BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Karet memainkan peran yang penting dalam ekonomi global. Karet banyak digunakan dalam industri otomotif manufaktur barang!barang konsumsi dan industri kese"atan. #aat ini $"ailand menduduki peringkat pertama sebagai negara produsen dengan produksi se%umla" &' %uta ton diikuti Indonesia dan (ietnam dengan produksi masing!masing ') %uta ton dan *+& ribu ton.) Hal ini berarti ba",a Indonesia sebagai sala" satu pemasok utama persediaan karet dunia. Dari data Badan Pusat #tatistik -BP# ter/atat ba",a sampai dengan ta"un 01)& total ekspor karet dan produk karet yang mempunyai Harmoni2e #ystem -H#0 &1 sebesar U#D 3.)11 %uta atau mempunyai kontribusi sebesar &45 persen dari total ekspor nasional Indonesia.' ) #iaran Pers Kementrian Perdagangan 6epublik Indonesia. 7akarta )) 8ei 01)+. 0 8erupakan suatu sistem yang dibuat ole" 9$: dengan tu%uan untuk membakukan klasifikasi produk yang diadopsi ole" semua member 9$: se%ak 7anuari )*44 untuk mempermuda" dalam perdagangan global. 'Perkembangan Ekspor Non 8igas -Komoditi Periode ; 01)1!01)+ Dikutip dari "ttp;<<,,,.kemendag.go.id
ember 01)+ & Profil Ekonomi Karet dan Produk Karet Dikutip dari "ttp;<<,,,.kemendag.go.idie,ember 01)+ Negara tu%uan utama ekspor karet Indonesia berdasarkan data Kementrian Perdagangan pada ta"un 01)& adala" Amerika #erikat dengan nilai ekspor men/apai )544&150'0 U#D diikuti 7epang *5''4*))5 U#D dan ?"ina sebesar 41'1535+) U#D.& Lebi" dari +1 persen "asil karet Indonesia diserap ole" ketiga negara tersebut dan sisanya dipasarkan ke seluru" dunia. Namun pada ta"un 01)1!01)+ nilai ekspor karet dan produk karet Indonesia menun%ukkan penurunan. Penurunan ini disebabkan ole" beberapa faktor eksternal. Pertama pada ta"un 01)' "arga karet mulai tidak stabil karena krisis politik di $"ailand program subsidi petani atau farmer support programme -termasuk karet yang
merupakan kebi%akan dari Perdana 8enteri @inglu/k #"ina,atra resmi di"entikan akibatnya petani karet $"ailand meng"adapi pani/ selling yang artinya men%ual karet menta" dengan sangat berlebi"an dan tidak terkendali.+ Kedua pada bulan 8ei 01)& kondisi karet dunia meng"adapi tantangan yang berat karena menurunnya "arga karet menta" men/apai U#D )5& per kilogram dari "arga a,al U#D +3 per kilogram men%adi U#D &15 per kilogram.5 Angka penurunan tersebut sangat signifikan. + Dampak Krisis $"ailand ; Harga Karet An%lok dikutip dari "ttp;<<,,,.gapkindo.org
(isi industri karet dan barang karet Indonesia adala" men%adikan Indonesia sebagai negara produsen utama barang!barang karet ta"un 0101.3 Produk utama yang men%adi sala" satu andalan dalam pengembangan industri barang!barang karet nasional adala" ban. #esuai Kebi%akan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden 6epublik Indonesia Nomor 04 ta"un 0114 ban sebagai sala" satu produk "ilir industri karet merupakan bagian dari kelompok industri yang diprioritaskan pengembangannya. ?"ain yang memiliki nilai paling tinggi dalam industri "ilir karet adala" ban. Namun Indonesia masi" berta"an sebagai negara pengekspor karet menta" -industri "ulu. #edangkan industri ban dikuasai ole" 7epang -Bridgestone $ire Pran/is -8i/"elin $ire Amerika #erikat -oodyear dan Korea #elatan -Hankook $ire. #atu!satunya perusa"aan ban asal Indonesia yang mampu menembus pasar ban dunia adala" P$. ad%a" $unggal 6adial -$. 6adial itupun "anya berada pada urutan +1 besar. #e"ingga dapat disimpulkan ba",a daya saing produksi ban Indonesia masi" renda". 3 Li"at pada Lampiran Peraturan 8enteri Perindustrian 6epublik Indonesia Nomor; ))0<8! INDolume. Pada ta"un 01)1 impor ban sebanyak )10.))1 ton dengan nilai &)&5 %uta U#D. Pada ta"un 01)) impor ban men/apai )0).)'0 ton -nilai +50' %uta U#D. Pada ta"un 01)0 impor ban sebanyak )&).5&0 ton -3''3 %uta U#D. Adapun impor ban pada 01)' ter/atat sebanyak )&&.003 ton -+*15 %uta U#D. #edangkan pada ta"un 01)& >olume impor ban meningkat men%adi )35.'14 ton -+)' %uta U#D.4 Nilai impor /enderung turun meski >olume terus meningkat karena "arganya yang an%lok. (olume impor yang terus meningkat dapat dili"at men%adi sebua" kegagalan dan peluang. Kegagalan pemerinta" Indonesia yang tidak mampu memberikan nilai tamba" bagi karet menta" Indonesia se"ingga daya saing karet
