PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN PABRIK KERIPIK APEL KAKUSUMO (Keripik Apel Poncokusumo) Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Unit Pengolahan
Disusun oleh: Prilia Retno Pramesti (135100500111012)
Kelas G
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
PERTIMBANGAN KEPUTUSAN LOKASI
Produk Keripik Apel : pemilihan produk keripik apel karena pembuatan keripik cenderung mudah, tidak membutuhkan banyak alat berat, apel tidak mengandung senyawa berbahaya atau alergen, biaya produksi tidak terlalu mahal, bisa diterima masyarakat luas dan bisa dikonsumsi oleh seluruh masyarakat.
Penentuan lokasi : di Kabupaten Malang, Kecamatan Poncokusumo. Pemilihan lokasi keripik apel yaitu berada di kabupaten Malang yang berada di perbatasan sebelah timur kota Malang. Kabupaten Malang memiliki luas wilayah 353.486 Ha atau 3.534,86 Km2 dengan luas daratan 351.872,62 Ha yang selebihnya adalah lautan, sedangkan struktur penggunaan tanah terdiri dari (BPN kab. Malang, 2014) :
1. Permukiman / Kawasan Terbangun
80.555,86 Ha ( 22.89 % )
2. Industri
753,47 Ha ( 0.21 % )
3. Sawah - Irigasi
36.058,49 Ha ( 10.25 % )
- Non Irigasi
10.020,79 Ha ( 2.85 % )
4. Pertanian Tanah Kering
83.402,92 Ha ( 23.70 % )
5. Perkebunan - Perkebunan Rakyat
875,99 Ha ( 0.24 % )
- Perkebunan Besar
21.014,96 Ha ( 5.97 % )
6. Hutan - Sejenis
17.406,93 Ha ( 4.95 % )
- Belukar
10.198,62 Ha ( 2.90 % )
- Lebat
73.458,06 Ha ( 20.90 % )
7. Rawa / Danau Waduk
718,69 Ha ( 0.20 % )
8. Tambak / Kolam
121,43 Ha ( 0.03 % )
9. Padang Rumput / Tanah Kosong
1.042,59 Ha ( 0.30 % )
10. Tanah Tandus / Tanah Rusak
5.431,77 Ha ( 1.55 % )
11. Tambang Galian C
905,20 Ha ( 0.26 % )
12. Lain - lain
9.906,8613 Ha ( 2.82 % )
(BPN Kab. Malang, 2014)
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tanah kosong dengan luas 1.042,59 Ha yang berpotensi untuk dibangun pabrik.
Struktur Kependudukan di Kabupaten Malang tahun 2010-2014 Selain itu didapatkan data struktur kependudukan di Kabupaten Malang pada tahun 2010-2014 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang dimana setiap tahunnya terjadi pertambahan penduduk dan pada tahun 2014 terdapat total penduduk di Kabupaten Malang 2.527.087 jiwa.
Jumlah Mata Pencaharian Sesuai Sektor di Kabupaten Malang tahun 2010-2014
Data jumlah mata pencaharian sesuai sektor yang ada di Kabupaten Malang tahun 20102014. Sektor-sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor penggalian&pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor jasa dan lain lain dengan total pada tahun 2010 sebanyak 1.208.223 orang, tahun 2011 1.440.762, tahun 2012 1440.762, tahun 2013 1440.762 dan tahun 2014 1.440.762.
Dari berbagai komoditas yang ditanam di kabupaten malang, terdapat sektor komoditas Apel di kecamatan Poncokusumo.
Kecamatan Poncokusumo merupakan salah satu wilayah
diantara 33 Kecamatan yang saat ini terdapat di Kabupaten Malang,yang secara geografis merupakan kawasan dengan kondisi lahan berupa hamparan lahan yang cenderung berbukitbukit karena berada di sebelah barat lereng gunung semeru yang sebagian besar merupakan lahan produktif berada pada ketinggian antara 600 sampai dengan 1200 meter diatas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata antara 2300 mm samapai dengan 2500 mm per tahun dan suhu rata-rata 21,7 derajat celcius serta berjarak tempuh ke ibu kota kabupaten kurang lebih sejauh 24 KM. Batas-batas wilayah Kecamatan Poncokusumo adalah sebagai berikut : Sebelah utara
: Kecamatan Tumpang
Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang Sebelah Barat
: Kecamatan Tajinan
Sebelah Selatan : Kecamatan Wajak Selain terdiri dari 17 Desa, wilayah Kecamatan Poncokusumo terdiri dari 46 Dusun, 170 RW dan 820 RT, yang dipimpin oleh Bapak Camat Drs. SUKARLIN, MSi Kecamatan Poncokusumo memiliki luas wilayah 20.632 ha. dengan penggunaan lahan sebagai berikut : 1. Perumahan dan pekarangan
: 1.810 Ha
2. Tanah sawah
: 1.736 Ha
3 .Pertanian tanah kering, ladang dan tegalan
: 6.803 Ha
4. Hutan Negara
: 9.376 Ha
5. Hutan rakyat
: 850 Ha
6. Lain-lain
: 57 Ha
Secara administratif wilayah Kecamatan Poncokusumo terdiri atas 43 dusun dan 17 desa yaitu, : Desa Dawuhan, Karanganyar, Sumberejo, Jambesari, Pandansari, Ngebruk,
Ngadireso,
Pajaran,
Wonorejo,
Argosuko,
Karangnongko,
Wonomulyo,
Belung,
Wringinanom, Poncokusumo, Gubugklakah dan Desa Ngadas. Sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 99.389 jiwa terdiri dari 49.900 jiwa laki-laki, 49.480 jiwa perempuan dan 27.420 KK, dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani sebagaimana tergambar dalam prosentase mata pencaharian penduduk sebagai berikut :
Petani
: 70 %
Pedagang
: 12 %
Jasa
: 15 %
PNS/ ABRI
:3%
Peta Kecamatan Poncokusumo
Sumber : poncokusumo.malangkab.go.id (2014) Komoditas unggulan yang terdapat dikecamatan Poncokusumo yaitu Apel dengan luas area perkebunan 839,5 Ha dan produktivitasnya sebesar 10 ton/Ha. Sampai saat ini pemasaran yang telah dilakukan yaitu di pasar-pasar regional seperti Jakarta, Bali, Semarang dan Surabaya. Di wilayah ini juga telah dikembangkan produk olahan apel yaitu keripik apel dan sari apel namun masih dalam skala industri rumahan dan kurang begitu berkembang. Oleh karena tujuan pendirian pabrik keripik apel di wilayah ini untuk memperbesar produksi apel olahan (keripik) agar lebih berkembang dan dikenal masyarakat luas. Secara lengkap komoditas apel memiliki luas areaa tanam 839,5 Ha dengan luas area panen 335,8 Ha dan produksi per tahun 134.320 ton per tahun (poncokusumo.malangkab.go.id, 2013).
Di kecamatan Poncokusumo terdapat 6.803 Ha tegalan yang belum digunakan sehingga berpotensi untuk di bangun pabrik keripik apel. Pemilihan lokasi ini telah mempertimbangan beberapa aspek yaitu kedekatan dengan sumber bahan baku (apel) yang secara mandiri diproduksi oleh petani buah/masyarakat di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang karena sebagian besar masyarakat di kecamatan Poncokusumo (70%) bermata pencaharian sebagai petani sehingga hal ini sangat mendukung dalam hal penyediaan bahan baku (apel).
Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Malang tahun 2010-2014 :
Jumlah pekerja juga telah tersedia dilihat dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdapat sebanyak 32.798 jiwa laki-laki serta 18.596 jiwa perempuan yang membutuhkan pekerjaan. Hal ini juga memiliki dampak positif untuk mengurangi tingkat pengangguran di wilayah Kabupaten Malang.
Stabilitas politik :
Kecamatan Poncokusumo juga memiliki stabilitas politik yang baik. Dan memiliki visi dan misi organisasi antara lain Meningkatkan kualitas mutu pelayanan penyelenggaraan kegiatan dibidang pemerintahan khuusnya pelayanan kepada masyarakat. Meningkatkan kualitas pelaksanaan
kegiatan
dibidang
pemerintahan,
ketentraman
dan
ketertiban
umum,pembangunan perekonomian masyarakat desa,kesejahteraan sosial dan pengelolaan aset di wilayah Kecamatan Poncokusumo. Meningkatkan kualitas pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait baik dalam jajaran Pemerintah Kabupaten Malang maupun diluar jajaran Pemerintah Kabupaten Malang serta dengan seluruh komponen masyarakat menjamin kelancaran penyelenggaraan kegiatan-kegiatan diberbagai bidang. Dan slogan antara lain mandiri, agamis, demokratis, produktif, maju, aman, tertib dan berdaya saing. Pemerintahan di Kecamatan Poncokusumo juga cenderung baik dan transparan ditandai
dengan adanya web resmi (poncokusumo.malangkab.go.id) yang menyediakan berbagai informasi dan berita terkait perkembangan wilayah Poncokusumo.
