BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang
Zaman
sekarang
adalah
zaman
globalisasi,
dimana
perke perkemb mbang angan an kebud kebudaya ayaan an banya banyak k yang yang datan datang g dari dari luar luar neger negerii khususnya budaya-budaya barat. Pada zaman ini dibutuhkan “filter” untuk memilih budaya-budaya yang “layak” untuk Kita Kita ikuti ikuti.. Seiri Seiring ng perk perkem emban banga gan n zaman zaman,, penge pengetah tahuan uan ak akan an kehidupan Nabi Muhammad SAW sedikit demi sedikit mulai berkurang peminat peminatnya nya,, bahkan bahkan pengeta pengetahua huan n sahabat sahabat-sah -sahabat abat Nabi Nabi juga mulai mulai berkura berkurang ng peminat peminatnya nya.. Oleh karena karena itu penulis penulis merasa merasa perlu perlu untuk untuk membuat makalah salah satu sahabat nabi yaitu Ubadah bin Shamit untuk bisa dijadikan sebagai ilmu bagi kita semua. Diharapkan Diharapkan dengan membaca makalah makalah ini, pengetahuan pengetahuan kita akan salah satu sahabat nabi yaitu Ubadah bin Shamit bertamabah B. Tujuan Tujuan penulis penulisan an makalah makalah
Tujuan
utama
dari
penulisan penulisan
makalah
ini
adalah
untuk
membahas sahabat nabi yang bernama Ubadah bin Shabit, sahabat yang di juluki sebagai sang penentang kezaliman. Selain tujuan utama di atas melalui makalah ini penulis juga ingin membahas tentang: 1. Biograf Biografii Ubada Ubadah h bin bin Shami Shamit; t; 2. keberan keberanian ian Ubad Ubadah ah bin bin Shami Shamit; t; 3. ketakut ketakutan an Ubadah Ubadah bin Sham Shamit; it; dan dan 4. konflik konflik antara antara muawiyah muawiyah..
1
C. Pembatasan masalah
Seperti sudah dijelaskan pada latar belakang, makalah ini hanya menjelaskan tentang perjalanan hidup, peristiwa-peristiwa penting ketika Ubadah bin Shamit hidup
2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH A. Biografi
Sahabat dari kalangan anshar (asli madinah), dan merupakan salah satu dari 12 pemimpin dalam baiat Aqabah 2. Ia termasuk salah satu dari 5 orang yang hapal Al Qur’an dari kalangan anhar. Nama Ubadah bin Shamit bin Qais al Anshari al khdrazi, dan biasa dipanggil Abu Walid. Istrinya adalah sahabat besarUmmu haram bintiMalham. Ia pernah bersumpah untuk tidak jadi amir (gubernur). Atas dua orang untuk selama-lamanya. Umar bin khaththab pernah menugaskan sebagai guru kepada penduduk Syam bersama Abu darda dan Mu’adz bin jabal. Pada era khalifah Umar bin Khathtab, ia menjadi orang kedua dalam penaklukan Mesir (komandannya Amr bi Ash). Dan ia juga yang memimpin armada Islam dalam penaklukan Cyprus. Ia termasuk orang yang menentang keras politik pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan pada saat Muawiyah menjadi gubernur Syam. Dan ia adalah orang pertama yang menjabat hakim di pelestina pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan ketika ia menjadi khalifah. Ia meninggal di Ramallah, Pelestina pada tahun 24 H. Ia meriwayatkan 181 hadits. B. Keberanian Ubadah bin Shamit B.1. keberanian Ubadah bin Shamit dalam memutus hubungan dengan kaum Yahudi
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Madinah banyak yang menjalin persekutuan dengan kaum Yahudi, begitu juga dengan kaumnya Ubadah bin Shamit. Setelah Islam datang, Nabi SAW mengukuhkan lagi persekutuan itu dalam bentuk Piagam Madinah. Tetapi ketika terjadi perang Badar dan perang Uhud, kaum Yahudi hanya berpangku tangan, bahkan cenderung menyebar fitnah dan 3
menimbulkan kekacauan di kalangan pasukan Muslim. Mereka juga menyombongkan diri bahwa pasukan muslimin takkan bisa mengalahkan mereka kalau mereka bersatu memerangi Nabi SAW.
