BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia Manusia selama selama hidupnya hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, keluarga, sekolah, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Bab ini akan akan membah membahas as tentang tentang pengerti pengertian an dan fungsi fungsi lingkun lingkungan gan pendidik pendidikan, an, tripusat tripusat
pendidi pendidikan kan dan pengaruh pengaruh timbal timbal balik balik antara antara tripusat tripusat pendidik pendidikan an dan perkemba perkembangan ngan peserta didik. Pendidikan akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi ke masyarakat masa depan tersebut. Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dima dimaks ksud ud pend pendid idik ikan an.. Jawa Jawaba ban n yang yang bena benarr tent tentan ang g pend pendid idik ikan an dipe dipero role leh h melal melalui ui pemah pemahama aman n terhada terhadap p unsur unsur-un -unsur surnya nya,, konsep konsep dasar dasar yang yang meland melandasi asinya nya,, dan wujud wujud pendidikan sebagai sistem. Pend Pendid idik ikan an seba sebaga gaii
usah usahaa
sada sadarr
yang yang sist sistem emati atis-s s-sis iste temi mik k
sela selalu lu bert bertol olak ak
darisejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam mene menent ntuk ukan an tuju tujuan an pend pendid idik ikan an.. Sela Selanj njut utny nyaa landa landasa san n ilmi ilmiah ah dan dan tekn teknol olog ogii akan akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Masa Masala lah h poko pokok k pend pendid idik ikan an yang yang menj menjad adii kese kesepa paka kata tan n nasi nasion onal al yang yang perl perlu u dipr diprio iori ritas taska kan n pena penang nggu gula lang ngan anny nyaa ada ada empa empatt maca macam m yait yaitu: u: masa masala lah h peme pemera rataa taan n pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, masalah relevansi pendidikan. Pada dasarnya ada dua permasalahan pokok pendidikan yang kita hadapi saat ini, yaitu: a. pendidikan.
Bagaimana semua warganegara dapat menikmati kesempatan
2 b.
Bagaimana pe p endidikan da dapat me membekali pe p eserta di didik de dengan
keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat. C.
TUJUAN PENULISAN
1
Makalah Makalah ini akan mengkaji mengkaji pengertian pengertian pendidika pendidikan,uns n,unsur-un ur-unsur sur pendidikan pendidikan,, dan sistem sistem pendid pendidika ikan. n. Juga Juga akan akan memusa memusatka tkan n paparan paparan dalam dalam berbag berbagai ai landas landasan an dan asas asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan-landasan pendidika pendidikan n tersebut tersebut adalah filosof filosofis, is, kultural kultural,, psikolog psikologis, is, serta serta ilmiah ilmiah dan teknolog teknologii. Sedangkan asas yang dikalia adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat,
kemandirian dalam belajar.
D.
MANFAAT PENULISAN
Dengan Dengan makala makalah h ini diharap diharapkan kan dapat dapat berpel berpeluan uang g member memberika ikan n kontri kontribus busii yang yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni: 1. Pembimbin Pembimbingan gan dalam dalam upaya upaya pemant pemantapan apan pribadi pribadi yang berbudaya berbudaya 2. Pengajaran Pengajaran dalam upaya upaya pengua penguasaan saan pengetahua pengetahuan n 3. Pelati Pelatihan han dalam dalam upaya upaya pemahi pemahiran ran keteram keterampil pilan. an.
3
BAB II PENDIDIKAN
A.
PENGERTIAN PENDIDIKAN 1.
Batasan te tentang Pe Pendidikan
Batasa Batasan n tentan tentang g pendid pendidika ikan n yang yang dibuat dibuat oleh oleh para para ahli ahli berane beraneka ka ragam, ragam, dan kandun kandungan gannya nya berbed berbedaa yang yang satu satu dari dari yang yang lain. lain. Perbed Perbedaan aan tersebu tersebutt mungki mungkin n karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. a.
Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai Sebagai proses proses transformas transformasii budaya, budaya, pendidikan pendidikan diartikan sebagai sebagai kegiatan kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain. b.
Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebaga Sebagaii proses proses pemben pembentuk tukan an pribad pribadi, i, pendid pendidika ikan n diartik diartikan an sebagi sebagi suatu suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. c.
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan Pendidikan sebagai penyiapan penyiapan warganegara warganegara diartikan diartikan sebagai sebagai suatu suatu kegiatan kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. d.
Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendid Pendidika ikan n sebaga sebagaii penyim penyimpan panan an tenaga tenaga kerja kerja diartik diartikan an sebaga sebagaii kegiat kegiatan an memb membim imbi bing ng pese peserta rta didi didik k sehi sehing ngga ga memi memili liki ki beka bekall dasa dasarr utuk utuk beke bekerja rja..
3
4 Pembekalan Pembekalan dasar berupa berupa pembentuka pembentukan n sikap, sikap, pengetahua pengetahuan, n, dan keterampilan keterampilan kerja kerja pada pada calon calon luaran luaran.. Ini menjad menjadii misi misi pentin penting g dari dari pendid pendidika ikan n karena karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. e.
Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. 2. Tuj Tujuan uan dan proses proses Pendi Pendidik dikan an a.
Tujuan pendidikan
Tujua Tujuan n pendid pendidika ikan n memuat memuat gambar gambaran an tentan tentang g nilai-n nilai-nila ilaii yang yang baik, baik, luhur, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. b. Proses pendidikan
Pro Proses ses
pend pendid idik ikan an
meru merupa paka kan n
kegi kegiat atan an
mobi mobili lita tass
sege segena nap p
komp kompon onen en
pendi pendidik dikan an oleh oleh pendid pendidik ik terarah terarah kepada kepada pencap pencapaian aian tujuan tujuan pendid pendidika ikan, n, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang ling lingku kup p makr makro, o, meso meso,, mikr mikro. o. Adap Adapun un tuju tujuan an utam utamaa pemg pemgel elol olaa aan n pros proses es pendi pendidik dikan an yaitu yaitu terjadi terjadinya nya proses proses belajar belajar dan pengal pengalama aman n belajar belajar yang yang optimal.
3.
Kons Konsep ep Pendi endidi dika kan n Sepanj panjan ang g Hayat yat (PSH (PSH))
PSH PSH bert bertum umpu pu pada pada keya keyaki kina nan n bahw bahwaa pend pendid idik ikan an itu itu tida tidak k iden identi tik k deng dengan an persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk
pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian
5
dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67) Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan: a.
Rasional
b.
Alasan keadilan
c.
Alasan ekonomi
d.
Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan
kelua eluarg rga, a,
rema remaja ja,,
dan
eman emansi sip pasi asi
wani wanita ta
dalam alam
kait kaitan ann nya
deng dengan an
perkembangan iptek e.
Alasan perkembangan iptek
f.
Alasan sifat pekerjaan
4.
Kemandirian dalam belajar a.
Arti dan perinsip yang melandasi
Kema Kemand ndir iria ian n
dala dalam m
bela belaja jarr
diar diarti tika kan n
seba sebaga gaii
akti aktivi vita tass
bela belaja jarr
yang yang
berlan berlangsu gsungn ngnya ya lebih lebih didoro didorong ng oleh oleh kamaua kamauan n sendir sendiri, i, piliha pilihan n sendir sendiri, i, dan tanggung tanggung jawab sendiri sendiri dari pembelajaran. pembelajaran. Konsep Konsep kemandirian kemandirian dalam belajar belajar bertu bertumpu mpu pada pada perins perinsip ip bahwa bahwa indivi individu du yang yang belajar belajar akan akan sampai sampai kepada kepada perolehan hasil belajar. b.
Alasan yang menopang
Conny Conny Semiawan, Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 1988; 14-16) 14-16) mengemukak mengemukakan an alasan sebagai berikut:
Perkembanga Perkembangan n iptek berlangsun berlangsung g semakin semakin pesat sehingga sehingga
tidak mungkin lagi para pendidik(k pendidik(khusu hususnya snya guru) mengajarkan mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.
Para Para ahli ahli psikol psikologi ogi umumny umumnyaa sepend sependapa apat, t, bahwa bahwa peserta peserta
didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.
Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan
kons konsep ep seyo seyogy gyan anya ya tidak tidak dile dilepa pask skan an dari dari peng pengem emba bang ngan an sika sikap p dan dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
6 B.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu: 1.
Subjek ya yang di dibimbing (p (pesert erta di didik).
2.
Orang ya yang me membimbing (p (pendidik)
3.
Inte Interak raksi si anta antara ra pese pesert rtaa did didik ik deng dengan an pend pendid idik ik (int (intera eraks ksii edu eduka kati tif) f)
4.
Ke arah arah mana mana bimb bimbin inga gan n dit dituj ujuk ukan an (tuj (tujua uan n pend pendid idik ikan an))
5.
Peng Pengar aruh uh yan yang g dibe diberi rika kan n dala dalam m bimb bimbin inga gan n (mat (mater erii pend pendid idik ikan an))
6.
Cara Cara yang yang digu diguna naka kan n dala dalam m bim bimbi bing ngan an (ala (alatt dan dan meto metode de))
7.
Temp Tempat at dima dimana na peri perist stiw iwaa bim bimbi bing ngan an ber berla lang ngsu sung ng (ling (lingku kung ngan an pen pendi didi dika kan) n)
Penjelasan: 1. Pese eserta rta Di Didik dik
Peserta Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. didik. Pandangan Pandangan modern cenderung cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah: a.
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga merupakan insan yang unik. b.
Individu yang sedang berkembang.
c.
Indi Indiv vidu idu yan yang g mem memb butu utuhkan hkan bimb imbing ingan ind individ ividua uall dan dan perl perlak aku uan
manusiawi. d.
Individu yang memiliki iki kemamp ampuan untuk mandiri. ri.
2. Orang Orang yang yang membi membimbi mbing ng (pen (pendid didik) ik)
Yang Yang dimaks dimaksud ud pendid pendidik ik adalah adalah orang orang yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab jawab terhada terhadap p pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidika pendidikannya nnya dalam tiga lingkunga lingkunga yaitu lingkungan lingkungankelua keluarga, rga, lingkung lingkungan an sekola sekolah, h, dan lingku lingkunga ngan n masaya masayarak rakat. at. Sebab Sebab itu yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat. 3. Interaks Interaksii antara antara peserta peserta didik dengan dengan pendidi pendidik k (interaksi (interaksi edukat edukatif) if)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik didik dengan dengan pendid pendidik ik yang yang terarah terarah kepada kepada tujuan tujuan pendid pendidika ikan. n. Pencap Pencapaian aian
7 tujuan tujuan pendid pendidika ikan n secara secara optima optimall ditemp ditempuh uh melalu melaluii proses proses berkom berkomuni unikas kasii intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan. 4. Ke arah arah mana mana bimbinga bimbingan n ditujuka ditujukan n (tu (tujuan juan pendidikan pendidikan))
a.
Alat dan Metode Alat Alat dan metode metode diarti diartikan kan sebaga sebagaii segala segala sesuat sesuatu u yang yang dilaku dilakukan kan
ataupu ataupun n diadak diadakan an dengan dengan sengaj sengajaa untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan pendid pendidika ikan. n. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif. b.
Tempat
Peristiwa
Bimbingan
Berlangsung
(lingkungan
pendidikan) Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. C.
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM 1.
Pengertian Si Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli: a.
Sistem ad adalah su suatu ke kebulatan ke keseluruhan ya yang ko kompleks at atau
terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10) b.
Sistem me meruapakan hi h impunan ko komponen ya yang sa saling be berkaitan
yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10) c.
Sistem me merupakan se sehimpunan ko komponen at atau su subsistem ya yang
terorganisas terorganisasikan ikan dan berkaitan berkaitan sesuai sesuai rencana rencana untuk mencapai mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
2.
Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem
Pendidikan.
Pendidikan Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah sejumlah komponen komponen.. Komponen Komponen tersebut
antara
lain:
ra w
input
(sistem
baru),
output(tamatan),
8 instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).
3.
Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan
Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang bidang ekonomi, ekonomi, pendidikan pendidikan,dan ,dan politik politik masing-masi masing-masing-ma ng-masing sing sebagai sebagai sistem. sistem. Pendidikan Pendidikan formal, formal, nonformal, nonformal, dan informal merupakan merupakan subsistem subsistem dari bidang bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.
4.
Peme Pemeca caha han n masa masala lah h pend pendid idik ikan an seca secara ra sist sistem emat atik ik..
a. Cara Cara meman memandan dang g siste sistem m
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupun sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain lain daripa daripada da peruba perubahan han cara memand memandang ang ruang ruang lingku lingkup p suatu suatu sitem sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan. b. Masal Masalah ah berjen berjenja jang ng
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah. c. Analis Analisis is site sitem m pendid pendidika ikan n
Pengg enggu unaan naan
anal analis isis is
sist sistem em
dalam alam
pend endidik idikan an
dim dimaks aksudka udkan n
untu ntuk
memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efekti efektif. f. Prinsi Prinsip p utama utama dari dari penggu penggunaa naan n analis analisis is sistem sistem ialah: ialah: bahwa bahwa kita kita dipersyarat dipersyaratkan kan untuk untuk berpikir berpikir secra sistmatik, sistmatik, artinya artinya harus memperhitungkan memperhitungkan sege segena nap p komp kompon onen en yang yang terli terliba batt dala dalam m masl maslah ah pend pendid idik ikan an yang yang akan akan dipecahkan. d. Saling Saling hubu hubungan ngan antarkom antarkompone ponen n
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. baik. Tetapi Tetapi kompon komponen en yang yang baik baik saja saja belum belum menjami menjamin n tercapa tercapainy inyaa tujuan tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
9 e. Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya hanya merupa merupakan kan satu satu aspek aspek dari dari kehidu kehidupan pan.. Sdangk Sdangkan an segena segenap p segi segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.
5.
Pend Pendid idik ikan an praj prajab abat atan an (pre (prese serv rvic icee educ educat atio ion) n) dan dan pend pendid idik ikan an dala dalam m
jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud bermaksud memberikan memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang oramg-orang yang telah telah bekerj bekerjaa berupa berupa penata penataran ran,, kursus kursus-ku -kursu rsus, s, dan lain-la lain-lain. in. Dengan Dengan kata kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.
6.
Pend Pendid idik ikan an form formal al,, non non-f -for orma mal, l, dan dan inf infor orma mall seba sebaga gaii sebu sebuah ah sist sistem em..
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonfor nonformal mal lebih lebih difoku difokuska skan n pada pada pember pemberian ian keahli keahlian an atau atau skill skill guna guna terjun terjun ke masyar masyaraka akat. t. Pendid Pendidika ikan n inform informal al adalah adalah suatu suatu fase fase pendid pendidika ikan n yang yang berada berada di samping pendidikan formal dan nonformal. D.
ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN
Asas pendidikan pendidikan merupakan sesuatu kebenaran kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpi berpikir kir,, baik baik pada pada tahap tahap peranc perancang angan an maupun maupun pelaks pelaksana anaan an pendid pendidika ikan. n. Khusu Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan melaksanakan pendidik pendidikan an itu. Diantara asas tersebut tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani,
Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar. 1. Asas Asas Tut Tut Wur Wurii Hand Handay ayan anii
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. perguruan. Asas yang dikumandangk dikumandangkan an oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikemb dikembang angkan kan oleh oleh Drs. Drs. R.M.P. R.M.P. Sostro Sostrokar karton tono o dengan dengan menamb menambahk ahkan an dua
10 semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso. Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan
semangat)
Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
2. Asas Asas Belaj Belajar ar Sep Sepanj anjang ang Hayat Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang yang dapat dapat meraca meracang ng dan diimpl diimpleme ementa ntasik sikan an dengan dengan memper memperhati hatikan kan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
Dimens Dimensii vertik vertikal al dari dari kuriku kurikulum lum sekola sekolah h melipu meliputi ti keterk keterkait aitan an dan
kesina kesinambu mbung ngan an antar antar tingka tingkatan tan persek persekola olahan han dan keterk keterkaita aitan n dengan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Dimens Dimensii horiso horisonta ntall dari dari kuriku kurikulum lum sekola sekolah h yaitu yaitu katerk katerkaita aitan n antara antara
pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah. 3. Asas Asas Keman Kemandir dirian ian dalam dalam Bela Belajar jar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran peran utama utama sebaga sebagaii fasili fasilitat tator or dan motifat motifator. or. Salah Salah satu satu pendek pendekata atan n yang yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sistem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).
