1. Pendahuluan
Pemeriksaan sitologi vagina atau sering disebut Pap disebut Pap Smear test merupakan salah satu metode diagnosis dini pada karsinoma servisis uteri dan karsinoma korpor korporis is uteri uteri yang yang dianju dianjurka rkan n dila dilaku kuka kan n ruti rutin n (0,5 (0,5 – 1 tahun tahun sekal sekali). i). Pada Pada pemeriksaan ini bahan diambil dari dinding vagina atau dari serviks (endo- dan ektoserviks) dengan spatel yre (dari kayu atau plastik). !el!el-se sell yang yang diam diambi bill pada pada Pap Smear kemudian kemudian diperiksa diperiksa diba"ah diba"ah mikroskop mikroskop untuk melihat melihat perubahan-p perubahan-peruba erubahan han yang terjadi pada sel. !itologi !itologi gineko ginekolog logii pap smear adalah adalah ilmu ilmu yang yang mempela mempelajari jari sel-sel yang yang lepas lepas atau deskuamasi dari alat kandungan "anita, meliputi sel-sel yang lepas dari vagina, serviks serviks,, endoser endoservik vik,, dan endome endometri trium. um. Pap Smear merupakan merupakan suatu skrining skrining untuk men#ari abnormalitas dari "anita yang tidak mempunyai keluhan sehingga dapat mendeteksi perubahan sel sebelum berkembang menjadi kanker atau kanker stadium stadium dini. $indaka $indakan n ini sangat mudah, #epat dan tidak atau relati% kurang rasa nyerinya. !elain menurunkan menurunkan angka kematian, pemeriksaan pemeriksaan Pap Smear se#ara rutin dapat mempermudah pengobatan, karena kanker serviks lebih a"al diketahui. &i seluruh seluruh dunia, dunia, diperki diperkirak rakan an sebany sebanyak ak 500.00 500.000 0 kasus kasus baru baru kanker kanker serviks serviks dan sebanyak '.000 orang meninggal akibat kanker serviks tiap tahunnya. *al ini menjadikan kanker serviks sebagai penyebab kematian tersering kedua akibat kanker pada "anita. +amun insiden kanker serviks telah mengalami penurunan lebih dari 50 dalam 0 tahun tahun terakhir, terakhir, hal ini disebabk disebabkan an oleh peningkatan peningkatan skrining kanker serviks dengan sitologi servikal. Pada kenyataannya, insiden kanker serviks di ! telah berkurang dari 1,/ kasus per 100.000 "anita pada tahun 15 menjadi ,5 kasus per 100.000 "anita pada tahun '00. 2eskipun se#ara global, insidensi dan prevalensi kanker serviks telah menurun drastis namun pada negara berkembang hal tersebut masih tinggi akibat kurangnya program skrining, dan diperkirakan /0 dari seluruh penderita kanker serviks meninggal pada negara berkembang.
1
2. Manfaat Screening
Pap Smear atau tes Pap adalah suatu prosedur untuk memeriksa kanker serviks pada "anita. Pap Smear meliputi pengumpulan sel-sel dari leher rahim dan kemudian diperiksa di ba"ah mikroskop untuk mendeteksi lesi kanker atau prakanker. $es Pap merupakan tes yang aman, murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. !krining utama dari kanker serviks selama 0 tahun terakhir adalah tes Papani#olaou. $es Papani#olaou, juga dikenal sebagai tes Pap atau Pap smear, dikembangkan pada 10-an oleh 3eorgios Papanikolaou. Pap smear mengambil nama dari Papanikolau, yang merupakan seorang dokter yang meneliti, mengumumkan serta mempopulerkan tentang teknik tersebut. 4erkas penelitian yang dilakukan dengan ahli patologi &r *erbert $raut mempunyai dampak yang luar biasa pada pengurangan jumlah kematian akibat kanker rahim di seluruh dunia. Pada a"alnya diharapkan untuk mendeteksi kanker leher rahim pada tahap a"al, tetapi seiring "aktu bahkan lesi pra-kanker juga dapat terdeteksi. $ujuan dan man%aat pap smear, yaitu 1. 6valuasi sitohormonal Penilaian hormonal pada seorang "anita dapat dievaluasi melalui pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaannya adalah sekret vagina yang berasal dari dinding lateral vagina satu per tiga bagian atas. '. 2endiagnosis peradangan Peradangan pada vagina dan serviks pada umumnya dapat didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear. 4aik peradangan akut maupun kronis. !ebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya. 7alaupun terkadang ada pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap smear.
