LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN SANITARY LANDFILL DI ACEH BESAR
OLEH:
VIVI AMANDA 1609200280006
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 201
I!PENDAHULUAN
A! L"#"$ B%&"'"()
Pemilihan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan langkah awal yangharus dilakukan apabila pemerintah pusat atau daerah akan membuat TPA. Pada wilayah pemerintahan yang mempunyai lahan luas dan terletak di lokasi yang mempunyai banyak pilihan, pemilihan lokasi dapat mengikuti kaidahkaidah siteselection TPA. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan beberapa metode
pemilihan
lokasi
mulai
dari scoring ,
Geographic
Information
System(GIS), dan multicriteria analysis. esemua metode di atas tu!uannya adalah diperolehnya lokasi TPA yang sesuai dan agar dalam pembangunan dan operasional TPA nantinya tidak men"emari lingkungan dan yang lebih penting lagi agar dampak yang ditimbulkan ke masyarakat sekitar TPA seminimal mungkin. #amun sering kali lokasi yang tersedia oleh pemerintah baik daerah maupun pusat sudah given artinya kita tidak bisa lagi memilih alternati$ lain yang lebih baik karena berbagai ma"am alasan. %iasanya karena keterbatasan lahan, namun pada daerah a"eh besar lahan yang digunakan "ukup luas. &leh karena itu pemilihan lokasi sa!a sebenarnya tidaklah "ukup tanpa diikuti dengan ino'asi-ino'asi agar dapat mengatasi kegunaan lahan tersebut agar dihasilkan TPA yang ramah lingkungan. eskipun ino'asi itu sendiri tidak diperkenankan apabila melawan hukum alam yang seringkali tidak ada kompromi atas desain yang dibikin manusia. alam kegiatan ini telah dilakukan studi kelayakan untuk menentukan lokasi TPA Sanitary Landfill abupaten ota yang memenuhi kaidah-kaidah lokasi TPA. TPA Gampong *awa dan TPA %lang %intang merupakan TPA yang menggunakan Sistem Sanitary +and$ill. TPA Gampong *awa memiliki luas areal a dan memiliki $asilitas pengolahan limbah "air unit, me"hani"al workshop, Tsunami /ood re"y"ling workshop, Plastik 0e"y"ling, danmesin pembuat kompos skala besar (1 ton2!am). etode sanitari di Sanitary +and$ill pada TPA tersebut diterapkan se!ak 334. Perkembangan kota %anda A"eh yang semakin pesat mendorong Pemerintah kota %anda A"eh dan abupaten A"eh %esar bersepakat untuk membangun TPA skala regional. TPA Gampong *awa nantinya akan dibangun trans$erstation sebagai tempat untuk mensortir barang-barang yang
masih bisa dipakai. Selebihnya, barang yang tidak bisa dipakai lagi akan dibawa ke %lang %intang. TPA %lang %intang beroperasi se!ak 35
B! T*+*"(("
engan adanya kun!ungan lapang, maka dapat membedakan antara teori dan hasil sur'ei langsung ke lokasi TPA.
