SOALTRY OUT 3 JULI 2010 o
1. Seorang wanita, 21 tahun, nyeri perut kiri bawah, demam 38,9C, keputihan 3 bulan, pemeriksaan ginekologik keluar lendir putih seperti susu dari kanalis servikalis. Pemeriksaan yang menunjang identifikasi a. Darah b. Usap vagina c. Usap portio d. Usap kanalis servikalis e. Urine Pembahasan Pemeriksaan penunjang untuk keputihan: Nilai sekresi dinding vagina (warna, ,konsistensi, bau) Kertas indikator pH (N=4 – 4,5) Swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10 % Kultur (bila perlu) Pewarnaan gram Serologis sifilis Tes Pap
ReferensiKapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3 hal. 377 – 378
2. Seorang wanita, 28 thn, datang ke puskesmas dengan keluhan ada benjolan di daerah kemaluan. Riwayat keputihan +, PF : benjolan di labia mayor arah jam 5, ukuran 2x3 cm, kistik,hiperemis, mobile. diagnosanya : a. Endometriosis b. Myoma uteri c. Kista ovarium d. Kista bartolini e. Kista Garthener Pembahasan lokasi tersering di pelvis dan peritoneum Endometriosis neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus Mioma uteri letak di ovarium Kista ovarium Kista Bartholini Letak di labia mayora (antara jam 4 – jam 8). Keluhan pasien adalah benjolan dan nyeri, kelenjar Bartolin membesar, merah dan sakit. Isi di dalam berupa nanah yang mengumpul menjadi abses. Letak di dinding vagina (duktus Gartner). Biasanya tanpa gejala dan keluhan Kista Gartner berupa ganjalan di dalam vagina dan tidak nyaman saat berhubungan seksual.
L earn more: Kista Bartholin - Bartolinitis, Kista Gartner, Kista Ovarium, Mioma Uteri,
Endometriosis
Referensi Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3 hal. 386 – 389 http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001509.htm http://www.aafp.org/afp/2003/0701/p135.html
3. Seorang wanita, 30 tahun, hamil 32 minggu dirawat di puskesmas karena pandangan kabur, nyeri kepala, nyeri ulu hati. Riwayat hipertensi -, PF : tekanan darah 160/110 mmHg, TFU : setengah proc. Xyphoideus, janin tunggal hidup intra uterin. Hb : 10 gr/dl, Leukosit: 10.000, trombosit 80.000, LDL : 65. Diagnose a. HELLP syndrome b. Impending eclampsi c. Superimpose eklampsi d. Perkembangan janin terhambat e. Anemia hemolitik e.c eklampsi Pembahasan Haemolysis, elevated liver enzymes dan low platelet. 10 – 20% HELLP syndrome kehamilan pada usia 28 – 36 minggu dengan PEB/eklampsia. Manifestasi klinis: mual, muntah, malaise. Diagnosis: hasil laboratorium anemia hemolitik mikroangiopati (skistosit pada apus darah tepi), peningkatan bilirubin indirek dan konsentrasi serum haptoglobin yang rendah (≤ 25 mg/dL), trombosit <100.000, serum laktat dehidrogenase >600 IU/L atau bilirubin total >1.2 mg/dL. AST >70 IU/L. Impending eklampsia Bagian dari gejala preeklampsia berat (nyeri epigastrium, nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah dan kenaikan tekanan darah yang progresif). Superimposed eklampsia Timbulnya eklampsia pada pasien yang menderita hipertensi kronis. Perkembangan janin terhambat (PJT) Bayi berat lahir rendah dengan kecil untuk masa kehamilan (KMK / SGA (small-gestational-age)). Gejala dan tanda: ibu merasa perutnya tidak membesar dengan normal, tinggi fundus uteri (TFU) kurang dibanding usia kehamilan. Merupakan salah satu gejala dari PEB. Anemia hemolitik et causa eklampsia Merupakan gejala klinik komplikasi karena ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah.
L earn more : HELLP syndrome, Perkembangan Janin Terhambat (PJT) , Preeklampsia-
Eklampsia ReferensiKapita Se lekta Kedo kteran J il id 1 E disi 3 hal. 270 – 273 Wil li ams Obstetri cs. 23ed. F etal Gr owth D isorde rs. I lmu K ebidanan Edisi 3 hal. 296 //http://www.gynob.com/fh.htm// //http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001500.htm//
4. Wanita 27 tahun, dengan benjolan sebesar kelereng di bibir vagina, nyeri +, hiperemis, demam +, dari extraksi ditemukan nanah. Diagnosanya
a. Karsinona vulva b. Kista bartholini c. Kista gartner d. Polip e. Papiloma Pembahasan Karsinoma vulva 80 – 85% pada wanita pasca menopause (50 – 70 tahun). Histologik: 80% epidermoid dengan diferensiasi baik. Didahului rasa gatal-gatal yang berat (pruritus vulva),
kadang rasa nyeri atau panas, timbul benjolan/kutil atau luka ulseratif dengan tepi induratif. Kista Bartholini letak di labia mayora (antara jam 4 – jam 8). Keluhan pasien adalah benjolan dan nyeri, kelenjar Bartolin membesar, merah dan sakit. Isi di dalam berupa nanah yang mengumpul menjadi abses. letak di dinding vagina (duktus Gartner). Biasanya tanpa gejala dan keluhan Kista Gartner berupa ganjalan di dalam vagina dan tidak nyaman saat berhubungan seksual. Polip suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari vulva. Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis serta mudah berdarah. Papiloma dapat tunggal maupun multipel seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang berlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
L earn more: Kista Bartholin - Bartolinitis, Kista Gartner, Karsinoma Vulva ReferensiIlmu Kandungan Edisi 2 hal. 336 - 337, 367 - 374Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3 hal. 386–
389http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001509.htm http://www.aafp.org/afp/2003/0701/p135.html
5. Wanita, 30 tahun, G4P1A2, mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak kemarin. Perdarahan sedikit dan sakit di perut bagian bawah. Pasien merasa hamil 4 bulan tetapi belum ada pergerakan anak, tensi 130/80, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 37oC. uterus besar 17-18 minggu, ostium tertutup. Kedua adneksa tidak teraba massa, fluksus +, Hb = 9,8 gr/dl a. Abortus insipiens b. Abortus kompiltus c. Abortus inkomplitus d. Abortus febrilis e. Abortus recurrent Pembahasan
Abortus insipiens perdarahan diikuti dilatasi serviks. Abortus komplitus perdarahan sedikit, seluruh jaringan janin sudah keluar dari uterus, ostium uteri telah menutup, uterus mengecil. Abortus inkomplitus kanalis servikalis terbuka, sebagian jaringan janin sudah dikeluarkan dari uterus. Perdarahan dapat banyak sekali.
Abortus febrilis Abortus rekuren
gejala dan tanda abortus disertai peningkatan suhu tubuh. abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut.
