PANDUAN PANDUAN PENGELOLAAN P ENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT PADAT CAIR DAN GAS
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH MAYONG JEPARA JEPARA
JL. Pegadaian Pegadaian No. No. 12 Mayong Jepara Jepara Telp. Telp. (0291) 4256500 4256500 Fax. Fax. (0291) 4256556 4256556 Mayong Mayong Jepara
BAB I DEFINISI LIMBAH MEDIS PADAT, CAIR DAN GAS
A. Definisi Operasional 1. Limbah medis adalah semua hasil yang berasal dari fasyankes dan dapat berupa benda padat 2. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioktif, limbah tabung bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat. 3. engelolaan limbah medis padat adalah rangkaian kegiatan yang meliputi peren!anaan, pengorganisasian, penanganan, pemantauan, pen!atatan, dan pelaporan. ". enanganan limbah medis padat adalah kegiatan yang meliputi pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, penampungan, dan pengolahan limbah medis padat. #. $asyankes adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, pre%entif, kuratif maupun rehabilitati%e yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan swasta. &. 'igiene sanitasi adalah upaya kesehatan dengan !ara memelihara dan melindungi kebersihan indi%idu dan lingkungan. (. )nfeksi adalah masuk bibit penyakit atau parasit ke dalam tubuh manusia dan berkembang pada jaringan atau !airan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lo!al maupun sistematik. *. +anggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan segera pada saat kejadian untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. . -anifes adalah dokumen pengelolaan limbah 3. . ersyaratan Limbah -edis adat 1. Limbah -edis adat a. -inimasi Limbah 1. /etiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber. 2. /etiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan bera!un. 3. /etiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan sto!k bahan kimia dan farmasi.
". /etiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang berwenang. b. emilahan, pewadahan, pemanfaatan kembali dan daur ulang. 1. emilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah. 2. Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang tidak dimanfaatkan kembali. 3. Limbah benda tajam harus
dikumpulkan
dalam
satu
wadah
tanpa
memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya. 0adah tersebut harus anti bo!or, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka, sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya. ". arum dan syering harus dipisahkan sehingga tidak dapat digunakan kembali. #. Limbah medis padat yang akan dimanfaatkan kembali harus melalui proses sterilisasi. ntuk menguji efektifitas sterulisasi panas harus dilakukan tes ba!ilius stearothermophilus dan untuk sterilisasi kimia harus dilakukan tes ba!ilius subtilis.
-etode /terilisasi ntuk Limbah yang Dimanfaatkan embali
&. Limbah jarum hipodermik tidak dianjurkan dimanfaatkan kembali. Apabila rumah sakit tidak mempunyai jarum yang sekali pakai atau dalam kondisi 4disposable5, limbah jarum hipodermik dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui proses salah satu metode steril. (. ewadahan limbah medis padat harus memenuhi persyaratan dengan penggunaan wadah dan label seperti tabel 16.2 *. Daur ulang tidak bisa dilakukan oleh rumah sakit ke!uali untuk pemulihan perak yang dihasilkan dari proses film sinar 7.
enis 0adah dan label Limbah -edis adat /esuai ategorinya
. Lima! sitotoksis dikumpulkan dalam wadah yang kuat, anti bo!or, dan diberi label bertuliskan 8 Limbah /itotoksis8. !. engumpulan, engangkutan, dan enyimpanan
Limbah
-edia
adat
di
Lingkungan rumah sakit 15 engumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli khusus yang tertutup 25 enyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama "* jam dan musim kemarau paling lama
d. engumpulan, engemasan dan engangkutan ke Luar 9umah /akit 15 engelola harus mengumpulkan dan mengmas pada tempat yang 25
engangkutan limbah ke luar rumah sakit menggunakan kendaraan
khusus.
e. engolahan dan emusnahan
15 Limbah medis padat tidak diperbolehkan membuang langsung ke tempat pembuangan akhir limbah domestik sebelum aman bagi kesehatan. 25 :ara dan teknologi pengolahan atau pemusnahan limbah medis padat disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan jenis limbah medis padat yang ada, dengan pemanasan menggunakan otoklaf atau dengan pembakaran menggunakan insinerator.
