PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU
A. Pengert Pengertian ian Pembe Pembelaja lajaran ran Terpa Terpadu du
Pembelajar Pembelajaran an terpadu terpadu merupakan merupakan suatu model pembelajaran pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok pokok bahasa bahasan n atau atau bidang bidang studi, studi, ketera keteranga ngan n sepert sepertii ini disebu disebutt juga juga dengan dengan kuriku kurikulum lum (DEPDIKBUD, 1990: 3), atau pengajaran lintas bidang studi (Maryanto, 1994: 3). Pembelajar Pembelajaran an terpadu terpadu merupakan merupakan paket pengajaran yang menghubungkan menghubungkan berbagai konsep dari beberapa disiplin ilmu. Metode pembelajaran terpadu berorientasi pada keaktifan siswa, pengetahuan awal siswa sangat membantu dalam memahami konsep dan keberhasilan belajar. Menurut Fogarty (1991) pembelajaran terpadu dibedakan atas tiga model yaitu
model dalam satu disiplin ilmu yang meliputi tipe Connected dan Nested,
model antar bidang studi yang meliputi tipe Sequenced, Shared, Webbed, Threaded, dan Integrated,
model dalam lintas bidang studi yang meliputi tipe Immersed dan Networked.
Metode pembelajaran terpadu memiliki ciri seperti 1) berp berpus usat at pada pada anak anak,, 2) member memberika ikan n pengalam pengalaman an langsun langsung g pada anak, anak, 3) pemisahan pemisahan antar antar bidang studi tidak begitu begitu jelas, jelas, 4) menyajikan menyajikan konsep konsep dari berbagai berbagai bidang bidang studi dalam dalam satu proses proses pembelajara pembelajaran, n, 5) hasil pembelajaran pembelajaran dapat dapat berkembang berkembang sesuai sesuai minat minat dan dan kebutuhan kebutuhan anak. Pembel Pembelaja ajaran ran ini dapat dapat dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam intra intra mata mata pelaja pelajaran ran maupun maupun antar antar mata mata pelaj pelajara aran. n. Perlu Perlu suatu suatu peneli penelitia tian n yang yang dilaku dilakukan kan dalam dalam bentuk bentuk kaji kaji tindak tindakan an kelas kelas (actio (action n research) bertujuan untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas dan mengembangkan pembe pembelaj lajara aran n terpadu terpadu model gabungan gabungan dalam pembelaja pembelajaran ran IPS di SD, SD, SMP dan aktivita aktivitass belajar siswa.
Seca Secara ra umum umum pemb pembel elaj ajar aran an terp terpad adu u pada pada prin prinsi sipn pnya ya terf terfok okus us pada pada peng pengem emba banga ngan n perkembangan kemampuat siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal
yang
dipelajarinya.
Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pembe pembelaj lajara aran n yang yang meliba melibatka tkan n beberap beberapaa bidang bidang studi studi untuk untuk member memberika ikan n pengal pengalama aman n yang yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna pada pembelajaran terpadu artinya, siswa akan mema memaham hamii kons konsep ep-k -kon onep ep yang yang mere mereka ka pelaj pelajar arii itu itu mela melalu luii penga pengala lama man n lang langsu sung ng dan dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami. Hal ini sesuai sesuai dengan yang dikemu dikemukaka kakan n oleh oleh Tim Pengemba Pengembang ng D-2 PGSD dan S-2 S-2 Pendidikan Dasar (1997 : 17) yang mengatakan bahwa “ pembelajaran terpadu adalah suatu pendek pendekata atan n belaja belajarr mengaj mengajar ar yang yang meliba melibatka tkan n bebera beberapa pa bidang bidang studi studi untuk untuk member memberika ikan n pengalaman bermakna kepada siswa”. Pada Pada dasa dasarn rnya ya pembe pembela laja jaran ran terp terpad adu u meru merupak pakan an suat suatu u sist sistem em pembe pembela laja jaran ran yang yang memungkinkan siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Berdasarkan
uraian
di
atas
maka
pembel belajaran ran
terpadu
sebagai gai
berikut:
Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya. 1) Suat Suatu u pende pendeka kata tan n pembe pembela laja jaran ran yang yang meng menghub hubun ungka gkan n berba berbagai gai bidan bidang g stud studii yang yang menc mencer ermi mink nkan an
duni duniaa
nyat nyataa
dise diseke keli lili ling ng
dan dan
dala dalam m
rent rentan ang g
kema kemamp mpua uan n
dan dan
