Rheologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser (shearing rate) pada cairan atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat. Beberapa alat yang biasa digunakan digunak an dalam praktikum rheologi yaitu Viscometer Ostwald, Viscometer Viscometer Bola atuh serta Viscometer kerucut dan lempeng. !. "asar #eori Rheologi Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). "igunakan istilah ini untuk pertama kali oleh Bingham dan $roeford untuk menggunakan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser (shearing rate) pad a cairan, atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat. Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari sifat %at cair atau deformasi %at padat. Rheologi erat kaitannya dengan &iskositas. "alam bidang 'armasi, prinsipprinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet dan lain sebagainya. elain itu, prinsip rheologi digunakan untuk karakterisasi produk sediaan 'armasi ("osage 'orm). ebagai penjamin kua litas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu %at tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioa&ailability). ehingga &iskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh. ifat*sifat rheologi dari sistem farmaseutika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. +ebih*lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak diinginkan. !spek ini dan banyak lagi aspek*aspek rheologi yang diterapkan dibidang farmasi. !da beberapa istilah dalam rheologi ini a. Rate of shear (") d&-dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (d&) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). b. hearing stress ( atau ' ) '/-! untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.
B. 0enerapan Rheologi "alam "unia 'armasi
1. ifat Rheologi "alam uspensi Viskositas Viskositas dari suatu suspensi apabila mempengaruhi pengendapan dari partikelpartikel %at terdispersi perubahan dalam sifat*sifat sifat*sifat aliran dari suspensi bila wadahnya dikocok dan bila produk tersebut dituang dari botol dan kualitas penyebaran dari cairan (lotio) bila digunakan untuk suatu bagian permukaan yang akan diobati. 0ertimbangan rheologi juga penting dalam pembuatan suspensi. atu*satunya shear yang terjadi dalam suatu suspensi pada penyimpanan adalah lantaran pengendapan dari partikel*partikel yang tersuspensi. 2aya ini diabaikan dan bisa dibuang. #etapi #etapi jika wadah dikocok dan produk dituang dari botol terdapat laju shearing yang tinggi. 3at pensuspensi yang ideal harus mempunyai &iskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan diabaikan yakni selama penyimpanan penyimpanan dan %at pensuspensi itu harus mempunyai &iskositas yang rendah pada laju shearing yang tinggi yakni ia harus bebas mengalir selama pengocokan, penuangan, dan penyebarannya ini.
4. ifat Rheologi "alam 5mulsi 0roduk yang diemulsikan mungkin mengalami berbagai shear*stress selama pembuatan atau penggunaanya. 0ada kebanyakan k ebanyakan proses ini sifat aliran produk akan menjadi sangat penting untuk penampilan emulsi yang tepat pada kondisi penggunana dan pembuatannya. adi penyebaran produk dermatologik dan produk kosmetik harus dikontrol agar didapat suatu preparat yang memuaskan. !liran emulsi parenteral melalu jarum hipodermik, pemindahan suatu emulsi dari botol atau tube dan sifat dari satu emulsi dalam berbagai proses penggilingan yang digunakan dalam pembuatan produk ini secara besar*besaran, menunjukkan perlunya karakteristik aliran yang tepat. 6ebanyakan emulsi, kecuali emulsi encer menunjukkan aliran non 7ewton yang mempersulit interpretasi data dan perbandingan kuantitatif antara sistem*sistem dan formulasi*formulasi yang berbeda. 'aktor*faktor yang berhubungan dengan fase terdispersi meliputi perbandingan dengan fase terdispers meliputi perbandingan &olume fase, distribusi ukuran partikel dan &iskositas dari fase dalam itu sendiri. adi, jika konsentrasi &olume dari fase terdispers rendah (kurang dari 8,89), sistem tersebut adalah 7ewton. "engan naiknya konsentrasi &olume, sistem tersebut menjadi lebih tahan terhadap aliran dan menujukkan karekteristik aliran pseudoplastis. 0ada konsentrasi yang cukup tinggi, terjadi aliran plastis. ika konsentrasi &olume mendekati 8,:; mungkin terjadi in&ersi dengna berubahnya &iskositas secara nyata. 0engurangan ukuran partikel rata*rata
1. ifat Rheologi "alam uspensi Viskositas Viskositas dari suatu suspensi apabila mempengaruhi pengendapan dari partikelpartikel %at terdispersi perubahan dalam sifat*sifat sifat*sifat aliran dari suspensi bila wadahnya dikocok dan bila produk tersebut dituang dari botol dan kualitas penyebaran dari cairan (lotio) bila digunakan untuk suatu bagian permukaan yang akan diobati. 0ertimbangan rheologi juga penting dalam pembuatan suspensi. atu*satunya shear yang terjadi dalam suatu suspensi pada penyimpanan adalah lantaran pengendapan dari partikel*partikel yang tersuspensi. 2aya ini diabaikan dan bisa dibuang. #etapi #etapi jika wadah dikocok dan produk dituang dari botol terdapat laju shearing yang tinggi. 3at pensuspensi yang ideal harus mempunyai &iskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan diabaikan yakni selama penyimpanan penyimpanan dan %at pensuspensi itu harus mempunyai &iskositas yang rendah pada laju shearing yang tinggi yakni ia harus bebas mengalir selama pengocokan, penuangan, dan penyebarannya ini.
4. ifat Rheologi "alam 5mulsi 0roduk yang diemulsikan mungkin mengalami berbagai shear*stress selama pembuatan atau penggunaanya. 0ada kebanyakan k ebanyakan proses ini sifat aliran produk akan menjadi sangat penting untuk penampilan emulsi yang tepat pada kondisi penggunana dan pembuatannya. adi penyebaran produk dermatologik dan produk kosmetik harus dikontrol agar didapat suatu preparat yang memuaskan. !liran emulsi parenteral melalu jarum hipodermik, pemindahan suatu emulsi dari botol atau tube dan sifat dari satu emulsi dalam berbagai proses penggilingan yang digunakan dalam pembuatan produk ini secara besar*besaran, menunjukkan perlunya karakteristik aliran yang tepat. 6ebanyakan emulsi, kecuali emulsi encer menunjukkan aliran non 7ewton yang mempersulit interpretasi data dan perbandingan kuantitatif antara sistem*sistem dan formulasi*formulasi yang berbeda. 'aktor*faktor yang berhubungan dengan fase terdispersi meliputi perbandingan dengan fase terdispers meliputi perbandingan &olume fase, distribusi ukuran partikel dan &iskositas dari fase dalam itu sendiri. adi, jika konsentrasi &olume dari fase terdispers rendah (kurang dari 8,89), sistem tersebut adalah 7ewton. "engan naiknya konsentrasi &olume, sistem tersebut menjadi lebih tahan terhadap aliran dan menujukkan karekteristik aliran pseudoplastis. 0ada konsentrasi yang cukup tinggi, terjadi aliran plastis. ika konsentrasi &olume mendekati 8,:; mungkin terjadi in&ersi dengna berubahnya &iskositas secara nyata. 0engurangan ukuran partikel rata*rata
akan menaikkan &iskositas.
=. ifat Rheologi "alam emisolid 0embuat salep farmasetik dan krim kosmetik menyadari adanya keinginan untuk mengontrol konsistensi bahan non*7ewton. >nstrumen yang paling baik untuk menentukan sifat*sifat rheologi dari semisolid di bidang 'armasi adalah &iskometer putar (rotational &iscometer). ?ntuk analisis semisolid yang berbentuk emusi dan suspensi digunakan cone*plate &iscometer. Viscometer Viscometer tormer terdiri dari cup yang stationer dan bob yang berputar, dan alat ini juga baik untuk semisolid.
;. ifat !liran !liran 0ada erbuk erbuk bulk agak analog dengan cairan non 7ewton menunjukkan aliran plastik dan kadang*kadang dilatansi partikel*partikel dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sampai derajat yang ber&ariasi. Oleh karena itu, serbuk bisa jadi mengalir bebas (free* flowing) atau melekat. "alam pengertian khusus yaitu u kuran partikel porositas dan kerapatan, dan kehalusan permukaan. ifat*sifat dari %at padat yang menentukan besarnya interaksi partikel*partikel. !kan halnya partikel*partikel yang relati kecil (kurang d ari 18@m), aliran partikel melalui lubang dibatasi karena gaya lekat antara partikel besarnya sama dengan gaya gra&itasi. 6arena gaya yang terakhir ini merupakan fungsi dari garis tengah yang di naikkan pangkat tiga, gaya*gaya tersebut menjadi lebih bermakna apabila ukuran partikel meningkan dan aliran dipermudah. +aju aliran maksimum dicapai setelah aliran berkurang apabila ukuran partikel mendekati besarnya lubang tersebut. ika suatu serbuk mengandung sejumlah partikel*partikel kecil, sifat*sifat aliran serbuk bisa diperbaiki dengan menghilangkan Afines atau mengadsorbsinya pada partikel* partikel yang lebih besar. 6adang kadang, aliran yang jelek bisa diakibatkan karena adanya kelembapan dalam hal mana pengeringan partikel*partikel akan mengurangi lekatnya partikel*partikel tersebut. 0artikel*partikel panjang atau plat cenderung untuk mengepak walaupun dengan sangat longgar sehingga memberikan serbuk yang mempunyai porositas tinggi. 0artikel*partikel dengan kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah cenderung untuk mempunyai sifat*sifat bebas mengalir. >ni dapat dikurangi dengan kasarnya
permukaan, yang cenderung mengakibatkan karakteristik aliran yang jelek disebabkan oleh gesekan dan kelekatannya. erbuk yang mengsalir tidak baik atau granulat memberikan banyak kesulitan pada industri farmasi. 0roduksi unit sediaan tablet yang seragam terbukti bergantung pada beberapa sifat granulat. ika ukuran granular berkurang, &ariasi berat tablet pun berkurang. Vari Variasi asi berat minimum dicapai pada granul yang mempunyai garis tengah ;88 sampai C88 @m. ika ukuran granul dikurangi lagi, granul mengalir kurang bebas dan &ariasi berat granul meningkat. "istribusi ukuran partikel mempengaruhi aliran dalam dan pemisahan dari suatu granulat. "!'#!R 0?#!6!
