A. TUJUAN TUJUAN
Setelah Setelah melaksanakan melaksanakan kegiatan kegiatan praktikum praktikum keanekaragama keanekaragaman n hayati, hayati, mahasiswa mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat gen. 2. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat jenis. 3. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. 4. Merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman makhluk makhluk hidup.
B. LANDASAN LANDASAN TEORI
Di dunia ini tidak ada individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yng menyebabkan individu satu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini menunjukkan adanya biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup. Sedangkan perbedaan ciri antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain menunjukkan adanya keberagaman makhluk hidup. Perbedaan sifat dalam satu jenis disebut variasi. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tingi. Misalnya dari makhluk bersel satu hingga makhluk bersel banyak; dari tingkat organisme kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Secara garis besar, keanekaragaman hayati ha yati terbagi menjadi tiga tingkat,yaitu: 1.
Keanekaragaman Gen
Keanekaragama Keanekaragaman n gen meyebabkan meyebabkan variasi variasi antar individu sejenis, sejenis, misalnya misalnya keanekaragaman pada bunga mawar dengan bermacam-macam warna. Hal tersebut disebabkan oleh variasi gen. Gen merupakan materi yang terdapat didalam didalam kromosom kromosom makhluk makhluk hidup yang mengendalika mengendalikan n ciri organisme. organisme. Perbedaan variasi gen pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotip) dan sifat yang tampak (fenotip) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunannya berbeda dari susunan gen
induknya. Selain itu, variasi makhluk dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungannya. 2.
Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antar spesies) mudah diamati karena perbedaannya menyolok. Misalnya keanekaragaman pada jenis kacangkacangan, seperti kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau, kacang merah dll. Keanekaragaman tingkat jenis menunjukkan adanya variasi bentuk, penampakan dan frekuensi gen. 3.
Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem makhlk hidup meliputi keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer. Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lngkungannya yang berupa faktor biotik dan dan faktor abiotik. Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain sedangkan yang termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanahdan kelembapan (disebut juga faktor fisik; salinitas tingkat keasamaan dan kandungan mineral (disebut juga faktor kimia). Komponen biotik sangat beranekaragam dan komponen abiotik berbeda kualitas dan kuantitasnya, Perbedan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda-beda pula. Faktor utama yang menyebakan terjadinya keanekaragaman ekosistem adalah perbedaan letak geografis. Karena perbedaan letak geografis tersebut yang menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim
menyebabkan terjadinya
perbedaan temperature, curah hujan, intesitas cahaya matahari dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah sehingga terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem. Contoh beberapa ekosistem di Indondesia antara lain ekosistem Mangrove, ekosistem lumut, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan berdaun jarum, ekosistem gurun dll.
Keunikan keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain: 1. Memiliki Keanekaragaman Hayati Tingkat Tingkat Tinggi
Indonesia memiliki sekitar 28.000 spesies tumbuhan, 35000 spesies hewan, dan 10000spesies mikroba. Dibandingkan dengan jenis makhluk hidup yang ada di dunia, diperkirakan Indonesia memilki 10% jenis tumbuhanberbunga, 12% jenis hewan menyusui, 16% jenis reptilian dan amfibi, 17% jenis burung dan 25% jenis ikan. 2. Memiliki Flora Malesiana
Wilayah Malesiana terletak didaerah sekitar khatulistiwa yang beriklim tropis. Curah hujan relative tinggi. Terdapat banyak hutan hujan tropis. Didominasi oleh
pohon
Dipterocarpaceae
(meranti-merantian).
