Perbedaan IPSAS dan PP 71 tahun 2010
Penerapan Entitas Publik memiliki aturan tersendiri dalam penyusunan laporan keuangan. Pengembangan standart entitas publik secara internasional disusun dalam IPSAS. Sedangkan, standart entitas publik yang diatur oleh pemerintah Indonesia disusun dalam SAP. Dalam proses penyusunan IPSAS dan SAP memiliki banyak perbedaan. Perbedaan tersebut bisa ditimbulkan oleh banyak hal. Beberapa hal perbedaan antara IPSAS dan SAP akan diuraikan sebagai berikut :
Keterangan Pengertian
Tujuan
Basis Akuntasi
Penyusunan
Pengguna
Komponen dalam laporan keuangan
IPSAS Standar akuntansi untuk jenis entitas sektor publik yang telah dikembangkan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB)
SAP PP 71 tahun 2010 PP 71 tahun 2010 adalah standart akuntansi yang sebagai pengganti PP 24 tahun 2005. Terdiri dari 2 lampiran, yaitu : 1. Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual yang akan dilaksanakan selambat-lambatnya mulai tahun 2014 2. Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Kas Menuju Akrual yang hanya berlaku hingga tahun 2014 Agar dapat meningkatkan Tujuan umum pelaporan keuangan kualitas dalam pelaporan dengan basis akrual mempunyai peran keuangan dalam entitas sektor akuntabilitas dan peran informatif, publik, sehingga dapat sehingga laporan keuangan dapat meningkatkan penilaian memberikan informasi kepada kualitas informasi agar lebih pengguna baik sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan alokasi sumber daya yang telah dibuat oleh pemerintah, serta dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari entitas sektor publik. Berbasis kas untuk untuk Berbasis kas menuju akrual mengakui pengakuan pendapatan, pendapatan, belanja, dan pembiayaan belanja, transfer, dan berbasis kas. pembiayaan Berbasis akrual untuk mengakui aset, Berbasis akrual untuk utang dan ekuitas dana. pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana Diterbitkan oleh IPSASB SAP disusun dengan berorientasi pada terkait dengan pelaporan IPSAS keuangan sektor publik 1. Pemerintah nasional, 1. para pemangku kepentingan regional (contohnya 2. para pengguna maupun pemeriksa adalah, negara bagian, laporan keuangan pemerintah propinsi, teritorial) 2. Pemerintahan, lokal (misalnya, kota, kota) 3. Pemerintah dan juga badan pemerintah yang terkait (misalnya, lembaga,dan komisi. 1. Neraca 1. Laporan realisasi anggaran 2. Laporan kinerja keuangan
3. Laporan perubahan aset bersih/ekuitas 4. Laporan asrus kas 5. Laporan keuangan konsolidasian 6. Catatan atas laporan keuangan pemerintah Laporan realisasi anggaran
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih 3. Laporan operasional 4. Laporan perubahan ekuitas 5. Neraca 6. Laporan arus kas 7. Catatan atas laporan keuangan
Tidak mewajibkan adanya informasi mengenai perbandingan jumlah dan realisasinya
Setiap komponen dalam LRA dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan Atas laporan Keuangan. Serta memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, penyebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut atas angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan Dalam IPSAS laporan saldo Wajib memasukan laporan keuangan anggaran lebih tidak termasuk saldo anggaran lebih dalam dalam komponen laporan laporannya keuangan karena Saldo Anggaran Lebih (SAL) telah dimasukkan ke dalam laporan operasional karena SAL dan laporan operasional samasama menggunakan sistem akrual basis.
Laporan Saldo Anggaran lebih
Perbedaan mendasar antara IPSAS dan SAP dalam Neraca yaitu:
NERACA
(Statement of Financial Position) IPSAS
a. Properti, Tanah/Bangunan dan peralatan (Aktiva Tetap) b. Properti Investasi.
SAP – UU No.71 Th.2010
a. Kas dan Setara Kas. b. Investasi Jangka Pendek. c. Piutang
c. Aktiva tidak berwujud.
Pajak
dan
Bukan
pajak.
d. Aktiva Finansial.
d. Persediaan.
e. Investasi yang diperlakukan dengan metode
e. Investasi Jangka Panjang.
ekuitas.
f.