Sarana dan Prasarana :
Di kecamatan Poncokusumo juga telah disediakan sarana dan prasarana kesehatan sebagai fasilitas penunjang antara lain puskesmas 1 unit, puskesmas pembantu 4 unit, posyandu 90 unit, polindes 14 unit, poliklinik swasta 2 unit, praktek dokter swasta 1, dokter 2 orang, bidan 32 orang, farmasi 1 orang, ahli gizi 1 orang, sanitarian 1 orang, dokter gigi 1 orang dan mobil keliling 2 unit. Selain itu sarana dan prasaran pendidikan yaitu TK 46 unit dengan jumlah guru 109 orang, SDN 39 unit dengan jumlah guru 383 orang, Mi 23 unit dengan jumlah guru 23 orang, SLTP 5 unit dengan jumlah guru 109 orang, MTs 11 unit dengan jumlah guru 185 orang, SLTA/MA 3 unit dengan jumlah guru 59 orang. Sedangkan sarana dan prasarana transportasi yaitu jalan aspal 139,3 km, jalan makadam 35,46 km, jalan rabat beton 38,80 km, jalan tanah 58,84 km, jembatan beton 68 bh, jembatan bambu 37 bh, jembatan tanah 3 bh (poncokusumo.malangkab.go.id, 2014).
UMK :
Pertimbangan lain terhadap pemilihan lokasi ini yaitu besarnya UMK untuk wilayah kabupaten malang tahun 2016 yaitu 2.188.000,00 (jatimprov.go.id, 2016). Sedangkan tarif pajak untuk bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3 % dan ditetapkan dengan peraturan daerah (dppka.malangkab.go.id, 2016).
Lokasi :
Letak lokasi pabrik secara tepatnya didasarkan pada desa penghasil apel di kecamatan poncokusumo yaitu desa Wringianom, desa Gubukklakah dan desa pandansari. Dari ketiga 3 tersebut lokasi pabrik ditetapkan di desa wringinanom karena jarak dengan malang kota yang paling dekat yaitu 25,1 km (sekitar 48 menit) dan akses jalannya paling mudah. Namun untuk pasokan bahan baku (apel) diambil dari ketiga desa tersebut. Peta Potensi Perkebunan di Kecamatan Poncokusumo
Sumber : poncokusumo.malangkab.go.id (2014).
DIAGRAM ALIR PROSES DIAGRAM ALIR SORTASI
Apel yang baru dipanen
CCP 1
Disortasi berdasarkan ukuran dan kualitas
Diletakkan dalam kotak dengan posisi tangkai apel menghadap langit
Disimpan dalam gudang penyimpanan raw material
Apel siap diolah menjadi keripik apel
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN KERIPIK APEL
Apel yang telah disortasi
Ditimbang 373 kg (k.a 84 %) dan cuci dengan air mengalir
Dipotong dengan ketebalan ± 0,5 cm lalu direndam dalam baskom (k.a 84,4%)
CCP 2
Ditiriskan dengan cepat
Digoreng dengan mesin vacuum frying (70-80 ﹾC) selama ± 60 menit
Ditiriskan dengan mesin Spinner
Dikemas aluminium foil (100gr)
Keripik Apel
CCP 4
CCP 3
DIAGRAM ALIR PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI Keripik Apel dalam kemasan 100 gr
Dipacking dalam box/kardus isi 12 kemasan/box
Disimpan dalam gudang penyimpanan produk jadi dengan max tumpukan 8 box
Diangkat dalam truk dengan maksimal tumpukan 8 box
Distribusi
Keterangan :
CCP
1
: adanya cemaran pestisida solusi harus dicuci dengan bersih pada tahap
pencucian.
CCP
2
: pertumbuhan mikroba pada saat pemotongan dan adanya kontaminasi dari
peralatan yang digunakan (pisau, baskom) serta air yang digunakan juga berpengaruh, solusi : seluruh alat harus dicuci bersih sebelum digunakan dan air yang digunakan merupakan air bersih.
CCP
3
: bahaya dari minyak goreng, solusi minyak goreng yang digunakan harus
bermerk dan digunakan maksimal 3x penggorengan. Selain itu tidak boleh terlalu gosong ataupun belum matang.
CCP 4 : saat proses pengemasan dengan alumunium foil (proses pengepresan) rawan terjadi kontaminasi dari udara luar seperti debu dan kotoran sehingga ruangan yang digunakan harus bersih dan tidak berdebu dengan suhunya dikontrol suhu kamar.
DESKRIPSI PRODUK KERIPIK APEL
Nama produk : Kakusumo (Keripik Apel Poncokusumo)
Ingrediens : Buah apel segar, minyak nabati
Netto : 50 gram
Dimensi produk : Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah apel ini disajikan dalam bentuk keripik tanpa bahan pengawet. Bentuk produk bulat sedikit oval (seperti irisan apel), berwarna kecoklatan seperti keripik pada umumnya, fungsi utama sebagai alternatif pengolahan buah apel di daerah penghasil apel Poncokusumo menjadi produk olahan makanan di
yang diminati masyarakat
sehingga menghasilkan profit yang menguntungkan.
Pemilihan pengolahan sebagai keripik : karena produk keripik tahan lama tanpa perlu penambahan bahan pengawet/bahan kimia, rasa tampilan serta aroma tidak banyak berubah, kandungan gizi tetap terjaga dengan sistem pengolahan yang tepat (penggunaan vacuum frying), diterima dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.
Proses pengolahan : menggunakan penggorengan bertekanan rendah/vakum/hampa (vacuum frying) sehingga rasa dan aroma khas buah apel tidak berubah dan keripik bisa renyah. Dasar pengolahan yaitu proses penguapan air dari bagian buah yang bisa dimakan (daging buah).
Manfaat produk : 1. Mencegah konstipasi dan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus. 2.
Menyehatkan rongga mulut dan gigi zat tanin yang terkandung pada apel, membersihkan plak yang merusak gigi dan gusi.
3. Memberikan perlindungan pada tulang. Kandungan flavonoid (phloridzin) merupakan manfaat apel yang mengurangi masalah osteoporosis pada wanita pasca monopouse. Kandungan Boron pada apel juga berfungsi memperkuat tulang pada tubuh agar tidak mudah keropos. Ini juga sangat baik bagi pencegahan timbulnya gejala penyakit rematik. 4.
Kesehatan Otak. Buah Apel telah terbukti dapat digunakan untuk melindungi sel-sel neuron yang dapat mencegak stres oksidatif yang disebabkan neurotoksisitas dan memainkan peran penting dalam mengurangi risiko gangguan neurodegenerative, seperti penyakit Alzheimer.
5. Apel kaya antioksidan yang berfungsi melawan berbagai jenis radikal bebas. 6. Menurunkan Kolesterol. Serat larut ditemukan dalam apel dapat mengikat lemak dalam usus, yang diterjemahkan dalam fungsinya untuk menurunkan kadar kolesterol. 7. Mengatasi diare dan sembelit karena kandungan serat pada apel. 8. Kandungan antiokasidan membantu mendetoksifikasi hati dari berbagai racun dalam tubuh.
Kandungan gizi apel per 100 gram BOD (bagian yang dapat dimakan) :
(Ibnu, 2012).
Target pasar
atau segmen pasar untuk keripik apel ini yaitu semua kalangan
masyarakat tertutama wisatawan yang melewati daerah Kecamatan Poncokusumo, karena di kecamatan ini banyak tersedia area wisata dan dilalui oleh para wisatawa. Tempat wisata tersebut seperti Coban Pelangi, Coban Trisula, Coban Raksaa dan Gunung Bromo. Selain wisatawan, target pasar untuk keripik Kakusumo yaitu penduduk Kabupaten dan Kota Malang karena lokasi pabrik berada di Desa Wringinanom yang untuk menuju kota Malang hanya berjarak 24,3 km (45 menit) dengan medan yang tidak sulit.
Jenis bahan pengemas : alumunium foil/foil bag. Alumunium foil terdiri dari beberapa lapis bahan, bahan pertama yang bersentuhan dengan produk yaitu polypropylene. Polypropylene merupakan area yang dapat di heat seal dengan baik, flexibel, kuat dan sesuai untuk produk pangan. Pada lapisan kedua dilapisi dengan alumunium foil yang berfungsi untuk menjaga produk dari cahaya, udara dan mikroorganisme sehingga tidak terjadi off-odors. Selain itu alumunium foil juga memudahkan untuk membuka produk (tear notch). Lapisan ketiga dilapisi dengan nylon untuk mencegah terjadinya
abrasi. Dan lapisan terluar dilapisi dengan polyester karena tahan terhadap suhu tinggi, tahan gesekan dan printability.
