Sifat :
- relatif tidak larut air - larut dalam pelarut non polar
Klasifikasi : A. Lipid sederhana - Lemak - Lilin B. Lipid campuran - Fosfolipid - Glikolipid - lain : sulfolipid, aminolipid, lipoprotein C. Turunan lipid : asam lemak (jenuh/tidak), gliserol, steroid, aldehid lemak, dan benda keton
LIPIDA SEDERHANA
MINYAK LEMAK (FIXED OIL) Merupakan ester dari alkohol sederhana (gliserol) dan asam lemak. Rumus Umum : CH2COOR1 CHCOOR2 CH2COOR3
Asam lemak yang mendukung lipida: - rantai pendek - rantai panjang - mempunyai ikatan rangkap (tidak jenuh),umumnya berupa cairan - tidak mempunyai ikatan rangkap (jenuh), umumnya berupa padat. - ada yang mempunyai ikatan OH. Asam lemak jenuh Asetat
CH3COOH
Hasil akhir utama fermentasi karbohidrat oleh mikroba
Propionat
C2H5COOH
Hasil akhir utama fermentasi karbohidrat oleh mikroba
Butirat
C3H7COOH
Hasil akhir utama fermentasi karbohidrat oleh mikroba
Laurat
C11H23COOH
Spermaceti, cinnamon palm kernel, minyak kelapa, laureis
Palmitat
C15H31COOH
Sering pada semua minyak hewani dan nabati
Asam lemak tidak jenuh 1.
Asam lemak tidak jenuh tunggal (monoetanoid, monoenoat) - asam oleat, asam palmitoleat,
2.
Asam lemak tidak jenuh banyak (polietanoid, etanoat) - dienoat (asam linoleat) : minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, minyak kacang kedelai - trienoat (asam linolenat) : minyak biji rami - tetraenoat
Catatan : asam lemak esensial
- as. Linoleat ; as.linolenat; as.arakidonat
Asam lemak yang mendukung lipida
Asam Lemak Tidak jenuh (unsaturated)
Jenuh (saturated) Nama
Titik leleh
Formula
nama
Titik leleh
CH3(CH2)10CO2H
Asam laurat
45 ºC
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
Asam palmitoleat
0 ºC
CH3(CH2)12CO2H
Asam miristat
55 ºC
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H
Asam oleat
13 ºC
CH3(CH2)14CO2H
Asam palmitat
63 ºC
Asam linoleat
-5 ºC
CH3(CH2)16CO2H
Asam stearat
69 ºC
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7 CO2H
CH3(CH2)18CO2H
Asam arachidat
76 ºC
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH (CH2)7CO2H
Asam linolenat
-11 ºC
CH3(CH2)4(CH=CHCH2)4(CH2)2CO2H
Asam arachidinat
-49 ºC
Formula
BIOSINTESA :
Secara kimiawi : tidak ada perbedaan antara minyak lemak dengan lemak, hanya titik lelehnya yang berbeda. Minyak lemak : pada suhu kamar berbentuk cair (berasal dari tanaman, kec. Oleum Theobromatis (Oleum Cacao) Lemak : pada suhu kamar berbentuk padat (berasal dari hewan, kecuali Oleum Jecoris aselli (minyak ikan)
Persyaratan kemurnian (Farmakope Indonesia): 1. Tidak boleh tengik 2. Minyak lemak cair harus jernih, sedangkan minyak lemak padat pada suhu beberapa derajat diatas suhu leburnya harus jernih. 3.kecuali dinyatakan lain harus bercampur/larut dengan kloroform, eter,eter minyak tanah dalam berbagai perbandingan.
Reaksi identifikasi : di-dasarkan pada sifat2 asam lemak yang mendukungnya: Bilangan jood : bilangan yang menunjukkan berapa gram I2 yang dapat di ikat oleh asam lemak Bilangan asam ; banyaknya jumlah asam lemak bebas dalam minyak lemak
Bilangan penyabunan : berapa KOH/NaOH/basa yang mendukungnya
Kegunaan : 1. Di bidang farmasi : - sebagai pembawa (vehicle) misalnya untuk salep, liniment, emulsi, cream dll - sebagai Obat : Oleum Ricini, Oleum Iecoris asseli dll 2. Di bidang lain : kosmetika,sabun, cat/vernis, minyak goreng, dll.
Oleum Ricini (Castor Oil, Castor Olie, Kastroli,Minyak Jarak)
Simplisia : penekanan biji kering pada suhu rendah. (cold press) Ricinus comunis (Euphorbiaceae)
Pemerian : cairan agak kental, jernih, warna agak kuning pucat atau hampir tidak berwarna, bau tidak enak, rasa manis agak pedas. Larut dalam spiritus fortior, asam asetat glasial, sebagian larut dalam petroleum eter.