Indonesia sangat renda". 8eli"at >olume impor ban yang besar menggambarkan ba",a industri otomotif Indonesia berkembang pesat. Hal tersebut men%adi sebua" peluang bagi Indonesia untuk memproduksi ban sendiri. Pengembangan industri ban nasional men%adi kian prospektif. 7ika Indonesia belum mampu memenu"i standar dan permintaan pasar ban ekspor setidaknya industri otomotif nasional mampu menyerap produksi ban tersebut se"ingga dapat mengurangi beban impor. Pertumbu"an industri ban diperkirakan men/apai 4C. 8enurut data Kementerian Perindustrian pada ta"un 011* terdapat )' produsen ban yang siap untuk produksi berbagai ban untuk pasar domestik maupun international dan tela" mampu berproduksi berbagai tipe dan ukuran ban.* Baik untuk mobil penumpang truk bus dan kendaraan berat. Kemampuan produksi untuk tipe!tipe ban tersebut men/apai lebi" dari 3+ %uta ban sedangkan untuk ban sepeda motor kapasitasnya men/apai ++ %uta ban.)1 * Li"at pada Peta Panduan -6oadmap Pengembangan Klaster Industri Prioritas Berbasis Agro $a"un 01)1!01)& "al. &0 )1 Ibid Indonesia memiliki peluang yang besar men%adi produsen ban yang menguasai pasar nasional dan global. Untuk men/apai daya saing dalam lobal (alue ?"ain Pemerinta" Indonesia membuat peta panduan dan aturan!aturan yang mengatur industri karet se%ak ta"un 0114 "ingga 01)+. Daya saing industri karet Indonesia dapat terpenu"i dengan menerapkan strategi upgrading untuk membuat produk yang lebi" berkualitas efisien atau berali" pada aktifitas produksi yang lebi" trampil. Dalam tesis ini penulis menggunakan strategi upgrading dari pendekatan lobal (alue ?"ain -(? sebagai pisau analisis dalam men%elaskan fenomena tersebut. #e"ingga di"arapkan penulis mampu mendeskripsikan upaya pemerinta" pada ta"un 0114!01)+ dalam men/apai rantai nilai yang lebi" tinggi dan berdaya saing pada industri ban Indonesia untuk meng"adapi kompetisi global.
B. 6umusan 8asala" ). Bagaimana strategi Indonesia dalam memasuki rantai nilai produk ban pada ta"un 0114!01)+
?. $u%uan Penelitian
$erdapat tiga "al penting yang akan di%elaskan dalam tesis ini. Pertama penulis melakukan penelitian ini untuk mengeta"ui perlunya industri karet Indonesia masuk dalam rantai nilai ban. Kedua untuk menggali lebi" dalam tentang upaya Indonesia dalam industri "ilir karet k"ususnya ban le,at strategi upgrading. Dan ketiga adala" untuk menganalisis dan mengelaborasi se%au" mana peran pemerinta" Indonesia dan beberapa aktor non pemerinta" dalam meningkatkan daya saing karet dan produk ban di pasar domestik dan global. D. $in%auan Pustaka
Dalam tesis ini penulis melakukan tin%auan pustaka yang berkaitan dengan usa"a pemerinta" di tiga negara yaitu Indonesia (ietnam dan $"ailand dalam mengembangkan industri karet nasional se"ingga mampu bersaing dalam pasar global. #trategi/ ?ost 8anagement t"roug" Pur/"asing ?ollaboration; A ?ase #tudy of $"ai 6ubber Produ/t ?luster -01)) yang ditulis ole" Kan/"ana #ripruetkiat dan #umalee #antipol>ut. Penelitian Kan/"ana dan #umalee men%elaskan bagaimana pemerinta" $"ailand sebagai negara nomor satu pengekspor karet dunia mampu mengembangkan pasarnya melalui peningkatan industri domestik. Beberapa usa"a yang dilakukan ole" pemerinta" $"ailand dalam meningkatkan kualitas karet adala" dengan fokus pada proses resear/" and de>elopment terkait dengan standar produk karet seperti ba"an /ampuran karet.