Sifat-sifat yang dimiliki alumunium foil adalah memiliki densitas 2.7 g/cm paling baik untuk bahan penghalang dari udara, cahaya, lemak, dan uap air, memiliki sifat mekanis yang baik, memiliki sisi kilap dan buram, rentan terlipat dan keriput, mudah dibentuk, konduktor yang baik, dapat diembos dan kaku, bebas dari bau, dan suhu tinggi (Sovia, 2010). Dari karakteristik tsb, alumunium foil sangat cocok sebagai bahan pengemas keripik apel sehingga keripik lebih awet dan tetap renyah.
Masa simpan : daya tahan produk dimulai dari tanggal atau masa produksi bisa mencapai 12 bulan maksimal dengan persyaratan tidak terjadi kebocoran pada kemasannya aluminium foil bag (selalu tertutup rapat) dan disimpan pada temperatur normal dan kering.
Bagaimana produk digunakan : produk keripik apel digunakan sebagai camilan ringan.
Kebutuhan untuk penanganan (www.infoagribisnis.com, 2016) : 1. Penanganan saat panen (cara panen) : tentukan buah apel dengan kematangan yang sesuai untuk keripik apel (umur 4 bulan sejak bunga bermekaran) ciriciri buah apel yang siap dipetik yaitu ukuran maksimal, warna cerah dengan aroma khas apel, siapkan tempat untuk buah yang sudah dipetik (tas keranjang) sehingga buah tidak jatuh dan cacat, gunakan pisau yang tajam untuk memotong tangkai buah. 2. Penanganan pascapanen : saat pengumpulan setelah pemetika buah apel harus ditempatkan ditempat teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari untuk menghindari respirasi, apel tidak boleh dilempar dan dilakukan secara hati-hati agar tidak ada bagian yang cacat, setelah itu buah dibawa ke gudang
penyimpanan untuk disortir (dipisahkan antara buah yang berkualitas dengan yang kurang baik (cacat/terserang hama) selain itu untuk mengklasifikasikan buah apel berdasarkan ukuran (sizing) dan kualitas (grading) buah sebelum diolah menjadi keripik. 3. Kondisi gudang : harus kering, bersih, teduh, bebas dari hama maupun binatang, serta tidak panas. Saat penyimpanan buah apel tidak boleh ditumpuk sembarangan, harus diletakkan berdiri dengan bagian tangkai menghadap langit. 4. Distribusi produk jadi : apel yang telah diolah menjadi keripik apel dan siap diditribusikan harus dipacking dalam kardus, dan dipastikan keadaan kardus baik, tidak berlubang, tidak basah. Tempat penyimpanan produk jadi ditempatkan dalam gudang yang terpisah dari gudang pascapanen. Produk jadi boleh ditumpuk dengan jumlah tumpukan maksimal 8 tumpukan dan seluruh kegiatan dilakukan menggunakan tangan (tidak boleh dilempar dan ditendang). Syarat gudang penyimpanan produk jadi juga sama yaitu harus kering, bersih, teduh, bebas dari hama maupun binatang, serta tidak panas.
NERACA MASSA 1. Pencucian Ditimbang dan dicuci
Apel 373 kg
Apel 373 kg
Apel = 373 kg × 100% = 373 kg Tabel neraca massa proses penimbangan dan pencucian Massa Masuk (in)
Massa Keluar (out)
Apel 373 kg
Apel 373 kg
Jumlah
373 kg
373kg
2. Pengirisan/pemotongan (Slicing) Slicing
apel
irisan apel
373 kg
373 kg
Irisan apel = 373 kg × 100% = 373 kg Diasumsikan tidak ada bagian yang hilang (tangkai sudah dipotong sebelum proses penimbangan) Tabel neraca massa proses slicing Massa Masuk (in)
Massa Keluar (out)
Apel 373 kg
Apel 373 kg
Jumlah
3.
373 kg
373kg
Perendaman
Irisan apel 373 kg (k.a 84%)
Irisan apel
Perendaman
(k.a 84,4%) 371,232 kg Loss : 0,473 %
Massa komponen (total solid)
Mass in × 0,84 = Mass out × 0,844 373 × 0,84 = Mass out × 0,844 313,32 = 0,844 × mass out Mass out = 371,232 kg
Tabel neraca massa proses perendaman Massa Masuk (in)
Massa Keluar (out)
Irisan apel 37 kg
Loss: 1,768 kg
Jumlah
37 kg
371,232 kg
Diasumsikan : kadar air bertambah sebanyak 0,000192 % saat perendaman. Didapat dari (84/100*373)-(84,4/100*371,232) = 0,000192%.
4. Penggorengan minyak 8,73395 kg B Frying
Irisan apel 371,232 kg
kripik apel 87,3395 kg
(k.a 84,4%)
(k.a 4%, k.minyak 10%)
A
C Uap air 292,62645 kg D
Massa total A+B=C+D 371,232 + B = C + D …….(i)
Massa komponen air A x 0,844 + 0 = C . 0,04+ D. 1 371,232 x 0,844 = 0,04C + D D = 313,32– 0,04 C ……(ii)
Massa komponen minyak 0 + B . 1 = C. 0,1 + 0 B
= 0,1 C …….(iii)
Substitusi persamaan (i), (ii), (iii) 371,232 + B = C + D 371,232 + 0,1 C = C + 313,32 – 0,04 C 57,912= 0,86 C C
= 87,3395 kg kripik apel
B = 0,1 C = 0,1 x 87,3395 = 8,73395 kg minyak yang masuk
A+B=C+D 371,232+ 8,73395
= 87,3395 + D
D = 292,62645 kg uap air
Mass in Irisan Apel
Mass out 371,232
kg Kripik Pisang
Minyak yang masuk
8,73395
kg
Jumlah
379, 966 kg
Uap air
87,3395 kg 292,62645 kg 379,966 kg
5. Spinning
Kripik apel 87,3395 kg (k.a 4 %, k m 9 %)
Kripik apel 83,6620 kg Spinning
Minyak 2,839 kg
Massa komponen solid (dari minyak) Kripik apel 1x 0,91 = Kripik apel 2 x 0,95 % 87,3395 x 0,91
= Kripik apel 2 x 0,95
(k.a 4 %, k.m 5 %)
Kripik apel 2 = 83,6620 kg Mass in Kripik apel
Mass out 87,3395 kg
Kripik apel Minyak yang keluar
Jumlah
87,3395 kg
83,6620 kg 3,7195 kg 87,3395 kg
NERACA ENERGI
1. Pencucian Masuk :
Keluar :
Mapel = 373 kg
Mapel = 373 kg
k.a
= 84 %
k.a
= 84%
T
= 25oC
T
= 25oC
C apel = 3640 J/KgﹾC C apel = 3640 J/KgﹾC Q in = m.c. ∆T Q out = m.c.∆T
= 373 x 3640 x 25 = 33.943.000 J
= 373 x 3640 x 25
= 33.943 KJ
= 33.943.000 J = 33.943 KJ
Q masuk
Q out
Buah apel
33.943 KJ
Jumlah
Irisan apel 33.943 KJ
33.943 KJ
33.943 KJ
2. Pengirisan/ pemotongan
Masuk :
Keluar :
Mapel = 373 kg
Mapel = 373 kg
k.a
= 84 %
k.a
= 84%
T
= 25oC
T
= 25oC
C apel = 3640 J/KgﹾC C apel = 3640 J/KgﹾC Q in = m.c. ∆T = 373 x 3640 x 25
Q out = m.c.∆T
= 33.943.000 J
= 373 x 3640 x 25
= 33.943 KJ
= 33.943.000 J = 33.943 KJ
Q masuk
Q out
Buah apel
33.943 KJ
Jumlah
Irisan apel 33.943 KJ
33.943 KJ
33.943 KJ
3. Perendaman
Masuk :
Keluar :
Mapel = 373 kg
Mapel = 371,232 kg
k.a
= 84%
k.a
= 84,4%
T
= 25oC
T
= 24oC
C apel = 3640 J/KgﹾC
C apel = 3640 J/KgﹾC
Q in = m.c.∆T
Q out = m.c. ∆T
= 373 x 3640 x 25
= 371,232 x 3640 x 24
= 33.943.000 J
= 32.430.827,52 J
= 33.943 KJ
= 32.430,828 KJ
Q masuk
Q out
Apel irisan
33.943 KJ
Apel irisan
32.430,828 KJ
Panas yang keluar
Jumlah
1,5122 KJ
33.943 KJ
33. 943 KJ
4. Penggorengan
Masuk :
Keluar :
Mapel = 371,232 kg
Mapel = 83,6620 kg
k.a
= 84,4%
k.a
= 4%
T
= 24oC
T
= 80oC
C apel = 3640 J/KgﹾC
Kadar air keripik apel = 4% Kadar lemak keripik apel = 0%
Q in (apel) = m.c. ∆T
Cavg= 1674,72 (0) + 837,36 (0,807) + 3640
=371,232 x 3640 x 24
(0,04)= 0 + 675,74952 + 145,6 = 821,34952
= 7519,675392 J
J/KgﹾC
= 7,5197 KJ Q out (kripik apel)= m.cavg.∆T
M minyak = 8,73395 kg C minyak = 2,9 KJ= 2900 J
= 83,6620 x 821,34952 x (80-25)
T = 25ﹾC
= 3.779.365,895 J = 3.779,366 KJ
Q in (minyak)= m.c. ∆T Q out (minyak) = m.c. ∆T
= 8,73395 x 2900 x 25 = 633.211,375 J
= 8,73395 x 2900 x (80-25)
= 633,212 KJ
=1.393.065,025 J = 1.393,065 KJ
L= 2676 KJ = 2676000 J M uap = 292,62645 kg Q out (uap) = m.L = 2676000 x 292,62645 = 783.068.380,2 J = 783.068, 3802 KJ
Q masuk Apel irisan Minyak
Q out 7,5197 KJ 633,212 KJ
Kripik apel Minyak Uap
Jumlah
640,7317 KJ
3.779,366 KJ 1.393,065 KJ 783.068, 3802 KJ
788.240,8112 KJ
Q masuk < Q keluar , berati ada energi yang diterima kedalam bahan.
