PENGUKURAN PROFIL MEMANJANG DAN MELINTANG
A. TUJUAN Tujuan dari praktik ini adalah: - Mahasis Mahasiswa wa dapat dapat meng mengert ertii cara peng penguku ukuran ran meng menggun gunaka akan n leveli leveling ng - Mahasis Mahasiswa wa dapat dapat menguk mengukur ur jarak jarak dan dan beda beda tinggi tinggi antar antar titik titik pada pada suatu suatu meda medan n
-
dengan cara menempatkan alat ukur di titik pengukuran Maha Mahasi sisw swaa dapat dapat mere merenc ncan anak akan an pem pembu buat atan an jala jalan n Mahasis Mahasiswa wa dapat dapat meng menghit hitung ung volu volume me galian galian untuk untuk pembu pembuatan atan jalan jalan
B. LAND LANDAS ASAN AN TE TEOR ORII
Pada pengukuran jalur lintas untuk jalan raya atau jalur pipa, misalnya, elevasi diperlukan pada setiap station pada jarak 100 t !atau "0-an#, pada titik sudut !titik yang menandai perubahan arah#, pada perubahan-perubahan kemiringan permukaan tanah dan pada titik-titik genting seperti jalan, jembatan, dan gorong-gorong$ %ila digambar, elevasi elevasi-ele -elevas vasii ini menunj menunjuka ukan n sebuah sebuah profil & sebuah garis yang menggambarkan elevasi elevasi tanah tanah pada pada irisan irisan vertik vertikal al sepanj sepanjang angjalu jalurr penguk pengukura uran$ n$ 'ntuk 'ntuk kebany kebanyaka akan n proyek rekayasa, proil-prol diambil sepanjang garis pusat yang dipancang pada statiun-statiun 100-t atau, bila perlu karena tanah bergelombang, dalam pertambahan jarak (0 atau )(-t !1( atau 10 m#$ *iat datar proil, seperti siat datar memanjang, perlu penentuan titik-titik balik pada mana baik bidikan plus maupun minus dibaca$ *elain itu, s ejumlah rambu depanantara !bidik !bidikan an minus# minus# ditetap ditetapkan kan pada pada titik-t titik-titi itik k sepanja sepanjang ng jalur jalur dari dari tiap titik titik pemasangan instrumen seperti ditunjukan dalam gambar 1$ *eperti dinyatakan dalam catatan, bidikan plus diambil pada titik tetap duga dan bidikan antara dibaca pada stasiun-stasiun, pada perubahan-perubahan permukaan tanah, dan pada titik-titik kritis, sampai dicapai batas jarak bidikan teliti$ +emudian dipilih titik balik, instrumen dipindahkan ke depan, dan proses diulang$ lat sipat datar itu sendiri biasanya tidak dipasang pada garis pusat sehingga dapat diperoleh bidikan bidikan yang panjangnya lebih seragam$ Titik-titik tetap duga yang ditempatkan agar tak menghalangi konstruksi mendatang, ditetapkan sepanjang jalur pada garis panjang$
Terbuk erbukti ti bahwa bahwa bila bila dilaks dilaksana anakan kan penge pengecek cekan an halama halaman. n. pada pada hitun hitungan gan-hitungan aritmetika, hanya bidikan-bidikan minus yang diambil pada titik-titik balik dapat dipakai$ +arena alasan ini, dan untuk memisahkan titik-titik yang akan digambar, maka untuk bidikan-bidikan antara lebih baik diseiakan sebuah kolom terpisah$ Pembacaan pada permukaan yang diperkeras, seperti jalan beton, kaki lima, pinggiran jalan, dapat diambil sampai 0,01 t$ Pembacaan lebih kecil dari 0,1 t pada permukaan berupa tanah tidaklah praktis$ *ebuah pengukur elevasi elevasi yang dipakai di jalan-jalan, adalah alat mekanis atau elektromekanis beroda yang ditarik oleh mobil atau truk, mengukur lereng dan jarak kemudian secara otomatis dan terus-menerus mengin menginteg tegral ral dan mencata mencatatt hasilny hasilnyaa sebaga sebagaii selisih selisih-sel -selisih isih elevas elevasi$ i$ *ebuah *ebuah proil proil dengan kerelitian orde-keempat dapat diperolej pada kecepatan "0 mil/jam$ da ) macam jenis proil, yaitu : 1$ Pro Proil il mema memanj njan ang g )$ Pro Proil il meli melint ntan ang g
