PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KARET
DOSEN PEMBIMBING : NOPI STIYATI P., S.Si, M.T
OLEH : NIDYA PRASTIWI
H1E108034
PROGAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
2010
ABSTRAK
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk menanggulangi kerusakan lingkungan hidup sejak tahun 1980, namun demikian degradasi lingkungan lingkungan hidup masih dirasakan dirasakan saat ini. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan ini adalah akibat pencemaran terhadap lingkungan yang dapat menyebabkan menurunn menurunnya ya kualita kualitass lingkun lingkungan gan hidup hidup adalah adalah bersal bersal dari dari kegiata kegiatan n indust industri, ri, yaitu yaitu pembuangan limbah industri yang belum memenuhi baku mutu lingkungan. Saat ini kondisi pabrik karet sebagian besar berada di daerah yang cukup padat pemukimannya, kapasitas produksinya semakin hari semakn besa, lahan yang tersedia untuk mengolah limbah, rata-rata tidak mencukupi karena volume air yang digunakan semakin besar dan kualitas limbah semakin kotor dan upaya pabrik secara sendiri sendi sendiri ri me mela laku kuka kan n pemi pemili lihan han bahan bahan baku baku yang yang bersi bersih h untu untukk me mempe mperba rbaik ikii mutu mutu,, meningka meningkatka tkan n efesie efesiensi, nsi, mengura mengurangi ngi pemakai pemakaian an air dan pencemar pencemaran an yang yang kurang kurang berhasil. Kata Kunci : Limbah, Karet
ABSTRACT
Various efforts have been made the central and local governments to tackle environmental damage since 1980, however, the environmental degradation is still felt today. One cause of this environmental damage is the result of environmental pollution that can cause environmental degradation is bersal of indstri activities, ie industrial waste embuangan not meet environmental quality standards. Curr Curren entt cond condit itio ion n of most most of the the rubb rubber er fact factor oryy in the the area area quit quitee dens densee settlements, increasing its production capacity besa semakn day, land is available to process the waste, the average is not sufficient because the volume of water used more and more dirty waste quality and effort in the factory its own conduct elections a clean raw material to improve quality, increase efficiency, reduce water consumption and pollution are less successful. Keywords : Waste, Rubber
PENDAHULUAN Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan lahan perkebunan karet terluas di dunia. Namun bila ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Malays Malaysia. ia. Ini memper memperli lihatk hatkan an kurang kurang efisie efisienny nnyaa pengola pengolahan han karet karet di Indone Indonesia sia selama ini. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat dapat juga juga diprod diproduks uksii secara secara sintet sintetis. is. Sumber Sumber utama utama barang barang dagang dagang dari dari latex latex yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k menc mencip ipta taka kan n kare karett adal adalah ah poho pohon n kare karett Heve Heveaá aá bras brasil ilie iens nsis is (Euphorbiaceae). Ini dilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan memberikan respons yang menghasilkan lebih banyak latex lagi. Pohon jenis lainnya yang mengandung lateks termasuk fig, euphorbia dan dandelion.. Lebih dari setengah produksi karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih tetap diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer. Karet hypoallergenic dapat dibuat dari Guayule. Eksperimen awal dari pengembangan karet sintetis membawa ke penemuan Silly Putty. Karet alam (polyisoprene) termasuk ke dalam elastomer yaitu bahan yang dapat direnggangkan dan dapat kembali seperti bentuk semula. Selain karet alam, terdapat beberapa bahan yang juga termasuk elastomer yaitu polybutadiene, polyisobutylene dan polyurethanes, yang ketiganya merupakan polimer sintetis. Elastomer memiliki potensi yang besar dalam dunia industri karena memiliki sifat keliatan dan kelekatan yang tinggi, elatisitas tinggi, daya tarik yang kuat, daya lengket yang baik dan daya pegas yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut polyisoprene banyak dimanfaatkan untuk membuat sepatu boot tahan air, bola dan peluru karet. Molekul karet alam terbentuk melalui reaksi adisi monomer-monomer isoprene secara teratur yang terikat secara “kepala ke ekor”, memiliki susunan geometri 98% cis1,4 dan 2% trans-1,4 dengan berat molekul berkisar antara 1-2 juta dan mengandung sekitar 15.000-20.000 ikatan tidak jenuh. Karet Karet alam alam dihasi dihasilka lkan n dari dari tanama tanaman n karet karet Hevea Hevea brasil brasilien iensis sis.. Tanama Tanaman n karet karet termasuk termasuk tanaman tahunan tahunan yang tergolong dalam famili Euphorbiaceae, Euphorbiaceae, tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah (0-400 dpl) dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun dan mampu hidup di lahan dengan keasaman tinggi (pH 4.0-4.5), pada tanah bersolum dalam dan miskin hara. Untuk mendapatkan karet alam, dilakukan penyadapan terhadap batang pohon tanaman karet hingga dihasilkan getah kekuning-kuningan yang disebut dengan lateks. Lateks merupakan cairan atau sitoplasma yang berisi ±30% partikel karet. Pada tanaman karet, lateks dibentuk dan terakumulasi dalam sel-sel pembuluh lateks yang tersusun pada setiap jaringan bagian tanaman, seperti pada bagian batang dan daun. Penyadapan lateks dapat dapat dilakuk dilakukan an dengan dengan mengir mengiris is sebagi sebagian an dari dari kulit kulit batang batang.. Penyad Penyadapa apan n ini harus harus dilakukan dilakukan secara hati-hati hati-hati karena kesalahan dalam penyadapan penyadapan dapat membahayakan membahayakan bahkan mematikan pohon karet.