2. Limbah -edis ;on adat a. emilahan dan ewadahan 1) ewadahan limbah padat non
3. Limbah :air alitas limbah 4efluen5 rumah sakit yang akan dibuang ke badan air atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu efluen sesuai eputusan -enteri Lingkungan. 'idup ;omor ep<#*=-enL'=12=1# atau peraturan daerah setempat
". Limbah >as /tandar limbah gas 4emisi5 dari pengolahan pemusnah limbah medis padat dengan
insinerator menga!u pada eputusan -enteri Lingkungan 'idup ;omor ep< 13=-enL'=12=1# tentang aku -utu ?misi /umber +idak ergerak
A )) 9A;> L);> 9uang lingkup pengelolaan limbah medis padat, !air dan gas yang ada di rumah sakit gading pluit meliputi semua kamar perawatan, )>D,):,9adiologi, poli rawat jalan, et<:+, 9adioterapy, ?ndos!opy, 'emodialisa, amar edah, $armasi, dll. Dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari pengelolaan limbah medis padat,!air dan gas yang tidak aman dan benar maka diperlukan adanya peraturan perundangan yang dapat menjadi a!uan dalam pengelolaan limbah medis padat. +ujuan dari pengelolaan limbah tersebut adalah terwujudnya pengelolaan limbah medis padat, !air dan gas se!ara aman dan benar sesuai persyaratan kesehatan bagi masyarakat baik di dalam maupun disekitar fasyankes.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Limbah -edis adat
a. -inimisasi Limbah
15 -enyeleksi bahan
25 -enggunakan sedikit mungkin bahan
35 -engutamakan metode pembersihan se!ara fisik daripada se!ara kimiawi.
"5 -en!egah bahan
#5 -emonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah bahan berbahaya dan bera!un.
&5 -emesan bahan
(5 -enggunakan bahan
*5 -enghabiskan bahan dari setiap kemasan
5 -enge!ek tanggal kadaluarsa bahan
b.emilahan, ewadahan, emanfaatan embali dan Daur lang
15 Dilakukan pemilahan jenis limbah medis padat mulai dari sumber yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi,limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sototksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
15
+empat pewadahan limbah medis padat @ <
+erbuat dari bahan yang kuat, !uup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
<
Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan yang terpisah dengan limbah padat non
<
antong plastik diangkat setiap haru atau kurang sehari apabila 2=3 bagian telah terisi limbah.
<
ntuk benda
<
+empat pewadahan limbah medis padat infeksius dan sitotoksik yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan disinfektan apabila akan dipergunakan kembali,
<
/edangkan untuk kantong plastik yang telah dipakai dan kontak langsung dengan limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi.
3. ahan atau alat yang dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui sterilisasi meliputi pisau bedah 4s!alpel5, jarumhipodermik, syringes, botol gelas, dan kontainer. ". Alat
atau seeds. #. Apabila sterilisasi yang dilakukan adalah sterilisasi dengan ethylene oide, maka tangki rea!tor harus dikeringkan sebelum dilakukan injeksi ethylene oide. Oleh karena gas tersebut sangat berbahaya, maka sterilisasi harus dilakukan oleh petugas yang terlatih. /edangkan sterilisasi dengan glutaraldehyde lebih aman dalam pengoperasiannya tetap kurang efektif se!ara mikrobiologi. & paya khusus harus dilakukan apabila terbukti ada kasus pen!emaran spongiform e n!ephal!. !. +empat enampungan /ementara 15 agi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar limbahnya selambat
d.+ransfortasi 15 antong limbah medis padat sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam kontainer yang kuatdan tertutup. 25 antong limbah medis padat harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang.
35 etugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri yang
terdiri @ a5 +opi=helmB b5 -askerB
!5 elindung mataB d5 akaian panjang 4!o%erall5B
e5 Apron untuk industriB
f5 elindung kaki=sepatu bootB dan
g5 /arung tangan khusus 4disposable glo%es atau hea%y duty glo%es5
e. engolahan, emusnahan, dan embuangan Akhir Limbah adat
15
Limbah )nfeksius dan enda +ajam
a5 Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan persediaan agen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi
dengan pengolahan panas dan basah
seperti dalam auto!la%e sedini mungkin. ntuk limbah infeksius yang lain !ukup dengan !ara disinfeksi. b5 enda tajam harus diolah dengan insinerator bila memungkinkan, dan dapat diolah bersama dengan limbah infeksius lainnya. apsulisasi juga !o!ok untuk benda tajam. !5 /etelah insinerasi atau disinfeksi, residunya dapat dibuang ke tempat pembuangan 3 atau dibuang ke landfill jika residunya sudah aman.
