LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR OTAK
A. Anatomi Anatomi dan Fisiologi Fisiologi Susunan saraf adalah sistim yang mengontrol tubuh kita yang terus menerus menerima, menghantarkan dan memproses suatu informasi dan bersama sistim hormon, susunan saraf mengkoordinasikan semua proses fungsional dari berbagai jaringan tubuh, organ dan sistim organ manusia. Susunan saraf dibagi menjadi dua yaitu susunan saraf pusat dan susunan saraf otonom. (Evelyn C. Pearce Pearce :!!"# $. Susunan Susunan Saraf Saraf Pusat Pusat Susunan saraf ini terdiri dari : a. %tak Secara fungsional dan anatomis otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu : $# &atang &atang otak otak yang yang mengh menghubu ubungk ngkan an medul medulla la spi spinal nalis is dengan dengan ser serebru ebrum m ter terdiri diri dari dari medul edula a oblo oblong ngat ata, a, pons pons var varoli oli dan dan diensefalon (otak tengah#. a# 'edula 'edula oblongata oblongata mengandun mengandung g nucleus atau atau badan sel dari dari ber berbag bagai
sar saraf
mengandung mengendalikan
otak otak
yang ang
pent pentin ing g.
pusatpusat
vital
pernafasan
Selai elain n yang dan
itu itu
medul edula a berfungsi system
kardiovaskuler. 'edulla oblongata terletak dalam fosa krnialis posterior dan bersatu dengan sumsum tulang belakang tepat diba)ah foramen magnum tulang oksipital b# Pons ons var varoli oli meru merupa paka kan n bagi bagian an teng tengah ah bata batang ng otak otak dank dank arena itu memiliki jalur lintas naik dan turun seperti pada otak tengah. Selain itu juga terdapat banyak serabut yang berjalan menyilang pons untuk menghubungkan kedua lobus serebelum dan menghubungkan serebelum dengan korteks serebri. c# *iens *iensefa efalon lon (%tak (%tak tengah tengah## menga mengandu ndung ng pusat pusatpus pusat at yang yang mengendal mengendalikan ikan keseim keseimbanga bangan n dan gerakange gerakangerak rakan an mata. mata. (Evelyn C. Pearce :!!" hal +-# # %tak %tak kecil kecil (cer (cerebe ebelum lum##
Cerebe Cerebelum lum menem menempat patii fosa fosa krani kraniali alis s poster posterior ior dan diatap diatapii tentorium tentoriumser serebeli, ebeli, yang merupak merupakan an lipatan lipatan duramete durameterr yang memisahkan lobus oksipitalis serebri. ungsi cerebellum adalah mengatur sikap dan aktivitas sikap badan. Cerebellum berperan pentin penting g dalam dalam koor koordin dinasi asi otot otot dan menjag menjaga a keseimb eseimbang angan. an. (Evelyn C. Pearce :!!" hal +/#
+# %tak %tak besar besar (cer (cerebr ebrum um## Cerebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak, yang masingmasing masingmasing disebut fosa kranialis kranialis anterior anterior dan fosa kranialis tengah. Cerebrum terdiri dari dua hemisfer yaitu kiri dan kanan, empat lobus yaitu : a# 0obus fron fronta tall ber berfung fungs si meng engontr ontrol ol
peril erilak aku u
ind individ ividu, u,
membuat keputusan, kepribadian dan menahan diri. b# 0obus parietal merupakan lobus sensori berfungsi menginter menginterpre pretasik tasikan an sensasi, sensasi, berfungsi berfungsi mengatur mengatur individu individu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya. c# 0obu 0obus s tem tempora porall berf berfun ungs gsii meng mengin inte terp rprretas etasik ikan an sens sensas asii kecap, bau, pendengaran dan ingatan jangka pendek. d# 0obu 0obus s oksi oksipi pita tall bert bertan angg ggun ung g ja)a ja)ab b meng mengin inte terp rprretas etasik ikan an penglihatan. (Evelyn C. Pearce :!!" hal +$# b. Sumsum Sumsum tulang tulang belak belakang ang Sumsum Sumsum tulang tulang belak belakang ang atau atau medul medulla la spi spinal nalis is bermul bermula a pada pada medul medulla la oblong oblongata ata menjul menjulur ur kea rah kaud kaudal al melal melalui ui foram foramen en magnum, dan berakhir diantara vertebra lumbalis pertama dan kedua. edua. ungsi ungsi sumsum sumsum tulang tulang belak belakang ang adalah adalah menga mengadak dakan an kouni ounika kasi si anta antara ra otak otak dan dan semu semua a baga bagaia ian n tubu tubuh h dan dan gera gerak k re1keks. (Evelyn C. Pearce :!!" hal +2# c. Sara Saraff cran crania iall 3da $ pasang saraf cranial yaitu : $# 4ervus 4ervus olfaktorius olfaktorius (sensor (sensorik#, ik#, saraf saraf penghidu penghidu # 4ervus 4ervus optikus optikus (sensorik# (sensorik#,, saraf penglihat penglihatan an +# 4ervus 4ervus okulomo okulomotoriu torius, s, otot eksterna eksterna mata mata # 4ervus 4ervus troklear troklearis is (motorik (motorik#, #, otot mata mata 2# 4ervus 4ervus trigeminus, trigeminus, tergiri tergiri dari saraf saraf oftalmikus oftalmikus,, maksilar maksilaris is dan mandibularis -# 4ervus 4ervus abdusens abdusens (motori (motorik#, k#, otot otot mata 5# 4ervus 4ervus fasialis, fasialis, saraf saraf untuk untuk )ajah )ajah /# 4ervus 4ervus akustik akustikus, us, saraf saraf pendengara pendengaran n
"# 4ervus glosofaringeus, saraf faring $!# 4ervus vagus $$# 4ervus aksesorius $# 4ervus hippoglosus, saraf otot lidah. (Evelyn C. Pearce : !!" hal +"# . Susunan Saraf %tonom Sistem saraf otonom bergantung pada system saraf pusat dan antara keduanya dihubungkan uraturat saraf aferen dan eferen. 'enurut fungsinya, susunan saraf otonom dibagi dalam dua bagian : a. Sistem saraf simpatis 6erletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf. ungsinya adalah mensara7 otot jantung, otototot tidak sadar semua pembuluh darah, serta semua alat dalam seperti lambung,
pangkreas
dan
usus.