Selain
itu
banyak
tumbuhan liana seperti anggrek (Orchidaceae) dan rotan. Tumbuhan khas malesiana yang terkenal adalah Rafflesia arnoldi, penyebaranya di Sumatra, Jawa, Malasya, Kalimantan. Selain itu juga ditemukan pohon buah khas di Papua yang disebut matoa (Pometia pinnata) 3. Memiliki Fauna Daerah Oriental dan Australia
Alfred Russel Wallace mengelompokkan bumi menjadi 6 daerah biogeografi, yaitu Australia, Oriental, Ethiopia, Neutropik, Palearktik, dan Nearktik. Berdasarkan garis Wallace, Indonesia terbagi menjadi daerah Oriental, dan daerah Australia. Indonesia bagian barat memiliki hewan yang relative sama dengan hewan oriental. Beberapa hewan brsifat endemic antara lain badak bercula satu, jalak bali, Wilayah Indonesia bagian Timur memiliki hewan yang relative sama dengan hewan Australia. Beberapa jenis hewan endemic contohnya komodo di pulau komodo NTT serta babi rusa dan anoa di Sulawesi. Sulawesi memliki sebagian hewan mirip oriental dan sebagian mirip Australia sehingga Webber membuat garis Webber yang memisahkan Sulawesi menjadi daerah peralihan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat a. Pisau/ silet b. Penggaris c. Lup 2. Bahan a. Macam- macam bunga mawar ( Rosa sp ). b. Macam- macam bractea bougenvil ( Bougenvillea sp ). c. Macam- macam daun puring. d. Macam- macam biji kacang- kacangan ( Leguminoceae ), meliputi biji kacang hijau, biji kacang tanah, biji kacang merah dan biji kacang- kacang yang lain. e. Gambar atau foto 3 macam ekosistem.
D. CARA KERJA
1. Amatilah dan identifikasi macam- macam variasi bunga, daun dan biji berdasarkan sifat/ ciri- ciri yang dapat diamati, seperti bentuk bunga, variasi ukuran, variasi warna, aroma, tekstur permukaan specimen dengan menggunakan indra atau alat bantu yang sesuai. 2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/ sifat pada specimen tersebut. 3. Catatlah persamaan dan perbedaan ciri/ sifat ke dalam tabel pengamatan. 4. Amati keseragaman dan keberagaman ciri/ sifat yang ada pada berbagai specimen. 5. Perhatikan dan identifikasi gambar atau foto ekosistem yang sudah disiapkan. Tulislah aspek- aspek penting dari pengamatan tersebut ke dalam tabel.
E. DATA DAN HASIL PENGAMATAN
No 1.
Bunga Mawar Mawar 1
Bentuk
Ukuran
Membulat bertumpuk
kecil
Variasi Warna
Aroma
Tekstur Bunga
Merah muda
Agak harmu
Berserat,agak kasar
Variasi 2. Bractea Mawar 2 membulat sedang Merah Sifat tua Harumnya Seratnya halus, No Bougenvil Bentuk Ukuran Warna Aroma menyengat TeksturrapatYang Lain Bunga permukaan 1. Bougenvil 1 Ujungnya Besar orange Tidak Halus lembut, Daun lebar, berbulu P = ± 4 cmbesar hijau polos 3. Mawar 3 lancip,membulat PutihberaromaTidak Kelopaknya membulat L = ± 3 cm kekuningan begitu kaku, kasar, harum berserat
2.
Bougenvil 2 Membulat
Kecil P = ± 3 cm L = ± 2,5 cm
Merah muda
Tidak beraroma
Halus
Daun sedang, ada bercak kuning
3.
Bougenvil 3 Pentagonal
Kecil P = ± 3,5 cm L = ± 2,5 cm
Ungu
Tidak beraroma
Halus
Daun kecil, tepinya ada warna putih
No Daun Puring 1 Daun puring 1
Bentuk Menyirip
2
Daun puring 2
Menjari
3
Daun Puring 3
menyirip
Variasi Sifat Ukuran Warna P = ± 28 cm merah L = ± 7 cm bercorak Sedang kuning P = ± 23cm hijau L = ±6 cm
Memanjang P = ± 23 cm L = ± 6 cm
kuning
Tekstur dilapisi kutikula
Yang lain Mengandung xantofil
Kaku, halus, Terdapat berlapis klorofil hijau kutikula untuk fotosintesis Kaku, halus Mengandung karoten
No 1.
Biji KacangKacangan Biji kacang hijau
Bentuk oval
Variasi Sifat Ukuran Warna Kecil Hijau ± 0,5 cm kusam
Tekstur Halus
Yang lain M asih terdapat kotiledon
2.
Biji kacang tanah
oval
Sedang ± 0,7 – 1,5 cm
Merah muda, kusam
Kasar, bermin yak
Masih terdapat kotiledon
3.