#elain itu pemerinta" $"ailand %uga membuat sistem klaster industri untuk mengurangi biaya produksi sepan%ang rubber supply /"ain.)) )) #ripruetkiat K and #antipol>ut # -01)) #trategi/ ?ost 8anagement t"roug" Pur/"asing ?ollaboration; A ?ase #tudy of $"ai 6ubber Produ/t ?luster $"ailand; Kasetsart Uni>ersity )0 :ffi/e of $"ailand 6ubber Board 01)1. o>ernment #trategy for 6ubber De>elopment B.E.0++0� 0++5. Dikutip pada "ttp;<<,,,.rubbert"ai./omard Uni>ersity Business #/"ool Press. )& Ibid "al 0 Klaster industri karet $"ailand terdiri dari stake"olders dan small and medium si2ed enterprises -#8E.)0 Klaster industri menga/u pada geograp"i/ /on/entration dari negara!negara yang ter"ubung spe/iali2ed suppliers dan penyedia %asa -Porter )**4.)' $u%uan utama klaster adala" untuk meningkatkan produktifitas yang men%adi kun/i dalam meningkatkan sustainable /ompetiti>e ad>antage. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan beberapa keuntungan klaster dalam pembangunan industri terutama implementasinya dalam industri karet $"ailand yaitu;)& ). Akses yang muda" ter"adap sumber daya manusia yang profesional disuatu area 0. Akses yang muda" ter"adap informasi baru terkait pengembangan teknologi modern. Di dalam klaster industri terdapat sektor s,asta yang memiliki modal dan institusi pendidikan yang mengikuti perkembangan teknologi terbaru '. Adanya peningkatan kualitas produk dan produktifitas yang berkelan%utan &. Adanya pertukaran informasi sepan%ang supply /"ain terkait kebutu"an dan tren permintaan konsumen ter"adap produk baru +. Ekspansi bisnis dari produsen yang memiliki kea"lian di masing!masing perusa"aan men%adi bisnis dengan ukuran produksi yang lebi" besar dan berkelan%utan.
Kan/"ana dan #umalee menggambarkan ba",a konsep klaster digunakan untuk mendukung dan melan/arkan restrukturisasi #8E untuk membangun %aringan
yang kuat antara upstream midstream dan do,nstream sepan%ang rubber supply /"ain. Dalam tesis ini penulis ingin menun%ukkan ba",a pemerinta" Indonesia belum se/ara maksimal mengimplementasikan sistem klaster pada industri karet karena beberapa keterbatasan. #e"ingga #8E di Indonesia yang tidak memiliki %aringan dalam rubber >alue /"ain "anya memiliki sedikit akses ter"adap input yang mura" minim kemampuan dalam meningkatkan teknologi produksi dan mendapatkan sedikit kesempatan dalam bertukar ilmu pengeta"uan. Pada"al apabila dili"at sistem klaster yang dipakai dalam industri karet $"ailand sangatla" efektif dan efisien. #edangkan pada dua negara lainnya yaitu Indonesia dan (ietnam memiliki strategi yang "ampir sama yaitu strategi upgrading. #tudi kasus upgrading karet di Indonesia dalam tesis 6osa (an Den Beemt -01)) yang ber%udul reen 6ubber ; Potensials and pitfalls of Upgrading 6ubber Agroforests t"roug" E/o! /ertifi/ation.)+ Dalam tesisnya 6osa menganalisis strategi upgrading industri Indonesia le,at e/o!/ertifi/ation. #ertifikasi dianggap sebagai kun/i utama dalam peningkatan kualitas produk karet Indonesia agar mampu bersaing di pasar global. )+ 6. (.D. Beemt -01)) reen 6ubber ; Potensials and pitfalls of Upgrading 6ubber Agroforests t"roug" E/o! /ertifi/ation Amsterdam; Uni>ersity :f Amsterdam Penulis mengelompokkan analisis strategi upgrading yang ditulis 6osa dalam tipe pro/ess and produ/t upgrading. Produ/t upgrading pada industri karet Indonesia ter%adi pada saat produk tela" mele,ati sertifikasi. Produk mengalami peningkatan kualitas sesuai dengan standar internasional yang berbasis pada kepedulian lingkungan. Produk yang tela" disertifikasi beruba" men%adi produk organik sesuai standar internasional. #edangkan dalam pro/ess upgrading dapat dili"at dari pengenalan metode produksi dari karet menta" yang belum disertifikasi men%adi karet yang suda" melalui sertifikasi. #e"ingga e/o! /ertifi/ation dapat digolongkan dalam dua tipe upgrading yaitu proses dan produk.
