Pengertian Pragmatik A. Levinson Levinson (1983:9) (1983:9) mendef mendefinisik inisikan an Pragmat Pragmatik ik sebagai sebagai beriku berikut: t: Pragmatics is the study of those relations between language and context that are grammaticalized, or encoded in the structure of language (“pragmatik merupakan kajian hubungan antara bahasa dan konteks yang tergramatikalisasi atau terkodifikasi dalam struktur bahasa”) B. Staln Stalnak aker er (19 (1972) 72) mend mendef efini inisik sikan an “Pragmatics is the study of deixis (al least in least in part), implicature, presupposition, speech acts and aspects of discourse structure” structure” (Pragmatik adalah kajian antara lain mengenai deiksis, implikatur, presuposisi, tindak tutur, dan aspek-aspek struktur wacana). C. George George Yule Yule (1996:3) (1996:3) mengata mengatakan kan bahwa bahwa Pragmat Pragmatik ik adalah studi studi tentang tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). D. Wijana Wijana dan Rohmadi Rohmadi (2010:4-5 (2010:4-5)) mengata mengatakan kan bahwa bahwa semantik semantik dan dan pragmati pragmatik k adalah cabang-cabang ilmu bahasa yang menelaah makna-makna satuan lingual, hanya saja semantik mempelajari makna secara internal, sedangkan pragmatik mempelajari makna secara eksternal. Telaah semantik adalah makna yang bebas konteks, sedangkan makna yang ditelaah pragmatik adalah makna yang yang terikat konteks. 6/10/2013
1
E. Geoffre Geoffrey y Leech (1993: (1993: 8) mengatak mengatakan an bahwa bahwa pragmatik pragmatik dan Semanti Semantik k berkaita berkaitan n dengan makna. Semantik memperlakukan makna sebagai suatu hubungan yang melibatkan dua segi ( dyadic) seperti pada “ What does X mean (apa artinya X)”. Sedangkan Pragmatik memperlakukan makna sebagai suatu hubungan yang melibatkan tiga segi (triadic), seperti pada “ What did you mean by X (apa maksudmu dengan X)”. Dengan demikian dalam pragmatik makna diberi definisi dalam hubungannya dengan penutur atau pemakai bahasa, sedangkan dalam semantik, makna didefinisikan semata-mata sebagai ciri-ciri ungkapan dalam suatu bahasa tertentu, terpisah dari situasi, penutur dan petuturnya.
Dari uraian beberapa definisi pakar pragmatik di atas, dapat disimpulkan bahwa Pragmatik mengkaji makna sesuai dengan konteks. konteks. Geoffrey Leech (1983:13) menjelaskan menjelaskan bahwa konteks konteks adalah hal-hal yang gayut gayut dengan dengan lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan ataupun latar belakang pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan lawan tutur dan yang membantu lawan tutur menafsirkan makna tuturan.
6/10/2013
2
Contoh: Kata “bagus” secara internal bermakna “baik, atau tidak buruk ”, dan kata negara, seperti terlihat pada kalimat “presiden” secara internal bermakna kepala negara, (1) dan (2) berikut ini: (1) Prestasi kerjanya yang bagus membuat ia dapat diangkat untuk masa jabatan yang kedua. (2) Presiden itu sedang menuruni anak tangga pesawat. secara eksternal bila dilihat dari penggunaannya, kata “bagus” tidak selalu bermakna “baik” atau “tidak buruk”. Begitu pula “presiden” tidak selalu bermakna terlihat pada dialog (3) dan (4) (4) “kepala negara”, seperti terlihat (3) Ayah : Bagaimana ujian matematikamu? Anton : Wah, hanya dapat 45, pak. Ayah : Bagus, besok jangan belajar. belajar. Nonton terus saja. (4) Awas presidennya datang! kata “bagus” dalam (3) tidak bermakna “baik” tetapi sebailknya. Sementara itu, kalimat (4) digunakan untuk menyindir, kata “presiden” dalam kalimat (4) tidak bermakna “kepala negara”, tetapi bermakna seseorang secara ironis pantas mendapatkan sebutan itu. 6/10/2013
3
contoh: (5) This tea is really cold! (T ( Teh ini benar-benar dingin) ding in) jika tuturan ini dituturkan oleh seorang majikan kepada pembantunya pembantunya (lawan (lawan tutur) pada musim dingin, ding in, maka tuturan tersebut mengandung maksud mengeluh atau mengejek. (6) you’re crazy! (Gila kau!) jika tuturan tersebut dituturkan dituturkan oleh seorang murid kepada gurunya gurunya tanpa konteks tertentu, tertentu, maka guru tersebut akan marah. Namun jika konteks konteks tuturan tersebut adalah terkesan dan terkejut karena murid tersebut melihat kejeniusan gurunya di dalam laboratorium kimia, maka tuturan tersebut menjadi suatu ungkapan penghargaan. peng hargaan. (7) I shall be there (saya akan di sana). jika seseorang mengundang anda untuk hadir esok hari pada acara pernikahnnya, pernikahnnya, dan anda menuturkan tuturan (7), maka sebenarnya anda telah berjanji padanya dan bukan hanya sekadar berkata “I shall be there”. Kalimat (7) adalah bentuk eksplisit dari kalimat “I promise that i shall be there”.