1$ Pro Proil il Mema Memanj njan ang g Proil memanjang diperlukan untuk membuat trase jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum, riool$ engan jarak dan beda tinggi titik-titik di atas permuk permukaan aan bumi bumi didapa didapatla tlah h irisan irisan tegak tegak lapang lapangan an yang yang dinamak dinamakan an profil memanjang pada pada sumbu proyek$ i lapangan dipasang pancang-pancang dari kayu yang yang menyat menyataka akan n sumbu sumbu proyek proyek,, dan pancan pancang-p g-panca ancang ng itu diguna digunakan kan pada pada pengukuran
penyipat
datar
yang
memanjang
untuk
mendapatkan
proil
memanjang$ *ebagai contoh pengukuran proil memanjang diambil gambar )$ ntara mistar belakang dan mistar muka ditempatkan lagi seperlunya mistar-mistar di atas titik-titik pada sumbu proyek yang diberi tanda dengan huru, berlainan dengan titik-titik belakang dan muka yang diberi tanda dengan angka$ Menc Mencata atatt peng penguk ukur uran an deng dengan an dapa dapatt dila dilaku kuka kan n seper seperti ti pada pada tabel tabel 1$ Penguk Pengukura uran n dilaku dilakukan kan dengan dengan tinggi tinggi garis garis bidik bidik !T gb#, dima dimana na Tgb memenuhi persamaan :
Tgb = tinggi titik + pemb!n mi"t#
emikianlah selanjutnya dapat ditentukan tinggi titik-titik yang diukur dengan menentukan lebih dahulu tinggi garis bidik !T gb# dan tinggi titik-titik menjadi selisih dari tinggi garis bidik dan pembacaan-pembacaan$ Penggambaran proil memanjang dengan menggunakan hasil ukuran dapat dilakukan sebagai berikut: Tentukanlah lebih dahulu skala untuk jarak dan tinggi$ +arena jarak jauh lebih panjang daripada beda tinggi, maka untuk jarak dan untuk tinggi selalu diambil skala yang tidak sama dan skala untuk jarak akan lebih kecil daripada skala beda tinggi$
)$
Proil Melintang 'ntuk menghitung banyaknya tanah, baik untuk digali maupun untuk ditimbun, proil memanjang belum cukup$ Maka diperlukan lagi profil melintang yang harus tegak lurus pada sumbu proyek dan pada tempat-tempat penting$ arak antara proil melintang pada garis proyek melengkung dibuat lebih kecil daripada pada garis proyek yang lurus$ Proil melintang harus pula dibuat di titik permukaan dan titik akhir garis proyek melengkung$ 2ara pengukuran untuk proil melintang sama dengan cara pengukuran untuk proil memanjang, hanya jarak3jarak adalah pendek bila dibandingkan dengan jarak-jarak pada proil memanjang$ *kala untuk jarak dan beda tinggi, karena jarak-jarak menjadi pendek, dapat dibuat sama, misalnya 1 : 100$ 'ntuk menghitung penggalian tanah atau penimbunan tanah, cukuplah diambil jumlah rata-rata penggalian tanah atau penimbunan tanah yang didapat dari dua proil melintang yang berdekatan diperbanyak dengan jarak antara dua proil melintang itu$
$. ALAT
-
4alon 5evelling Three 6oots
: ) buah : 1 buah : 1 buah
-
%ak ukur : 1 buah Pita ukur : 1 buah Pen ukur : 11buah Tali : 1 gulung lat tulis dan hitung
D. KESELAMATAN KERJA
1$
7unakaan pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala
)$
alam membawa jalon di arahkan ke posisi vertikal$
"$
8indarkan alat dari kemungkinan hilang$
9$
Pusatkan perhatian pada pekerjaan
E. LANGKA% KERJA 1$ Pilihlah medan yang akan diukur guna rencana pembuatan jalan$ )$ Tentukan titik-titik pusat !, %, 2, dst# secara memanjang yang akan diukur
guna mendapatkan data hasil pengukuran memanjang$ "$ Tentukan juga titik-titik yang berada di samping !1, ), % 1, % ), dst# titik pusat yang segaris dengan titik pusat yang akan diukur guna mendapatkan data hasil pengukuran melintang$ 9$ Posisikan leveling di titik lalu lakukkan pengukuran pada titik %, pengukuran dilakukan dengan membaca skala bak ukur yang berimpit pada setiap benang pada leveling$ ($ ari titik juga dilakukan pengukuran ke titik 1 dan ) dan didapat data pengukuran melinntang di titik $ $ Posisikan alat di titik % dan lakukan hal yang sama ketika pengukuran di titik $ F. GAMBAR KERJA
Gambar 1: Tampak samping gambar pengukuran
Gambar 2: Tampak atas gambar pengukuran !5ampiran#
G. DATA %ASIL PER$OBAAN . P#&'i( Memn)ng
;o
%acaan !cm#
arak
Titik
%
%T
%%
)1",)
)11,"
)0<,9
%
2
?