Literature re>ie, terak"ir diambil dari tulisan Hoang $"i $"an" Nga -0114 yang ber%udul Upgrading #trategy for t"e 6ubber (alue ?"ain :f #mall"olders in Bo $ra/" Distri/t (ietnam.)5 (ietnam beker%asama dengan erman $e/"ni/al ?oorperation -$ menerapkan #ustainable 8anagement of Natural 6esour/es -#8N6 di (ietnam $enga". Ker%asama ini dilakukan untuk mengidentifikasi strategi upgrading yang layak diterapkan dan dapat menguntungkan petani agrobisnis dan #8N6 itu sendiri. )5 Nga H.$.$. -0114 Upgrading #trategy for t"e 6ubber (alue ?"ain :f #mall"olders in Bo $ra/" Distri/t (ietnam Hanoi. Ada kesamaan antara tulisan Hoang dengan 6osa terkait strategi upgrading di Indonesia dan (ietnam. Kesamaan itu terli"at dari diangkatnya kesadaran akan lingkungan dari mulai penanaman "ingga proses produksi dimana bertu%uan untuk memenu"i standar mutu internasional. #edangkan persamaan dengan $"ailand adala" (ietnam %uga menerapkan klaster produksi. Namun (ietnam lebi" menon%olkan peran aktor baru yang tidak mun/ul di sistem klaster $"ailand. 8isalnya peran dari petani ke/il yang men%adi supplier dalam proses produksi di pabrik. #e"ingga dalam "al ini logistik men%adi "al yang penting. 7arak antara lokasi pertanian dan pabrik yang /ukup %au" men%adi "ambatan yang berarti di (ietnam. Ditamba" lagi dengan infrastrukur %alan yang kondisinya tidak baik. Kondisi tersebut memun/ulkan sebua" kesempatan bagi aktor yang disebut middlemen untuk men%adi perantara bagi petani dan pabrik pengola"an karet. 8iddlemen dalam "al ini diperankan ole" pengumpul pedagang dan pre pro/essor. 8ereka mengisi sala" satu fungsi yaitu mengintegrasikan beberapa ta"apan guna mempermuda" proses distribusi karet menta" ke pabrik. Dari pemaparan tentang mun/ulnya middleman dapat dikatakan ba",a pola koordinasi di industri karet (ietnam bersifat /apti>e dimana terdapat beberapa supllier dari beberapa petani ke/il.
E. Kerangka $eori ). lobal (alue ?"ain
8un/ulnya integrasi dalam ekonomi global membuka kesempatan besar bagi pertumbu"an ekonomi suatu negara. lobalisasi membentuk sebua" %aringan dan koordinasi antara komponen!komponen produksi dalam skala global. Hal tersebut membuka peluang besar bagi negara berkembang untuk memaksimalkan perannya dalam segala aspek termasuk dalam perdagangan global. Bagi negara berkembang seperti Indonesia globalisasi diyakini akan mema/u pertumbu"an industri dan meningkatkan aktifitas produksi dan %asa. $entunya akan berdampak pula pada penyerapan tenaga ker%a. enomena globalisasi ini dapat dipa"ami menggunakan analisis lobal (alue ?"ain -(? yang fokus pada dinamika antar rantai dalam sektor produksi k"ususnya /ara perusa"aan!perusa"aan dan negara!negara terintegrasi se/ara global. (? diartikan sebagai rangkaian aktifitas yang diperlukan untuk memba,a produk atau %asa dalam sebua" konsepsi mele,ati fase!fase produksi yang berbeda distribusi kepada konsumen dan proses pembuangan setela" penggunaan.)3 Produksi pada "akekatnya "anyala" sala" satu proses dari rantai nilai tamba". #elain itu terdapat rangkaian aktifitas lain di dalam %aringan rantai yang dapat dili"at melalui tabel Proses Dasar 6antai Nilai di ba,a" ini. )3 6ap"ael Kaplinsky and 8ike 8orris -0111 A Handbook for (alue ?"ain 6esear/" "al.&
ambar ). Proses Dasar 6antai Nilai -(alue ?"ain #umber; 6ap"ael Kaplinsky F 8ike 8orris A Handbook for (alue ?"ain 6esear/" 0111 "al. & 6antai nilai pertama dalam (? dalam gambar ) adala" desain dan pengembangan produk rantai kedua adala" produksi yang men/akup logistik transformasi input dan pengemasan rantai ketiga adala" proses pemasaran dan keempat konsumsi dan daur ulang. 8eskipun sering digambarkan sebagai sebua" rantai >ertikal %aringan antar rantai lebi" /enderung bersifat dua ara" ada "ubungan saling mempengaru"i antar rantai. $erdapat empat dimensi dasar dalam metodologi (? untuk meli"at peruba"an rantai produksi satu ke rantai lainnya antara lain; ). #truktur input dan output men%elaskan tentang proses peruba"an dari ba"an menta" men%adi produk %adi. 0. Pertimbangan geografis dimana ba"an tersebut diperole" serta siapa yang membelinya. '. #truktur pemerinta" se%au" mana pemerinta" mengendalikan rantai nilai ini. &. #erta lembaga!lembaga mana sa%a yang terkait dalam konteks global >alue /"ain.
