TUMOR OTAK
A.
PENGERTIAN
Tumor otak benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas. tumor otak maligna adalah kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar ( metastase) metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Tumor ganas otak yang paling sering terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh yang lain. Kanker payudara dan kanker paru-paru, melanoma maligna dan maligna dan kanker sel darah (misalnya leukemia dan leukemia dan limfoma) limfoma) bisa menyebar ke otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang berbeda. Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang menempati ruang di dalam tengkorak. Tumor-tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga j uga dapat tumbuh menyebar, masuk ke dalam jaringan. jar ingan. Neoplasma terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi jaringan. kibat perubahan fisik ber!ariasi, yang menyebabkan beberapa atau semua kejadian patofisiologis sebagao berikut " Peningkatan tekanan intracranial (T#K) dan edema serebral kti!itas kejang dan tanda-tanda neurologist fokal $idrosefalus %angguanfungsihipofisis Tumor-tumor otak primer menunjukkan kira-kira &' dari semua penyebab kematian karena kanker, dimana sekitar &' sampai ' dari semua kanker pasien mengalami metastase ke otak dari tempat-tempat lain. Tumor-tumor otak jarang bermetastase keluar system saraf pusat tetapi jejas metastase ke otak biasanya dari paru-paru, payudara, saluran gastrointestinal bagian ba*ah, pancreas, ginjal dan kulit (melanoma). Pada usia de*asa, tumor otak banyak dimulai dari sel glia (sel glia membuat struktur dan mendukung system otak dan medulla spinalis) dan merupakan supratentorial (terletak diata diatass penu penutu tup p sereb serebel elum um). ). +ejas +ejas neop neopla lasti stik k dida didalam lam otak otak akhi akhirny rnyaa meny menyeb ebab abka kan n kematia kematian n yang yang mengan menganggu ggu fungsi fungsi !ital !ital seperti seperti pernaf pernafasan asan atau atau adany adanyaa pening peningkat katan an tekanan intracranial.
B.
TANDA DAN GEJALA
Tumor intra kranialmenyebabkangangguanfungsifokaldanpeningkatantekanan intra kranial
(T#K).anifestasi
tumor
tergantungdarilokasi,
displacement
otak,
danherniasi.%ejalaumum yang timbulantara lain" sakitkepala, mualmuntah, perubahan mental, papilledema, gangguan !isual (diplopia), kerusakanfungsisensorikdanmotorik, sertakejang. . %ejalapeningkatantekananintrkranial isebabkan oleh tekanan yang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. %ejala yang biasanya banyak terjadi adalah sakit kepala, muntah, papiledema (/choken disc0 atau edema saraf optic), perubahan kepribadian dan adanya !ariasi penurunan fokal motorik, sensorik dan disfungsi saraf cranial. &. 1akitkepala 2. ualmuntah . Papilledema 3. Kejang 4. Peningdan !ertigo 5. %ejalaterlokalisasi 6okasigejala-gejalaterjadispesifiksesuaidengangangguandaerahotak menyebabkantanda-tanda
yang
yang
terkena,
ditunjukkan
local,
sepertipadaketidaknormalansensoridanmotorik, perubahanpenglihatandankejang. Karena
fungsi-fungsi
otak
berbeda-beda
di
setiap
bagiannya
maka
untuk
mengindentifikasi lokasi tumor dapat ditentukan dari perubahan yang terjadi, seperti " . Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut kejang Jacksonian. &. Tumor lobus oksipital menimbulkan manisfestasi !isual, hemianopsia homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandangan, pada sisi yang berla*anan dari tumor) dan halusinasi penglihatan. 2. Tumor serebellum menyebabkan pusing, ataksia (kehilangan keseimbangan) atau gaya berjalan sempoyongan dengan kecenderungan jatuh ke sisi yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi dan nistagmus (gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya menunjukkan gerakan horisontal.
. Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang mera*at diri dan menggunakan bahasa cabul. 3. Tumor sudut serebopontin biasanya dia*ali pada sarung saraf akustik dan memberi rangkaian gejal yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak. •
Pertama, tinnitus dan kelihatan !ertigo, segera ikuti perkembangan saraf-saraf yang mengarah terjadinya tuli (gangguan saraf cranial ke-7).
•
8erikutnya, kesemutan dan rasa gatal-gatal pada *ajah dan lidah (b.d saraf cranial ke-3).
•
1elanjutnya, terjadi kelemahan atau paralysis (keterlibatan saraf cranial ke-5).