'elayani
serabut
motorik
sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulitarektores pilorum serta mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar. (Evelyn C. Pearce :!!" hal +5$# b. Sistem saraf parasimpatis *ibagi menjadi dua yaitu saraf otonom cranial dan saraf otonom sacral. Saraf otonom cranial adalah saraf cranial ketiga, ketujuh, kesembilan, dan kesepuluh. Saraf otonom sacral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sacral membentuk urat urat saraf pada alatalat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis membentuk pleksus yang melayani kolom, rectum, dan kandung kemih. (Evelyn C. Pearce :!!" hal +5# Pembuluh darah yang mendarahi otak terdiri dari : $. Sepasang pembuluh darah karotis : denyut pembuluh darah besar ini dapat kita raba dileher depan, sebelah kiri dan kanan diba)ah mandibula, sepasang pambuluh darah ini setelah masuk ke rongga tengkorak akan bercabang menjadi tiga : a. Sebagian menuju ke otak depan (arteri serebri anterior# b. Sebagian menuju ke otak belakang (arteri serebri posterior# c. Sebagian menuju otak bagian dalam (arteri serebri interior#
8etiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut arteri komunikan posterior. . Sepasang pembuluh darah vertebralis : denyut pembuluh darah ini tidak dapat diraba oleh karena kedua pembuluh darah ini menyusup ke bagian samping tulang leher, pembuluh darah ini mendarahi batang otak dan kedua otak kecil, kedua pembuluh darah teersebut akan saling berhubungan pada permukaan otak pembuluh darah yang disebut anastomosis. (&ram 3l 39ri:!$+#
B. Defnisi Tumor Ota 6umor otak adalah neoplasma pada bagian intracranial SSP. 6umor otak primer berasal dari otak, sedangkan tumor otak sekunder merupakan pindahan dari tempat asal lain.( 6ucker, susan martin, dkk.!!5 # 6umor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas maupun tidak. 6umor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik yang terdapat dalam ruang intracranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai sebagian atau seluruh sifatsifat proses ganas spesi7k seperti yang berasal dari selsel saraf di meningen otak, termasuk juga tumor yang berasal dari sel penunjang (neuroglia#, sel epitel pembuluh darah, dan selaput otak.(&atticaca, ransisca.&. !!/# 6umor otak adalah terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. (Price, 3. Sylvia, $""2: $!+!#. 6umor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna# ataupun ganas (maligna# membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial# atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis#. 4eoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. 3pabila selsel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organorgan lain (metastase# seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal, dan lainlain disebut tumor otak sekunder. ('ayer. S3,!!#.
!. Etiologi
Penyebab tumor otak belum diketahui. 4amun ada bukti kuat yang menunjukan bah)a beberapa agent bertanggung ja)ab untuk beberapa tipe tumortumor tertentu. 3gent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan de7siensi immunologi. 3da juga yang mengatakan bah)a tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. 'etastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi. 8arsinoma metastase lebih sering menuju ke otak daripada sarcoma. 0okasi utama dari tumor otak metastase berasal dari paruparu dan payudara. ('uhamad udha dan 4a9)ar ;amdani
D. Klasifasi 6umor otak dapat diklasi7kasikan sebagai berikut (&ram 3l 39ri:!$+# yaitu : $. inak a. 3coustic neuroma b. 'eningioma c. Pituitary adenoma d. 3strocytoma (grade =# . 'alignant a. 3strocytoma (grade ,+,# b. %ligodendroglioma c. 3pendymoma +. &erdasarkan lokasi a. 6umor intradural, dibagi menjadi yaitu $# Ekstramedular a# Cleuro7broma b# 'eningioma # =ntramedular a# 3pendymoma b# 3strocytoma c# %ligodendroglioma d# ;emangioblastoma b. 6umor ekstradural 'erupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru>paru, ginjal dan lambung. 6umor otak ada bermacammacam menurut Price, Sylvia 3rdeson, !!!, yaitu :
$. ?lioma adalah tumor jaringan glia (jaringan penunjang dalam system saraf pusat (misalnya euroligis#, bertanggung ja)ab atas kirakira ! sampai 2! @ tumor otak. . 6umor meningen (meningioma# merupakan tumor asal meningen, selsel mesofel dan selsel jaringan penyambung araknoid dan dura dari paling penting. +. 6umor hipo7sis berasal dari selsel kromofob, eosino7l atau baso7l dari hipo7sis anterior . 6umor saraf pendengaran (neurilemoma# merupakan + sampai $! @ tumor intrakranial. 6umor ini berasal dari sel scha)an selubung saraf. 2. 6umor metastatis adalah lesilesi metastasis merupakan kirakira 2 $! @ dari seluruh tumor otak dan dapat berasal dari sembarang tempat primer. -. 6umor pembuluh darah antara lain : a. 3ngioma adalah pembesaran massa pada pembuluh darah abnormal yang didapat didalam atau diluar daerah otak. 6umor ini diderita sejak lahir yang lambat laun membesar. b. ;emangiomablastoma adalah neoplasma yang terdiri dari unsur unsur vaskuler embriologis yang paling sering dijumpai dalam serebelum c. Sindrom non
hippellindan
adalah
gabungan
antara
hemagioblastoma serebelum, angiosmatosis retina dan kista ginjal serta pancreas. 5. 6umor congenital (gangguan perkembangan#. 6umor kongenital yang jarang antara lain kondoma, terdiri atas selsel yang berasal dari sisasisa
horokoida embrional
dan
dijumpai pada dasar
tengkorak.