5. Spinning (penirisan)
Masuk :
Keluar :
Mapel = 87,3395 kg
Mapel = 83,6620 kg
k.a
= 4%
mminyak = 2,839 kg
T
= 40oC
k.a
= 4%
T
= 25oC
c apel = 3640 J/Kg.C Ckripik = 2846,76 J/Kg.K Q in (apel) = m.c. ∆T
Cminyak = 2900 J
= 87,3395 x 3640 x Q out kripik apel = m.c. ∆T
40 = 12.716.631,2 J
= 83,6620 x 2846,76 x 25
= 12.716,6312 KJ
= 5.954.140,878 J = 5.954,140878 KJ Q out minyak = m.c. ∆T = 2,839 x 2900 x 25 = 205.827,5 J = 205, 8275 KJ
Q masuk Kripik
Q out apel Kripik
12.716,6312 KJ
5.954,140878 KJ Minyak
Jumlah 12.716,6312 KJ
apel
205, 8275 KJ
6.159,968378 KJ
Q masuk > Q keluar, berati ada panas yang terperangkap dalam alat atau bahan.
TABEL NERACA ENERGI Kebutuhan
Input (KJ)
Energi
Output (KJ)
(Kwh)
Energi
Kapasitas
Kapasitas
(Kwh)
produksi
Alat
(kg/jam) Air (washer)
33.943
0,009429 33.943
0,009429
800-1000
1500 watt
Air (perendaman)
33.943
0,009429 33.943
0,009429
*
*
Listrik slicer)
33.943
0,009429 33.943
0,009429
75-100
370 watt
0,177778 788.240,8112
0,218956
50-80
3300 watt
12.716,6312 0,003532 6.159,968378
0,001711
25
400-750 watt
Listrik
(vacuum 640,7317
frying) Listrik (spinner)
*perendaman tidak memakai mesin, direndam dalam bak.
SPESIFIKASI ALAT/MESIN YANG DIGUNAKAN 1. Mesin untuk pencucian apel : Air bubble vegetable washer (yang digunakan type QX-22)
Spesifikasi Mesin ini : Air Buble
Conveyor untuk mengangkat sayuran bersih Body dari Stainless Steel
Harga : Rp 8.386.463,00 Digunakan tipe QX-22 dengan produk 373 kg sehingga dibutuhkan waktu 10 menit. 2. Mesin Perajang Apel Fungsi sebenarnya untuk merajang tempe namun bisa digunakan untuk merajang buah dan sayur seperti apel, singkong, wortel, kentang dll.
Spesifikasi : Tipe : PRJ-SBG Dimensi : 95cm x 60cm x 103cm Penggerak : Motor Dinamo ½ Hp (370 watt), 220 v Rpm : 1.400 Bahan : Cover Stainless, Pisau Baja, Rangka Besi Pendorong bahan : otomatis Kapasitas : 75-100 kg/jam Merek : Agrowindo Harga : Rp 4.000.000,00
Apel yang dipotong = 373 kg dengan kapasitas mesin 100 kg/jam maka untuk produk 373 kg memakan waktu 1 jam untuk sekali produksi 3. Vacuum frying Fungsi : untuk menggoreng apel secara vacuum.
Spesifikasi : Bahan : full stainless steel Dimensi mesin :200 x 180 x 120 cm Posisi : horizontal Kapasitas : 50 -80 kg/jam Listrik : 3300 watt Kontrol suhu : otomatis Bahan bakar : LPG/Minyak tanah Harga : Rp. 10.000.000,00 Apel yang akan digoreng : 371,232 kg Dengan mesin yang berkapasitas 80kg/proses maka diperlukan minimal 2 mesin untuk memenuhi kebutuhan. Dalam sekali produksi mesin bekerja selama +- 60 menit. Jika masing-masing diberi beban 186 kg maka mesin akan bekerja selama +- 3 jam.
4. Spinner Fungsi : untuk meniriskan keripik apel. Spesifikasi : Bahan :
Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel Tabung : stainless steel Meja stainless steel Rangka besi Kapasitas : 25 kg /proses Listrik : sekitar 400-750 watt, 220 V / 1 P Dimensi : 100x85x80 cm Harga : Rp 4.500.000,00 Jumlah kripik yang akan di spinning 87,3395 kg dengan kapasitas mesin 25 kg/proses,1 kali proses membutuhkan waktu sekitar 10 menit maka waktu total yang dibutuhkan sekitar 30 menit maka diperkirakan cukup menggunakan 1 alat spinner.
5. Mesin Pengemas
Listrik : 650W Kecepatan : 0-16m/min Jenis Kemasan : Lebar : 6-15mm Tebal : 0.02-0.08mm Printing Letters : 1 lines 15 letters Suhu : 0-300°C Kapasitas : 5kg Dimensi :840x380x550 mm
Harga Rp 3.500.000,00
Kripik apel yang akan dikemas sebanyak 83,6620 kg dengan kapasitas alat 5 kg dan mempunyai kecepatan 0-16m/menit dengan 1 produk kemasannya sekitar 15-20 cm maka 1 mesin diperkirakan sudah mencukupi waktu yang dibutuhkan mesin untuk menyelesaikan pengemasan seluruh produk sekitar 15 menit.
PETA PROSES PRODUKSI NAMA OBYEK : Keripik Apel Poncokusumo (Kakusumo) NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : Prilia R.P TANGGAL DIPETAKAN : Selasa, 17 Mei 2016
Apel Ditimbang
0-1
Dicuci
0-2
Dirajang
0-3
Direndam
0-4
Ditiriskan
0-5
Digoreng vacuum frying
0-6
Ditiriskan dg spinner
0-7
Diperiksa kadar airnya
1-2
Dikemas
Penggudangan
0-1 1-3
S-1
PETA ALIRAN PROSES :
Uraian
Jarak
Waktu
Kegiatan
(m)
(menit)
Pencucian menggunakan mesin
Air
10
bubble vegetable washer Perajangan dengan mesin
2
60
2
5
perajang apel Perendaman Penirisan
5
Penggorengan dg
vacuum
3
180
frying Penirisan
dg
spinner Pemeriksaan kadar air
30
10
Pengemasan
15
Penggudangan
5
-
RINGKASAN JENIS
Total Jarak = 7 meter Total Waktu = 320 menit = 5,3 jam
JUMLAH
Keterangan
7
Operasi
1
Inspeksi
-
Transportasi
-
Delay
1
Penggudangan/Storage
1
Operasi dan inspeksi
PENYUSUNAN DENAH DAN TATA LETAK A. Derajat Keeratan Hubungan Tata Letak Pabrik Penerimaan dan pengeluaran bahan
A 2,3
A 3
Ruang produksi A 2,3
I 1,2
Gudang bahan baku I 3,5
A 2,3
Laboraturium I 2,3
I 2
Ruang Pengemasan I 2,3
O 1
Sumber air E 2,3 Gudang bahan jadi
I 4
Kantor Ruang Pembuangan Limbah Ruang Perlengkapan Umum
X 1,2
U 1,2 X 1,5 I
I 1,2 O 2 I 2,3 U 1,3 U 1,4 X 1,5 U 5
O 2,3 U 2 O 2,3 I 2,4 U 1,2 U 2
U 2 I 2,5 U 1,2 X 1,5 O 2
I 2,3 I 2,4 O 3
I 2,4 X 1,2,5
X 1,2,5
I 4
U 2
4 U 2
Kode
Keterangan
A
Absolut harus dekat
No.
