PROPOSAL PENGAJUAN PINJAMAN USAHA PEMBESARAN IKAN GURAMI
Disusun Oleh : KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN
“MINA ASIH”
DESA BUNTU, KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP
KELOMPOK MINTA ASIH Desa Buntu Kecamatan Kroya Nomor : Lampiran : 1 (satu) bendel Perihal : Pengajuan Pinjaman
Kepada Yth. Bank JATENG Cabang Cilacap di – CILACAP
Bersama ini kami ajukan pinjaman untuk pembesaran ikan gurami, kelompok MINA ASIH Desa Buntu, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Dengan ini kami mengajukan permohonan kredit sebesar RP.300.000.000 (Tiga ratus juta rupiah). Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sampaikan proposal rencana usaha, mengingat permintaan ikan konsumsi cykup tinggi, namun modal dan para pembudidaya sangat terbatas, maka akan sangat bermanfaat apabila dana tersebut segera di kucurkan. Demikian untuk menjadikan periksa dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Buntu, 15 Juni 2009
Penyuluh Perikanan Kecamatan Kroya
Ketua kelompok “MINA ASIH” Desa Buntu Kecamatan Kroya
SUHONO, S.ST NIP. 19610130 198709 1 002
SUYITNO
Mengetahui Ka. UPT Dinas Kelautan Dan Perikanan Wilayah Kroya
S O B A R I, S.TP NIP. 19580711 197812 1 001
I.
PENDAHULUAN Desa Buntu Kecamatan Kroya yang terletak pada jalur jalan raya Bandung, Yogyakarta dengan sarana dan prasarana yang ada sangat menunjang perkembangan ekonomi masyarakat khususnya di bidang usaha perdagangan pertanian dan perikanan, karena ditunjang sarana jalan dan irigasi yang memadai maka perkembangan usaha perikanan makin meningkat. Kebutuhan bahan permintaan ikan gurami konsumsi selalu meningkat setiap tahunnya, dari pedagang pengepul yang ada di Kabupaten Cilacap maupun dari Kabupaten Banyumas selalu meningkat, permintaan dari pedagang pengepul yang ada di Jakarta, Bandung, Bogor dll. Usaha budidaya ikan yang ada di Desa Buntu sebanyak 124 orang yang sudah terdata sebagai rumah tangga perikanan dengan luas 5 Ha. Perkembangan usaha budidaya ikan gurami menunjang program pengembangan usaha perikanan dan peningkatan produksi ikan. Tingkat konsumsi ikan untuk wilayah Kabupaten Cilacap baru mencapai 18 kg/jiwa/tahun untuk tingkat nasional baru tercapai 20 kg/jiwa/tahun padahal untuk kebutuhan manusia supaya sehat harus mengkonsumsi protein hewani dari ikan sebanyak kurang lebih 30 kg/jiwa/tahun, maka untuk mencukupi kebutuhan akan ikan perlu ditingkatkan, melalui infensifikasi, rehabilitasi dan ektensifikasi. Salah satu usaha budidaya ikan masih terbuka sangat luas.
Usaha budidaya ikan merupakan salah satu usaha yang dapat memberi alternative sumber penghasilan untuk meningkatkan pendapatan bagi petani ikan, apabila usaha budidaya berkembang, maka produksi dapat meningkat baik jumlah maupun mutunya. Dampak lebih lanjut dari usaha ini adalah kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan mengalami peningkatan disamping roda perekonomian di pedesaan bisa berjalan. Namun demikian karena keterbatasan modal yang terbatas maka usaha sedikit mengalami hambatan, untuk itu usaha budidaya ikan gurami berkembang perlu adanua modal pinjaman dari pemerintah lewat per Bankan dengan angsuran sesuai panen dan dengan bunga yang ringat. Semoga usaha budidaya ikan gurami bisa berhasil untuk meningkatkan taraf hidup petani ikan besersta keluarganya.