•
khirnya, karena pembesaran tumor menekan serebelum, mungkin ada abnormalitas pada fungsi motorik.
4. Tumor intracranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara dan gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia. Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glioblastoma dan metastase serebral dari bagian lain. 8eberapa tumor tidak selalu mudah ditemukan lokasinya, karena tumor-tumor tersebut berada pada daerah tersembunyi ( silent areas) dari otak (daerah yang di dalam fungsinya tidak dapat ditentukan dengan pasti). Perkembangan tanda dan gejala adalah menentukan apakah tumor berkembang atau menyebar. 8erdasarkantipetumormakagejaladapatberupa" a. %liomas
Terjadipadahemisfer cerebral
1akitkepala
untah
Perubahankepribadian 9 pekarangsang, apatis
b. Neuroma kustik
:ertigo
taksia
Parestesiadankelemahan*ajah ( saraf cranial :, :##)
Kehilanganreflekskornea
Penurunansensiti!itasterhadapsentuhan ( 1araf cranial :, ;#)
Kehilanganpendengaran unilateral
c. eningioma
Kejang
Palsiototekstraokuler
%angguanpandangan
%angguan=lfaktorius
Paresis
d. denoma $ipofisis
C.
kromegali
$ipopituitari
1indrom >ushing
?anita " menorea, sterilisasi
Pria " kehilangan libido, impotensi
%angguanpenglihatan
$ipotiroidisme
$ipoadrenalisme
iabetes #nsipidus
#$
PATOFISIOLOGI
Tumor otak primer dianggap berasal dari sel atau koloni stem sel tunggal dengan N abnormal. N abnormal menyebabkan pembelahan mitosis sel yang tidak terkontrol. 1istem imun tidak mampu membatasi dan menghentikan aberrant, pertumbuhan sel baru. Pada saat tumor meluas, kompresi dan infiltrsi menyebabkan kematian jaringan otak. Tumor otak tidak hanya menyebabkan lesi pada otak, tetapi juga menyebabkan edema otak. Tengkorak bersifat rigid dan hanya memiliki sedikit tempat untuk ekspansi isinya. +ika pera*atan tidak berhasil, tumor otak akan menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial secara progresif yang akan menyebabkan displacement
struktur stem otak (herniasi). Tekanan pada stem otak menyebabkan kerusakan pusat !ital signs kritis yang mengontrol tekanan darah, nadi, dan respirasi, yang akan memicu kematian. %lioma merupakan tipe tumor yang paling banyak, menginfiltrasi beberapa bagian otak. %likoma malignan neoplasma otak yang paling banyak terjadi, kurang lebih 3 dari seluruh tumor otak. %lioma dibagi dalam beberapa derajad # hingga #:, mengindikasikan derajad malignansi. erajad tergantung pada densisitas seluler, mitosis sel, dan penampakan. 8iasanya tumor menyebar dengan menginfiltrasi sekitar jaringan saraf sehingga sulit diangkat secara total tanpa menimbulkan kerusakan pada struktur !ital. strositomasmerupakantipeglikoma yang paling banyak. D.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
. Pemeriksaan neurologist &. >T scan 2. @# . 8iopsy 3. >erebral angiography 4. <<% 5. Pemeriksaansitologimenggunakan >1A
E.
KOMPLIKASI
. $erniasi &. PeningkatanTekananarah 2. Kejang . efisitneurorogis 3. Peningkatan T#K 4. Perubahanfungsipernafasan 5. Perubahandalamkesadaran 7. Perubahankepribadian
F.