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi lateks dalam penyadapan antara lain arah dan sudut kemiringan, panjang irisan sadap, letak bidang sadap, kedalaman irisan sadap, sadap, ketaba ketabalan lan irisan irisan sadap, sadap, frekue frekuensi nsi penyad penyadapa apan n dan waktu waktu penyada penyadapan. pan. Waktu Waktu penyadapan yang baik adalah dilakukan sepagi mungkin sekitar pukul 05.00-07.30. Secara umum dalam lateks karet yang segar mengandung 20-60% karet, 0.3-0.7 % abu, 1-2% protein, protein, 2% resin resin atau lipid dan 33-75% air. Adapun menurut Tangpakdee Tangpakdee (1998) lateks jika disentrifugasi pada 54.000 g (gravitasi) selama 1 jam akan terpisahkan menjadi beberapa komponennya yaitu fraksi karet, frey wyssling, serum C (sitosol) dan fraksi bawah yang terdiri atas partikel lutoid. Fraksi karet sebanyak 37% mengandung protein, fosfolipid, sterol ester, lemak dan resin, sedangkan frey wyssling mengandung karotenoid, karotenoid, plastokromanol plastokromanol,, dan lipid. lipid. Fraksi Fraksi frey wyssling wyssling ini berwarna kuning dan mengandung partikel-partikel berbentuk spiral dengan diameter 3-6µm. Serum C adalah cairan bening yang merupakan sitosol dari sel pembuluh lateks, mengandung berbagai persenyawaa persenyawaan n antara antara lain sukrosa, protein dan asam-asam asam-asam organik. Fraksi bawah terdiri terdiri atas protein, fosfolipid, sterol, trigonolein, labikuinon dan argothionin. Fraksi ini banyak mengandung lutoid yang mengandung protein karet, lipid, ion Ca dan ion Mg. Karet alam adalah jenis karet pertama yang dibuat sepatu. Sesudah penemuan proses vulkanisasi yang membuat karet menjadi tahan terhadap cuaca dan tidak larut dalam dalam minyak minyak,, maka maka karet karet mulai mulai digema digemari ri sebagai sebagai bahan bahan dasar dasar dalam dalam pembua pembuatan tan berbagai macam alat untuk keperluan dalam rumah ataupun pemakaian di luar rumah seperti sol sepatu dan bahkan sepatu yang semuanya terbuat dari bahan karet. Usaha-usaha Usaha-usaha menggunakan menggunakan karet untuk sepatu selalu selalu gagal karena karet manjadi manjadi kaku di musim hujan dan lengket serta berbau di musim panas seperti yang pernah dila dilakuk kukan an oleh oleh Roxbu Roxbury ry Indi Indian an Rubb Rubber er Comp Compan any y pada pada tahun tahun 1833 1833 deng dengan an cara cara mela melaru rutk tkan an kare karett alam alam terp terpen enti tin n dan dan menca mencamp mpur urny nyaa deng dengan an hita hitam m karb karbon on untu untuk k menghasilkan karet keras yang tahan air. Struktur dasar karet alam adalah rantai linear unit isoprene (C5H8) yang berat molekul rata-ratanya tersebar antara 10.000 – 400.000. Sifat-sif Sifat-sifat at mekanik yang baik dari karet alam menyebabkann menyebabkannya ya dapat digunakan untuk berbagai keperluan umum seperti sol sepatu dan telapak ban kendaraan. Pada suhu kamar, karet tidak berbentuk kristal padat dan juga tidak berbentuk cairan. Perbedaan karet dengan benda-benda lain, tampak nyata pada sifat karet yang lembut, fleksibel dan elastis. Sifat-sifat ini memberi kesan bahwa karet alam adalah suatu bahan semi cairan alamiah atau suatu cairan dengan kekentalan yang sangat tinggi.Namun begitu, sifat-sifat mekaniknya menyerupai kulit binatang sehingga harus dimastikasi untuk memutus rantai molekulnya molekulnya agar menjadi menjadi lebih pendek. Proses Proses mastikasi ini mengurangi mengurangi keliatan atau viskositas karet alam sehingga akan memudahkan proses selanjutnya saat bahan-bahan lain ditambahkan. Karet semakin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, dalam rumah tangga, perusahaan perusahaan dan sebagainya. sebagainya. Hal ini yang mendorong mendorong kegiatan kegiatan industri industri karet semakin tinggi pula limbah yang akan dihasilkan dari produksi tersebut. Baik itu limbah padat maupun limbah cairnya. Pengelolaan limbah karet ini harus ditangani dengan sebaik baiknya, karena sangat berdampak pada lingkungan sekitar. Limbah dari hasil produksi karet ada yang dapat di manfaatkan kembali dan ada pula yang mana harus benar-benar di buang agar tidak mengganggu kualitas lingkungan.
Dalam jurnal ilmiah ini dimuat tentang sumber, karakteristik, dan dampak limbah industri karet, teknologi proses karet, konsep pengolahan limbah industri karet. Batasan Masalah Limbah dari hasil produksi karet harus ditangani secara baik dan benar. Semakin tinggi produktivitas penghasil karet semakin tinggi pula limbah yang akan dihasilkan. Memang sebagian limbah masih dapat digunakan manfaatnya, seperti limbah karet yang berunsur bagus untuk menyuburkan tanaman. Dan ada pula limbah karet cair yang harus dibuang sampai-sampai harus dibuat kolam limbah dari hasil produksi karet tersebut. Ruang Ruang ling lingkup kup pemb pembah ahas asan an dalam dalam pedma pedman n ini ini meli melipu puti ti:: ident identif ifik ikas asii sumb sumber er dan karakt karakteri eristi stik k dan dampak dampak limbah limbah indust industri ri karet, karet, teknol teknologi ogi proses proses karet, karet, dan konsep konsep pengolahan limbah industri karet.
Tujuan
Tujuan Tujuan penuli penulisan san makala makalah h ini adalah adalah mengid mengident entifi ifikas kasii pengel pengelola olaan an limbah limbah industri karet. Metode Penulisan
Jurnal ilmiah ini bersifat diskriptif yang akan mengkaji industri karet beserta pengelolaan limbah karet tersebut. Penyusunan makalah dilakukan dilakukan dengan studi pustaka, melalui tahapan pengumpulan pustaka yang diambil dari internet dan literature, data-data pendukung dan pembuatan jurnal ilmiah.