Alasan
E
Harus Dekat
1
Lingkungan
I
Cukup Dekat
2
Kenyamanan
3
Transportasi (Aliranbahan)
4
Komunikasi
U
Bebas, tidak berkaitan
5
Keamanan
X
Tidak Boleh berdekatan
O
Tidak Harus Saling Berdekatan
O 2
O 2
B. Urutan Pusat Aktivitas V (rij = A) = 34= 81
V (rij = I) = 32 = 9
V (rij = U) = 30 = 1
V (rij = E) = 33 = 27
V (rij = O) = 31 = 3
V (rij = X) = Total
Urutan
Penerimaan dan Pengeluaran
81
81
9
3
1
9
9
-
3
196
GBB
81
81
9
3
1
9
9
-
3
196
RPR
81
81
9
81
9
3
1
-
9
274
PPB
9
9
9
9
9
1
9
-
1
56
RPG
3
3
81
9
9
1
9
-
1
116
1
1
9
9
9
27
1
-
1
58
SA
9
9
3
1
3
27
9
-
1
62
LB
9
9
1
9
1
1
9
-
9
48
KTR
-
-
3
-
1
-
-
-
1
5
RPU
3
3
9
1
3
1
1
9
1
31
RPL
bahan (PPB) Ruang produksi (RPR) Gudang
bahan
baku (GBB) Laboraturium (LB) Ruang pengemasan
GBJ
(RPG) Sumber air (SA) Gudang
bahan
jadi (GBJ) Kantor (Ktr) Ruang Pembuangan limbah (RPL) Ruang Perlengkapan Umum (RPU)
Urutan Pusat Aktivitas: 1. Gudang bahan baku 2. Ruang produksi 3. Penerimaan dan pengerluaran bahan
4. Ruang pengemasan 5. Gudang barang jadi 6. Sumber air 7. Laboraturium 8. Kantor 9. Ruang perlengkapan umum 10. Ruang pembuangan limbah
C. Tata Letak Pabrik Tata Letak Pabrik Berdasarkan Aliran Bahan Penerimaan dan Pengeluaran bahan
Ruang Perlengkapan umum
Kantor
Gudang produk jadi
Gudang bahan baku
Ruang Produksi
Ruang pengemasan
Ruang Pembuangan Limbah
Sumber air
Laboratorium
TATA LETAK PABRIK SECARA KESELURUHAN (DENAH)
TATA LETAK RUANG PRODUKSI
KEBUTUHAN UTILITAS A. Kebutuhan Listrik Listrik untuk Penerangan setiap ruang : 1. Pos Satpam masuk dan keluar 1 Pos satpam Luas = 2m x 4m = 8 m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 60 × 8
N = 1125 ×0,5 ×0,7 N = 1,2 = 1 lampu Untuk 2 pos satpam butuh 2 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18 watt/16 m2 = 1,125 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 1 watt/m2
2. Parkir Mobil dan Motor Luas = 5m x 7m = 35m2 Butuh 17 watt x 75 lumen = 1275 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 60 ×35
N = 1275 ×0,5 ×0,7 N = = 4,7 = 5 lampu
Daya : 5 lampu x 17 watt = 85 watt Switch 20% : 85 watt x efisiensi 1,2 = 102 watt/35 m2 = 2,9 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
3. Taman 1 Luas = 3m x 2 m = 6 m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓
N=
60 × 6 1125 ×0,5 ×0,7
N = 0,3 (1 lampu)
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18 watt/6 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2 4. Taman 2 Luas = 10m x 3m = 30m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 30 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/30 m2 = 2,4 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
5. Toilet 1 Luas = 2m x 2m = 4m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 4 1125 ×0,5 ×0,7
N = 0,6 lampu = 1 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
6. Resepsionis Luas = 5m x 2m = 10m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen
𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 10 1125 ×0,5 ×0,7
N = 1,5 lampu = 2 lampu
Daya : 2 lampu x 15 watt = 30 watt Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
7. Ruang Pertemuan Luas = 5m x 5m = 25m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= N=
𝐸×𝐴 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 60 × 25 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 60 watt/25 m2 = 2,4 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
8. Toilet (dalam resepsionis) Luas = 2,5m x 3m = 7,5m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 7,5 1125 ×0,5 ×0,7
N = 1,2 lampu = 2 lampu (untuk pria dan wanita)
Daya : 2 lampu x 15 watt = 30 watt Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 36 watt/10 m2 = 3,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
9. Mushola (ada toilet)
Luas = 6m x 5m = 30m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 30 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
10.
Kantin
Luas = 6m x 5m = 30m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 30 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4,5 lampu = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt Switch 20% : 60 watt x efisiensi 1,2 = 72 watt/24 m2 = 3 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 3 watt/m2
11.
Sumber Air
Luas = 2m x 2m = 4m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen N= N=
𝐸×𝐴 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 60 × 4 1125 ×0,5 ×0,7
N = 0,6 lampu = 1 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 15 watt/10 m2 = 1.5 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
12.
Laboratorium
Luas = 5m x 5m = 25m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
60 × 25 1125 ×0,5 ×0,7
N = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 15 watt = 60 watt Switch 20% : 30 watt x efisiensi 1,2 = 60 watt/25 m2 = 2,4 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2
13.
Gudang Penyimpanan bahan baku
Luas = 9m x 4m = 36m2 Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 N=
100 × 36 2625 ×0,5 ×0,7
N = 3,9 lampu = 4 lampu
Daya : 4 lampu x 35 watt = 140 watt Switch 20% : 140 watt x efisiensi 1,2 = 168watt/36 m2 = 4,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 5 watt/m2
14.
Penerimaan dan Pengeluaran barang Luas = 5m x 4m = 20 m2 Butuh 35 watt x 75 lumen = 2625 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 100 × 20
N = 2625 ×0,5 ×0,7 N = 2 lampu Daya : 2 lampu x 35 watt = 70 watt
Switch 20% : 70 watt x efisiensi 1,2 = 84watt/20 m2 = 4,2 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 4 watt/m2
15.
Ruang Produksi
Luas = 10m x 12m = 120m2 Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen 𝐸×𝐴
N = 𝑄 ×𝐶𝑢 ×𝐿𝑙𝑓 200 × 120
N = 3000 ×0,5 ×0,7 N = 22,8 lampu = 23 lampu
Daya : 23 lampu x 40 watt = 920 watt Switch 20% : 920 watt x efisiensi 1,2 = 1104 watt/120 m2 = 9 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 9 watt/m2
16.
Kantor
Luas = 5m x 6m = 30m2 Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen 𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸 200 × 30
N = 3000 ×0,5 ×0,7 N = 5,7 lampu = 6 lampu Daya : 6 lampu x 40 watt = 240 watt Switch 20% : 240 watt x efisiensi 1,2 = 288 watt/30 m2 = 9,6 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2
17. Ruang Pengemasan Luas = 4m x 6m = 24m2 Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen 𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸 200 × 24
N = 3000 ×0,5 ×0,7 N = 4,57 lampu = 5 lampu
Daya : 5 lampu x 40 watt = 200 watt Switch 20% : 200 watt x efisiensi 1,2 = 240 watt/24 m2 = 10 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 10 watt/m2
18. Gudang Produk Jadi Luas = 5m x 6m = 30 m2 Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen 𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸 N=
350 × 30 3000 ×0,5 ×0,7
N = 10 lampu Daya : 10 lampu x 40 watt = 400 watt Switch 20% : 400 watt x efisiensi 1,2 = 480watt/30 m2 = 15 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 15 watt/m2
19. Ruang Perlengkapang umum Luas = 3m x 2m = 6m2 Butuh 40 watt x 75 lumen = 3000 lumen 𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸 250 × 6
N = 3000 ×0,5 ×0,7 N = 1,4 lampu = 1 lampu Daya : 1 lampu x 40 watt = 40 watt Switch 20% : 40 watt x efisiensi 1,2 = 48watt/6 m2 = 8 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 8 watt/m2
20. Pembuangan limbah Untuk setiap ruang Luas = 4m x 2m = 8m2 Butuh 15 watt x 75 lumen = 1125 lumen 𝐸×𝐸
N = 𝐸 ×𝐸𝐸 ×𝐸𝐸𝐸 60 × 8
N = 1125 ×0,5 ×0,7 N = 1,3 lampu = 1 lampu
Daya : 1 lampu x 15 watt = 15 watt Switch 20% : 15 watt x efisiensi 1,2 = 18watt/8 m2 = 2,25 watt/m2 Maka daya pencahayaannya 2 watt/m2 Ada 2 ruang pembuangan limbah, sehingga dibutuhkan lampu 1 x 2 ruang = 2 lampu
Listrik untuk Peralatan
1. Pompa
500 watt
2. Air bubble vegetable washer 1500 watt 3. Perajang apel = 370 watt 4. Vacuum frying = 3300 watt 5. Spinner = 400 watt 6. Pengemas (sealer) 650 watt TABEL KEBUTUHAN LISTRIK PER HARI
No. Keluaran Listrik
Lama
Total
Total
Daya
Nyala
Energi
Energi
(W)
(jam)
(W)
(KwH)
Pos Satpam (masuk & 1.
keluar)
1,125
8
9
0,009
2.
