A. KONSEP KONSEP PERI PERILA LAKU KU KEKERA KEKERASAN SAN 1. DEFINISI Patri Patricia cia D. Barry Barry (1998 (1998:14 :140) 0),, menya menyatak takan an:: Aggression: Aggression: an emotion compounded of frustration and hate or rage. It is an emotion deeply rooted in every one of us, a vital part of our emotional being that must be either projected outward outward on the environment environment or inward, inward, destructively, destructively, on the self. self. Suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan rustasi dan !enci atau mara".#a$ ini didasari keadaan emosi secara menda$am dari setiap orang se!agai !agian penting dari keadaan emosiona$ kita yang dapat diproyeksikan diproyeksikan ke$ingkungan, keda$am diri atau secara destrukti. %gresi !erkaitan dengan trauma pada masa anak pada saat merasa $apar $apar,, keding kedingin inan, an, !asa" !asa",, atau atau meras merasa a tidak tidak nyaman nyaman.. Bi$a Bi$a ke!utu ke!utu"an "an terse!ut tidak terpenu"i secara terus menerus, maka ia akan menampakkan reaksi reaksi !erupa !erupa menangis, menangis, ke&ang atau kontraksi kontraksi otot, peru!a"a peru!a"an n ekspresi ekspresi 'arna ku$it !a"kan menco!a mena"an napasnya. Sete$a" anak !erkem!ang de'asa ia menampakkan reaksi yang $e!i" kera keras s
pada pada
saat saat
ke!u ke!utu tu"a "an nke ke!u !utu tu"a "ann nnya ya
tida tidak k
terp terpen enu" u"i. i.
Sepe Sepert rtii
tempertantrum, me$empar, men&erit, men&erit, mena"an naas, mencakar, merusak, atau !ersikap agresi pada !onekanya. Bi$a re'ard and punis"ment tidak di$akukan maka ia cenderung menganggap per!uatan terse!ut !enar. Bi$a kontro$ $ingkungan seputar anak tidak !erungsi, maka reaksi agresi terse!ut !ertam!a" kuat sampai de'asa. Se"ingga apa!i$a ia merasa !enci atau rustasi da$am mencapai tu&uannya ia akan !ertindak agresi. #a$ ini akan !ertam!a" apa!i$a ia merasa ke"i$angan orangorang yang dicintai dan orang yang !erarti. etapi pe$anpe$an ia akan !e$a&ar mengontro$ dirinya dengan norma dan etika dari da$am dirinya yang dia adopsi dari pendidikan dan $ingkungan sekitarnya. *a akan !e$a&ar mana yang !aik dan mana yang tidak tidak !aik. !aik. Se"in Se"ingga gga po$a po$a asu" asu" dan orang orangora orang ng yang yang terdek terdekat at sekita sekitar r $ingkungan akan sangat !erarti. Peri$aku kekerasan dianggap se!agai suatu aki!at yang ekstrim dari mara" atau ketakutan(panik). Peri$aku agresi dan peri$aku kekerasan itu sendiri sering dipandang se!agai suatu rentang, dimana agresi +er!a$ di suatu sisi dan peri$aku kekerasan (+io$ence) disisi yang $ain. Peri Peri$a $aku ku
keke kekera rasa san n
ada$ ada$a" a"
suat suatu u
kead keadaa aan n
dima dimana na
sese seseor oran ang g
me$akuka me$akukan n tindakan tindakan yang dapat dapat mem!a"ay mem!a"ayakan akan secara isik, isik, !aik pada
dirinya sendiri maupun orang $ain, disertai dengan amuk dan gadu" ge$isa" yang tidak trekontro$ (usuma'ati dan #artono, -010). Peri$aku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang me$akukan tindakan yang dapat mem!a"ayakan secara isik !aik ter"adap diri sendiri, orang $ain maupun $ingkungan (Stuart dan Sudeen, 199). Peri$aku kekerasan atau agresi merupakan suatu !entuk peri$aku yang !ertu&uan untuk me$ukai orang $ain secara isik maupun psiko$ogis (Berko'it/, da$am #arna'ati, 199). Peri$aku kekerasan ada$a" suatu keadaan dimana indi+idu menga$ami peri$aku yang dapat me$ukai secara isik !aik ter"adap diri sendiri atau orang $ain (o'send, 1998). Peri$aku kekerasan ada$a" suatu keadaan dimana k$ien menga$ami peri$aku yang dapat mem!a"ayakan k$ien sendiri, $ingkungan termasuk orang $ain, dan !arang!arang (aramis, 1998). Peri$aku kekerasan dapat di!agi dua men&adi peri$aku kekerasan secara +er!a$ dan isik (etner et al., 199).
2. RENTANG RESPON MARAH
%dapti %serti
Peri$aku
a$adapti+e rustasi
kekerasan
pasi
ada$a"
suatu
agresi
keadaan
amuk2pk
dimana
seseorang
me$akukan tindakan yang dapat mem!a"ayakan secara isik, !aik kepada diri sendiri maupun orang $ain. Sering dise!ut gadu" ge$isa" atau amuk dimana seseorang mara" !erespon ter"adap suatu stressor dengan gerakkan motorik yang tidak terkontro$. Keterangan: 1. %serti *ndi+idu dapat mengungkapkan mara" tanpa menya$a"kan orang $ain dan mem!erikan ketenangan. -. 3rustasi *ndi+idu gaga$ mencapai tu&uan kepuasan saat mara" dan tidak dapat menemukan a$ternati. . Pasi
*ndi+idu tidak dapat mengungkapkan perasaannya. 4. %gresi Peri$aku yang menyertai mara", terdapat dorongan untuk menuntut tetapi masi" terkontro$. . ekerasan Perasaan mara" dan !ermusu"an yang kuat serta "i$angnya kontro$.