Zat kandungan : -Gliserida dari asam ricinoleat terutama berupa ricinolein ± 75% -gliserida dari asam dihidro stearat, asam palmitat, dll. Kegunaan : - Laksansia (dosis 15 ml) - Pelembut (emolient dlm kosmetika) - Miyak pelincir mesin (pelumas).
ricin
Undecenoic acid : (10-undecenoic acid, andesenoat) Adalah asam andesenoat yang diperoleh dengan cara pirolisa asam risinoleat hasil isolasi dari oleum ricini. Kegunaan : Sebagai anti fungi (anti jamur)
Oleum Crotonis Tanaman asal : Croton tiglium (Euphorbiaceae) Simplisia :
penekanan biji (Crotonis semen mirip dengan Ricini Semen berwarna coklat tua. Biji ini mengandung juga suatu albumin yang toxis yang disebut crotin Kandungan : - Gliserida asam oleat (± 55%) - Gliserida asam linoleat (± 30%) - sisanya merupakan gliserida campuran dari asam palmitat, stearat, asam laurat dll. Kegunaan : - Sebagai laksansia yang kuat dengan dosis kecil (0,06 ml). Minyak ini kalau kena kulit akan menimbulkan rasa gatal
Oleum Arachidis (Minyak kacang, Arachis Oil, Peanut Oil) Tanaman asal : Arachis hypogea (Papilionaceae) Simplisia : Minyak lemak yang didapat dari penekanan biji yang sudah masak (tua). Kandungan : Gliserida dari asam oleat (± 60%), asam linoleat (± 25%), palmitat (± 10%), sisanya gliserida stearat, linoserat, Kegunaan : - terutama sebagai minyak konsumi. - di bidang farmasi kadang2 sebagai pelarut injeksi pengganti oleum olivae.
spermoderm dan perispermnya dari Arachidis Semen banyak mengandungg vitamin B1
Oleum Lini (Minyak Cat, Lin Seed Oil) Tanaman asal : Linum usitatisimum (Linaceae) Simplisia : penekanan biji (m.lemak: 30-40%) Daerah asal : Asia barat, di Mesir diambil seratnya (serabut sklerenkimnya) guna pembuatan bahan pakaian yaitu linnen. Di Yunani bijinya digunakan sebagai obat. Sekarang banyak diusahakan didaerah iklim sedang dan tropis di Eropa, Asia, dan Amerika. Kandungan : Gliserida dari asam linolenat (± 50%), asam eleat(± 20%) asam linoleat (± 18%). Guna : Di bidang farmasi untuk campuran obat luar. Diluar bidang farmasi untuk cat dan vernis. Minyak ini termasuk minyak kering.
Oleum Olivae (Minyak Zaitun, Oleum
Olivarum, Olive Oil, Olyf Olie)
Tanaman asal : Olea europea (Oleaceae). Daerah asal : Palestina, kemudian diusahakan disekitar laut tengah. Simplisia: Minyak lemak dari perikarp/mesokarp buah yang sudah masak. Diperoleh dengan cara menghancurkan dan memeras pulpanya/mesokarpnya.
Kandungan : Gliserida2 terutama dari asam oleat (± 70%), dan lain2 gliserida.
Guna : Untuk pembuatan sabun, plester, liniment, laxantia yang lemah juga sebagai emelient. Selain itu digunakan sebagai minyak salad.
Oleum Sesami (Minyak wijen, Sesam Oil, Teel Oil) Tanaman asal : Sesamum indicum
(Pedaliaceae)
Daerah asal : Asia lalu diusahakan di Indonesia, India, Afrika dan U.S.A bagian selatan.
Simplisia : Minyak lemak dari pemerasan biji. Sesami Semen bentuknya kecil2, mengandung minyak lemak (± 45%), protein (± 22%), lendir (± 4%). Zat kandungan : Gliserida dari asam oleat ± 75%, sisanya dari linoleat, palmitat, stearat, miristat, dan mengandung suatu substansi phenol. Guna : Dalam bidang emollient, laxantia.
farmasi
untuk
pelarut
injeksi,
Penggantian/pemalsuan : Cotton Seed Oil (Oleum Gossypii Seminis).