11
BAB III LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN
A.
PENGERTIAN DA DAN FU FUNGSI LI LINGKUNGAN PE PENDIDIKAN
Menurut Menurut Sartain (ahli psikologi psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan lingkungan meliputi meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhada terhadap p anak anak didik, didik, sebab sebab bagaim bagaimana anapun pun anak anak tingga tinggall adlam adlam satu satu lingku lingkunga ngan n yang yang disa disada dari ri atau atau tida tidak k
past pastii
akan akan memp mempen enga garu ruhi hi anak anak..
Pada Pada dasa dasarn rny y
ling lingku kung ngan an
mencakuplingkungan fidik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial. Lingku Lingkunga ngan n sekita sekitarr yang yang dengan dengan sengaj sengajaa diguna digunakan kan sebaga sebagaii alat dalam dalam proses proses pen pendi didi dika kan( n(pa paka kaian ian,, kead keadaan aan ruma rumah, h, alat alat perm permai aina nan, n, buku buku-b -buk uku, u, alat alat pera peraga ga,, dll) dll) dinamakan lingkungan pendidikan. Secara Secara umum umum fungsi adalah memban membantu tu pesert pesertaa didik didik fungsi lingkunga lingkungan n pen pendidika didikan n adalah dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. B.
TRIPUSAT PENDIDIKAN
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingku lingkunga ngan n masyar masyaraka akatt terten tertentu tu tempat tempat ia mengal mengalami ami pendid pendidika ikan. n. Menuru Menurutt Ki Hajar Hajar Dewantara Dewantara lingkungan lingkungan tersebut meliputi meliputi lingkunga lingkungan n keluarga, keluarga, lingkunga lingkungan n sekolah sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan. 1. Keluarga
12 Keluar Keluarga ga merupa merupakan kan lembag lembagaa pendid pendidika ikan n tertua tertua,, bersif bersifat at inform informal, al, yang yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga berfungsi:
Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
Menjamin kehidupan emosional anak
Menanamkan dasar pendidikan moral
Memberikan dasar pendidikan sosial. 11 Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seko Sekola lah h berta bertang nggu gung ng jawab jawab atas atas pend pendid idik ikan an anak anak-an -anak ak selam selamaa merek merekaa diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
Sekola Sekolah h memban membantu tu orang orang tua menger mengerjak jakan an kebias kebiasaan aan-keb -kebias iasaan aan
yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
Seko Sekola lah h memb member erik ikan an pend pendid idik ikan an untu untuk k kehi kehidu dupa pan n di dalam dalam
masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
Sekola Sekolah h melaqt melaqtih ih anak-an anak-anak ak memper memperole oleh h kecaka kecakapan pan-kec -kecaka akapan pan
seperti seperti membac membaca, a, menuli menulis, s, berhit berhitung ung,, mengga menggamba mbarr serta serta ilmu-il ilmu-ilmu mu lain lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
Di
seko sekola lah h
dibe diberi rika kan n
pela pelaja jara ran n
etik etika, a,
keag keagam amaa aan, n,
este esteti tika ka,,
membenarkan benar atau salah, dan sebagainya. 3. Masyarakat
Dalam konteks konteks pendidikan pendidikan,, masyarakat masyarakat merupakan merupakan lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mula mulaii keti ketika ka anak anak-an -anak ak untu untuk k bebe bebera rapa pa wakt waktu u sete setela lah h lepas lepas dari dari asuh asuhan an
13 keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, sekali, ini meliputi meliputi segala bidang, baik pembentuk pembentukan an kebiasaan-k kebiasaan-kebiasa ebiasaan, an, pembentuk pembentukan an pengertia-pe pengertia-pengerti ngertian an (pengetahu (pengetahuan), an), sikap dan minat, minat, maupun maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
C.