L earn more : Abortus ReferensiKapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 260 - 265 Ilmu Kebidanan Edisi 3 hal.302 - 312 http://www.kwc.kerala.gov.in/Abortion.pdf
6. Wanita 27 tahun, G2P1A0, mengalami perdarahan pervaginam sejak 2 jam yang lalu pasien sudah 3 bulan tdk haid.pd pf fundus uteri tidak teraba. Pemeriksaan dalam, cervix 2 cm. keluar gumpalan daging a. Abortus imminens b. Abortus insipiens c. Abortus inkomplit d. Mola hidatidosa e. Ket Pembahasan
Abortus imminens perdarahan pervaginam pada kehamilan < 20 minggu tanpa tandatanda dilatasi serviks yang meningkat. Abortus insipiens perdarahan diikuti dilatasi serviks, tetapi hasil konsepsi masih di dalam uterus. Abortus inkomplit kanalis servikalis terbuka, sebagian jaringan janin sudah dikeluarkan dari uterus. Mola hidatidosa perdarahan pervaginam berulang, darah cenderung bewrwarna coklat, pada keadaan lanjut kadang keluar gelembung mola, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. Kehamilan ektopik terganggu (KET) nyeri perut bagian bawah yang hebat, perdarahan pervaginam warna coklat tua, pada pemeriksaan dalam terdapat nyeri goyang serviks.
L earn more: Abortus, Mola Hidatidosa ReferensiKapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 260 - 270
7. Wanita 35 tahun G2P1A0 mengaku hamil 22 minggu. Riwayat hipertensi (-). Pd pf tekanan darah 140/90. Oedem (-). Gangguan penglihatan (-). Proteinuria (-). Keadaan umum baik.penyebab tingginya tekanan darah pd pasien ini adalah a. Preeklampsi b. Hipertensi essensial c. Hipertensi gestasional
d. Preeklampsia superimpose e. Hipertensi kronis Pembahasan
Preeklampsia — tidak ada edema dan proteinuria. Hipertensi esensial — pasien mengaku hamil dan tidak ada riwayat hipertensi. Hipertensi gestasional— tekanan darah ≥ 140/90 mmHg untuk pertama kalinya selama kehamilan, tidak terdapat proteinuria, TD kembali normal dalam waktu 12 minggu
pascapersalinan, diagnosis akhir baru dibuat pada periode pascapsersalinan. Preeklampsia superimposed — tidak ada edema, proteinuria dan riwayat hipertensi. Hipertensi kronis — peningkatan TD yang tetap bertahan ≥ 12 minggu pascapersalinan. Diagnosis akhir baru dibuat pada periode pascapsersalinan.
ReferensiKapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 270, 518 Protokol PONEK hal. 187 http://emedicine.medscape.com/article/261435-overview
8. Wanita 36 tahun G3P2A0 hamil 34 minggu. Pada pemeriksaan didapatkan TD 160/110 mmHg mengeluhan nyeri kepala, mual dan disertai muntah.oedem pretibial (+), gangguan penglihatan (+). Pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuria (+). Diagnosisnya adalah: a. Preeclampsia b. Impending eklampsia c. HELLP syndrome Pembahasan
Preeklampsia — selain gejala PEB juga ditemukan gejala nyeri kepala, mual, muntah dan gangguan penglihatan. Impending eklampsia — ditemukan gejala PEB yang disertai salah satu atau beberapa gejala dari nyeri kepala hebat, nyeri epigastrium, muntah, kenaikan tekanan darah yang progresif dan gangguan visus. HELLP syndrome — diagnosis ditegakkan dari hasil laboratorium.
Referensi Kapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 270
9. Wanita 24 thn G2P1A0 hamil 8 bln, datang untuk ANC rutin, perokok berat, TD 150/90 mmHg, nadi 180 x/mnt, nafas 24x/mnt oedem pretibia, proteinuria (+). Kemungkinan komplikasi pada anaknya: a. Infeksi b. Malformasi c. Hidranitis
d. PJT Pembahasan
Infeksi — Tidak dijelaskan adanya infeksi pada ibu → salah satu rute infeksi pada janin terjadi melalui peredaran darah ibu ke plasenta (infeksi antenatal). Malformasi — faktor resiko → kelainan genetik pada orang tua, tekanan mekanis pada janin, infeksi pada periode organogenesis (trimester I), obat-obatan tertentu, umur ibu yang mendekati menopause, kelainan metabolik pada ibu (misalnya hipotiroidisme atau
DM), radiasi, kekurangan gizi, hipoksia, hipotermia, hipertermia dan masalah sosial. Etiologi seringkali tidak diketahui. Hidranitis — ? PJT (pertumbuhan janin terhambat)— merupakan komplikasi dari preeklampsia (pada pasien ditemukan TD 150/90, edema pretibia, proteinuria (+)) dan adanya faktor resiko yaitu merokok.
ReferensiIlmu Kebidanan Edisi 3 hal. 724 - 726, 738 - 739 Williams Obstetrics. 23ed. Fetal Growth Disorders. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001500.htm
10. Seorang remaja berusia 18 tahun datang ke klinik dengan keluhan belum mendapatkan haid. Dari pemeriksaan diperoleh tinggi badan 155 cm dan berat badan 50 kg. payudara dan rambut pubis tumbuh normal. Diagnosis awal pasien ini adalah a. Amenorea primer b. Amenorea sekunder c. Amenorea tersier d. Gravid e. Kelainan kromosom Pembahasan
Amenorea primer — berumur 18 tahun ke atas dan tidak pernah dapat haid. Amenorea sekunder — penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi. Amenorea tersier — amenorea dibagi menjadi amenorea primer dan sekunder. Ada pula amenorea fisiologik → masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.
Gravid — amenorea hanyahaid. merupakan salah satu dari gejala kehamilan tidak pasti dan ibu mengaku pernah dapat Kelainan kromosom — amenorea dapat terjadi pada penderita sindrom Turner (45XO atau mosaik 45-XO/46-XX), namun disertai tinggi badan < 150 cm, payudara tidak berkembang dan rambut pubis sedikit atau tidak ada. Pada penderita sindrom feminisasi testikuler (46-XY), payudara tumbuh dan berkembang dengan sempurna walaupun ada defisiensi jaringan kelenjar dan hipoplasia puting susu, pada sepertiga kasus rambut ketiak dan pubis tidak ada atau sangat sedikit.
Referensi Ilmu Kandungan Edisi 2 hal. 205 - 206, 216 - 220
11. Perempuan 49 tahun dengan haid tidak teratur / teratur dengan gejala badan terasa panas tidak enak diagnosis? Menopause:
Masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium, yaitu antara 40 - 65 tahun (45 - 55). Manifestasi Klinis (Sindrom Kekurangan Estrogen): o Pramenopause (4 - 5 tahun sebelum menopause): perdarahan tidak teratur (oligomenore, polimenore dan hipermenore) Gangguan neurovegetatif: gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa o kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernapas, jari-jari atrofi, gangguan usus (meteorismus). Gangguan psikis: mudah tersinggung, depresi, lekas lelah, semangat berkurang, o susah tidur. o Gangguan organik: infark miokard, aterosklerosis, osteoporosis, adipositas, kolpitis, uretrosistitis, disuria, dispareunia, artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis, defeminisasi, virilisasi dan gangguan libido. o Gangguan perdarahan Sekunder: timbul konflik dalam keluarga, di tempat kerja. o Diagnosis: o Umur dan gejala-gejala yang timbul. o FSH dan LH (FSH = 10 - 12x/)(LH = 5 - 10x/), estrogen rendah. Kalsium, kolesterol, foto tulang lumbal I, sitologi (pap smear), biopsi o endometrium.
ReferensiKapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 391
12. G1P0A0, ureum 30, creatinin 1,1, protein +2, tek darah 160/11ommHg, BB 45 kg, riwayat Ht-, TFU 26 cm, oedem kedua tungkai diagnosis a. PER b. PEB c. eklapsia d. HIP gestasional
e. HIP kronis Pembahasan
PER — tekanan darah 160/110 mmHg. PEB — tekanan darah sistolik ≥ 160 dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg. Eklampsia — tidak ada kejang atau koma. Hipertensi gestasional— ditemukan tanda-tanda preeklampsia.
Hipertensi kronis — ada proteinuria +2.
Referensi Kapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 270
13. G1P0A0, post kuretase tindak lanjut?? a. beta HCG b. HCG urin
c. USG
14. Wanita 36 tahun G4P2A1, hamil 36 mgg, 1 hari keluar darah merah segar nyeri perutgerak janin+ pf tek. Darah 170/110mmHg, ku lemah inspekulo tampak darah d ostium internum, hb 8 gr/dl protein +3 diagnosis??? a. solution placenta dan eklamsiaberat b. placenta previa dan eklamsia berat c. partus prematurupc dan eklamsia berat d. solutio placenta dan eklamsia e. placenta previa dan eklamsia Pembahasan Solusio plasenta — perdarahan pervaginam warna kehitam-hitaman, nyeri perut terus menerus. Plasenta previa — perdarahan jalan lahir berwarna merah segar, tanpa rasa nyeri, tanpa sebab, terutama pada multigravida dengan usia kehamilan > 20 minggu. Partus prematurus — usia kehamilan 20 - 37 minggu, kontraksi uterus yang teratur 3 - 5 menit sekali selama 45 detik dalma waktu minimal 2 jam. Preeklampsia berat — TD 170/110, protein +3. Eklampsia — tidak ada kejang atau koma. ReferensiKapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 274, 276 - 281
15. Wanita 19 tahun mens banyak mengumpal mens pertama kali 11 tahun HPHT 1 april 2009 s/d sekarang pf N pemeriksaan: a. kadar gula darah b. kadar cholesterol c. skrining hemistasis
d. HCG urin e. kadar FSG
16. Pasien 22 thn G1A0, Hamil cukup bulan, keluar lendir darah, denyut janin 148x/mnt, Pembukaan 3 cm, teraba telapak kaki kanan dan kiri a. KPD
b. Sungsang c. Letak sungsang d. Solution plasenta e. Plasenta previa Pembahasan Letak sungsang — janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri. Pada pemeriksaan dalam bila teraba bagian kecil bedakan apakah kaki atau tangan. KPD — pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan (adanya his, bloody show/lendir darah dan pembukaan serviks). Solusio plasenta — perdarahan pervaginam warna kehitam-hitaman, nyeri perut terus menerus. Plasenta previa — perdarahan jalan lahir berwarna merah segar, tanpa rasa nyeri, tanpa sebab. Referensi Kapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 276 - 281, 306, 310
17. Pasien 20 thn, G2A2, lahir di dukun, diantar ke puskesmas krn plasenta tidak keluar 1 jam sejak melahirkan. Tampak lemah. Nadi 140x/mnt. TD 90/50. Tindakan pertama a. pemberian uterotonika b. vaginal tampon c. plasenta manual d. transfusi darah e. infus Pembahasan Retensio plasenta — plasenta belum lahir dalam 30 menit, terjadi perdarahan pascapersalinan. Penanganan:
Tentukan apakah terdapat syok, bila ada segera transfusi cairan/darah, kontrol perdarahan dan berikan O2. Lakukan plasenta manual. Bila terdapat plasenta akreta → hentikan plasenta manual lalu lakukan histerektomi. Bila hanya sisa plasenta → keluarkan plasenta dengan digital/kuretase, teruskan infus oksitosin.
Obgyn UKDI 15 Mei 2010 1. Seorang wanita, 30 tahun, G1P0A0, terdapat benjolan pada abdomen kuadran kanan atas, ikterik. Jenis kontrasepsi yang tepat untuk pasien? A. IUD B. Tubektomi jangan diberikan,karena masih muda dan belum punya anak C. Cyclopean D. Hormon E. Implant
Pembahasan IUD (AKDR) — Salah satu kontrasepsi yang sesuai untuk wanita berusia 20 - 30 tahun dan kontraindikasi terhadap kelainan uterus, infeksi/tumor traktus genitalis, metroragia, kehamilan dan pasangan yang tidak lestari.
Tubektomi — Indikasi: (a) umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup, (b) umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup, (c) umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup.
Cyclopean — ? Cyclofem® — Kontrasepsi hormon (suntik). Hormon — Kontraindikasi mutlak: hamil, tromboflebitis atau tr omboemboli aktif, penyakit hati aktif (akut maupun menahun), kelainan serebrovaskular, DM, tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen. Implant — Kontraindikasi: kehamilan, penderita penyakit hati, kanker payudara, kelainan jiwa (psikosis, neurosis), varikosis, riwayat KET, DM, kelainan kardiovaskular. Note: sebenernya kalo merhatiin soal, ibunya G1P0A0 berarti semua KB itu kontraindikasi, soalnya kan lagi hamil.. Referensi Ilmu Kandungan Edisi 2 hal. 549, 553, 560, 565 Kapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 350, 363
2. Seorang wanita, 20 tahun, G2P2A0, post partus 1 jam yang lalu, dibawa dukun ke posyandu karena plasenta belum lahir, KU lemah, pucat, akral dingin. Penanganan yang tepat adalah? A. Uterotonika B. Bimanual plasenta C. Tampon intravinal D. IVFD E. Transfusi darah
Pembahasan Retensio plasenta — plasenta belum lahir dalam 30 menit, terjadi perdarahan pascapersalinan. Penanganan:
Tentukan apakah terdapat syok, bila ada segera transfusi cairan/darah, kontrol perdarahan dan berikan O2. Lakukan plasenta manual. Bila terdapat plasenta akreta → hentikan plasenta manual lalu lakukan histerektomi. Bila hanya sisa plasenta → keluarkan plasenta dengan digital/kuretase, t eruskan infus oksitosin.
Referensi Kapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 314
3. G1P0A0, hamil 39 minggu, his 1 x 10 menit selama 10 detik, pembukaan 2 c m. Diagnosis? Kala I - fase laten — berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. His masih lemah dengan frekuensi his jarang. ReferensiKapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 291
4. Seorang wanita, 20 tahun, G2P1A0 hamil 3 bulan datang ke puskesmas dengan DM. Anamnesis yang tepat? A. Riwayat bayi besar sebelumnya B. Riwayat DM dalam keluarga C. Mual-mual di awal kehamilan D. Sering kencing pada malam hari E. Nafsu makan sangat meningkat
Faktor resiko DMG (Diabetes Melitus Gestasional):
Beberapa kali keguguran Pernah melahirkan anak mati tanpa sebab jelas Pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan Pernah melahirkan bayi > 4000 gram Riwayat preeklampsia Polihidramnion
ReferensiKapita
Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 285
5. Wanita melakukan pemeriksaan pranikah. TORCH (+), dengan IgM anti Toxo (+), IgG (-). Kesan yang didapatkan pada hasil pemeriksaan? A. Infeksi primer rubella B. Infeksi sekunder rubella C. Tidak terinfeksi rubella D. Riwaya terinfeksi rubella E.