Parkir mobil & motor
2,9
8
23,2
0,0232
3.
Taman 1
3
8
24
0,024
4.
Taman 2
2,4
8
19,2
0,0192
5.
Toilet 1
1,5
8
12
0,012
6.
Resepsionis
3,6
8
28,8
0,0288
7.
Ruang Pertemuan
2,4
8
19,2
0,0192
8.
Toilet dalam resepsionis
3,6
4
14,4
0,0144
9.
Mushola
3
8
24
0,024
10.
Kantin
3
4
12
0,012
11.
Sumber air
1,5
8
12
0,012
12.
Laboratorium
2,4
8
19,2
0,0192
13.
GPBB
4,6
8
36,8
0,0368
14.
PPB
4,2
8
33,6
0,0336
15.
Ruang Produksi
9
8
72
0,072
16.
Kantor
9,6
8
76,8
0,0768
17.
Ruang Pengemasan
10
8
80
0,08
18.
GPJ
15
8
120
0,012
19.
RPU
8
4
32
0,032
20.
Pembuangan limbah
2,25
8
18
0,018
21.
Pompa
500
8
4000
0,04
22.
Air bubble washer
1500
8
12000
12
23.
Perajang ape
370
8
2960
2,96
24.
Vavuum frying
3300
8
26400
26,4
25.
Spinner
400
8
3200
3,2
26.
Pengemas (sealer)
650
8
5200
5,2
27.
Exhaust fan
750
8
6000
6
28.
Blower
36
2
72
0,072
29.
Laptop
130
8
1040
1,04
30.
Printer
350
8
2800
2,8
31.
Conveyor
481
8
3848
3,848
32.
Dispenser
900
8
7200
7,2
33.
Telp & Fax
150
8
1200
1,2
total =
1,209
KEBUTUHAN AIR
Dalam 1 shift mengolah 373 kg apel dengan 8 jam kerja
No. Jenis
Kebutuhan (L/hari)
1.
Proses produksi
1325
2.
Sanitasi alat
400
3.
Sanitasi pekerja
250
4.
Ibadah (wudhu)
225
5.
Taman
300
6.
Kantin
350
7.
Fasilitas lain
150
Total
3000
12 m 2 samb. lurus
50 m 12 samb. lurus
3 sambungan siku
Keterangan : Tinggi tandon = 12 m Kedalaman sumur = 25 m Jarak penghubung = 50 m Pipa yang digunakan jenis PVC D = ¾ inc = 22 mm = 0,022 m r = 0,011 m P = 4 m / pipa
25 m 5 samb. lurus
Debit Jumlah kebuthan air total = 3000 L/hari = 3 m3/8 jam
Debit ( Q )
= 0,375 m3/jam = 0,375 m3/3600s = 0,000104167 m3/s Energi Potensial Ep = m x g x h = 9,8 m/s2 x ( 12 + 25 ) m = 9,8 m/s2 x 37 m = 362,6 J 𝐸
V=𝐸 V=
𝐴 = 𝜋𝑟 2 𝐴 = 3,14 𝑥 (0,011 𝑚 )2
0,000104167 0,00038
A = 0,00038 m2
V = 0,274 m/s Faktor karena sambungan : a. Sambungan lurus K = 0,13 x (2 + 12 + 5) K = 2,47
Jumlah Faktor karena sambungan
b. Sambungan siku
Ktotal = 2,47 + 2,22 + 1
K = 0,74 x 3
Ktotal = 5,69 6
K = 2,22 c. Saat air keluar Diasumsikan K = 1 Energi Kinetik Ek = 𝐸 Ek = 6
𝐸2 2
(0,274)2 2
Ek = 0.225 J
Energi Friksi Ef = Ef =
4𝐸.𝐸2 𝟐
𝐸
RL =
𝐷𝑣𝜌 𝜇
𝐸 𝐸
4(0,0048).0,2742 𝟐
RL = 𝐸
Ef = 2,847 m2/s2
E Total ET = Ep + Ek + Ef
87 0,022
0,022 𝑥0,274 x 988 0,001
= 5955,664 turbulen
Nilai f dilihat dari table diperoleh 0,0048
ET = ( 362,6 + 0.225 + 2,847) J ET = 365,672 J Daya P pompa = Et x ρ x Q P= 365,672 J x 998 kg/m3 x 0,01 m3/s P = 3649,407W P pompa yang dibutuhkan (efisiensi 85 %) P pompa = P/ ƞ = 3649,40/ 85% = 4293,42 W
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban Kategori A
Kategori B
Kategori C
Kategori D
Potensi bahaya
Potensi bahaya
Risiko terhadap
Potensi bahaya
yang
yang
kesejahteraan atau
yang
menimbulkan
menimbulkan
kesehatan sehari-
menimbulkan
risiko dampak
risiko langsung
hari
risiko pribadi dan
jangka panjang
pada keselamatan
psikologis
pada kesehatan Bahaya faktor
Kebakaran
Air minum
Pelecehan
kimia (debu, uap
termasuk
logam, uap)
intimidasi dan pelecehan seksual
Bahaya faktor
Listrik
biologi (penyakit
Toilet dan fasilitas
Terinfeksi
mencuci
HIV/AIDS
dan gangguan oleh virus, bakteri, binatang, dsb) Bahaya faktor
Potensi bahaya
Ruang makan atau
Kekerasan di
fisik (bising,
mekanikal (tidak
kantin
tempat kerja
penenrangan,
adanya pelindung
getaran, iklim
mesin)
kerja, jatuh)
Cara bekerja dan
House keeping
P3k di tempat
bahaya faktor
(perawatan buruk
kerja
ergonomis (posisi
pada peralatan)
Stress
bangku kerja, pekerjaan berulang-ulang, jam kerja yang lama) Potensi bahaya
Transportasi
lingkungan yang
Narkoba di tempat kerja
disebabkan oleh polusi pada perusahaan di masyarakat Untuk menghindari terjadinya risiko bahaya tersebut perlu diterapkan aturan K3 antara lain :
Dilakukan pengendalian bahan kimia di lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar bahan-bahan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui nilai ambang batas (NAB).
Memasang peralatan pembuangan pada sumber polutan , menggunakan rotasi pekerjaan untuk mempersingkat pejanan pekerja terhadap bahaya
Menggunakan APD yang diperlukan untuk melindungi perkerja, seperti respirator, masker, sarung tangan.
Mengikuti sistem komunikasi bahaya bahan kimia yang sesuai melalui lembar data keselamatan (LDK) dan label dan bagaimana menginterpretasikan LDK dan labet tsb.
Gunakan alat pelindung diri seperti penutup telingan (earplug dan earmuff) di lokasi dengan kebisingan yang tidak dapat dikurangi.
Para pekerja harus mendapat tingkat penerangan yang sesuai sehingga mereka tidak bekerja dengan posisi membungkuk atau memicingkan mata.
Untuk mencegah risiko getaran maka perlu dilakukan pengendalian pada sumbernya dengan mendesain ulang peralatan dan memasang penyerap getaran atau peredam kejut.
Bila getaran disebabkan oleh mesin besar, pasang penutup lantai yang bersifat menyerap getaran di workstation dan gunakan alas kaki dan sarung tangan yang menyerap kejutan.
Memastikan bahwa posisi dinding dan pembagi ruangan tdak membatasi aliran udara.
Menyediakan ventilasi yang mengalirkan udara di tempat kerja, tanpa meniup langsung pada mereka yang bekerja di dekat iitu.
Menyediakan posisi kerja atau tempat duduk yang sesuai, meliputi sandararan, kursi atau bangku.
Mendesain warkstation sehingga alat-alat mudah dijangkau dan bahu pada posisi netral dan rileks.
Untuk pengendalian bahaya listrik sentuh langsung dilakukan isolasi bahian aktif, menutup dengan penghalang atau selungkup, memnuat rintangan, memberi jarak aman, menggunakan APD yang tepat.untuk pengendalian listrik dari sentuh tidak langsung memasang grounding atau pembumian pada peralatan listrik,
Menutup semua instalasi yang terbuka
Mengisolasi bagian aktif/konduktor
Mempperbaiki penutup instalasi yang rusak
Mengecek atau memeriksa kondisi kawat
Menggunakan peralatan / sistem pengaman
Berjalan di area pejalan kaki.
Selalu tengok kanan kiri saat akan menyeberang.
INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan keripik apel yaitu limbah pada berupa tangkai dan daun apel yang tidak digunakan diolah menjadi pupuk kompos sedangkan limbah cair dari hasil pencucian, limbah toilet dan limbah cair lainnya diolah dengan sistem proses aerasi kontak.
