Porositas Batuan Karbonat Dalam batuan karbonat, terdapat dua jenis porositas, yaitu porositas primer dan porositas sekunder. sekund er. Porositas Porositas prime primerr merupa merupakan kan jenis porositas porositas yang terbentuk pada saat sedimentasi sedimentasi berlangsung di suatu lingkungan pengendapan. Sdangkan porositas sekunder adalah lubanglubang pori yang terbentuk ketika proses sedimentasi selesai, contohnya adalah akibat proses pelarutan, retakan-retakan yang dibentuk akibat aktivitas organisme, dan juga struktur geologi akibat proses tektonisme. Lingkungan Pengendapan Karbonat Menurut Koesoemadinata (!"#$, terdapat beberapa ciri yang memungkinkan sebagai tempat lingkungan pengedapan karbonat, berikut adalah ciri-ciri tersebut% . &ebas dari material sedimen darat (terrigeneous$ atau klastik detritus. Secara tektonik berarti daerah ini dalam keadaan yang stabil dan tidak mengalami pengangkatan. Di daerah 'ndonesia sendiri, biasa terjadi pada ama )ligosen-Miosen. Selain itu, lingkungan pengendapan karbonat merupakan daerah laut yang airnya cenderung jernih dan terkena sinar matahari yang cukup intensi*. +. Daerah Paparan aut Dangkal Pengendapan Pengend apan karbonat memerlukan memerlukan kondisi yang jenuh dari suatu konsentrasi konsentrasi akibat proses penguapan yang terjadi terus-menerus. aut dangkal merupakan daerah yang cocok dengan kondisi tersebut. aut yang terlalu dalam akan menyebabkan suatu proses partial pressure /)+ yang terlalu tinggi. 0. 'klim tropis atau semitropis 'kli 'k lim m in inii sa sang ngat at mem memban bantu tu da dala lam m pr pros oses es pen pengu guap apan. an. Kon Kondi disi si ya yang ng cuk cukup up ha hanga ngatt da dapat pat merangsang pertumbuhan dari material karbonat. Pembagian Lingkungan Karbonat menurut Scholle, Bebout, Moore (1983 &atuan &at uan kar karbon bonat at mem memili iliki ki beb bebera erapa pa lin lingku gkungan ngan peng pengend endapan apan yan yang g bis bisaa ber berasa asall dar darii lingkungan darat hingga laut. Scholle et all (!"0$ membagi lingkungan pengendapan karbonat menj me njad adii + li ling ngku kung ngan an ya yang ng me memi mili liki ki ka kara rakt kter eris isti tik k kh khus usus us pa pada da se seti tiap ap li ling ngku kung ngan an pengendapannya. &erikut ini adalah macam-macam lingkungan pengendapan yang disusun dari d ari daerah non-marine hingga ke laut dalam% . Subaerial Expossure +. Danau 0. 1olian 2. Tidal Flat 3. Pantai 4. Shelf #. Middle Shelf ". 5erumbu !. Bank Margin 6. Fore 6. Fore Reef Slope . &atas /ekungan
+. Pelagic Subaerial !"possure Daerah ini merupakna daerah yang bisa berada di darat maupun di laut. Proses-proses yang berlangsung seperti proses non-deposisi, erosi, dan jeda sekuen. Proses alterasi yang membentuk onasi merupakan salah satu proses yang berlangsung di ba7ah subaerial surface, proses ini juga melibatkan proses pelapukan. 8aktor penting lainnya adalah iklim, intensitas, dan durasi. Kenampakan akibat proses ini akan sangat membantu dalam mengidenti*ikasi genentik dari batuan yang terbentuk. Produk dari lingkungan pengendapan ini tersusun atas + anggota *asies karbonat yang mengalami diagenesis, yaitu% *asies karst dan *asies soil. Kedua *asies tersebut terbentuk akibat proses ekpos ke daratan. Salah satu proses penting lainnya pada *asies soil ialah proses liti*ikasi. Sebagai geologist yang mempelajari batuan, maka ada beberapa alasan penting yang harus dipahami dari lingkungan ini% . Subaerial Expossure memberikan in*ormasi penting mengenai suatu peristi7a yang harus diuraikan pada kurun 7aktu geologi suatu daerah +. Dapat digunakan sebagai marker untuk melakukan korelasi 0. Kepentingan ekonomis, yaitu tempat terakumulasinya sumberdaya alam termasuk minyak, gas, water traps sebagai batuan penutup di atas batuan reservoir Secara umum, ada beberapa *asies lingkungan pengendapan dari daerah transisi hingga ke pantai, yaitu% - Submarine exposure surface - Coastal exposure surface - Subaerial exposure Pertimbangan ekonomis pada daerah ini sangat berkaitan dengan ekplorasi minyak dan gas bumi. Pada tahun !#+, berkembang teori yang menjelaskan bah7a sistem minyak dan gas bumi berasosiasi dengan ketidakselarasan. Ketidakselarasan tersebut berhubungan dengan proses-proses diagenesis dan juga e*ek dari proses subaerial exposure.