Pembahasan Toksoplasma — IgG anti-toksoplasma muncul dalam 1 – 2 minggu setelah infeksi, memuncak pada 1 – 2 bulan. Antibodi IgM muncul setelah 10 hari pasca infeksi dan biasanya menjadi negatif dalam 3 – 4 bulan, biasanya masih dapat dideteksi bertahun-tahun kemudian.
Rubella — Antibodi IgM spesifik dapat dideteksi dengan menggunakan enzyme-linked immunoassay dari 4 – 5 hari sejak onset penyakit, tapi dapat bertahan hingga 8 minggu sejak kemunculan rash. Titer antibodi IgG pada penderita non-imun mencapai puncak 1 – 2 minggu sejak onset munculnya rash atau 2 – 3 minggu setelah onset viremia. Note: di soal anti Toxo, di pilihan jawaban rubella (?) ReferensiWilliams Obstetrics. 23 ed
6. Seorang wanita merasa hamil, tetapi lupa HPHT, pada pemeriksaan TFU ½ simfisis. Usia kehamilan pasien? A. 12 minggu B. 14 minggu C. 16 minggu D. 20 minggu E. 24 minggu
Pembahasan Tinggi fundus uteri (TFU):
Tidak hamil: sebesar telur ayam. 8 minggu: sebesar telur bebek. 12 minggu: TFU di atas simfisis (kosongkan kandung kencing dulu). 16 minggu: setengah jarak pusat ke simfisis. 20 minggu: di pinggir bawah pusat 24 minggu: tepat di pinggir atas pusat. 28 minggu: 3 jari atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosesus xifoideus. 32 minggu: setengah jarak pusat dan prosesus xifoideus 36 minggu: 1 jari di bawah prosesus xifoideus. 40 minggu: turun kemabli ke 3 jari di bawah prosesus xifoideus.
Note: di soal mungkin maksudnya setengah jarak pusat ke simfisis (?) ReferensiIlmu Kebidanan Edisi 3 hal. 90 - 91
7. Wanita, 65 tahun, dengan perdarahan post menopause. Pada pemeriksaan terdapat adenokarsinoma, pada endometrium tumor sudah meluas ke serviks. Pada kasus ini tumor sudah grade? A. Grade 1 (msh di korpus) B. Grade 2 (sudah sampe di serviks, tapi blum mencapai vagina) C. Grade 3 (mencpai vagina, msh dlm pnggul kecil) D. Grade 4 (rectum, VU udh terkena) E. Metastasis
Pembahasan Klasifikasi UICC (Union Internationale Contra le Cancer) untuk adenokarsinoma endometrium: T - 1: Karsinoma masih terbatas di korpus. T - 2: Karsinoma telah meluas sampai di serviks, tapi belum sampai keluar uterus. T - 3: Karsinoma telah keluar dari uterus, termasuk penyebarannya ke vagina, namun masih tetap berada dalam panggul kecil. T - 4: Karsinoma telah melibatkan mukosa rektum atau kandung kemih, dan atau telah meluas sampai di luar panggul kecil. ReferensiIlmu Kandungan Edisi 2 hal. 392
8. Wanita, 25 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu, datang guna pemeriksaan kehamilan. Keluhan mudah lelah dan pusing jika berbaring telentang. Mekanisme yang menimbulkan keluhan tersebut? A. Penurunan HT B. Penurunan VR (venous retourn) C. Peningkatan volume darah D. Peningkatan curah jantung E. Peningkatan pembentukan SDM Pembahasan Supine hypotensive syndrome — pusing, pucat, takikardi, berkeringat, mual, hipotensi yang te rjadi saat
wanita hamil berbaring telentang. Uterus menekan aorta abdominalis dan vena cava inferior. Hal ini menyebabkan berkumpulnya darah di kaki, penurunan venous return, penurunan curah jantung dan hipotensi. Membaringkan ibu ke sisi tubuh akan mengembalikan aliran darah yang terbendung. Referensihttp://emedicine.medscape.com/article/169450-overview
9. Fase aktif dan fase laten pada persalinan? Terjadi pada kala I (primigravida selama kira-kira 13 jam):
Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. His masih lemah dengan frekuensi his jarang. Fase aktif: o Fase akselerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm. o Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 o
cm menjadi 9 cm. Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap. His tiap 3 - 4 menit selama 45 detik.
Pada multigravida: fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek (7 jam). ReferensiIlmu Kebidanan Edisi 3 hal. 182 - 183 Kapita Selekta Jilid 1 Edisi 3 hal. 291 - 292
10. Wanita, 20 tahun, telat haid 1 minggu. Hasil pemeriksaan/lab (-). Penanganan selanjutnya pada pasien? Seorang pria berusoa 50 tahun mengalami kolik abdomen kanan atas dan urinnya berwarna kemerahan. Kolik yang dirasakan tidak menyebar. Pada foto polos abdomen terdapat banyak gambaran radio-opaq berukuran 1 cm di subkostal XII kanan. Diagnosis kelainan ini adalah... a. Kolelithiasis b. Hepatolithiasis c. Nefrolithiasis Kanan d. Ureterolithiasis e. Abses hati yang mengalami kalsifikasi Pembahasan : Kolik adalah sensasi nyeri yang timbul akibat kontraksi (spasme) dinding organ berongga yang meningkat dalam rangka mengeluarkan sumber obstruksi. Oleh karena itu, pilihan jawaban hepatolithiasis dan abses hati telah tersingkirkan. Kolik yang terjadi pada ureterolithiasis biasanya memberikan sensasi nyeri alih (referred pain) sesuai dengan segmen ureter yang mengalami obstruksi : - Obstruksi ureter 1/3 proksimal memberikan nyeri alih pada testis (testicular pain) - Obstruksi ureter 1/3 media memberikan nyeri alih pada daerah setinggi Mc. Burney (kanan)/contra Mc. Burney (kiri) (diagnosis bandingnya adalah apendisitis atau divertikulitis) - Obstruksi ureter 1/3 distal memberikan nyeri alih pada dinding skrotum.
Pasien mengalami kolik yang tidak menyebar, sehingga pilihannya adalah kolelithiasis atau nefrolithiasis (ingat, ginjal juga merupakan organ berongga karena terdapat struktur pelvicocalix didalamnya). Pada foto polos abdomen, tampak gambaran radio-opaq multipel setinggi subkostal XII kanan, Secara anatomis, posisi ginjal kanan ada pada skeletopi vertebra L1-L3 (dibawah vertebra torakz XII dan kosta XII), sedangkan vesika felea ada pada skeletopi kartilago kosta IX. Pada kasus ini, pasie juga mengalami hematuria (urin kemerahan), sehingga pilihan jawabannya adalah nefrolithiasis kanan. Jawaban : c Referensi : 1. Purnomo B, 2003. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 2.Hal.62 2. Tanagho E et al, 2004, Smith's General Urology, 6th ed, p 31-32 3. Moore KL, et al, 2006, Clinically Oriented Anatomy, 5th ed, p 304
2. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang dengan keluhan buang air kecil kurang. Ia mempunyai riwayat diare dan muntah-muntah sekitar 3 hari yang lalu. Ayahnya kemudian mempuasakan anak ini dari makan dan minum. Hari ini anaknya minum air lebih dari 7 L, tetapi urinnya tetap sedikit. Diagnosis keadaan ini adalah.... a. gagal ginjal akut b. gagal ginjal kronik c. gagal ginjal akut on kronik d. glomerulonefritis akut e. glomerulonefritis kronik
Pembahasan : Keluhan utama pada kasus ini adalah pasien mengalami urin yang sedikit walaupun diberikan minum yang banyak. Hal ini mengarahkan pada kegagalan ginjal dalam memproduksi urin. Karena prosesnya hanya terjadi dalam beberapa hari, maka diagnosis mengarah pada gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut adalah penurunan secara signifikan dan mendadak pada laju filtrasi glomerulus (LFG) atau fungsi tubulus. Namun, secara umum lebih diasosiasikan dengan penurunan LFG, sehingga produk-produk sisa (ureum, fosfat, dan lain-lain) serta air tidak dapat diekskresikan. Gagal ginjal akut dibagi ke dalam 2 tipe, yaitu : - Tipe Oligourik; jika output urin < 1 cc/KgBB/jam pada neonatus dan bayi, serta < 0,5 cc/KgBB/jam pada usia lainnya.