TINJAUAN PUSTAKA Industri Karet
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan perdagangan internasional internasional adalah para atau atau Heve Heveaa bras brasil ilie iens nsis is (suk (suku u Euph Euphor orbi biac acea eae) e).. Bebe Bebera rapa pa tumb tumbuh uhan an lain lain juga juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota suku ara-ar ara-araan aan (misal (misalnya nya bering beringin) in),, sawo-s sawo-sawo awoan an (misal (misalnya nya getah getah perca perca dan sawo sawo manila), manila), Euphorbiaceae Euphorbiaceae lainnya, lainnya, serta dandelion. dandelion. Pada masa Perang Perang Dunia II, sumbersumbersumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet dari para. Sekarang, getah perca perca dipakai dipakai dalam dalam kedokte kedokteran ran (gutt (guttaper apercha) cha),, sedang sedangkan kan lateks lateks sawo sawo manila manila biasa biasa dipakai untuk permen karet (chicle). (chicle). Karet industri industri sekarang dapat diproduksi diproduksi secara sintetis dan menjadi saingan dalam industri perkaretan. Banyak Banyak sifatsifat-sif sifat at karet karet alam alam ini yang yang dapat dapat member memberika ikan n keuntu keuntunga ngan n atau atau kemudahan dalam proses pengerjaan dan pemakaiannya, baik dalam bentuk karet atau kompon kompon maupun maupun dalam dalam bentuk bentuk vulkani vulkanisat sat.. Dalam Dalam bentuk bentuk bahan bahan mentah mentah,, karet karet alam alam sangat sangat disuka disukaii karena karena mudah mudah menggu menggulun lung g pada pada roll roll sewakt sewaktu u dipros diproses es dengan dengan open open
mill/penggiling terbuka dan dapat mudah bercampur dengan berbagai bahan-bahan yang diperl diperlukan ukan di dalam dalam pembua pembuatan tan kompon. kompon. Dalam Dalam bentuk bentuk kompon kompon,, karet karet alam alam sangat sangat mudah dilengketkan satu sama lain sehingga sangat disukai dalam pembuatan barang barang yang perlu dilapis-lapiskan sebelum vulkanisasi dilakukan. Keunggulan daya lengket inilah yang menyebabkan karet alam sulit disaingi oleh karet sintetik dalam pembuatan karkas untuk ban radial ataupun dalam pembuatan sol karet yang sepatunya diproduksi dengan cara vulkanisasi langsung. Karet alam mengandung beberapa bahan antara lain: karet hidrokarbon, protein, lipid netral, lipid polar, karbohidrat, garam anorganik, dll. Protein dalam karet alam dapat mempercepat vulkanisasi atau menarik air dalam vulkanisat. Beberapa lipid ada yang merupakan bahan pencepat atau antioksidan. Protein juga dapat meningkatkan heat build up tetapi dapat juga meningkatkan ketahanan sobek. Karet alam lama kelamaan dapat meningkat viskositasnya atau menjadi keras. Ada jenis karet alam yang sudah ditambah bahan garam hidroksilamin sehingga tidak bisa mengeras dan disebut karet CV (contant viscosity). Karet alam bisa mengkristal pada suhu rendah (misalkan -26°C) dan bila ini terjadi, diperlukan pemanasan karet sebelum diolah pabrik barang jadi karet.
Sumber Limbah Industri Karet
Apabila dilihat dari tahapan poduksi baik dari bahan baku berasal dari lateks dan bahan olahan karet rakyat (bokar), maka limbah yang terbentuk pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Kualitas bahan baku berpengaruh terhadap terhadap tingkat tingkat kuantitas kuantitas dan kualitas kualitas limbah yang akan terjadi dengan rincian rincian sebagai berikut : 1. makin kotor bahan karet olahan akan mkin banyak air yang diperlukan untuk proses pembersihannya, sehingga debit limbah cairpun meningkat. 2. makin kotor dan makin tinggi kadar air dari bahan baku karet olahan, akan makin mudah terjadinya pembusukan, sehingga kuantitas limbah gas/bau pun meningkat. 3. bahan baku karet olahan yang kotor menyebabkan kuantitas lumpur, tatal dan pasir relatif tinggi. Pember Pembersih sihan an dilakuk dilakukan an melalu melaluii pengeci pengecilan lan ukuran ukuran,, proses proses ini juga juga bertuj bertujuan uan untuk untuk memper memperbes besar ar luas luas pemukaa pemukaan n karet karet agar agar waktu waktu pengeri pengeringan ngan relati relatiff singkat singkat.. Dengan Dengan demikian, limbah yang terbentuk dominan berbentuk limbah cair. Sumber Sumber limbah limbah cair cair dapat dapat dikate dikategor gorika ikan n dari dari proses proses produk produksi si dengan dengan rincia rincian n sebagai berikut: 1. Bahan baku olahan karet rakyat
Bahan baku karet rakyat berbentuk koagulum (bongkahan) yang telah dibubuhi asam semut, dan banyak mengandung air dan unsur pengotor dari karet baik disengaja maupun tidak disegaja oleh kebun rakyat. Sumber limbahnya antara lain: a. penyimpanan koagulum b. sebelum produksi terlebih dulu karet disempot air sehingga menghasilkan limbah c. pencacahan koagulum lalu di cuci dengan air lagi d. proses peremahan dengan hammer mill juga menghasilkan limbah cair, waaupun jumlahnya relatif kecil 2. Bahan baku berasal dari lateks kebun Dalam proses produksi untuk meghasilkan karet digunakan air lebih sedikit, tetapi mempunyai bahan kimia didalam air limbahnya. Sumber limbahnya adalah dari proses pencacahan dan peremahan. Pengaruh tiap parameter terhadap lingukungan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. BOD BOD merupakan salah satu parameter limbah yang ,e,beri gambaran