PROGRAM KERJA RUANG ISOLASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSUD DR ISKAK TULUNGAGUNG
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG 2014
PROGRAM KERJA RUANG ISOLASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSUD DR ISKAK TULUNGAGUNG TAHUN 2014
I.
PENDAHULUAN Ruang Isoas! a"aa# ruangan yang digunakan untuk mengisolasi
pasien yang mempunyai kemungkinan menularkan kuman pathogen penyebab infeksi (transmisi secara kontak, airborne, droplet) atau digunakan
untuk
melindungi
pasien
dengan
gangguan
kekebalan/immunocompromised . Pada umumnya, ruang isolasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekanan udara negatif (Negative Pressure) dimana tekanan udara di ruang isolasi negatif terhadap area disekitarnya untuk mencegah penyakitpenyakit yang mudah mengkontaminasi seperti, tuberculosis, cacar air (varicella), herpes oster, dan measles (rubella) dan lain-lain, sedangkan pasien yang memiliki sistem imun yang lemah seperti pada pasien !"# dan pasien yang mendapat transplantasi sumsum tulang belakang ($one %arro& 'ransplant) dan lain-lain menggunakan ruang isolasi dengan tekanan udara positif (Positive Pressure) dimana tekanan udara di ruang isolasi positif terhadap area sekitarnya untuk melindungi pasien dari kontaminasi luar. K$%as&a"aan
!soas!
a"aa#
gabungan
dari
dua
lapis
ke&aspadaan, yaitu lapis pertama Standar Precautions untuk semua pasien. "ni mirip dengan Universal Precautions, tapi sarung tangan dipakai untuk seluruh daerah lembab pada pasien, termasuk ekskresi dan sekresi. adi ini merupakan kombinasi antara Universal Precautions dan BSI (Body Substance Isolations). an lapis kedua adalah Transmission-Based Precautions, ditujukan untuk pasien yang terbukti atau diduga berpenyakit menular atau yang secara epidemiologis mengidap kuman pathogen, yang memerlukan lebih dari standar precautions untuk mencegah transmisi silang.
II.
LATAR 'ELAKANG 'erlaksananya pengendalian "nfeksi nosokomial merupakan salah satu program utama dalam peningkatan pemberian layanan prima kepada konsumen. *uang isolasi merupakan sarana yang sangat efektif untuk menurunkan penyebaran kuman dari dan ke pasien keluarga dan petugas.
III. TUJUAN 1. Tu(uan U)u) *uang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang mera&at pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat pera&atan medis dengan tujuan mencegah memutus mata rantai penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien, pengunjung dan mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan. . 2. Tu(uan K#usus a; %encegah penyebaran kuman dari pasien dengan penyakit infeksi
ke pasien lain, pengunjung dan petugas rumah sakit b; %encegah
pasien
dengan
imunokompromise
mendapatkan
kuman infeksi dari pasien lain, petugas, pengunjung atau lingkungan c; Petugas aman dalam memberikan layanan prima
I*. KEGIATAN POKOK %embuat
buku
pedoman,
panduan
dan
standar
prosedur
operasional tentang ruang isolasi, melakukan koordinasi dengan pihak manajemen, melakukan renovasi dan membuat ruang isolasi baru yang sesuai dengan standar, sosialisasi ke petugas tentang ruang isolasi kemudian
monitoring evaluasi pelaksanaan pedoman, panduan dan
+P (standar prosedur operasional) terkait ruang isolasi yang benar pada petugas. (etail tentang standar ruang isolasi dilampiran)
*. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1; %elakukan rapat komite PP" *+ r "skak 'ulungagung 2; %embuat buku pedoman, panduan dan +P (standar prosedur
operasional) tentang ruang isolasi 3; %elakukan koordinasi dengan pihak manajemen dan unit terkait dalam pelaksanaan program 4; %enyiapkan sarana dan prasarana terkait pelaksanaan program ruang isolasi 5; +osialisasi ke petugas tentang ruang isolasi 6; %elakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman, panduan dan +P (standar prosedur operasional) terkait ruang isolasi yang benar pada petugas.
*I. SASARAN
1; +etiap orang yang kontak dengan pasien seluruh petugas rumah
sakit dan pengunjung pasien. 2; +etiap personel yang ada kontribusi dengan prosedur tindakan ke pasien. 'arget terlaksananya renovasi dan pembangunan ruang isolasi yang standar adalah /00 1 dalam &aktu 2 bulan 'arget kepatuhan pelaksanaan ruang isolasi sesuai pedoman dan +P, pada semua petugas terkait adalah 301 dalam &aktu 4 bulan
*II. JAD+AL KEGIATAN
Ta#un 2014 No
A&/
1
2
4
-
Ta#un 201-
P$nangg(a%a
K$g!a,an M$!