II!PEMBAHASAN TPA %lang %intang mengubah sistem operasional dari open dumping men!adi Sanitary +and$ill. Skema sanitary land$ill erupakan lahan urug yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah diletakkan pada lokasi "ekung, kemudian sampah dihamparkan hingga lalu dipadatkan untuk kemudian dilapisi dengan tanah penutup harian setiap hari akhir operasi dan dipadatkan kembali setebal 36 -76 dari ketebalan lapisan sampah untuk men"egah berkembangnya 'ektor penyakit, penyebaran debu dan sampah ringan yang dapat men"emari lingkungan sekitarnya. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Terpadu Sanitary +and$ill %lang %intang merupakan TPA terluas, ter"anggih dan termoderen se-Indonesia. TPA tersebut berada di esa %lang %intang A"eh %esar. TPA tersebut dikelola oleh 8ipta arya dan inas kebersihan Pro'insi A"eh. ana In'estasi Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)%lang %intang bersumber dari Pemerintah A"eh (onpensasi) untuk lahannya, status lahan merupakan milik #egara, sedangkan untuk kontruksi instalasi didanai oleh 9nited #ations e'elopment Programme (9#P), GT:, 9ni"e$ dan %00. Proses pembangunan TPA dimulai pada tahun 33; sampai dengan 3. +amanya peoses pembangunan disebabkan adanya berbagai hambatan seperti status lahan, kon$lik sosial (kompensasi kepada masyarakat), peren"anaan2penyesuaian <. Adapun dana operasinal merupakan dana sharing yang berasal dari Pemerintah A"eh sebesar 73 6, ota %anda A"eh 53 6 dan abupaten A"eh %esar 3 6 dari Total ebutuhan biaya operasional (asar= &9 yang dibuat oleh para pihak terkait). Perkiraan dana operasional pada tahap awal men"apai 0p. > iliar per tahun.TPA tersebut dilengkapi teknologi "anggih untuk mengelola sampah kawasan %anda A"eh dan A"eh %esar Tempat pemprosesan akhir terpadu (TPA) dimulai Tahun 33; sampai dengan 3 lamanya proses disebabkan adanya berbagai hambatan seperti ? Status
lahan,
kom$lik
sosial
(kompensasi
kepada
masyarakat),
Peren"anaan2penyesuaian <. +ahan TPA merupakan lahan dari pemerintah a"eh atau dapat dikatakan status milik negara.+uas total lahan area land$ill yang disediakan oleh pemerintah 33 ha, namun luas lahan yang terpakai untuk
instalasi $isik >7 ha dan di sekitaran lahan dikelilingin oleh grindel (pohon-pohon yang ditanam) untuk menyerap 8& agar tidak menyebar ke area luar lahan landfill. "! P%-.&./"( &'".
Tempat pemprosesan akhir (TPA) terpadu sanitary land$ill regional a"eh berlokasi di blang bintang kabupaten a"eh besar. TPA ini dikelola oleh inas "ipta karya bagian unit pelaksanaan teknis daerah atau lebih sering disebut dengan 9PT. Akses !alan menu!u ke $asilitas landfill s udah "ukup bagus untuk meminimalkan potensi erosi dan perubahan sistem drainase, karena seperti yang kita ketahui kawasan !alan yang digunakan adalah kawasan yang pemukimannya tidak padat disebagian per!alanannya dan sebagiannya lagi tidak ada pemukiman warga. Sehingga dapat kita ketahui bahwasanya untuk akses ke Landfill sudah "ukup bagus untuk TPA terpadu sanitary land$ill regional a"eh (blang bintang, a"eh besar). Pengembangan dan operasional landfill dapat menimbulkan lalu lintas kendaraan
yang
"ukup
sigin$ikan.
%erikut
beberapa
halyang
perlu
dipertimbangkan ketika memilih dan menetapkan akses !alan ke landfill adalah sebagai berikut?
Tipe dan !umlah kendaraan yang menu!u ke landfill.
*enis lalu lintas menggunakan !alan yang terhubung dengan !alan akses ke landfill.
Standar dan kapasitas !aringan !alan, terutama untuk menampung lalu lintas yang menu!u ke landfill.
Apakah akses !alan dapat menghindari area perumahan penduduk.
eselamatan lalu lintas dengan pertimbangan pada pintu masuk, !angan sampai kendaraan mengantri di !alan utama yang menu!u pintu masuk.
onstruksi akses !alan pada area landfill harus didesain dan dibangun agar dapat men"egah lumpur dan sisa buangan sampah terbawa oleh roda kendaraan.