#edangkan menurut Kaplisky dan 8orris terdapat tiga elemen dalam analisis rantai nilai;)4 )4 Ibid "al. 0+ )* Li"at Kaplinsky -)**4 dan Kaplinsky -0110 01 :p/it "al 04 a. Barriers to entry and rent b. o>ernan/e /. Perbedaan tipe rantai nilai
Pertama Barriers to entry and rent. 6antai nilai adala" konsep yang penting untuk men%elaskan tentang distribusi keuntungan yang didapat dari desain produksi pemasaran koordinasi dan daur ulang. Pada dasarnya keuntungan utama bertamba" kepada pi"ak yang dapat berkompetisi. Kemampuan untuk memisa"kan aktifitas!aktifitas dirangkum dalam konsep rent yang mun/ul dari kepemilikan atribut!atribut langka dan mengakibatkan "ambatan masuk -barrier to entry)*. $erdapat berbagai ma/am bentuk rent yang berkaitan dengan ketersediaan energi dan kebi%akan pemerinta" biasanya disebut e/onomi/s rent. Efisiensi kebi%akan pemerinta" memuda"kan perusa"aan untuk membuat konsep e/onomi/ rents dengan menyediakan akses yang lebi" baik bagi sumber daya manusia infrastruktur pemilik modal dibanding dengan di negara pesaing. Pemerinta" %uga melindungi produsen dari kompetisi tidak "anya le,at kebi%akan perusa"aan yang spesifik seperti kontrol impor tetapi %uga melalui kebi%akan lain seperti kontrol ter"adap imigrasi. $erdapat berbagai ma/am e/onomi/ rent dalam di dalam ekonomi global;01 ). 6ents yang berasal dari diferensiasi perusa"aan; a $e/nology rents; memiliki kekuasaan atas teknologi langka b Human resour/e rents; memiliki kea"lian dan ketrampilan yang lebi" baik dibanding yang dimiliki kompetitor / :rganisational rents; memiliki mana%emen organisasi yang superior d 8arketing rents; memiliki kemampuan pemasaran dan branding
e 6elational rents; memiliki "ubungan superior dengan supplier dan /ostumer 0. 6ents yang berasal dari karunia alam adala" resour/e rents yang berkaitan dengan akses ter"adap sumber daya alam langka '. 6ents yang berasal dari pi"ak eksternal; a Poli/y rents; ber%alan di lingkungan pemerinta"an yang efisien mengkonstruksikan barriers to entry kepada kompetitor b Infrastru/ture rents; akses ter"adap infrastruktur yang berkualitas seperti telekomunikasi / inan/ial rents; akses ter"adap keuangan yang lebi" baik dibanding dengan yang dimiliki kompetitor
6ents yang paling menon%ol dalam Industri karet di Indonesia adala" yang berasal dari karunia alam -resour/es rents Indonesia men%adi peng"asil karet alam terbesar kedua di dunia setela" $"ailand. Pasokan ba"an baku yang berlimpa" men%adi keuntungan bagi Indonesia untuk mengembangkan industri "ilir. Industri "ilir karet Indonesia masi" bergantung pada rents yang berasal dari pi"ak eksternal. Indonesia masi" memiliki keterbatasan dalam infrastruktur -infrastru/ture rents dan modal -finan/ial rents se"ingga pemerinta" di"arapkan bisa men%adi poli/y rents dalam mengatur sirkulasi in>estasi domestik maupun asing. Kedua o>ernan/e. 6antai nilai berarti pengulangan dari interaksi %aringan. o>ernan/e men%amin ba",a interaksi antara perusa"aan!perusa"aan sepan%ang rantai nilai menun%ukkan refleksi dari organisasi. 6antai nilai ditentukan dengan parameter yang men/akup produk proses dan kualifikasi logistik yang merupakan akibat dari aktifitas aktor peran dan fungsi. Kekuatan yang tidak seimbang men%adi fokus dalam go>ernan/e rantai nilai. Untuk mema"ami peran go>ernan/e dalam rantai nilai terdapat empat elemen yang rele>an;0) 0) 6ap"ael Kaplinsky and 8ike 8orris A Handbook for (alue ?"ain 6esear/" 0111"al.'1
a. $erdapat perbedaan penting antara ' fungsi pemerinta" -pemisa" kekuasaan yaitu; a Legislatif adala" fungsi pembuatan aturan!aturan dalam men%alankan rantai nilai. ?onto"nya aturan yang dipakai berdasar standar internasional seperti I#:*111 -tentang kualitas I#:)&111 -terkait lingkungan #A4111 -standar buru" dan Ha2ard Analysis and ?riti/al ?ontrol Point -HA??P dalam produk makanan. b Eksekutif adala" pelaksanaan aturan / @udikatif adala" monitor kesesuaian dengan aturan b. Agar efektif po,er "arus memiliki aturan terkait sanksi sanksi!sanksi tersebut pada umumnya diasumsikan sebagai "al yang negatif dan se/ara langsung di%atu"kan bagi pelanggar tetapi sanksi bisa %adi dikemas men%adi "al positif dan mungkin berupa peng"argaan sesuai dengan kesesuaian. /. Keberlan%utan go>ernan/e merefleksikan legitimasi dari kekuasaan d. Pemberian kekuasaan kepada yang ber,enang akan membedakan ruang kekuatan dan fisik dan ekonomi