Jun!
Ju!
Ags
S$&,
O,
No&
D$s Jan
F$
Ma/
%elakukan rapat komite PP" *+ r "skak 'ulungagung tentang program ruang isolasi %embuat buku pedoman, panduan dan +P (standar prosedur operasional) tentang ruang isolasi
5omite PP"
%elakukan koordinasi dengan pihak manajemen dan unit terkait dalam pelaksanaan program ruang isolasi
5omite PP"
%enyiapkan sarana dan prasarana terkait pelaksanaan program ruang isolasi +osialisasi ke petugas tentang ruang isolasi
5omite PP"
%elakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman, panduan dan +P (standar prosedur operasional) terkait ruang isolasi yang benar pada petugas.
5omite PP"
5omite PP"
5omite PP"
*II. E*ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
6valuasi pelaksanaan dilakukan oleh komite PP"
*umah
sakit koordinasi dengan "P78N, 5epala *uangan, kemudian dilakukan pelaporan
kepada
5epala +ub
$idang
Pelayanan
5epera&atan dan diteruskan kepada irektur *umah sakit.
*III. PENUTUP emikian program kerja komite PP" *+
r "skak
'ulungagung ini di buat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
*II. E*ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
6valuasi pelaksanaan dilakukan oleh komite PP"
*umah
sakit koordinasi dengan "P78N, 5epala *uangan, kemudian dilakukan pelaporan
kepada
5epala +ub
$idang
Pelayanan
5epera&atan dan diteruskan kepada irektur *umah sakit.
*III. PENUTUP emikian program kerja komite PP" *+
r "skak
'ulungagung ini di buat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
LAMPIRAN Ana!sa $u,u#an /uang !soas! i rumah sakit dr iskak setelah dievaluasi kebutuhan ruang isolasi yang ideal ada minimal 9 tempat, didasarkan pada pertimbangan kategori pasien pediatrik dan de&asa serta hasil konsultasi dan kebijakan *+ r iskak maka ditentukan 9 tempat isolasi yaitu 1;
*uang &ijaya kusuma (tekanan negatif) iperuntukan pasien pediatrik dengan infeksi menular, misal avian influensa
2;
(sars,
flu
burung
dll),
morbili,
varicella,
meningitis-
meningococcus, parotitis, herpes, difteri, pertusis. *uang intensiv "7 4 (tekanan negatif) iperuntukan pasien dengan infeksi menular, misal '$7 luas e:tra paru atau tanpa pengobatan, avian influensa (sars, flu burung dll), morbili, varicella, meningitis-meningococcus, parotitis, herpes, difteri, pertusis.
ika kondisi ruang isolasi penuh maka diambil kebijakan pasien yang masuk kategori ruang isolasi dilakukan isolasi dengan sistem kohort. s!s,$) /uang !soas! o#o/, yaitu pengelompokan pasien penyakit infeksi dengan diagnosa yang sama, misal '$7 gabung dg '$7. , jarak antar tempat tidur harus lebih dari 9m dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat. +istem ruang isolasi kohort dalam pelayanannya tetap diberlakukan sesuai standar pelayanan ruang isolasi yg ideal.