Biji kacang kedelai
membulat
Besar
Kuning kecokla tan
Agak halus, lunak
Masih terdapat kotiledon
Tabel Persamaan dan Perbedaan Ciri/Sifat Macam-macam Bunga
Keterangan
1. Mawar (Rose sp) Persamaan ciri di antara macam-
Ciri-ciri bunga mawar yang sama adalah
macam bunga mawar.
tekstur bunga yang halus dan bentuk yang membulat.
Perbedaan ciri di antara macam-
Ciri-ciri bunga mawar yang beda adalah
macam bunga mawar
warna, ukuran, dan aroma.
2. Bractea bougenvil
Persamaan ciri di antara macam-
Ciri-ciri bougenvil yang sama adalah
macam bougenvil
aromanya tidak beraroma dan tekstur bunganya yang lembut.
Perbedaan ciri di antara macam-
Ciri-ciri bougenvil yang beda adalah bentuk,
macam bougenvil
ukuran, warna.
3. Daun Puring
Persamaan cirri di antara macam-
Ada, yaitu pada tekstur daun
macam daun puring Perbedaan ciri di antara macam-
Ciri yang beda adalah bentuk, ukuran, warna,
macam daun puring
tekstur, dan pertulangan.
4. Kacang-kacangan
Persamaan ciri di antara biji kacang-
Sama-sama berbiji ganda yang menyatu
kacangan
No 1.
Perbedaan ciri di antara biji kacang-
Ciri yang beda adalah bentuk, ukuran, warna,
kacangan
dan tekstur kacang.
Ekosistem 1(sungai)
Ekosistem 2 (laut)
Ekosistem 3 (sawah)
Ikan, ular, ganggang
Ikan, rumput laut,
Padi, hama, burung,
Aspek Komponen biotik
2.
3.
4.
yang ada di
hijau, enceng gondok, terumbu karang,
tikus, ular, rumput,
dalamnya.
katak, kecebong.
ubur – ubur, gurita,
belalang
Komponen abiotik
Air, tanah, batu,
plankton Batu, air, terumbu
Tanah, batu, air,
yang ada di
pasir, udara
karang, udara,
udara, sinar matahari,
dalamnya. Interaksi komponen
Ikan di sungai hidup
Seluruh komponen
Padi mengambil
biotik dan abiotik
di air dengan
makhluk hidup
unsur hara dari dalam
menghirup O2 yang
yang ada di laut
tanah untuk tumbuh.
terkandung di dalam
bernapas dengan
Padi mengambil CO2
air
menghirup O2 yang
dari udara untuk
terkandung dalam
proses fotosintesis
Air mengalir,
air laut Terdapat plankton
Padi merupakan
Ikannya ikan tawar
sebagai produsen
komponen terbesar
utama dalam laut
dalam ekosistem
Ciri khas ekosistem
tersebut
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Percobaan yang dilakukan kali ini adalah pengamatan tentang keanekaragaman hayati. Seperti yang telah kita ketahui bahwa keanekaragaman hayati
dibedakan
menurut
tingkatannya
menjadi
tiga
tingkat,
yaitu
keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis (spesies),dan tingkat ekosistem. Masing-masing tingkat keanekaragaman memiliki karakteristik ciri atau sifat yang sama antara individu satu dengan yang lain,disebut dengan keseragaman.
Sedangkan karakter ciri atau sifat yang berbeda disebut dengan keberagaman. Ciri-ciri yang menyebabkan keanekaragaman antara lain warna, bentuk, ukuran, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Keanekaragaman genetik adalah suatu tingkatan biodiversitas yang
merujuk pada jumlah total karakteristik genetik dalam genetika keseluruhan spesies. Untuk membuktikan adanya keanekaragaman tingkat gen, dilakukan pengamatan terhadap beberapa macam bunga dan daun.Macam-macam bunga yang digunakan adalah Bunga Mawar (Rose sp) dan Bougenvil
(Bractea
bougenvil ). Sedangkan jenis daun yang digunakan adalah daun puring. Pada bunga mawar, keanekaragamannya terlihat pada variasi warna, bentuk, ukuran, aroma, dan tekstur bunga. Kami mengamati mawar merah muda, merah tua, dan putih. Berdasarkan data pengamatan, diperoleh variasi ciri antara lain: Bunga Mawar merah muda : berbentuk lingkaran, berukuran kecil,
•
aromanya agak harum, berserat agak kasar . Bunga Mawar merah tua : berbentuk membulat, berukuran sedang,
•
aromanya harum menyengat, seratnya halus, rapat, permukaannya lembut dan berbulu. Bunga Mawar putih: berbentuk membulat, berukuran besar, aromanya
•
tidak terlalu harum, kelopaknya kaku dan brserat kasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman gen pada bunga
mawar
lebih
banyak
menunjukkan
keberagaman
daripada
keseragamannya. Masing-masing bunga memiliki warna, ukuran dan aroma yang berbeda. Keseragamannya terlatak pada tekstur bunga yang halus. Pada bougenvil, keanekaragamannya terlihat pada variasi bentuk, warna, ukuran, aroma, penampilan daun, dan tekstur bunganya. Kami mengamati bougenvil orange, merah muda, dan ungu. Berdasarkan data pengamatan diperoleh variasi ciri,antara lain: •
Bougenvil orange: berbentuk membulat, berukuran ,agak besar, tidak berraoma teksturnya lembut.
