WAWASAN KEBANGSAAN MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI YANG DEMOKRATIS DAN BERADAB
KELOMPOK 6 : 1. Toni Subarkah
(131211131098)
2. Dini Dwi Lestari
(131211131018)
3. Alfita Nadzir
(131211131019)) (131211131019
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012
1
Membangun Masyarakat Madani yang Demokratis dan Beradab A. Latar belakang lahirnya masyarakat Madani
Lahirnya istilah “Masyarakat Madani” di Indonesia bermula dari gagasan Dato Anwar Ibrahim pada tahun 1995 dalam sebuah ceramah yang berjudul Islam dan pembentukan Masyarakat Madani, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan masyarakat madani ialah sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu menjadikan keterdugaan atau predictability serta ketulusan atau transparency sistem.
B. Konsep masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis, pluralistis,transparan dan partisipatif dimana peran infra dan supra struktur berada dalam keseimbangan yang dinamis. membangun sebuah masyarakat yang berperadaban, maju dan bermartabat dalam ikatan persamaan dan persaudaraan sejati memerlukan kerangka dan pendekatan yang lebih bersifat evolusioner dari pada revolusioner . Masyarakat madani atau yang disebut pihak Barat sebagai “Civil Society” mempunyai prinsip asas pluralis, toleransi dan hak asasi manusia serta terkandung di dalamnya prinsip ‘demokrasi’. Sehingga kini masyarakat madani dalam arti kata negara telah menjadi satu cita-cita untuk negara Indonesia, meskipun sebenarnya dalam wilayah-wilayah tertentu, kehidupan yang menyentuh prinsip asas masyarakat madani itu sudah dipraktikkan. Masyarakat madani merupakan penerjemahan pengislaman “ civil society” dan bentuk masyarakat madinah yang dibangun nabi Muhammad. Pengertian antara civil society merupakan buah modernitas , sedangkan modernitas adalah buah dari gerakan renaisans, sedangkan masyarakat madani lahir dalam petunjuk tuhan.
C. Pengertian Masyarakat Madani
Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah” yang berarti peradaban. Oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradab. 2
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society)
yang
mandiri, demokratis dan beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Ciri – Ciri Masyarakat yang Madani
Masyarakat Madani dicirikan dengan masyarakat yang terbuka , masyarakat yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara , masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif membangun demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Negara dan pemerintahan. Menurut Hang Sung Joo ada 4 ciri masyarakat yang madani itu, diantaranya : 1. Diakui dan dilindungi hak – haknya dan kemerdekaan berserikat serta mandir dari Negara. 2.
Adanya ruang public yang memberikan kebebasan bagi siapapun
dalam
mengartikulasikan isu – isu politik. 3. Terdapatnya gerakan – gerakan kemasyarakatan yang berdasar pada nilai – nilai budaya tertentu. 4. Terdapat kelompok inti diantara kelompok pertengahan yang mengakar dalam masyarakat dan melakukan modernisasi social ekonomi.
E. Karakteristik masyarakat madani
a. Bertuhan Artinya bahwa masyarakat tersebut merupakan masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya tuhan dan menempatkan hukum tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan social. b. Damai Artinya masing – masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun kelompok menghormati pihak lain secara adil. c. Tolong – menolong Yaitu ikut serta membantu masyarakat yang mebutuhkan tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya. d. Toleran Artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh tuhan sebagai kebebasan manusia dan tidak mengganggu aktivitas orang lain
3
e. Keseimbangan antara hak dan kewajiban Setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang seimbang untuk menciptakan kedamaian, kesejahteraan dan keutuhan masyarakatnya sesuai dengan kondisi masing – masing. f. Berperadaban tinggi Artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan menerapkannya serta memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan hidup masyarakat. g. Berakhlak mulia Yaitu masyarakat mempuyai akhlak yang baik dan menerapkannya dalam konsep masyarakat itu sendiri.
F.
