin
Inspeksi Post D Penanganan bahan baku Pemeliharaan
Cost Driver
Cost Driver Kuantitas produksi
Page 11
3. Perhitungan tarif BOP:
= 1.600.000.000 ÷ 115.000 = 13.913 Pool B = 1.260.000.000 ÷ 8830 = 1.518.072,29 Pool C = 900.000.000 ÷ 54.000 = 16.666,67 Pool D = 2.000.000.000 ÷ 12.000 = 16.666,67 Pool A
4. Alokasi BOP: BOP Pool A(13.913,04 × 50.000)
Alokasi kepada Jam kecil
Jam besar
695.652.000
695.000
91.084.320
30.361.445,8
166.666.700
83.333,350
Pool D (13.913,04 × 100.000 atau 200.000)
1.666.667.000
3.333.334.000
Jumlah BOP
2.620.070.020
4.054.430.779,15
Pool B (13.913,04 × 60 atau 20) Pool C (13.913,04 × 10.000 atau 5.000)
BOP per unit
Page 12
BAB 3 PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL SOAL 3-1
CV Blimbing Makmur menghasilkan 35.000 unit produk dalam tahun pertama operasinya. Produk tersebut berhasil terjual sebanyak
32.000 unit dengan harga Rp
180.000,00 per unit. Perusahaan menggunakan jumlah unit yang di produksi untuk menghitung tarif BOP. Informasi tentang biaya manufaktur adalah: BOP tetap (taksiran dan realisasi)
Rp 1.400.000,00
BOP variabel (taksiran dan realisasi)
Rp 350.000,00
Tenaga kerja langsung
Rp 2.800.000,00
Bahan baku
Rp 1.050.000,00
Dengan menggunakan kertas kerja di halaman 13, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hitunglah harga pokok per unit, dan total harga pokok produk jadi dengan menggunakan metode harga pokok penuh (absorption costing/full costing) 2. Hitunglah harga pokok per unit, dan total harga pokok produk jadi dengan menggunakan metode harga pokok variable (variable coasting) 3. Untuk tujuan pelaporan kepada pihak eksternal, berapa harga pokok persediaan produk jadi yang dilaporkan? JAWAB : SOAL 3-1
1. Absorption Costing Keterangan
Jumlah
BBB
1.050.000.000
BTKL
2.800.000.000
BOP (total)
1.750.000.000
Harga pokok produk Harga pokok per unit (5.600.000.000 ÷ 35.000)
5.600.000.000 160.000
2. Variable Costing Keterangan
Jumlah
BBB
1.050.000.000
BTKL
2.800.000.000
BOP (variabel) Harga pokok produk Harga pokok per unit (4.200.000.000 ÷ 35.000)
350.000.000 4.200.000.000 120.000
Page 13
3. Penjelasan Apabila kita menggunakan variable costing maka akan menghasilkan nilai harga pokok produk yang lebih kecil sehingga akan menimbulkan atau menghasilkan laba yang lebih besar karena pengurang pada HPP lebih kecil, sedangkan untuk absorption costing menghasilkan nilai harga pokok produk yang lebih besar yang nantinya menghasilkan laba lebih kecil apabila dibandingkan dengan yang menggunakan variable costing.
SOAL 3-2
PT Indragirir memproduksi bola bisbol. Dalam bulan Januari 1998, perusahaan memproduksi sebanyak 6.000 unit, dan dari jumlah tersebut 5.400 unit diantaranya telah terjual dengan harga Rp 11.000,00 per unit. Informasi yang berhubungan dengan biaya produksi adalah: Bahan baku
9.000.000,00
Tenaga kerja langsung 10.800.000,00 BOP Variable
4.800.000,00
BOP tetap
15.000.000,00
Komisis penjualan ditetapkan sebesar 10% dari harga jual, dan biaya administrasi (seluruh biaya tetap) berjumlah Rp 4.000.000,00. Dengan menggunakan kertas kerja di halaman 13 sampai dengan 14, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hitunglah harga pokok per unit dan harga pokok persediaan akhir dengan metode harga pokok penuh. 2. Hitunglah harga pokok per unit dan harga pokok persediaan akhir dengan metode harga pokok variabel. 3. Hitunglah marjin kontribusi (total) dan marjin kontribusi per unit. JAWAB : SOAL 3-2
1. Metode harga pokok penuh
Perhitungan harga pokok per unit Keterangan BBB
9.000.000
BTKL
10.800.000
BOP (variabel)
19.800.000
Harga pokok produk Harga pokok per unit (39.600.000 ÷ 6.000 unit)
Jumlah
Persediaan akhir
39.600.000 6.600
= (6.0005.400) × 6.600 = . .