- Tipe non-oligourik; jika output urin masih dalam batas normal, namun terjadi kegagalan ekskresi produk-produk sisa metabolisme. Penyebab gagal ginjal akut itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, meliputi : 1. Prarenal : dehidrasi, syok, gagal jantung, perdarahan masif, luka bakar, peritonitis, ascites, sirosis. 2. Intrinsik : nekrosis tubular akut, nekrosis korteks akut, glomerulonefritis, nefritis interstitial, vascular (trombosis vena renalis, tromboemboli arteri, koagulasi intravaskular diseminata, (disseminated intravascular coagulation), skleroderma, pigmenturia (hemoglobinuria, mioglobinuria). 3. Pascarenal : obstruksi uretra (striktur, valvula uretra posterior, divertikulum) obstruksi ureter (kalkuli/batu, gumpalan darah), ureterokel, tumor ekstrinsik yang menekan outlet vesika urinaria, neurogenik kandung kemih (bladder neurogenik), sindrom tumor lisis. Pada kasus ini, pasien mengalami diare dan muntah selama tiga hari serta menjalani puasa. Oleh karena itu, sangat mungkin pasien mengalami dehidrasi berat yang menyebabkan perfusi darah ke ginjal berkurang, sehingga terjadi gagal ginjal akut tipe pre-renal. Referensi : Kliegman RM et al, 2007, Nelson Essentials of Pediatrics, 5th ed. Elsevier
SOAL-SOAL BEDAH UROLOGI
1. Kateterisasi pada pasien retensio urine bertujuan untuk mencegah : a. Gagal jantung & paru b. Anemia yang berkepanjangan c. Gagal ginjal d. A, B dan C e. Bukan A, B dan C 2. Penyempitan ureter yang paling kecil adalah : a. Uretropelvic junction b. Ureter intramural c. Urethrovesical junction d. Setinggi percab. A. iliaka komunis e. BSSD 3. Pada psien striktur uretra akan menyebabkan : a. Dysuria b. Pancaran urin bercabang c. Gross hematuri d. Inkontinensia urine paradoksal e. Anuria 4. Retensio urine pada neuropatic bladder, dapat dikerjakan kateterisasi dengan teknik : a. Aseptic b. Septic c. Bedah d. A, B dan C e. BSSD
53. Pemberian 5-α reductase inhibitor pada pasien HPJ adalah untuk : A. Penyembuhan B. Mengurangi simptom iritatif C. Mengurangi volume kelenjar prostat D. A, B benar E. A, B dan C benar 54. Hasil yang diharapkan pada pemeriksaan PSA pasien HPJ umur 58 tahun adalah: A. 4,0 ng/ml D. 2,5 ng/ml B. 4,5 ng/ml E. 6,5 ng/ml C. 3,5 ng/ml 55. Adanya sumbatan pintu keluarvesika urinaria pada pasien HPJ akan mengakibatkan : A. Divertikula vesika urinaria D. A dan B benar B. Vesicolithiasis E. A, B, dan C benar semua C. Trabekulasi vesika urinaria
56. Pada pemeriksaan colok dubur, konsistensi kelenjar prostat pasien HPJ seperti : A. Kenyal seperti karet B. Lunak C. Keras seperti tulang D. Otot yang terletak diantara 2 tulang metakarpal seaktu tangan menggenggam E. Bukan A, B, C dan D 57. Simptom obstruksi yang terakhir/terberat adalah : A. Retensio urinae D. Inkontinensia paradoksal B. Kencing rasa ridak puas E. Bukan A, B, C dan D C. Pancaran lemah 58. Pada laki-laki umur 58 tahun diharapkan mengalami keluhan akibat HPJ sebesar: A. 45% D. 14% B. 50% E. 60% C. 24% 59. Teori hormonal terjadinya HPJ oleh DHT berpengaruh pada hiperplasia : A. Stroma D. A dan B benar B. Stroma dan epithel E. A, B dan C benar semua C. Sel transit 60. Pada operasi prostatektomi tertutup sebaiknya, verumontanum tidak dipotong karena : A. Verumontanum merupakan batas distal pemotongan B. Dapat terjadi striktura uretra posterior C. Verumontanum terletak setinggi m. sphingter uretra membranacea D. Tempat muara keluar duictus dari glandula vesikula seminalis E. Dapat terjadi fistula uretrocutaneus
61. Pada pemeriksaan pyelografi intravena pasien HPJ perlu diperhatikan adanya: A. Gambaran dari trabekulasi D. Residu air kencing B. Divertukula vesika urinaria E. A, B, C dan D benar semua C. Batu vesika urinaria 62. Pasien HPJ umur 65 tahun dengan hasil pemeriksaan tersebut dibawah ini sebaiknya dilakukan operasi apabila : A. Berat prostat 40 gram D. A dan B benar B. Kadar ureum / kreatinin meninggi E. A, B dan C benar semua C. Residu urine 100 cc 63. Faktor-faktor timbulnya vesikolithiasis : A. Adanya striktura uretra yang mengakibatkan retensio urine B. Pembesaran dari kelenjar prostat (HPJ) C. Adanya divertikula pada vesika urinaria
D. A dan B benar E. A, B, dan C benar semua 51. Kateterisasi pada pasien dengan retensio urinae bertujuan untuk mencegah a. Gagal jantung dan paru b. Anemia yang berkepanjangan c. Gagal ginjal d. A, B, dan C e. Bukan A, B dan C 52. Penyempitan ureter yang paling kecil adalah a. Uretropelvic junction b. Ureter intramural c. Uretravesical junction d. Setinggi percabangan a. iliaca comunis e. BSSD 53. Pada pasien striktur uretra akan menyebabkan a. Dysuria b. Pancaran urin bercabang c. Gross hematuria d. Inkontinensia urine paradoxal e. Anuria 54. Retensio urinae pada neuropatic bladder, dapat dikerjakan kateterisasi dengan teknik a. Aseptik b. Septik c. Bedah d. A, B, dan C e. Bukan A, B, C 55. Untuk mengetahui pembesaran prostat secara akurat diperlukan pemeriksaan tambahan a. Cystografi b. Cystoskopi c. Urethrocystografi d. Urethrografi e. Pyelografi intravena 56. Pemeriksaan penunjang di Bagian Bedah Urologi adalah a. Cystografi b. Pyelografi intravena c. Retrograd pyelografi d. A dan C e. A, B dan C 57. Perawatan kateter menetap sebaiknya a. Kateter diganti 1 minggu 1 kali b. Drainagenya tertutup
