I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondis yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya. (Simamora,2006 !ersoa !ersoalan lan lingku lingkunga ngan n yang yang selalu selalu menjad menjadii isu besar besar di hampir hampir seluruh seluruh "ilaya "ilayah h perkotaan adalah masalah sampah. #aju pertumbuhan ekonomi di kota dimungkinkan menjadi daya tarik luar biasa bagi penduduk untuk hijrah ke kota (urbanisasi. $kibatnya jumlah penduduk semakin membengkak, konsumsi masyarakat perkotaan melonjak, yang pada akhirnya akan mengakibatkan jumlah sampah juga meningkat. !ertambahan jumlah samp sampah ah yang yang tida tidak k diim diimba bang ngii deng dengan an peng pengel elol olaa aan n yang ang rama ramah h ling lingku kung ngan an akan akan menyebabkan terjadinya perusakan dan pencemaran. ( %utagalung, 200& D' D' )aka )akart rtaa seba sebaga gaii bu bu kota kota *ega *egara ra +epu +epubl blik ik ndo ndone nesi siaa merup erupak akan an kota kota megapolitan yang sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan sampah sebesar 6./,// ton. Dengan jumlah penduduk yang beraktifitas di )akarta terus bertambah disertai dengan dengan perubahan perubahan pola konsumsi konsumsi masyarakat masyarakat mengakibatka mengakibatkan n konsekuensi konsekuensi bertambahny bertambahnyaa 1olume sampah dan kontribusi beragamnya jenis sampah seperti sampah kemasan yang berbahaya danatau sulit diurai oleh proses alam. Selain itu, sebagian besar masyarakat )akarta masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Sehingga masyarakat dalam menangani sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. 'esadaran dan perilaku "arga )akarta untuk membuang sampah pada tempat sampah dan menjaga kebersihan dan keindahan kotanya belum sepenuhnya terlihat terbentuk dari tiap kepribadian "arganya baik penduduk tetap maupun maupun penduduk penduduk pendatang atau komuter. komuter. Dilain pihak, ketersediaan ketersediaan lahan yang semakin suli sulitt dan dan terb terbat atas as serta serta peng pengel elol olaa aan n sampa sampah h belu belum m sesu sesuai ai deng dengan an meto metoda da dan dan tekn teknik ik pengelolaan sampah yang ber"a"asan lingkungan. 'eadaan ini mendorong !emerintah !ro1in !ro1insi si D' )akart )akartaa berupa berupaya ya mencari mencari solusi solusi pengel pengelolaa olaan n persam persampah pahan an yang yang ramah ramah lingkungan. (Sudrajat,2006
Dengan adanya Undang-Undang + *omor 3 4ahun 2003 tentang !engelolaan Sampah dan !eraturan 5enteri Dalam *egeri *omor // 4ahun 200 tentang !edoman !engelolaan
Sampah,
paradigma
pola pengelolaan
sampah diharapkan tidak
lagi
mengandalkan pola kumpul angkut buang namun beralih ke pola pengurangan dan penanganan sampah sejak dari sumber. Tujuan
!raktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan limbah domestik yang berada di D' )akarta melalui studi literatur yang ada. II.