Page 14
2. Metode harga pokok variabel
Perhitungan harga pokok per unit Keterangan BBB
9.000.000
BTKL
10.800.000
BOP (variabel)
4.800.000
Harga pokok produk Harga pokok per unit (24.600.000 ÷ 6.000 unit)
Jumlah
Persediaan akhir
24.600.000 4.100
= (6.0005.400) × 4.100 = . .
3. Perhitungan margin kontribusi Keterangan Penjualan = 5.400 × 11.000
Jumlah 59.400.000
Biaya variabel: - harga pokok variabel =5.400 × 4.100 = 22.140.000
(22.140.000)
- komisi penjualan = 10% × 59.400.000 = 5.940.000
(5.940.000)
Contribution margin
31.320.000
Contribution margin/unit (31.320.000 ÷ 5.400)
5.800
Page 15
BAB 4 ANALISIS BIAYA UNTUK VOLUME LABA SOAL 4-1
PT Intan menghasilkan produk makanan ringan yang dikemas dalam kemasan plastik dan dijual dengan harga RP12.500 per unit. Biaya variabel per unit untuk membuat produk tersebut adalah: Jagung
Rp6.500
Minyak goreng
Rp1.000
Bahan lainnya
Rp 300
Biaya penjualan
Rp1.700
Biaya produksi tetap berjumlah Rp2.500.000.000 per tahun, sedangkan biaya administrasi (semuanya tetap) berjumlah Rp500.000.000. kerjakanlah instruksi berikut ini : a. Hitunglah jumlah unit yang harus dijual agar tercapai titik impas. b. Berapa jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp1.500.000.000? c.
Jika tarif pajak ditetapkan sebesar 40%, berapa jumlah unit yang harus terjual agar dapat diperoleh laba setelah pajak sebesar Rp3.240.000.000?
d. Jika perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 1.200.000 unit, berapakah margin of safety (MOS) nya? JAWABAN :
1. Titik Impas X
= F/(P-V) =3.000.000.000 / (12.500 – 9.500) =1.000.000 unit
2. Jumlah penjualan untuk mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp1.500.000.000 X
= F+I/(P-V) = 3.000.000.000 + 1.500.000.000 / (12.500 – 9.500) = 1.500.000 unit
3. Jumlah penjualan untuk mencapai laba setelah pajak sebesar Rp3.240.000.000 Laba sebelum pajak
= 3.240.000.000 / (1 – 40%) = 5.400.000.000
X
= F + I/ (P – V) = 3.000.000.000 + 5.400.000.000/ (12.500 – 9.500) = 2.800.000 unit
4. Margin of safety (MOS) = Target penjualan – Penjuala impas = 1.200.000 – 1.000.000 = 200.000 unit
Page 16
SOAL 4-2
Berikut informasi keuangan yang disajikan oleh 3 perusahaan yang berbeda. Saudara diminta untuk mengisi bagian yang kosong! PT A
Penjualan Total biaya variabel Contribution margin Total biaya tetap Laba bersih Jumlah unit terjual Harga per unit
PT B
50.000.000
……………
PTC
90.000.000
(40.000.000)
(117.000.000)
…………...
10.000.000
39.000.000
…………...
…………….
5.000.000 …………..
(40.000.000)
(7.500.000)
…………….
28.500.000
1.300
50.000
…………….
90 …………..
Biaya variabel per unit
…………..
90.000
…………..
Contribution margin per unit
…………..
30.000
…………..
Contribution margin ratio
…………..
…………….
…………..
Titik impas dalam unit
…………..
…………….
…………..