perkembangan anak. 2) Suatu cara cara untuk mengembangka mengembangkan n pengetahuan pengetahuan dan keterampila keterampilan n anak secara simulta simultan. n. 3) Mengg Menggab abun ungka gkan n sebua sebuah h kons konsep ep dala dalam m bebe bebera rapa pa bida bidang ng stud studii yang yang berb berbed edaa denga dengan n harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Pendid Pendidika ikan n IPS penyer penyerder derhana hanaan an disipl disiplin in ilmu-i ilmu-ilmu lmu sosial sosial filsa filsafat fat,ide ,ideolo ologi gi negara negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan fisikologis untuk tujuan pendidikan dasar. Fungsi Pendidikan IPS adalah :
1. meng mengem emba bangk ngkan an penge pengeta tahu huan an 2. nilai nilai sikap dan ketera keterampi mpilan lan sosial sosial serta kewarga kewarganeg negara araan an pesert pesertaa didik didik agar dapat dapat direflesikan dalam kehidupan masyarakat. 3. bangsa bangsa dan dan negara negara maup maupun un pergaul pergaulan an dunia dunia Tujuan pendidikan IPS adalah:
1. meng mengem emba bang ngka kan n
peng penget etah ahua uan n
dasa dasarr
sosi sosiol olog ogia ian, n,
kege kegeog ogra rafi fian an,,
keek keekon onom omia ian, n,
kesejahteraan, dan kewarganegaraan. 2. Nebgenb Nebgenbangk angkan an kemamp kemampuan uan berpik berpikir, ir, inkuiri, inkuiri, peemecaha peemecahan n masala masalah h dan keteramp keterampila ilan n sosial 3. Memnbangun Memnbangun komitme komitmen n dan kesadaran kesadaran terhadap terhadap nilai-nil nilai-nilai ai kemanusia kemanusiaan an Aspek-Aspek dalam pendidikan IPS :
a. Batasan b. Jati di diri c. Batang Batang tubuh tubuh pendi pendidik dikan an IPS masi masih h sangat sangat terba terbatas tas Konsep Pembelajaran Terpadu
Kecend Kecenderu erungan ngan konsep konsep pembel pembelajar ajaran an terpadu terpadu diyaki diyakini ni sebaga sebagaii suatu suatu pendeka pendekatan tan yang yang beror berorien ientas tasii pada prakte praktek k pembel pembelaja ajaran ran yang yang sesuai sesuai dengan dengan kebutu kebutuhan han pembel pembelaja ajaran ran anak. anak. Pendeka Pendekatan tan ini berangk berangkat at dari dari suatu suatu paham paham bahwa bahwa pembel pembelaja ajaran ran terpadu terpadu merupa merupakan kan suatu suatu konsep dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Adapun untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu, beberapa hal yang diperlukan antara lain adalah:
1)
Kejeli Kejelian an guru dalam dalam menganti mengantisip sipasi asi pemanf pemanfaat aatan an berbagai berbagai arahan arahan pengait pengait konsept konseptual ual intra ataupun antar bidang studi.
2)
Penguasaan Penguasaan materi material al dan metodologi metodologi terhadap terhadap bidang-bi bidang-bidang dang studi yang bisa dikaitkan. dikaitkan.
3)
Wawa awasan kepen pendidikan
yang
mampu
membuat
guru
selalu
waspada
untuk
memanpa memanpaatk atkan an setiap setiap keputu keputusan san dan tindak tindakan an untuk untuk member memberika ikan n uraian uraian nyata nyata bagi pencapaian tujuan utuh pendidikan. Untuk mempermudah ilustrasi proses pembelajaran terpadu, dapat dilihat melalui alur proses seperti dibawah ini: Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, seperti menurut Hilda Karli (2003: 53) mengungkapkan bahwa: Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, diantaranya: 1) Berpusa Berpusatt pada anak anak (stud (studend end center centerd). d). 2) Member Memberii pengala pengalaman man langs langsung ung pada pada anak. anak. 3) Pemisahan Pemisahan antara antara bidang bidang studi studi tidak tidak begitu begitu jelas. jelas. 4) Menyajikan Menyajikan konsep konsep dari berbagai berbagai bidang bidang studi dalam dalam suatu proses proses pembelaja pembelajaran. ran. 5) Bers Bersip ipat at luw luwes es.. 6) Hasil pembela pembelajaran jaran dapat dapat berkembang berkembang sesuai sesuai dengan dengan minat dan dan kebutuhan kebutuhan anak. 7) Holistik, Holistik, artinya artinya suatu suatu peristiwa peristiwa yang menjadi menjadi pusat perhatian perhatian dalam pembelajar pembelajaran an terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. 8) Berm Bermak akna na,, arti artiny nyaa peng pengka kaji jian an suat suatu u peno penome mena na dari dari berb berbag agai ai maca macam m aspe aspek k memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa. 9) Otentik, Otentik, artinya artinya informasi informasi dan pengetahuan pengetahuan yang diperoleh diperoleh sipatnya sipatnya menjadi menjadi otentik. 10) Aktif, Aktif, artinya artinya siswa perlu terlibat terlibat langsung dalam proses pembelajaran pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan
hingga
proses
evaluasi.