8enurut ereffi -011+ terdapat lima struktur o>ernan/e dalam (? yaitu; ). 8arket transaksi yang relatif seder"ana dimana perusa"aan dan indi>idu membeli dan men%ual produk ke sala" satu dengan sedikit sekali ter%adi interaksi di luar pertukaran barang dan %asa 0. 8odular ter%adi ketika transaksi yang kompleks relatif muda" untuk dikodifikasikan pemasok membuat produk atau memberikan %asa sesuai dengan spesifikasi permintaan pelanggan '. 6elational di mana satu set yang relatif ke/il perusa"aan terletak intensif berinteraksi dan berbagi pengeta"uan dalam mendukung semua mitra rantai nilai
&. ?apti>e ter%adi ketika pemasok skala ke/il bergantung pada satu atau banyak pen%ual yang sering menggunakan kekuasaannya ter"adap transaksi +. Hierar/"y integrasi >ertikal dan kontrol kepemimpinan dalam lead firm yang mengembangkan dan memproduksi produknya
ambar 0. (? o>ernan/e
-#umber; presentasi ole" 6i2a Nur Arfani (? -lobal (alue ?"ain rame,ork; Perspe/ti>es F Pra/ti/es to ?ompre"end Lo/al!lobal Ne=us in $rade E/onomi/ 6elations Indonesia menggunakan struktur "ierarki dalam aktifitas upstream -industri "ulu karet. Upstream karet Indonesia didominasi ole" komponen domesti/ >alue /"ain -D(A komponen D(A terdiri dari small "older yang sangat bergantung pada keberadaan la"an pertanian. #edangkan do,nstream -"ilir menggunakan struktur market modular dan relational. Dimana aktor domestik diperlakukan sebagai turn!key supplier. Ketiga Perbedaan tipe rantai nilai. Ada konsep lain untuk mendeskripsikan rantai nilai yaitu global /ommodity /"ain -?? yang
dikenalkan ole" ereffi pada pertenga"an ta"un )**1!an. Beberapa rantai yang ditandai ole" pi"ak dominan menentukan karakter nilai dan bertindak sebagai lead firm yang bertanggung %a,ab atas aktifitas upgrading yang ada di dalam suatu %aringan dan koordinasi dengan %aringan lain. Koordinasi antara lead firm dan %aringan lain di dalam ?? diatur ole" go>ernan/e. Analisis go>ernan/e memberikan pen%elasan tentang bagaimana sebua" rantai dikendalikan dan dikoordinasikan ketika aktor!aktor tertentu dalam sebua" rantai memiliki po,er yang lebi" besar daripada yang lain. ereffi mendefinisikan go>ernan/e sebagai "ubungan kekuasaan yang menentukan bagaimana finansial ba"an baku dan sumber daya manusia dialokasikan dan disalurkan di dalam sebua" rantai.00 00 ereffi and 8. Kor2enie,i/2 -eds. -)**& ?Gommodity ?"ain and lobal ?apitalism London Praeger 0' Ibid 0& Ibid 0+ Ibid Pada a,alnya di dalam kerangka ?? go>ernan/e dikelompokkan ke dalam dua tipe yakni tipe buyer dri>en /ommodity /"ain dimana koordinasi ditentukan ole" pembeli dan tipe produ/er dri>en /ommodity /"ain dimana produsen mengambil peran dalam rantai.0' Pertama tipe buyer dri>en /ommodity /"ain ditemukan pada industri dimana penge/er pemasaran dan brand manufa/ture memiliki peran penting dalam desentralisasi %aringan produksi pada negara!negara eksportir biasanya terdapat pada negara dunia ketiga.0& Bentuk industrinya adala" padat karya industri barang konsumsi misalnya industri garmen alas kaki mainan elektronik dan aneka kera%inan tangan. Produsen menggunakan desentralisasi produksi tipe ini terdapat di negara berkembang dimana produsen lokal memiliki tugas untuk menyelesaikan produk sesuai spesifikasi pembeli. Kedua produ/er dri>en /ommodity /"ains di/irikan bagi manufaktur besar yang berskala transnasional.0+ 8anufaktur memiliki peran sentral dalam mengkoordinasikan %aringan produksi. Bentuk industrinya adala" padat modal dan teknologi. 8isalnya industri otomotif dan komponennya penerbangan komputer dan produk mesin berat.