6
7
8
@
+
(),((
(0,(
9>,>
1>0,9
1=>,"
1=,)
>=,<
>,(
>",9
1(",(
1(0,9
19=,"
19),"
1"<,(
1",=
11",(
110,=
10,<
1(=,
1(9,>
1()
1)=,(
1)9,=
1)1,9
1))
119,(
10=
1)1
11>,9
11(,>
190,)
1"=,(
1"9,>
10=,
109,>
10)
1(),<
1(0
19=,1
<=
<9,)
<1,9
1
1),
1(<,)
(9,
()
9<,9
1(9,=
1(),1
19<,(
"
0
-"
))",<
))0,)
)1,
T !cm#
!cm# "=(
1"<
%eda Tinggi
Tinggi Titik
!cm#
!m#
>>,"(
1)> 9)0
11,>>"( 9),"(
190 )0
1)," 0,(
1(0 (0
1),"1) -9,>
119 (0
1),)9 -0,(
1"" ()0
1),)(< -9,(
1)( (0
1),)19 -)(
1"0 (0
11,<9 -"),
1) ()0 00
11
11,"> -),1
=" 191
-19=,)
11,"== 1(<,<0(
5 M
1"<,(
1"(,<
1"),"
1(=,9
1(",
19<,>
1">,(
1"9,(
1"0,(
19>,9
199,"
190,)
=)0
-1), 19
>00
1(<,==< 1,=
1"0
1(<,=<
b. P#&'i( Me(intng ;AMAB T@T@+ % 2 ? 6 7 8 @ + 5 M
% 1 19(,) 1"",> 1),9 )(0,) )>1 )<",9 ) )9>,< ))0,1 19,1 19,( 191," 19),>
) 100," 11>,< 1(0,> 191 =(,) 11"," 1" 10>,( <0,( ",< (",< 9), 11(
%2; !cm# %T 1 ) 19"," <<,1 1"1,> 11,> 10,9 19>,( )9>,1 1">,( )=< =) )<1," 10,< )",> 1"" )9,( 10(,= )1<,) >=,1 19",= "",> 199,( (1," 1"<,( 90,1( 190,( 11),(
T@;77@ 5T
%% 1 191,( 1)<,( 1(>,9 )9 )= )><,) )1, )99,1 )1>," 191," 19),( 1"=,= 1">,)
) <=,9 119,"( 19,) 1" >,> 100,( 1"0 10),< >",= "0,= 9>,= "=,= 110
%. ANALISIS DATA *. P#&'i( Memn)ng
1$ •
a$ arak Titik
% C !%% - %%%# D 100 )$
C !(),(( cm 3 9>,> cm#
"$
C "=( cm
D 100 •
C 9)0 cm
C )0 cm
>$
C (0cm
C (0 cm
67 C !1)1 cm 3 11(,> cm # D 100
•
<$
C ()0 cm
78 C !10=, cm 3 10) cm # D 100
•
10$ C (0 cm •
8@ C ! <= cm 3 <1,9 cm # D 100 11$
? C !11",( cm 3 10=,< cm# D 100 $
C (0 cm
?6 C !1)=,( cm 3 1)1,< cm# D 100
•
2 C !1(",( cm 3 19=,"cm# D 100 ($
•
=$
%2 C !1>0,9 cm 3 1=,) cm# D 100 9$
•
? C !1(=, 3 1() cm# D 100
•
•
C (0 cm
@ C !(9, cm3 9<,9 cm # D 100
1)$ C ()0 cm •
+ C !" cm E " cm # D 100 1"$
•
•
C 00 cm •
C =)0 cm
C -9,( cm
78C 1)( - 1(0 "1$ ")$
5MC !1">,( cm 3 1"0,( cm#D 100 1($ C >00 cm 1$
67 C 1"" 3 1"=,( )<$ "0$
+5 C !1"<,( cm 3 1")," cm# D 100 19$
•
)>$
•
. Be, Tinggi % C Tinggi lat di 3 %T %
C -)( cm
8@ C 1"0 3 1), ""$ C -"), cm "9$
•
•
1=$ C 1"< 3 (0,( 1>$ C >>,"( cm 1<$ •
%2 C 1)> 3 >(,( )0$ C 9),"( cm
"($ "$ •
2 C 190 3 1"<,( •
))$ )"$ )9$ •
C -19=,) cm
+5 C 191 3 1(", 90$ C -1), cm 91$
? C 1(0 3 1(9,> )($ )$
•
C 0,( cm
C -),1 cm
+ C 1=" 3 ))0,) "=$ ">$ "<$
)1$ •
@ C 1) 3 1(),1
•
C -9,> cm
?6 C 119 3 119,( )=$ C -0,( cm
5M C 19 3 199," 9)$ 9"$
--.