Pilar Penegak Masyarakat Madani
Yang dimaksud dengan pilar penegak masyarakt madani adalah institusi – institusi yang menjadi bagisn dari social control yang berfungsi mengkritisi kebijakan – kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Dalam penegakan masyarakat madani, pilar tersebut menjadi prasyarat mutlak bagi terwujudnya kekuatan masyarakat madani. Adapun pilar – pilar tersebut antara lain : 1. Lembaga Swadaya Masyarakat Adalah institusi social yang dibentuk oleh swadaya masyarakat yang tugas esensinya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas.. selain itu, dalam konteks masyarakat madani juga bertugas mengadakan pemberdayaan kepada masyarakat mengenai hal – hal yang signifikan dalam kehidupansehari – hari, seperti advokasi, pelatihan dan sosialisasi program – program pembangunan masyarakat. 2. Pers Merupakan institusi yang penting dalam penegakan masyarakat madani karena dapat mengkritisi dan menjadi bagian dari social control yang dapat menganalisis serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan warga negaranya. 3. Supermasi hukum Setiap warga negar baik yang duduk dalam formasi pemerintahan maupun sebagai rakyat, harus tunduk kepada aturan hukum. Hal tersebut berarti bahwa perjuangan untuk mewujudkan hak dan kebebasan antar warga Negara serta antar warga Negara dan pemerintah haruslah dilakukan dengan cara – cara damai dan sesuai dengan 4
hukum yang berlaku. Selain itu, supremasi hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk penindasan hak asasi manusia, sehingga terpola bentuk khidupan yang berbudaya. 4. Perguruan tinggi Yakni tempat dimana civitas akademis (dosen dan mahasiswa) merupakan bagian dari kekuatan social dan masyarakat madani yang bergerak pada jalur moral force untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan – kebijakan pemerintah , dengan catatan gerakan yang dilancarkan oleh mahasiswa tersebut masih pada jalur yang benar dan memosisikan diri pada rel dan realitas yang betul – betul objektif dalam menyuarakan kepentingan masyarakat.
G. Cara Membangun Masyarakat Madani Yang Demokratis Dan Berkeadaban
Dalam hal ini, ada 3 strategi yang yang salah satunya dapat digunakan untuk strategi dalam memperdayakan masyarakat madani di Indonesia. 1. Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional daripada demprasi Staregi ini berpandangan bahwa system demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum meiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. Bagi penganut paham ini, pelaksanaan demokrasi liberal hanya akan menimbulkan konflik dan itu menjadi sumber instabilitas politik. Saat ini yang diperlukan adalah stabilitas politik sebagai landasan pembangunan , karena pembangunan , lebih – lebih yang terbuka pada perekonomian global, membutuhkan risiko politik yang minim. Dengan demikian , persatruan dan kesatuan bangsa lebih diutamakan daripada demokrasi 2. Srategi yang lebih mengutamakan system politik demokrasi Strategi ini berpandangan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah menunggu rampungnya tahap pembangunan ekonomi. Sejak awal dan secara bersama – sama diperlukan proses demokratisasi yang pada esensinya adalah memperkuat partisipasi politik. Jika kerangka kelembagaan ini diciptakan, maka akan dengan sendirinya timbul masyarakat madani yang mampu mengontrol terhadap Negara. 3. Strategi yang memilih membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat terhadap demokratisasi Strategi ini muncul akibat kekecewaan terhadap realisasi dari stratgei pertama dan kedua. Dengan begitu, strategi ini lebih mengutamakan pedidikan dan menyadaran politik, terutama pada golongan menengah yang makin luas.
5
KESIMPULAN
Masyarakat madani atau yang lebih dikenal dengan civil society dapat diartikan sebagai suatu masyarakat atau institusi sosial yang memiliki ciri-ciri antara lain : Kemandirian, toleransi, keswadayaan, kerelaan menolong satu sama lai n, dan menjunjung tinggi norma dan etika yang disepakati secara bersama-sama, atau secara subtansial yakni masyarakat yang dipimpin dan tunduk pada hukum, baik penguasa, rakyat dan siapapun harus taat dan patuh pada hukum yang telah dibuat secara-bersama, dalam arti bahwa siapapun bisa memimpin negara secara bergiliran dengan syarat ia bisa memimpin dengan adil. Dan keadilan baru bisa ditegakkan apabila setiap tindakan didasarkan pada hukum, jadi hukum merupakan ikatan moral yang bisa membimbing manusia agar senantiasa berbuat adil.
6