$ +$ 0$ 2$
Lakustrin &atuan yang terbentuk dari sistem lingkungan pengendapan lakustrin sudah banyak dikenal di dunia dan menjadi target dan derah yang berpotensi untuk ekplorasi hidrokarbon. Pada umumnya, batuan karbonat lakustrin mengandung sistem air ta7ar dan memiliki si*at basa atau dalam kondisi garam. 8asies lakustrin ini memiliki si*at kimia dan *isika yang berbeda-beda karena pengaruh dari hidrologi cekungan yang berkembang di tempat tersebut. Kenampakan struktur sedimen dan penyebaran *ossil yang ada akan mencerminkan karakteristiknya, karena keunikan dari sistem lakustrin ini. 9da empat komponen penting yang perlu diperhatikan% Material detrital Silica biogenik Material organic Mineral-mineral karbonat
Dari keempat *aktor tersebut ketika suatu komponen melimpah maka tiga lainnya akan berkurang. 9kibat dari peristi7a tersebut, ketika kandungan material orgaik berkurang, lalu diikuti oleh pengurangan klastika, dan juga silika biogenic, maka kandungan mineral karbonat akan bertambah, dalam hal ini /a/)0 yang dapat dikandunga bisa mencapai lebih dari 36:. Sumber utamanya dalam batuan sedimen adalah endapan karbonat anorganik, peningkatan *otosintesis, karbonat biogenic yang mengandung debris dari suatu tumbuhan calcareous, dan material allochtonous. Pertimbangan ekonomis dari daerah ini adalah kegunaanya dalam memahami karakteristik batuan sumber dari suatu sistem minyak dan gas bumi. Karena *asies daerah lakustrin ini ditemukan pada unit stratigra*i yang mengandung minyak dan gas cukup berlimpah. !olian
Secara umum, banyak material eolian karbonat yang terendapakan pada daerah gumuk pantai hingga ke arah pantai dengan energi yang cukup tinggi dan memiliki iklim hangat. ;al tersebut dapat menjadi tempat akumulasi material sedimen karbonatan. 5ekstur yang bisa dijumpai di daerah ini akan memiliki sortasi yang baik,crossstratified clastic limestone yang berkomposisikan butiran-butiran karbonat berukuran pasir. mumnya hanya terdapat pada beberapa musim tertentu. ingkungan ini memiliki struktur sedimen seperti laminasi, mudcrack, struktur ganggang, struktur mata burung, stuktur *enestral, 'ntraklas, dan klastika tanah. Daerah 'ntertidal &erada di atas pasang surut normal dan pasang surut rendah. Daerah ini dapat terekspos sekali hingga dua kali dalam sehari tergantung pada reim pasang surutnya dan kondisi angin local. Daerah Subtidal ingkungan ini jarang sekali ditemui. ?ika ada pun pasti terekpos terhadap udara. Porositas dan permeabilitas pada sistem tidal flat ini memiliki perbedaan yang cukup signi*ikan antara *asies yang satu dengan yang lainnya. Porositas dan permeabilitas akan berkembang dengan baik pada daerah subtidal hingga ke intertidal.
Pantai
Kebanyakan suatu strata batuan karbonat terendapakan pada suatu keadaan yang hangat, laut dangkal, paparan laut, dan pada periode regressi* dibandingkan dengan sedimentasi pada saat trasgresi. Daerah panatai merupakan daerah yang didominasi oleh gelombang yang tersusun oleh sedimen lepas, yang karakter bagian dalamnya akan dipengaruhi oleh aktivitas pasang surutnya air laut atau longshore current.lingkungan pengendapan pantai akan memiliki energy yang tinggi dan memiliki kenampakan yang khusus. Struktur sedimen yang dapat ditemui seperti perlapisan akresi planar yang terekam pada saat pola progradasi. 1ndapan karbonat pantai akan terdiagenesis ketika proses pegendapannya telah berakhir. ;asil proses diagenesis pada lingkungan pantai ini akan memiliki suatu kenampakan khusus yang nantinya akan menjadi penciri lingkungan pantai. Proses diagenesa tersebut adalah sementasi penecontemporaneus yang berasosiasi dengan lingkungan foreshore. Shelf
ingkungan pengendapan shelf memiliki beberapa ciri seperti energy yang rendah, dan berada pada laut dangkal, Kenampakan burrow akan banyak dijumpai. Porositas batuan yang akan terbentuk pada lingkungan ini akan memiliki kualitas yang rendah. ;al tersebut dikarenakan kandungan lumpur karbonat yang bisa mencapai 43-#3: (1nos dan Sa7atsky, !" dalam Scholle et al, !"2$.
. +. 0. 2.
Middle Shelf Secara tektonik, daerah ini berkembang pada blok-blok kratonik dan cekungan intrakratonik. 9da beberapa kriteria yang dimiliki oleh lingkungan pengendapan ini, yaitu% 5erdapat biota laut 5ekstur batuan karbonat yang ada sangat kaya akan lumpur (mud$, umumnya adalah 7ackestone hingga packstone Struktur sedimen berlapis akan sangat sering dijumpai dengan lensa-lensa. apisan shale tipis akan bisa terdapat sebagai sisipan Struktur sedimen lainnya yang dapat terbentuk seperti bioturbasi, burrow, perlapisan nodular, dan *lasher. #erumbu 5erumbu berkembang pada seafloor yang memiliki sistem sedimentasinya sendiri. 5erumbu ini terbentuk dari kumpulan organisme, dan juga *ossil. 5idak seperti endapan material sedimen, daerah terumbu tidak sepenuhnya merupakan produk dari hasil mekanisme secara mekanik. 5erumbu ini tersusun oleh beberapa komponen seperti inti terumbu (ree* core$, flank , dan interreef . Salah satu contoh *osil terumbu yang ada adalah stromatolit yang terbentuk pada aman Precambrian hingga a7al Paleooik yang dulunya merupakan metaoan herbivore. Pada kurun 7aktu sekarang, tidak ada stromatolit yang ada pada daerah samudra modern.