C 1,= cm
-. .P#&'i( Me(intng
9$ a$ arak titik
9=$ ; o
9>$ B+ (0$ T@T@+ +;;
(1$ T@T@+ +@B@
m o r
T i t i k ()$
==$ 1
("$
C !19(,)
-191,(#D100
10"$
=>$
C "=0 cm
109$
(($
=<$ %1
C !1"",>-
10($
1)<,(0#D100 >0$
C 9"0 cm
10$
(>$
>1$ 21
C !1),9 3
10=$
1(>,9#D100 >)$
C 900 cm
10>$
1$
>"$ 1
C !)(0,) 3
10<$
)9#D100 >9$
C 9)0 cm
110$
9$ 7
>($ ?1
C !)>1 3
111$
)=#D100 >$
C (00 cm
11)$
=$
>=$ 61
C !)<",9 3
11"$
)><,)#D100 >>$
C 9)0 cm
119$
=0$
><$ 71
C !) 3
11($
)1,#D100
2)
C!1(0,> 3
C 9(( cm )
C!191 3
C (00 cm ?)
C!=(,) 3
C 90 cm 6)
C !11",( 3
100,(#D100
<$
=1$
C9(( cm
>,>#D100
$ 8
>$ @
C !11>,< 3
1"#D100
"$
($
%)
19,)#D100
0$ ?
)$ 6
C )<0 cm
119,"(#D100
(=$
(<$
C !100," 3
<=,1#D100
(9$ %
($ 2
)
C 1)>0 cm 7)
1"0#D100
C!1" 3
+ =)$
<0$
C 990 cm
11$
<1$ 81
C !)9>,< 3
11=$
="$
)99,1#D100
=9$ 5
<)$
=($ =$ M
8)
C!10>,( 3
10),<#D100
C 9>0 cm
11>$
<"$ @1 C !))0,1 3 )1>,"#D100 <9$ C 1>0 cm
11<$
<($ 1 C !19,1 3 191,1#D100
1)1$
<$
1))$
C 9>0 cm
<=$ + 1 C !19,( 3 19),(#D100 <>$
C 00 cm
C 900 cm
<<$ 51 C !191," 3 1"=,=#D100
C (0 cm @)
C!<0,( 3
>",=#D100 1)0$
C >0 cm )
C!",< 3
"0,=#D100
1)"$
C )0 cm +)
C!(",< 3
9>,=#D100 1)9$ 1)($
C ()0 cm 5)
C!9), 3
"=,=#D100 100$ "0 cm
C 1)$
101$ M1 C !19),> 3 1">,)#D100 10)$ 90 cm
1)=$
C9<0 cm M)
110#D100 1)>$
C
*/. 1"0$
b$%eda Tinggi
1"1$ 1")$ ;
1"=$
C!11( 3
1""$ %? T@;77@ !cm# 1"($ T@T@+ 1"$ T@ +;; T@+ +@B@ 1">$ 1 C 190$ ) 1"< 3 19"," C 1"<$ C 1"< 3 -9," cm <<,1 191$ C "<,< cm
C (00 cm
19)$ %
19=$ 2
1()$
1(=$ ?