Pengolahan primer : air limbah dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk menyaring sampah yang berukuran besar seperti sampah daun, kertas, palstik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sbg bak pengontrol aliran. Untuk air limbah yang berasal dari ruang produksi, air limbah akan melewati Grease Trap diaman kandungan Grease akan dikurangi sampai 95%. Pada level Grease 5% (maksimal 7%) bakteri masih akan bisa bertahan hidup dan mampu menguraikan limbah organic yang di air limbah.
Pengolahan sekunder : Proses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor anaerob (anoxic) dan bak kontaktor aerob. Air limpasan dari bak pengendap awal dipompa dan dialirkan ke bak penenang, kemudian dari bak penenang air limbah mengalir ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas (Up Flow). Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik. Jumlah bak kontaktor anaerob ini dibuat 2 unit, sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah, dengan BOD rata-rata di 350 ppm dan debit 300 m3/hari.
ANALISA EKONOMI ANALISA EKONOMI (MODAL DAN BIAYA) Peralatan dan Mesin Produksi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 8. Total
Nama Alat Air bubble vegetable washer Perajang apel Vacuum frying Spinner Pengemas Timbangan Hand pallet
Harga satuan (Rp) 8.363.463,00 4.000.000,00 10.000.000,00 4.500.000,00 3.500.000,00 300.000 3.000.000,00
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1
Harga beli (Rp) 8.363.463,00 4.000.000,00 10.000.000,00 4.500.000,00 3.500.000,00 300.000 3.000.000,00 33.663.463,00
Alat Perkantoran No. Nama alat
Jumlah
Harga (Rp)
1.
Komputer
3
2.500.000,00
7.500.000,00
2.
AC
1
8.000.000,00
8.000.000,00
3.
Kipas Angin
1
100.000,00
100.000,00
4.
1 set meja kursi kantor 10
500.000,00
5.000.000,00
5.
Lemari admin
2
550.000,00
1.100.000,00
6.
Printer
2
450.000,00
900.000,00
7.
Dispenser
1
200.000,00
200.000,00
8.
ATK
1 set
300.000,00
300.000,00
9.
Genset 150 KVA
1
60.000.000,00
60.000.000,00
10.
Lampu
80
7.000,00
560.000,00
total
satuan Harga Pembelian
83.660.000,00
Tanah dan Bangunan No.
Nama
Nilai
satuan
harga satuan
harga pembelian
1.
Tanah
500
m2
150.000,00
75.000.000,00
2.
Bangunan
375
m2
700.000,00
262.500.000,00
3.
Instalasi Pipa
1
paket
10.000.000,00
10.000.000,00
4.
Instalasi Listrik Instalasi Pembangunan
1
paket
12.000.000,00
12.000.000,00
1
paket
5.000.000,00
5.000.000,00
5. Total
364.500.000,00
Akomodasi No. Jenis
Jumlah
Harga (Rp)
1.
2
100.000.000,00 200.000.000,00
Mobil box kontainer
satuan Harga Pembelian
TOTAL MODAL TETAP = Rp 681.823.463,00
Modal Tidak Tetap No .
nilai
satua n
harga satuan
harga pembelian
Nama bahan
harga perbulan
1.
Apel
373
kg
6.000,00
2.238.000,00
67.140.000,00
2.
Minyak goreng
100
kg
20.000,00
2.000.000,00
60.000.000,00
3.
Kemasan Al. foil
10.000
pcs
3.400,00
34.000.000,0 0
1.020.000.000,00
Total
1.147.140.000,00
Biaya
Operasional
Pabrik No. Kebutuhan Nilai Biaya penyusunan 1. alat 4
Satuan Harga satuan
Harga total
%
377.616.000,00 15.104.640,00
2.
3
%
782.616.000,00 23.478.480,00
3.
Perawatan alat Perawatan bangunan
0.3
%
364.500,00
1.093,50
4.
Listrik
1,209
KwH
1.342,98
1.623,66
6.
Solar
250
Liter
6.450,00
1.612.500,00
7.
PDAM
3000
liter
1.500,00
4.500.000,00
8.
Biaya tak terduga
2
%
1.673.200,00
9.
Biaya Labolatorium
2
%
1.673.200,00
1
%
836.600,00 48.881.337,00
10. Pengolahan limbah Total
Biaya Operasional Kantor No. Kebutuhan
Jumlah Harga satuan
Total harga
1.
Perizinan
6.500.000,00
2.
Penyusutan alat kantor 4%
88.835.500,00 3.553.420,00
3.
Komunikasi
500.000,00
500.000,00
4.
Administrasi
2.000.000,00
2.000.000,00
5.
Pemasaran
3.000.000,00
10.000.000,00
6. Perawatan alat kantor Total
3%
6.500.000,00
88.835.500,00 2.665.065,00 25.218.485,00
JUMLAH MODAL KESELURUHAN = Rp 1.903.063.285,00
Biaya
Tenaga
Kerja Jabatan
Jumlah (orang)
Gaji/bulan
Total Gaji
Direktur utama
1
5.000.000,00
5.000.000,00
Finance
2
3.500.000,00
7.000.000,00
Marketing
2
3.500.000,00
7.000.000,00
QA
1
4.000.000,00
4.000.000,00
QC
1
3.500.000,00
3.500.000,00
RnD
1
3.500.000,00
3.500.000,00
HrD Karyawan (buruh)
1
3.500.000,00
3.500.000,00
2
2.188.000,00
4.376.000,00
Satpam
2
2.188.000,00
4.376.000,00 Rp 42.252.000,00
Total
Fix cost (biaya tetap) : No. Kebutuhan
Nilai Satuan Harga satuan
Total Harga
1.
Penyusutan modal total
5
%
1.903.063.285,00
95.153.164,25
2.
1
set
48.881.337,00
48.881.337,00
3.
Operasional pabrik Operasional perkantoran
1
set
25.218.485,00
25.218.485,00
4.
Biaya tetap pekerja
1
set
42.252.000,00
42.252.000,00
total
211.504.986,25
Variable cost (biaya tidak tetap) Modal Tidak Tetap No.
Nama bahan
nilai
satuan harga satuan
harga pembelian
1.
Apel Minyak goreng Kemasan Al. foil
373
kg
6.000,00
2.238.000,00
67.140.000,00
100
kg
20.000,00
2.000.000,00
60.000.000,00
3.400,00
34.000.000,00 1.020.000.000,00
2. 3.
10.000 pcs
Total
harga perbulan
1.147.140.000,00
ANALISA EKONOMI LANJUTAN
Total Biaya =biaya tetap + biaya tidak tetap = Rp 211.504.986,00 + Rp 1.147.140.000,00 = Rp 1.358.644.986,00
Total Modal =modal tetap + modal tidak tetap = Rp 681.823.463,00
Total Modal + Total Biaya = Rp 2.040.488.449,00
Biaya variable per unit = biaya tidak tetap / jumlah produk yang dijual = Rp 1.147.140.000,00
/( 1680x 3= 5040 ×24 hari)
diasumsikan sekali produksi 1680 bungkus (50gr per bungkus) dan produksi dilakukan 3x (3 shift per hari) hari minggu libur =Rp 1.147.140.000,00 / 120.960 = Rp 9.400,00 Kapasitas produksi per tahun = (5040x24x12) = 1.451.520 kemasan Harga per kemasan = Rp. 10.000,00 Maka pendapatan/tahun = 1.451.520 x Rp. 10.000,00 = Rp 14.515.200.000,00
Modal + Biaya = Rp 2.040.488.449,00
Interest Rate = 10% = 0,1%. Periode 5 tahun
Pendapatan tahunan = Rp 14.515.200.000,00
Biaya tidak tetap = Rp 1.147.140.000,00
Arus kas = Rp 14.515.200.000,00- Rp 1.147.140.000,00 = Rp 13.368.060.000,00
Garis Waktu
i=10% 14.515.200.000 14.515.200.000
2.040.488.449
F0
F1
F2
1.147.140.00 0
1.147.140.00 0
14.515.200.000
14.515.200.000
F3
F4
1.147.140.00 0
1.147.140.00 0
14.515.200.000
14.515.200.00 14.515.200.00 0 0
F5
F6
1.147.140.00 1.147.140.0 0 00
F7 1.147.140.0 00
NPW = F0 / (1 + i)0 + F1 / (1 + i)1 + F2/(1 + i)2 + F3/(1 + i)3 + F4/(1+i)4 + F5/(1+i)5 F6/(1+i)6 + F7/(1 + i)7 = -2.040.488.499/(1+0,1)0 + 13.368.060.000/(0,1)1 + 13.368.060.000/(1+0,1)2 +13.368.060.000/(1+0,1)3
+ 13.368.060.000/(1+0,1)4 +13.368.060.000/(1+0,1)5
= -2.040.488.499+ 1.336.806.000 + 1.104.798.347 + 1.004.362.134 + 913.056.485 + 830.051.350 = Rp 3.148.585.817
Investasi ini bernilai positif dengan keuntungan mencapai Rp 3.148.585.817 dalam 5 tahun.