Industri karet dan produk karet Indonesia dikategorikan ke dalam tipe produ/er dri>en /ommodity /"ain dalam sistem produksinya. #ala" satu sektor industri dalam tipe produ/er dri>en /ommodity yang berkembang pesat dan menggunakan karet alam dalam proses produksinya adala" sektor industri otomotif. Industri otomotif dunia disokong ole" banyak perusa"aan manufaktur pendukung. #ala" satunya adala" perusa"aan manufaktur ban. Beberapa perusa"aan ban multinasional yang menanamkan modal dan melakukan transfer teknologi di Indonesia misalnya oodyear -Amerika #erikat 8i/"elin -Peran/is dan Bridgestone -Inggris menyerap karet menta" Indonesia sebagai ba"an baku produk ban mereka. #isi positif dari "adirnya perusa"aan multinasional tersebut adala" adanya transfer teknologi pengeta"uan tersedianya lapangan peker%aan dan lan/arnya in>estasi. 0. Konsep Upgrading
$antangan utama bagi negara berkembang pada saat masuk dalam pasar global adala" permintaan ter"adap skill dan pengeta"uan yang baru. 8isalnya prosedur dalam birokrasi standar dan persyaratan nasional serta %aringan pemasaran dan keinginan konsumen. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing suatu produk. 8enurut :rganisation for E/onomi/ ?ooperation dan De>elopment -:E?D daya saing -/ompetiti>eness adala" kemampuan perusa"aan industri daera" negara atau antar daera" untuk meng"asilkan faktor pendapatan dan faktor peker%aan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk meng"adapi persaingan internasional. :le" karena daya saing industri merupakan fenomena di tingkat mikro perusa"aan maka kebi%akan pembangunan industri nasional semestinya dida"ului dengan mengka%i sektor industri se/ara utu" sebagai dasar pengukurannya. Untuk men/apai daya saing "al yang paling muda" dilakukan ole" perusa"aan lokal adala" dengan upaya upgrading. Upgrading diartikan sebagai kemampuan produsen untuk melaksanakan ino>asi yang bertu%uan untuk
meningkatkan dan menguatkan daya saing di pasar global.05 Upgrading dilakukan untuk memperbaiki kualitas sebua" produk dan menguba" proses produksi men%adi lebi" efisien. 8enurut errefi agar lebi" muda" menganalisis upgrading dalam >alue /"ain maka dapat dilakukan klasifikasi dalam & tipe upgrading;03 05 6ap"ael Kaplinsky and 8ike 8orris-0111 A Handbook for (alue ?"ain 6esear/" 03 ereffi . -)*** International $rade and Industrial Upgrading in t"e Apparel ?ommodity ?"ain 7ournal of Interbational E/onomi/s (ol.&4 No. ) pp '3!31 04Hump"rey 7. and #/"mit2 H. -0111 o>ernan/e and Upgrading; Linking Industrial ?luster and lobal (alue ?"ain 6esear/". ID# 9orking Paper )01 Brig"ton; Institute of De>elopment #tudies Uni>ersity of #usse=. ). Produ/t Upgrading dilakukan dengan mengenalkan produk baru atau memperba"arui produk lama tentunya agar dapat bersaing dengan kompetitor. Aktifitas ini %uga men/akup proses pengembangan produk baik dalam %aringan indi>idu dalam rantai nilai dan "ubungan antara %aringan rantai yang berbeda. 0. Pro/ess upgrading meningkatkan efisiensi di dalam proses internal dan tentunya memiliki keunggulan dari ri>al!nya. Dilakukan dalam %aringan indi>idu dalam rantai -/onto"nya meningkatkan %asa persediaan menekan pembatalan dan di antara %aringan dalam rantai -/onto"nya pengiriman yang lebi" sering dan tepat ,aktu '. un/tional upgrading meningkatkan >alue added -nilai tamba" dengan /ara menguba" /ara kelola aktifitas dalam perusa"aan -tanggung %a,ab perusa"aan proses akunting "al yang terkait ketenagaker%aan logistik dan uality fun/tions atau menguba" aktifitas perusa"aan ke dalam %aringan yg berbeda dalam sebua" rantai -dari manufaktur ke desain biasanya dilakukan dengan mengakuisisi kegunaan baru yang lebi" unggul dalam rantai seperti desain atau pemasaran. &. ?"ain upgrading merupakan upaya meningkatkan kompetisi dengan membuat rantai baru.04 8isalnya perusa"aan!perusa"aan $ai,an yang berali" dari manufaktur transistor radio ke kalkulator "ingga tablet.