•
Bougenvil merah muda : bentuknya membulat, berukuran kecil, tidak
beraroma bertekstur lembut. •
Bougenvil Ungu; berbentuk pentagonal, ukuran sedang, tidak beraroma, tekstur bunga halus, dan daun tepinya putih kecil. Dengan demikian dapat disimpulkan keanekaragaman tigkat gen pada
bougenvil lebih banyak ditemukan keberagaman daripada keseragamannnya. Keberagamannya terletak pada bentuk, ukuran, warna, serta bentuk daun. Sedangkan keseragamannya hanya terletak pada aroma daun yang tidak beraroma dan tekstur bunga. Pada daun puring, keanekaragamannya terlihat pada variasi bentuk, warna, ukuran,dan tekstur daun. Kami mengamati empat jenis daun puring yang berbeda. Berdasarkan data pengamatan, diperoleh variasi ciri antara lain: •
Puring 1; berbentuk menyirip, ukuran besar, warna merah bercorak hijau, tekstur kaku bergelombang.
•
Puring 2; berbentuk memjari, ukuran sedang, warna hijau, tekstur kaku halus.
•
Puring 3; berbentuk menyirip, ukuran sedang, warna kuning bercak hijau, tekstur kaku halus.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman gen pada daun puring lebih mendominasi
adanya keberagamannya. Hampir semua ciri-ciri
yang dimiliki berbeda satu sama lainnya. Perbedaan dan persanmaan ciri yang dimiliki disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua
induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman Jenis adalah keanekaragaman dari berbagai jenis
makhluk hidup yang termasuk ke dalam satu famili.Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antarspesies) mudah diamati karena perbedaannya menyolok .Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.Contoh
keanekaragaman
tingkat
jenis
pada
hewan
adalah
keanekaragaman antara kucing, harimau, dan singa, serta keanekaragaman pada tumbuhan kelapa hijau, kelapa sawit, dan aren. Pada percobaan keanekaragaman tingkat jenis,digunakan jenis kacangkacangan sebagai bahan pengamatan.Macam kacang-kacangan yang digunakan antara lain;Kacang hijau, Kacang merah, dan Kacang tanah.Keanekaragaman terletak pada ciri-cirinya,yaitu bentuk, ukuran, warna biji,dan teksturnya. Berdasarkan data pengamatan,diperoleh variasi ciri antara lain: •
Kacang Hijau; berbentuk oval, ukuran kecil, warna hijau, tekstur halus.
•
Kacang Tanah; berbentuk oval, ukuran sedang, warna merah muda kusam, tekstur kasar.