0ress 0ress Voight. 1D91. Tekhnologi Tekhnologi Farmasi. Farmasi. akarta. ?> 0ress
A V>6O>#! V>6O>#! "!7 RE5O+O2> A Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat %at cair atau deformasi %at padat. prinsip dasar reologi telah digunakan dalam penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahan bahan untuk pembuat jalan, kosmetik, produk hasil peternakan, serta bahan bahan lain. 4. >#5< 7O7*75F#O7>!7 1. !liran 0lastis 6ur&a aliran plastis tidak melalui titik (8,8) tapi memotong sumbu sharing stress (atau akan memotong jika bagian lurus dari kur&a tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. ?G('f) 2 ? adalah Viskositas plastis , dan f adalah yield &alue 4. !liran 0seudoplastis !liran 0seudoplastis ditunjukan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom arab dan sintesis seperti dispersi cair dari tragakan, natrium alginat, metal selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa. !liran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer polimer dalam larutan , hal ini berkebalikan dengan system plastis, yang tersusun dari
partikel partikel tersuspensi dalam emulsi. 6ur&a untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (8,8) , tidak ada yield &alue dan bukan suatu harga tunggal. =. !liran "ilantan !liran "ilatan terjadi pada suspensi yang memiliki preentase %at padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. #erjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir ( &iskositas ) dengan meningkatnya rate of shear . 0ada keadaan istirahat, partikel partikel tersebut tersusun rapat dengan &olume antar partikel pada keadaan minimum. "!'#!R 0?#!6! 1. #B RE5O+O2> 1. +atar Belakang Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). "igunakan istilah ini untuk pertama kali oleh Bingham dan $roeford untuk menggunakan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi erat kaitannya dengan &iskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalirJ semakin tinggi &iskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol K. 0rinsip dasar rheologi telah digunakan dalam penyelidikan %at,tinta,berbagai adonan,bahan*bahan untuk pembuat jalan,kosmetik,produk hasil peternakan,serta sediaan*sediaan farmasi. 1. RE5O+O2> Rheologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser (shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat. Rheologi erat kaitannya dengan &iskositas. Rheologi sangat penting dalam farmasi karena penerapannya dalam formulasi dan analisis dari produk*produk farmasi seperti emulsi, pasta, krim, suspensi, losion, suppositoria, dan penyalutan tablet yang menyangku t stabilitas, keseragaman dosis, dan keajekan hasil produksi.
wadah,pemindahan sebelum digunakan,penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu %at tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioa&ailability). ehingga &iskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh. ifat*sifat rheologi dari sistem farmaseutika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. +ebih*lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak diinginkan. 0aling tidak dalam karakteristik alirannya. !spek ini dan banyak lagi aspek*aspek rheologi yang diterapkan dibidang farmasi. !da beberapa istilah dalam rheologi ini L Rate of shear (") d&-dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (d&) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). L hearing stress ( atau ' ) '/-! untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran '/-! G K d&-dr K G ('/-!) - (d&-dr)G ' - 2 0enggolongan sistem cair menurut tipe aliran dan deformasinya ada dua yaitu a) istem 7ewton b) istem 7on 7ewton 0emilihan bergantung pada sifat*sifat alirannya apakah sesuai dengan hukum aliran dari newton atau tidak. !. istem 7ewton 0ada cairan 7ewton, hubungan antara shearing rate dan shearing stress adalah linear, dengan suatu tetapan yang dikenal dengan &iskositas atau koefisien &iskositas. #ipe alir ini umumnya dimiliki oleh %at cair tunggal serta larutan dengan struktur molekul sederhana dengan &olume molekul kecil. #ipe aliran yang mengikuti istem 7ewton, &iskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga &iskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. B. istem 7on 7ewton 0ada cairan non*7ewton, shearing rate dan shearing stress tidak memiliki hubungan linear, &iskositasnya berubah*ubah tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan. #ipe aliran non*7ewton terjadi pada dispersi heterogen antara cairan dengan padatan seperti pada koloid, emulsi, dan suspense cair,salep. !da = jenis tipe aliran dalam sistem 7on*7ewton, yaitu 0+!#>, 05?"O0+!#>, dan ">+!#!7. !liran 0lastis¬ 6ur&a aliran plastis tidak melalui titik (8,8) tapi memotong sumbu shearing stress
(atau auakan memotong jika bagian lurus dari kur&a tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. $airan plastis tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar yield &alue tersebut. 0ada harga stress di bawah harga yield &alue, %at bertindak sebagi bahan elastis (meregang lalu kembali ke keadaan semula, tidak mengalir). ?G('f) -2 ? adalah &iskositas plastis, f adalah yield &alue !liran plastis berhubungan dengan adanya partikel*partikel yang tersuspensi dalam suspensi pekat. !danya yield &alue disebabkan oleh adanya kontak antara partikel* partikel yang berdekatan (disebabkan oleh adanya gaya &an der Faals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi. !kibatnya, yield &alue merupakan indikasi dari kekuatan flokulasi.
0ada keadaaan istirahat, partikel*partikel tersebuat tersususn rapat dengan &olume antar partikel pada keadaan minimum. #etapi jumlah pembawa dalam suspensi ini cukup untuk mengisi &olume ini dan membentuk ikatan lalu memudahkan partikel* partikel bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya pada rate of shear yang rendah. 0ada saat shear stress meningkat, bulk dari system itu mengembang atau memuai (dilate). Eal itu menyebabkan &olume antar partikel menjadi meningkat dan jumlah pembawa yang ada tidak cukup memenuhi ruang kosong tersebut. Oleh karena itu hambatan aliran meningkat karena partikel*partikel tersebut tidak dibasahi atau dilumasi dengan sempurna lagi oleh pembawa. !khirnya suspense menjadi pasta yang kaku 4. 0575R!0!7 RE5O+O2> "!+!< '!R 1. $airan dapat diterapkan pada a. 0encampuran b. 0engurangan ukuran partikel dari sistem sistem dispersi dengan shear c. 0elewatan melalui mulut, penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatan melalui jarum suntik d. 0erpindahan cairan e. tabilitas fisik sistem dispersi 4. emi solid diterapkan pada a. 0enyebaran dan pelekatan pada kulit b. 0emindahan dari wadah-tube c. 6emampuan %at padat untuk bercampur dengan cairan*cairan d. 0elepasan obat dari basisnya =. 0adatan diterapkan pada a. !liran serbuk dari corong ke lubang cetakan tablet-kapsul b. 0engemasan serbuk-granul ;. 0emprosesan diterapkan pada a. 6apasitas produksi alat b. 5fisiensi pemrosesan 4.1 ifat Rheologi "alam uspensi Viskositas dari suatu suspensi apabila mempengaruhi pengendapan dari partikel* partikel %at terdispersi perubahan dalam sifat*sifat aliran dari suspensi bila wadahnya dikocok dan bila produk tersebut dituang dari botol, dan kualitas penyebaran dari cairan ( lotio ) bila digunakan untuk suatu bagian permukaan yang akan diobati. 0ertimbangan rheologi juga penting dalam pembuatan suspensi. atu*satunya shear yang terjadi dalam suatu suspensi pada penyimpanan adalah lantaran pengendapan dari partikel*partikel yang tersuspensiJ 2aya ini diabaikan dan bisa dibuang. #etapi jika wadah dikocok dan produk dituang dari botol, terdapat laju shearing yang tinggi. 3at pensuspensi yang ideal harus mempunyai &iskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan, yakni selama penyimpananJ dan %at pensuspensi itu harus mempunyai &iskositas yang rendah pada laju shearing yang
