Proposal Membangun Jaringan WLAN di Sekolah PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Teknologi dan Informasi yang maju pesat beberapa tahun belakangan ini memberikan hal-hal yang baru dalam dunia IT. Salah satu bidang yang maju pesat pada saat ini adalah bidang Jaringan. Saat ini dalam bidang Jaringan sedang berkembang, jaringan tanpa kabel atau lebih dikenal dengan sebutan Wireless LAN (WLAN). Wireless LAN Telah memberikan peluang besar untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan informasi dengan kemudahan instalasi, pengoperasian serta jarak yang semakin meluas, karena Wireless LAN dalam proses pengoperasiannya menggunakan gelombang radio yang bisa memancarkan sinyal melalui udara sehingga jarak yang bisa dijangkau tidak terbatas selagi masih dalam daerah jangkauan (Coverage) dan juga mobilitas jaringan ini bisa lebih mudah dikembangkan tanpa harus melibatkan kesulitan pengembangan suatu jaringan.
B.TUJUAN Adapun tujuan dari pengembangan Jaringan Membangun InfraStruktur Wireless LAN Di Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan jaringan yang sudah ada 2.
Memudahkan user dalam mentransfer data, agar tidak direpotkan dalam hal pengkabelan.
BAB II PROSES PRODUKSI JASA
A. WAKTU DAN TEMPAT Adapun proses pengerjaan membangun jaringan InfraStruktur Wireless LAN di Sekolah ini dilaksanakan pada: Hari
: Sabtu s/d Minggu
Tanggal
: 5-6 November 2011
Waktu
: 200 Jam
Tempat
: Lab Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 2 Cikarang Barat
B.ALAT DAN BAHAN 1. FASILITAS / PERALATAN No
Nama
Spesifikasi
Satuan
Pemilik
1
PC
Motherboard ECS 865G-M8 Intel® Celeron® 2,66 Ghz, DDR Ram 256 Mb, CD ROM drive 52X, Harddisk Seagate 80 Gb 7200 Rpm, Monitor GTC 15”, 3,5” Floppy Drive 1,44 Mb
2 Unit
Sekolah
2
Access point
WAP54G 2.4 GHz 802.11g
1 Unit
Sekolah
3
Wireless LAN Card
DWL-G510 802.11g (2.4GHz) Wireless G PCI Adapter
1 Unit
Sekolah
4
Tool Set
Obeng (+), Obeng (-), Kabel Tester, Krimping Kabel
5
Stabilizer
HEGA 500 VA
1 Set
Sekolah
2 Unit
Sekolah
II.BAHAN. No 1
Nama Bahan
Spesifikasi
CD installer OS Win XP
Professional Edition
(Bootable)
With Services Pack 2 Driver Motherboard
2
Jumlah
Pemilik
2 Cd
Siswa
2 Cd
Siswa
ECS, Driver Access CD Program Tambahan (Driver)
Point Linksys, Driver W-Lan Adapter DLink,
C. GAMBAR KERJA
Computer1
Computer2
IP Address
:192.168.1.1
IP Address
:192.168.1.2
Subnet Mask
:255.255.255.0
Subnet Mask
:255.255.255.0
Computer Name
:Pc Access Point
Computer Name
SSID
:LABIT
SSID
:W-LAN Client :LABIT
Access Point IP Address
:192.168.1.245 (Default)
D. PROSES PENGERJAAN 1. Instalasi dan konfigurasi Computer 1 dan Computer 2 a. Menyiapkan alat dan bahan b. Cek peralatan c. Menghidupkan PC d. Mempartisi dan Format Harddisk e. Menginstal system operasi jaringan dengan Windows XP f.
Menginstal Software Driver untuk komponen PC
g. Membuat kabel jaringan dengan susunan Straightuntuk Access Point
h. Mensetting jaringan Access Point i.
Mensetting jaringan Wireless LAN Card
j. Merapikan (finishing) k. Pengujian fungsi jaringan (system koneksi)
E. HASIL YANG DICAPAI
Adapun hasil yang dicapai setelah membangun jaringan Wireless LAN Mode InfraStructure Standard 802.11g dengan konfigurasi Operating system berbasis windows XP to windows XP ini adalah: Ø
Berkembangnya jaringan yang ada disekolah, sehingga lebih memudahkan pengguna komputer (user) dalam mentransfer data.