1)$ 6
19"$ %1 1)> 3 1"1,> 199$ -",> cm
19>$ 21 190 3 10,9 19<$ -)0,) cm
1("$ 1 1(0 3 )9>,1 1(9$ -<>,1 cm
1(>$ ?1 119 3 )=< 1(<$ -1( cm 1"$ 61 1"" 3 )<1," 19$ -1(>," cm
1>$ 1=$ 7
1=)$ 8
1==$ @
1>)$
71 C1)(
)",> 1<$ -1">,( cm 1="$ 81 1"0 3 )9,( 1=9$ -11,( cm
1=>$ @1 1) 3 )1<,) 1=<$ -<",) cm
1>"$ 1 =" 3 19",= 1>9$
C
19($
C
1)> 11,> 19$ C 11,) cm 1(0$ 2) C 19019>,( 1(1$ C ->,( cm 1(($ ) C 1(0 3 1">,( 1($ C 11,( cm 10$ ?) C 119 - =) 11$ C 9) cm 1($ 6) C 1"" 3 10,< 1$ C ),1 cm 1=0$ 7) C 1)( - 1"" 1=1$ C -> cm 1=($ 8) C 1"010(,= 1=$ C )9," cm 1>0$ @) C 1) 3 >=,1 1>1$ C ">,< cm 1>($ ) C =" 3 "",>
C C
C C
C C
C C
3 C C C
C C
C C
%) C 3
-=0,= cm
1>>$ +1 191 3 199,( 1><$ -",( cm
1>=$ +
1<"$ 51 19 3 1"<,( 1<9$ ,( cm
1<)$ 5
1<>$ M1 1"0 3 190,( 1<<$ -10,( cm
1<=$ M
1>$ C cm 1<0$
C C
"<,) +) C 3
191 (1," 1<1$ C ><,= cm 1<($ 5) C 19 3 90,1( 1<$ C 10(,>( cm )00$ M) C 1"0 3 11),( )01$ C 1=,( cm
C C
C C
)0)$ )0"$
0. 1&(2me G(in ,n Timb2nn $ Proil 1 3 3 )
)09$
3.
19,9
Galia
X1
370 290
X2
)0$ )0=$
-Tinggi titik : ,inikkn 3 !m
)0>$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
)0<$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
)10$
1$ 7alian 290
)11$
)1)$
19,9
200
C
)<0 F 1 C "<>0 F1 C 1",=) cm
X 1
Timbu
24,3
)1"$
5uas 7alian C G D )00 cm D 1",=) cm C 1"=) cm )
)19$
)$ Timbunan )1($ 370
)1$
24,3
200
C
D) C 1",1" cm
X 2
)1=$ )1>$
)1<$
5uas Timbunan C G D )00 cm D 1",1" cm C 1"1" cm )
))0$ ))1$ )))$
%$ Proil %1 3 % 3 %) ))"$ ))9$
11,2 cm Galia
430
X1
X2
455
))($
))$
-Tinggi titik : tetap
))=$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
))>$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
))<$
1$ 7alian 455 )"0$
)"1$
11,2
200
C
X 1
F1 C 9,<) cm
5uas 7alian C G D )00 cm D 9,<) cm C 9<) cm)
)$ Timbunan )")$ 430
)""$
3,8
200
C
X 2
D) C 1,= cm
)"9$ )"($ )"$ )"=$ )">$
5uas Timbunan C G D )00 cm D 1,= cm C 1= cm)
imana jarak antara titik dan % adalah "=( cm
Timbun
3,8
1
)"<$
Holume galian C I 2
D !)=(0
cm) E 9<) cm)#J D "=( cm
C 0=>=( cm" C 0,0=> m" )90$ 1
)91$
Holume timbunan C I 2
D !)")
cm) E 1= cm )# D "=( cm
C =(00 cm" C 0,0=( m" )9)$ )9"$
2$ Proil 21 3 2 3 2)
)99$
)9($
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn * !m
)9$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
)9=$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
)9>$
1$
7alian 455
200
)9<$
3,5
)(0$
9(( F 1 C =00 F1 C 1,(9 cm
)(1$
C
X 1
5uas 7alian C G D )00 cm D 1,(9 cm C 1(9 cm)
)$ Timbunan )()$ 400
)("$
8,2
200
C
X 2
D) C 9,1 cm
)(9$ )(($ )($ )(=$
5uas Timbunan C G D )00 cm D 9,1 cm C 910 cm) imana jarak antara titik % dan 2 adalah 9)0 cm
1
)(>$
Holume galian C I 2
D !9<)
cm) E 1(9 cm)#J D 9)0 cm
C 1"(0 cm" C 0,1"( m " )(<$ 1 )0$
Holume timbunan C I 2
D !1=
cm) E 410 cm2# D 9)0 cm
C 1)"00cm" C 0, 1)"0 m" )1$
))$
$ Proil 1 3 3 )
)"$
)9$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn * !m
)($
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
)$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
)=$
1$
7alian 500
)>$
23,5
)<$
)=0$
200
C
X 1
(00 F 1 C 9=00 F1 C <,9 cm 5uas 7alian C G D )00 cm D <,9 cm C <90 cm)
)$ Timbunan )=1$ )=)$
420
200
86,1 C
X 2
D) C 91 cm
)="$ )=9$ )=($
5uas Timbunan C G D )00 cm D 91 cm C 9100 cm)
)=$
)==$
imana jarak antara titik 2 dan adalah )0 cm
1
)=>$
Holume galian C I 2
D !1(9
cm) E <90 cm)#J D )0 cm
C ""<190 cm" C 0,""<19 m " )=<$ 1 )>0$
Holume timbunan C I 2
2
D !410 cm + 4100 cm
2
# D )0 cm
C 1"<>100cm" C 1,"<>1m" )>1$ )>)$ )>"$
?$ Proil ?1 3 ? 3 ?)