KELEMBAGAAN,
PROGRAM,
DAN
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN 1. Ke Kele lemb mbag agaa aan n Pendi Pendidi dika kan n
Berd Berdas asar arka kan n UU RI No.2 No.2 Tahu Tahun n 1989 1989 tent tentan ang g sist sistem em pend pendid idik ikan an nasi nasion onal, al, kelemb kelembaga agaan an pendid pendidika ikan n dapat dapat diliha dilihatt dari dari segi segi jalur jalur pendid pendidika ikan n dan progra program m pendidikan. a. Jalu Jalurr Pen Pendi didi dika kan n
Penyelenggaraan sisdinas dilaksanakan melalui dua jarur yaitu jalur pendidikan sekolah(pe sekolah(pendidi ndidikan kan dasar, pendidikan pendidikan menengah menengah dan pndidikan pndidikan tinggi), tinggi), dan pendidikan luar sekolah atau PLS. b. Jenj Jenjan ang g Pend Pendid idik ikan an
Jenj Jenjan ang g pend pendid idik ikan an adal adalah ah taha tahap p dala dalam m pend pendid idik ikan an berk berkela elanj njut utan an yang yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran(UU RI No.2 Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5). Jalur Jalur Pendid Pendidika ikan n sekola sekolah h dilaks dilaksana anakan kan secara secara berjen berjenjan jang g yang yang terdiri terdiri atas atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinngi. 2. Progra Program m dan Penge Pengelol lolaan aan Pendi Pendidik dikan an a. Jeni Jeniss Prog Progra ram m Pend Pendid idik ikan an
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya (UU RI No.2 Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5 No. 2) Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas :
14
•
pendidikan umum(SD, SMP, SMA, dan Universitas);
•
pendidikan kejuruan(STM, SMTK, SMIP, SMIK, SMEA)
•
Pendidikan Luar Biasa (SDLB, SGPLB)
•
Pendidikan Kedinasan (SPK,APDN,STAN, STPDN)
•
Pendidikan Keagamaan(PGAN, IAIN, Theologia,IHD)
b. Kur Kuriku ikulum lum Progr Program am Pend Pendidi idikan kan
Dapat Dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa kuriku kurikulum lum adalah adalah perang perangkat kat atau atau rencan rencanaa yang yang disusun untuk mencapai tuuan pendidikan. Dalam hal ini, kurikulum mencakup dua aspek yaitu aspek kesatuan nasional, dan aspek lokal D.
UPAYA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
1. Jenis Jenis Upay Upaya a Pemba Pembarua ruan n Pendi Pendidik dikan an
Pemb Pembaru aruan an yang yang terja terjadi di meli melipu puti ti land landas asan an yuri yuridi dis, s, kuri kuriku kulu lum, m, pera perang ngka katt penunjangnya, struktur prndidikan, dan tenaga kependidikan. a. Pemba Pembarua ruan n Landas Landasan an Yuridi Yuridiss
Landas Landasan an yuridi yuridiss adalah adalah landas landasan an hukum hukum yang yang mendas mendasari ari semua semua kegiat kegiatan an pendi pendidik dikan an dan mengen mengenai ai hal-ha hal-hall yang yang pentin penting g seperti seperti kompon komponen en strukt struktur ur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan dan ketenagaan. Sejak kemerdekaan kemerdekaan pemerintah pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan sistem pen pendi didi dika kan n nasi nasion onal al mela melalu luii perat peratur uran an peme pemeri rint ntah ah dan dan unda undang ng unda undang ng sisdik sisdiknas nas.. Dan revisi revisi itu akan akan terus terus dilaku dilakukan kan sejalan sejalan tingka tingkatt kebutu kebutuhan han masyarakat terhadap pendidikan. b. Pemb Pembar arua uan n Kur Kurik ikul ulum um
Pembaruan kurikulum dapat dilihat dari segi orientasinya, strategi, isi/program, dan metodenya. Seperti kurikulum 1975/1976, 1984, 1992, 1994, 1999, 2004 (KBK), dan yang terakhir adalah kurikulum 2006. c. Pemba Pembarua ruan n Pola Pola dan dan Masa Masa Studi Studi