arus dipastikan bahwa !alan umum harus di!aga dari "e"eran sampah. Pertimbangan
akses
!alan
harus
dikonsultasikan
dengan
inas
Perhubungan daninstansi terkait lainnya. ! J*-&"/ "-3"/
*umlah sampah yang diterima setiap harinya adalah @3 ton yang di ambil dari area sebagian daerah A"eh %esar yaitu indrapuri hingga %anda A"eh, sedangkan daerah !antho hingga saree lebih memilih pembuangan sampah ke !urang. engan iuran tertentu yang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu antara 0p 17.333 0p 7.333 per tonnya. Sedikitnya iuran yang didapatkan oleh pemilik truk yang membawa sampah mengakibatkan pemilik truk harus men"ari peker!aan tambahan terlebih dahulu di pagi hari. Akibat dari rendahnya iuran sampah banyak yang tidak terakut sampahnya di berbagai lokasi, sehingga dapat kita lihat masih banyak sampah yang berserakat di sepan!ang !alan terutama daerah A"eh %esar. 4! A.$ L.(5.
+indi adalah "airan yang merembes ke bawah dari tumpukan sampah yang terbentuk karena pelarutan dan pembilasan materi materi terlarut dan proses pembusukan oleh akti'itas mikroba setelah adanya air eksternal, termasuk air hu!an, yang masuk ke dalam tumpukan sampah itu .Air lindi ini sendiri dapat digunakan untuk segala hal apabila sudah dilakukan beberapa proses pengen"eran hingga air sudah bersih dan !ernih namun tetap tidak dapat digunakan untuk minuman. Adapun proses tahap untuk air lindi adalah sebagai berikut ? . %a'erpoun ( penampungan awal )Adapun tu!uannya adalah untuk mengen"erkan
Stabilisasi adalah untuk mengurangin Bat-Bar pen"emaran dari penampungan lindi.
olam an aerob adalah kolam yang ber$ungsi untuk berlangsung tampak oksigen. Cungsinya untuk menghilangkan beban organik yang masih tinggi.
Gambar . olam penampungan awal . olam Dakultati$ adalah bagian bawah aerob dan atas !uga aerob atau di sebut !uga dengan "ampuran. Aerob adalah emerlukan oksigen, prosesnya ter!adi di dalam matriks mitokondria, respirasi ini bertu!uan untuk meme"ah senyawa organik ke an-organik, menghasilkan energi dalam !umlah yang besar yakni 51 ATP. Adapun $ungsi dari kolam ini untuk mengurangi beban organiknya.
Gambar . olam Dakultati$
5. olam selan!urnya yang ada alat miEer (alat pengaduk oksigen atas agar rata).
aturasi adalah kondisi aerob yang perlu oksigen dengan menggunakan alat haerator ( alat untuk menyuplai oksigen untuk seluruh kolam). Adapun $ungsinya untuk mengurangi mikroba patogen dan nutrisi.
Gambar . olam aturasi olam ber$ungsi
untuk mengedapkan patrikel partikel yang masih ada
(pisah "air atas dan bawah partikel). Air yang !ernih masuk ke reetbeds, sedangkan lumpur masuk ke tikener. Tikener memisahkan lumpur dan air, sehingga lumpur men!adi kental. 0eetbeds hanya sebagai pemoles (proses lan!utan untuk menghilangkan bahan-bahan organik, kandungan logam.
III! KESIMPULAN
. TPA %lang %intang mengubah sistem operasional dari open dumping men!adi Sanitary +and$ill. Skema sanitary land$ill erupakan lahan urug yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. . ekurangan bulldoBer menyebabkan penumpukan sampah ter!adi sehingga menyebabkan bau menyengat. 5. Tahap-tahap pengolahan lindi dari kolam penampungan awal, kemudian dialirkan ke kolam $akultati$, dilan!utkan ke kolam maturasi, dan diakhiri di kolam "ali$ier. >. Air lindi yang dihasilkan sudah bisa diman$aatkan sebagai media untuk menyiram tanaman sekitar TPA, untuk men"u"i armada tru"k sampah, dan bahkan bisa diman$aatkan untuk air mandi dan air untuk mengisi bak kamar mandi.
DAFTAR PUSTAKA
amanhuri,