)>9$
)>($
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn * !m
)>$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
)>=$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
)>>$
1$
7alian 640
)><$
30
)<0$
)<1$
200
C
X 1
90 F 1 C 000 F1 C <,"=( cm 5uas 7alian C G D )00 cm D <,"=( cm C <"=,( cm)
)$ Timbunan )<)$ 500
)<"$
153
200
C
X 2
D) C 1,) cm
)<9$ )<($ )<$
5uas Timbunan C G D )00 cm D 1,) cm C 1)0 cm)
)<=$ )<>$
imana jarak antara titik dan ? adalah (0 cm
1
)<<$
Holume galian C I 2
D !<90
cm) E <"=,( cm )#J D (0 cm
C ()(=00cm" C 0,()(= m" "00$ 1 "01$
Holume timbunan C I 2
2
D !4100 cm + 6120 cm
2
# D (0 cm
C )>100cm" C ),>1 m" "0)$ "0"$ "09$
6$ Proil 61 3 6 3 6)
"0($
"0$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn 03 !m
"0=$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
"0>$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
"0<$
1$
7alian 1280
"10$
56,1
"11$
"1)$
200
C
X 1
1)>0 F 1 C 11))0 F1 C >,= cm 5uas 7alian C G D )00 cm D >,= cm C >=, cm)
"1"$
)$
Timbunan "19$ 420
"1($
128,3
200
C
X 2
D) C 1,0<( cm
"1$ "1=$ "1>$ "1<$
5uas Timbunan C G D )00 cm D 1,0<( cm C 10<,( cm ) imana jarak antara titik ? dan 6 adalah (0 cm
1
")0$
Holume galian C I 2
D !<"=,(
cm) E >=, cm)#J D (0 cm
C (0=<9>cm" C 0,(0=<9> m " ")1$ 1 "))$
Holume timbunan C I 2
2
D !6120 cm + 6109,5 cm
2
# D (0
cm C "9)9)0 cm " C ",9)9)0 m " ")"$ ")9$
7$ Proil 71 3 7 3 7)
")($
1$
")$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn 43 !m
")=$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
")>$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
7alian 600
")<$
52
""0$
""1$
200
C
X 1
00 F 1 C 10900 F1 C 1=,"" cm 5uas 7alian C G D )00 cm D 1=,"" cm C 1="" cm )
)$ Timbunan "")$ 440
"""$
78.5
200
C
X 2
D) C "(,> cm
""9$ ""($ ""$ ""=$
5uas Timbunan C G D )00 cm D "(,> cm C "(> cm) imana jarak antara titik 6 dan 7 adalah ()0 cm
1
"">$
Holume galian C I 2
D !>=,
cm) E 1="" cm ) #J D ()0 cm
C <">9< cm" C 0,<">9<m " ""<$ 1 "90$
Holume timbunan C I 2
2
D !6109,5 cm + 3568 cm
2
# D ()0
cm C )(11(0 cm " C ),(11( m " "91$
"9)$
8$ Proil 81 3 8 3 8)
"9"$
1$
"99$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn /3 !m
"9($
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
"9$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
7alian 560
"9=$
114,3
"9>$
"9<$
200
C
X 1
(0 F 1 C ))>0 F1 C 90,>) cm 5uas 7alian C G D )00 cm D 90,>) cm C 90>) cm )
)$ Timbunan "(0$ 480
"(1$
26.5
200
C
X 2
D) C 11,09 cm
"()$ "("$ "(9$ "(($
5uas Timbunan C G D )00 cm D 11,09 cm C 1109 cm) imana jarak antara titik 7 dan 8 adalah (0 cm
1
"($
Holume galian C I 2
D !1=""
cm) E 90>) cm) #J D (0 cm
C 1)>)00 cm " C 1,)>)m " "(=$ 1 "(>$
Holume timbunan C I 2
2
D !3568 cm + 1104 cm
2
# D (0 cm
C )"9>0 cm " C ),"9> m " "(<$ "0$
@$ Proil @1 3 @ 3 @)
"1$
1$
")$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn /3 !m
""$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
"9$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
7alian 680
"($
128,9
"$
"=$
200
C
X 1
>0 F 1 C )(=>0 F1 C "=,<1 cm 5uas 7alian C G D )00 cm D "=,<1 cm C "=<1 cm )
)$ Timbunan ">$ 180
"<$
3,2
200
C
D) C ",( cm
X 2