25
Limbah $armasi
a5 Limbah farmasi dalam jumlah ke!il dapat diolah dengan insinerator pirolitik 4pyrolyti! in!inerator5, rotary kiln, dikubur se!ara aman, sanitary landfill, dibuang ke sarana air limbah atau inersisasi. +etapi dalam jumlah besar harus menggunakan fasilitas pengolahan yang khusus seperti rotary kiln, kapsulisasi dalam drum logam, dan inersisasi. b5 Limbah padat farmasi dalam jumlah besar harus dikembalikan kepada distributor, sedangkan bila dalam jumlah sedikit dan tidak memungkinkan dikembalikan, supaya dimusnahkan melalui insinerator pada suhu diatas
1.666C :. 35
Limbah /itotoksis
a5 Limbah sitotoksis sangat berbahaya dan tidak boleh dibuang dengan penimbunan 4landfill5 atau ke saluran limbah umum. b5 embuangan yang dianjurkan adalah dikembalikan ke perusahaan penghasil atau distribusinya, insinerasi pada suhu tinggi, dan d egradasi kimia. ahan yang belum dipakai dan kemasannya masih utuh karena kadaluarsa harus dikembalikan ke distributor apabila tidak ada insinerator dan diberi keterangan bahwa obat tersebut sudah kadaluarsa atau tidak lagi dipakai. !5 )nsinerasi pada suhu tinggi sekitar 1.266C : dibutuhkan untuk menghan!urkan semua bahan sitotoksik. )nsinerasi padasuhu rendah dapat menghasilkan uap sitotoksik yang berbahaya ke udara. d5 )nsinerator dengan 2 4dua5 tungku pembakaran pada suhu 1.266C : dengan minimum waktu tinggal 2 detik atau suhu 1.666C : dengan waktu tinggal # detik di tungku kedua sangat !o!ok untuk bahan ini dan dilengkapi dengan penyaring debu e5 )nsinerator juga harus dilengkapi dengan peralatan pembersih gas. )nsinerasi juga memungkinkan dengan rotary kilnyang didesain untuk dekomposisi panas limbah kimiawi yang beroperasi dengan baik pada suhu diatas *#6C :. f5 )nsinerator dengan 1 4satu5 tungku atau pembakaran terbuka tidak tepat untuk pembuangan limbah sitotoksis. g5 -etode degradasi kimia yang mengubah senyawa sitotoksik menjadi senyawa tidak bera!un dapat digunakan tidak hanya untuk residu obat tapi juga pen!u!ian tempat urin, tumpahan dan pakaian pelindung. h5
:ara kimia relatif mudah dan aman meiputi oksidasi oleh alium
permanganat 4-nO"5 atau asam sulfat 4'2/O"5 , penghilangan nitrogen dengan asam.
bromida, atau reduksi dengan nikel dan aluminium i5
)nsinerasi maupun degradasi kimia tidak merupakan solusi yang sempurna untuk pengolahan limbah. +umpahan !airan biologis yang terkontaminasi agen antineoplastik. Oleh karena itu, rumah sakit harus berhati
Limbah ahan imiawi
a5 embuangan Limbah imia iasa Limbah kimia biasa yang tidak bisa didaur seperti gula, asam amino, dan garam tertentu dapat dibuang ke saluran air kotor. ;amun demikian, pembuangan tersebut harus memenuhi persyaratan pen!emar yang ada seperti bahan melayang, sushu, dan p'. b5 embuangan Limbah imia erbahaya Dalam umlah e!il Limbah bahan berbahaya dalam jumlah ke!il seperti residu yang terdapat dalam kemasan sebaiknya dibuang dengan insinerasi pirolitik, kapsulisasi, atau ditimbun 4landfill5. !5 embuangan limbah kimia berbahaya dalam jumlah besar+idak ada !ara pembuangan yang aman dan sekaligus murah untuk limbah berbahaya. embuangannya lebih ditentukan kepada sifat %bahaya yang dikandung oleh limbah tersebut. Limbah tertentu yang bisa dibakar seperti anyak bahan pelarut dapat diinsinerasi. ;amun, bahan pelarut dalam jumlah besar seperti pelarut halogenida yanmengandung klorin atau florin tidak boleh diinsinerasi ke!uali insineratornya dilengkapi dengan alat pembersih gas. d5 :ara lain adalah dengan mengembalikan bahan kimia berbahaya tersebut ke distributornya yang akan menanganinya dengan aman, atau dikirim ke negara lain yang mempunyai peralatan yang !o!ok untuk megolahnya.
eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan limbah kimia berbahaya@ < Limbah berbahaya yang komposisinya berbeda harus dipisahkan untuk menghindari rekasi kimia yang tidak diinginkan.