Wujud lain dari implementasi terpadu yang bertolak pada tema, yakni kegiatan
pembe pembelaj lajara aran n yang yang dikena dikenall dengan dengan berbaga berbagaii nama nama sepert sepertii pembel pembelajar ajaran an proyek proyek,, pembelakaran unit, pembelajaran tematik dan sebagainya.
Adapun kelebihan-kelebihan pembelajaran terpadu diantaranya: 1) Pengalaman Pengalaman dan kegiatan kegiatan belajar belajar anak akan akan selalu selalu relevan relevan dengan tingkat tingkat perkemban perkembangan gan anak. 2) Kegiatan Kegiatan yang dipilih dipilih sesuai sesuai dengan dengan dan bertolak bertolak pada minat minat dan kebutuhan kebutuhan anak. anak. 3) Seluru Seluruh h kegiata kegiatan n belaja belajarr lebih lebih bermakna bermakna bagi anak sehingga sehingga hasil belajar belajar akan dapat bertahan lebih lama. 4) Pembelajar Pembelajaran an Terpadu Terpadu menumbuh menumbuh kembangkan kembangkan keterampila keterampilan n berpikir berpikir anak. 5) Menyaj Menyajika ikan n kegiata kegiatan n yang yang bersif bersifat at pragma pragmatis tis sesuai sesuai dengan dengan permas permasala alahan han yang yang sering sering ditemui dalam lingklungan anak. 6) Menu Menumb mbuh uh kemb kemban angk gkan an kete ketera ramp mpil ilan an sosi sosial al anak anak sepe sepert rtii kerj kerjaa sama sama,, tole tolera rans nsi, i, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain. Sela Selain in kele kelebi biha han n pemb pembel elaj ajar aran an terp terpadu adu juga juga memi memili liki ki keter keterbat batas asan an teru teruta tama ma pada pada pel pelaks aksana anaan anny nya, a, teru teruta tama ma pada pada aspe aspek k evalu evaluas asii yang yang lebi lebih h bany banyak ak menu menunt ntut ut guru guru untu untuk k melakukan evaluasi tidak hanya terhadap hasil tetapi juga terhadap proses. Langkah-langkah pembelajaran terpadu
Memberi tanda PB/SPB yang dipadukan dan menghubungkannya
Menentukan jenis mata pelajaran yang akan dipadukan
Menyusun daftar PB/SPB mata pelajaran yang dipaduklan
Membaca dan mengkaji uraian PB/SPB
Mene Menent ntuk ukan an
tema ema
pem pemersa ersattun
Pengu engurraian aian
lanj lanjut ut
PB/ PB/SPB
Membuat satuan pembelajaran/rencana masing-masing mata pelajaran
B. Pembelajaran Mata Pelajaran IPS di Sekolah/Madrasah Saat Ini
yang ang
dipa dipadu duka kan n
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, bahkan sampai pada jenjang SMK. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Menurut lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006, tentang Standar Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, butir butir Struktur Kurikulum Kurik ulum Pendidikan Pendidikan Umum pada stru struktur ktur kurikulum kurikulum SD/MI SD/MI point b, dinyataka dinyatakan n bahwa “substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan ‘IPA terpadu’ dan ‘IPS terpadu’ (2006:7). (2006: 7). Demik Demikian ian halnya untuk substansi substansi mata pelajaran pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs SMP/MTs juga merupa mer upakan kan ‘IP ‘IPA A ter terpadu padu’’ dan ‘IP ‘IPS S ter terpad padu’ u’ (20 (2006: 06:9). 9). Bah Bahkan kan unt untuk uk jen jenjan jang g pen pendid didika ikan n menengah, khususnya pada SMK/MAK, substansi mata pelajaran IPS juga disajikan sebagai ‘IPS terpadu’ (2006:17). Secara Sec ara ter terper perinc incii pen penyaj yajian ian mat mataa pel pelaja ajaran ran IP IPS S ter terpad padu u pada jen jenjan jang g pen pendid didika ikan n das dasar ar dan menengah disajikan dalam tabel berikut: Tabel Tab el 1. Pen Penyaji yajian an Mat Mata a Pela Pelajara jaran n IPS Terpadu Terpadu Pad Pada a Jen Jenjang jang Pendidika Pendidikan n Dasa Dasarr dan Menengah No.
Tingkat
Kelas dan Alokasi Waktu
Pendidikan
I
1.
SD/MI
TEMATIK
2.
SMP/MTs
-
-
3.
SMA/MA
-
4.
SMK/MAK
-
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
3
3
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
128 Jam*
Keterangan: Untuk mata pelajaran IPS di SMK durasi waktu 128 jam merupakan jumlah jam
minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian.