c. Untuk mengambil sample air kemih diambil dari sambungan kateter dan urine bag d. A dan B e. B dan C 58. Hal-hal tersebut di bawah ini memenuhi keluhan “renal kolik”, KECUALI a. Rasa sakit menjalar ke genitalia eksterna b. Serangan tiba-tiba c. Ada perasaaan mual d. Rasa sakit menetap pada ren e. Sifatnya intermittens 59. Adanya fistula vesikointestinalis dapat menyebabkan keluhan berupa : a. Disuria b. Stranguria c. Pneumaturia d. Hematuria e. Nokturia 60. Keluhan hematuria dapat disebabkan oleh a. Keracunan obat-obatan b. Prostat hipertrophi c. Trombus vena renalis d. B dan C e. A, B dan C 61. Hematuria pada orang dewasa harus dicurigai penyakit a. Tumor ganas b. Meatus ulserasi c. Pyelonephritis d. Urethritis e. Penyakit pada prostat 62. Penyebab anuria prerenal adalah : a. Oklusi vasa darah b. Parenchym ginjal rusak c. Ileus d. A dan C e. A dan B 63. Retensio urine memenuhi hal-hal tersebut di bawah ini, KECUALI a. Vesica urinaria lemah/decompensata b. Sifatnya total c. Perjalanannya kronis d. Tidak merasa ingin kencing e. Sebab dapat primer maupun sekunder 64. Pada penyakit pembesaran prostat jinak sering terjadi inkontinensia a. Stress incontinensia
b. Urgensi inkontinensia c. Infertilitas perempuan d. Traktus uropoetika perempuan e. Infertilitas pria 65. Penyakit-penyakit pada organ/sistem di bawah ini termasuk penyakit-penyakit yang dipelajari di dalam bedah urologi, KECUALI : a. Tractus urogenitalis pria b. Glandula suprarenalis c. Infertilitas perempuan d. Traktus uropoetika perempuan e. Infertilitas pria Pertanyaan berhubungan dengan pasien, yaitu: Pasien perempuan umur 48 tahun datang dengan keluhan adanya benjolan pada pinggang kanan sebesar kepalan tangan orang dewasa, yang diderita sudah kurang lebih 5 bulan 33. Untuk pasien tersebut di atas gejala yang masih perlu ditanyakan adalah a. Kolik renal b. Hematuria c. Anuria d. Dysuria e. Bukan A, B, C, dan D 34. Tanda-tanda lain seperti yang sudah disebutkan di atas adalah a. Kolik renal b. Hematuria c. Renal pain d. A dan B benar semua e. A, B, dan C salah semua
35. Ilmu Bedah Urologi mempelajari hal tersebut di bawah ini, KECUALI a. Cystitis pada pria dan wanita b. Nephrectomi c. Ureterectomi d. Tumor tetes e. Fertilitas pria 36. Retensio urinae dapat disebabkan hal tersebut di bawah ini, KECUALI a. BPH b. Striktura uretra c. Prostatitis akuta d. Uretritis akuta e. Fistula vesiko vaginalis 37. Adanya udara di dalam air kencing menunjukkan adanya fistula a. Uretro kutaneus
b. Uretro kutaneus c. Vesica vaginalis d. Vesica intestinalis e. Uretra vaginalis Untuk soal 38 – 42 dengan kasus di bawah ini Pasien laki-laki umur 60 tahun datang dengan keluhan tidk dapat kencing, sudah kurang lebih 3 hari. Keluhan ini diderita sudah berulang kali 38. Keluhan saluran kencing bagian bawah tersebut adalah a. Frekuensi b. Hesistensi c. Disuria d. Stranguria e. Retensio urinae 39. Gejala yang paling awal sebelum terjadi gejala tersebut adalah a. Hematuria b. Stranguria c. Hesistensi d. Frekuensi e. Bukan A, B, C dan D
40. Apabila disertai gejala infeksi, pasien akan mengeluh a. Hesistensi b. Hematuria makroskopis c. Pneumaturia d. Frekwensi e. Bukan A, B, C, dan D 41. Kesulitan kateterisasi pada pasien tersebut akibat pembesaran lobus prostat bagian a. Posterior dan lateralis b. Posterior dan anterior c. Medialis d. A, B, dan C benar semua e. A, B, dan C salah semua 42. Pengambilan contoh air kencing untuk pemeriksan mikrobiologi pada pasien tersebut yang memakai kateter yaitu lewat a. Kantong urine bag b. Pangkal kateter c. Pembuangan urine bag d. Pungsi suprapubic e. A, B, C, dan D salah semua Untuk soal-soal nomor 43 s/d 47 dengan kasus di bawah ini
Pasien laki-laki umur 30 tahun dengan mengeluh kalau kencing pancarannya kuat dan akhir kencing menetes, kira-kira 1 tahun sebelumnya menderita infeksi pada urethranya 43. Gejala lain yang masih perlu ditanyakan yaitu a. Kalau kencing bercabang b. Disuria c. Frekwensi d. A, B dan C benar semua e. A, B, dan C salah semua 44. Terminologi akhir kencing menetes pada pasien tersebut yaitu a. Incontinensia over flow b. Incontinensia continue c. Stress incontinensia d. Urgensi inkontinensia e. Bukan A, B, C dan D 45. Pemeriksaan penunjang tersebut di bawah ini memenuhi kriteria untuk pasien tersebut a. Cystografi b. Uretroscopi c. Uretrografi d. A dan B benar e. A, B dan C benar semua 46. Pemeriksaan BNO/IVP pada pasien tersebut bertujuan untuk a. Melihat trabekulasi b. Melihat sakulasi c. Melihat hydroureter d. Melihat hydronephrosis e. A, B, C dan D benar semua 47. Pada pemeriksan bakteriologi urine, air kencing dapat diambil secara a. Pungsi suprapubik b. Kateterisasi c. Kencing tengah d. A, B, dan C benar semua e. A, B dan C salah semua
Latihan soal kesehatan reproduksi untuk Uji STR / SIB
PETUNJUK UNTUK TERUJI
1. Bacalah soal dengan cermat 2. Saudara harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan gangguan system reproduksi 3. Jawablah 10 soal dengan memilih A, B, C, D dan E sesuai dengan pendapat saudara di lembar jawab yang telah disediakan 4. Waktu saudara selama 10 menit 5. Saudara akan pindah setelah bel berbunyi KASUS I
Ny. T, seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan keluhan ada bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore, panas dan nyeri waktu kencing. Dari hasil anamnesa, suami bekerja sebagai driver bus antar-propinsi dan pulangnya 1 minggu sekali.