II. MAKSUD DAN TUJUAN Dalam budidaya ikan gurami supaya berkembang dengan baik dan berhasil sesuai dengan rencana, harus menguasai beberapa teknik usaha antara lain rencana perkembangan usaha, organisasi tata kerja atau personil bisa mumpuni. Modal usaha yang utama supaya bisa berhasil adanya biaya operasional usaha budidaya. Selanjutnya teknik yang dikuasai serta yang terakhir adalah pemasaran atau penanganan pasca panen dari hasil budidaya harus mempunyai mitra atau kerjasama dengan pengumpul, sampai pada penjual atau konsumen akhir. Adapun tujuan pengembangan usaha budidaya ikan gurami adalah : 1. Mengembangkan usaha di bidang perikanan khususnya budaya ikan gurami. 2. Mendayagunakan produksifitas lahan khususnya kolam. 3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat 4. Memberikan modal usaha bagi para pembudidaya ikan. 5. Meningkatkan produksi perikanan. 6. Meningkatkan pendapatan bagi pembudidaya ikan serta peningkatan kesejahteraan keluarganya. 7. Penyediaan tenaga kerja yang ada di pedesaan.
III. ASPEK TEKNIK
Usaha budidaya ikan khususnya ikan gurami faktor utama adalah lahan budidaya atau kolam dan pasokan air sepanjang tahun karena didukung adanya irigasi yang melewati lahan usaha, maka usaha budidaya ikan gurami bisa dilaksanakan dua kali usaha selama satu tahun. Dari segi struktur tanah sangat bagus karena tanah lempung sedikit berpasir, maka tanah untuk kolam bisa menahan air lebih lama karena tidak porius. Usaha budaya selama satu tahun dua kali panen secara teknis sangat mendukung produktifitas usaha, maka secara teknis usaha lebih menguntungkan dan akan lebih berhasil. Selain itu para anggota sudah berpengalaman di bidang budidaya ikan, khususnya ikan gurami juga adanya pembinaan secara rutin oleh petugas penyuluh
perikanan,
selain
berpengalaman
secara
langsung
dalam
melaksanakan usaha sendiri juga sebagian pengurus mengadakan study banding ke daerah yang sudah berhasil, di wilayahnya sendiri maupun ke luar daerah seperti ke Jawa Barat, antara lain Sukabumi dan Cianjur dan pertemuan tekni yang dilaksanakan oleh Dinas.
IV. ASPEK PEMASARAN Pemasaran ikan gurami sampai saat ini belum mengalami kendala, justru kebutuhan ikan konsumsi dengan ukuran 500 gram/ekor untuk stok rumah makan dan restoran belum terpenuhi maka usaha budidaya mempunyai peluang yang baik dimasa yang akan datang. Kelompok “MINA ASIH” sudah menjalin kerjsama dengan pedagang pengepul yang ada di Kecamatan Maos maupun pedagang di Kecamatan Kemranjen Banyumas, kerjasama secara kelompok maupun secara sendirisendiri. Untuk pasca panen secara umum belum mengalami masalah, justru peluang pasar yang masih sangat terbuka, dengan jumlah produk maupun ukuran.
V. ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN GURAMI LUAS 800 M (6 bulan) PENGELUARAN 1. Sewa kolam
Rp.
1.000.000
Rp.
4.500.000
3. Pembeluan pakan buatan 2.500 kg @ Rp.6.000
Rp.
15.000.000
4. Pengadaan daun sente 1.000 kg @ Rp.500
Rp.
500.000
5. Pembelian kapur tohar 20 sak @ Rp.7.000
Rp.
140.000
6. Pengadaan probiotik 4 btl @ Rp.20.000
Rp.
80.000
7. Biaya kuras dan panen
Rp.
500.000
8. Pengadaan obat-obatan ikan 1 paket
Rp.
280.000
9. Upah tenaga kerja selama 6 bulan
Rp.
300.000
Rp.