Mataa pel Mat pelaja ajaran ran IPS dis disusu usun n sec secara ara sis sistem temati atis, s, kom kompre prehens hensif, if, dan ter terpadu padu dal dalam am pro proses ses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Disiplin ilmu sosial yang termasuk dalam mata pelajaran IPS adalah (1) ilmu Geografi (aspek yang dipelajari mencakup manusia, tempat, dan lingku li ngkunga) nga),, (2) il ilmu mu Sej Sejara arah h (as (aspek pek yan yang g dip dipela elajar jarii men mencaku cakup p wakt waktu, u, kebe keberl rlanj anjuta utan, n, dan perubahan), (3) ilmu Sosiologi (aspek yang dipelajari mencakup sistem sosial dan budaya), dan (4) ilmu Ekonomi (aspek yang dipelajari mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan). Dengan demikian ada perbedaan mendasar pada tujuan mempelajari mempelajari disiplin ilmu sosial dengan mempelajari IPS. Tujuan mempelajari disiplin ilmu sosial secara tersendiri adalah untuk menjadi ilmua il muan n dis disipl iplin in ilm ilmu u sos sosial ial yan yang g dip dipili ilih h (mi (misal salnya nya Eko Ekonom nom,, Sos Sosiol iolog, og, Sej Sejara arahwa hwan, n, dan sebagainya); sedangkan mempelajari mata pelajaran IPS sebagaimana dikemukakan oleh Banks (dalam (dala m Asmi Asmi,, 2002:2 2002:243) 43) bertu bertujuan juan untuk “membantu siswa mengembangkan mengembangkan pengetahuan, pengetahuan, sikap, nilai dan kecakapan untuk menghadapi isu dan maslah sosial secara reflektif”. Adapun tujuan mempelajari mata pelajaran IPS sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum IPS 2006 pada satuan pendidikan SD/MI dan satuan pendidikan SMP/MTs adalah bertujuan agar peserta didik memiliki memiliki kemampuan sebagai berikut; (1) (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan den gan keh kehidu idupan pan mas masyar yaraka akatt dan li lingku ngkungan ngannya nya,, (2) mem memili iliki ki kem kemamp ampuan uan das dasar ar unt untuk uk berpikir logis dan kritis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehi ke hidu dupa pan n so sosi sial al,, (3 (3)) me memi mili liki ki ko komi mitm tmen en da dan n kes kesada adara ran n te terh rhada adap p ni nila laii-ni nila laii so sosi sial al dan kemanu kem anusia siaan, an, dan (4) mem memili iliki ki kem kemamp ampuan uan ber berkom komuni unikas kasi, i, beke bekerj rjasa asama ma dan ber berkom kompet petisi isi dalam dal am mas masyar yaraka akatt yan yang g maj majemu emuk, k, di ti tingka ngkatt lok lokal, al, nas nasion ional, al, dan glo global bal.. Sed Sedangk angkan an tuj tujuan uan mempelajari mata pelajaran IPS. Menurut Asmi (2002: 243) dalam kenyataannya, di sekolah Indonesia sekarang keadaan ideal ini ti tidak dak ter tercap capai. ai. Wal Walaupu aupun n dal dalam am kur kuriku ikulum lum ser sering ing dis disebu ebutt pro proses ses pem pembel belaja ajaran ran ink inkuir uiri, i, sebaga seb agaima imana na jug jugaa ter terlih lihat at dal dalam am ren rencan canaa kur kuriku ikulum lum bar baru, u, nam namun un hal ini ti tidak dak ter terjad jadii dan terlaksana dengan baik di kelas. Pembelajaran IPS sangat menekankan jumlah pengetahuan yang harus har us dim dimili iliki ki ata atau u akum akumula ulasi si pen penget getahu ahuan an yan yang g ber berbent bentuk uk fak fakta ta dan teo teori ri (accumulated knowledge), knowledge ), lebih menekankan pada hafalan (rote (rote learning ) dari pada berpikir, sehingga dengan demiki dem ikian an sis siswa wa tid tidak ak ter terlat latih ih mel meliha ihatt dan men menghad ghadapi api ken kenyat yataan aan hid hidup up yan yang g seb sebena enarny rnya. a. Penekanan yang lebih mengutamakan ”learni ”learning ng accumul accumulated ated knowle knowledge dge”” akan melemahkan learni rning ng to lea learn rn”, prins prinsip ip pem pembel belajar ajaran an ”lea ”, sua suatu tu kec kecaka akapan pan yan yang g dip diperl erluka ukan n unt untuk uk hid hidup. up. Akibatnya mata pelajaran IPS menjadi pelajaran yang tidak menarik siswa. Keadaan ini terutama
dipicu pula oleh materi kurikulum yang padat dengan informasi dan ujian yang menekankan recalling of knowledge/rote learning ), pada hafalan ((recalling ), ditambah dengan kurangnya media belajar yang tersedia. Meskip Mes kipun un kur kuriku ikulum lum sud sudah ah men mengal galami ami per perubah ubahan, an, yak yakni ni dar darii kur kuriku ikulum lum 199 1994 4 men menjad jadii kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004 dan kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/ Pendi dikan/KTSP) KTSP) yang keduany keduanyaa tetap dapat disebu disebutt sebaga sebagaii kurik kurikulum ulum berbas berbasis is kompet kompetensi, ensi, namun pelaksanaan pembelajaran IPS tidak mengalami perubahan. Hal yang yang tidak berubah atau seringkali seri ngkali tetap sama dilakukan antara lain sepert seperti: i: cara mengaj mengajar ar guru, materi pelajaran pelajaran seti setiap ap disiplin ilmu yang tergabung tergabung dalam mata pelajaran IPS (terdiri atas