"=0$ "=1$ "=)$ "="$
5uas Timbunan C G D )00 cm D ",( cm C "( cm) imana jarak antara titik 8 dan @ adalah (0 cm 1
"=9$
Holume galian C I 2 C ))09990 cm " C ),)0999 m"
D !90>)
cm) E "=<1 cm ) #J D (0 cm
"=($ 1 "=$
2
D !1104 cm + 356 cm
Holume timbunan C I 2
2
# D (0 cm
C 90>>00 cm " C 0,90>> m" "==$ "=>$
$ Proil 1 3 3 )
"=<$
">0$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn /3 !m
">1$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
">)$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
">"$
1$ 7alian ">9$ ">($ ">$ ">=$
">>$ "><$
imana jarak antara titik @ dan adalah ()0 cm
5uas 7alian C !1)<,) E 1<,"# D 9 D G C )<=,9 cm ) -5uas 7alian @ C !1)<,) E 9,=# D ) D G C 1<",< cm ) -5uas 7alian @@ C !9,= E 1<,"# D ) D G C >9 cm) 1
"<0$
Holume galian @ C I 2
"<1$
C 10"0=9 cm "
"<)$
C 1,0"0=9 m "
D !"=<1
cm) E 193,9 cm2#J D ()0 cm
1
"<"$
Holume galian @@ C I 2
"<9$
C 119900 cm "
"<($
C 0,1199 m "
D !356 cm
2
E 84 cm2#J D ()0 cm
"<$ "<=$
+$ Proil + 1 3 + 3 + )
"<>$
"<<$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn /3 !m
900$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
901$ 90)$
1$ 7alian 90"$ 909$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m imana jarak antara titik dan + adalah 00 cm
5uas 7alian C !1=<,= E >,(# D 9 D G C ("),9 cm )
1
90($
90>$
Holume galian C I 2
90$
C )9><90 cm"
90=$
C 0,)9><9 m "
D !297,4 cm
2
E 532,4 cm2#J D 00 cm
5$ Proil 51 3 5 3 5)
90<$
910$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn /3 !m
911$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
91)$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
91"$
1$ 7alian 919$ 91($
imana jarak antara titik + dan 5 adalah =)0 cm
5uas 7alian C !1<(,>( E <,(# D 9 D G C (>9,= cm )
1
91$
Holume galian C I 2
D !584,7 cm
2
E 532,4 cm2#J D 00
cm 91=$
C ""(1"0 cm"
91>$
C 0,""(1" m "
91<$ 9)0$
M$ Proil M1 3 M 3 M)
9)1$
9))$
-Tinggi titik pusat yang direncanakan C ,it2#2nkn /3 !m
9)"$
-5ebar jalan yang hendak dibuatC 9 m
9)9$
-5ebar +iri C ) m dan kanan C )m
9)($
imana jarak antara titik + dan 5 adalah >00 cm
1$ 7alian 9)$ 9)=$
5uas 7alian C !10=,( E =<,(# D 9 D G C "=9 cm)
1
9)>$
Holume galian C I 2
9)<$
C )>=10 cm"
9"0$
C 0,)>=1 m "
D !584,7 cm
2
E 374 cm2#J D 00 cm
9"1$
I. PEMBA%ASAN 9")$ 9""$ alam pembuatan jalan diperlukan adanya suatu perhitungan yang
akuran mengenai bentuk atau kontur jalan$ 5eveling memberikan angka yang angkurat untuk beda tinggi antara dua titik$ i lapngan, kita tentukan medan yang akan kita ukur beda tingginya yang akan kita jadikan sebagai jalan$ Medan yang kita ukur beda tingginya biasnya memiliki beda tinggi yang berbeda-beda, bahkan ada juga yang ekstrim beda tinggi$ Maka dari itu, perlu adanya suatu perencanaan khusus agar jalan yang kita buat tidak membahayakan bagi penggunanya$ 9"9$ 9"($ alan yang baik adalah jalan yang tidak banyak gelombang dan sesuai dengan keadaan medan$ %iasanya jalan dirancang sedemikina rupa sehingga jalan bisa dipakai dengan aman$ kan terdapat banyak galian dan timbunan pada saat pembuatan jalan, timbunan dilakukan untuk jalan yang memiliki ketinggian lebih rendah dari jalan utma yang kita rancang, sedangkan galian dilakukan pada medan yang memiliki ketinggian lebih dari pada jalan yang kita rancang$ 9"$ 'ntuk mendapatkan nilai galian dan timbunan