< Limbah kimia berbahaya dalam jumlah besar tidak boleh ditimbun karena dapat men!emari air tanah. < Limbah kimia disinfektan dalam jumlah besar tidak boleh dikapsulisasi karena sifatnya yang korosif dan mudah terbakar. <
Limbah
padat
bahan
kimia
berbahaya
!ara
pembuangannya
harus
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada instansi yang berwenang.
#5
Limbah ahan imiawi
a5 Limbah dengan kandungan mer!uri atau kadmium tidak boleh dibakar atau diinsinerasi karena berisiko men!emari udara dengan uap bera!un dan tidak boleh dibuang ke landfill karena dapat men!emari air tanah b5 :ara yang disarankan adalah dikirim ke negara yang mempunyai fasilitas pengolah
limbah
dengan
kandungan
logam
berat
tinggi.
ila
tidak
memungkinkan, limbah dibuang ke tempat penyimpanan yang aman sebagai pembuangan akhir untuk limbah yang berbahaya. :ara lain yang paling sederhana adalah dengan kapsulisasi kemudian dilanjutkan dengan landfill. ila hanya dalam jumlah ke!il dapat dibuang dengan limbah biasa.
&5 a5
Limbah ahan imiawi :ara yang terbaik untuk menangani limbah kontainer bertekanan adalah
dengan daur ulang atau penggunaan kembali. Apabila masih dalam kondisi utuh dapat dikembalikan ke distributor untuk pengisian ulang gas. Agen halogenida dalam bentuk !air dan dikemas dalam botol harus diperlakukan sebagai limbah bahan kimia berbahaya untuk pembuangannya.
b5 :ara pemuangan yang tidak diperbolehkan adalah pembakaran atau insinerasi karena dapat meledak. ontainer yang masih utuh ontainer
anestesi. +abung atau silinder etilin oksida yang biasanya disatukan dengan peralatan steril bertekanan untuk gas lain seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, udara bertekanan, siklopropana,hidrogen, gas elpiji, dan asetilin. ontainer yang sudah rusak ontainer yang rusak tidak dapat diisi ulang harus dihan!urkan setelah dikosongkan kemudian baru dibuang ke landfill. aleng aerosol aleng aerosol ke!il harus dikumpulkan dan dibuang bersama dengan limbah biasa dalam kantong plastik hitam dan tidak untuk dibakar atau diinsinerasi. Limbah ini tidak boleh dimasukkan ke dalam kantong kuning karena akan dikirim ke insinerator. aleng aerosol dalam jumlah banyak sebaiknya dikembalikan ke penjualnya atau ke instalasi daur ulang bila ada.
(5
Limbah 9adioaktif
a5 engelolaan limbah radioaktif yang aman harus diatur dalam kebijakan dan strategi nasional yang menyangkut peraturan, infrastruktur, organisasi pelaksana, dan tenaga yang terlatih. b5 /etiap rumah sakit yang menggunkan sumber radioaktif yang terbuka untuk keperluan diagnosa, terapi atau penelitian harus menyiapkan tenaga khusus yang terlatih khusus di bidang radiasi. !5 +enaga tersebut bertanggung jawab dalam pemakaian bahan radioaktif yang aman dan melakukan pen!atatan. d5 )nstrumen kalibrasi yang tepat harus tersedia untuk monitoring dosis dan kontaminasi. /istem pen!atatan yang baik akan menjamin pela!akan limbah radioaktif dalam pengiriman maupun pembuangannya dan selalu diperbarui datanya setiap waktu e5 Limbah radioaktif harus dikategorikan dan dipilah berdasarkan ketersediaan pilihan !ara pengolahan, pengkondisian, penyimpanan, dan pembuangan. ategori yang memungkinkan adalah @ < mur paruh 4half
< entuk fisika dan kimia, -:air
@ berair dan organik,
< +idak homogen 44seperti mengandung lumpur atau padatan yang melayang5, < adat @ mudah terbakar= tidak mudah terbakar 4bila ada5 dan dapat dipadatkan=tidak mudah dipadatkan 4bila ada5 < /umber tertutup atau terbuka seperti sumber tertutup yang dihabiskan, <
andungan limbah seperti limbah yang mengandung bahan berbahaya 4patogen,
infeksius, bera!un5.