tinggi, yakni ia harus bebas mengalir selama pengocokan, penuangan, dan penyebarannya ini. 2liserin yang merupakan cairan 7ewton termasuk dalam grafik untuk pembanding. Viskositasnya sesuai untuk partikel*partikel yang mensuspensi, tapi terlalu tingii untuk dituangkan dengan mudah dan untuk disebarkan pada kulit. +ebih*lebih lagi, gliserin menunjukkan sifat melekat (tackiness stickiness) yang tidak diinginkan dan ia terlalu higroskopik untuk digunakn dalam bentuk tidak diencerkan. 6ur&a dalam gambar 1 diperoleh menggunakan &iskometer tormer yang sudah dimodifikasi . uatu %at pensuspensi yang tiksotropik seperti juga pseudoplastik harus terbukti berguna karena ia membentuk gel pada pendiaman dan menjadi cair jika digoyangkan. 2ambar 4 menunjukkan kur&a konsistensi untuk bentonit, &eegum, dan suatu kombinasi dari bentonit dan natrium karboksimetil selulosa ( $<$ ). Bentuk histeresis dari bentonit sangat terkenal. Veegum juga menunjukkan tiksotropi yang dapat dipertimbangkan, baik jika dites dengan membalikkan suatu bejana yang mengandung dispersi maupun jika dianalisis dalam suatu &iskometer putar. ika dispersi bentonit dan $<$ dicampur, kur&a yang dihasilkan menunjukkan karakteristik tiksotropik maupun pseudoplastik. 6ombinasi seperti ini harus menghasilkan suatu medium pensuspensi yang sangat baik. 4.4 ifat Rheologi "alam 5mulsi 0roduk yang diemulsikan mungkin mengalami berbagai shear*stress selama pembuatan atau penggunaanya. 0ada kebanyakan proses ini sifat aliran produk akan menjadi sangat penting untuk penampilan emulsi yang tepat pada kondisi penggunana dan pembuatannya. adi penyebaran produk dermatologik dan produk kosmetik harus dikontrol agar didapat suatu preparat yang memuaskan. !liran emulsi parenteral melalu jarum hipodermik, pemindahan suatu emulsi dari botol atau tube, dan sifat dari satu emulsi dalam berbagai proses penggilingan yang digunakandalam pembuatan produk ini secara besar*besaran, menunjukkan perlunya karakteristik aliran yang tepat. 6ebanyakan emulsi, kecuali emulsi encer, menunjukkan aliran non 7ewton yang mempersulit interpretasi data dan perbandingan kuantitatif antara sistem*sisten dan formulasi*formulasi yang berbeda. 'aktor*faktor yang berhubungan dengan fase terdispersi meliputi perbandingan dengan fase terdispers meliputi perbandingan &olume fase, distribusi ukuran partikel, dan &iskositas dari fase dalam itu sendiri. adi, jika konsentrasi &olume dari fase terdispers rendah (kurang dari 8,89), sistem tersebut adalah 7ewton. "engan naiknya konsentrasi &olume, sistem tersebut menjadi lebih tahan terhadap aliran dan menujukkan karekteristik aliran pseudoplastis. 0ada konsentrasi yang cukup tinggi, terjadi aliran plastis. ika konsentrasi &olume mendekati 8,:;, mungkin terjadi in&ersi dengna berubahnya &iskositas secara nyata. 0engurangan ukuran partikel rata*rata akan menaikkan &iskositas.
rata serupa tetapi dengan distribusi ukuran partikel yang lebih sempit. ifat utam fase kontinu yang mempengaruhi sifat*sifat alira dari sustu emulsi adalah bukan pada &iskositasnya. #etapi efek &iskositas dari fase kontinu mungkin lebih besar dari yang diramalkan dengan menentukan &iskositas bulk dari fase kontinu itu sendiri. !da indikasi bahwa &iskositas dari suatu lapisn cair yang tpis, katakanlah 188 488 ! adalah beberapa kali harga &iskositas dari cairan b ulk. Oleh karena itu &iskositas yang lebih tinggi bisa terdapat p ada emulsi yang mempunyai konsentrasi tinggi, jika ketebalan fase kontinu antara tetesan*tetesan yang berdekatan mendekati dimensi ini. 0engurangn &iskositas dengan penaikan shear sebagian bisa disebabkan oleh penurunan &iskositas dari fase kontinu karena jarak pemisahan antara bola*bola yang meningkat. 6omponen ketiga yang mungkin mempengaruhi &skositas emulsi adalah %at pengemulsi. #ipe %at akan mempengaruhi flokulasi partikel dan daya tarik*menarik antarpartikel, dan ini, sebaliknya akan mengbuah aliran. #ambahan pula, untuk sistem apa saja, makin tinggi konsentrasi %at pengemulsi, akan makin tinggi pula &iskositas produk tersebut. ifat*sifat fisika dari lapisan dan sifat*sifat listriknya juga merupakan faktor yang bermaknanya. 4.= ifat Rheologi "alam emisolid 0embuat salep farmasetis dan krim kosmetik menyadari adanya keinginan untuk mengontrol konsistensi bahan non*7ewton. >nsrumen yang paling baik untuk menentukan sifat*sifat rheologi dari semisolid di bidang farmasi adalah &iskometer putar (rotational &iscometer). ?ntuk analisis semisolid yang berbentuk emusi dan suspensi digunakan cone*plate &iscometer. Viscometer tormer terdiri dari cup yang stationer dan bob yang berputar, dan alat ini juga baik untuk semisolid. 6ur&a konsistensi untu basis salep yang dapat mengemulsi, petrolatum hidrofilik dan petrolatum hidrofilik yang telah dicampur dengan air, terlihat pada gambar =. !kan terlihat bahwa penambahan air ke dalam petrolatum hidrifilik menunrunkan yielpoint (perpotongan antara ekstrapolasikur&a menurun dan sumbu hori%ontal, muatan dalam gram). "ari 948 sampai =;8 gram. Viskositas plastis (kebalikan dari kemiringan kur&a yang menurun ke bawah) dan tiksotropi ( dareah lengkung histeresis) ditingkatkan dengan penambahan air ke dalam 0etrolatum Eidrifilik.
5fek temperatur terhadap konsistensi dari suatu basis salep dapat dianalisis menggunakan suatu &iskometer putar yang didesain dengan tepat. 2ambar ; dan gambar 9 menunjukkan perubahan &iskositas plastis dan tiksotropi dari petrolatum dan plastibase sebagai fungsi dari temperatur. Viskometer tormer yang dimodifikasi digunakan untuk memperoleh kur&a*kur&a ini. eperti terlihat pada gambar ;, kedua
basis menunjukkan koefisien temperatur dari &iskositas plastis yang sama. Easil ini merupakan suatu kenyataan bahwa basis tersebut mempunyai derajat kelembutan (sofness) yang hampir sama jika diraba diantara dua jari. 6ur&a AMield Value terhadap temperatur ternyata mengikuti pola hubungan yang hampir sama. 6ur&a pada gambar 9 memperlihatkan dengan jelas perubahan tiksotropi terhadap temperatur yang membedakan kedua basis tersebut ( 0etrolatum dan 0lastibase). 6arena merupakan suatu akibat dari struktur gel, gambar 9 menunjukkan bahwa matriks malam (waN) dari 0etrolatum kemungkinan besar pecah dengan naiknya temperatur, sedangkan struktur resin dari 0lastibase tahan terhadap perubahan temperatur pada percobaan tersebut. #emperatur ( 8$) Berdasarkan data dan kur&a seperti ini, ahli farmasi dalam laboratorium pengembangan dapat memformulasi salep dengan karekteristik konsistensi yang lebih diinginkan, para pekerja pada bagian produksi dapat mengontrol keseragaman dari produk akhir yang lebih baik, dan ahli dermatologi dan pasien dapat mengandalkan adanya suatu basis yang menyebar secara merata dan halus pada berbagai iklim, tapi melekat baik pada daerah dimana obat itu bekerja dan tidak sulit untuk dihilangkan sesudah obat tersebut digunakan. 4.; ifat !liran 0ada erbuk erbuk bulk agak analog dengan cairan non 7ewton, menunjukkan aliran plastik dan kadang*kadang dilatansi, partikel*partikel dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sampai derajat yang ber&ariasi. Oleh karena itu, serbuk bisa jadi mengalir bebas (free*flowing) atau melekat. "alam pengertian khusus yaitu ukuran partikel p orositas dan kerapatan, dan kehalusan permukaan. ifat*sifat dari %at padat yang menentukan besarnya interaksi partikel*partikel. !kan halnya partikel*partikel yang relati kecil (kurang dari 18@m), aliran partikel melalui lubang dibatasi karena gaya lekat antara partikel besarnya sama dengan gaya gra&itasi. 6arena gaya yang terakhir ini merupakan fungsi dari garis tengah yang di naikkan pangkat tiga, gaya*gaya tersebut menjadi lebih bermakna apabila ukuran partikel meningkan dan aliran dipermudah. +aju aliran maksimum dicapai setelah aliran berkurang apabila ukuran partikel mendekati besarnya lubang tersebut. ika suatu serbuk mengandung sejumlah partikel*partikel kecil, sifat*sifat aliran serbuk bisa diperbaiki dengan menghilangkan Afines atau mengadsorbsinya pada partikel* partikel yang lebih besar. 6adang kadang, aliran yang jelek bisa diakibatkan karena adanya kelembapan dalam hal mana pengeringan partikel*partikel akan mengurangi lekatnya partikel*partikel tersebut. 0artikel*partikel panjang atau plat cenderung untuk mengepak walaupun dengan sangat longgar sehingga memberikan serbuk yang mempunyai porositas tinggi. 0artikel*partikel dengan kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah cenderung