diperlukan
perhitungan dan data yang akurat$ ata yang akurat ini kita dapatkan dengan pengukuran menggunakan leveling, meskipun leveling tidak sepopuler dulu lagi karena sudah ada banyak alat yang lebih mutahir dan canggih tapi leveling masih bisa
diandalkan untuk mendapatkan data yang akurat untuk perhitungan, seperti perhitungan galain dan timbunan pada pembuatan jalan$ 9"=$ 9">$ alam menghitung timbunan dan galian kita manaat rumus-rumus perhitungan volume bangun ruang yang ada, seperti rumus volume prisma, sebelum itu, kita tuangkan data-data yang sudah kita dapatkan ke dalam skets, maka akan tampak kumpulan bangun datar segitiga$ *etelah itu barulah data yang ada diolah sedemikian rupa sehingga kita dapatkan berapa timbunan atau galaian yang harus kita lakukan untuk mendapatkan jalan yang ideal$ 'ntuk menimbun atau menggali usahakan jangan terlalu banyak, karena akan menambah anggaran dana pengeluaran, usahakan seminimal mungkin sehingga hasil yang kita dapatkan hasil yang maksimal$ 9"<$ 990$ J. PENUTUP 991$ +esimpulan 99)$
ari hasil praktek dilapangan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1$ 'ntuk mendapatkna jalan yang ideal diperlukan timbunan atau galian terhadap medan sehingga jalan yang kita buat menjadi lebih aman, nyaman dan lebih tahan digunakan$ )$ 'ntuk menghitung timbunan atau galian bisa kita manaatkan rumus volume bangun ruang yang ada, seperti prisma$ "$ alan yang ideal usahakan tidak terlalu banyak bergelomabang, misalkan ada gelombang jangan terlalu ekstrim$ 9$ +elompok kami sudah siap menerima proyek perencanaan jalan$ 99"$ 999$
*aran
99($
+epada mahasiswa diharapkan agar melakukan hal berikut ini selama
melakukan pengamatan: 1$ *etellah alat terlebih dahulu sampai alat siap digunakan, kemudian amati dengan cermat angka yang ditunjukan oleh ketiga benang$ )$ Perhatikan dan patuhilah keselamatan kerja yang ada$ "$ +etelitian dan konsentrasi sangat dibutuhkan dalam pengukuran 9$ *aat pengukuran menggunakan pita ukur, sebaiknya pita ukur sudah dalam keadaan tegang tanpa adanya gelombang sehingga didapatkan hasil yang akurat$ ($ alam memegang bak ukur, bak ukur harus pada kondisi diam dan tegak agar didapat hasil pengukuran yang tepat
$ +aki stati !three oot# sebaiknya disesuaikan dengan tinggi pengamat, usahakan juga selebar mungkin sehingga dapat berdiri kokoh$ 99$ 99=$
K. LAMPIRAN --5. --/. Lmpi#n * -3. -*. -.
-0. --. -. -4. -6. -5. -/. -43. -4*. -4. -40. -4-.
Lmpi#n
-4. -44. 9=$
7F&t& Lpngn
468. 469. 470. 471. 472. 473. 474. 475. 476.
477. 478. 479. 480. 481. 482. 483. 484. 485. 486. 487. 488. 489. 490. LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN 491. SURVEY DAN PEMETAAN
492.
493. 494.
Per!"##$ 6
“ Pe$%&'&r#$
Pr!() Me*#$+#$% ,#$
Me)-$#$%” 495.
496. 497. 498.
499. ELMI
NAMA
500.
NIMP
/ VIKRI
/ 176712010
501. 502.
KELOMPOK 4
503. 504.
TEKNIK PERTAMANGAN S1 505. 506.
507.
URUSAN TEKNIK PERTAMANGAN 508.
509.
AKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 510.
2011