Oleum Amigdalarum (Almont Oil, minyak amandel). Tanaman asal : Prunus amygdalus var. dulcis Prunus amygdalus var. amara. Suku : Rosaecae. Simplisia: Minyak lemak dari pemerasan biji. Kedua varietas ini secara morfologi bijinya tak berbeda, ada perbedaan secara fisiologisnya, yaitu yang amara mengandung glikosida amygdalin yang rasanya sangat pahit. Pada umumnya yang dulcis lebih besar. Zat kandungan dari biji (Varietas dulcis/manis) : minyak lemak 40-50% zat putih telur ± 10% gula (sakarosa) ± 10% varietas amara (pahit) : Minyak lemak 30-40%, Zat putih telur ± 25%, gula (sakarosa) ± 5%, glikosida amygdalin 1,5-3%, enzim emulsin. Oleh enzim emulsin, amygdalin diurai menjadi HCN + Bensaldehida + glukosa.
Cara memperoleh minyak lemaknya dengan penekanan biji (endosperm biji) dari yang manis maupun yang pahit hanya yang pahit sebelum diperas minyak lemaknya, disuling dulu diambil minyak atsirinya. Guna : Digunakan sebagai emolient. Banyak digunakan dibidang kosmetika.Sangat baik untuk kesehatan kulit kering dan teriritasi (asam oleat 70% dan linoleat 21%) Yang varietasnya amara menghasilkan juga minyak atsiri yang disebut Oleum amygdalae amarae. Yang mengandung besaldehyde ± 80%, dan asam HCN 2-4%, oleh karena itu minyak atsiri ini tidak boleh digunakan sebagai flavouring agent pada makanan atau minuman karena mengandung asam HCN. Biasanya hanya dipakai untuk farfum pada sabun,lotion.
Oleum Gossypii Seminis ( Cotton Seed oil, Minyak Klenteng )
Tanaman asal : Gossypium hirsutum, Gossypium barbadense dan lain-lain Gossypium sp. Suku : Malvaseae. Simplex : Minyak lemak dari penekanan biji. Minyak yang diperoleh pertama ( permulaan ) berwarna merah coklat disebut CRUDE COTTON SEED OIL. Kemudian ditambah air dan dididihkan untuk menghilangkan lendirnya. Lalu ditambah Na ON ( Nasilikat ) untuk menghilangkan zat warnanya dan didinginkan. Minyak yang diperoleh berwarna kuning muda ( kuning pucat ).
Zat kandungan : Gliserida dari asam linolenat ± 45% ; gliserida asam oleat +- 30% sisanya gliserida-gliserida asam miristat, palmitat, dan stearat. Guna : Sebagai pelarut injeksi. Sebagai minyak goreng, pembuat sabun. Penganti oleum sesami. Sekarang ada yang dihidrogenasi menjadi padat ( padat yang leembek ) seperti mentega digunakan untuk pengganti Adeps suillus. Ampasnya sering dipakai untuk campuran makanan ternak. Gossypii Seminis mengandung zat yang toxis disebut Gosipul ( Gosipiol )+- 0,6%. Zat ini tidak ikut keluar bila dilakukan penekanan pada suhu rendah, tetapi dapat dihilangkan bila ditambah alkali.
Oleum Sojae (Soy bean O1, Minyak kedele) Tanaman asal : Glycine soja (Soja max). Suku : Papilaonaceae. Di Indonesia pada umumnya biji digunakan langsung oleh konsumen karena merupakan sumber protein nabati, antara lain untuk pembuatan tempe, tahu, kecap dan lain sebagainya. Baik sekali untuk makanan penderita diabetes karena kandungan karbohidratnya rendah. Kandungan biji : Karbohidrat ± 30 Protein ± 50%, Minyak lemak ± 20% Ensim urease.
Minyak lemaknya diperoleh dengan cara pemerasan, dan termasuk minyak kering jadi asam lemaknya banyak mengandung ikatan rangkap.
Zat kandungan : Gliserida asam linoleat (sebagai linolein) ± 50%, gliserida asam oleat ± 30%, Linolenat ± 7%, dan sisanya dari asam jenuh. Guna : Digunakan dalam industri cat dan vernis. Karena mengandung lemak dengan asam tidak jenuh sekarang banyak digunakan sebagai minyak goreng.
Oleum Cocos (Coconut Oil, Coconut Eutter, Minyak kelapa). Tanaman asal : Cocos nusifera, (Arecaceae)
Simplisia : Minyak lemak yang diperoleh dari endosperm biji yang telah dikeringkan (kopra). Minyak lemak yang diperoleh berwarna kuning pucat atau hampir tak berwarna, pada suhu 20°C sudah mulai memadat, dan pada suhu 15°C menjadi keras. Zat kandungan : Gliserida dari asam jenuh ± 85% yang terdiri dari asam laurat (trilaurin) ± 50%, miristat ± 20%, palmitat ± 10%, kaprilat ± 9%, kaprat ± 8%, dan stearat ± 3%. Guna : Untuk pembuatan sabun, Nutrisi kulit, VCO : baik utk liver, antiviral, antiinflamasi intestine Sebagai minyak goreng untuk pengganti mentega.