NET PRESENT VALUE (NPV) Perhitungan NPV : Tahun Arus Kas (2) (1) 13.368.060.000 1 13.368.060.000 2 13.368.060.000 3 13.368.060.000 4 13.368.060.000 5 Total Nilai Sekarang (PV) Investasi awal
Tingkat 10% (3) 0.9091 0.8264 0.7513 0.683 0.6209
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Bunga
Nilai Sekarang (4= 2x3) Rp
6.763.506.270,75
Rp
6.148.236.258,00
Rp
5.589.508.592,25
Rp
5.081.371.447,50
Rp
4.619.360.954,25
Rp28,201,983,523,00 Rp 2.040.488.449,00 Rp 26.161.495.073,00
Nilai PV positif sebesar Rp
26.161.495.073,00 artinya proyek investasi ini layak
Laba
Laba kotor per tahun : pendapatan – total biaya produksi : Rp 14.515.200.000,00- Rp 1.358.644.986,00 =Rp 13.156.555.014,00
Pajak penghasilan (10% laba kotor) : 0,10 × Rp 13.156.555.014,00 = Rp 131.565.550,00
Laba bersih pertahun = laba kotor – pajak penghasilan = Rp 13.156.555.014,00- Rp 131.565.550,00 = Rp 13.024.989.464,00
Waktu pengembalian modal (POT)
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n C = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Tahun Arus kas Arus kas kumulatif keRp Rp 13.368.060.000,00 13.368.060.000,00 1 Rp Rp 13.368.060.000,00 26.736.120.000,00 2 Rp Rp 13.368.060.000,00 40.104.180.000,00 3 Rp Rp 13.368.060.000,00 53.472.240.000,00 4 Rp Rp 13.368.060.000,00 66.840.300.000,00 5 Lama laju pengembalian modal yang disyaratkan adalah 2 tahun
POT =1+
=
=1+
𝑎−𝑏 𝑐−𝑏
𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Rp 681.823.463,00−Rp
13.368.060.000,00
Rp 26.736.120.000,00 − Rp
13.368.060.000,00
= 1 + 668.455.403,00/13.368.060.000,00 = 1 + 0,05 = 1,05
𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Periode pengembalian 1,05 tahun, lebih kecil dari yang disyaratkan. Maka proyek investasi ini layak diterima
IRR
Investasi Awal sebesar 2.550.580.764 dengan bunga persyaratan 10%
Tahun Arus kas 1 2 3 4 5
13.368.060.000 13.368.060.000 13.368.060.000 13.368.060.000 13.368.060.000
Total Nilai PV
Tingkat Nilai Sekarang Bunga (PV) 11% 6.763.506.270,75 0.9009 6.148.236.258,00 0.8116 5.589.508.592,25 0.7312 5.081.371.447,50 0.6587 4.619.360.954,25 0.5935 28.201.983.523,00 681.823.463,00
Investasi Awal
27.520.160.060,00
Tingkat bunga Nilai sekarang 15% 0.8696
5.881.545.052,00
0.7561
4.648.681.435,00
0.6575
3.675.101.899,00
0.5718
2.905.528.193,00
0.4972
2.296.746.266,00 19.407.602.845,00 681.823.463,00 18.725.779.382,00
Nilai sekarang bersih
Basis 11% Selisih Bunga 11% 15%
Selisih PV dengan OI 28.201.983.523,00 28.201.983.523,00 681.823.463,00 19.407.602.845,00 8.794.380.678,00 27.520.160.060,00 Selisih PV
Basis 15% Selisih Bunga
Selisih PV
Selisih PV dengan OI 19.407.602.845,00
11%
28.201.983.523,00
15%
681.823.463,00 19.407.602.845,00 8.794.380.678,00 18.725.779.382,00
Basis 11%
IRR
= 11 + (27.520.160.060,00/8.794.380.678,00) x 1% = 11 + 3,129289153 x 1% = 14%
Basis 15%
IRR
= 15 + (18.725.779.382,00/ 8.794.380.678,00) x 1% = 11 + 2,129289153 x 1% = 17%
Nilai IRR yang didapatkan lebih besar dari bunga (10%), sehingga dapat dikatakan bahwa Proyek investasi layak
Metode BEP
Total produksi 5 tahun = 1.451.520 kemasan x 5 tahun = 7.257.600 kemasan
Total biaya
= 211.504.986,00 + 1.147.140.000,00 (x5) = Rp 5.947.204.986,00
BEP Harga
Rp 5.947.204.986,00
= 7257600 kemaasan =Rp 819,4451314
BEP produksi
= =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 harga produk Rp 5.947.204.986,00 Rp10.000/kemasan
= 594.720 kemasan
Berdasarkan hasil perhitungan BEP harga, harga minimal penjulan keripik apel adalah Rp 819,00 per kemasan sedangkan penjualan yang ditetapkan sebesar Rp 10.000,00 Jadi Industri telah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan produk yaitu untuk sebesar Rp 9.181,00
Berdasarkan hasil perhitungan BEP produksi, produksi minimal keripik apel selama 5 tahun adalah 594.720 kemasan sedangkan produksi yang ditetapkan 7.257.600 kemasan, dimana jumlah produksi ini sangat memenuhi batas minimal industri keripik apel untuk dapat memeroleh keuntungan.
Nilai B/C Ratio
pendapatan
BC ratio = Total biaya =
Rp 14.515.200.000,00 Rp 5.947.204.986,00
= 2,44067592
BC ratio dinyatakan layak karena nilai BC ratio > 1
Indeks Profitabilitas
Kriteria penilaian
PI>1 layak
PI<1 tidak layak Tahun ke -
Arus Kas
Bunga (10%)
13.368.060.000 1 0.9091 13.368.060.000 2 0.8264 13.368.060.000 3 0.7513 13.368.060.000 4 0.683 13.368.060.000 5 0.6209 Total Nilai PV
Arus Kas x Bunga Rp 6.763.506.270,75 Rp 6.148.236.258,00 Rp 5.589.508.592,25 Rp 5.081.371.447,50 Rp 4.619.360.954,25 Rp28.201.983.523,00
NPV = Total Nilai PV – Investasi Awal = Rp28.201.983.523,00- Rp 681.823.463,00 = Rp 27.520.160.060,00
Indeks Keuntungan PI
= (Rp28.201.983.523,00/ Rp 681.823.463,00) = 41,36258878
Karena PI>1, maka proyek investasi ini layak
DAFTAR PUSTAKA Data Produktivitas Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan Per Tahun. 2014. Poncokusumo.malangkab.go.id. diakses pada 22 Februari. 2015 Ibnu.
2012. Kandungan Vitamin dan Mineral dalam 100 gram Apel. http://ibnum09.student.ipb.ac.id/2012/04/04/keripikapel/. Diakses pada 2 Maret 2016
Jumlah Tenaga Kerja Di Kabupaten Malang. 2014.www.Depnakertrans.Go.Id.Diakses Pada 22 Februari 2016 Jumlah
Mata Pencaharian Sesuai Sektor Di Kabupaten 2014.malangkab.bps.go.id. diakses pada 22 Februari 2016
Malang.
2014.
Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. http://dppka.malangkab.go.id/konten-51.html. diakses pada 22 Februari 2016.
2016.
Profil Kecamatan Poncokusumo.2014. http://poncokusumo.malangkab.go.id/?page_id=5. Diakses pada 22 Februari 2016 Souvia.2010. Kemasan Alumunium.http://blogs.unpad.ac.id/souvia/files/2010/03/kemasan alumunium1.pdf.Diakses pada 29 Februari 2016 Sofi. Pasca Panen. 29 Februari 2016
http://www.infoagribisnis.com/2015/06/budidaya-apel/.diakses
pada
Sarana dan Prasarana di Kecamatan Poncokusumo. 2014. Poncokusumo.malang.go.id. diakses pada 22 Februari 2016 Struktur Penggunaan Tanah di Kabupaten Malang. pertanahan.malangkab.go.id.diakses pada 22 Februari 2016
2014.
Bag
Struktur kependudukan di kabupaten malang. 2014.malangkab.bps.go.id. diakses pada 22 Februari 2016 UMK
(Upah Minimum Kabupaten).2016. http://jatimprov.go.id/read/berita pengumuman/umk-2016-di-jatim-ditetapkan. diakses pada 22 Februari 2016.
Utari.2015.http://www.hara-international.com/2013/05/water-treatment-proses menggunakan.html. Water Treatment Proses.Diakses pada 22 Mei 2016 Volin.2016.http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf.K3.Diakses pada 22 Mei 2016