E. Patofsiologi 6umor otak merupakan neoplasma yang tumbuh secara abnormal yang menyebabkan gangguan fokal dan peningkatan 6=8. ?angguan fokal disebabkan karena adanya penekanan pada janringan otak, sedangkan peningkatan 6=8 disebabkan karena udema serebral dan terjadi perubahan sirkulasi CSS. ika terjadi peningkatan 6=8 tubuh akan melakukan kompensasi dengan menurunkan cairan intracranial, menurunkan cairan
CSS, menurunkan kandungan cairan intra sel dan mengurangi selsel paremkim otak. ika kompensasi tubuh gagal akan terjadi rasa nyeri, kompresi sub kortikal dan batang otak, dan dapat mengakibatkan bergesernya girus medialis lobus temporal ke inferior melalui insisura territorial yang menyebabkan herniasi serebral yang dapat berefek kematian. Selain itu juga menyebabkan statis vena serebral yang mengakibatkan papil edema. ?ejala tumor intracranial dapat memberikan efek local ataupun efek general. Pada lobus frontal terjadi gangguan kepribadian, gangguan afek, disfungsi system motor, kejang, aphasia. Pada presentral gyrus dapat ditemukan kejang jacksonian. Pada lobus oksipitalis terjadi gangguan penglihatan, dan sakit kepala. 0obus temporal bias terjadi halusinasi pendengaran, penglihatan atau gustatory dan kejang psikomotor, aphasia. Pada lobus parietal dapat ditemukan ketidakmampuan membedakan kiri dan kanan. ( &atticaca, ransisca.&. !!/#
F. Mani"estasi Klinis $. ?ejala tumor otak secara umum ?ejala klinis pada tumor otak secara umum dikenal dengan istilah trias klosis tumor otak, yaitu: a. 4yeri kepala 4yeri kepala merupakan gejala tersering, dapat bersifat dalam, terusmenerus, tumbuh, dan kadangkadang hebat sekali. 4yeri paling hebat pada pagi hari dan lebih berat saat beraktivitas sehingga dapat meningkatkan 6=8 pada saat membungkuk, batuk, dan mengejan pada saat &3&. 4yeri kepala dapat berkurang bila diberi aspirin dan kompres air dingin di daerah yang sakit. 0okasi yang sering menimbulkan nyeri terjadi di $A+ daerah tumor dan A+ di dekat atau di atas tumor. b. 'ual dan muntah 'ual (nausea# dan muntah (vomit#
terjadi
sebagai
akibat
rangsangan pusat muntah pada medulla oblongata. Sering terjadi pada anakanak dan berhubungan dengan peningkatan 6=8 yang disertai pergeseran batang otak. 'untah dapat terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyektil.
c. Papil edema Papil edema disebabkan oleh stress vena yang menimbulkan pembengkakan
papilla
saraf
optikus.