Pembaruan Pembaruan pola masa studi termasuk termasuk pendidika pendidikan n yang meliputi pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada satuan pendidikan. d. Pemba Pembarua ruan n Tenag Tenaga a Pend Pendidi idikan kan
15 Yan Yang
dimak imaksu sud d
ten tenaga aga
kepen epend didik idikan an
adal adalah ah
ten tenaga aga
yang ang
bert bertug ugas as
menyelengg menyelenggarakan arakan kegiatan kegiatan mengajar, mengajar, melatih, melatih, meneliti, meneliti, mengembang mengembangkan, kan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. 2. Dasar Dasar dan Aspek Aspek Legal Legal Pemba Pembangun ngunan an Pendidik Pendidikan an Nasiona Nasionall
Dasar Dasar dan aspek aspek legal legal pemban pembangun gunan an pendid pendidika ikan n nasion nasional al berupa berupa ketent ketentuan uan-ketent ketentuan uan yuridi yuridiss yang yang menjad menjadii dasar, dasar, acuan, acuan, serta serta mengat mengatur ur penyel penyeleng enggar garaan aan sistem pendidikan nasional, seperti pancasila, UUD 1945, GBHN, UU Organik Pendidikan, Perpu, dan lain-lain.
E.
DUA LEMBAGA POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dua Lembaga Pokok Pendidikan di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebang Kebangsaa saan n Taman Taman Siswa Siswa dan Ruang Ruang Pendid Pendidika ikan n INS Kayu Kayu Tanam. Tanam. Kedua Kedua lembag lembagaa tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia. 1. Pergur Perguruan uan Keba Kebangs ngsaan aan Taman Taman Sisw Siswa a
Perguruan Perguruan Kebangsaan Kebangsaan Taman Siswa didirikan didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan. a.
Asas dan Tujuan Taman Siswa
Asas Taman Siswa
Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri
dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah
yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.
Bahw Bahwaa peng pengaj ajar aran an haru haruss berd berdas asar ar pada pada kebu kebuda daya yaan an dan dan
kebangsaan sendiri.
Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau
kepada seluruh rakyat.
Bahwa Bahwa sebaga sebagaii konsek konsekuen uensi si hidup hidup dengan dengan kekuat kekuatan an sendir sendirii
maka maka haru haruss mutl mutlak ak haru haruss memb membel elan anjai jai send sendir irii sega segala la usah usahaa yang yang dilakukan.
16
dan dan
Bahwa dalam mendidik mendidik anak-anak perlu adanya adanya keiklasan keiklasan lahir bati batin n
untu untuk k
meng mengob obar arka kan n
sega segala la
kepe kepent ntin inga ganp npri riba badi di
demi demi
keselamatan dan kebahagiaan anak-anak. Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan. Tujuan Taman Siswa
Seba Sebaga gaii bada badan n perju perjuan anga gan n kebu kebuda daya yaan an dan dan pemb pemban angu guna nan n
masyarakat tertib dan damai.
Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir
dan batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi angg anggot otaa masy masyar arak akat at yang yang berg bergun unaa dan dan bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b atas atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya. b.
Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa
Beberap Beberapaa usaha usaha yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh Rtaman Rtaman siswa siswa adalah adalah menyia menyiapka pkan n peser peserta ta didik didik yang yang cerdas cerdas dan memili memiliki ki kecaka kecakapan pan hidup. hidup. Dalam Dalam ruang ruang ling lingku kup p
ekst ekster erna nall
Tama Taman n
siwa siwa
memb memben entu tuk k
pusa pusatt-pu pusa satt
kegi kegiat atan an
kemasyarakatan. c.