6/10/2013
4
Sejarah Pragmatik A. Kaum Sofist Sofist (500 SM) Meneliti Meneliti bahasa bahasa pidato-p pidato-pidat idato o politik. politik. Pada Pada masa ini terkenal beberapa ahli bahasa seperti Protagoras yang menemukan tipe-tipe kalimat, bahasa kiasan seperti antitesis, analogi dan metafora. Georgian dan Prodicus yang menemukan sinonim. Kemudian Plato, dengan bukunya Gratyhes yang membicarakan hubungan antara kata dengan artinya. Pemikirannya ini mendapatkan pertentangan. Ada yang menyatakan bahwa kata mempunyai arti secara arbitrer melalui konvensi, dan ada pula yang menyatakan bahwa antara kata dengan artinya mempunyai hubungan. Pertentangan ini terkenal dengan nama Phsis-Nomos Phsis-No mos Controversy. Controversy. B. Di India India (400 SM) Panini Pa nini dengan dengan bukuny bukunya a Astadh Astadhya yayi, yi, di dalam bukun bukunya ya ia menyusun lebih kurang 4000 statement tentang struktur bahasa Sansakerta yang masih dipakai sampai sekarang. C. Bangsa Bangsa Romawi Romawi (4M) (4M) Arlius Arlius Donatus Donatus mengan menganalisis alisis tulisan tulisan-tuli -tulisan san klasik klasik yang yang tertulis dalam bukunya yang berjudul Ars Minor. Priscia menggunakan modelmodel untuk menganalisis kutipan-kutipan yang dikumpulkan dari orator-orator ternama, idenya itu tertulis dalam bukunya yang berjudul Grammatical Categiries.
6/10/2013
5
D. Akhir Akhir abad 18 dan dan awal abad abad 20 dianggap dianggap sebagai sebagai awal awal permulaan permulaan studi studi modern modern tentang bahasa, karena pada masa ini ilmuwan-ilmuwan bahasa mulai menggunakan metode-metode ilmiah dalam mencari hubungan antar bahasa. E. Kaum Struktu Struktural ralisme isme (1930-19 (1930-1950) 50) Leonard Leonard Bloomfi Bloomfield, eld, Frans Frans Boas dan Edward Sapir, mereka berpendapat bahwa ucapan itu dapat dianalisis ke dalam unit-unit yang lebih kecil dengan cara menemukan unsur bawahan langsung. Analisis ini disebut Distributional Distributional Analysis. Fonetik Fonemik Strukturalisme Morfologi Semantik Sintaksis Pragmatik Di Eropa Strukturalisme dipelopori oleh Ferdinand de Sausure, yang terkenal dengan teori langue, la parole dan la lagage. Ia juga menerbitkan penelitian secara sinkronis dan diakronis, hubungan sintagmatik dan paradigmatik.
6/10/2013
6
E. Pada Pada tahun tahun 1957 1957 Noam Noam Chomsk Chomsky y menerbi menerbitk tkan an bukuny bukunya a Syntact Syntactic ic Struct Structure ure yang memulai munculnya aliran Generatif Tranformasi (Generatif Transformational Grammar). Aliran ini memusatkan sintaksis sebagai pusat yang utama di dalam kegiatan linguistik. Semantik dipandang sebagai hal yang terlalu rumit untuk direnungkan. Generatif Tranformasi
Menganalisis kalimat
6/10/2013
Penutur asli suatu bahasa memiliki generatif grammar
Deep structure dan surface structure
Membedakan kompetensi dan performansi
7
F. Pada Pada awal tahun tahun 1960-a 1960-an n Katz dan dan kawan-k kawan-kawan awanny nya a mulai menari menarik k semantik semantik ke ke dalam teori linguistik. Kelompok linguis Generatif Tranformasi (Lakoff, Ross dan lainnya) pada awal 1970-an berkeyakinan bahwa sintaksis tidak dapat dipisahkan dari pemakaian bahasa, telaah mengenai kalimat tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan bagaimana kalimat yang bersangkutan digunakan dalam konteksnya. G. Pada awal awal tahun tahun 1960-an 1960-an para para linguis Amerik Amerika a seperti Ross dan dan Lakoff Lakoff memasuki memasuki daerah pragmatik, mereka menjumpai sekelompok ahli filsafat bahasa dari Inggris yang telah cukup lama menggarap pragmatik. Sebetulnya, ahli-ahli filsafatlah yang paling bertahan pengaruhnya pada pragmatik modern. Mereka itu ialah, khususnya, Austin (1962), Searle (1969) dan Grice (1975).
6/10/2013
8
Kajian Pragmatik Pragmatik dalam Linguistik
Kehadiran pragmatik hanyalah tahap akhir dari perkembangan linguistik.
Pragmatik dan sosiolinguistik adalah dua cabang ilmu bahasa yang muncul akibat adanya ketidakpuasan kaum strukturalis terhadap penanganan bahasa yang bersifat formal. Fonologi
Morfologi
Formalis/Strukturalisme
Fonetik
6/10/2013
Sintaksis
9
Kaum struktural hanya menganalisis bentuk, tanpa mempertimbangkan bahwa satuan-satuan itu sebenarnya di dalam konteks.
Kalimat A: Jono dipermainkan dipermainkan bola. bola. (kalimat A secara struktural tidak benar, karena hanya Jono yang mungkin mempermainkan bola). Kalimat A di atas adalah kalimat yang anomali, yaitu kalimat yang secara kategorial gramatikal, tetapi secara semantis melanggar kaidah kolokasi.. kolokasi
Kaum Pragmatis 6/10/2013
10
Sementara kaum sosiolinguis mengemukakan bahwa bahasa itu bervariasi (heterogen), dan bahasa yang digunakan selalu menunjukkan berbagai variasi internal sebagai akibat keberagaman latar belakang sosial budaya.