atas tingkat polusi air. Semakin tinggi nilai BOD menunjukkan menunjukkan makin besar oksigen yang dibutuhkan oleh mikr mikroo oorg rgan anis isme me meru merubah bah orga organi nik. k. Maki Makin n ting tinggi gi kandu kandung ngan an bahan bahan orga organi nik k akan akan menyeb menyebabk abkan an makn makn berkur berkurangn angnya ya konsent konsentras rasii oksige oksigen n terlar terlarut ut di dalam dalam air yang yang akhirnya berakibat kematian berbagai biota air. Pengurangan konsentrasi oksigen terlarut menyebabkan kondisi aerob bergeser ke kondisi anaerob. b. COD COD mirip mirip dengan dengan BOD, BOD, bedanya bedanya osigen osigen yang yang diperl diperlukan ukan merupa merupakan kan oksige oksigen n kimiaw kimiawii sepert sepertii O2 atau atau oksida oksidator tor lainny lainnyaa untuk untuk mengok mengoksid sidasi asi secara secara kimia kimia bahan bahan organik menjadi senyawa lain seperti gas metan, amoniak, dan karbon dioksida. Nilai COD selalu lebih tinggi daripada nilai BOD karena hampir seluruh jenis bahan organik dapat teroksidasi secara kimia termasuk bahan o rganik yang teroksidasi secara biologis. c. Padatan Terendap Padatan terendap menunjukkan jenos padatan yang terkandung di dalam cairan limbah yang mampu mengendap di dasar cairan secara gravitasi dalam waktu paling lama sekitar 1 jam. d. Padatan Tersuspensi Padatan tersuspensi adalah padatan yang membentuk suspensi atau koloid. Secara kasat mata padatan ini terlihat mengapung atau mengambang serta mengeruhkan air karena berat jenisnya relatif rendah. e. Padatan Terlarut
Padata Padatan n ini bersam bersama-s a-sama ama dengan dengan suspen suspensi si koloid koloid tidak tidak dapat dapat dipisa dipisahka hkan n secara secara penyaringan. Pemisahannya hanya dapat dilakukan dengan proses oksidasi biologis atau koagulasi kimia. f. Kandungan Kandungan Nitrogen Nitrogen Bentuk senyawa nitrogen yang paling umum adlah protein amonia, nitrit dan nitrat. Ketiga jenis terakhir ini dihasilkan dari perombakan protein, sisa tanaman dan pupuk yang tersisa di dalam cairan limbah. g. Derajat Keasaman (pH) Suatu cairan dikatan bersifat normal bila pH = 7 . makin rendah nilai pH artinya air makin bersifat asam, sebaliknya makin tinggi bersifat basa.
Karakteristik dan Dampak Limbah Cair
Karakt Karakteri eristi stik k dan jumlah jumlah limbah limbah yang yang dihasi dihasilka lkan n dari dari proses proses produks produksii karet karet dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan 1. Perk Perkir iraa aan n Debit Debit Lim Limbah bah Cai Cair r Proses Proses pengolahan pengolahan karet tergolong tergolong proses basah, basah, banyaknya banyaknya kebutuhan air untuk keperluan keperluan pngolahan pngolahan akan menentukan menentukan banyaknaya banyaknaya limbah limbah cair yang dihasilkan, dihasilkan, sekaligus menetukan rancangan ukuran sarana pengolah limbah. Jumlah air yang digunakan digunakan dalam proses produksi, hampir seluruhnya seluruhnya menjadi limbah, karena karet baik berupa bahan baku maupun setengah jadi tidak menyerap air. Pengaruh kebutuhan kebutuhan air adalah tingkat kotoran yang ada dalam bahan baku, serta efesiensi efesiensi kinerj kinerjaa sarana sarana pengola pengolahan han.. Nilai Nilai parame parameter ter limbah limbah pada pada setiap setiap bagian bagian proses proses pengolahan berbeda-beda. Nilai parameter BOD atau COD yang sangat besar dari air buangan menunjukkan tingginya kadar bahan organiknya, peningkatan kadar bahan organik akan makin mengganggu ekosistem lingkungan yang menerima air bua buanga ngan n kare karena na oksi oksige gen n bany banyak ak digun digunak akan an oleh oleh bakt bakter erii pengu pengura raii untuk untuk menghancurka menghancurkan n bahan organik tersebut. Total padatan merupakan merupakan bahan yang ber beras asal al dari dari emec emecah ahan an kompon komponen en orga organi nik, k, seda sedang ngkan kan padat padatan an ters tersus uspe pendi ndi meru merupa pakan kan baha bahan n yang yang tida tidak k laru larutt d dalam dalam air air dan dan cend cender erun ung g meng mengal alam amii pembusukan jika suhu air meningkat (musim panas). Dampak negatif juga timbul jika air limbah langsung dibuang ke sungai atau perairan umum. Bagi pabrik yang berlokasi di areal perkebunan, penanganan limbah cair relatif mudah, bahkan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman karetnya. 2. Karakt Karakteri eristi stik k dan Dampa Dampak k Limba Limbah h Padat Padat Secara umum limbah padat yang terbentuk pada pengolahan karet tidak tergolong limbah beracun. Limbah biasanya hanya berupa tatal, lumpur, pasir rotan, kayu,
daun, dan plastik bekas kemasan. Bokar yang kotor merupakan sumber utama pem pemba bawa wa limb limbah ah padat padat.. Beber Beberap apaa jeni jeniss pada padata tan n dala dalam m juml jumlah ah yang yang suda sudah h sedemikian besar akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Limbah tersebut jik jikaa dibua dibuang ng ke sunga sungai, i, dalam dalam jangk jangkaa waktu waktu tert terten entu tu akan akan meny menyeb ebab abkan kan pendangkalan badan air. Limbah padat akan dikirim ke TPA dalam keadaan sudah cukup kering, lebih baik lagi jika sudah bersifat kompos, sehingga di TPA tinggal proses pelapukan akhir.