Aset Tetap.
f. Persediaan.
g. Kewajiban jangka pendek.
g. Pemulian transaksi non pertukaran termasuk
h. Kewajiban jangka panjang.
pajak dan transfer .
i.
Ekuitas.
h. Piutang dari transaksi pertukaran. i.
Kas dan setara kas.
j.
Hutang pajak dan transfer.
k. Hutang karena transaksi pertukaran. l.
Cadangan (Provision).
m. Kewajiban tidak lancar. n. Patisipasi Minoritas o. Aktiva bersih atau ekuitas yang diatribusikan pada entitas pengendali.
Investasi dalam SAP dirinci menjadi investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang yang memuat unsur investasi permanen dan tidak permanen, sedangkan dalam IPSAS investasi asosiasi yang terdapat dalam aset tidak lancar.
Ekuitas dalam IPSAS dirinci dalam kontribusi modal, entitas pemerintah lain, pelayanan serta kepentingan minoritas. Jika melihat struktur perubahan ekuitas dalam IPSAS justru lebih mengarah kepada standar IFRS.
Perbedaan mendasar antara IPSAS dan SAP dalam Laporan Operasional yaitu: LAPORAN OPERASIONAL
(Statement of Financial Performance) IPSAS
SAP – UU No.71 Th.2010
Statement of Financial
Terdapat tiga struktur LO yaitu LO
Performance menggunakan dua
Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, dan
analisis yaitu the nature of expense
pemerintah Kabupaten/Kota
method dan the function of expense method . Mengelompokkan beban menurut
Mengelompokkan beban-beban menurut
klasifikasi ekonomi dan klasifikasi
klasifikasi ekonomi
fungsi
Defisit/surplus didistribusikan
Defisit/surplus diperuntukan pemerintah
pada hak minoritas dan pemilik
pusat, provinsi, daerah/kota
entitas
Perbedaan mendasar antara IPSAS dan SAP dalam Laporan Arus Kas yaitu: LAPORAN ARUS KAS
(Cash Flow Statement) IPSAS Arus Kas Masuk
SAP – UU No.71 Th.2010 Arus Kas Masuk
-
Aktivitas Operasi
-
Aktivitas Operasi
-
Aktivitas Investasi
-
Aktivitas Investasi
-
Aktivitas Pendanaan
-
Aktivitas Pendanaan
-
Aktivitas Transitoris
Arus Kas Keluar -
Aktivitas Operasi
-
Aktivitas Investasi
-
Aktivitas Operasi
-
Aktivitas Pendanaan
-
Aktivitas Investasi
-
Aktivitas Pendanaan
-
Aktivitas Transitoris
Catatan atas Laporan Arus Kas
Arus Kas Keluar
1. Penambahan aktivitas transitoris dalam SAP, aktivitas transitoris yaitu aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang mencerminkan penerimaan danpengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, danpendanaan pemerintah. -
Arus kas masuk dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan dari Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), seperti, kiriman uang masuk dan penerimaan kembaliuang persediaan dari bendahara pengeluaran.
-
Arus kas keluar dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan dari Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), seperti kiriman uang keluar dan pemberian uangpersediaan kepada bendahara pengeluaran.
2.Pengungkapan lainnya dalam IPSAS ditkemukakan pada Catatan atas Laporan Arus Kas yang menjadi bagian dalam Laporan arus kas itu se ndiri, sedangkan dalam SAP pengungkapan lainnya dicatat terpisah dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Perbedaan mendasar antara IPSAS dan SAP dalam Laporan Perubahan Ekuitas
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Statement of Changes in Net Assets/Equity) IPSAS
Komponen
kompleks
SAP – UU No.71 Th.2010
pelaporan
karena
format
lebih
laporan
karena format laporan ini khusus untuk
diperuntukkan sektor publik sehingga format
dibuat
lebih
umum
dan
terprinci.