6/10/2013
11
Pragmatik yang diartikan sebagai kajian mengenai kondisi-kondisi umum bagi penggunaan bahasa secara komunikatif disebut sebagai Pragmatik Umum. Oleh kerena itu pragmatik umum tidak mencakup kondisi-kondisi “lokal ” yang lebih spesifik. Berdasarkan kenyataan di atas maka Pragmatik Umum dibagi menjadi dua, yaitu:
Pragmatik Umum
Pragmalinguistik
6/10/2013
Sosiopragmatik
12
Pragmalinguistik
Telaah mengenai kondisi-kondisi umum penggunaan komunikatif bahasa. Pragmalinguistik dapat diterapkan pada telaah pragmatik yang tujuannya lebih mengarah kepada tujuan linguistik. Di sini pragmalinguistik mengkaji sumber-sumber linguistik tertentu yang disediakan oleh suatu bahasa untuk menyampaikan ilokusi-ilokusi tertentu. 6/10/2013
13
Sosiopragmatik
Telaah mengenai kondisi-kondisi ‘setempat’ atau ‘lokal’ yang lebih khusus mengenai penggunaan bahasa. Sosiopragmatik didasarkan pada kenyataan bahwa prinsip kerjasama dan prinsip sopan santun beroperasi secara berbeda dalam kebudayaan-kebudayaan dan masyarakat bahasa, sosial, situasi dan sebagainya. 6/10/2013
14
Pragmatik Umum
Pragmalinguistik
Tata Bahasa Baha sa
6/10/2013
Sosiopragmatik
Sosiologi
15
Fonologi
Sintaksis
Tata Bahasa Ba hasa
Semantik
Pragmatik
6/10/2013
16
Situasi Situasi Tutur Tutur dan Tindak Tindak Tutur Tutur
Pragmatik konteks.
Coba perhatikan perhatikan kalimat kalimat di bawah bawah ini:
studi kebahasaan yang terikat terikat dengan
A : Letaknya jauh dari kota. B : Temboknya baru di cat. Secara formal tanpa mempertimbangkan konteks pemakaiannya, kalimat A dan B adalah kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berfungsi untuk menginformasikan sesuatu, yakni ‘tempat yang bersangkutan jauh dari kota dan ‘tembok yang sedang dibicarakan itu baru dicat’. Akan tetapi di sisi lain kedua kalimat di atas memungkin dipergunakan untuk menyampaikan menyampaikan maksud . Coba perhatikan kembali beberapa penggunaan kalimat yang sama.
6/10/2013
contoh
berikut
ini,
dengan
17
Kalimat C : Kita berangkat ke Prapat hari minggu mingg u ya? : Letaknya jauh dari kota. kota. Rumahku kosong. Orang tuaku sedang tidak di rumah. Kalimat D : Telah dibuka ayam penyet angin ribut. Letaknya jauh dari kota.. Hawanya segar kota s egar.. Tempat Tempat parkir p arkir luas. Kalimat E : Rumah Budi yang di Brastagi, Brastagi, temboknya baru dicat. dicat.
6/10/2013
18
Tuturan “letaknya jauh dari kota” dalam kalimat C berfungsi untuk secara tidak langsung menolak ajakan lawan tutur. tutur. Tuturan “letaknya jauh dri kota” dalam kalimat D membujuk lawan tutur, tutur, dalam hal ini calon konsumen, dengan secara tidak langsung penutur mengatakan bahwa warung ayam penyet itu tenang, jauh dari keramaian kota, bebas polusi. Tuturan “temboknya baru dicat” dalam kalimat E cenderung berfungsi untuk menginformasikan sesuatu, tanpa ada maksud untuk mempengaruhi lawan tutur. Sehubungan dengan bermacam-macamnya makna yang mungkin dikemukakan dalam sebuah tuturan, maka ada sejumlah aspek yang senantiasa harus dipertimbangkan dalam rangka studi pragmatik. Aspekaspek tersebut adalah: 6/10/2013
19
I.
II.
III.
Penutur dan lawan tutur Konsep penutur dan lawan tutur ini juga mencakup penulis dan pembaca bila tuturan bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulisan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan penutur dan lawan tutur ini adalah usia, latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, tingkat keakraban, keakraban, dll. Konteks tuturan Konteks tuturan penelitian lingusitik adalah konteks dalam semua aspek fisik atau seting sosial yang relevan dari tuturan bersangkutan. Di dalam pragmatik konteks itu pada hakikatnya adalah semua latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan lawan tutur. Tujuan tuturan Bentuk-bentuk tuturan yang diutarakan oleh penutur dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan. Dalam hubungan itu bentuk-bentuk tuturan yang bermacam-macam dapat digunakan untuk menyatakan maksud yang sama. Atau sebaliknya, berbagai macam maksud dapat diutarakan dengan tuturan yang sama.
6/10/2013
20
IV.
V.