Teknologi Proses Karet
Bahan baku yang diperoleh industri karet berasal dari industri perkebunan, bahan baku tersebut berbentuk lateks dan dari perkebunan rakyat berbentuk koagulum yang sudah diawetkan dengan asam sulfit. Bahan baku tersebut harus dibersihkan dan juga harus harus dalam dalam kondis kondisii stabil stabil.. Dalam Dalam proses proses pencuci pencucian an dan penstab penstabila ilan n karet karet terseb tersebut ut diperlukan bahan pencucinya adalah air bersih cukup banyak, dan umumnya diambil dari air pemukaan sungai. Sebelum dilakukan proses pencacahan karet yang berbentuk koagulum terlebih dahulu dilakukan pencucian dengan menyemprotkan air ke tumpukan koagulum karet tersebut, tersebut, selanjutny selanjutnyaa dilakukan dilakukan pemecahan pemecahan (breaker), (breaker), dan pencacahan pencacahan rextundery rextunderyang ang ditindaklanjuti dengan mixing tank. Kemudian dilakukan proses penggilingan di crapper berulang-ulang sampai diperoleh karet yang benar-benar murni atau berdih dan kondisi stabil stabil.. Kemudi Kemudian an dilaku dilakukan kan pengeri pengeringa ngan n selama selama kurang kurang lebih lebih dari dari 8 jam, jam, kemudi kemudian an dipotong-potong. Proses produksi karet meliputi hal-hal berikut : 1. Baha Bahan n baku baku (la (late teks ks keb kebun) un) 2. Peneri Penerimaa maan n latek latekss di gudang gudang pabr pabrik ik 3. Peng Pengen ence cera ran n Late Lateks ks 4. Penam Penamba bahan han baha bahan n kim kimia ia 5. Pengg enggum umpa pallan 6. Pengg enggiilinga ingan n 7. Pengem gemasan Pasokan air bagi proses produksi maupun untuk penunjang memerlukan jumah yang besar/banyak dengan fungsinya sebagai pembersih atau pencuci. Apabila air yang diperoleh dari sumbernya sudah layak sebagai pencuci maka langsung digunakan atau sebaliknya. Pembakuan air bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang berada dala air baku berupa berupa padata padatan n tersus tersuspen pensin sinya, ya, padat padat terlar terlarutn utnya ya dan kontami kontaminas nasii logam. logam.
Apabila tidak ditemukan unsur logam, maka pengbakuan air dilakukan secara fisika saja yaitu cara filtrasi dan sedimentasi.
METODE PENELITIAN
Seiring Seiring dengan keinginan keinginan manusia manusia menggunakan menggunakan barang yang bersifat tahan dari pecah pecah dan elastis elastis maka maka kebutuh kebutuhan an akan karet saat ini akan terus terus berkem berkemban bang g dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif, kebutuhan rumah sakit, alat kesehatan kesehatan dan keperluan keperluan rumah tangga dan sebagainya. sebagainya. Diperkirakan Diperkirakan untuk masa yang akan datang kebutuhan akan karet akan terus meningkat. Tentu hal ini akan menjadi peluang yang baik bagi Indonesia mengekspor karet dan hasil olahan industri karet yang ada di Indonesia ke negara-negara lainnya. Dengan memperhatikan adanya peningkatan permintaan akan bahan karet alami di negara-negara industri terhadap komoditi karet dimasa yang akan datang, maka upaya untuk meningkatkan persediaan akan karet alami dan industri produksi karet merupakan lang langkah kah yang yang bagus bagus untuk untuk dila dilaks ksan anak akan. an. Guna Guna mend menduku ukung ng hal hal ini ini semu semua, a, perl perlu u diperhatikan diperhatikan perkembangan perkembangan perkebunan perkebunan karet, karet, industri industri hilir guna memberi nilai nilai tambah tambah dari hasil industri hulu. Karet tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini dan yang akan datang. Barang yang berbahan dasar karat diperlukan di seluruh negara di dunia baik untuk kehidupan sehari-hari, maupun keperluan khusus yang berkaitan dengan teknologi tinggi. Penggunaan karet alam untuk berbagai keperluan yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan industri, di sisi lain menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran. Salah satu dampak negatif tersebut adalah menumpuknya/ menumpuknya/tidak tidak terolahnya terolahnya limbah limbah padat karet alam. Limbah padat karat alam adalah produk jadi atau setengah jadi berbahan baku karet alam, yang telah kadaluwarsa, cacat atau tidak dipergunakan lagi karena tidak dikehendaki. Limbah Limbah lateks lateks memiliki memiliki kandungan bahan organik organik yang sangat tinggi seperti terlihat pada tingginya kadar COD dan nitrogen totalnya, sehingga merupakan sumber penc pencem emar aran an yang yang poten potensi sial al dan dan berpot berpoten ensi si untu untuk k dima dimanf nfaa aatk tkan an seba sebagai gai medi medium um pertumbuhan mikroba, khususnya untuk produksi biomassa protein sel tunggal. Dengan demik demikia ian n kadar kadar cema cemara ran n dapat dapat ditu dituru runk nkan an dan dan sekal sekalig igus us dipe dipero role leh h nila nilaii tamb tambah. ah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan lima taraf perlakuan dan tiga ulangan yaitu A. Limbah lateks 0%, B. Limbah lateks 2,5%, C. Limbah lateks 5%, D. Limbah lateks 7,5% dan E. Limbah lateks 10%. Parameter Parameter yang diamati adalah berat biomassa kering dan kadar protein Spirulina platensis. platensis. Data dihitung dengan analisis varians satu jalan dan diuji lanjut dengan LSD. Hasil analisis statistik dengan Anava Satu Jalan untuk berat rata-rata biomassa kering dan rata-rata rata-rata kadar protein protein Spirulina Spirulina platensis, platensis,F F hitu hitung ng > F tabe tabel. l. Hasi Hasill uji uji lanj lanjut ut LSD LSD terhadap berat rata-rata Spirulina platensis dan didapatkan hasil yaitu kelompok A tidak berbeda signifikan dengan kelompok B. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok D dan