Ubadah bin Shamit langsung bereaksi melihat sikap kaum Yahudi tersebut, ia memutuskan hubungan persekutuan kabilahnya dengan kaum Yahudi Bani Qainuqa yang telah berlangsung lama, jauh sebelum ia memeluk Islam. Ia datang kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jiwa teman-teman karibku dari kalangan Yahudi sangat keras. Mereka memiliki senjata dan peralatan peperangan yang sangat kuat. Namun demikian, aku hanya berwali kepada Allah dan RasulNya serta berlepas diri dari berwali kepada orang-orang Yahudi. Tiada wali bagiku selain Allah dan RasulNya." Rasulullah SAW menyambut baik keputusan Ubadah bin Shamit. Dan kemudian turun surah Al Maidah ayat 56 sebagai bentuk dukungan dan pembenaran atas sikap yang diambilnya terhadap kaum Yahudi. Dalam riwayat lain disebutkan, bukan hanya ayat 56, tetapi sikapnya dalam peristiwa tersebut menjadi asbabun nuzul dari Surat Al Maidah ayat 51 s.d. 67. B.2. keberanian Ubadah bin Shamit dalam amal ma’ruf nahi munkar
Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaid bin Rifa’ah, dari ayahnya, bahwa rombongan unta yang membawa khamer melewati Ubadah bin Ash-Shamit ketika dia sedang berada di Syam. Dia berkata, “Apa ini, minyak?” Ada yang menjawab, “Bukan, tetapi khamer yang dijual kepada si fulan.” Dia lalu langsung mengambil pedang menuju pasar dan berdiri di tengah-tengahnya. Dia kemudian tidak membiarkan satu kedai minum pun di dalam pasar tersebut. Pada saat itu Abu Hurairah berada di Syam, maka dia berkata kepada Ubadah, “Wahai Ubadah, ada masalah apa kamu dengan Mu’awiyah? Biarkan saja dia melakukan apa pun.” Dia menjawab, “Kami telah membai’atnya untuk mendengar dan taat serta melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Kami juga tidak takut dicela siapa pun demi menegakkan kalimat Allah.” Mendengar itu, Abu Hurairah terdiam. Setelah itu ada seseorang menulis surat kepada Utsman, “Sesungguhnya Ubadah telah merusakku di Syam.” B.3. keberanian Ubadah bin Shamit dalam menyeru kebaikan
Diriwayatkan dari Al Walid bin Muslim, bahwa Utsman bin Atikah menceritakan kepada kami, bahwa suatu saat Ubadah bin Ash-Shamit 4
melewati desa Dummar,109 kemudian dia menyuruh pembantunya memotong kayu siwak dari pohon Shifshaf di atas sungai Barada. Pembantu itu pun segera mengerjakan perintahnya. Setelah pembantu tersebut datang dengan membawa permintaannya, Ubadah berkata, “Kembalikan, jika siwak itu tidak kamu beli, karena dia tidak akan berguna.” Dia akhirnya membeli kayu tersebut. C. Ketakutan Ubadah bin Shamit
Suatu ketika ia mendengar penjelasan Nabi SAW tentang tanggung jawab seorang amir, dan konsekwensinya jika ia melalaikan tugasnya, bahkan hanya memperkaya diri sendiri. Seketika tubuhnya gemetar dan hatinya terguncang. Iapun bersumpah tidak akan pernah memegang jabatan apapun, walaupun hanya membawahi dua orang. Ketika Umar menjabat khalifah, ia tak mampu memaksa Ibnu Shamit untuk memegang suatu posisi pimpinan atau jabatan apapun, kecuali mengajar umat memperdalam pengetahuan keislaman mereka. Kalaupun terjun ke medan pertempuran, ia memilih untuk menjadi prajurit biasa saja walaupun sebenarnya ia seorang sahabat senior dan berpengalaman. Karena itu Umar mengirimkan dia ke Syam (Syiria) bersama Mu'adz bin Jabal dan Abu Darda untuk mengajar umat Islam di sana. Saat itu yang menjadi Amir (gubernur) di sana adalah Muawiyah bin Abu Sufyan. Ubadah bin Shamit tidak cukup kerasan di sana. Gaya hidupnya adalah didikan Nabi SAW, zuhud terhadap dunia, sederhana, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk ibadah dan belajar (menuntut ilmu). Ketika ia melihat bagaimana cara hidup Amirnya, Muawiyah yang selalu bermegah-megahan dengan duniawiah, ia tak segan melakukan protes sekaligus perlawanan. D. Konflik antara muawiyah
Waktu itu penduduk Palestina menyaksikan peristiwa luar biasa, dan tersiarlah berita ke sebagian besar negeri Islam tentang perlawanan berani yang dilancarkan Ubadah terhadap Muawiyah, sehingga menjadi contoh teladan bagi mereka. Bagaimana pun juga terkenalnya Muawiyah sebagai orang yang gigih dan ulet, tetapi sikap dan pendirian Uabadah itu tidak urung menyebabkan sesak nafas. Hal itu dipandangnya sebagai ancaman langsung terhadap wibawa dan kekuasaannya. Ubadah juga melihat jarak pemisah di antara dirinya dengan Muawiyah, kian bertambah lebar. Akhirnya, ia berkata kepada Muawiyah, “Demi Allah, aku tidak ingin tinggal sekediaman denganmu untuk selama-lamanya!” Lalu Ubadah pun meninggalkan Palestina dan berangkat ke Madinah.