Isi
Komponen pelaporan sangat sederhana
pemerintahan
Isi laporan mencakup Ekuitas awal, Surplus/Devisit Laporan Operasional,
laporan
pendistribusian
mencakup
surplus atau defisit
Dampak
kumulatif
perubahan
kebijakan /kesalahan mendasar seperti
kepada pemilik dan hak minoritas,
koreksi
nilai
persediaan,
selisih
ekuitas awal, perubahan kebijakan
revaluasi aset tetap & lain-lain, serta
akuntansi, untung / rugi revaluasi
diakhiri dengan ekuitas akhir
properti dan investment, selisih kurs operasi luar negeri, pendapatan bersih yang diakui secara langsung pada aset/ekuitas
bersih,
surplus/devisit
dalam periode.
1.5.7. Perbedaan mendasar antara IPSAS dan SAP dalam Catatan Atas Laporan Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
PERBANDINGAN STRUKTUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN IPSAS DAN SAP
No.
IPSAS
SAP
1.
Menyajikan informasi tentang basis persiapan dari laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan.
informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro.
2.
Mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan oleh IPSAS yang tidak disajikan pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Perubahan Aset Bersih/Ekuitas, atau Laporan Arus Kas.
3.
Menyediakan informasi tambahan yang tidak disajikan pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Kinerja Keuangan, Laporan Perubahan Aset Bersih/Ekuitas, atau Laporan Arus Kas tetapi relevan untuk pemahaman atas laporanlaporan tersebut
Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
4.
Pernyataan sesuai dengan IPSAS Ayat 28) : "Entitas yang laporan keuangannya mematuhi IPSAS harus membuat pernyataan eksplisit dan membuat kepatuhan tersebut dalam catatan. Laporan keuangan tidak akan digambarkan sesuai dengan IPSAS kecuali mereka mematuhi semua persyaratan IPSAS."
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting untuk diterapkan. (Ayat 132) "Entitas mengungkapkan ringkasan tentang kebijakan akuntansi :
Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan;
5.
6.
a. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan; b. Sejauh mana entitas telah diterapkan setiap transisi ketentuan dalam IPSAS ; dan c. Kebijakan akuntansi yang lain yang digunakan yang relevan dengan pemahaman tentang laporan keuangan." Informasi pendukung untuk item disajikan pada wajah laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan perubahan aktiva bersih / ekuitas , atau laporan arus kas, dalam urutan di mana setiap pernyataan dan setiap item baris disajikan. Pengungkapan lainnya, termasuk :
7.
a. b.
kewajiban kontinjensi (lihat IPSAS 19 ) , dan tidak dikenal komitmen kontrak; dan pengungkapan non - keuangan , misalnya , risiko keuangan entitas tujuan
Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
pengelolaan dan kebijakan (lihat IPSAS 30 ).
KESIMPULAN Perbandingan Komponen Laporan Keuangan IPSAS dan SAP Komponen Laporan Keuangan
(Financial Statements) IPSAS
SAP – UU No.71 Th.2010
a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
a. Laporan
b. Laporan Operasional
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
d. Laporan Arus Kas. Realisasi
Anggaran
(Laba/Rugi).
c. Laporan Perubahan Ekuitas / Aset bersih.
e. Laporan
Realisasi
Lebih. Anggaran
(LRA)
*opsional f. Catatan atas kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan.
c. Neraca. d. Laporan Operasional. e. Laporan Arus Kas. f.
Laporan Perubahan Ekuitas.
g. Catatan atas Laporan Keuangan. IPSAS 1 tentang Laporan Keuangan membahas mengenai ketentuan -ketentuan yang berlaku internasional dalam pembuatan laporan keuangan. IPSAS, sebagai standar internasional akuntansi publik, diharapkan dapat memainkan per an kunci untuk merealisasikan manfaat nyata informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-yuridiksi. Perbandingan mendasar antara IPSAS dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terletak pada dibuatnya Laporan Realisasi Anggaran (LAR) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL). Laporan keuangan pemerintah pusat masih terdapat LAR dan LP-SAL karena merupakan mandatory dari UU Nomor 17 Tahun 2003 dan termasuk komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan. Sedagkan dalam IPSAS, LRA bersifat opsional dan LP-SAL tidak dimasukkan dalam komponen laporan keuangan dikarenakan kedua laporan ini pelaporannya dapat dimasukkan ke dalam Laporan Operasional atau Laporan Arus Kas.