E. Kelompok C berbeda signifikan dengan kelompok A, B, D dan E. Uji lanjut dengan LSD terhadap kadar protein Spirulina platensis dan didapatkan hasil yaitu kelompok A berbeda signifikan dengan kelompok B. Kelompok B tidak berbeda signifikan dengan kelom kelompo pok k C. Kelo Kelomp mpok ok D tida tidak k berb berbed edaa sign signif ifik ikan an denga dengan n kelo kelomp mpok ok B dan C. Seda Sedang ngka kan n kelo kelomp mpok ok E berb berbed edaa sign signif ifik ikan an deng dengan an kelo kelomp mpok ok A, B, C dan dan D. Disimpulkan bahwa konsentrasi limbah lateks berpengaruh terhadap produksi protein sel tunggal (Spirulina (Spirulina platensis) platensis) dan kadar protein sel tunggal (Spirulina (Spirulina platensis). platensis). Kadar terbai terbaik k untuk untuk produk produksi si Spirulina Spirulina platensis platensis terdap terdapat at pada konsent konsentras rasii limbah limbah lateks lateks sebesar 10%. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan konsentrasi limbah lateks di atas 10% dengan rentangan suhu dan pH yang bervariasi dan penelitian serupa dengan spesies alga yang lain. Disamping itu perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan limbah lain lain yang yang tersed tersedia ia di lingkun lingkungan gan sehing sehingga ga didapa didapatka tkan n hasil hasil yang yang berman bermanfaa faatt bagi bagi masyarakat luas. Beberapa akibat merugikan yang disebabkan oleh adanya limbah produk karet alam adalah : 1. Gangguan terhadap kesehatan; 2. Gangguan terhadap kehidupan biotik; 3. Gangguan terhadap keindahan dan kenyamanan. Limbah padat ini karena tidak dapat didaur-ulang, maka biasanya dibiarkan menumpuk begitu saja, ditimbun atau dibakar. Hal ini disebabkan karena karat alam merupakan bahan polimer yang bersifat termoset atau bahan polimer yang tidak dapat diolah kembali dengan cara pemanasan dan pengepresan. Selain itu karat alam juga merupakan bahan polime polimerr yang yang sulit sulit terdegr terdegrada adasi si dialam dialam,, sehing sehingga ga limba limbah h karet karet alam alam terseb tersebut ut akan menumpuk di permukaan bumi. Dalam Dalam mengat mengatasi asi limba limbah h produk produk karet karet alam, alam, bebera beberapa pa upaya upaya telah telah dilakuk dilakukan an antara lain pembakaran ataupun penimbunan, di mana hal ini menimbulkan masalah baru karena dengan pembakaran (insenerasi) selain biayanya cukup mahal juga menghasilkan asap hitam yang mengganggu pernafasan dan mengganggu kenyamanan. Sedangkan bila ditimb ditimbun un di dalam dalam tanah, tanah, akan mengga mengganggu nggu masukny masuknyaa unsur unsur hara hara dan mengham menghambat bat resapan air kedalam tanah. Untuk mengantisipasi semakin menumpuknya limbah limbah karet, saat ini sedang dikembangkan bermacam-macam penelitian untuk menanggulangi limbah tersebut tersebut sesuai dengan kebijakan kebijakan pemerintah pemerintah yang tertuang tertuang dalam Pedoman Minimisasi Minimisasi Limbah (BAPEDAL,1992). Limbah Limbah lateks lateks pekat pekat merupak merupakan an poluta polutan n yang yang potens potensial ial jika jika tidak tidak ditang ditangani ani dengan baik. Pengolahan limbah lateks untuk memenuhi persyaratan lingkungan semata, akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Kini limbah lateks dapat dikonversi secara mikrobiologis untuk menghasilkan berbagai produk yang bernilai tambah ekonomis tinggi seperti: IAA (hormon tumbuhan), pupuk bio organik, dan biomassa mikroalga. Proses biokonversi dapat dibuat berlangsung simultan dengan pengolahan limbah, sehing sehingga ga bisa bisa mengur mengurangi angi volume volume limba limbah h dan sekali sekaligus gus menghi menghilan langkan gkan bau busuk. busuk. Pupuk bio organik yang dihasilkan terbukti dapat menghemat sampai 50% pupuk kimia pada tanaman pangan, tanaman perkebunan, serta tanaman penutup tanah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perusahaan harus menyadari bahwa apabila limbah yang dihasilkan dibuang ke linkungan linkungan sekitarnya sekitarnya akan mempengaruhi mempengaruhi keseimbangan keseimbangan alam atau lingkungan hidup dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek dapat dirasakan oleh masyarakat setempat secara langsung maupun secara tidak langsung yag membuat respon negatif negatif terhad terhadap ap perusa perusahaa haan n dan jangka jangka menenga menengah h dan panjang panjang akan mempen mempengar garuhi uhi lingkungan yang lebih luas. Pengolahan Pengolahan limbah limbah dapat dikelompokkan dikelompokkan edalam pengolahan dari sumbernya sumbernya yang disebut sebagai proses produksi bersih, dan pengelolaan saat limbah tersebut keluar dari proses produksi. 