2
. 8denti%ikasi organisme penyebab peradangan &alam vagina ditemukan beberapa ma#am organisme9kuman yang sebagian merupakan %lora normal vagina yang berman%aat bagi organ tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks sulit diidenti%ikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya. . 2endiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim dini atau lanjut (karsinoma9invasi%). Pap smear paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher rahim. Pap smear yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu terapi didiagnostik sitologi tidak dapat menggantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. *al itu berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus dikon%irmasi dengan pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi leher rahim, sebelum dilakukan tindakan selanjutnya. 5. 2emantau hasil terapi 2emantau hasil terapi hormonal, misalnya in%ertilitas atau gangguan endokrin. 2emantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker leher rahim yang telah diobati dengan radiasi, memantau adanya kekambuhan pada kasus kanker yang telah dioperasi, memantau hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi. 3. Indikasi Tes Pap Smear
3
$es Pap !mear diindikasikan untuk skrining lesi kanker dan lesi prakanker dari serviks. 7anita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi akti%itas seksualnya. +amun tidak menjadi kemungkinan juga "anita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri. bnormal sitologi serviks paling sering pada "anita muda dan hampir seluruh kelainan sitologi pada remaja terselesaikan tanpa pengobatan. 7anita di ba"ah usia '1 tahun terhitung hanya 0,1 yang mengidap kanker serviks dan tidak ada bukti yang kuat bah"a skrining kanker serviks pada kelompok usia tersebut dapat menurunkan insidensi, morbiditas atau mortalitas dari kanker serviks. 2enyadari %akta tersebut dan kemungkinan skrining kanker serviks menyebabkan evaluasi tidak perlu dan berpotensi berbahaya pada "anita berisiko sangat rendah untuk keganasan, :;3 merevisi pedoman skrining kanker serviks, yaitu dimulai saat usia '1 tahun, tanpa mempertimbangkan ri"ayat seksual sebelumnya.
Tabel.1 Summary of 2012 Screening uidelines from the !merican "ancer Society# !merican Society for "olposcopy and "er$ical Pathology# and !merican Society for "linical Pathology
Parameter
!"S %ekomendasi
sia memulai 2ulai skrining sitologi pada usia '1 skrining mempertimbangkan ri"ayat seksual sebelumnya.
tahun,
tanpa
!krining antara !krining dengan sitologi saja setiap tahun. < Pemeriksaan *P= usia '1–' tidak harus dilakukan pada kelompok umur ini.
!krining antara !krining dengan kombinasi sitologi dan pemeriksaan *P= setiap 5 usia 0-5 tahun (dianjurkan) atau sitologi saja setiap tahun. < !krining *P=
4
saja se#ara umum tidak direkomendasikan..
sia berhenti sia 5 tahun, jika "anita memiliki skrining a"al negati% dan tidak skrining dinyatakan risiko tinggi kanker serviks.
!krining setelah tidak diindikasikan untuk "anita tanpa leher rahim dan tanpa histerektomi ri"ayat lesi prakanker grade tinggi (misalnya, :8+' atau :8+) dalam '0 tahun terakhir atau kanker serviks.
7anita yang !krining dengan rekomendasi yang sama dengan "anita tanpa vaksin *P= vaksin *P=.
Pedoman ini tidak ditujukan pada populasi spesial ( seperti, "anita dengan ri"ayat kanker serviks, "anita yang rahimnya terpapar dietilstilbestrol, "anita yang immuno#ompromised) yang mungkin membutuhkan skrining lebih intensi% atau alternati% lain.