kompetensi dasar Sosiologi, Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi) tetap disajikan secara tersendiri tanpa dikaitkan dengan disiplin ilmu yang lain; jadi pola pengajaran yang diterapkan masih terpisah seperti pola kurikulum 1994 khususnya pada satuan pendidikan di SMP/MTs. Hal demikian terjadi karena di samping latar belakang pendidikan guru memang sudah terspesialisasi dalam pendidikan disiplin ilmu tertentu seperti pendidikan Ekonomi, pendidikan Sejarah, pendidikan Geografi, dan pendidikan Sosiologi sehing seh ingga ga mer merasa asa sud sudah ah men menjad jadii tan tanggun ggungja gjawab wabnya nya men mengaj gajar ar dis disipl iplin in ilm ilmu u ter terseb sebut, ut, jug jugaa rendahnya keterpahaman guru tentang konsep dan praktek pengajaran terpadu berdasarkan tema sebagaimana tuntutan kurikulum 2006. Perbedaan penyajian IPS terpadu pada satuan pendidikan MI/SD dengan satuan pendidikan MTs/SMP adalah jika pada satuan pendidikan MI/SD sebagaimana tertera dalam tabel 1. yakni untu un tuk k sa satu tuan an pen pendi didi dika kan n MI MI/S /SD D kel kelas as 1, 2 dan 3 at atau au ya yang ng di dise sebu butt den denga gan n kel kelas as re renda ndah h pembelajaran dilakukan secara tematik, artinya bahwa pembelajaran mata pelajaran IPS harus disajikan secara tematik dengan mata pelajaran lain, seperti Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan sebagainya. Biasanya satu tema mencakup dari dua atau lebih KD-KD yang ada pada mata pelaj pelajara aran n yan yang g ada pada str strukt uktur ur kur kuriku ikulum lum di MI/ MI/SD. SD. Pem Pembel belaja ajaran ran di kel kelas as ren rendah dah ini menggunakan pendekatan pembelajaran guru kelas. Sedangkan untuk kelas 4, 5, dan 6 atau yang disebut dengan kelas tinggi pada satuan pendidikan MI/SD pendekatan guru mata pelajaran yang diterapkan, sehingga model pembelajaran mata pelajarannya sama dengan yang berlaku pada satuan pendidikan MTs/SMP. Dengan demikian pengembangan kurikulum mata pelajaran IPS juga sama. Oleh Ol eh kar karen enaa pem pembel belaj ajar aran an IP IPS S da dala lam m kur kurik ikul ulum um 20 2006 06 me meru rupa pakan kan IP IPS S Te Terp rpad adu u ya yang ng merupakan gabungan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang terdiri atas beberapa bagian
disipl dis iplin in ilm ilmu u ter tersel seleks eksii sep sepert ertii Geo Geogra grafi, fi, So Sosio siolog logi, i, Eko Ekonom nomi, i, dan Sej Sejara arah, h, mak makaa dal dalam am pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas. Seyogianya (idealnya) guru dalam pembelajaran IPS dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran, yakni Guru Guru Mata Pelajaran IPS. Hal demikian juga ditunjukan oleh temuan penelitian Wahidmurni (2006: 60) yang menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dari kurikulum 1994 ke kurikulum 2004 dan bahkan telah diterbitkan kurikulum 2006 yang pada saat ini sedang diso di sosi sial alis isas asik ikan an pa pada da le lemb mbag agaa-le lemb mbaga aga pe pend ndid idik ikan an di se selu luru ruh h In Indon dones esia ia.. Le Lebi bih h khu khusu suss kurikulum untuk mata pelajaran IPS di SD/MI, SMP/MTs, dan di SMK/MAK, yang dahulu mata pelajaran pelajaran yang terga tergabung bung dalam IPS disajikan secara mandiri dan sekar sekarang ang disaj disajikan ikan secara terintegrasi. Implikasinya sebagai lembaga atau program studi yang menghasilkan calon guru, direkomendasikan kepada fakultas Tarbiyah khususnya program studi Pendidikan IPS untuk segera menyesuaikan kurikulumnya guna memenuhi kebutuhan calon guru IPS di masa yang akan datang. C. Model Pembelajaran Mata Pelajaran IPS yang Disarankan
Terkaitt dengan tugas pengaj Terkai pengajaran aran mata pelaj pelajaran aran IPS, guru dituntut untuk dapat menyajikan menyajikan pengajarannya dengan menggunakan pendekatan tematik, sebab sebagaimana dinyatakan dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi bahwa substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/M SD/MII merupa merupakan kan “IP “IPA A Terpad Terpadu” u” dan “IPS Terpa Terpadu”; du”; demikian pula subst substansi ansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs juga merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. Keterpaduan ini menuntut penyajian materi yang saling terkait antara disiplin ilmu-disiplin ilmu yang tergabung dalam mata pelajaran IPS, yakni Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi. Setiap Set iap sta standar ndar kom kompet petens ensii (SK (SK)) dan kom kompet petens ensii das dasar ar (KD (KD)) yan yang g ada dal dalam am kur kuriku ikulum lum seharusnya sehar usnya dipetakan dipetakan SK dan KD manakah yang dapat dipadukan, dipadukan, dan SK dan KD mana yang tidak dapat dipadukan, sehingga harus disajikan secara mandiri. Keterpaduan SK dan KD ini dapat diwujudkan dalam suatu tema-tema tertentu. Perwujudan tema-tema inilah yang seringkali kita sebut sebagai konsep pembelajaran tematik.