untuk mempunyai sifat*sifat bebas mengalir. >ni dapat dikurangi dengan kasarnya permukaan, yang cenderung mengakibatkan karakteristik aliran yang jelek disebabkan oleh gesekan dan kelekatannya. erbuk bebas mengalir berciri khas menyerupai debu, yang disebut dustibility, suatu batasan yang berarti kebalikan dari kelekatan (stickiness). +ikopodium menunjukkan derajat dustibility yang terbesar, jika likopodium diberi angka dustibility (sebarang) 188, serbuk talk mempunya harga 9:, tepung kentang 4:, arang halus 4=, kalomel yang ditumbuk halus mempunyai dustibility 8,:. Earga* harga ini harus berhubungan dengan keseragaman menyebarnya serbuk yang ditaburkan bila digunakan ke kulit, dan daya lekat, suatu ukuran kekohesifan partikel dari suatu serbuk yang dikeraskan (compacted powder), adalah penting dalam aliran serbuk melalui mesin pengisi dan dalam pelaksanaan mesin kapsul otomatis. erbuk yang mengsalir tidak baik atau granulat memberikan banyak kesulitan pada industri farmasi. 0roduksi unit sediaan tablet yang seragam terbukti bergantung pada beberapa sifat granulat. ika ukuran granular berkurang, &ariasi berat tablet pun berkurang. Variasi berat minimum dicapai pada granul yang mempunyai garis tengah ;88 sampai C88 @m. ika ukuran granul dikurangi lagi, granul mengalir kurang bebas dan &ariasi berat granul meningkat. "istribusi ukuran partikel mempengaruhi aliran dalam dan pemisahan dari suatu granulat. !liran dalam dan granule demiNing (yakni kecendrungan serbuk untuk memisah menjadi lapisan*lapisan dengan ukuran berbeda) selama mengalir melalui corong (hopper) membantu penurunan berat teblet selama bagian terakhir dari periode kompresi. +aju alirann dari suatu granulat tablet meningkat denagan meningkatnya jumlah fines yang di tambahkan. 6enaikan jumlah pelincir juga menaikkan laju aliran, dan kombinasi dari pelincir serta penghalus (fines) tampak mempunyai aksi sinergistik. 2aya gesekan pada serbuk renggang dapat diukur dengan sudut istirahat (angle of repose), P. >ni adalah sudut maksimum yang mungkin terdapat antara permukaan dari setumpuk serbuk dan bidang hori%ontal. ika ditambahkan bahan lebih banyakketumpukan tersebut, maka serbuk tersebut akan tuyrun ke berbagai sisi sampai gesekan timbal balik dari partikel*partikel tersebut yang menghasilkan suatu permukaan pada sudut P ada dalam keseimbangan denagn ga ya gra&itasi. #angen sudut istirahat sama dengan koefisien gesekan antara partikel*partikel tersebut. #an P G @ adi, makin kasar dan makin tidak beraturan permukaan dari partrikel, akan makin tinggi sudut istirahatnya. udut istirahat terutama merupakan suatu fungsi dari kekasaran permukaan. "engan menggunakan batch*batch pasir dengan ukuran yang berdekatan, yang dipisahkan ke dalam ukuran yang berbeda, dibuktikan bahwa dengan meningkatkan bentuk yang semakin jauh dari bentuk bola, sudut istirahat meningkat sedang kerapatan bulk dan kemampuan alir (flowability) berkurang. ?ntuk memperbaiki karakteristik aliran, seringkali ditambahkan pelincir (glidant)
pada serbuk granular. $ontoh glidant yang umum digunakn adalah magnesium stearat, amilum dan talk. "engan menggunakan suatu pencatat pengukuran aliran serbuk, yang mengukur berat serbuk yang mengalir per satuan waktu melalui lubang corong (hopper), konsentrasi pelincir optimum adalah 1 atau kurang. "i atas kadar ini, biasanya teramati penurunan dalam laju aliran. "itemukan tidak shear cel dan tensile tester. udut istirahat dari granulat sulfhatia%ol sebagai suatu fungsi ukuran partikel rata* rata, adanya pelumas, dan penambahan penghalus (fines) ke dalam campuran. 0ada umumnya sudut istirahat meningkat dengan berkurangnya ukuran partikel. 0enambahan talk dalam konsentrasi rendah mengurangi sudut istirahat, tapi pada konsentrasi yang lebih tinggi talk akan menaikkan sudut tersebut. 0enambahan fines yakni partikel*partikel yang lebih kecil dari mesh 18 8 ke dalam granul kasar menghasilkan kenaikan sudut istirahat yang nyata. 6emampuan serbuk untuk mengalir merupakan satu diantara faktor*faktor yang termasuk dalam pencampuran bahan*bahan yang berbeda untuk membentuk suatu campuran serbuk. 0encampuran, dan pencegahan ketidakcampuran, merupakan suatu pekerjaan farmasetis yang penting dalam pembuatan bentuk*bentuk sediaan umumnya, termasuk tablet dan kapsul. 'aktor*faktorblain yang mempengaruhi proses pencampuran adalah agregasi partikel, ukuran, bentuk, perbedaan kerapatan, dan adanya muatan listrik statis
RHEOLOGY Rheologi berasal dari bahasa Munani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. ehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran %at cair dan deformasi %at padat. Rheologi erat kaitannya dengan &iskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalirJ semakin tinggi &iskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol K. $ontoh penerapan rheologi dapat dilihat dalam
•
•
'armasi
•
ndustri 6rim, +otion. alep, 6rim, !nastetik.
B.
•
>lmu kedokteran
•
!grochemical
"arah 0estisida.
Emulsi Sebagai Produk
+aju alir emulsi merupakan hal yang penting disamping sifat fisik. 6arenanya kemampuan untuk mengukur, melakukan penyesuaian, dan mengetahui bahan yang akan digunakan sangat penting untuk diketahui. 0enerapannya dapat dilihat dalam proses manufaktur. eperti dalam proses pencampuran, pemompaan, pengisian packing emulsi, dll. "ari segi kualitatif emulsi mencakup mulai dari bahan dengan &iskositas rendah, susu*seperti pada fluida 7ewtonian melewati campuran yang tebal, campuran ini berupa bahan dalam pembentukan krim, dimana dari segi pergerakan semakin ke atas akan menjadi semakin tebal. 6rim merupakan salah satu bahan yang menekankan pada hasil. "ari segi mikrostruktur salah satu elemen yang umum adalah kepemilikan fasa kontinyu bersamaan dengan fasa liQuid sebagai deformable droplet. 0ermukaan antar droplet menjadi sumber stabilitas dengan kata lain sistem yang tidak stabil dengan banyak cara dapat melindungi internal liQuid dari gradient kecepatan pada fase kontinyu. Beberapa kondisi dapat dipertimbangkan dalam hal ini Akekakuan yang efektif dari permukaan atau bagian dalam &iskositas yang sangat tinggi sehingga sistem berperilaku seperti pada disperse partikel padat. >ni merupakan salah satu contoh kecil dari sub micron droplet. C.
Emulsi dalam Hubungannya dengan Rheologi
5mulsi merupakan bentuk yang paling sederhana antara sistem dua fasa yang mengandung cairan yang tidak saling larut. "imana salah satu terdispersi ke yang lain baik dalam bentuk mikroskopik atau sub* mikroskopik droplet. "ua fase tersebut selalu dalam fase air dan fase minyak yang menghasilkan o-w ataupun w-o emulsion. ehingga, kehadiran emulsifier sebagai stabili%er untuk menggabungkan dua fase yang terpisah penting untuk meberikan kontribusi pada laju alir didalam sistem. Banyak contoh yang ada untuk emulsi o-w, w-o, bahkan untuk o-o. bagaimanapun besarnya kemungkinan untuk mendefinisikan emulsi tetap saja membuat rheologi menjadi bagian dari deformable partikel dalam fase
kontinyu. Eal ini memuat salah satu keekstriman dimana sistim yang berada di bagian dalam fase dispersi merupakan cairan dengan laju alir yang rendah sehingga kemungkinan sistem tersebut akan lebih rendah dari fase kontinyu. "engan permukaaan yang distabilkan dengan stabili%er yang cocok. 5mulsi mungkin diharapkan sebagai produk akhir dalam industri manufaktur. !tau bisa jadi emulsi merupakan bentuk intermedit yang penting. 0olimerisasi emulsi merupakan rute yang popular dalam industry polimer, dan bentuk emulsi termasuk rheologi mengarahkan bentuk patikel polimer. 5mulsi juga bisa jadi sebagai titik awal pembuatan seperti pada produk susu. elanjutnya diharapkan sifat rheologi dapat mencari seperti krim dalam konsentrasi, dan bentuk partikl pada spray drying. Eal tersebut merupakan cabang rheologi. "engan kata lain, seperti pada darah sifat emulsi menjadi menarik. 0ada produk yang kompleks sperti pada skin lotion, droplet emulsi hanya merupakan bagian bentuk dari produk yang engandung polimer, partikel, dan konsentrat struktur surfaktan. 0engertian mengenai peran patrikular masing*masing komponen di atas penting untuk membantu memahami keseluruhan rheologi. 6hususnya bila droplet mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena coalescence ataupun disproponasi. #entu saja pada emulsi yang kompleks komposisi dari fasa kontinyu mungkin saja tidak diketahui lebih lanjut. Bahkan tampak menjadi emulsi yang sederhana, eNcess emulsifier ditampilkan dalam fase kontinyu yang mungkin berasosiasi dalam struktur tipe micellar yang dapat menunjukkan dampak awal dari laju alir secara keseluruhan. 0ada kenyataannya, emulsi yang kompleks dengan penambahan bahan partisi diantara fase kontinyu dan fase dispersi, dan kemungkinan membentuk multilapisan emulsifier. alah satu cara untuk membelit komplektisitas dan menetapkan komposisi fasa dengan cara sentrifugasi atau ultrasentifugasi emulsi. Eal ini memungkinkan untuk menetapkan komposisi dari fase kontinyu. 0egerjaan lebih lanjut dibutukan untuk menetapkan droplet secara alami dan lapisan emulsifier, tapi hal ini hanya bias dilakukan dalam skala mikroskopik. D.