&ila
terjadi
pada
pemeriksaan oftalmoskopi (funduskopi#, tanda ini mengisyaratkan terjadi tekanan 6=8. 8adang disertai gangguan penglihatan, termasuk pembesaran bintik buta dan amaurosis fugaks (saat saat di mana penglihatan berkurang. ( &atticaca, ransisca.&. !!/# . ?ejala spesi7k tumor otak yang berhubungan dengan lokasi: a. 0obus frontal $# 'enimbulkan gejala perubahan kepribadian # &ila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, kejang fokal +# &ila menekan permukaan
media
dapat
menyebabkan
inkontinentia # &ila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy 2# Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia b. 0obus parietal $# *apat menimbulkan gejala modalitas sensori
kortikal
hemianopsi homonym # &ila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus angularis menimbulkan gejala sindrom gerstmannBs c. 0obus temporal $# 3kan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan aura atau halusinasi # &ila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparese +# Pada tumor
yang
terletak
sekitar
basal
ganglia
dapat
diketemukan gejala choreoathetosis, parkinsonism. d. 0obus oksipital $# 'enimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatan # ?angguan penglihatan yang permulaan bersifat uadranopia berkembang menjadi hemianopsia, objeckagnosia e. 6umor di ventrikel ke === 6umor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi dari cairan serebrospinal dan terjadi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tibatiba nyeri kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran
f. 6umor di cerebello pontin angie $# 6ersering berasal dari 4 D=== yaitu acustic neurinoma # *apat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala a)alnya berupa gangguan fungsi pendengaran +# ?ejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel g. 6umor ;ipotalamus $# 'enyebabkan gejala 6=8 akibat oklusi dari foramen 'onroe # ?angguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan perkembangan seksuil pada anakanak, amenorrhoe,d)ar7sm, gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan h. 6umor di cerebelum $# mumnya didapat gangguan berjalan dan gejala 66=8 akan cepat terjadi disertai dengan papil udem # 4yeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otototot servikal i. 6umor fosa posterior *itemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai dengan
nystacmus,
biasanya
merupakan
gejala
a)al
dari
medulloblastoma. (&ram 3l 39ri:!$+#
#. Kom$liasi Tumor Ota $. Edema Serebral Peningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi sehingga menambah efek masa yang mendesak (space occupying#. Edema Serebri dapat terjadi ekstrasel (vasogenik# atau intrasel (sitotoksik#. . ;idrosefalus Peningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam rongga cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi pada aliran cairan serebrospinal akibat massa. +. ;erniasi %tak Peningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan singuli. . Epilepsi 2. 'etastase ketempat lain (ebri : !$#
H. Pemerisaan Diagnosti Tumor Ota $. C6 scan dan '<= 'emperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur investigasi a)al ketika penderita menunjukkan gejala yang progresif atau tandatanda penyakit otak yang difus atau fokal, atau salah satu tanda spesi7k dari sindrom atau gejalagejala tumor. 8adang sulit membedakan tumor dari abses ataupun proses lainnya. . oto polos dada *ilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari suatu metastasis
yang
akan
memberikan
gambaran
nodul
tunggal
ataupun multiple pada otak. +. Pemeriksaan cairan serebrospinal *ilakukan untuk melihat adanya selsel tumor dan juga marker tumor. 6etapi pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak yang besar. mumnya diagnosis histologik
ditegakkan
melalui
pemeriksaan
patologi
anatomi,
sebagai cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses proses infeksi (abses cerebri#. . &iopsi stereotaktik *apat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan dasardasar pengobatan dan informasi prognosis. 2. 3ngiogra7 Serebral 'emberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral. -. Elektroensefalogram (EE?# 'endeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor
dan
dapat
memungkinkan
untuk
mengevaluasi
lobus
temporal pada )aktu kejang. (4n:!$+#
%. Penatalasanaan Tumor Ota $. 'edis aktor >faktor prognostik sebagai pertimbangan penatalaksanaan medis: a. sia b. ?eneral ;ealth c. kuran 6umor d. 0okasi 6umor
e. enis 6umor ntuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya, yaitu: a. Surgery 6erapi PreSurgery : $# Steroid adalah 'enghilangkan s)elling, contoh deFamethasone # 3nticonvulsant adalah ntuk mencegah dan mengontrol kejang, seperti carbama9epine +# Shunt adalah *igunakan
untuk
mengalirkan
cairan
cerebrospinal Pembedahan merupakan pilihan utama untuk mengangkat tumor. Pembedahan pada tumor otak bertujuan untuk melakukan dekompresi dengan cara mereduksi efek massa sebagai upaya menyelamatkan nya)a serta memperoleh efek paliasi. *engan pengambilan massa tumor sebanyak mungkin diharapkan pula jaringan hipoksik akan terikut serta sehingga akan diperoleh efek radiasi yang optimal. *iperolehnya banyak jaringan tumor akan memudahkan evaluasi histopatologik, sehingga diagnosis patologi anatomi diharapkan akan menjadi lebih sempurna. 4amun pada tindakan pengangkatan tumor jarang sekali menghilangkan gejalagelaja yang ada pada penderita. b.
radioresponsif
(moderately sensitive#, sehingga pada tumor dengan ukuran terbatas
pemberian
dosis
tinggi
radiasi
diharapkan
dapat
mengeradikasi semua sel tumor. 4amun demikian pemberian dosis ini dibatasi oleh toleransi jaringan sehat disekitarnya. Semakin sedikit jaringan sehat yang terkena maka makin tinggi dosis yang diberikan. ?una menyiasati hal ini maka diperlukan metode serta teknik pemberian radiasi dengan tingkat presisi yang tinggi.
?lioma dapat diterapi dengan radioterapi yang diarahkan pada tumor sementara metastasis diterapi dengan radiasi seluruh otak.