1. Tahap Perencanaan Pembelajaran
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu bergantung pada kesesuaian rencana yang dibuat dengan kondisi dan potensi siswa (minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan). Untuk menyusun perencanaan pembelajaran terpadu perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini: (1) pemet pemetaan aan SK dan KD unt untuk uk men menent entuka ukan n top topik/ ik/tem tema, a, dan (2) pengemba pengembangan ngan Silabus Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada langkah pemetaan SK dan KD dilakukan oleh tim guru IPS secara bersama-sama. Seyogyanya seluruh anggota tim harus hadir dalam acara ini, sebab pada acara pemetaan SK dan KD harus ada kesepakatan seluruh anggota tim tentang tema-tema sentral yang menjadi acuan dalam pembuatan silabus dan RPP. Pada tahap ini biasanya terjadi perdebatan yang sengit antar guru untuk menyepakati tema/topik yang akan menjadi acuan bersama. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemetaan KD-KD yang ada dalam mata pelajaran IPS adalah: (1) upayakan pemetaan dilakukan pada setiap kurikulum mata pelajaran IPS pada kel kelas as ter terten tentu tu saj sajaa yan yang g ter terdir dirii ata atass dua sem semest ester, er, jan jangan gan men mengab gabungk ungkan an deng dengan an tingkatan kelas yang berbeda, (2) sedapat mungkin setiap KD dari disiplin ilmu sosial dapat dimasu dim asukan kan ke dal dalam am tem temaa yan yang g dis disepak epakati ati,, jik jikaa tid tidak ak dapa dapatt dim dimasu asukkan kkan jug jugaa ti tidak dak bol boleh eh dipaksakan, (3) satu KD dari disiplin ilmu sosial yang ada dapat dimasukkan pada dua atau lebih tema yang ada, (4) jika ada KD disiplin ilmu sosial tertentu tidak dapat dimasukkan ke dalam tema yang ada, maka KD tersebut disajikan secara terpisah, dan (4) dalam satu tema dapat terdiri atas dua atau lebih KD dari suatu disiplin ilmu sosial tertentu. Pada langkah pengembangan silabus dan penyusunan RPP dengan acuan sebagai berikut, untuk unt uk pen penyus yusunan unan sil silabus abus dib dibuat uat sec secara ara ber bersam sama-s a-sama ama ole oleh h angg anggota ota tim sed sedangk angkan an unt untuk uk penyusunan RPP disusun oleh masing-masing guru pengampu mata pelajaran IPS sesuai dengan disiplin disi plin ilmu yang dimiliki. dimiliki. RambuRambu-rambu rambu yang harus diperhatikan diperhatikan dalam penyusunan penyusunan RPP ini adalah sebagai berikut: (1) Silabus tematik yang telah disepakati menjadi acuan utama, dan (2) format RPP hendaknya diseragamkan antar guru. Adapun RPP dibuat secara individual dengan tetap tetap terikat pada tema yang telah telah disepakati bersama (hal ini sebagai konsekuensi bahwa guru masih mengajar sesuai dengan bidang keahlian dalam disiplin disiplin ilmu sosial yang berdi berdiri ri sendiri). Penjabaran Penjabaran KD menjadi indik indikator ator hasil belaj belajar ar setidaknya sama tingkatannya tingkatannya dengan indikator-indikator pada model pembelajaran sebelumnya, atau bahkan lebih tinggi tingkatannya. Hal demikian dilakukan sebagai persiapan mata pelajaran IPS akan dimasukan sebagai mata pelajaran yang diujikan secara nasional.