1. Sesuai data kasus di atas Ny. T menderita penyakit …. a. Vulvitis b. Vaginitis c. Cervixitis d. Bartholinitis e. Endometriosis 2. Kemungkinan penyebab penyakit yang diderita Ny. T adalah …. a. Sifilis b. Gonore c. Tuberkolose d. Candidiasis e. Trikomoniasis
3. Komplikasi yang mungkin muncul pada penyakit Ny. T adalah …. a. Bartholinitis b. Vaginitis
c. Cervixitis d. Endometriosis e. Miometritis
4. Tindakan yang sesuai dengan kewenangan bidan dalam menangani kasus yang dialami Ny. T adalah … a. Bilas vagina b. Memberikan antibiotik
c. Kompres betadin d. Memberika AgNO3 10 % e. Memberikan albothyl 5. Jenis penyakit yang diderita Ny. T tergolong …. a. PMS b. Akut c. Kronis d. Herediter e. PID
KASUS II
Nn. S umur 19 tahun datang ke tempat bidan untuk periksa. KU pucat dan perut membesar dengan TFU 3 jari dibawah pusat serta teraba lunak dengan balotemen negatif. Hasil anamnesa Nn. S belum pernah menstruasi, setiap bulan merasakan nyeri siklik ± 5 hari.
6. Menurut saudara Nn. S menderita …. a. Amenore b. Dismenorhoe c. Hypomenore d. Kryptomenorhoe
e. Hipermenore 7. Perut Nn. S membesar disebabkan …. a. Adanya cairan dirongga perut b. Tertumpuknya darah di uterus
c. Adanya tumor jinak d. Adanya tumor jinak di otot e. Tertumpuknya darah di tuba falopii 8. Himen Nn. S yang menonjol bewarna hitam kebiruan disebut …. a. Haematokolpos b. Hemato metra c. Haemato salping d. Hemato vulva e. Hematoma 9. Keadaan Nn. S dapat menyebabkan…. a. Gangguan eliminsi b. Gangguan pernapasan c. Gangguan sirkulasi darah d. Gangguan pencernaan e. Gangguan hubungan seksual 10. Tindakan medis untuk mengatasi Nn. S adalah …. a. Hymenektomi b. Ekterpasi hymen c. Insisi hymen
d. Radiasi hymen e. Cauter
PETUNJUK UNTUK TERUJI 1. Bacalah soal dengan cermat 2. Saudara harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan gangguan system reproduksi 3. Jawablah 10 soal dengan memilih A, B, C, D dan E sesuai dengan pendapat saudara di lembar jawab yang telah disediakan
4. Waktu saudara selama 10 menit 5. Saudara akan pindah setelah bel berbunyi
KASUS I
Ny. K umur 40 tahun P6A1 datang ke tempat bidan untuk periksa karena perdarahan. KU pucat, t : 90/60 mmHg, N : 88 x/menit, S : 37, 6 C, R : 18 x/menit, Hb 7 gram %. Hasil anamnesa Ny. K mengalami keputihan yang berbau kurang lebih 1 tahun dan akhir-akhir ini mengalami perdarahan bila melakukan hubungan seksual.
1. Kemungkinan Ny K menderita …. a. Cerviksitis b. Polip serviks c. Cancer serviks
d. Radang panggul e. Ooforitis 2. Untuk menegakkan diagnosis, maka Ny. K perlu dilakukan pemeriksaan … a. Tes DNA HPV b. Darah c. Urine d. VDRL e. ELISA 3. Faktor predisposisi pada Ny. K adalah …. a. Sering melahirkan b. Frekuensi hubungan seksual yang sering c. Ibu mengalami anemia d. Hygiene seksual yang kurang baik e. Pemakaian kontrasepsi 4. Penyakit Ny. K dapat dideteksi dini dengan melakukan pemeriksaan … a. Biopsi
b. Kolkoskopi c. Hysterosikopi d. Papanicolou smear
e. histerosalpingografi 5. Tindakan yang sesuai dengan kewenanganbidan untuk mengatasi kasus Ny. K adalah …. a. Observasi KU b. Bedrest c. Rujuk ke RS
d. Perbaikan nutrisi e. Kemoterapi
KASUS II
Nn. A umur 35 tahun datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat benjolan yang semakin lama semakin membesar, sulit digerakkan, terasa sakit.
6. Berdasarkan data di atas, kemungkinan Nn. A menderita …. a. b. c. d. e.
Piget disease Kanker payudara Fibro adeno mammae Kista sarcoma filodes Engorgement
7. Tindakan yang boleh dilakukan olehbidan sesuai dengan kewenangannya adalah …. a. Rujuk ke RS b. Bedrest c. Mammografi d. Perbaikan nutrisi
e. Kemoterapi 8. Penyakit Nn. A termasuk golongan penyakit …. a. b. c. d. e.
Akut benigna Menular Herediter infeksi
9. Untuk melengkapi data dalam menegakkan diagnose, perlu anamneses tentang adanya penyakit yang sama diderita oleh …. a. b. c. d. e.
Teman akrabnya Nenek dari ayah Ibu atau nenek dari pihak ibu Saudara sepupu ayah Ayahnya
10. Predisposisi timbulnya penyakit pada kasus Nn. A adalah … a. b. c. d.
Usia Tidak menikah Tidak hamil dan tidak menyusui Sering melakukan manipulasi payudara e. Factor keturunan
PETUNJUK UNTUK TERUJI 1. Bacalah soal dengan cermat 2. Saudara harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan gangguan system reproduksi 3. Jawablah 10 soal dengan memilih A, B, C, D dan E sesuai dengan pendapat saudara di lembar jawab yang telah disediakan 4. Waktu saudara selama 10 menit 5. Saudara akan pindah setelah bel berbunyi
KASUS I
Ny. M umur 40 tahun mempunyai 2 orang anak, datang ke Praktek Bidan D. dalam satu tahun terakhir ini mengalami menstruasi tidak teratur, sering mengalami panas di muka, kemerahan, demam. Hasil anamnesa ny. M mengalami menstruasi pertama pada usia 9 tahun.
1. Sesuai dengan data di atas kemungkinan Ny. M mengalami …. a.
Fase menopause
b. c. d. e.
Fase menopause Fase pra perimenopause Fase pascamenopause Fase senium
2. Tanda gejala yang mendukung diagnose Ny. M adalah …. a. b. c. d. e.
Hotburn, keringat, gejala neurosis Hotskin, keringat malam, gejala somatic Hotflush, keringat dingin, gejala psikosis Hotflush, keringat malam, gejala vasomotor Hotflush, keringat dingin, gejala neurosis
3. Gejala yang ada pada Ny. M tersebut diatas berkaitan dengan penurunan hormone …. a. b. c. d. e.
LH FSH Estrogen Progesteron LTH
4. Salah satu cara yang paling tepat untuk menagtasi masalh Ny. M yang sesuai dengan kewenamhan bidan adalah …. a. b. c. d. e.
Olahraga Meditasi atau yoga Senam kebugaran Anjuran konsumsi kacang-kacangan dan buah Diit tinggi kalori protein
5. Factor yang mempercepat terjadinya masalah pada Ny. M adalah …. a. b. c. d. e.
Stress Multipara Usia menarche Berat badan Ny. M Menstruasi tidak teratur
KASUS II
Ny. N umur 21 tahun datang ke BPS Ny,. D dengan keluhan pada payudara sebeelah kanan teraba benjolan, mudah digerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri.
6. Sesuai kasus di atas kemungkian diagnose Ny. N adalah …. a. b. c. d. e.
Mastitis Ca mammae Engorgement Fibroadenoma Piget disease
7. Data penunjang yang sesuai dengan kasus di atas perlu dikaji riwayat …. a. b. c. d.
Penyakit akut Penyakit menular Penyakit menahun Penyakit keturunan
e. Penyakit kronis
8. Deteksi dini yang dapat dilakukan pada Ny. N adalah …. a. b. c. d. e.
Mammografi SADARI IVA Test Papanicolou smear USG
9. Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnose Ny. N adalah … a. b. c. d. e.