Oleum Maydis (Corn Oil, Maise Oil, Minyak jagung) Tanaman asal : Zea mays, Suku : Poaceae Simplex : Minyak lemak yang diperoleh dari embryo biji. Caranya yaitu embryo setelah dipisahkan dari bagian lain dari biji, dicuci sampai bebas dari amilum dan glutin, lalu diperas dengan pemanasan. Minyak yang didapat dibersihkan dengan penyaringan. Cairan yang diperoleh warna kuning muda, jernih,bau dan rasa tajam.
Kandungan : Gliserida dari asam linoleat ± 50%, oleat ± 35%, palmitat ± 10%, dan stearat ± 3%. Guna : Untuk pelarut injeksi
Oleum Jecoris Aseli (Oleum Morrhuae, Cod Oil, Oleum Gadi, Levertraan, Minyak Ikan) Hewan asal : Gadus morrhua, Suku : Gadidae Negara penghasil : Norwegia, Inggris, New Fundland, Canada) Ikan2 tersebut hidup dilaut yang dalam dan dingin; selama akhir musim dingin sampai permulaan musim semi, ikan-2 tersebut mendekati pantai untuk bertelur dalam waktu ini diadakan penangkapan. Setelah itu diambil hatinya, dibersihkan, masukkan kedalam panci2 lalu dialiri uap air; kira2 setengah jam minyaknya sudah mulai mengapung, lalu dipisahkan.
Minyak lemak yang didapat disebut CRUDE COD OIL karena masih kasar sering disebut juga nonstearinated oil. Kemudian diambil stearinenya dengan cara mendinginkan sampai 5°C, stearinnya akan membeku, lalu dipisahkan dengan penyaringan sehingga didapat minyak ikan yang murni. Ampasnya (sisanya) diperas, minyak yang didapat disebut Common Cod Oil yang biasanya digunakan untuk campuran makanan ternak, dan juga sebagai tonieum. Zat kandungan : Setiap gramnya mengandung VITAMIN A 850 Unit dan VITAMIN D 85 Unit, selain itu mengandung juga jecolein, therapin, palmitin, asam empedu, cholesterin, alkalcida asellin dan morrhuine. Guna : Untuk pertumbuhan pada anak-anak, sebagai anti rachitis, untuk orang-orang yang baru sembuh dari sakit lama.
SIMPLISIA LEMAK (FAT) Oleum Theobromatis (Oleum cacao, Theobroma Oil, Lemak coklat)
Tanaman asal : Theobroma cacao, Suku : Sterculiaceae Simplisia : Lemak/minyak dari biji yang sudah cukup tua. Cara memperolehnya biji dibakar, kulitnya dibuang lalu dipress dengan pelat2 besi yang panas. Minyak yang keluar ditampung dan dibiarkan membeku. Suhu lebur antara 31°C - 34°C. Kandungan : Gliserida dari asam2 oleat (Olein) ± 35%, Stearin ± 35%, Palmitin ± 25%. Guna : Basis suppositoria. Bahan pengikat/pengisi pil2 tertentu. Sebagai emolient.
Adeps Lanae (Minyak/lemak bulu domba) Hewan asal : Ovis aries, Suku : Bovidae Simplex : Minyak yang diambil dari bulunya. Biasanya diekstraksi dengan solvent organik yang murah, misalnya bensin, lalu disaring dan diuapkan; setelh itu disaring dan diuapkan, setelah itu dihilankan airnya. Zat kandunganya : teruama ester dari cholesterol dan isocholesterol dengan asam2 lanepalmitat, karmaubat, oleat dan lain-lain. Guna : Untuk salep luka yang berair. Dibdang kosmetik untuk cream-cream. LANOLINUM : Merupakan sediaan galenis dari adeps lanae dengan aqua. Yaitu campuran Adeps lanae 75% + Aquadest 25%. Guna : Juga untuk basis salep dan cream.