Tutura uturan n seba sebagai gai bentuk bentuk tindak tindakan an ata atau u aktiv aktivit itas. as. Tata bahasa berurusan berurus an dengan bentuk-bentuk bentuk-be ntuk statis yang abstrak, seperti kalimat (dalam sintaksis) dan proposisi (dalam semantik), sedangkan pragmatik berurusan dengan tindak-tindak atau performansiperformansi verbal yang terjadi dalam situasi dan waktu tertentu. Dengan demikian pragmatik menangani bahasa pada tingkatan yang lebih konkret konkret dari pada pad a tata bahasa. Tutur uturan an seba sebag gai tind tindak ak prod produk uk verba erbal. l. Tuturan yang digunakan di dalam rangka pragmatik, seperti yang dikemukakan dalam kriteria keempat merupakan bentuk dari tindak tutur. Oleh karenanya, tuturan yang dihasilkan merupakan bentuk dari tindak verbal. Sebagai contoh kalimat “would you please be quite” quite” dapat ditafsirkan sebagai pertanyaan atau perintah. Dalam hubungan ini dapat ditegaskan ditegaskan ada perbedaan mendasar antara kalimat dan tuturan. Kalimat mengacu pada bentuk-bentuk gramatikal sistem bahasa, sedangkan tuturan mengacu kepada bentuk-bentuk gramatikal tersebut ketika digunakan dalam situasi tertentu. Jadi sebuah tuturan dapat merupakan suatu contoh kalimat atau tanda kalimat, tetapi bukanlah sebuah kalimat.
6/10/2013
21
Tindak Tutur (Speech Act ) Dalam usaha untuk mengungkapkan diri mereka, orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan yang yang mengandung mengandung kata-kat kata-kata a dan struktur-struktur struktur-struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan-tuturan itu. Jika anda bekerja dalam situasi pada saat pimpinan anda memiliki kekusaaan yang besar, kemudian tuturan pimpinan anda dalam pernyataan (A) mempunyai makna yang lebih dari sekadar sebuah pernyataan. pernyataan. (A) : You’re fired. (anda dipecat) Tuturan dalam (A) dapat digunakan untuk memperlihatkan suatu tindakan mengakhiri tindakan anda. Tindakan-tindakan yang ditampilkan lewat tuturan biasanya disebut tindak tutur dan, dalam bahasa Inggris secara umum diberi label yang lebih khsusus, misalnya permintaan maaf, keluhan, pujian, undangan, janji atau permohonan .
6/10/2013
22
Example :
A
: You’re Out (anda keluar)
B
: I’m really sorry (sungguh saya minta maaf)
C
: i’ll be back (saya akan kembali)
D
: Could you lend me pen, please (dapatkah anda meminjami saya sebuah pen)
6/10/2013
23
Pada suatu saat, tindakan yang ditampilkan dengan mengahasilkan suatu tuturan akan mengandung 3 tindakan yang saling berhubungan, yakni tindak lokusi (Locutionary Act ), ), tindak ilokusi (Ilocutionary Act ), ), dan tindak perlokusi (Perlocution Perlocutionary ary Act ) (Searle, 1969:23-24).
I.
Tindak Lokusi Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ini disebut sebagai The Act of Saying Something. contohnya contohnya
A : Ikan paus adalah binatang menyusui
Kalimat A diutarakan oleh penuturnya penutur nya semata-mata untuk menginformasikan sesuatu tanpa tendensi untuk melakukan sesuatu, apalagi untuk mempengaruhi lawan tuturnya. Tindak lokusi merupakan tindak tutur yang relatif lebih mudah diidentifikasi, karena pengidentifikasiannya cenderung dapat dilakukan tanpa menyertakan konteks tuturan.
6/10/2013
24
II .
Tindak Ilokusi Sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tindak tutur yang terbentuk adalah tindak ilokusi. Tindak ilokusi disebut sebagai The Act of Doing Something. contoh
B : Ada Anjing Gila kalimat B yang biasa ditemui ditemui di pintu pagar depan rumah rumah pemilik anjing tidak hanya berfungsi untuk membawa informasi, tetapi untuk memberi peringatan. C : Can you answer the phone phone?(dapatkah ?(dapatkah anda mengangkat telepon) kalimat C di atas bukan semata-mata bertanya untuk mendapatkan informasi, tetapi untuk meminta lawan tutur untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini mengangkat telepon.
Tindak ilokusi sangat sukar diidentifikasi, karena harus mempertimbangkan penutur dan lawan tutur, kapan dan dimana tuturan itu terjadi. Oleh karenanya tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur.
6/10/2013
25
III. III. Tind Tindak ak Perlo erlok kusi usi Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary (perlocuti onary force), force), atau efek bagi yang mendengarkannnya. Tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur disebut dengan tindak perlokusi ( The Act of Affecting Someone). contoh
D : Rumahnya jauh
Jika kalimat D dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada dosennya, maka ilokusinya adalah secara tidak langsung menginformasikan bahwa orang yang dibicarakan tidak dapat terlalu aktif di kampus. Adapun efek perlokusi yang mungkin diharapkan agar dosen tidak terlalu banyak memberikan tugas kepadanya.
6/10/2013
26
Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung Pendekatan yang berbeda terhadap pemilihan tipe-tipe tindak tutur ini dapat dibuat berdasarkan strukturnya. Pemisahan struktural yang sederhana di antara ketiga tipe umum tindak tutur yang diberikan dalam bahasa Inggris ada 3 tipe kalimat dasar. dasar. Seperti yang yang ditunjukkan dalam kalimat E, dengan mudah dapat diketahui adanya hubungan antara 3 bentuk struktural (deklaratif, interogatif, imperatif) dan 3 fungsi komunikasi komunikasi umum (pernyataan, pertanyaan, perintah/permohonan). perintah/permohonan). Kalimat E : a. You wear a seat belt (deklaratif) (anda mengenakan sabuk pengaman) b. Do you wear a seat belt? belt? (interogatif) (apakah anda mengenakan sabuk pengaman?) c. Wear a seat belt! (Imperatif) (kenakanlah (kenakanlah sabuk pengaman!)