Tie Sesi!ik "liran
!da dua tipe aliran dasar dengan perpindahan relatif dari partikel cair yang berdekatan, yang disebut dengan laju shear dan extensional . "alam laju shear elemen cair mengalir diatas satu sama lain, dengan arah aliran yang berbeda. edangkan pada laju eNtensional mengalir ke arah atau menjauh dari masing*masing satu dengan yang lain. +aju alir sebagai hasil dari peningkatan gaya ketika laju alir ditingkatkan sedangkan untuk memberikan gaya laju alir dikurangi ketika &iskositas ditingkatkan. Bentuk sederhana dari laju shear elemen cair mengalir diatas satu sama lain, dengan arah aliran yang berbeda. edangkan pada laju eNtensional mengalir ke arah atau menjauh dari masing*masing satu dengan yang lain. hear stress merupakan unit laju alir dibagi jarak atau meter per sekon-meter sehingga satuannya mejadi s *1. hear stress gaya per satuan area merupakan unit newton per meter, 7 m *4, tapi dalam sistem > stress seperti tekanan merupakan unit 0ascal (0a). 7ilai yang mendekati perhitungan shear rate yang diperoleh meluas dan merupakan &ariasi dari berbagai kondisi penting untuk emulsi. alah satu contohnya adalah laju alir rata*rata cairan yang melewati pipa dibagi dengan radius pipa, atau laju alir dari lapisan yang berpindah dibagi radiusnya. ?nit*unit yang akan sering digunakan dapat dilihat pada table 4. "engan menggunakan diagram yang sama kita juga dapat mencari nilai deformasi. "imana deformasi yang dinyatakan dengan (delta) merupakan kelanjutan dari VGdS-dt dan TG dV-dh yang disebut dengan shear rate. "ot diatas symbol deformasi digunakan untuk menandakan fungsi diffrensial berdasarkan waktu dan mengikuti persamaan newton. 6arenanya S merupakan jumlah shear dan T merupakan laju shear atau shear rate dapat dinyatakan dengan dS-dt yang disebut dengan rate of strain. Falaupun pada prakteknya lebih baik bila menuliskan laju shear untuk mencirikan dari laju eNtensional tetap saja agar lebih mudah hanya dinyatakan dengan &iskositas.
ymbol S (gamma) merepresentasikan deformasi pada simple shear dimana pada gambar terlihat shear stress U (sigma) juga digambarkan. "engan cara yang sama untuk perluasan ukuran unaNial sesuai deformasi dinyatakan dengan (epsilon) dan stress U e seperti yang ditunjukkan pada gambar ; digunakan untuk fluida 7ewtonian. "alam persamaan sederhana dapat dinyatakan dengan UGKS
WWW..(1)
?ntuk perluasan eNtensional atau stretching flow eQui&alen dengan symbol Ue X dan Ke sehingga untuk fluida 7ewtonian dapat dinyatakan dengan UeG Ke X
WWW..(4)
dan &iskositas (e&aluasi ), sehingga ?ntuk cairan berkekuaten rendah, adalah penyederhanaan dari n. E.
Pia #is$ome%er
0ipa &iscometer menggunakan banyak bentuk, tetapi kesemuanya haruslah memberi pressure drop P sebagai fungsi laju alir Q untuk kondisi dimana pipa memiliki panjang yang cukup untuk dapat mengabaikan efek masuk dan efek keluar, kira*kira . "alam kasus ini kita dapat menghitung &iskositas sebagai fungsi . ehingga ehingga &iskositas kemudian diperoleh "imana untuk cairan berkekuatan rendah &.
adalah penyederhanaan dari .
Sli dan e!ek masalah lain dari rheome%ers
0ermasalahan lebih lanjut, saat emulsi mencair, meningkat karena droplet berpindah mendekati dinding yang selalu cenderung bergerak ke arah dinding. 0eringatan khusus telah diberikan oleh 2allegos dan 'ranco untuk memmasukkan efek dalam reologi, misal reologi makanan, kosmetik dan farmasi. emua materi ini akan didiskusikan dan diterangkan-dijelaskan lebih lanjut oleh Barnes.
olusi lain untuk permasalahan ini lebih lama dalam penyelesaiannya tetapi lebih efektif. >ni menggunakan ukuran geometri dan akstrapolasi untuk mendapatkan hasil ukuran yang tak tentu. +ihat Barners untuk lebih detailnya. G.
'enis (is$ome%er Labora%orium yang Di)ual Bebas*+omersial
tandar &iscometer laboratorium mempunyai range 8,1*1888 s *1. Mang termasuk didalamnya adalah Brookfield "V= EaakeV#:, V#988-998, RV1 Bohlin Visco CC Rhcometrics R< 1C8, 4H9 Reologica Visco$heek 0hysica <$1 enis*jenis keluaran &iskositas-sear rete sebagai fungsi watku, agar kur&a aliran umum dan thiNotropy dapat dipelajari sebagai renge temperature biasanya antara *18 1888$. H.
(iskosi%as Emulsi
6ita akan mempertimbangkan jenis*jenis dari kur&a alir dengan menggunakan &iscometer di atas, ketika beberapa benda telah dihilangkan harus memberikan alas an pada kita-harus ada alasannya. 6ur&a alir yang paling sederhana ditemukan pada dilute emulsi-emulsi yang lemah,jika kita memplotkan dasar ukuran parameter dari shear rate-sheer stress, kita akan mendapatkan hubungan garis lurus seperti ilustrasi pada figure C. "ata ini mungkin diplotkan kembali sebagai &iskositas (sheer stress dibagi shear rate) sebagai fungsi shear rate dan tentu saja &iskositas tidak tergantung shear rate, emulsi 7ewtonian pada fig.D
ika kita meningkatkan konsentrasi fase minyak untuk model emulsi kita, kita melihat adanya emulsi yang non*7ewtonian. 0ertama jika kita mengulangi plit pertama kita, kita masih dapat melihat macam*macam respon linear jika kita pemplotkan data di atas range =88*=988 s *1, tetapi sekarang kur&a ini bergeser secara &ertical dan kita melihat apa yang tampak dalam intersep pada aNis. >ni disebut Bingham beha&ior dan dikarakteristikan sebagai yield stress (ekstrapolasi intersep) dan plastic &iscosity lihat slope kur&a fig.18. ,.
Shear Ra%e Sua%u Bahan
?kuran dari aliran bahan dari beberapa cairan dibagi menjadi dua sifat yaitu linier dan non linier (lihat Barnes et al Y19Z). ?ntuk deskripsi detailnya dari subject ini. 0embentukan diukur sampai di bawah tegangan, tekanan, pemotongan aliran dimana Rheologi bahan dari emulsi sedang diukur bukan sebuah fungsi dari menentukan &ariable ini, tetapi hanyalah fungsi dari frekuensi dan waktu (seperti temperature tertentu dan beberapa tekanan tinggi). '.
Per%imbangan De%ail Dari Tie (is$ome%er
Viscometer adalah alat yang dapat diaplikasikan salah satunya adalah sebuah gaya dan ukuran sebuah kecepatan , atau dapat diaplikasikan sebuah kecepatan dan ukuran gaya untuk atau membuat sebuah geometri sederhana. >ni boleh menjadi sebuah &iscometer pipa ? yang sederhana yang mengendalikan aliran laju dari satu posisi &ertical ke yang lain. +.
+on%rol Tegangan Berlebih (iskome%er +omersial
0ada pertengahan 1D:8*an, sebuah generasi baru dari control tekanan rheometer dimulai untuk memperlihatkan diri sebagai acuan untuk melawan control tegangan type dari &iscometer umumnya digunakan di dalam laboratorium (+ihat Barnes dan Bell Y1HZ). ck "eer dan koleganya di sebuah sekolah farmasi di +ondon, yang menggunakan perbandingan udara dan sebuah pengendali udara turbin untuk melengkapi tenaga putaran telah dikembangkan pertama kali dari peralatan modern. >ni dianggap bahwa dengan beberapa peralatan aplikasi dari sebuah pengetahuan dan tekanan
control melengkapi rheologi dengan informasi penting dari bagian kritis di dalam lembar kur&a $R550. L.