Adeps Suillus (lard, Asungia)
Hewan asal : Sus scrofa var. domesticus, Suku : Suidae Simplex : Lemak yang diperoleh dari daerah ginjal dan abdomen (selaput abdomen). Caranya yaitu jaringan lemak dipotong-potong, dibersihkan dari membran dan buluh2 darahnya, dipotong-potong kecil2 lalu dicuci. Kemudian dilelehkan diatas api kecil atau dengan water bad, lalu disaring dengan kain flanel dan diperas. Mencair pada suhu 38-47°C. Zat kandungan : Gliserida asam oleat ± 40%, asam palmitat ± 20%, asam oktadekadiencat (ocddecadienois acid) ± 11%, asam stearat ± 11%, dan miristat ± 3%. Guna : Basis salep dan emelient. Perhatian : Bagi negar2 Islam atau penduduknya mayoritas Islam mengunakan bahan pemngantinya yaitu OLEUM GOSSYPII SEMINIS yang telah dijenuhi/dihidroganasi. Jadi berupa bentuk-nya dari cair menjadi padat yang lunak (setengah padat).
Lilin (wax) Menurut susunan kimianya merupakan ester dari asam lemak rantai panjang dengan alkohol yang bukan gliserol (monohidrat). spermaceti
CH3(CH2)14CO2-(CH2)15CH3
beeswax
CH3(CH2)24CO2-(CH2)29CH3
carnuba wax
CH3(CH2)30CO2-(CH2)33CH3
Contoh Lilin (wax) dari tanaman:
Cera carnauba ( carnauba wax ) Tanaman asal : Copernicia cerifera/prunifera, suku : Arecaceae Simplisia : Lilin yang diambil dari bagian bawah daun yang tebalnya sampai beberapa sentimeter (bgn petiolus) dimurnikan dengan cara melarutkan dalam air panas. Kandungan : Terutama ester mirisil serotat ± 80 %, sisanya merupakan alkohol bebas dan asam lemak bebas antara lain seril alkohol, asam serotat dll. Guna : Dalam bidang farmasi untuk basis salep dan polishing tablet, kosmetika (lipstik dll), pembuatan lilin ( candle );semir meja,kursi dan lemari (furniture ).
Contoh Lilin (wax) dari hewan : Cetaceum (spermaceti) Hewan asal : Physeter macrocropalum suku : Physeteridae Simplek : Lilin yang dihasilkan dari rongga kepala bagian atas. Ikan ini merupakan golongan ikan paus yang bergigi. Di kepala bagian atas (tengkorak )ada rongga yang luas yyang disebut cranial cavity,rongga tersebut mengandung larutan lemak yang akan menghasilkan minyak lemak dan lilin.Minyak lemaknya disebut sper oil sedangkan lilinnya disebut SPERMACETI.
Cara memperolehnya : Larutan lemak diambil dari rongga kepala,dikumpulkan
dalam ember ember lalu didinginkan akan membentuk masa berwarna kekuningan ,kemudian dimasukkan kedalam kantung dari kain dan diperas,filtratnya adalah minyak lemaknya,sedangkan yang tertinggal didalam kantung adalah lilinnya;kemudian dimurnikan dengan merebusnya dalam basa encer,lalu dicuci dengan air dan dibiarkan membeku.Suhu lebur antara 42-500C. Kandungan : Setil larutan ,setil palmitat,setil meristat dan setil stearat. Guna : Dalam bidang farmasi untuk basis salep,dalam bidang kosmetik untuk basis cold cream
Spermaceti sintesis Dibuat engan cara meraksikan alkohol jenuh berderajat tinggi dengan asam lemakjenuh. Kegunaannya seperti kegunaan spermaceti. Usaha ini untuk melindungi supaya ikan pausnya tidak punah.
Cera flava (Gelewas,Yellow wax,Malam kuning) Hewan asal : Apis mellifera Simplek : Lilin yang diambil dariindung madu/honey comb.Indung madu setelah diambil madunya,dilelehkandalam air panas,lalu didingingkan lalu dipisahkan. Dimurnikan dengan cara melelehkannya kembali,disaring dengan kain dan diperas, filtratnya dibiarkan membeku. Kandungan : Ester mirisil palmitat ±70%,asam bebas terutama asam serotat ±70%. Guna: Basis salep,memoles(polishing),dalam industri batik untuk membatik kain.
Cera Alba (white wax,witte was,malam putih).
Simplex : malam kuning yang telah diputihkan dengan cara membuat lapisanlapisan tipis dibasahi dengan air lalu dijemur warna menjadi putih. Guna : untuk basis salep,pembuatan (basis) cream-cream, juga untuk memtik.
No
simplisia
sumber
Bagian kandungan yang digunakan
kegunaan
1
Ol.cocos
Cocos nucifera (Arecacea e)
endosperm Gliserida dari asam jenuh ± 85% asam laurat (trilaurin) ±
pembuatan sabun. Sebagai minyak goreng untuk pengganti mentega.