sampai
empat
telah
lengkap dilakukan,
pasien
dianjurkan untuk istirahat dan dilihat apakah tumor berespon terhadap terapi yang dilakukan ataukah tidak. (ebri : !$# . *iet Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan obat yang mujarak tetapi juga makanan yang sehat. &erikut beberapa kandungan makanan yang disarankan beserta alasannya: a. %mega+ yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri# bermanfaat dalam menguransi resistensi tumor pada terapi. %mega+ juga membantu mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh dalam menghadapi proses pengobatan tumor otak seperti kemotrapi. b. %mega" yang ada di minyak 9aitun pun dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mengurangi pembengkakan dan menguransi sakit saat pengobatan tumor otak. c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacangkacangan membantu 3nda mengatur tingkat gula. Sel kanker cenderung mengkonsumsi gula $!$2 kali lipat daripada sel normal sehingga semakin meradang. 3gar bisa mengatur gula dengan baik, disarankan mengkonsumsi 2 porsi sayur dan $ porsi buah segar. Selain mengatur kadar gula, serat dapat menurunkan peluang sembelit. d. olic acid yang dikenal sebagai vitamin &" atau &c bisa mencegah menyebarnya sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau bagian lainnya. Ditamin &" dapat ditemukan di
sayuran dengan daun hijau tua (bayam, asparagus dan daun selada#, kacang polong, kuning telur dan biji bunga matahari. e. 3ntioksidan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk membantu pengobatan tumor otak. 3ntioksidan dapat di temukan di keluarga beri (stra)beri, rasberi dan blueberi#, anggur, tomat, brokoli, jeruk, persik, apricot, ba)ang putih, gandum, telur, ayam, kedelai dan ikan. 'akanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah ?ula dan karbohindrat
harus
dihindari
karena
mereka
merupakan makanan utama sel kanker. Pada saat pengobatan brain tumor and cancer, selsel kanker yang ada di dalam tubuh akan mengkonsumsi $!$2 kali lipat gula. ?ula yang dikonsumsi akan menjadi energy para sel kanker yang mempercepat perkembangan mereka. (4n:!$#
&. Asu'an Ke$era(atan $. Pengkajian a. *ata klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status
golongan
darah,
penghasilan, alamat, penanggung ja)ab, dll. b.
afasia,
# +# # 2#
perka)inan,
pendidikan,
pekerjaan,
penurunanAkehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi antung : bradikardi, hipertensi Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial
obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler -# Sistem hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes melitus 5# 'otorik : hiperekstensi, kelemahan sendi
K. Diagnosa dan %nter)ensi Ke$era(atan 0. M.Diagno sa <. 4yeri akut berhubu ngan dengan peningk atan 6=8 S.
N. Batasan
O. NO!
arateristi a. Subyektif : 6. 'engungkapkan secara
verbal
melaporkan
atau nyeri
dengan isyarat b. %byektif : $# Posisi untuk
. Pasien
P. N%! akan
D. 'a
tidak
bertenaga
sampai kaku# +# Perubahan selera makan # Perilaku
naj
komprehesif
n pengendalian
em
karakteristik,
nyeri
en
durasi,
dibuktikan
nye
intensitas, keparahan nyeri dan
oleh :
ri
yang
nyeri
gangguan aliran darah di otak. 3C.
respon motorik # 8elemahan
dikendalikan.
dan
antisipasi
ketidaknyamanan prosedur. d. 8endalikan yang
akibat
factor lingkungan
dapat
respon
memengaruhi
pasien
terhadap
ketidaknyamanan. e. Pastikan pemberian I. 3E.
J. Pasien
akan
menunjukkan kognisi, yang dibuktikan
dengan
indicator : a. pasien dengan
dapat jelas
terapi. 33. 3?. Promos i perf
berkomunikasi dan
sesuai
dengan usia serta kemampuan b. dapat mengolah informasi c. menunjukkan
atau paralisis
perhatianAkonsentrasi.
ekstremitas
3.
3*.
tentang
berapa lama akan berlangsung
2# ?angguan tidur
reaksi pupil +# Perubahan
relaksasi,
dapat
aktivitas berulang#
dengan
distraksi,
nyeri, seperti penyebab nyeri,
atau
H. ?anggua a. Subyektif : b. %byektif : n perfusi $# Perubahan serebral status mental berhubungan # Perubahan
kualitas,
imajinasi terbimbing. c. &erikan informasi
mandir,mencari
G. 3&.
,
dan
factor presipitasinya b. 3jarkan teknik penggunaan
distraksi
dan
lokasi,
a)itan
frekuensi
balik,
tindakan pencegahan c. melaporkan
meliputi
non farkologis seperti umpan
(misalnya, mondar
orang
a. 0akukan pengkajian nyeri yang
memperlihatka
menghindari nyeri a. Pasien mengenali # Perubahn tonus a)itan nyeri otot (dengan b. menggunakan rentang dari lemas
*. A+ti)it,
usi sere bral
analgesi
a. pantau
tanda
tanda vital b. pantau 6=8 dan respons neurologis pasien terhadap aktivitas kepera)atan. c. 'inimalkan stimulus lingkungan d. 6inggikan bagian
kepala
tempat tidur e. &erikan obat obatan
untuk
meningkatkan volume intravaskuler
2# ?angguan tidur
G. 3&.
H. ?anggua a. Subyektif : b. %byektif : n perfusi $# Perubahan serebral status mental berhubungan # Perubahan dengan gangguan aliran darah di otak.
3C.
reaksi pupil +# Perubahan respon motorik # 8elemahan
ketidaknyamanan. e. Pastikan pemberian I. 3E.
J. Pasien
akan
menunjukkan kognisi, yang dibuktikan
dengan
indicator : a. pasien dengan
dapat jelas
terapi. 33. 3?. Promos i perf
berkomunikasi dan
sesuai
dengan usia serta kemampuan b. dapat mengolah informasi c. menunjukkan
atau paralisis
perhatianAkonsentrasi.
ekstremitas
3.
usi sere bral
analgesi
a. pantau
tanda
tanda vital b. pantau 6=8 dan respons neurologis pasien terhadap aktivitas kepera)atan. c. 'inimalkan stimulus lingkungan d. 6inggikan
3*.
bagian
kepala
tempat tidur e. &erikan obat obatan
untuk
meningkatkan volume intravaskuler
3;.