JAWABAN : PT A
Penjualan Total biaya variabel Contribution margin (CM) Total biaya tetap Laba bersih Jumlah unit terjual
PT B
PT C
50.000.000
156.000.000
90.000.000
(40.000.000)
(117.000.000)
54.000.000
10.000.000
39.000.000
36.000.000
(5.000.000)
(40.000.000)
(7.500.000)
5.000.000
(1.000.000)
28.500.000
1000 unit
1.300 unit
90 unit
Harga per unit
50.000
Biaya variabel per unit
40.000
90.000
600.000
Contribution margin per unit
10.000
30.000
400.000
Contribution margin ratio
20%
25%
4%
500 unit
1.334 unit
19 unit
Titik impas dalam unit
120.000
1.000.000
Keterangan:
Jumlah unit terjual = penjualan/ harga per unit Contribution margin per ratio = CM / jumlah unit terjual Biaya variabel per unit = total biaya variabel/ jumlah unit terjual Contribution margin ratio =(CM/ penjualan) × 100% Tititk impas dalam unit = F/ (P – V)
Page 17
SOAL 4-3
PT Merapi-Merbabu membuat dan menjual satu jenis produk. Laporan laba/rugi yang diproyeksikan untuk tahun mendatang adalah sebagai berikut: Penjualan (5.000 unit @ Rp450.000)
Rp22.500.000.000
Biaya-biaya variabel
(13.050.000.000)
Contribution margin
Rp9.450.000.000
Biaya-biaya tetap
(8.221.500.000)
Laba bersih
Rp1.288.500.000
Kerjakan sesuai instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hitunglah margin contribution per unit. 2. Hitunglah jumlah unit yang harus terjual agar tercapai titip impas. 3. Jika perusahaan berhasil menjual sebanyak 30.000 unit di atas titik impas, berapakah laba yang diperoleh? 4. Hitunglah rasio margin kontribusi! JAWABAN :
1. Contribution margin per unit
= contribution margin/ jumlah unit terjual = 9.450.000.000/ 50.000 = 189.000
2. Jumlah unit terjual pada titik impas. X
= F/ (P – V) = 8.221.500.000/ (450.000 – 261.000*) = 43.500 unit
* = 13.050.000.000/ 50.000 = 261.000
3. Laba yang diperoleh jika perusahaan menjual 30.000 unit di atas titik impas: Laba
= tambahan unit terjual × contribution margin per unit = 30.000 × 189.000 =5.670.000.000
4. Rasio margin kontribusi = contributio n margin per unit/ harga jual = (189.000/ 450.000) × 100% = 42%
Page 18
SOAL 4-4
PT Sumbing-Sindoro memiliki proyeksi laporan laba/rugi tahun mendatang sebagai berikut: Penjualan (10.000 unit)
Rp6.000.000.000
Biaya-biaya variabel
(2.280.000.000)
Contribution margin Rp3.720.000.000 Biaya-biaya tetap
(2.938.800.000)
Laba bersih
Rp 781.200.000
Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini: 1. Hitunglah titik impas baik dalam unit maupun dalam rupiah. 2. Jika harga jual naik 10%, tentukan pakah titik impasmengalami kenaikan atau penurunan! 3. Dengan mengabaikan kondisi pada soal 2, jika biaya variabel per unit naik sebesar Rp3.500 tentukan apakah titik impas mengalami kenaikan atau penurunan! 4. Dengan menggunakan kondisi perubahan pada soal 2 dan 3, tentukan apakah titik impa mengalami kenaikkan atau penururnan! 5. Jika biaya tetap naik sebesar Rp500.000.000 dan data lain tidak berubah, tentukan apakah titik impas mengalami kenaikan atau penururnan! JAWABAN :
1. Jumlah unit terjual pada titik impas X
= F/ (P – V) = 2.938.800.000/ (60.000 – 22.800) = 79.000 unit
Penjualan pada titik impas R
= F/ [1 – vr] = 2.938.800.000/ [1 –(22.800/ 79.000)] = 4.131.053.381
2. Jika harga jual (P) naik sebesar 10%, maka jumlah unit terjual pada titik impas X
= F/ (P – V) = 2.938.800.000/ (66.000* – 22.800) = 68.028 unit
Penjualan pada titik impas R
= F/ [1 – vr] = 2.938.800.000/ [1 – (22.800/ 68.028)] = 4.420.285.805
Penjelasan: apabila P naik 10% maka X nya lebih rendah daripada Xdengan harga normal. Untuk keterangan tanda * yaitu 60.000 x 10% = 6.000, jadi total harganya 60.000 + 6.000 = 66.000.