6/10/2013
27
Apa bila ada hubungan langsung antara struktur dengan fungsi, maka terdapat suatu tindak tutur langsung, dan apabila ada hubungan tidak langsung antara struktur dengan fungsi, maka terdapat suatu tindak tutur tidak langsung. Modus
Tindak Tutur
Langsung
Tidak langsung
Berita
Memberikan
Menyuruh
Tanya
Bertanya
Menyuruh Menyur uh
Perintah
memerintah
-
Tindak tutur tidak langsung biasanya diasosiasikan dengan lebih sopan dalam bahasa Inggris dari pada tindak tutur langsung.
6/10/2013
28
Tindak Tutur Ilokusi Tindak ilokusi sangat sukar diidentifikasi, karena harus mempertimbangkan penutur dan lawan tutur, kapan dan dimana tuturan itu terjadi. Oleh karenanya tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur. Leech (1983:162) Tindak Ilokusi mempunyai beraneka ragam ragam fungsi dalam praktek praktek kehidupan sehari-hari. Berdasarkan bagaimana hubungan nya dengan tujuan sosial dalam menentukan dan memelihara serta mempertahankan rasa dan sikap hormat, maka fungsi-fungsi ilokusi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: 1) Kompetitif : Tujuan ilokusi bersaing dengan tujuan sosial. sosial . Pada ilokusi yang yang berfungsi kompetitif, kompetitif, sopan santun mempunyai sifat negatif dan tujuannya adalah mengurangi ketidakharmonisan yang tersirat dalam kompetisi antara apa yang ingin dicapai oleh penutur dengan apa yang dituntut oleh sopan santun. Misalnya: command (memberi perintah), demand (menuntut), (menuntut), forbid (melarang), recommend (menganjurkan), request (memohon). (memohon).
6/10/2013
29
2) Konvivial
: Tujuan Ilokusi
bersamaan atau bertepatan dengan
tujuan sosial. Pada fungsi ini sopan santun lebih positif bentuknya dan bertujuan mencari kesempatan untuk beramah-tamah. Misalnya: offer (menawarkan), promise (berjanji), volunteer (menawarkan (menawarkan diri), thank (berterimakasih), (berterimakasih), apologize (minta maaf).
6/10/2013
3) Kolaboratif
: Tujuan ilokusi tidak menghiraukan tujuan sosial atau tidak melibatkan sopan santun, karena karena pada fungsi ini sopan santun tidak relevan. Misalnya: affirm (menguatkan), allege (menduga), assert forecast (meramalkan), predict (menegaskan), forecast (memprediksi), announce (mengumumkan).
4) Konfliktif
: Tujuan ilokusi bertentangan dengan tujuan sosial. sosial . Pada fungsi ini unsur sopan santun tidak ada sama sekali , karena fungsi ini pada dasarnya bertujuan menimbulkan kemarahan. Misalnya: Mengancam, menyumpahi, menuduh, dan memarahi.
30
Pembagian di atas berdasarkan fungsi. Seorang pakar dalam bidang ini, J.R Searle (1979), telah mengklasifikasikan tindak ilokusi berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut: 1) Asertif (assertives): pada ilokusi ini penutur terikat pada kebenaran proposisi yang diungkapkan. Dari segi sopan santun ilokusi-ilokusi ini cenderung netral, yakni termasuk pada kategori fungsi kolaboratif. 2) Direktif ( directives): ilokusi ini bertujuan bertujuan menghasilkan suatu efek efek berupa tindakan yang dilakukan oleh lawan tutur. tutur. Jenis ilokusi ini sering dimasukkan ke dalam kategori kompetitif. 3) Komisif (commissives): pada ilokusi ini penutur terikat pada suatu tindakan di masa depan. Jenis ilokusi ini cenderung berfungsi menyenangkan (konvivial) dan kurang bersifat kompetitif, karena tidak mengacu pada kepentingan penutut tetapi pada kepentingan lawan tutur. tutur.
6/10/2013
31
4) Ekspresif (expressives) : fungsi ilokusi ilokusi ini adalah mengungkapkan mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Seperti ilokusi komisif, ilokusi ekspresif cenderung menyenangkan (konvivial), karena itu secara secara instrinsik ilokusi ini sopan. 5) Deklaratif (declarations): adalah ilokusi ilokusi yang bila performansin performansinya ya berhasil akan menyebabkan korespondensi yang baik antara isi proporsional dengan realitas. Misalnya: declare (menyatakan), name (menamakan), baptize (membaptis), sentence (menjatuhkan hukuman).
6/10/2013
32
Prinsip Kerja Sama Pikirkan adegan berikut. Ada seorang perempuan sedang duduk di bangku taman dan seekor anjing besar sedang menelungkup di depan bangku itu. Kemudian seorang laki-laki datang dan duduk di bangku itu. Man Woman Man Woman
6/10/2013
: Does your dog bite?. (apakah anjingmu galak) : No (tidak). : Ouh! Hey! You said your dog doesn’t bite’. : he doesn’t. But that’s not my dog. (memang tidak. Tetapi itu bukan anjing saya).
33
Di dalam komunikasi yang wajar agaknya dapt diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada lawan bicaranya, dan berharap lawan bicaranya dapat memahami apa yang hendak dikomunikasikan itu. Untuk itu, penutur selalu berusaha agar tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, dan mudah dipahami, padat dan ringkas, dan selalu pada persoalan, sehingga tidak menghabiskan waktu lawan bicaranya. Jadi, secara ringkas dapat diasumsikan bahwa ada semacam prinsip kerja sama yang harus dilakukan pembicara dan lawan bicara agar proses komunikasi itu berjalan secara lancar. Grice (1975:45) mengemukakan bahwa di dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama itu, setiap penutur penutur harus mematuhi mematuhi 4 maksim maksim percakapan percakapan (conversational maxim), yakni maksim kuantitas (maxim of ), maksim kualitas (maxim of quality ), ), maksim relevansi quantity ), (maxim of relevance), dan maksim pelaksanaan ( maxim of ). manner ).