f5 /etelah pemilahan, setiap kategori harus disimpan terpisah dalam kontainer, dan kontainer limbah tersebut harus @ < /e!ara jelas diidentifikasi, < Ada simbol radioaktif ketika sedang digunakan < /esuai dengan kandungan limbah, < Dapat diisi dan dikosongkan dengan aman, < uat dan saniter. g5 )nformasi yang harus di!atat pada setiap kontainer limbah @ < ;omor identifikasi, < 9adionuklida, < Aktifitas 4jika diukur atau diperkirakan5 dan tanggal pengukuran, < Asal limbah 4ruangan, laboratorium, atau tempat lain5, < Angka dosis permukaan dan tanggal pengukuran, < Orang yang bertanggung jawab. h5 ontainer untuk limbah padat harus dibungkus dengan kantong plasti! transparan yang dapat ditutup dengan isolasi plastik i5
Limbah padat radioaktif dibuang sesuai dengan persyaratan teknis dan peraturan perundang
2. Limbah adat ;on<-edis a.emilahan Limbah adat ;on<-edis 15Dilakukan pemilahan limbah padat non
b.+empat ewadahan Limbah padat ;on<-edis 15+erbuat dari bahan yang kuat, !ukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass. 25-empunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan. 35+erdapat minimal 1 4satu5 buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan.
"5Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 2" jam atau apabila 2=3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan %ektor penyakit atau binatang pengganggu.
!.engangkutan engangkutan limbah padat domestik dari setiap ruangan ke tempat penampungan sementara menggunakan troli tertutup.
d.+empat enampungan Limbah adat ;on<-edis /ementara 15+ersedia tempat penampungan limbah padat non
25+empat penampungan sementara limbah padat harus kedap air, bertutup dan selalu dalam keadaan tertutup bila sedang tidak diisi serta mudah
dibersihkan. 35+erletak pada lokasi yang muah dijangkau kendaraan pengangkut limbah padat.
"5Dikosongkan dan dibersihkan sekurang
e.engolahan Limbah adat
paya untuk mengurangi %olume, mengubah bentuk atau memusnahkan limbah apdat dilakukan pada sumbernya. Limbah yang masih dapat dimanfaatkan hendaknya dimanfaatkan kembali untuk limbah padat organik dapat diolah menajdi pupuk.
f.Lokasi embuangan Limbah adat Akhir Limbah padat umum 4domestik5 dibuang ke lokasi pembuangan akhir yang dikelola oleh pemerintah daerah 4emda5, atau badan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Limbah :air Limbah !air harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan karakteristik bahan
kimia
dan
radiologi,
%olume,
dan
prosedur
penanganan
dan
penyimapangannya. a./aluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lan!ar, serta terpisah dengan saluran air hujan. b.9umah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah !air sendiri atau bersama
limbah yang dihasilkan. d.Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus dilengkapi=ditutup dengan gril. e.Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di )nstalasi engolahan Air Limbah 4)AL5, bila tidak mempunyai )AL harus dikelola sesuai kebutuhan yang berlaku melalui kerjasam dengan pihak lain atau pihak yang berwenang. f. $rekuensi pemeriksaan kualitas limbah !air terolah 4 effluent5 dilakukan setiap bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g.9umah sakit yang menghasilkan limbah !air yang mengandung atau terkena Fat radioaktif, pengelolaannya dilakukan sesuai ketentuan A+A;. h.arameter radioaktif diberlakukan bagi rumah sakit sesuai dengan bahan radioaktif yang dipergunakan oleh rumah sakit yang bersangkutan.
". Limbah >as a.-onitoring limbah gas berupa ;O2, /o2, logam berat, dan dioksin dilakukan minimal 1 4satu5 kali setahun b./uhu pembakaran minimum 1.666C : untuk pemusnahan bakteri patogen, %irus, dioksin, dan mengurangi jelaga. !.Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu. d.-elakukan penghijauan dengan menanam pohon yang banyak memproduksi gas oksigen dan dapat menyerap debu. #. engelolaan limbah medis rumah sakit se!ara rin!i menga!u pada pedoman pengelolaan limbah medis sarana pelayanan kesehatan.