Kelompok 5
Fajar H.P
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pengertian Ideologi Ideologi
Idea : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita Logos : ilmu
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu mengenai pengertian dasar, ide. Definisi ideologi berkembang menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seorang atau sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup.
Pengertian Ideologi • Menurut Gunawan Setiardja Ideologi seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup • Menurut Soejono Soemargono
Ideologi kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang: politik, sosial, kebudayaan, dan agama
Fungsi Ideologi 1. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai bersama dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di dalam masyarakat. 3. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual. (Cahyono, 1986) 4. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers) ke generasi muda. (Setiardja, 2001) 5. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)
Macam-macam Ideologi di Dunia
1. Liberalisme
2. Fasisme
3. Sosialisme
4. Komunisme
Liberalisme Inti pemikiran : Kebebasan Individual Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang absolut dan otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak warga negaranya. Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa harus diterapkannya aturan-aturan ketat yang bersifat mengekang. Ciri-ciri : - Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu - Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan agama. - Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah, berjuanglah.) Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia pada tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat sebagai Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan komunisme. Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti” oleh rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat. Ciri-ciri : - Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil, militer, atau partai yang berkuasa saat itu. - Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara. - Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh rakyatnya.
Sosialisme Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong) Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang timbul akibat kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong pemakaian milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum. Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara
Ciri-ciri : - Kesamaan kesempatan bagi semua orang - Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara. - Negara tanpa strata
Komunisme Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara. Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848. Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep perbaikan untuk masa depan, dan rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan yang berbeda-beda. Ciri-ciri : - Kesamaan kesempatan bagi semua orang - Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara. - Negara tanpa strata (tanpa kelas) - Pemerintahan otoriter
Pancasila Sebagai Ideologi Pancasila sebagai ideologi :
cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai citacitanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Sifat-sifat Pancasila Sebagai Ideologi 1. Terbuka
Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan religius masyarakatnya. Menerima reformasi. Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat.
Sifat-sifat Pancasila Sebagai Ideologi 2. Komprehensif
Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh tanpa berpihak pada golongan tertentu atau melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu. Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat majemuk.
Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Nasional ? Nilai-nilai falsafah yang mendasar dan rasional
Teruji kokoh dan kuat sebagai dasar negara Nilai-nilai Indonesia
pancasila
sesuai
dengan
budaya
Mampu mengakomodir berbagai kepentingan masyarakat yang majemuk dan beragam
Kelebihan dan Kekurangan Pancasila Sebagai Ideologi 1. Kelebihan : Dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih adil dan makmur Merupakan jalan tengah antara Liberal dan Komunis Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas Menjadi sumber etik sosial Sebagai instrumen politik untuk melihat kinerja pemerintah dan untuk melawan ketidakadilan sosial dan segala manifestasinya
Kelebihan dan Kekurangan Pancasila Sebagai Ideologi 2. Kekurangan : Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung menjadi anarki Adanya kemungkinan masuknya kepentingan neoliberal Terlalu normatif Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan tengah diantara komunis dan liberal Pancasila justru membuat bangsa mengambil keburukan Liberal dan Komunis bersama-sama
Sekian dan Terima Kasih Silakan mengajukan pertanyaan Anda