6/10/2013
34
Rumusan prinsip kerjasama tersebut bunyinya sebagai berikut: make your conversational contribution such as is required, at the stage at which it occurs, by the accepted purpose or direction of the talk exchange in which you are engaged (berikanlah kontribusi anda dalam percakapan sesuai dengan kebutuhan, pada tingkat di mana percakapan tersebut berlangsung, berlangsung , sesuai dengan maksud dan tujuan dimana anda terlibat). Selanjutnya, prinsip kerjasama ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam empat maksim sebagai berikut: A. Maxim of quantity : 1)make your information as informative as required (for the current purpose of exchange), 2) do not make your contribution more kuantitas: informative than is required. (maksim 1)berikanlah informasi anda sesuai kebutuhan dalam rangka tujuan atau maksud pertuturan; 2)jangan memberikan informasi informasi yang yang berlebihan melebihi kebutuhan). kebutuhan).
6/10/2013
35
B. Maxim of quality: 1) do not say what you believe to be false, 2) do not say that for which you lack adequat adequate e evidence. (maksim kualitas: 1) jangan mengatakan sesuatu yang tidak benar; 2)jangan mengatakan sesuatu yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara memadai). C. Maxim of Relevance: be relevant . (maksim bergayut: harap relevan). D. Maxim of Manner: 1)avoid obscurity of expression, 2)avoid ambiguity, 3)be brief, 4)be orderly. (maksim cara: 1) hindari ungkapan yang tidak jelas; 2) hindari ungkapan yang membingungkan; 3) hindari ungkapan berkepanjangan; berkepanjangan; 4)ungkapkan 4)ungkapkan sesuatu secara runtut). 6/10/2013
36
Maksim kesopanan Leech Sebagai retorika interpersonal pragmatik membutuhkan prinsip lain, yakni prinsip kesopanan (politeness principle). Prinsip kesopanan memiliki beberapa maksim, yakni maksim kebijaksanaan atau kearifan (tact maxim), maksim kemurahan atau kedermawanan (generosity maxim), maksim pujian maxim), (approbation maksim kesepakatan (agreement maxim), maksim kerendahan hati (modesty maxim), dan maksim simpati ( sympathy maxim). 6/10/2013
37
a.
Maksim Maksim Keari Kearifa fan n (ta (tact ct max maxim) im) (dalam (dalam iloku ilokusisi-ilo iloku kusi si direk direktif tif dan komisif). (1) Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin. (2) Buatlah keuntungan orang sebesar mungkin. merugikan orang lain kurang sopan example: peel these potatoes (kupas kentang ini) hand me the newspaper (berikan saya surat kabar itu) sit down (duduk) look at that (lihatlah itu) enjoy your hollyday (nikmatilah liburanmu) have another sandwich (makanlah sepotong lagi)
menguntungkan 6/10/2013
orang lain
lebih sopan 38
ketidaklangsungan
kurang sopan
Answer the phone (angkat telepon). I want you to answer the phone. phone. (saya ingin kamu angkat telepon). Will you answer the phone?. phone?. (maukah anda mengangkat mengangkat telepon?). Can you answer the phone?. phone?. (dapatkah anda mengangk me ngangkat at telepon?). Would you mind answering the phone? phone?.. (apakah anda keberatan keberatan mengangkat telepon?). Could you possibly answer the phone?. phone? . (apa mungkin anda mengangkat mengangkat telepon?). 6/10/2013
Lebih sopan 39
b. Maksim Maksim kedermaw edermawana anan n (dalam (dalam iloku ilokusisi-ilo iloku kusi si direkt direktif if dan komisif) (1) Buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin. (2) Buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin. example: i can lend you my car. (saya dapat meminjamkan mobilku kepadamu). you must come and have dinner with us. (kamu harus datang makan malam di rumah kami). i could lend you my bicycle, if you like. like . (saya dapat meminjamkan sepeda saya kepadamu, kalau kamu mau). Bandingkan dengan you could borrow my bicycle, if you like. like . (kamu dapat pinjam sepeda saya, kalau kamu mau).
6/10/2013
40
c. Maksim Maksim pujian pujian (dalam (dalam iloku ilokusisi-ilo iloku kusi si eksp ekspre resif sif dan aserti asertif) f) (1) kecamlah orang orang lain sesedikit mungkin. (2) pujilah orang lain sebanyak mungkin. example
: A : Her performance was outstanding! (penampilannya bagus sekali!) B : Yes wasn’t it? (ya, memang!)
6/10/2013
41
d. Maksim Maksim ker kerend endaha ahan n hati hati (ilok (ilokusi usi ekspr ekspresi esiff dan aser asertif) tif) (1) pujilah diri sendiri sesedikit mungkin. (2) kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin. example
: A : They were so kind to us. (mereka baik sekali kepada kita). B : Yes they were. were. (ya, betul).
e. Ma Maks ksim im kes kesep epak akat atan an (ilo (ilok kusi usi aser aserti tif) f) (1) Usahakan agar ketidakkesepakatan antara diri dan lain terjadi sesedikit mungkin. (2) Usahakan agar kesepakatan antara antara diri dengan lain terjadi sebanyak mungkin.