1. pengol pengolaha ahan n limba limbah h dari dari sumber sumbernya nya pengolahan limbah dapat dilakukan mulai dari sumber limbah itu dihasilkan, yaitu dengan meminimalisasi limbah yang dihasilkan, reuse, reycling. Dalam industri karet meminimalisasi limbah cair dapat dilakukan dengan cara: a. gudang gudang penyim penyimpana panan n bahan baku baku sebaikny sebaiknyaa beratap beratap dan air yang yang keluar keluar dari bahan baku berupa limbah dialirkan langsung ke IPAL b. limb limbah ah yang yang bera berasa sall dari dari pencuci pencucian an awal awal koagu koagulu lum m dan dan penc pencaca acaha han n di mesin Pre Beaker, dan di Hammer Mill dipisahkan saluran airnya serta diarahkan langsung ke IPAL. c. Air limba limbah h yang berasa berasall dari prose prosess di tahap tahap ke dua atau ketiga ketiga di creper creper,, tngkat tngkat kualita kualitass air terseb tersebut ut masih masih dapat dapat digunak digunakan an pencuci pencucian an tanpa tanpa pengolahan. d. Pemisa Pemisahan han dari salura saluran n air limbah limbah yang haus diolah diolah terpisa terpisah h dengan dengan air limbah yang masih dapat digunakan e. Air yang yang keluar keluar dari IPAL IPAL dapat digun digunakan akan kembal kembalii sebagai sebagai pencuci pencuci di lantai gudang baha baku. 2. IPAL Dalam pengolahan limbah cair dari industri karet adalah karakteristik limbahnya dan teknol teknologi ogi proses prosesnya nya serta serta jenis jenis produk produk yang yang dihasi dihasilka lkan n sehing sehingga ga dapat dapat dihasilkan keandalannya, keamanan berproduksi. Dalam pengolahan limbah cair ini perlu diperhatik diperhatikan an menajemen menajemen pengolahan pengolahan limba limbah h di perusa perusahaan haan an pengola pengolahan han fisik fisik limba limbah h sebaga sebagaii efluen efluen dari dari proses proses produksi. Pengolahan ahan limba limbah h pendahul pendahuluan uan bertuj bertujuan uan untuk untuk memisa memisahka hkan n zat atau atau unsur unsur Pengol pad padat atan an kasar kasar yang yang ada ada dala dalam m air air limb limbah ah denga dengan n cara cara peny penyar arin ingan gan untuk untuk meminimalisasi gangguan dalam proses pengolahan limbah berikutnya. Proses pengolaha awal ini juga disebut sebagai pengolahan proses fisika a. penyaringa ngan bertujuan untuk memisahkan pengotor yang berupa padatan kasar atau serpihan yang terbawa oleh limbah cair. b. b. sedi ediment mentas asii sedi sedime ment ntas asii adal adalah ah pros proses es pemi pemisa saha han n pada padata tan n dari dari cair cairan anny nyaa denga dengan n cara cara mengendapkan mengendapkan secara gravitasi. gravitasi. Proses ini juga dapat memisahkan memisahkan jenis padatan padatan berupa flok hasil proses kimiawi dan hasil proses biologi c. netralisasi limbah cair industri pengolahan karet bersifat asam, maka proses penetralan perlu dilakukan terlebih daulu sebelum pengolahan lanjutan.
d. Equalisasi Pross Pross equalisasi equalisasi sangat dibutuhkan dibutuhkan agar aliran aliran relatif relatif konstan konstan dan kinerja kinerja proses proses operasi pada sistem pengolahan meningkat. dapat dilakuk dilakukan an dengan dengan beberap beberapaa cara, cara, Pengolahan Pengolahan limbah lanjutan dapat yaitu : a. pengo pengola laha han n seca secara ra kim kimia iawi wi b. pengolahan pengolahan secara secara sisti sistim m kolam/fl kolam/flokulas okulasii (aerob (aerob atau atau anaerob) anaerob) c. pengol pengolaha ahan n secara secara lump lumpur ur aktif aktif (biolo (biologi) gi) d. pengol pengolaha ahan n secar secaraa peman pemanena enan n gangga ganggang ng pengolahan secara kimia a. koagulasi proses koagulasi adalah perlakuan kimiawi terhadap limbah cair dengan cara penam penambah bahan an bahan bahan elektr elektroli olitt yang yang berlaw berlawana anan n muatan muatan dengan dengan koloid koloid.. Bahan Bahan kimia yang bisa digunakan sebagai koagulan adalah tawas/ alum, fero sulfat, feri sulfat dan feri khlorida. b. flokulasi asi flokulasi adalah proses pengadukan lambat dan terus meneris terhadap air yang dikoagulasikan dengan tujuan membentuk flok. Pengolahan secara sekunder Pengo Pengola lahan han seca secara ra sekun sekunde derr juga juga dise disebu butt pengo pengola lahan han seca secara ra biol biolog ogii yang yang bertujuan untuk mengirangi senyawa organik terlarut dalam air limbah. Pengolahan secara kolam fakultatif Pabrik karet yang terletak di lokasi dengan ketersediaan lahan terbuka yang masih luas luas seper seperti ti di PT Perk Perkebu ebuna nan n atau atau perke perkebun bunan an swas swasta ta bes, bes, sist sistem em kola kolam m arobik/anae arobik/anaerobik robik yang dilanjutka dilanjutkan n dengan kolam fakultatif fakultatif dinilai dinilai merupakan merupakan sistem penanganan limbah yang paling memadai. a. proses aerob bahan-bahan organik terlarut akan masuk ke dalam sel secara absorpsi, sedangkan yang bersifat koloid masuk secara adsorpsi. Proses espirasi sel mengoksidasi senyaw senyawaa organi organik k dan mengha menghasil silan an senyaw senyawaa fosfat fosfat yang yang diguna digunakan kan sebagai sebagai sumber tenaga. 1. kolam stabilisasi proses proses pengolahan pengolahan limbah limbah cair dengan cara kolam stabilisa stabilisasi si berdasarkan berdasarkan konsep konsep pemurn pemurnian ian di alam. alam. Prose Prosess biolog biologis is dapat dapat terjad terjadii secara secara aerobi aerobik, k, fakultatif dan anaerobik. Lumpur-lumpur yang mengendap dan organik terlarut yang berada di bagian bawah akan didegradasi oleh bakteri anaerobik menghasilkan bahan-bahan anorganik dan komponen-komponen lain yang berbau. 2. kolam aerasi kolam kolam aerasi aerasi merupak merupakan an engolah engolahan an degan degan sistem sistem aerasi aerasi dimana dimana pelaru pelarutan tan oksige diperoleh dari alat-alat mekanis. Alat-alat untuk aerasi ada yang di permukaan dan ada pula ditempatkan di dalam air. Pada bagian akhir kolam aerasi harus dilengkapi dengan alat pengendapan untuk pemisahan lumpur yang dihasilkan dari proses. b. proses anaerob