E#aluasi dan +omersialisasi +on%rol Tekanan (iskome%er
#able = menunjukkan spesifikasi dari beberapa type control tekanan &iscometer sebagai mereka telah e&olusikan (telah mereka ubah pada =8 tahun terakhir ini). >ni adalah pembersihan bahwa sebuah kekaguman yang bertambah di dalam sensi&itas dan range yang telah dibawa, salah satunya yang istimewa adalah di dalam tenaga putaran minimum rendah (dan jadi menekan) dan kecepaan rotasi (dan jadi pemutus kecepatan) dapat dijangkau. #abel = Beberapa spesifikasi komersial rheometer pengontrol tekanan waktu
[1D:8
[1D:C
[awal 1DC8
[akhir 1DC8 [1DDD
#ype "ata
Rheometer udara turbin
Rheometer deer
$arrimed
#! >nst. !R 1888
#orQue (7.m)
8,1
Reolution !ng. Veloc. (rad-s)
*
*
*
98
98
98
98
Resolution
*
*
188 *
$reep (strain) Resolution maNimal
-.
H,4N *
*
*
Geome%ri (iskome%er +omleks
*
1=88
!da sebuah nomor dari geometri &iscometer popular menggunakan ukuran emulsi dimana pemutusan kecepatan tidak sama dimanapun. "alam urutan untuk mengubah data eNperiment awal menjadi data pemutusan aliran (&iskositas yang tidak ambigu). ebuah langkah perhitungan intermediet dibutuhkan (lihat Barness Y1:Z), ini menggunakan sebuah assumsi tentang liQuid, biasanya bahwa pada sebuah nilai particular dari pemutusan aliran, &iskositas local- shear rate data dapat dideskripsikan oleh sebuah tenaga rendah type sifat (power*low*type* beha&ior). "imana slope dari +og kur&a diberikan oleh An. (untuk kebenaran power*low*liQuid) ini sama sebagai An, the power*low*indeks.
menjadi berbagai macam bentuk seperti yang diinginkan dengan menggunakan mesin fabrikasi yang cocok. elama fabrikasi plastik tersebut banyak dipengaruhi oleh kecepatan ekstrusi, setting temperature di tiap %one, melt pressure dll, yang kesemuanya sering disebut sebagai \processability/. 0rocessability polietilen dari tinjauan rheologinya yaitu ilmu yang mempelajari aliran dan perubahan bentuk polietilen dalam keadaan lelehan serta sifat*sifat alirannya. !liran dan perubahan bentuk &iscoelastik a. 6ekentalan (&iscosity) 'luida adalah persenyawaan yang mengalami deformasi (perubahan bentuk) secara kontinyu jika dikenakan shear stress. Resistensi yang dikeluarkan o leh fluida terhadap beberapa deformasi disebut &iscositas. ?ntuk gas dan beberapa cairan dengan Berat
Beberapa parameter yang berpengaruh terhadap hear &iscosity a. ndeN
ifat bentuk lelehan a. well Ratio "isamping <> dan E+<>, sifat bentuk lelehan lain yang penting untuk 0olietilen adalah swell ratio. well ratio ditentukan dengan mengukur diameter eNtruded yang sudah dingin yang keluar dari orifice pada waktu mengukur <> atau E+<>. well ratio digunakan sebagai indeN elastisitas lelehan. 05 mempunyai kecenderungan semakin lebar "istribusi Berat atau well ratio dan nilainya akan meningkat seiring dengan pertambahan &iscositas dan elastisitas. ecara khusus semakin rendah <> atau semakin lebar "istribusi B< nya maka semakin besar nilai melt tensionnya. d. "raw "own Batasan draw down paling seering digunakan pada pemrosesan pelapisan (coating process) untuk E"05 gejala ini ditunjukkan oleh eNrtuded parison dari blow molding yang jatuh karena adanya gra&itasi. !pabila harga draw down tinggi maka akan mengakibatkan distribusi tebal tidak merata pada sisi sebelah atas dan bawah dari produk. Eal ini menjadikan masalah pada pembuatan produk berukuran besar yang mana parison menjadi berat, draw down sangat erat berhubungan dengan melt tension e. pinnability Eampir ada kemiripan antara melt tension dan spinability, melt tension merupakan
besarnya tension dari resin dalam keadaan lelehan yang keluar dari orifice pada kecepatan pembebanan yang tetap. edangkan spinability adalah kecepatan untuk memutus resin jika ditarik pada percepatan yang tetap. pinability sangat berguna pada industri monofilament, yaitu untuk mengetahui kecepatan pemrosesan tertinggi. 0enggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada 4 yaitu istem 7ewton dan istem 7on*7ewton. istem 7ewton Viskositas mula*mula diselidiki oleh 7ewton, yaitu dengan mensimulasikan %at cair dalam bentuk tumpukan kartu seperti pada gambar berikut
3at cair diasumsikan terdiri dari lapisan*lapisan molekul yang sejajar satu sama lain. +apisan terbawah tetap diam, sedangkan lapisan di atasnya bergerak dengan kecepatan konstan, sehingga setiap lapisan akan bergerak dengan kecepatan yang berbanding langsung dengan jaraknya terhadap lapisan terbawah yang tetap. 0erbedaan kecepatan (d&) antara dua lapisan yang dipisahkan dengan jarak (dN) adalah (d&-dN) atau kecepatan geser (rate of share). edangkan gaya satuan luas yang dibutuhkan untuk mengalirkan %at cairan tersebut adalah ('/-!) atau hearing stress. '`-!GK d&-dN atau KG('`!)-(d&dN) Viskositas (K) merupakan perbandingan antara hearing stress ('/-!) dan Rate of shear (d&-dN). atuan &iskositas adalah poise atau dyne detik cm *4. $airan 7ewton adalah cairan yang mengikuti hukum 7ewton di mana nilai shearing stress sebanding dengan nilai rate of shear (kecepatan geser), sehingga &iskositasnya tetap pada suhu ddan tekanan tertentu dan tidak tergantung kepada kecepatan geser, jadi &iskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser.
Besarnya Rate of shear sebanding dengan hearing stress. istem 7on*7ewton Eampir seluruh sistem dispersi termasuk sediaan*sediaan farmasi yang berbentuk emulsi,suspensi, dan sediaan setengah padat tidak mengikuti hukum 7ewton. Viskositas cairan semacam ini ber&ariasi pada setiap kecepatan geser, sehingga untuk
mengetahui sifat alirannya dilakukan pengukuran pada beberapa kecepatan geser. ?ntuk menentukan &iskositasnya dipergunakan &iskometer rotasi tormer. Berdasarkan grafik sifat alirannya (rheogram), cairan 7on*7ewton terbagi dalam dua kelompok, yaitu $airan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi waktu (kur&a naik berhimpit dengan kur&a turun). 6elompok ini terbagi atas tiga jenis, yakni !liran 0lastik 6ur&a aliran plastik tidak melalui titik (8,8) tapi memotong sumbu shearing stress (atau akan memotong jika bagian lurus dari kur&a tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. $airan plastik tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar yield &alue tersebut. 0ada harga stress di bawah harga yield &alue, %at bertindak sebagi bahan elastis (meregang lalu kembali ke keadaan semula, tidak mengalir). ?G(Y('`(!)*fZ))-(d&dN) "i mana ? G &iskositas plastik f G yield &alue
6ur&a aliran plastik !liran 0seudoplastik !liran pseudoplastik ditunjukkan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom alam dan sisntesis seperti dispersi cair dari tragacanth, natrium alginat, metil selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa. !liran pseudoplastik diperlihatkan oleh polimer* polimer dalam larutan, hal ini berkebalikan dengan sistem plastik, yang tersusun dari partikel*partikel tersuspensi dalam emulsi. 6ur&a untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (8,8) , tidak ada yield &alue, dan bukan suatu harga tunggal.
6ur&a aliran pseudoplastik
!liran "ilatan !liran dilatan terjadi pada suspensi yang memiliki presentase %at padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. #erjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (&iskositas) dengan meningkatnya rate of shear. ika shearing stress dihilangkan, suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya.
6ur&a aliran dilatan $airan yang sifat alirannya dipengaruhi waktu (kur&a naik tidak berhimpit dengan kur&a turun). 6elompok ini terbagi atas tiga jenis, yakni !liran #iksotropik 0ada aliran tiksotropik, kur&a menurun berada di sebelah kiri kur&a naik. 'enomena ini umumnya dijumpai pada %at yang mempunyai aliran plastik dan pseudoplastik. 6ondisi ini disebabkan karena terjadinya perubahan struktur yang tidak segera kembali ke keadaan semula pada saat tekanan geser diturunkan. ifat aliran semacam ini umumnya terjadi pada partikel asimetrik (misalnya polimer) yang memiliki banyak titik kontak dan tersusun membentuk jaringan tiga dimensi. 0ada keadaan diam, sistem akan membentuk gel dan bila diberi tekanan geser, gel akan berubah menjadi sol.