•
Kacang kedelai; berbentuk oval, ukuran kecil, warna kuning kecoklatan, tekstur halus dan lunak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman jenis pada
kacang-kacangan
cenderung
memperlihatkan
keberagaman
ciri
daripada
keseragaman yang dimiliki jenis kacang satu dengan lainnya. Keberagaman terlihat pada bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Keseragamannya adalah sama-sama berbiji ganda. Keberagaman yang ada pada keanekaragaman tingkat jenis lebih banyak ditemukan
dibandingkan dengan keberagaman pada
keanekaragaman tingkat gen. Keanekaragaman Ekosistem adalah keanekaragaman hubungan antara
komponen biotic dan abiotik. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.Lingkungan hidup meliputi
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman ekosistem adalah perbedaan letak geografis,gangguan makhluk hidup lain,serta kemampuan beradaptasi antara makhluk hidup dan komponen-komponen abiotiknya. Macammacam ekosistem antara lain; ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem laut, ekosistem gurun, ekosistem air tawar, ekosistem pegunungan, ekosistem sawah, dan lain-lain. Pada percobaan untuk membuktikan adanya keanekaragaman tingkat ekosistem, digunakan potret atau gambar berbagai jenis ekosistem yang ada di bumi. Jenis ekosistem yang kami gunakan adalah ekosistem hutan, ekosistem sawah, dan ekosistem laut. Masing-masing ekosistem memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Berdasarkan data pengamatan, diperoleh data sebagai berikut: •
Pada ekosistem sungai terdapat komponen biotik dan abiotik yang
menyusunnya. Komponen biotik yang ada adalah Ikan, ular, ganggang hijau, enceng gondok, katak, kecebong.komponen abiotiknya adalahAir, tanah, batu, pasir, udara
Antara komponen biotik dan abiotik saling
berhubungan timbal-balik. Tanpa adanya komponen abiotik, tidak akan ada kehidupan. •
Pada ekosistem laut terdapat komponen biotik dan abiotik yang menyusunnya. Komponen biotiknya adalah ikan, terumbu karang, tumbuhan laut, dan plankton. Sedangkan komponen abiotiknya adalah air, gas oksigen, cahaya matahari, pasir, batu, dan lainnya. Ikan tidak akan dapat hidup jika tidak ada komponen abiotiknya, khususnya air. Ekosistem laut memiliki beribu-ribu jenis ikan dan airnya yang asin membedakannya dengan ekosistem lainnya.
•
Pada ekosistem sawah terdapat komponen biotik dan abiotik yang menyusunnya. Komponen biotiknya adalah padi, katak, ular, dan hama sawah. Sedangkan komponen abiotiknya adalah tanah, air, mineral dalam tanah, cahaya matahari, udara dan lainnya. Kedua komponen tersebut saling melengkapi. Ekosistem sawah menghasilkan tanaman padi yang membedakannya dengan ekosistem lainnya. Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa keanekaragaman
ada tiga macam yaitu gen, jenis, dan ekosistem. Pada tingkat gen hanya meliputi makhluk hidup yang berasal dari satu gen. Pada tingkat spesies meliputi beberapa jenis
makhluk
hidup
yang
termasuk
dalam
satu
famili.
Sedangkan
keanekaragaman tingkat ekosistem lebih kompleks yang meliputi komponen biotik dan abiotik yang ada di bumi.
F. KESIMPULAN DAN SARAN •
Kesimpulan
1.
Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman makhlauk hidup.
2.
Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkatan:
-
Keanekaragaman gen
-
Keanekaragaman jenis
-
Keanekaragaman ekosistem 3. Semakin dekat hubungan kekerabatan, keseragaman semakin banyak. 4. Semakin tinggi tingkat takson, keberagaman semakin banyak 5. Keanekaragaman hayati makhluk hidup mempunyai beberapa manfaat dan nilai tertentu antara lain nilai ekonomi, nilai biologi, nilai ekologi, nilai sosial, nilai budaya.
Saran
•
1. Sebelum praktikum, praktikan hendaknya mampu memahami materi yang akan di praktekkan 2. Praktikan harus teliti dalam mengamati macam – macam keanekaragaman yang di praktekkan 3. Harus ada kerja sama yang baik antar praktikan dalam setiap kelompok
G.
DAFTAR PUSTAKA
LKM 1 & 2 Topik Keanekaragaman Hayati (BIODEVERSITY).2010.Semarang : UNNES. Tim Biologi Umum.2010.Bahan Ajar Biologi Umum.Semarang:UNNES
A.