pada kolam anaerobik berlangsung serangkaian reaksi seperti hidrolisis senyawa organi organik k – organi organik k oleh oleh enzym enzym ekstr ekstrase aselul lular ar menjad menjadii organi organik k terlar terlarut, ut, reaksi reaksi aeidogenesi aeidogenesiss terhadap terhadap produk hidrolisis hidrolisis oleh bakteri bakteri fakultatif fakultatif/obli /obligat gat anaerob anaerob menjadi molekul – molekul. Pengolahan secara lumpur aktif Proses lumpur aktif banyak diterapkan karena mempunyai efisiensi pengolahan yang tinggi dan lahan yang diperlukan tidak seluas seperti pengolahan sistem kolam. Biomassa lumpur dlam tangki sedimentasi akan terpisah dan cairan sebagai endapan. Sebagian lumpur tersebut didaur ulang dan sisanya dibuang. Kons Konsen entr tras asii oksi oksige gen n terl terlar arut ut dala dalam m pros proses es lump lumpur ur aktif aktif diper diperlu luka kan n untu untuk k kehidupan mikroorgansma, yaitu untuk melakukan oksidasi sumber karbon (BOD) dan oksidasi senyawa nitrogen (nitrifikasi) Perlakuan lumpur Lumpur yang dikeluarkan dari unit pengolahan limbah cair dibedakan atas lumpur primer dan lumpur sekunder. Lumpur primer berasal dari hasil perlakuan fsika atau kimia, sedangkan lumpur sekunder berasal dari perlakuan biologi. Lumpur sekunder umum umumny nyaa masi masih h memi memili liki ki kada kadarr air air yang yang cuku cukup p tingg tinggi. i. Perl Perlak akua uan n ini ini denga dengan n pengurangan kadar air danmeningkatkan kestabilan sift lumpur menjadi lebih aik agar penanganan selanjutnya tidak menimbulkan permasalahan baru dalam lingkungan a. Pemekatan b. b. Stabi abilisas isasii Pemanfaatan sludge Sludge merupakan padatan hasil pengolahan limbah cai yang perlu dilakukan penangannya atau tempat penyimpanan. Sludge ini selain mengandung berbagai jenis mikroorganisme juga mengandung berbagai jenis senyawa organik yang tidaj dapat diurai diuraikan kan oleh oleh mikro mikroorg organi anisme sme.. Lumpur Lumpur yang yang dibiar dibiarkan kan di tempat tempat terbuk terbukaa tanpa tanpa penanganan lebih lanjut berpotensi sebagai sumber pencemar. Pemanfaatan lumpur sebagai pupuk tanaman merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk pengelolaan lingkungan. Pemanfaatan limbah lumpur sebagai pupuk juga harus memperhatikan kondisi yang mendukung aktivitas mikroorganisme dalam proses melepaskan nutrien yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman, yaitu kondisi lembab dan hangat, serta kecukupan bahan makanannya. Meski berpotensi sebagai pupuk, namun ”sludge” mempunyai berbagai sifat yang kurang baikyaitu : tekstur yang halus, unsur hara.
KESIMPULAN
Pengolahan Pengolahan limbah limbah dapat dikelompokkan dikelompokkan kedalam kedalam pengolahan pengolahan dari sumbernya yang disebut sebagai proses produksi bersih, dan pengelolaan saat limbah tersebut keluar dari proses produksi. Pengolahan limbah pendahuluan bertujuan untuk memisahkan zat atau unsur padatan kasar yang ada dalam air limbah dengan cara penyaringan untuk meminimalisasi gangguan dalam proses pengolahan limbah berikutnya.
Teknik pengelolaan air limbah secara efektif dan efisien serta berkesinambungan harus harus dilaks dilaksanak anakan an dalam dalam melakuk melakukan an pengkaj pengkajian ian dan inovas inovasii penerap penerapan an teknol teknologi ogi produksi bersih, untuk mendukung terwujudnya undustri karet yang berdaya saing tinggi dan berwawasan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. 2007. gambaran sekilas industri karet. http://www.depperin.go.id/PaketInformasi/Karet/Karet.pdf. Di akses pada tanggal 8 Maret 2010 Kresnawaty, Irma dkk. 2008. Optimisasi produksi biogas dari limbah lateks cair pekat dengan penambahan logam. http://docs.google.com/viewer? a=v&q=cache:rmBjBZMz4jEJ:www.ibriec.org/menara_perkebunan/download.ph p%3Fid %3D63+Optimisasi+produksi+biogas+dari+limbah+lateks+cair+pekat+dengan+p enambahan+logam&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiGxTR3au70V3ReX0 faVoI8khJ-9ta8XZiXXoat6feBwWZzzWjh3mL5iWCfpz4jTlQmagaUkr9B_wGcTp7Lb_X-rhPXpVJKUw0SBtMhqf8sx5DHiY2v0Fik8kv74JjXnMhl81&sig=AHIEtbQbX2dtDazQC16pEa snnj-csSAeBQ Di akses pada tanggal 8 Maret 2010 Suhartini, Meri. Modifikasi produk dan daur-ulang limbah karet alam http://www.digilib.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=77852&lokasi=lokal Di akses pada tanggal 8 Maret 2010 Infokito.2007. Limbah Infokito.2007. Limbah Cair Industri Karet Ancam Perikanan http://infokito.wordpress.com/2007/12/01/limbah-cair-industri-karet-ancam perikanan/ Di akses pada tanggal 8 Maret 2010 Rollit. 2009. Pemanfaatan 2009. Pemanfaatan Limbah Karet Menjadi Pupuk . http://automotive.id.finroll.com/asuransi/21-berita-terkini/14021-__pemanfaatanlimbah-karet-jadi-pupuk____.html Di akses pada tanggal 8 Maret 2010 Damayanti, reskha dan Retno Martini. Proses Pembuatan Bahan Bakar Cair Dengan Menggunakan Limbah Ban Bekas Menggunakan Katalis Zeolit Y dan ZSM-5 http://www.docstoc.com/docs/25101463/PROSES-PEMBUATAN-BAHANBAKAR-CAIR-DENGAN-MEMANFAATKAN-LIMBAH-BAN