Page 19
3. Jika biaya variabel per unit (V) naik sebesar Rp3.500 maka: Jumlah unit terjual pada titik impas: X
= F/ (P – V) = 2.938.800.000/ (60.000 – 26.300) = 87.205 unit
Penjualan pada titik impas: R
= F/ [1 – vr] = 2.938.800.000/ [1 – (26.300/ 87.205)] = 4.207.832.756
4. Jika harga jual (P) naik sebesar 10%, dan biaya variabel naik sebesar Rp3.500. Jumlah unit terjual pada titik impas: X
= F/ (P – V) = 2.938.800.000/ (66.000 – 26.300) = 74.025 unit
Penjualan pada titik impas: R
= F/ [1 – vr] = 2.938.800.000/ [1 – (26.300/ 74.025)] = 4.521.230.769
5. Jika biaya tetap (F) naik sebesar Rp500.000.000 maka: Jumlah unit terjual pada titik impas: X
= F/ (P – V) = 3.438.800.000/ (40.000 – 22.800) = 924.408 unit
Penjualan pada titik impas: R
= F/ [1 – vr] = 3.438.800.000/ [1 – (22.800/ 924.408)] = 4.564.656.404
Page 20
BAB 5 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN SOAL 5-1
PT Gladiol saat ini memproduksi komponen 87Q sebanyak 8.000 unit per tahun. Komponen ini digunakan untuk memproduksi beberapa produk. Harga pokok per unit untuk komponen 87Q adalah sebagai berikut: Bahan Baku
Rp19.000
Tenaga Kerja
9.000
BOP Variabel
4.000
BOP Tetap Total
6.000 Rp38.000
Dari seluruh BOP yang dibebankan ke komponen 87Q, RP9.600.000 diantaranya adalah BOP tetap langsung, dan sisanya aadalah BOP tetap bersama. Saat ini, ada tawaran dari seorang pemasok yang menjual komponen sejenis dengan harga Rp36.000 per unit. Apabila perusahaan memutuskan membeli, maka fasiitas produksi untuk membuat komponen 87Q tidak dimanfaatkan. Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini: 3. Tentukan alternatif terbaik yang harus dipilih oleh perusahaan! JAWABAN :
Membuat Bahan baku (19.000 x 8.000)
Selisih
152.000.000
Tenaga kerja
72.000.000
BOP – Variabel
32.000.000
BOP – Tetap
9.600.000
Harga Beli Total
Membeli
288.000.000 265.600.000
288.000.000
22.400.000
Atau: Manfaat jika membeli: (biaya terhindarkan)
= 33.200 x 8.000
265.600.000
Pengorbanan jika membeli
= 36.000 x 8.000
288.000.000 22.400.000
1. Rekomendasi : disarankan untuk membuat daripada membeli karena biaya per unitnya lebih murah ketika kita membuat.
Page 21
SOAL 5-2
Berikut ini adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan suku cadang komputer pada PT Lebah Tidar: Per unit
Biaya Bahan Baku
Rp500
BTK Variabel
1.000
BOP Variabel
300
BOP Tetap terhindarkan
400
BOP Tetapbersama
500
Untuk merakit komputer, rata-rata perusahaan memerlukan sebanyak 1.000 unit per tahun, dan saat ini perusahaan membuat sendiri komponen tersebut. Perusahaan menerima tawaran dari seorang pemasok untuk membeli komponen tersebut dengan harga Rp2.500 per unit. Apabila perusahaan memutuskan untuk membeli kopmponen tersebut dari pemasok, fasilitas yang menganggur (iddle capacity) disewakan dengan tarif per tahun Rp400.000 per tahun. Berikan rekomendasi keputusan yang harus diambil oleh manajemen apakah akan memproduksi sendiri atau membeli dari luar kom ponen yang diperlukan? JAWABAN :
Membuat Bahan baku (Rp500 x 1.000) Tenaga kerja
Membeli
Selisih jika membeli
500.000 1.000.000
BOP – Variabel
300.000
BOP – tetap terhindarkan
400.000
Pendapatan sewa
400.000
Harga beli
400.000
2.500.000
Total
2.200.000
2.500.000
300.000
Atau: Manfaat jika menerima tawaran untuk membeli adalah berupa:
Penghematan biaya produksi sebesar 1.000 x (500 + 1.000 + 300 + 400)
Pendapatan sewa
2.200.000 400.000
Total manfaat
2.600.000
Pengorbanan :
