Laporan Penyuluhan Bahaya Rokok

Laporan Penyuluhan

Bahaya Rokok Latar Belakang

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh  perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat sampai saat ini. Dengan persepsi oleh perokok yang bermacammacam, padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru,  jantung, ginjal, mata dan lain-lain. Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.

Permasalahan Permasalahan di Masyarakat Masyarakat

Perilaku merokok di kalangan remaja bukanlah hal baru lagi. Tidak jarang kita menemukan remaja yang masih mengenakan seragam sekolahnya (baik SMP maupun SMA) merokok  bersama teman-temannya ataupun sendiri. s endiri. Pada umumnya pelajar Indonesia mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun. Saat ini, terdapat 1,1 miliar penghisap rokok di dunia, dan 45 persennya adalah pelajar. Tahun 2025 diperkirakan jumlahnya akan semakin  bertambah mencapai 1,7 miliar remaja. Kebiasaan merokok dikalangan remaja memang memprihatinkan dan membutuhkan perhatian ekstra. Usaha preventif perlu dilakukan untuk menghindarkan remaja dari kebiasaan merok, salah satunya melalui penyuluhan mengenai  bahaya merokok.

Intervensi

Sebagai wujud kepedulian terhadap perilaku rokok dikalangan remaja, pada tanggal 21 Maret 2013, Puskesmas Singkawang Utara menyelenggarakan penyuluhan tentang bahaya merokok di sekolah SMP N. 8. Peserta yang hadir dalam acara ini berjumlah 97 orang yang terdiri dari siswa-siswi di sekolah tersebut. Diharapkan setelah para siswa mengikuti kegiatan penyuluhan, mereka dapat mengerti tentang bahaya merokok.

Pelaksanaan Kegiatan 

Waktu

: 21 Maret 2013, Pukul 09.00-11.00 WIB



Tempat : SMP N.8



Alamat : Kelurahan Naram, Singkawang Utara, Kalimantan Barat

Hasil Kegiatan

Dalam acara ini, peserta diberi materi mengenai bahaya merokok, baik perokok aktif maupun  pasif. Peserta terlihat antusias terhadap materi yang diberikan, terbukti dengan banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan setelah pemberian materi. Acara ini juga dilengkapi dengan pemberian poster antirokok. Poster diberikan kepada pihak sekolah untuk ditempel di kelas-kelas, dengan tujuan untuk senantiasa mengingatkan siswa mengenai bahaya merokok. Keantusiasan siswa-siswi SMP dalam mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat memacu setiap individunya untuk berani menolak rokok, sehingga semakin banyak pelajar Indonesia yang terselamatkan dari perilaku merokok.