5
Amirul Mukminin Umar adalah seorang yang memiliki kecerdasan tinggi dan berpandangan jauh ke depan. Ia selalu menginginkan kepala-kepala daerah tidak hanya mengandalkan kecerdasannya semata dan menggunakannya tanpa reserve. Maka terhadap orang seperti Muawiyah dan kawan-kawannya, tidak dibiarkan begitu saja tanpa didampingi sejumlah sahabat yang zuhud dan saleh, serta penasihat yang tulus ikhlas. Mereka bertugas membendung keinginan-keinginan yang tidak terbatas, dan selalu mengingatkan mereka akan hari-hari dan masa Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, ketika Umar RA melihat Ubadah telah berada di Kota Madinah, ia bertanya, “Apa yang menyebabkanmu ke sini, wahai Ubadah?” Ubadah menceritakan peristiwa yang terjadi antara dirinya dengan Muawiyah. Umar berkata, “Kembalilah segera ke tempatmu! Amat buruk jadinya suatu negeri yang tidak memiliki orang sepertimu.” Kepada Muawiyah juga dikirim surat yang di antara isinya terdapat kalimat, “Tak ada wewenangmu sebagai amir terhadap Ubadah.”
6
BAB III KESIMPULAN
KESIMPULAN •
•
•
•
salah satu dari 12 pemimpin dalam baiat Aqabah 2. Ia termasuk salah satu dari 5 orang yang hapal Al Qur’an dari kalangan anhar. Nama Ubadah bin Shamit bin Qais al Anshari al khdrazi, dan biasa dipanggil Abu Walid. Istrinya adalah sahabat besarUmmu haram bintiMalham. Ia pernah bersumpah untuk tidak jadi amir (gubernur). Atas dua orang untuk selama-lamanya. Umar bin khaththab pernah menugaskan sebagai guru kepada penduduk Syam bersama Abu darda dan Mu’adz bin jabal. Pada era khalifah Umar bin Khathtab, ia menjadi orang kedua dalam penaklukan Mesir (komandannya Amr bi Ash). 7
Dan ia juga yang memimpin armada Islam dalam penaklukan Cyprus. •
•
•
Ia termasuk orang yang menentang keras politik pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan pada saat Muawiyah menjadi gubernur Syam. Dan ia adalah orang pertama yang menjabat hakim di pelestina pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan ketika ia menjadi khalifah. Ia meninggal di Ramallah, Pelestina pada tahun 24 H. Ia meriwayatkan 181 hadits. Ketika terjadi perang Badar dan perang Uhud dan terjadi pemfitnahan yang dilakukan oleh kaum yahudi, ia memutuskan hubungan persekutuan kabilahnya dengan kaum Yahudi Bani Qainuqa yang telah berlangsung lama, jauh sebelum ia memeluk Islam
DAFTAR PUSTAKA
http://percikkisahsahabat.blogspot.com/2012/10/ubadah-binshamit-ra.html (tanggal akses 14 Januai 2013) http://www.ensikperadaban.com/? SAHABAT_NABI:Sahabat_dari_Kalangan_Anshar:Ubadah_bin_Shamit (tan ggal akses 14 Januai 2013)
8
http://kisah-kisah-sahabat.blogspot.com/2011/02/ubadah-binash-shamit.html (tanggal akses 14 Januai 2013) http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/khazanah/12/06/20/m5pr77-kisah-sahabat-nabi-ubadah-binshamit-sang-penentang-kezaliman-3habis (tanggal akses 14 Januai 2013)
9