25.000.000
2. Pembelian benih gurami 3000 ekor @ Rp.1.500 ukuran bungkus rokok
PEMASUKAN Jual ikan konsumsi 300 ekor, mortalitas 10% = 3000 ekor – 300 ekor = 2.700ekor Berat / ekor 0,6 kg = 2.700 kg x 0,6 kg = 1.620 kg Harga 1 kg ikan konsumsi Rp.25.000,- = 1.620 kg x Rp.25.000 = Rp.40.500.000 PENDAPATAN KOTOR
-
Pendapatan ikan selama 6 bulan
: Rp.
40.500.000
-
Pengeluaran selama 6 bulan
: Rp.
25.000.000 Rp.
15.500.000
Rp.
9.000.000
PENDAPATAN BERSIH -
Pendapatan kotor
: Rp.
15.500.000
-
Angsuran Bank setiap 6 bulan
: Rp.
6.500.000
Jadi pendapatan bersih setiap 1 bulan : Rp.9.000.000 : 6 bulan = Rp. 1.500.000
Form. C.3
BERITA ACARA PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA PERIKANAN
Pada hari ini Kamis tanggal 29 bulan November tahun 2007 bertempat di Balai Desa Buntu atas dasar kepentingan, kebutuhan, kesepakatan, serta tujuan sama dengan ini kami mengadakan mufakat untuk membentuk kelompok usaha perikanan adalah sebagai berikut : Nama kelompok
: MINA ASIH
Berkedudukan di
: Desa Buntu Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap
Beranggotakan
: Jumlah 12 orang (terlampir)
Dengan susunan pengurus sebagai berikut : Ketua
: Suyitno, S.Sos
Sekretaris
: Rustam
Bendahara
: Agus Siswoyo
Seksi-seksi
1. Produksi
: Sudarto
2. Pemasaran
: Mad Sukarto. K
3. Permodalan
: H. Sugiman
4. Informasi dan Komunikasi : Sulkhani
Selanjutnya setelah terbentuknya kelompok usaha perikanan tersebut ditetapkan pula anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga guna mengatur jalannya roda organisasi serta menjadikannya sebagai hak dan kewajiban yang bersifat mengingat. Demikian berita acara ini dibuat untuk dengan sebenar-benarnya serta dapat dipergunakan seperlunya. Ketua
Sekretaris
S U Y I T N O, S.Sos
RUSTAM
PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA NAMA POKDAKAN KOMODITI
NO.
NAMA ANGGOTA
: : : : : :
JAWA TENGAH CILACAP KROYA BUNTU MINA ASIH IKAN GURAMI
LUAS BENIH KOLAM (M) Jumlah Rp Ekor
JUMLAH BIAYA YANG DIBUTUHKAN PELET Kg
Rp.
DAUN SENTE Kg
Rp.
KAPUR Zak
Rp.
OBAT Paket
Rp.
PROBIOTIK Botol
Rp
SEWA KOLAM TENAGA KERJA DAN BIAYA PANEN (Rp) (Rp)
JUMLAH
1.
SAMINGUN, SH
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000 1.
2.
SUYITNO, S.Sos.
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000
3.
SUDARTO
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000 3.
4.
MAD SUKARTO. K
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000
5.
AGUS SISWOYO
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000 5.
6.
SULKHANI
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000
7.
MUTHORI
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000 7.
8.
TASIMAN
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000
9.
RUSTAM
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000 9.
10.
H. SUGIMAN
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000
11.
KH. MUDASIR
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000 11.
12.
SUMEDI
800 3.000
4.500.000 2.500
15.000.000
1.000
500.000 20
140.000
1
280.000
4
80.000
1.500.000
3.000.000
25.000.000
9.600 36.000 54.000.000 3.000 180.000.000 12.000 6.000.000 240 1.680.000
12
3.360.000
48
960.000
JUMLAH
TANDA TANGAN
18.000.000 36.000.000 300.000.000
Mengetahui PPL Perikanan Kecamatan Kroya
Mengetahui Kepala Desa Buntu
Buntu, 15 Juni 2009 Ketua Pokdakan Desa Buntu
SUHONO, S.ST. NIP. 19610130 198709 1 002
SAMINGUN, SH.
SUYITNO, S.Sos.
2. 4. 6. 8. 10. 12.