Kompon Kom ponen en yan yang g har harus us dij dijaba abarka rkan n leb lebih ih rin rinci ci dal dalam am RPP adal adalah ah kom kompone ponen n keg kegiat iatan an pembelajaran dan penilaian. Komponen kegiatan pembelajaran harus menggambarkan secara rinci rin ci int intera eraksi ksi bel belaja ajarr ant antara ara sis siswawa-gur guru u dan sum sumber ber bel belaja ajar. r. Sed Sedangk angkan an dal dalam am kom kompon ponen en penil penilaia aian n har harus us dis disert ertakan akan bent bentuk uk konk konkrit rit dar darii ins instr trume umen n yan yang g dig digunak unakan an unt untuk uk men menguk gukur ur ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan berikut rubrik penilaiannya.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan pola (1) model pembelajaran mandiri dan (2) model pembelajaran berkolaborasi. Model Mod el pem pembel belaja ajaran ran man mandir dirii ber berart artii set setiap iap gur guru u mel melaks aksana anakan kan tug tugas as pem pembel belaja ajaran ran sec secara ara individual dengan tetap beracuan pada tema (akan dapat berhasil dengan baik jika latar belakang pendidikan guru adalah dari program studi Pendidikan IPS, dan atau guru yang berlatar belakang pendidikan program studi pendidikan dalam disiplin ilmu sosial tertentu ditambah dengan bekal pelatihan pelatihan atau program pendid pendidikan ikan IPS sebagai tambahan). Sedangkan model pembel pembelajara ajaran n berkolaborasi berarti pelaksanaan pembelajaran diampu oleh beberapa orang guru, dimana satu orang guru bertindak sebagai guru inti dan guru lainnya membantu jalannya pembelajaran (ini dapat dap at dil dilakuk akukan an ole oleh h kar karena ena kond kondisi isi yang ada mas masih ih ban banyak yak gur guru u yan yang g ber berlat latar ar bel belakan akang g pendidikan program studi pendidikan ilmu sosial tertentu). Pada saat ini, model yang disarankan adalah model pembelajaran berkolaborasi, sebab di samping masih banyaknya guru yang berlatar belakang pendidikan program studi pendidikan ilmu il mu sos sosial ial ter terten tentu tu jug jugaa kar karena ena deng dengan an adan adanya ya kol kolabor aborasi asi akan mem memudah udahkan kan gur guru u unt untuk uk memper mem perbai baiki ki pro progra gram m pem pembel belaja ajaran ran sec secara ara ber berkel kelanj anjuta utan; n; leb lebihih-leb lebih ih dal dalam am pel pelaks aksana anaan an pembelajaran diikuti dengan adanya penelitian tindakan kelas (PTK). Pembagian tugas di antara angg an ggot otaa ti tim m se seti tida dakn knya ya ha haru russ je jela lass da dan n te tega gas, s, se sehi hing ngga ga su suas asan anaa pe pemb mbel elaj ajar aran an da dapa patt diprotret/diamati secara lebih tajam sebagai bahan refleksi atas program pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan memperhatikan memperhatikan kerangk kerangkaa dasar dan stru struktur ktur kurikulum sebagaimana sebagaimana tert tertuang uang dalam Permendikna Perm endiknass nomor 22 tahun 2006 tent tentang ang Standar Isi, maka dalam pelaksanaan pelaksanaan program pembelajaran mata pelajaran IPS pada setiap satuan pendidikan (MI/SD, (MI/SD, MTs/SMP dan SMK) SMK) menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pel Pelaks aksana anaan an pro progra gram m pem pembel belaja ajaran ran mata pel pelaja ajaran ran IPS har harus us did didasa asarka rkan n pada potensi, potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi diriny dir inya. a. Dal Dalam am hal ini pes pesert ertaa did didik ik har harus us men mendap dapatk atkan an pel pelaya ayanan nan pend pendidi idikan kan yan yang g bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan selama mengikuti program pembelajaran. 2. Pem Pembel belaja ajaran ran mata pelajara pelajaran n IP IPS S har harus us dilaksan dilaksanakan akan dengan dengan men menegak egakkan kan kelima kelima pil pilar ar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Pe Pela laks ksan anaa aan n pem pembe bela laja jara ran n ma mata ta pe pela laja jara ran n IP IPS S har harus us me memu mungk ngkin inkan kan pe pese sert rtaa di didi dik k mendapat mendap at pelay pelayanan anan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai deng de ngan an po pote tens nsi, i, ta taha hap p pe perk rkem emba bang ngan an,, da dan n ko kond ndis isii pe pese sert rtaa di didi dik k de deng ngan an te teta tap p memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi keTuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4.
Pembelajaran mata pelajaran IPS harus dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5.