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah adalah semua at yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumahrumah maupun sisa proses industry. Sampah menurut Soekidjo (200& dalam 7ijayanti (200 ialah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia atau benda-benda padat yang tidak digunakan dalam kegiatan manusia dan dibuang. Sedangkan menurut 7%8 sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah terdiri dari 2 jenis berdasar karateristik kimia"inya yaitu sampah organic dan anorganik, sampah organic yaitu sampah yang tersusun atas bahan organic yang mudah di dekomposisi oleh lingkungan seperti sisa makanan, daun-daunan, maupun serat kayu atau selulousa. Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit didekomposisi oleh lingkungan mencakup bahan-bahan seperti plastic, kaca dan bahan sintesa lain yang membutuhkan "aktu yang cukup lama dalam proses degradasinya. !engelolaan menurut 'amus 9esar 9ahasa ndonesia yaitu proses yang memberikan penga"asan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.!engelolaan pada dasarnya merupakan pengendalian dan pemanfaatan semua sumber daya yang menurut suatu perencanaan diperlukan sebagai penyelesaian suatu tujuan tertentu. 5aka dapat disimpulkan bah"a pengelolaan sampah yaitu suatu proses pengendalian dan pemanfaatan yang berdasar hal perencanaan, pelaksanaan serta e1aluasi dalam menangani masalah sampah. +egulasi yang mengatur upaya pengelolaan sampah skala nasional termuat dalam Undang-Undang *o 3 4ahun 2003 tentang !engelolaan Sampah dan !eraturan !emerintah *o 3 4ahun 202 tentang !engelolaan Sampah +umah 4angga dan Sejenis +umah 4angga. !engelolaan sampah mencakup tiga hal pokok yaitu penyimpanan sampah, pengumpulan sampah dan pembuangan sampah. !enyimpanan sampah yaitu tempat sampah
sementara sebelum itu dikumpulkan dan dibuang. Dalam hal ini sebaiknya sampah disediakan tempat sampah yang berbeda jenisnya baik organic dan anorganik. !engumpulan sampah atau refuse collection merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan sampah dari tempat penyimpanan sebelum diangkat dan dibuang. !embuangan sampah merupakan suatu proses terakhir dalam pengelolaan sampah dimana kedalamannya termasuk pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan sampah. 'egiatan pembuangan biasanya dilakukan di 4!$ ( 4empat !embuangan $khir yang biasanya ditempatkan di daerah tertentu dan tidak mengganggu kegiatan manusia (7ijayanti 200. 5etode pengolahan sampah merupakan cara pengolahan sampah dengan berbagai teknik, terdiri dari berbagai teknik sesuai perlakuan yaitu seperti berikut (:handra 200& a. Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat. b. Incenaration atau insinerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secara besar-besaran dengn menggunakan fasilitas pabrik. c. Composting yaitu pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi at organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu, hasil akhirnya yaitu pupuk. d. Hog Feeding yaitu pemberian sejenis garbage kepada he"an ternak (misalnya; babi. !erlu diingat bah"a sampah basah harus diolah lebih dahulu (dimasak atau direbus untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis. e. Discharge to sewers dengan metose sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem pembuangan air limbah. 5etode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan air limbah memang baik. f. Dumping , Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang atau tempat sampah. g. Dumping in water , Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. $kibatnya, terjadi pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir. h. Individual Incenaration, !embakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk terutama di daerah pedesaaan. i. Recycling , !engolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau di daur ulang. :ontoh bagian sampah yang dapat di daur ulang, antara lain plastik, kaleng, gelas, besi, dan sebagainya.
j. Reduction, 5etode ini digunakan dengan cara menghancurkan sampah (biasanya dari jenis garbage sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian di olah untuk menghasilkan lemak. k. Salvaging , !emanfaatan sampah yang dipakai kembali misalnya kertas bekas. 9ahayanya adalah bah"a metode ini dapat menularkan penyakit. III.
METODOLOGI
!raktikum ini dilakukan dengan mengkaji informasi yang berasal dari literatur dan isu-isu yang ada. nformasi yang dikumpulkan kemudian dibandingkan dengan kebijakan terkait dan literatur yang ada. IV.