Harga beli sebesar
= 1.000 x 2.500 2.500.000
Selisih Rekomendasi :
100.000
lebih baik kita membeli karena apabila ada peralatan yang menganggur kita dapat menyewakannya sehingga menambah pendapatan sewa. Jadi ada selisih sebesar Rp100.000
Page 22
SOAL 5-3
PT Sukamaju saat ini menghasilkan 3 jenis produk dengan input yang sama. Biaya bersama untuk membuat ketiga peroduk tersebut adalah sebagai berikut: Bahan Baku
Rp25.000.000
Tenaga Kerja
Rp35.000.000
BOP
Rp20.000.000
Total
Rp80.000.000
Pendapatan yang diperoleh dari setiap jenis produk adalah : produk A (Rp55.000.000) ; produk B (Rp40.000.000) ; produk C (Rp20.000.000). Saat ini manajemen mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut produk A setelah terpisah dari produk lainnya, dan diharapkan proses lanjutan ini akan meningkatkan nilai jual menjadi Rp76.000.000. Untuk mengolah lebih lanjut produk A, diperlukan tambahan peralatan yang disewa dengan tarif Rp17.500.000. Tambahan bahan baku dan tenaga kerja untuk proses lanjutan berjumlah Rp12.650.000. Kerjakan instruksi berikut ini:
1. Hitunglah laba kotor! 2. Berikan rekomendasi, apakah produk A dolah lebih lanjut atau tidak! 3. Hitung dan tunjukkan keputusan no 2 terhadap laba kotor 3 bulanan. JAWABAN :
Dijual sekarang Penjualan
Diproses lebih lanjut
55.000.000
Selisih
76.000.000
Tambahan biaya:
Sewa
(17.500.000)
BB+BTKL
(12.650.000)
Total
55.000.000
45.850.000
9.150.000
1. Perhitungan laba kotor Diproses Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba kotor
Tidak diproses
136.000.000
115.000.000
(110.150.000)
(80.000.000)
25.850.000
35.000.000
Keterangan : Diproses
Penjualan =76.000.000 + 40.000.000 + 20.000.000 = 136.000.000
HPP
= 80.000.000 + 17.500.000 + 12.650.000 = 110.150.000
Tidak diproses
Penjualan = 55.000.000 + 40.000.000 + 20.000.000 = 115.000.000
HPP
= 80.000.000 (tertera di soal)
Page 23
2. Rekomendasi : sebaiknya menggunakan yang tidak diproses. 3. Penjelasan : karena menghasilkan laba yang lebih besar jika tidak diproses
SOAL 5-6
PT Katulistiwa menghasilkan 2 jenis produk, yaitu sepatu atletik dan sepatu tennis. Manajemen mempertimbangkan untuk menghentikan produksi sepatu atletik, namun jika produk ini tidak dibuat, maka penjualan sepatu tennis akan turun 5%. Laporan laba rugi untuk kedua jenis produk adalah sebagai berikut: Sepatu Atletik
Sepatu Tennis
Rp900.000.000
Rp1.500.000.000
(540.000.000)
(600.000.000)
Contribution margin
Rp360.000.000
Rp900.000.000
Biaya tetap langsung
(400.000.000)
(440.000.000)
(Rp40.000.000)
Rp460.000.000
(100.000.000)
(150.000.000)
Penjualan Biaya variabel
Segment margin Biaya tetap bersama (telah dialokasikan) Laba/rugi
(Rp140.000.000)
Rp310.000.000
Kerjakan instruksi-instruksi berikut ini : 1) Berikan rekomendasi apakah sebaiknya perusahaan tetap membuat dan memproduksi sepatu atletik atau menghentikannya? 2) Apabila anggaran biaya advertensi dinaikkan sebesar Rp20.000.000 maka penjualan sepatu atletik akan naik sebesar 5% dan penjualan sepatu tennis akan naik sebesar 3%. Buatlah laporan laba/rugi segmentasi yang memperhitungkan kenaikan tersebut! JAWABAN :
Membuat
Menghentikan
Penjualan
1.500.000.000
1.425.000.000*
Biaya variabel
(600.000.000)
(600.000.000)
900.000.000
850.000.000
(440.000.000)
(440.000.000)
460.000.000
410.000.000
(150.000.000)
(150.000.000)
360.000.000
260.000.000
Contributin margin Biaya tetap langsung Product margin Biaya tetap bersama Laba bersih