. Argumentasi Utama
Untuk men%a,ab rumusan masala" dalam penelitian ini penulis berargumen ba",a Indonesia perlu menaikkan nilai tamba" karet alam agar mampu bersaing dalam pasar global. Harga karet alam dalam bentuk ba"an baku sangat fluktuatif mengingat mun/ul produsen karet alam baru dan karet alam memiliki >alue added yang renda". Untuk menaikkan nilai ekpor Indonesia "arus fokus pada "ilirisasi karet. 6antai karet yang paling tinggi nilainya adala" produk ban. Upaya masuk ke industri ban dilakukan ole" Indonesia menggunakan strategi upgrading. #trategi upgrading Indonesia dilakukan dengan /ara pembuatan kebi%akan!kebi%akan yang mengatur in>estasi asing peningkatan kualitas produk dan perbaikan infrastruktur. . 8etode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan suatu metode yang bersifat deskriptif dan menganalisis fenomena atau isu yang ter%adi pada sebua" konteks sosial. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu ge%ala yang ada yaitu ge%ala menurut apa yang pada saat penelitian dilakukan.0* Adapun data atau sumber penulisan penelitian ini diperole" dari data primer dan data sekunder yang berupa Data primer berupa data yang dikumpulkan melalui ,a,an/ara dengan pi"ak terkait yaitu Pemerinta" yang terdiri dari Kementrian Perdagangan. Data sekunder yakni data yang diperole" dari "asil tulisan atau penelitian yang tela" dipublikasi seperti buku %urnal tesis dokumen artikel media /etak dan berbagai sumber yang rele>an dengan "asil penelitian yang akan disusun. 0* L. 7. 8oleong 8etodologi Penelitian Kualitatif -Bandung; 6ema%a 6osdakarya 011+ "al. ' Analisis ini bertu%uan untuk memperole" gambaran yang kompre"ensif tentang upaya pemerinta" dalam men%alankan strategi upgrading guna meningkatkan nilai tamba" karet Indonesia se"ingga mampu bersaing di pasar karet internasional. Data dalam penelitian ini men/akup data statistik perkembangan produksi dan konsumsi karet dunia data statistik ekspor!impor
karet Indonesia peta panduan -roadmap pengembangan klaster industri karet dan barang karet yang dikeluarkan ole" Kementrian Perindustrian 6I ta"un 011* Peraturan 8enteri Perdagangan terkait kebi%akan industri karet dan ban data statistik produksi ban di Indonesia dan dunia. H. 7angkauan Penelitian
Penelitian tentang strategi upgrading pemerinta" dalam industri karet dibatasi dengan kebi%akan � kebi%akan dan upaya yang dilakukan ole" pemerinta" pada ta"un 011+ � 01)+. I. #istematika Penulisan
#istematika penulisan pada penelitian ini dibagi men%adi empat bab yakni Bab pertama adala" penda"uluan yang terdiri dari latarbelakang masala" rumusan masala" tu%uan penelitian literature re>ie, kerangka teori argumentasi utama metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab kedua menggambarkan tentang posisi Indonesia dalam industri karet global. Bab ketiga berisi pemaparan kompre"ensif tentang strategi upgrading pemerinta" Indonesia dalam meningkatkan nilai tamba" industri karet melalui rantai nilai ban se"ingga mampu bersaing di pasar global. Bab keempat berisi penutup yang berisi kesimpulan dari temuan yang ada dalam pemba"asan.