6ur&a aliran tiksotropik !liran Rheopeksi 0ada aliran rheopeksi, kur&a menurun berada di sebelah kanan kur&a naik. Eal ini terjadi karena pengocokan perlahan dan teratur akan mempercepat pemadatan suatu sistem dilatan. Bentuk keseimbangan aliran rheopeksi adalah gel.
6ur&a aliran rheopeksi !liran !ntitiksotropik Bila dilakukan pengukuran dengan penambahan dan penurunan tekanan geser secara berulang*ulang pada sistem ini akan diperoleh suatu &iskositas yang terus bertambah sampai akhirnya suatu saat akan konstan.
6ur&a aliran antitiksotropik
b G berat jenis dari bola t G berat jenis dari cairan B G konstanta untuk bola tertentu
2ambar alat &iscometer hoeppler Viskometer rotasi (cup dan bob) "alam &iskometer cup (mangkuk silinder) dan bob (silinder pemutar), sampel digeser dalam ruangan di antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup di mana bob masuk persis ditengah*tengahnya. !da bermacam*macam alat tipe ini, yang perbedaannya terutama terletak pada putaran bob yang dihasilkan oleh cup atau bobnya sendiri yang berputaran. "alam &iskometer tipe couette, cupnya yang berputar. #arikan sampel yang kental pada bob menyebabkannya berputar. Resultan putarannya berbanding lurus dengan &iskositas sampel. Viskometer ndonesia, 5d. >V, 1DD9. Eal ;1=) 2+M$5RO+?< 2liserin $E4OE $EOE * $E4OE 2liserol Y9H*C1*9Z $=ECO= B< D4,8D 2liserin mengandung tidak kurang dari D9,8 dan tidak lebih dari 181,8 $=ECO=
0emerian $airan jernih seperti sirup, tidak berwarnaJ rasa manisJ hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). EigroskopikJ netral terhadap lakmus. 6elarutan "apat bercampur dengan air dan dengan etanolJ tidak larut dalam klorofrom, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
Bobot jenis _DC1] #idak kurang dari 1,4;D 0enetapan kadar +arutan natrium periodat +arutkan H8g natrium metaperiodat 0 dalam air yang mengandung 148 ml asam sulfat 8,17 hingga &olume 1888 m+. tidak boleh dipanaskan. ika larutan tidak jernih, sering melalui kaca masir. impan larutan dalam wadah tidak tembus cahaya, bersumbat kaca. Fadah dan penyimpanan "alam wadah tertutup rapat. 3at aktif yang digunakan pada saat praktikum adalah 0ropilen 2likol, dengan monografi sebagai berikut ('armakope >ndonesia, 5d. >V, 1DD9. Eal :14) 0RO0M+572+M$O+?< 0ropilen 2likol $E=$E(OE)$E4OE 1,4*propanadiol ( 9:*99*H ) $=ECO4 B< :H.8D 0ropilen glikol mengandung tidak kurang dari DD.9 $=ECO4 0emerian $airan kental,jernih,tidak berwarnaJrasa khasJpraktis tidak berbauJmenyerap air pada udara lembab. 6elarutan "apat bercampur dengan air, dengan aseton, da dengan kloroformJ larut dalam eter dan beberapa minyak esensialJtetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. Bobot jenis _DC1] !ntara 1,8=9 dan 1,8=:. 0enetapan kadar +akukan penetapan dengan cara 6romatografi gas seperti yang tertera pada 6romatografi _D=1]. 6romatograf gas dilengkapi dengan detector
kondukti&itas panas, dan kolom 1 m N ; mm berisi bahan pengisi 9 21H pada partikel penyangga 9. uhu injector dan defector, berturut*turut 4;8o, 498o, dan kenaikan suhu kolom diatur rata*rata 9o per menit mulai dari 148o hingga 488oJ gunakan helium 0 sebagai gas pembawa. Faktu retensi untuk propilen glikol lebih kurang 9,: menit dan untuk ke = isomer dipropilen glikol, jika ada, berturut*turut lebih kurang C,4 menit, D,8 menit, dan 18,4 menit. Fadah dan penyimpanan "alam wadah tertutup rapat. 3at aktif yang digunakan pada saat praktikum adalah 6arboksimetilselulosa 7atrium, dengan monografi sebagai berikut ('armakope >ndonesia, 5d. >V, 1DD9. Eal 1:9) $!RBOM<5#EM+$5++?+O?< 7!#R>?< 6arboksimetilselulosa 7atrium 2aram selulosa karboksimetil eter natrium YD88;*=4*;Z 6arboksimetilselulosa 7atrium adalah garam natrium dari polikarboksimetil eter selulosa, mengandung tidak kurang dari H,9 dan tidak lebih dari D,9, natrium (7a) dihitung terhadap %at yang telah dikeringkan. 0emerian erbuk atau granul, putih sampai kremJ higroskopik. 6elarutan ndonesia, 5d. >V, 1DD9. Eal 1:9) 0?+V> 2?<<> !$!$>!5
erbuk 2om !kasia erbuk 2om !rab erbuk 2om !kasia adalah 2om !kasia dalam bentuk serbuk. 0emerian erbuk, putih atau putih kekuninganJ tidak berbau. 6elarutan +arut hamper sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah sangat sedikit, dan memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna merah atau kekuningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terhadap kertas lakmus biruJ praktis tidak larut dalam e tanol dan dalam eter. >dentifikasi !gar dan gom sterkulia, !gar dan tragakan, 0ati dan destrin, akarosa dan fruktosa, #anin, 3at tidak larut, usut 0engeringan, isa pemijaran
!lat dan Bahan !lat 2elas ukur 188 ml. Viskometer Eoeppler. Brookfield. patula. 0iknometer. 7eraca !nalitik. Batang 0engaduk. 0enangas air. Beaker glass 988 ml. 6ertas perkamen. topwatch.
Bahan 2liserin. 0ropylenglikol. irupus simpleks. $<$ 1 . 02! 1. !Quadest. 0erhitungan dan 0enimbangan 0erhitungan bahan irupus simpleks G glukosa H9 gram air =9 gram $<$ ($arboksil
"iisi dengan cairan yang akan diukur &iskositasny sampai hampir penuh.
"ikembalikan bola ke posisi semula dengan cara membalikkan tabung. "icatat waktu tempuh bola melalui tabung mulai garis m1 sampai m= dalam detik. "itentukan bobot jenis (B) cairan denganmenggunakan piknometer.
$atatan Faktu pengukuran yang terbaik adalah minimum =8 detik dan maksimum 988 detik. Oleh karena itu perlu dilakukan bola yang cocok terlebih dahulu. Viskositas Brookfield
"iturunkan sedemikian rupa, sehingga batas spindel tercelup ke dalam cairan yang akan diukur &iskositasnya. "ipasangkan stop kontak. "ihidupkan motor sambil menekan tombol
"icatat angka &iskositas yang tertera pada alat. "engan mengubah*ubah rpm, akan diperoleh &iskositas cairan pada berbagai rpm.