F. PENGUJIAN KOMPETENSI
1. Pengujian komputer yang sudah diinstal 2. Pengujian terhadap fungsi jaringan
G. PERHITUNGAN LABA / RUGI Jumlah No
Nama
Spesifikasi
Jumlah
Harga satuan
(Rp.)
Motherboard ECS 865G-M8 Intel® Celeron® 2,66 Ghz, DDR Ram 256 Mb, CD Rom 52X, Hardisk Seagate 80 Gb 1
PC 1
7200 Rpm, Monitor GTC 15 “
2 Unit
3.000.000
6.000.000
1 Unit
485.000
485.000
1 pcs
195.000
195.000
, 3½” Floppy Drive 1,44 Mb Access 2 3
Point Wireless lan Card
4
Tool set
5
WAP54G 2.4 GHz 802.11g WL-138G, speed 54 Mbps, IEEE 802,11g (D-Link) Obeng (-), obeng (+)
1 set
125.000
125.000
Stabilizer
Crimping, Tester Kabel HEGA 500 VA
2 pcs
50.000
100.000
6
CD isntaller
Windows XP
2 Cd
7500
15000
7
Kabel
UTP Cat 5
3Meter
2000
6000
RJ 45
2 Buah
1000
2000
3 Cd
Tersedia
Jaringan Konektor 8
Kabel
Driver Motherboard ECS, Access Point Linksys, W9
CD driver
Lan Adapter D-Link, Jumlah
:
6.928.000
Keuntungan 20% 1.385.600
:
PPN 10%
:
138.560+
Total
:
8.452.160
Delapan Juta Empat Ratus Lima puluh Dua Ribu Seratus Enam Puluh Rupiah
BAB III TEMUAN
A. Keterlaksanaan (factor penghubung dan factor penghambat)
1. Faktor pendukung
a.
Kerjasama yang baik antara semua pihak
b. Kelancaran konsultasi dengan pembimbing.
c.
Tersedianya informasi yang lengkap.
2. Faktor penghambat
a.
Kurangnya pemahaman siswa dalam permasalahan yang menyangkut materi.
b. Keterbatasan ilmu dalam pembuatan laporan
B. Manfaat yang dirasakan
Setelah melaksanakan uji kompetensi, penulis dapat mengetahui dan merasakan manfaat yang didapat dari pelaksanaan uji kompetensi diantaranya:
1.
Penulis dapat mengukur dan mengetahui seberapa besar kemampuan penyusunan dalam bidang administrasi jaringan.
2.
Penulis dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dalam melaksanakan uji kompetensi.
C. Pengembangan (tindak lanjut) dari hasil bimbingan
1. Tindak lanjut dari hasil bimbingan
Persiapan dan pemahaman materi sesuai dengan project work yang akan di ujikan.
2. Tindak lanjut uji kompetensi
Wireless yang telah selesai di konfigurasikan dapat memudahkan pengguna komputer (user) dalam melakukan transfer data tanpa harus di persulit dengan instalasi kabel
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proyek Tugas Akhir (Project Work) merupakan bentuk pada pelajaran produktif bagi kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional. Project Work mempunyai prospek yang sangat baik untuk meningkatkan keterampilan siswa dibidang keahlian yang ditekuninya. Selain dapat menambah pengetahuan dan daya kreatifitas siswa sebagai bekal untuk bekerja pada suatu perusahaan. Proyek Tugas Akhir dapat memacu siswa untuk dapat memilih etos kerja yang baik dan meningkatkan disiplin ilmu yang berhubungan dengan keahlian yang dimilikinya. Seperti halnya pada program keahlian Teknik Komputer Jaringan dalam membangun Wireless LAN.
B. SARAN
1.
Lebih komunikatif diantara pihak penyelenggara dengan peserta dimasing- masing program keahlian.
2.
Perlu adanya komunikasi yang efektif diantaranya kepala bidang dengan masingmasing kepala program agar tidak ada kesalah pahaman terhadap suatu masalah.