Selisih jika membuat 75.000.000
75.000.000
*= 5% x 1.500.000.000
1. Rekomendasi : lebih baik perusahaan menghentikannya karena rugi semakin kecil.
Page 24
2. Laporan laba/rugi segmentasi Sepatu Atletik Penjualan Biaya variabel Contributin margin Biaya tetap langsung Product margin Biaya tetap bersama Laba bersih
Sepatu Tennis
345.000.000
1.545.000.000
(560.000.000)
(620.000.000)
385.000.000
925.000.000
(400.000.000)
(440.000.000)
(15.000.000)
485.000.000
(100.000.000)
(150.000.000)
115.000.000
335.000.000
Jumlah 2.490.000.000
220.000.000
SOAL 5-7
PT Bintang Utara menghasilkan produk mainan anak-anak. Karena perusahaan ini masih perusahaan baru dan berskala kecil, maka perusahaan ini tidak mampu menyewa ruangan toko untuk menjual barang produksinya. Untuk memasarkan produknya, perusahaan menunjuk perantara yang digaji sebesar 10% dari nilai penjualan. Produk itu sendiri dijual dengan harga Rp150.000 per unit. Informasi biaya produksi per unit adalah sebagai berikut: Bahan Baku
Rp25.000
BTKL
Rp11.000
BOP Variabel
Rp15.000
BOP Tetap
Rp50.000
Total biaya manufaktur
Rp101.000
Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, namun saat ini perusahaan hanya membuat dan menjual produk sebanyak 75.000 unit. Saat ini ada pesanan dari seorang agen penyalur sebanya 100.000 unit dengan harga Rp80.000 per unit, dan pembeli ingin menempelkn logo perusahaan pada produk tersebut. Tambahan biaya bahan baku untuk membuat produk pesanan khusus tersebut (di luar biaya bahan baku normal) sebesar Rp3.800 per unit. Selain itu perusahaan juga perlu membeli peralatan sebesar Rp500.000.000. Pembelian peralatan ini hanya digunakan untuk membuat produk ini saja, setelah itu dibiarkan menganggur. Kerjakan instruksi berikut ini:
1. Berikan rekomendasi apakah perusahaan menerima pesanan khusus tersebut atau tidak!
2. Jika pesanan diterima, hitunglah kenaikan l aba bersih perusahaan!
Page 25
JAWABAN : Biaya relevan :
- Bahan baku
= 25.000 x 75.000
= 1.875.000.000
- Tenaga kerja
= 11.000 x 75.000
= 825.000.000
- BOP variabel
= 15.000 x 75.000
= 1.125.000.000
- Tambahan biaya BB (3.800 x 75.000) =
285.000.000
4.110.000.000
Pendapatan relevan:
- pendapatan dari pesanan khusus = 80.000 x 75.000 Selisih(kenaikan laba)
6.000.000 1.890.000.000
Page 26
BAB 6 CAPITAL BUDGETING DECISION SOAL 6-1
Brikut ini informasi tentang cashflow proyek investasi yang diusulkan: Investasi
Tahun ke
X
Y
1
Rp10.000.000
Rp40.000.000
2
20.000.000
30.000.000
3
30.000.000
20.000.000
4
40.000.000
10.000.000
Setiap proyeksi investasi, memerlukan initial outlay sama besar, yaitu sebesar Rp60.000.000 dan menjanjikan kembali sebesar 20%. Dengan menggunakan kertas kerj, kerjakanlah instruksi-instruksi berikut ini: 4. Hitunglah nilai tunai arus kas masuk untuk setiap proyek dan hitunglah NPV. 5. Tentukan proyek manakan yang sebaiknya dipilih!
JAWABAN :
1. Analisis Investasi : PROYEK X
Keterangan
Tahun
Arus kas
Faktor bunga (20%)
Nilai Tunai Arus Kas
1
10.000.000
0,833
8.330.000
2
20.000.000
0,694
13.880.000
3
30.000.000
0,579
17.370.000
4
40.000.000
0,482
19.280.000 Jumlah
58.860.000
PROYEK Y
Keterangan
Tahun
Arus kas
Faktor bunga (20%)
Nilai Tunai Arus Kas
1
40.000.000
0,833
33.320.000
2
30.000.000
0,694
20.820.000
3
20.000.000
0,579
11.580.000
4
10.000.000
0,482
4.820.000 Jumlah
70.540.000
2. Rekomendasi : memilih proyek Y karena pengembalian investasinya lebih besar.
Page 27
Page 28