8etidakefa. Subyektif : 3. *ispnea ektifan pola 38. Sesak nafas nafas b. %byektif : $# Penurunan berhubungan tekanan dengan hiperve inspirasi dan ntilasi ekspirasi 3=. # 4afas cuping hidung +# Penggunaan otot
bantu
asesorius untuk bernafas # Penurunan kapasitas vital 2# Perubahan ekskursi dada
30. pola
Pasien
menunjukkan
pernafasan
efektif,
3'. 'anaje
yang dibuktikan oleh status
me
pernafasan, status ventilasi
n
dan pernafasan yang tidak
jala
terganggu : keoatenan jalan
n
nafas
naf
dan
tidak
ada
penyimpangan tanda vital dari rentang normal
as
sesuai program a. Pantau adanya pucat
dan
sianosis b. Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas,
dan
lapar udara. c. 8onsultasikan dengan
ahli
pernafasan untuk memastikan keadekuatan fungsi
ventilator
mekanis. d. 3tur posisi pasien untuk mengoptimalkan pernafasan e. 3njurkan dalam
nafas melui
abdomen selama
3;.
8etidakefa. Subyektif : 3. *ispnea ektifan pola 38. Sesak nafas nafas b. %byektif : $# Penurunan berhubungan tekanan dengan hiperve inspirasi dan ntilasi ekspirasi 3=. # 4afas cuping
30. pola
menunjukkan
pernafasan
sesuai program a. Pantau adanya
3'.
efektif,
'anaje
yang dibuktikan oleh status
me
pernafasan, status ventilasi
n
dan pernafasan yang tidak
n
nafas
naf
tidak
ada
as
dari rentang normal
dan
peningkatan kegelisahan,
terganggu : keoatenan jalan dan
pucat sianosis b. Pantau
jala
penyimpangan tanda vital
hidung +# Penggunaan otot
Pasien
ansietas,
dan
lapar udara. c. 8onsultasikan dengan
bantu
ahli
pernafasan untuk
asesorius
memastikan
untuk
keadekuatan
bernafas # Penurunan
fungsi
ventilator
mekanis. d. 3tur posisi pasien
kapasitas vital 2# Perubahan
untuk
ekskursi dada
mengoptimalkan pernafasan e. 3njurkan dalam
nafas melui
abdomen selama
periode 34.
nutrisi a. Subyektif : $# 'enolak kurang dari kebutuhan memakan tubuh berhubungan # 4yeri dengan mual dan abdomen muntah +# Persepsi
3P.Pasien
akan
memperlihatkan status
gi9i
dan cairan yang
i
an
indicator
makanan b. %byektif : $# 8urang makan # 'elaporkan perubahn sensasi rasa +# 'erasa cepat kenyang setelah mengkonsums i makanan # 8ram abdomen
men nutris
dibuktikan
mencerna
'anaje
asupan mkanan
ketidakmampu untuk
:
3K.
oleh
a. makanan oral b. pemberian
pada interval yang tepat. b. &erikan
informasi
kepada
pasien
untuk
memenuhi
makan
dengan
pasien yang masuk le)at
selang adekuat c. asupan cairan oral adekuat.
pasien
kebutuhan nutrisi c. &uat perencanaan
sebagai berikut:
makanan
nafas. a. 6imbang
ga)at
dalam
jad)al
makan,
lingkungan
makan,
kesukaan
dan
ketidaksukaan
pasien. d. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan. e. &erikan pasien minuman
dan
periode 34.
nutrisi a. Subyektif : $# 'enolak kurang dari kebutuhan memakan tubuh berhubungan # 4yeri dengan mual dan abdomen muntah +# Persepsi
3P.Pasien
akan
memperlihatkan status
gi9i
dan cairan yang
i
an
indicator
makanan b. %byektif : $# 8urang makan # 'elaporkan perubahn sensasi rasa +# 'erasa
men nutris
dibuktikan
mencerna
'anaje
asupan mkanan
ketidakmampu untuk
:
3K.
pasien
pada interval yang tepat. b. &erikan
informasi
kepada
pasien memenuhi
kebutuhan nutrisi c. &uat perencanaan
sebagai berikut:
makan
a. makanan oral b. pemberian makanan
nafas. a. 6imbang
untuk
oleh
ga)at
dengan
pasien yang masuk dalam
le)at
selang adekuat c. asupan cairan oral adekuat.
jad)al
makan,
lingkungan
makan,
kesukaan
dan
ketidaksukaan
pasien. d. Ciptakan lingkungan
cepat kenyang setelah
yang
mengkonsums
menyenangkan
i makanan # 8ram
untuk makan. e. &erikan pasien
abdomen
minuman
2# =ndigesti
kudapan
3%.
dan
bergi9i,
tinggi protein, tinggi kalori
yang
siap
dikonsumsi. 3S.
8etidakefektifan
termoregulasi berhubungan peningkatan
dengan suhu
a. %byektif : $# luktuasi suhu tubuh atau
diatas diba)ah
rentang
tubuh.