PEMBAHASAN
A. Manajemen Pengellaan Sam!a" #$ Jakarta %& Pem$la"an 'am!a" !emilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari
heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi beberapa golongan yang sifatnya homogen. !emilahan sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat digunakan dan dimanfaatkan. !emilahan sampah dilakukan di 4!$, karena ini akan memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap. 8leh sebab itu, pemilahan harus dilakukan di sumber sampah seperti perumahan, sekolah, kantor, puskesmas, rumah sakit, pasar, terminal dan tempat-tempat dimana manusia berakti1itas. !asal > !ermendagri *o. // 4ahun 200 . !emilahan sebagaimana dimaksud dalam !asal ? huruf a dilakukan melalui memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenis sampah. 2. !emilahan sampah dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga, ka"asan permukiman, ka"asan komersial, ka"asan industri, ka"asan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya. !enyediaan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di )akarta biasanya terdapat di ka"asan komersial, ka"asan industri, ka"asan khusus, fasilitas umum, dan fasilitas sosial. Untuk ka"asan permukiman dan rumah tangga, penyediaan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik jarang dilakukan. %al ini kurang sesuai dengan regulasi yang ada. (& Pengla"an 'am!a"
Sumber timbulan sampah di )akarta berasal dari pemukiman penduduk, pasar, toko, hotel atau penginapan, rumah makan atau restoran, sampah jalan dan drainase serta sampah yang berasal dari institusi umum lainnya. 4eknik pengelolaan sampah di )akarta meliputi pemilahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan sampah, dan pemrosesan akhir sampah. Selama ini sebagian besar beban urusan persampahan ditanggung oleh pemerintah kota, di mana pemerintah lebih banyak melayani masyarakat, mulai dari pengangkutan sampah sampai pada penyediaan lahan 4!S4!$. *amun seiring dengan perkembangan kota beserta permasalahannya, sudah selayaknya masyarakat kota juga ikut berperan serta mengelola sampah agar tugas pengelolaan sampah ini dapat ditanggung bersama-sama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Dari beberapa instansi kebanyakan menghasilkan sampah organik. Sampah organik tidak saja dapat diolah menjadi pupuk (biofertilier, tetapi juga bisa menjadi bioetanol dan biogas (sumber energi serta biopestisida mikroba yaitu untuk mengganti pestisida kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.Salah satu contoh dari pengelolaan sampah yaitu pembuatan kompos. Selain pembuatan kompos sampah tersebut digunakan sebagai pembangkit listrik. 9anyaknya sampah mengakibatkan susahnya pengelolaan untuk itu, cara utama dalam sebuah kota menyelesaikan masalah sampahnya pemusnahan dengan landfilling . !engelolaan sampah di )akarta sebagian sudah sesuai dengan UU *omor 3 4ahun 2003 tentang !engelolaan Sampah. )& Pemr'e'an ak"$r 'am!a" Sampah yang berada di D' )akarta sebagian besar diangkut dan diletakkan di
4empat !engolahan Sampah 4erpadu (4!S4 9antargebang di 'ota 9ekasi. %al ini dikarenakan !empro1 D' sudah melakukan kontrak dengan !emerintah 'ota 9ekasi. 4!S4 9antargebang dikelola oleh !4 @odang 4ua )aya (@4) dan !4 *a1igat 8rganic Anergy ndonesia (*8A selama > tahun. Sampah-sampah yang terkumpul di 9antargebang diproses menjadi beberapa bagian. Sampah organik sebagian dikomposkan untuk dijadikan pupuk. 4!S4 9antargebang sudah bisa menghasilkan 60 4on pupuk kompos setiap hari. Selain itu gas metan hasil pengomposan bahan organik digunakan untuk menghasilkan listrik >-6 57. Sampah-sampah plastik diproses untuk dijadikan bijih plastik. ndustri daur ulang plastik di 4!S4 9antargebang telah menghasilkan >-& 4on bijih plastik per hari.
B. Data T$m*ulan Sam!a" DKI Jakarta Ta"un (+%%
9erdasarkan data Dinas 'ebersihan 4ri"ulan 4ahun 20 4imbulan sampah dan sampah terangkut di > 7ilayah $dministrasi D' )akarta yaitu, 1olume sampah tertanggulangi dan 1olume sampah yang belum tertanggulangi sebesar. Data detail seperti pada tabel . Ta*el %. Vlume 'am!a" #$ , -$laa" a#m$n$'tra'$ DKI Jakarta Tr$-ulan I/ (+%%
N.
. 2. /. ?. >.