PERTANYAAN
1. Adakah variasi sifat / ciri dari berbagai macam bunga mawar dan bractea bougenvil ? Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Jawab : Ada, karena bunga mawar dan bractea bougenvil merupakan contoh dari keanekaragaman hayati tingkat gen. sedangkan setiap keanekaragaman itu memiliki sifat / ciri yang berbeda – beda ( bervariasi ) 2. Perbedaan sifat / ciri, misalnya variasi pada bunga, variasi pada bentuk daun puring disebabkan oleh faktor internal. Menurutmu faktor apakah itu ? Berikan penjelasan ! Jawab : Faktor yang mempengaruhi adalag gen dan lingkungan. Walaupun gen bunga sama, tetapi lingkungan berbeda maka gen akan berubah karena adanya adaptasi dari lingkungan tersebut. 3. Apakah daun puring memiliki sifat / ciri yang sama persis ? adakah sifat / ciri yang berbeda diantara daun uring tersebut ? Jawab : Daun puring memiliki tekstur daun yang sama, yaitu licin. Sedangkan dari segi bentuk dun, ukuran, dan warna dari ketiganya menunjukan sifat / ciri yang berbeda. 4. Diantara ketiga jenis biji kacang – kacangan yang anda amati, menunjukan lebih banyak menunjukan persamaan ciri atau lebih banyan menunjukan perbedaan ciri ? Mengapa demikian ? Jawab : Lebih banyak perbedaan ciri karena ketiganya merupakan keanekaragaman hayati tingkat jenis, sehingga kekerabatannya lebih jauh yang mengakibatkan adanya banyak perbedaan. 5. Keanekaragaman pada kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, menunjukan keanekaragaman hayati pada tingkat apa ? Berikan alasanmu ! Jawab :
Keanekaragaman tingkat jenis, karena kacang memiliki banyak perbedaan. Walaupun hanya dengan mengamati ciri – ciri fisiknya saja. 6. Keanekaragaman antara bunga mawar, bractea bougenvil, daun puring, dan biji kacang – kacangan menunjukan keanekaragaman hayati pada tingkat apa ? Berikan alasanmu ! Jawab : Bunga
mawar,
Bractea
bougenvil,
dan
Daun
puring
menunjukan
keanekaragaman tingkat gen karena berasal dari gen yang sama. Tetapi karena gen induk berbeda dan lingkungan berbeda, terjadi pula perbedaan kacang – kacangan yang menunjukan keanekaragaman tingkat jenis. 7.
Bunga, daun dan biji yang telah anda identifikasi, masing – masing menunjukan adanya keseragaman dan keberagaman sifat / ciri. Berikan contoh yang menunjukan adanya keseragaman ciri dan keberagaman ciri dari bunga, daun, dan biji tersebut ! Jawab : -
-
-
Bunga Mawar •
Keseragaman
: Aroma dan Tekstur bunga
•
Keberagaman
: Bentuk, Warna dan Ukuran bunga
Daun Puring •
Keseragaman
: Tekstur daun
•
Keberagaman
: Bentuk, Warna, dan Ukuran daun
Biji Kacang – kacangan •
Keseragaman
: Semua biji kacang – kacangan berbeda
•
Keberagaman
: Semua biji kacang – kacangan berbeda
8. Buatlah rumusan konsep tentang keseragaman dan keberagaman ! Jawab : Keanekaragaman mrupakan persamaan ciri atau sifat yang sama pada MH, contoh pada variasi bunga mawar sama-sama beraroma wangi. Kebaragaman merupakan perbedaan ciri atau sifat pada MH. Semakin Dekat hubungan kekerabatan semakin banyak kesamaan dan semakin sedikit keberagaman.
9. Diantara macam – macam ekosistem yang anda amati, apakah memiliki ciri – ciri karakteristik yang sama ? Mengapa demikian ? Jawab : Tidak, karena ekosistem yang satu dengan yang lainnya berbeda.. 10. Jelaskan faktor – faktor terbentuknya keanekaragaman ekosistem ! Jawab : Variasi komponen biotik dan abiotik. -
Perbedaan letak geografis
-
Perbedaan iklim, temperatur, curah hujan, intensitas cahaya, matahari, dan lama penyinaran
-
Gangguan terhadap komponen ekosistem. Misalnya : Tanah Longsor, Letusan Gunung Berapi, Tsunami, dll.
•
Kesimpulan
Dari data tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada Bunga Mawar ( Rosa sp. ) , Bractea Bougenvil, dan Daun Puring menunjukan Keanekaragaman hayati tingkat Gen. sedangkan pada Biji Kacang – kacangan menunjukan Keanekaragaman hayati tingkat Jenis.