EKG USG Rotgen Mamografi Lab darah
10. Yang merupakan tindakanbidan untuk mengatasi masalah di atas …. a. b. c. d.
Kolaborasi dengan dokter bedah Kolaborasi dengan dokter Sp. OG Kolaborasi dengan dokter internal Kolaborasi dengan dokter pediatric
e. Kolaborasi dengan dokter
PETUNJUK UNTUK TERUJI 1. Bacalah soal dengan cermat 2. Saudara harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan gangguan system reproduksi 3. Jawablah 10 soal dengan memilih A, B, C, D dan E sesuai dengan pendapat saudara di lembar jawab yang telah disediakan 4. Waktu saudara selama 10 menit 5. Saudara akan pindah setelah bel berbunyi
KASUS I
Ny. I umur 30 tahun dengan riwayat abortus 3 kali. Sekarang mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai sekarang. Perdarahan telah terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, disertai nyeri pada perut yang terus-menerus. Ia sekarang merasa sering pusing dan mudah berkunang-kunang. Dari pemeriksaan VT dijumpai adanya masa uterus, padat dan berbenjol-benjol.
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dugaan diagnose Ny.. I adalah …. a. b. c. d. e.
Myoma uteri Molla hidatitosa Abortus habitualis Torsi Myoma uteri Korio karsinoma
2. Asuhan kebidanan untuk Ny. I adalah …. a. Memasang tampon b. Melakukan dalam digital c. KIE untuk rujuk ke RS d. Memberi terapi hormonal e. Bedrest
3. Keguguran 3 kali berturut-turut yang dialami Ny. I disebabkan …. a. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi karena virus b. Menurunnya kesuburan uterus karena adanya sarang myoma
c. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi Karen molla hidatidosa d. Gangguan pertumbuhan hasi konsepsi karena kelainan bentuk uterus e. Adanya virus toxoplasma
4. Untuk memastikan diagnose kasus di atas, perlu pemeriksaan …. a. b. c. d. e.
Hb USG Biopsi Pap smear IVA test
5. Tindakan medis yang tepat untuk Ny. I adalah …. a. b. c. d. e.
Colostomi Curetase Miomektomi Salpingektomi Biopsi
KASUS II
Ny. T umur 47 tahun, mengeluh sejak 1 tahun ini mengalami menstruasi yang tidak teratur, kadangkadang 3 bulan tidak menstruasi, kadang menstruasi sangat banyak. Akhir-akhir ini sering merasa cemas, dada berdebar-debar, sulit tidur dan mudah tersinggung. Setelah dilakukan pemeriksaan dijumpai hasil TD 130/80 mmHg, N 88x/menit, BB 76 kg
6. Berdasarkan pengkajian, Ny. T memasuki masa … a. Menopause b. Kelainan haid Premenopause c. Perdarahan d. disfungsional e. Senium
7. Asuhan kebidanan yang sesuai untuk kasus pada Ny. T adalah …. a. Pemberian latihan relaksasi b. Pemberian informasi rujukan
c. Pemberian latihan kebugaran d. Pemberian KIP/K pemahaman diri e. Kolaborasi dengan internis
8. Kemungkinan keluhan yang dirasakan oleh Ny. T adalah disebabkan karena …. a. b. c. d. e.
Menurunnya hormone LH Menurunnya hormone LTH Menurunnya hormone estrogen Menurunnya hormone progesterone Menurunnya hormone FSH
9. Mudah tersinggung, rasa cemas, sulit tidur yang di alami Ny.T merupaka …. a. b. c. d. e.
Reaksi seksorik Reaksi neurosis Reaksi hiperaktif Reaksi vasomotoris Reaksi emosional
10. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan sebaiknya Ny. T mengkonsumsi …. a. Lemak nabati b. Makanan tinggi protein c. Makanan yang mengandung vitamin A d. Makanan sumber kalsium dan vito estrogen e. Makanan tinggi kalori tinggi protein
PETUNJUK UNTUK TERUJI 1. Bacalah soal dengan cermat 2. Saudara harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan gangguan system reproduksi 3. Jawablah 10 soal dengan memilih A, B, C, D dan E sesuai dengan pendapat saudara di lembar jawab yang telah disediakan 4. Waktu saudara selama 10 menit 5. Saudara akan pindah setelah bel berbunyi
KASUS I
Ny. V umur 42 tahun, mengalami menstruasi tidak teratus kurang lebih 6 bulan, saat ini setiap mestruasi perdarahan banyak dan keluar stolsel. Datang ke bidan, hasil pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, N 120 x /menit dan cepat. R 29 x/menit. Pemeriksaan abdomen teraba masa berbenjol-benjol.
1. Sesuai data kemungkinan Ny. V mengalami suspect …. a. b. c. d. e.
Myoma uteri
Endometriosis Cystoma ovarii Cervixitis uteri Endometriosis
2. Data lain yang perlu dikembangkan adalah adanya …. a. b. c. d. e.
Kontak bleeding Jumlah darah yang keluar Pemenuhan kebutuhan nutrisi Beberapa kali ganti pembalut sehari Berganti-ganti pasangan
3. Pemeriksaan penunjang untuk kasus di atas adalah …. a. b. c. d. e.
Urin Darah Lendir vagina Lendir servik Biopsi
4. Ny. V termasuk periode usia …. a. b. c. d. e.
Menopause Klimakterium Pre menopause Pasca menopause Senium
5. Tindakan sementara dalam mengatasi perdarahan Ny. Vdapat diberikan …. a. b. c. d. e.
Roboransia Uterotonika Hormone estrogen Suntikan antikoagulan Hormon progesterone
KASUS II
Ny. R umur 38 tahun, BB 75 kg, TB 150 cm, datang ke bidan dengan keluhan rasa panas dan nyeri saat kencing, leukorea yang disertai rasa gatal, hingga menjadi iritasi. Ia merasa terganggu saat coitus. Hasil pemeriksaan tampak intoitus vagina bewarna merah, bengkak dan tertutup secret.
6. Pemeriksaan utama pada kasus diatas adalah …. a. b. c. d. e.
Obstetri Ginekologi Antropometri Tanda-tanda vital Pemeriksaan fisik
7. Data pemeriksaan kasus di atas, ny. R mengalami … a. b. c. d. e.
Vulvitis Vaginitis Servisitis Parametritis Vulvo vaginitis
8. Tindakan kebidanan yang tidak boleh dilakukanbidan terhadap Ny. R adalah …. a. b. c. d. e.
Memberikan antibiotika Memberikan antipiretika Kolaborasi dengan dokter Memberikan kompres betadin Memberikan analgetik
9. Sesuai kasus di atas, yang tidak termasuk anjuranbidan adalah …. a. b. c. d. e.
Bilas vagina Vulva hygiene Personal hygiene Tidak menggunakan celana dalam yang ketat Tidak berganti pasangan
10. Berkaitan dengan kondisi ny. R perlu dikaji adanya …. a. b. c. d. e.
Riwayat DM pada keluarga Riwayat hubungan seks bebas Riwayat penyakit jantung koroner Riwayat penyakit menular seks Riwayat penyakit infeksi saluran kemih