Suku D$na' Ke*er'$"an 0$laa" A#m$n$'tra'$ )akarta !usat )akarta Utara )akarta 9arat )akarta Selatan )akarta 4imur Jumla" Pr'enta'e
T$m*ulan 1m)2"ar$&
Tertanggulang$ 1m)2"ar$&
Belum Tertanggulang$ 1m)2"ar$&
>.?& ?.> 6.?0 >.66 6.// 23.>>
>.?& ?.>& >.>26 >.6?2 /.0 2>.06> 3&,0B
0 2 6? >? 2.?/0 /.?>0 2,0B
Sumber: Dinas Kebersihan emerintah rovinsi DKI !a"arta# Informasi Data engelolaan Kebersihan $riwulan I %&''
Data 'omposisi dan 'arakteristik Sampah D' )akarta 4ahun 20 Data komposisi dan karakteristik sampah di > 7ilayah $dministrasi D' )akarta, dari nformasi Dinas 'ebersihan 4ri"ulan 4ahun 200 yaitu, sampah organik sebesar >>,/&B dan sampah non organik sebesar ??,6/B, informasi lebih lengkapnya seperti terlihat pada tabel 2. Ta*el (. Km!'$'$ #an karakter$'t$k 'am!a" #$ , -$laa" a#m$n$'tra'$ DKI Jakarta (+%+
N . . 2. /. ?. >. 6. &. 3. . 0.
Jen$' Karakter$'t$k Sam!a"
8rganik $norganik 'ertas !lastik 'ayu 'ain C 4ekstil 'aret 'ulit 4iruan #ogam 5etal 'aca @elas Sampah 9ongkahan Sampah 9/ #ain-lain (9atu, !asir, dll Ttal
Per'enta'e 13&
>>,/& ??,6/ 20,>& /,2> 0,0& 0,6 0, ,06 , 0,3 ,>2 ?,6> 00
Sumber: Dinas Kebersihan emerintah rovinsi DKI !a"arta# Informasi Data engelolaan Kebersihan $riwulan I %&' !anuari()aret $ahun %&'&
V.
PENUTUP
Ke'$m!ulan
!engolahan sampah domestik di D' )akarta meliputi pengumpulan sampah dari sumber, pengangkutan menggunakan truk dari tempat penampungan sementara ke tempat penampungan akhir, pengolahan, dan pemrosesan akhir. !ermasalahan yang timbul adalah kurangnya pemilahan sampah sehingga menyulitkan dalam pengolahan selanjutnya. Selain itu sampah-sampah yang berasal di D' )akarta diproses di luar kota )akarta yaitu di 4!S4 9antargebang 9ekasi. !engelolaan sampah D' )akarta sudah cukup sesuai dengan UU + *omor 3 4ahun 2003. Saran
!erlu diciptakan sebuah ino1asi berupa teknologi yang dapat mengolah sampah di D' )akarta sehingga pengolahannya kelak tidak bergantung pada 4!S4 9antargebang di 9ekasi. Selain itu masyarakat )akarta perlu diinformasikan secara intensif tentang tata cara pengolahan sampah domestik secara mandiri sehingga dapat mengurangi 1olume sampah kota secara keseluruhan. VI.
DA4TA5 PUSTAKA
%utagalung, 5., 200&. 4eknologi !engolahan Sampah. 5ajari 5againe :hemical Angineering Students ndonesia. ndonesia. Simamora, S., dan Salundik, 2006. 5eningkatkan 'ualitas 'ompos. $gromedia !ustaka. )akarta. Sudrajat. %. +., 2006. 5engelola Sampah 'ota. !enebar S"adaya. )akarta.
:handra. 200&. 5etode !engelolaan Sampah dalam 5eminimalisir !enyakit 'ulit. 5edan ; Uni1ersitas Sumatera Utara. 7ijayanti !utri Dianing. 200. %ubungan 'epadatan #alat dengan 5etode !embuangan Sampah. Skripsi. Depok ; Uni1ersitas ndonesia.