Hasil-hasil yang Dicapai
Taman Taman siswa siswa telah telah berhas berhasil il menemu menemukak kakan an gagasa gagasan n tentan tentang g pendid pendidika ikan n nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiya Wiyata. ta. Tama Taman n sisw siswaa pun pun tela telah h mela melahi hirk rkan an alum alumni ni alum alumni ni besa besarr di Indonesia. 2. Ruang Ruang Pendid Pendidik ik INS INS Kayu Kayu Tana Tanam m
Ruan Ruang g Pend Pendid idik ik INS INS (Indo (Indone nesi siaa Nede Nederl rlan ands dsch chee Scho School ol)) didi didiri rika kan n oleh oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat). a.
Asas dan Tujuan Ru Ruang Pendidik IN INS Ka Kayu Ta Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut
Berpikir logis dan rasional
Keaktifan atau kegiatan
17
Pendidikan masyarakat
Memperhatikan pembawaan anak
Menentang intelektualisme
Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya. Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:
Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
Menan Menanam amka kan n kepe keperc rcay ayaa aan n terh terhad adap ap diri diri send sendiri iri dan dan bera berani ni
bertanggung jawab.
b.
Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan. Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelengg menyelenggarakan arakan berbagai berbagai jenjang jenjang pendidikan pendidikan,, menyiapkan menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran. c.
Hasil-hasil ya yang Di Dicapai Ru Ruang Pe Pendidik IN INS Ka Kayu Ta Tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendi pendidik dikan an
nasion nasional al
(utama (utamanya nya
pendid pendidika ikan n
keteram keterampil pilan/k an/keraj erajina inan), n),
beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.
18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah: a. Pengajaran Pengajaran dan dan pendidikan pendidikan dapat dapat dibedakan dibedakan,, tetapi tidak tidak dapat dapat dipisahkan dipisahkan satu satu sama lain. Masing-masing saling mengisi. b. Pembed Pembedaan aan dilaku dilakukan kan hanya untuk untuk kepent kepenting ingan an analis analisis is agar agar masing masing-ma -masin sing g dapat dipahami lebih baik. Pendid idik ikan an c. Pend
mode modern rn lebi lebih h
cend cenderu erung ng meng mengut utama amaka kan n
pend pendid idik ikan an,,
seba sebab b
pendidik pendidikan an membentuk membentuk wadah, sedangkan sedangkan pengajaran pengajaran mengusahak mengusahakan an isinya. isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.
B.
SARAN-SARAN
19 Beberapa upaya dilakukan untuk menanggulangi masalah masalah aktual tersebut, diantaranya: a.
Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram.
b.
Pelaksanaan kegaitan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan
dengan penuh kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusan c.
Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa
melalui keragaman jenis program studi. d.
Memberi pe perhatian te terhadap te tenaga ke kependidikan (p (prajabatan da dan
jabatan)
DAFTAR18PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo . Pengantar Pendidikan Pendidikan . Jakarta: Rineka Cipta.
2005 Mohamad Mohamad Soerjani Soerjani,, Arief Arief Yuwono Yuwono,, Dedi Fardiaz Fardiaz. Lingkun Lingkungan gan hidup: hidup: pendidi pendidikan, kan,
Yayasa san n Inst Instit itut ut pengelo pengelolaa laan n lingkung lingkungan, an, dan pembangu pembangunan nan berkelan berkelanjuta jutan n. Yaya Pendid Pendidika ikan n dan Pengem Pengemban bangan gan Lingku Lingkunga ngan n (IPPL) (IPPL) Jakarta Jakarta dengan dengan dukung dukungan an Kementerian Lingkungan Hidup, 2006 Mohamad Surya. Bunga rampai guru dan pendidikan . PT Balai Pustaka, 2004 Isjoni . Pendidikan sebagai investasi masa depan . Yayasan Obor Indonesia, 2006 Benny Susetyo. Politik pendidikan penguasa. PT LKiS Pelangi Aksara, 2005
19
20 H. A. R. Tilaar. Manajemen pendidikan nasional: kajian pendidikan masa depan . Remaja
Rosdakarya, 1992 www.fatamorghana.wordpress.com.. 2008 Hartoto. www.fatamorghana.wordpress.com
19