6/10/2013
42
Example:
A: It was interesting exhibition, wasn’t it?.
(pamerannya (pamerannya menarik bukan?.) B: No, it was very uninteresting. uninteresting. (Tidak, pamerannya sangat sangat tidak menarik.) A: English is difficult difficult language language to to learn. (bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari.) B: True, but the grammar grammar is quite easy. easy. (betul, tetapi tetapi tata bahasanya cukup mudah.)
6/10/2013
43
f.
Maks Ma ksim im Simp Simpat atii (ilo (ilok kusi usi aser aserti tif) f).. (1) Kurangilah rasa antipati antara diri dengan lain hingga sekecil mungkin. (2) Tingkatkan rasa rasa simpati sebanyak-banyaknya antara diri dan lain. Example:
I’m terribly sorry to hear that your cat died.
(saya sangat menyesal mendengar bahwa kucingmu mati. Perhatikan Perhatikan dan Bandingkan! 1. I’m terribly sorry to hear about your cat.
(saya sangat menyesal mendengar tentang kucingmu.) 2. I’m delighted to to hear about your cat.
(saya (saya senang sekali mendengar tentang kucingmu.) 6/10/2013
44
Parameter Parameter Pragmatik Telah dijelaskan bahwa semakin panjang bentuk tuturan maka semakin pula keinginan penutur untuk berlaku sopan kepada lawan tuturnya. Berkaitan dengan sopan santun, bila dicermati secara seksama, penutur sebenarnya tidak semena-mena mengutarakan bentuk-bentuk tuturan yang memiliki tingkat kesopanan yang berbeda-beda itu. Misalanya tuturan “apakah anda bersedia menyapu lantai ini ? ini ? Tidak akan dipilih oleh tuan rumah untuk menyuruh pembantunya. Dia dalam hal ini akan lebih senang menggunakan “sapulah lantai ini ”. Dan misal yang lain yang dituturkan oleh seorang direktur kepada sekretarisnya “ would you like to type these letters (apakah anda mau mengetik suratsurat ini)” ini)”. Jika tuan rumah dan direktur lebih memilih bentuk tuturan yang panjang maka dianggap tidak sopan, karena dianggap tidak mengenakkan pembantu dan sekretaris. 6/10/2013
45
hal-hal yang mengatur strategi pemilihan bentuk-bentuk yang memiliki tingkat kesopanan yang berbeda ini disebut parameter pragmatik ( pragmatic pragmatic parameter ). ). Parameter pragmatik harus diamati secara cermat agar lawan tutur tidak merasa kehilangan muka ( face face). face) adalah citra diri (self image) yang harus diperhatikan Muka ( face oleh lawan tutur. Muka yang dimiliki oleh penutur memiliki dua kemungkinan, yakni muka positf ( positive face) dan muka negatif (negative face). Muka positif terwujud bila ide-ide, atribut, milik, prestasi, tujuan yang dimiliki oleh seseorang dihargai oleh lawan tuturnya. Muka negatif adalah keinginan seseorang untuk tidak diserang, diejek, atau dihinakan oleh lawan tuturnya. Seseorang pembantu tidak akan merasa terhina bila majikannya berkata “bersediakah anda menyapu lantai kamar ini ” ini ” karena wajah positif yang ditawarkan tuannya tidak sesuai dengan atribut, prestasi, atau milik lawan bicaranya. 6/10/2013
46
Brown dan Levinson (1978)menunjukkan secara meyakinkan bahwa penutur mempergunakan strategi linguistik yan berbeda-beda di dalam memperlakukan secara wajar lawan tuturnya. Dalam hal ini Brown dan Levinson mengidentifikasikan 4 strategi dasar . Keempat strategi ini harus dikaitkan dengan tiga parameter pragmatik berikut: 1. Tingkat jarak sosial. 2. Tingkat status sosial. 3. Tingkat peringkat pering kat tindak tutur. tutur.
6/10/2013
47
Strategi 1
: Kurang sopan digunanakan kepada teman akrab. Got any change.
Strategi 2
: agak sopan digunakan kepada teman yang (belum) begitu akrab. Hey, Harry, have you got any change?
Strategi 3
: Lebih sopan digunakan kepada orang belum dikenal.
yang
I am sorry to trouble you, but do you by any chance have change chang e of a dollar dollar..
Strategi 4
: Paling sopan kepada orang yang berstatus berstatus sosial lebih tertinggi. it’s so embarasing , but I don’t have enaugh change.
6/10/2013
48
Deiksis Kata deiksis berasal dari kata Yunani deiktikos yang berarti “hal penunjukkan secara langsung ”. Sebuah kata dikatan bersifat deiktis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu (Parker, 1986:38). example: ada seorang tamu hotel di negara negara asing yang sedang berada di kamarnya. Tiba-tiba ada ketukan di pintu kamarnya, dan dia bertanya “who is there” there”, serta dijawab me””. Bagi tamu hotel tersebut, kata me tidak dengan “it’s me memperjelas siapa penuturnya, kerena me menunjuk pada seseorang yang bagi tamu tersebut juga tidak jelas. Dengan demikian me adalah kata deiktis atau merupakan deiksis, dan menunjukkan pada diri orang yang mengucapkann m engucapkannya. ya.