. $anya >a"ab &. Penutup
Pap !mear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di ba"ah mikroskop. Pap !mear merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Pemeriksaan pap mendiagnosis
smear bertujuan sebagai evaluasi
peradangan,
identi%ikasi
organisme
penyebab
sitohormonal, peradangan,
mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim dini atau lanjut (karsinoma9invasi%) dan memantau hasil terapi.
5
7anita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi aktivitas seksualnya. +amun tidak menjadi kemungkinan juga "anita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri. da beberapa %aktor yang mempengaruhi pap smear, antara lain umur, sosial ekonomi, paritas, dan usia "anita saat nikah. $indakan pap smear sangat mudah, #epat dan tidak atau relati% kurang rasa nyerinya. &engan dilakukannya pap smear dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks karena tes pap smear dapat se#ara akurat mendeteksi 0 dari kanker serviks, bahkan sebelum gejalanya mun#ul.
'!(T!% P)ST!*!
1. Pra"irohardjo, !. '00. 8lmu ?ebidanan. In: Pemeriksaan Ginekologik. >akarta P$ 4ina Pustaka !ar"ono Pra"irohardjo,1-15. '. Pri#e @ 7ilson. '00. Pato%isiologi. ?onsep ?linis Proses-Proses Penyakit. =olume '. 6disi. >akarta 63:. . Aies B, 2elbert &, ?rap#ho 2, !tin#h#omb &3, *o"lander +, *orner 2>, et al. '00. SEER cancer statistics review. 4ethesda (2&) +ational :an#er 8nstitute. . .!. :an#er !tatisti#s 7orking 3roup. '010. United States Cancer Statistics: 1999!""# Incidence and $ortalit% &e''ased Report . tlanta (3)
6
&epartment o% *ealth and *uman !ervi#es, :enters %or &isease :ontrol and Prevention, and +ational :an#er 8nstitute. 5. Cervical cancer( )uman papillomavirus *+P,-( and +P, vaccines: e% points /or polic%makers and )ealt) pro/essionals. 1 &e#ember '00/. 7orld *ealth ;rganiCation. . &iananda, A. '00. Panduan 0engkap $engenai anker . Dogyakarta 2irCa 2edia Pustaka. . 2ayo :lini#. '011. (http99""".mayo#lini#.#om9health9pap-smear92D0000 diakses 1/ >uli '01'). /. ?arjane +7, :helmo" &. Pap !mear. 2eds#ape 2edi#al +e"sE '01'. (http99emedi#ine.meds#ape.#om9arti#le91-overvie"Fsho"all diakses 1/ >uli '01'). . Bestadi, >ulisar. '00. Sitologi Pap Smear : lat Pencega)an 2 3eteksi 3ini anker 0e)er Ra)im. >akarta 63:. 10. Cervical C%tolog% Screening . &e#ember '00. :;3 Pra#ti#e 4ulletin. 11. Gitria, . '00. Panduan 0engkap ese)atan &anita. Dogyakarta 3ala 8lmu !emesta. 1'. !oepardiman. '00'. Cermin 3unia edokteran: Pemeriksaan Pap Smear . 1. 2anuaba, 8da yu :handranita. $ema)ami ese)atan Reproduksi
Perempuan.>akartaE 63:. '00. *al. 1-'. 1. Aasjidi, 8mam. '00/. $anual Prakanker Serviks. >akarta !agung !eto. 15. Aomauli, !. dan =indari, . '011. ese)atan Reproduksi. Dogyakarta +uha 2edik. 1. ;#tavia, :hintami. '00. Gam'aran Pengeta)uan I'u $engenai Pemeriksaan
Pap Smear di elura)an Petisa) 4enga), !kripsi. 2edan !. 1. 2arHuardt, +., '00'. :ervi#al +eoplasma and :ar#inoma. In: 2arHuardt, +., ed.5'stetrics and G%necolog%, th ed. Philadelphia Bippin#ott 7illiams @ 7ilkins,5-55.
7