S,an"a/ /uang !soas! 3ang !"$a S,an"a/ Fas!!,as 1;
#entilasi menggunakan a; #entilasi mekanik, yaitu dengan ekshaust fan mendorong b; #entilasi natural, yaitu dengan dorongan alami aliran udara c;
keluar. dara keluar gedung, dapat dikombinasi dengan AC "an HEPA
d;
(High Eficiency Particulate Air) (jika ada) +tandar tekanan negatif ruang isolasi ;-0 Pascal dengan menggunakan alat (koordinasi dengan Komite K3 )
2;
%emiliki ruang antara ( area restricted ) sebelum masuk ruang pasien dengan kelengkapan
3;
kering, bak sampah kuning, kantong kuning untuk linen, safety bo:. 'ersedia checklist petugas yang kontak dengan pasien isolasi pada ruang antara yang harus diisi oleh petugas kesehatan yang masuk
4;
area lokasi Peralatan medis
5;
tensimeter) tersedia sendiri diperuntukkan untuk pasien i solasi saja. Perabotan dalam ruang isolasi harus mudah dibersihkan dan tidak
non-kritikal
(seperti
stetoskop,
termometer,
menahan kotoran yang tersembunyi atau kondisi basah, baik di 6;
dalam atau di sekelilingnya *uang pasien berisi &astafel, sabun antiseptik, tisu kering, handrub, bak sampah kuning, kantong kuning untuk linen, kamar mandi. (koordinasi dengan Komite K3)
S,an"a/ &$a3anan /uang !soas! 1;
iusahakan agar petugas yang mera&at pasien dengan infeksi
2;
menular tidak mera&at pasien dengan imunokompromise. Pintu kamar isolasi harus selalu dalam keadaan tertutup dan pasien diedukasi agar selalu tetap di dalam kamar dan jelaskan kepada
3;
pasien mengenai perlunya tindakan pencegahan ini 5eluarga pasien/ pengunjung, =ajib melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah dari ruangan dan memakai
4;
sesuai. Penatalaksanaan linen, sampah dan alat makan pasien di ruang
5;
isolasi dianggap infeksius semua. *uangan harus selalu dalam keadaan bersih. Pembersihan rutin minimal 9 kali sehari dan pembersihan di akhir masa pera&atan
6;
harus dilakukan %inimalkan pemindahan pasien, kecuali memang diperlukan untuk foto radiologi dan lain-lain dengan menggunakan
S!s,$) Ruang Isoas! Ko#o/,
$erdasarkan hasil evaluasi kondisi ruangan di *+ dr "skak 'ulungagung, jika ruang isolasi yang standar hanya tersedia dua ruang, maka
dibutuhkan
ruang
isolasi
dengan
sistem
kohort
yaitu
pengelompokan pasien penyakit infeksi dengan diagnosa yang sama, misal '$7 gabung dg '$7. +istem ruang isolasi kohort dalam standar pelayanannya tetap diberlakukan sesuai standar pelayanan ruang isolasi yg ideal. itentukan ada 3 lokasi ">, flamboyan, dahlia, anggrek, cempaka, bogenvil, sedap malam, melati, ma&ar Peruntukan ruang isolasi kohirt sama dengan ruang isolasi standar, yaitu
1;
+emua pasien dengan '$ Paru, kecuali pada pasien anak atau pasien de&asa dengan ;
$'< positif (?) yang sudah mendapatkan terapi selama bulan.
;
$'< negatif (-) dengan lesi luas dan sudah mendapatkan terapi selama bulan.
2;
'$ e:tra paru yang berat dan dari klinis yang mendukung
3;
Pasien partus/ inpartu dengan $'< (?) / '$ (?)
4;
Pasien dengan #aricella, %orbili/ 7ampak, measles/rubella
5;
Pasien %%P+/ Parotitis
6;
Pasien Pertusis
7;
Pasien !erpes @oster
8;
Pasien iftheri
9;
Pasien meningococcus dengan komplikasi berat
10; Pasien +<*+, A8 $urung dan Alu $abi (6merging 7ase) 11; Pasien dg imunkompromise !"#, luka bakar, abses/gangren luas,
tetanus, post op luka luas
S,an"a/ as!!,as 1;
#entilasi menggunakan #entilasi mekanik, yaitu dengan ekshaust fan mendorong udara keluar dikombinasi dengan aircondisioner
2;
(<7) (koordinasi dengan Komite K3 ) idalam ruang kohort pasien dengan kelengkapan
tutup kepala,
sepatu boot) &astafel, sabun
antiseptik, handrub, tissu kering, bak sampah kuning, kantong kuning untuk linen, safety bo:.
3;
'ersedia checklist petugas yang kontak dengan pasien isolasi pada ruang antara yang harus diisi oleh petugas kesehatan yang masuk
4;
area lokasi Peralatan medis
non-kritikal
(seperti
stetoskop,
termometer,
tensimeter) tersedia sendiri. S,an"a/ &$a3anan /uang !soas! +ama dengan ruang isolasi yang ideal D$,a! !s, $u,u#an /uang !soas! s!s,$) o#o/, No Aa, 6:haust fan 9 irconditioner (<7)
Ju)a# $u,u#an 3 buah 3 buah **(koordinasi dengan Komite K3)
4
2 B C D ;
oogle ; 'utup kepala ; apron ; +epatu boot ; !andrub =astafel 'empat tissu kering +abun antiseptik $ak sampah infeksius
3 0
kuning (injakan) 'ensimeter +tetoskop 'ermometer
3 bo: 3 bo: ; biji 3 bo: ; biji ; pasang 3 buah 3 lokasi 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah
K$,$/angan ntuk 3 ruangan isolasi sistem kohort ">, flamboyan, dahlia, anggrek, cempaka, bogenvil, sedap malam, melati, ma&ar