6/10/2013
49
Levinson (1983:62) menyebutkan bahwa dalam bahasa Inggris deiksis dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu deiksis persona “ person deixis deixis””, deiksis ruang “ place deixis deixis”” dan deiksis waktu “time deixis” deixis”. Adapun defenisi defenisi yang diberikan untuk menjelaskan perbedaan masing-masing deiksis adalah sebagai berikut: person deixis concerns concerns the encoding encoding of the the participants participants in the speech event in which the utterance in question is delivered. Place dixis concerns the encoding of spatial locations relative to the locations of the participants in the speech event. Time deixis concerns the encoding of temporal points and spans relative to the time at which an utterance was spoken (or a written message inscribed).
6/10/2013
50
“deiksis persona berhubungan dengan pemahaman mengenai peserta pertuturan dalam situasi pertuturan di mana tuturan tersebut dibuat. Dieksis tempat berhubungan dengan pemahaman lokasi atau tempat yang dipergunakan peserta pertuturan dalam situasi pertuturan. Deiksis waktu berhubungan dengan pemahaman titik ataupun rentang waktu saat tuturan dibuat (atau pada saat pesan tertulis dibuat)”.
6/10/2013
51
1. Deiksis Waktu Deiksis waktu paling sering di kodekan dalam bahasa Inggris dalm berbagai kata keterangan seperti “now” dan “then” dan dalam istilah-istilah penanggalan (istilah-istilah yang didasarkan pada kalender) seperti “yesterday”, “today”, dan tomorrow. Namun karena mengkodekan unit-unit unit-u nit waktu yang berbeda, maka istilah-istilah ini dapat melakukannya dengan suatu cara yang mengacu pada bagian –bagian yang lebih besar atau lebih kecil dalam unit-unit tersebut. d ay (bagian besar) Misalanya: Yesterday was a glorius day (kemarin adalah hari yang luar biasa) The explosion occurred yesterday (bagian kecil)
(ledakan itu terjadi kemarin)
6/10/2013
52
Acuannya masih dapat dibuat pada rentetan waktu yang lebih kecil atau lebih besar. Perhatikan contoh di bawah ini: Leave now! (pergi sekarang!). The shop is open now (sekarang tokonya buka). He is now a consultant psychiatrist.
(sekarang dia menjadi konsultan konsultan psikiatri).
6/10/2013
53
3. Deiksis Te Tempat Konsep tentang jarak sangat berhubungan dengan deiksis tempat. Yaitu tempat hubungan antara orang dan benda yang ditunjuk. Untuk perbedaan mendasar ini, bahasa Inggris kontemporer hanya memakai dua kata keterangan “here (disini), untuk jarak dekat ” dan there (disana), untuk jarak jauh”. example: Bring that here and take it there. Place it here. Place it there. Dalam teks-teks teks-teks lama dan dalam beberapa beberapa dialek, dapat ditemukan seperangkat ungkapan deiksis yang jauh lebih banyak. banyak. Walaupun “younder ” (lebih jauh dari penutur) masih dipakai, kata-kata seperti “hither ” (ditempat ini) dan “thence” (dari tempat itu) sekarang kederangannya tidak dipakai lagi. 6/10/2013
54
Praanggapan/presupposition •
George Yule (1996:43) Presuposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan. ex: Mary’s brother bought three horses. (saudara laki-laki Mary membeli 3 ekor kuda). ketika menuturkan tuturan diatas tentunya penutur diharapkan memiliki praanggapan bahwa seseorang yang bernama Mary Mary ada dan dia memiliki seorang saudara lakilaki. Penutur juga menyiman praanggapan yang lebih khusus bahwa Mary hanya memilikim seorang saudara laki-laki dan memiliki banyak uang.
6/10/2013
55
•
Wijana (2010: 37) menjelaskan bahwa sebuah kalimat dinyatakan mempresuposisikan mempres uposisikan kalimat yang lain jika ketidak benaran kalimat yang kedua (kalimat yang dipresuposisikan) mengakibatkan kalimat pertama (kalimat yang mempresuposisikan) tidak dapat dikatakan benar atau salah. Misalnya: “Istri pejabat itu cantik sekali” mempresuposisikan pejabat tersebut mempunyai istri. Bila pejabat tersebut mempunyai istri, kalimat tersebut dapat dinilai benar dan salahnya.
6/10/2013
56
•
•
Dalam beberapa pembahasan tentang konsep, presuposisi dibicarakan sebagai hubungan antara dua proposisi. Jika kita mengatakan mengatakan bahwa kalimat dalam (2a) mengandung proposisi P dan kalimat dalam (2b) mengandung prosisi Q , maka dengan menggunakan simbol >> yang berarti “yang dipraanggapkan”, kita dapat menggambarkan hubungan itu dalam (2c). (2) a. Mary’s dog is cute (Anjing Mary itu cantik cantik = P b. Mary has a dog (Mary mempunyai seekor anjing) = Q c. P >> Q Yang menarik, apabila kita balikkan kalimat dalam (2a) menjadi kalimat negatif/menyangkal (Tidak P), seperti dalam (3a), kita akan mendapakatkan bahwa hubungan presuposisi Q yang sama berlanjut dipresuposisikan oleh (Tidak P), sebagaimana ditunjukkan dalam (3c).
6/10/2013
57
(3) a. Mary’ Mary ’s dog isn’t cute (Anjing Mary tidak cantik) b. Mary has a dog (Mary mempunyai seekor seekor anjing
(=NOT P) (=Tidak P) (=Q) (=Q)
c. NOT P >> Q (TIDAK P >> Q). Sifat presuposisi ini biasanya dijelaskan sebagai kebenaran di bawah penyangkalan. Pada dasarnya, kebenaran di bawah penyangkalan berarti bahwa presuposisi suatu pernyataan akan tetap benar, walaupun kalimat pernyataan itu dijadikan menyangkal.
6/10/2013
58