Pembelajaran mata pelajaran IPS harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan mult mu ltis istr trat ategi egi da dan n mu mult ltim imedi edia, a, su sumb mber er bel belaj ajar ar da dan n te tekno knolo logi gi ya yang ng me mema mada dai, i, dan mema me manf nfaat aatkan kan li lingk ngkun ungan gan se seki kita tarr se seba bagai gai su sumb mber er bel belaj ajar ar,, de denga ngan n pr prin insi sip p alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan lingk ungan sekit sekitar ar sert sertaa lingk lingkungan ungan alam semes semesta ta dijad dijadikan ikan sumber belajar, belajar, contoh dan teladan).
6. Pem Pembel belaja ajaran ran mata pel pelaja ajaran ran IPS harus harus dil dilaks aksana anakan kan dengan mendayagu mendayagunaka nakan n kon kondis disii alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
3. Tahap Penilaian Pembelajaran
Untu Un tuk k me mema mast stik ikan an bah bahwa wa pe pela laks ksana anaan an pe pemb mbel elaj ajar aran an te tela lah h me menc ncapa apaii tu tuju juan an at atau au kompetensi yang ditetapkan dalam RPP diperlukan kegiatan penilaian pembelajaran. Penilaian pembelajaran dikatakan baik dan benar jika instrumen penilaian yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Sistem penilaian yang dilakukan oleh sekolah/madrasah harus mengikuti mengikuti pedoman atau prinsip penilaian penil aian yang telah ditetapkan ditetapkan oleh pemer pemerintah intah melalui melalui Permendiknas Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada point B butir ke 8 yang menyatakan bahwa “prinsip penilaian beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan”. Oleh karena kurikulum KTSP berdasarkan kompetensi dan untuk mengukur dan menilai keberhasilan belajar menggunakan Penilaian Acuan Kriteria (PAK), hal ini sebagaimana dapat dilihat dari adanya ujian nasional yang penilaiannya juga menggunakan PAK; maka sistem penilaiannya juga menggunakan PAK yang operasionalisasinya di sekolah/madrasah pada saat ini dikenal dengan istilah istilah Krit Kriteria eria Ketuntasan Ketuntasan Minim Minimal al (KKM). Besarnya Besarnya skor KKM pada dasarnya dasar nya diser diserahkan ahkan kepada sekol sekolah/mad ah/madrasah rasah itu sendir sendiri, i, karena sekolah/madras sekolah/madrasah ah yang lebih tahu akan kondis kondisii diri dirinya, nya, misal misalnya nya bagaim bagaimana ana karakt karakterist eristik ik sekol sekolah/mad ah/madrasah rasah,, bagaim bagaimana ana kondisi sumberdaya yang dimiliki, bagaimana karakteristik peserta didiknya dan sebagainya. Hal ini seb sebagai agaiman manaa din dinyat yataka akan n dal dalam am Per Peratu aturan ran Men Menter terii Pen Pendid didika ikan n Nas Nasion ional al Repu Republi blik k Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, sub bab Pengertian point 10 bahwa “ kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata ma ta pe pela laja jara ran n se sela lain in il ilmu mu pe peng nget etah ahua uan n da dan n te tekn knol olog ogii me meru rupa paka kan n ni nila laii am amban bang g bat batas as kompet kom petens ensi”. i”. Leb Lebih ih lan lanjut jut ten tentan tang g pen penent entuan uan bes besara aran n KKM ole oleh h sat satuan uan pend pendidi idikan kan har harus us memperhati mempe rhatikan kan karakt karakteris eristik tik peser peserta ta didik, karakteristik karakteristik mata pelaj pelajaran, aran, dan kondis kondisii satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. Untuk dapat menerapkan penilaian yang baik dibutuhkan penguasaan yang optimal tentang: (1) ranah penilaian hasil belajar, (2) penyusunan instrumen penilaian baik tes maupun non tes, (3) penentuan besaran kriteria ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar siswa.
Dengan demikian pada tahap penilaian harus dilaksanakan secara matang oleh tim guru IPS. Format penilaian berikut besaran sekor KKM harus ditetapkan secara bersama oleh anggota tim guru mata pelajaran IPS pada awal tahun atau awal semester bersamaan dengan acara pemetaan SK dan KD dan peny penyusu usunan nan sil silabus abus.. Hal dem demiki ikian an dil dilakuk akukan an unt untuk uk men menghi ghinda ndari ri ada adanya nya perselisihan antar anggota tim ketika akan melaksanakan penilaian pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Asmi. 2002. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu untuk Sekolah Menengah Umum (SMU). Ilmu Pengetahuan Sosial, Jurnal IPS dan Pengajarannya, Tahun 36, Nomor 2, Oktober: 240251.
Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI )
Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) (MTs) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Beserta Penjelasannya. Bandung: Citra Umbara.
Wahidmurni. 2006. Asesmen 2006. Asesmen Kebutuhan untuk Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Malang: Penelitian Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Agama/Universitas Islam Negeri Malang.