3D.Pasien
akan
menunjukkan
3G. 6erapi
termoregulasi
dema
yang dibuktikan
m
dengan :
berhubungan disfungsi otot 3I.
cedera dengan
3J.
kejang,
&3.
untuk
oral
sedikitnya
literAhari e. &erikan &&.
akan
dingin
)aslap
cairan
3. 3H.
dan suhu c. ?unakan
mengompres d. 3njurkan asupan
normal a. Suhu tubuh normal # 8ulit terapa b. 6idak ada dehidrasi hangat +# 'enggigil # 8ulit merah
36.
3<. a. Pantau dehidrasi b. Pantau )arna kulit
factor
disorientasi,
cedera
gangguan
menurun
men
mempengaruhi
penglihatan,
dibuktikan
lingk
kebutuhan
pendengaran
dengan :
unga
keamanan. b. =denti7kasi
a. 8eamanan personal
'anaje
antipiretik a. =denti7kasi
obat
n
yang
factor
2# =ndigesti
kudapan
3%.
bergi9i,
tinggi protein, tinggi kalori
yang
siap
dikonsumsi. 3S.
8etidakefektifan
termoregulasi berhubungan
dengan
peningkatan
suhu
a. %byektif : $# luktuasi suhu tubuh atau
diatas diba)ah
3D.Pasien
akan
menunjukkan
3G. 6erapi
termoregulasi
dema
yang dibuktikan
m
rentang
tubuh.
dengan : normal a. Suhu tubuh normal # 8ulit terapa b. 6idak ada dehidrasi hangat +# 'enggigil # 8ulit merah
36.
berhubungan
cedera dengan
disfungsi otot 3I.
3J.
kejang,
&3.
)aslap
dingin
untuk
cairan
oral
sedikitnya
literAhari e. &erikan &&.
akan
dan suhu c. ?unakan
mengompres d. 3njurkan asupan
3. 3H.
3<. a. Pantau dehidrasi b. Pantau )arna kulit
'anaje
obat
antipiretik a. =denti7kasi
factor
disorientasi,
cedera
yang
gangguan
menurun
men
mempengaruhi
penglihatan,
dibuktikan
lingk
kebutuhan
pendengaran
dengan :
unga
keamanan. b. =denti7kasi
factor
yang
a. 8eamanan personal
n
b. Pengendalian risiko
(kea
lingkungan
mana
memungkinkan
n#
risiko terjatuh c. &erikan edukasi yang
berhubungan
dengan strategi dan tindakan
untuk
mencegah cedera d. &antu ambulasi pasien e. %rientasikan kembali terhadap
pasien realitas
dan lingkungan saat &C.
?angguan
persepsi penglihatan berhubungan
sensori
sensori b. %byektif : dengan $# Perubahan
perubahan resepsi &*.
a. Subyektif : &E.*istorsi
pola perilaku # ?elisah +# Perubahan ketajaman
&.Pasien
&?.
menunjukkan
Peningk
status neurologis
atan :
fungsi motorikAsensorik yang dibuktikan oleh tidak ada
komu nikasi
ini bila dibutuhkan. a. Pantau dan dokumentasikan perubahan
status
neurologis pasien b. 8aji lingkungan terhadap kemungkinan bahaya
terhadap
b. Pengendalian risiko
(kea
lingkungan
mana
memungkinkan
n#
yang
risiko terjatuh c. &erikan edukasi yang
berhubungan
dengan strategi dan tindakan
untuk
mencegah cedera d. &antu ambulasi pasien e. %rientasikan kembali
pasien
terhadap
realitas
dan lingkungan saat &C.
?angguan
persepsi penglihatan berhubungan
sensori
a. Subyektif : &E.*istorsi
sensori b. %byektif : dengan $# Perubahan
perubahan resepsi &*.
pola perilaku # ?elisah +# Perubahan ketajaman
&.Pasien
&?.
menunjukkan
Peningk
status
atan
neurologis
:
fungsi
komu nikasi
dokumentasikan perubahan
status
neurologis pasien b. 8aji lingkungan terhadap
motorikAsensorik
kemungkinan
yang dibuktikan
bahaya
oleh tidak ada
sensori # *isorientasi 2# ;ambatan
ini bila dibutuhkan. a. Pantau dan
gangguan
terhadap
keamanan. c. 6ingkatkan
penglihatan
penglihatan
komunikasi
pasien
yang masih tersisa d. angan memindahkan barangbarang pasien
di
dalam
kamar pasien tanpa memberitahu pasien. e. Pastikan
&;.
8elebihan
a. Subyektif : $# 3nsietas volume cairan # *ispnea berhubungan dengan +# gelisah b. %byektif : gangguan mekanisme $# Edema pengaturan # Peningkatan tekanan vena sentral +# Perubahan
&=. P asien
akan
menunjukkan
jeme n
cairan
caira
terganggu dibuktikan dengan indicator
terhadap
dan
penggunaan
alat
bantu sensori. &.'ana a. 6imbang berat
keseimbangan tidak
akses
n
badan dan
setiap
hari
pantau
kecenderungan b. Pertahankan asupan asupan
dan
haluaran akurat c. 3jarkan pasien
sensori # *isorientasi 2# ;ambatan
gangguan
keamanan. c. 6ingkatkan
penglihatan
penglihatan
komunikasi
pasien
yang masih tersisa d. angan memindahkan barangbarang pasien
di
dalam
kamar pasien tanpa memberitahu pasien. e. Pastikan
&;.