PENATALAKSANAAN MEDIS
. =perasi pengangkatan atau menghancurkan tumor tanpa menimbulkan defisit neuroligis yang mungkin terjadi. =perasi kon!ensional dengan craniotomy &. Terapiradiasistereotaktik
Terapiradiasitermasuk Gamma
Knifeatauterapisinar
mungkindilakukanpadakasustumor
proton, yang
tidakmungkindioperasoatautidakmungkindireseksiataujikatumormenunjukantransform asimaligna.Aocus radiasi mungkin akan sangat membantu pada tumor kecil yang terdapat dasar tengkorak. 2. Terapimodalitastermasukkemoterapikon!ensionalterapiradiasieksternal beam a. Kemoterapikon!ensional b. 8rachyteraphy c. Transplantasi sumsum tulang belakang autologous intra !enus d. >orticosteroid e. Terapi transfer gen
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG LAZIM MUNCUL 1ebelum operasi
. Nyeri akut &. 1elf care deficit 2. Kerusakan perfusi jaringan serebral . nBiety 3. @esiko injuri 4. $opeless 5. Koping indi!idu inefektif 7. %angguan persepsi sensori C. Pk " kejang 1etelah operasi . Kerusakan perfusi jaringan serebral &. Kebersihan jalan nafas tidak efekti 2. Nyeri . @esiko defisit !olume carian 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan 4. nBiety dan fear 5. Kurang Pengetahuan 7. Kerusakan komunikasi !erbal C. @esiko kontraktur '. efisit pera*atan diri
. @esiko injuri &. Kerusakan proses pikir
N iagnosaKepera* o atan
Tujuan an Kriteria$asil
Perfusijaringanser NOC : ebraltidakefektif >irculation status bDd Tissue Prefusion " cerebral edemaserebralDpe nyumbatanalirand KriteriaHai! : arah . mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandaidengan " Tekanan systole dandiastoledalamrentan g yang diharapkan Tidakadaort ostatikhipertensi Tidkadatand atandapeningkatantekan anintrakranial (tidaklebihdari 3 mm$g) &. mendemonstrasikankemampu ankognitif yang ditandaidengan" berkomunikasidenganje lasdansesuaidengankem ampuan menunjukkanperhatian, konsentrasidanorientasi memprosesinformasi membuatkeputusandeng anbenar 2. menunjukkanfungsisensorimo tori cranial yang utuh " tingkatkesadaranmambaik, tidakadagerakangerakanin!ol unter
#nter!ensi
NIC : I"tra#ra"ia! Pre$re %ICP& M'"it'ri"( %M'"it'r te#a"a"i"tra#ra"ia!&
8erikaninformasikepadake luarga 1et alarm onitor tekananperfusiserebral >atatresponpasienterhadap stimuli onitor tekananintrakranialpasiendanr espon neurology terhadapakti!itas onitor jumlah drainage cairanserebrospinal onitor intake dan output cairan @estrain pasienjikaperlu onitor suhudanangka ?8> Kolaborasipemberianantib iotik Posisikanpasienpadaposisi semifo*ler inimalkan stimuli darilingkungan Peri)*era! Se"ati'" Ma"a(e+e"t %Ma"a,e+e"e"ai)eri-er& onitor adanyadaerahtertentu
yang hanyapekaterhadappanasDding inDtajamDtumpul onitor adanyaparetese #nstruksikankeluargauntukme
efisit pera*atan diri b.d kelemahan De-i"ii : %angguan kemampuan melakukan akti!itas pera*atan diri sehari-hari
1etelah dilakukan tindakan kepera*atan selama &B& jam, klien mampu melakukan pera*atan diri mandiri. Se!- Care : Ati/itie Dai!0 Li/i"( %ADL& Kriteria : akan " 3 . 8erpakaian " 3 &. Toileting " 3 2. andi " 3 . 3. 8erhias " 3 $igiene " 3 4. Kebersihan mulut " 3 5. mbulasi " kursi roda " 3 7. mbulasi " berjalan " 3 C. '. 8erpindah " 3 Ketera"(a" : " Tergentung, tidak ada partisipasi & " emerlukan bantuan orang dan alat 2 " emerlukan bantuan orang " Tidak tergantung, dengan bantuan alat 3 " Tidak tergantung sempurnaDmandiri
ngobser!asikulitjikaadalsiatau laserasi %unakansaruntanganuntukpro teksi 8atasigerakanpadakepala, leherdanpunggung onitor kemampuan 88 Kolaborasipemberiananalgeti k onitor adanyatromboplebitis iskusikanmengenaipenyeba bperubahansensasi
Se!- Care Aite"e . 8antu 6 klien selagi klien belum mampu mandiri &. Pahami semua kebutuhan 6 klien 2. Pahami bahasa-bahasa atau pengungkapan non !erbal klien akan kebutuhan 6 . 6ibatkan klien dalam pemenuhan 6nya 3. 6ibatkan orang yang berarti dan layanan pendukung bila dibutuhkan 4. %unakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada untuk mendukung self care 5. jari klien untuk melakukan self care secara bertahap 7. jarkan penggunaan modalitas terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan super!isi agar keamnanannya terjamin) C.
DAFTAR PUSTAKA
8runner, 1uddarth. &''. Buku Ajar keperawtanmedikalbedah, edisi 7 !ol.2.<%>. +akarta 8ulechek, %. 8utcher, $. K. ochterman, +. . &''7. Nursing Interention !lassification "NI!# $ifth %dition. osby"