Easil 0engamatan 1. Viskometer Eoeppler (Bola atuh) $airan enis Bola " b c B # K 2liserin 7ikon >ron !lloy 19,8 C,1 1,8D:D 8,: 11=,8; 999,9 0ropilenglikol Boron illica 2lass 19,= 4,4 1,8H1 8,8D 14D,9 1=,4:9 irupus impleN Boron illica 2lass 19,= 4,4 1,4H= 8,8D 11D,:C 18,18 4. Viskometer Brookfield
2liserin pindle rpm H4 48 ;;1 c0 =8 ;;; c0 98 ;;C,4 c0 H8 ;;C, 9 c0 188 5 H= 48 =D8 c0 =8 ;8; c0 98 ;18 c0 H8 ;8C c0 188 ;48 c0 H; 48 418 c0 =8 =88 c0 98 ;88 c0 H8 =:8 c0 188 ;48 c0 02! 1 pindle rpm H4 48 8 c0 =8 8 c0 98 8 c0 H8 ;,9 c0 188 D,= c0 H= 48 8 c0 =8 8 c0 98 8 c0 H8 8 c0 188 : c0 H; 48 8 c0 =8 8 c0 98 8 c0 H8 8 c0 188 8 c0 $<$ 7a 1 pindle rpm H4 48 DHc0 =8 148 c0 98 1=H,4 c0
H8 1=8 c0 188 149,: c0 H= 48 DH c0 =8 148 c0 98 148 c0 H8 144 c0 188 1=1 c0 H; 48 8 c0 =8 148 c0 98 1H8 c0 H8 1:8 c0 188 1DC c0 2R!'>6 2liserin pindel H4 pindle H= pindle H; 0ropilenglikol pindle H4
pindle H= pindle H; $<$ 7a 1 pindle H4 pindle H= pindle H; 0embahasan Viskositas adalah ukuran resistensi %at cair untuk mengalir. Viskositas dapat berpengaruh pada formulasi sediaan*sediaan farmasi, misalnya pada sediaan suspensi, tidak boleh terlalu kental (&iskositas tinggi) sehingga menyebabkan suspensi sulit
dituangkan. Eal ini dapat menyebabkan distribusi %at aktif tidak merata pada seluruh cairan dan keterimaan pasien juga rendah. Viskometer Bola atuh 0ada praktikum ini, dilakukan percobaan mengenai &iskositas dari berbagai larutan, yaitu gliserin, propilen glikol, sirupus simpleks, 02! dan $<$ 7a 1. 0ercobaan ini menggunakan alat &iskometer bola jatuh atau &iskometer Eoeppler. Viskometer ini digunakan untuk cairan yang mengikuti hukum 7ewton yaitu &iskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak bergantung pada kecepatan geser (!stuti dkk., 488:). 0engaruh Bobot enis terhadap Viskositas Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dihitung &iskositas dari tiap larutan. etelah dilakukan perhitungan data diperoleh bahwa &ikositas tertinggi hingga terendah berturut*turut adalah gliserin, propilenglikol,dan sirupus simpleks. edangkan bobot jenis tertinggi adalah irupus simpleks, gliserin dan propilenglikol. Bobot jenis dapat mempengaruhi waktu tempuh bola untuk melalui 4 titik pada tabung, semakin tinggi berat jenis, maka waktu yang ditempuh bola akan semakin cepat. Easil percobaan menunjukkan kesesuaian dengan literature, dimana sirupus simpleks yang bobot jenisnya lebih kecil dibandingkan dengan gliserin dan propilenglikol memiliki waktu tempuh yang paling lama yaitu 11D, :C detik. Viskositas bola bergantung pada waktu tempuh b ola dan jenis bola yang digunakan. 0ada percobaan nilai &iskositas paling tinggi adalah nilai &iskositas gliserin, dan gliserin waktu tempuhnya lebih cepat dibandingkan %at lain. ehingga semakin lama waktu temmpuh, maka &iskositasnya semakin bsar, tetapi dipengaruhi oleh jenis bola yang digunakan. Viskometer Brookfield "alam pengukuran &iskometer titik ganda dengan &iskometer Brookfield menggunakan cairan ( larutan ) gliserin, $<$ 7a dan 02!. "ari hasil percobaan cairan gliserin merupakan cairan 7ewton, karena gliserin memiliki &iskositas konstan pada suhu dan tekanan konstan. Viscometer Brookfield ini dapat digunakan untuk cairan newton dan non newton. 2liserin merupakan cairan newton, sedangkan 02! dan $<$ merupakan cairan non newton karena &iskositasnya brbeda pada setiap kecepatan geser. 0engaruh 0utaran (rpm) terhadap &iskositas 0ada percobaan ini, digunakan kecepatan putar yang berbeda*beda, yaitu dari mulai 48, =8, 98, H8 dan 188 rpm. etelah dilakukan prcobaan pada larutan gliserin, sesuai dengan litratur, dimana semakin tinggi nilai rpm maka nilai &iskositasnya semakin besar. 0ada spindle H4 mulai dari rpm 48, =8, 98, H8 dan 188 &iskositas secara berturut*turut adalah ;;1, ;;;, ;;C,4, ;;C, 9 c0. 0ada rpm 188 alat , menunjukkan error, hal tersebut berarti alat tidak dapat membaca nilai &iskositas pada kecepatan
188 rpm dan spindle H4, sehingga dapat dilakukan perubahan kecepatan atau perubahan spindle. 0ada spindle H= dengan kecepatan 48 . =8, 98, H8 dan 188 &iskositas secara berturut*turut adalah =D8, ;8;, ;18, ;8C, ;48 c0. #erdapat kesalahan pada kecepatan H8 dimana nilai &iskositas yang harusnya meningkat malah menurun, hal tersebut bias terjadi karena pengaruh salah pembacaan nilai &iskositas ataupun salah dalam penggunaan alat. 0ada spindle H; dengan kecepatan 48. =8, 98, H8 dan 188 &iskositas secara berturut*turut adalah 418, =88, ; 88, =:8, dan ;48 c0. ama halnya seperti pada spindle H=, pada spindle H; terdapat kesalahan pada kecepatan H8 dimana nilai &iskositas yang harusnya meningkat malah menurun. 0ada larutan 02! setelah dilakukan pengukuran nilai &iskositas didapat hasil yang sangat kecil. Viskositas larutan banyak yang menunjukkan nilai 8 dan &iskositas paling tinggi berada pada kecepatan 188 rpm pada spindle H4 yaitu D,= c0. Eal tersebut terjadi karena larutan 02! memang jenis larutannya sangat encer, sehingga nilai &iskositasnya kecil. 0ada larutan $<$ terjadi ksesuaian antara literature dengan hasil percobaan, dimana semakin tinggi kecepatan putar (rpm), maka nilai &iskositas semakin besar. 0engaruh pindel terhadap 6ecepatan 0utar 0ada percobaan ini, digunakan nomor spindle yang berbeda*bda, yaitu mulai dari nomor H4, H=, dan H;. emakin tinggi nomor spindle, maka semakin besar alat pemutarnya dan berpengaruh terhadap nilai kecepatan putar (rpm). emakin besar spindle, maka semakin besar gaya yang diperlukan untuk memutar alat, sehingga kecepatan putar menurun dan nilai &iskositas juga menurun. Easil prcobaan menunjukkan kesesuaian dengan literature, dimana nilai &iskositas pada spindle nomor H4 lebih besar daripada nilai &iskositas pada spindle H= dan H;. ifat !liran $airan Berdasarkan grafik sifat alirannya, maka cairan yang non newton dibagi menjadi 4 yaitu cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi waktu (aliran plastikn aliran pseudoplastik, dan aliran dilatan) serta cairan yang sifat alirannya dipengaruhi waktu (aliran tiksotropik, rheopeksi, dan antitiksotropik). +arutan gliserin merupakan cairan newton yang tidak memiliki sifat alir, sedangkan 02! dan $<$ merupakan cairan non newton yang memilik sifat alir. 0ada larutan 02! setelah grafiknya dibandingkan dengan literature ternyata sifat alirannya adalah tidak dipengaruhi waktu yaitu aliran plastic. 0ada aliran plastic, nilai &iskositas berbanding lurus dengan nilai rpm, tetapi pada awalnya konstan dan kemudian grafiknya naik.
2rafik aliran plastic pada 02! hasil grafik aliran plastik 0ercobaan dari literature 0ada larutan $<$ setelah grafiknya dibandingkan dengan literature ternyata larutan
$<$ sifat alirannya juga tidak dipengaruhi waktu yaitu aliran dilatan. "imana semakin tinggi nilai rpm, nilai &iskositas juga semakin meningkat.
2rafik aliran dilatan $<$ 2rafik aliran dilatan dari literatur Easil percobaan
6esimpulan !lat yang digunakan untuk mengukur &iskositas dan rheologi pada paraktikum adalah &iskometer hoeppler dan brookfield. 2liserin merupakan larutan 7ewton karena memiliki nilai &iskositas yang konstan dan nilai &iskositas tertinggi dibandingkan dengan propilenglikol dan sirupus simpleks, dan dipengaruhi oleh suhu dan tekanan tertentu. +arutan $<$ 7a merupakan larutan 7on*7ewton karena memiliki nilai &iskositas tidak konstan yang dipengaruhi oleh suhu dan tekanan tertentu dan merupakan aliran dilatan karena dilihat dari grafik. +arutan 02! tidak dapat diketahui jenis larutan 7ewton atau 7on*7ewton karena nilai &iskositasnya tidak diketahui dengan menggunakan alat Brookfield. emakin tinggi bobot jenis, maka waktu tempuh bola semakin kecil. emakin tinggi nilai kecepatan putar (rpm), maka &iskositas semakin besar. emakin besar spindle, maka kecepatan putar semakin lambat. ifat aliran pada 02! adalah aliran plastic. ifat aliran $<$ adalah aliran dilatan.
"aftar 0ustaka
!nonim. 1DD9. 'armakope >ndonesia 5disi >V. akarta "epartemen 6esehatan R> +ecture 7ote ARheologi by "r. rer.nat. undani 7urono oewandhi, chool of 0harmacy >#B. !stuti, 6.F., <.0. usanti, >.<.!.2. Firasuta, dan >.7.6. Fidjaja. 488:.A0etunjuk 0raktikum'armasi 'isik. imbaran urusan 'armasi 'akultas lmu 0engetahuan!lam ?ni&esitas ?dayana. http--farmasiforyou.wordpress.com-4811-8;-=8-rheologi- diakses pada tanggal 1 = mei 4811.
Reologi "ari Fikipedia bahasa >ndonesia, ensiklopedia bebas +angsung ke na&igasi, cari Reologi adalah studi mengenai aliran materi, terutama ketika dalam kondisi cair, namun juga benda padat dan semi padat ketika respon yang ditunjukan berupa aliran plastis dan bukan deformasi secara elastis ketika gaya diaplikasikan.Y1Z >lmu ini mengacu pada %at yang memiliki struktur mikro yang kompleks, seperti lumpur ,suspensi, polimer , dan kaca, juga bahan lain seperti cairan tubuh (misal darah) dan bahan biologis lainnya yang masuk ke dalam kategori benda semi*padat.
'luida 7ewtonian dapat dicirikan dengan koefisien &iskositas tunggal pada temperatur tertentu.