8elebihan
a. Subyektif : $# 3nsietas volume cairan # *ispnea berhubungan dengan +# gelisah b. %byektif : gangguan mekanisme $# Edema pengaturan # Peningkatan
&=. P asien
menunjukkan
berat
badan
dalam peiode singkat
cairan
caira n
dan
penggunaan
alat
badan dan
hari
pantau
kecenderungan b. Pertahankan asupan dan
haluaran akurat c. 3jarkan pasien
dengan indicator
a. 8eseimbangan asupan
tentang dan
haluaran dalam jam b. &erat badan stabil c. &erat jenis urin dalam batas normal
(udith '. Gilkinson dan 4ancy <. 3hern : !$# &0.
penyebab
dan cara mengatasi edema d. 6inggikan ekstremitas
untuk
meningkatkan aliran darah balik e. &erikan diuretic jika perlu
&8.
setiap
asupan
dibuktikan
sentral +# Perubahan
jeme n
tidak
terhadap
bantu sensori. &.'ana a. 6imbang berat
keseimbangan
terganggu
tekanan vena
elektrolit # 8enaikan
akan
akses
elektrolit # 8enaikan berat
a. 8eseimbangan asupan
badan
dalam peiode singkat
tentang dan
penyebab
dan cara mengatasi
haluaran dalam
edema d. 6inggikan
jam b. &erat badan stabil c. &erat jenis urin
ekstremitas
untuk
meningkatkan aliran
dalam batas normal
darah balik e. &erikan diuretic jika perlu
&8.
(udith '. Gilkinson dan 4ancy <. 3hern : !$# &0.
BM.
DAFTAR PU-TAKA &4.
&%.
39ri,
&ram
3l.
!$+.
(http:AAnersbramala9ri.
L3skep
6umor
%takM,
(%nline#,
blogspot.comA!$+A!$Aaskeptumor
otak.html, diakses pada $! 'ei !$+# &P.
&atticaca, ransisca &. !!/. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan System Persyarafan. akarta : Salemba 'edika.
&K.
ebri.!$.M3suahan
8epera)atan
6umor
%takM,
(%nline#,
(http:AAnersfebri. )ordpress.comA!$A!A!$Aasuhankepera)atan askeptumorotak.html, diakses pada $! 'ei !$+# &<.
udha,
'ohamad.
!$$.
Sistem Persyarafan
dalam
Asuhan
Keperawatan. Iogyakarta : ?osyen Publising. &S.
4n.!$.M3suhan 8epera)atan 8lien dengan 6umor %takM,(%nline#, (http:AAsamoke!$.)ordpress.comA!$A$$A$Aasuhan kepera)atankliendengantumorotakA , diakses pada $! 'ei !$+#
&6.
4n.!$.M'akanan Sehat &abtu Pengobatan 6umor %takM, (%nline#, (http:AAembundaunhijau.blogspot.comA!$A!5Amakansehatbantu
BM.
DAFTAR PU-TAKA &4.
&%.
39ri,
&ram
3l.
!$+.
(http:AAnersbramala9ri.
L3skep
6umor
%takM,
(%nline#,
blogspot.comA!$+A!$Aaskeptumor
otak.html, diakses pada $! 'ei !$+# &P.
&atticaca, ransisca &. !!/. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan System Persyarafan. akarta : Salemba 'edika.
&K.
ebri.!$.M3suahan
8epera)atan
6umor
%takM,
(%nline#,
(http:AAnersfebri. )ordpress.comA!$A!A!$Aasuhankepera)atan askeptumorotak.html, diakses pada $! 'ei !$+# &<.
udha,
'ohamad.
!$$.
Sistem Persyarafan
dalam
Asuhan
Keperawatan. Iogyakarta : ?osyen Publising. &S.
4n.!$.M3suhan 8epera)atan 8lien dengan 6umor %takM,(%nline#, (http:AAsamoke!$.)ordpress.comA!$A$$A$Aasuhan kepera)atankliendengantumorotakA , diakses pada $! 'ei !$+#
&6.
4n.!$.M'akanan Sehat &abtu Pengobatan 6umor %takM, (%nline#, (http:AAembundaunhijau.blogspot.comA!$A!5Amakansehatbantu pengobatantumorotak.html , diakses pada $! 'ei !$+#
&.
4n.!$+.M8lasi7kasi 6umor %takM, (%nline#, (http:AAalisarjunipadang. blogspot.comA!$+A!+Aklasi7kasitumorotak.html, diakses pada $! 'ei !$+#
&D.
Pearce, Evelyn C. !!". 3natomi dan isiologi untuk Paramedis. akarta : ?ramedia Pustaka tama.
&G.
Sylvia 3. Price.$""2.Patosiologi, konsep klinik proses- proses penyakit ed. .akarta : E?C
&H.
6ucker, Susan 'arti dkk. !!5. Standart Keperawatan Pasien Perencanaan Kolaborasi & nter!ensi Keperawatan. akarta : E?C.
&I.
Gilkinson, udith '. !$. "uku Saku Diagnosis Keperawatan # diagnosis $A$DA, inter!ensi $%, criteria hasil $%. akarta : E?C. &J.