P%S*3
%S5*3
%65S*3
*S*
egati dan
Positi dan
enyom!ongkan
PB*7%5%%
merenda"kan diri,
mena'arkan diri,
diri, merenda"kan
conto"nya perkataan
conto"nya
orang $ain,
dapatka" saya;<
perkataan: Saya
conto"nya
Dapatka" kamu;<
dapat...< Saya akan...<
perkataan: amu se$a$u...< amu tidak perna"...<
%% S=%5%
7epat $am!at,
Sedang
eras dan ngotot
egap dan santai
aku, condong ke
menge$u" P>S*S* B%D%
enundukkan kepa$a
depan ?%5%
en&aga &arak dengan
emperta"ankan
Siap dengan &arak
sikap acu"2
&arak yang nyaman
akan menyerang
menga!aikan P%P*%
oyo, tidak dapat
orang $ain Sikap tenang
tenang >% %%
engancam, posisi menyerang
Sedikit2 sama seka$i
emperta"ankan
ata me$otot dan
tidak
kontak mata sesuai
diperta"ankan
dengan "u!ungan Sum!er: e$iat (1999) da$am 3itria (-009)
3. FAKTOR PREDISPOSISI Be!erapa teori yang tim!u$ dengan peri$aku kekerasan:
a. Faktor psikologis Peri$aku agresi merupakan instinctua$ dri+es. 3reud !erpendapat !a"'a per$aku manusia dipengaru"i o$e" dua insting yaitu: insting "idup yang diekspresikan dengan seksua$itas dan insting kematian yang diekspreksikan dengan agresi+itas. 3rustrationaggresion t"eory dikem!angkan o$e" pengikut reud ini !era'a$ dari asumsi, !a"'a !i$a usa"a seseorang untuk mencapai suatu tu&uan menga$ami "am!atan maka akan tim!u$ dorongan agresi yang pada gi$irannya akan memoti+asi peri$aku yang dirancang untuk me$ukaiorang atau o!&ek yang menye!a!kan rustasi. ?adi "amper semua orang yang me$akukan tindakan agresi. Pandangan psiko$ogi $ainnya mengenai peri$aku agresi, mendukung pentingnya peran dari perkem!angan predisposisi atau penga$aman "idup.*ni menggunakan pendekatan !a"'a manusia mampu memi$i" mekanisme koping yang siatnya tidak merusak. Be!erapa conto" dari penga$aman: •
erusakan otak organic, retardasi menta$, se"ingga tidak mampu untuk menye$esaikan secara eekti.
•
Se+ere emotiona$ depri+ation atau re&eksi yang !er$e!i"an pada masa kanakkanak, atau seduction parenta$, yang mungkin te$a" merusak "u!ungan sa$ing percaya (trust) dan "arga diri
•
erpapar kekerasan se$ama masa perkem!angan, termasuk c"i$d a!use atau mengo!ser+asi kekerasan da$am ke$uarga, se"ingga mem!entuk po$a perta"anan atau koping.
b. Faktor sosial budaya Bandura (199@) mengemukakan !a"'a agresi tidak !er!eda dengan responrespon yang $ain. %gresi dapat dipe$a&ari me$a$ui o!sre+asi atau imitasi, dan semakin sering mendapatkan penguatan maka semakin !esar kemungkinan untuk ter&adi. ?adi seseorang akan !erespon ter"adap keter!angkitan emosiona$nya secara agresi sesuai dengan respon yang dipe$a&arinya. Pem!e$a&aranini !isa ekterna$ dan interna$. 7onto" interna$: orang yang menga$ami keter!angkitan seksua$ karena nonton i$m erotis men&adi $e!i" agresi di!andingkan dengan yang tidak menonton, seorang anak yang mara" karena tidak !o$e" !e$i es kemudian i!unya mem!e$i es agar si anak tidak mara". %nak terse!ut
akan !e$a&ar !a"'a ia mara" akan mendapatkan apa yang ia inginkan.Dan conto" eksterna$: seorang anak menun&ukkan peri$aku agresi sete$a" me$i"at seorang de'asa mengekpresikan !er!agai !entuk peri$aku agresi ter"adap suatu !oneka. u$tur dapat pu$a mempengaru"i peri$aku kekerasan. %danya norma dapat mem!antu mendeinisikan ekspresi agresi mana yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. Se"ingga dapat mem!antu indi+idu untuk mengekpresikan mara" dengan cara yang aserti. c. Faktor biologis Be!erapa
pene$itian
mem!uktikan
!a"'a
dorongan
agresi
mempunyai dasar !io$ogis.Pene$itian neuro!io$ogy mendapatkan !a"'a adanya pem!erian stimu$us e$ektris ringan pada "ipota$amus (yang !erada ditenga" system $im!ic) !inatang ternyata menim!u$kan peri$aku agresi.Perangsangan yang di!erikan terutama pada nuc$eus periorniks "ipota$amus dapat menye!a!kan seekor kucing menge$uarkan cakarnya, mengangkat ekornya, mendesis, !u$u dirinya !erdiri, menggeram, matanya ter!uka $e!ar, pupi$ !erdi$atasai dan "endak menerkam tikus atau o!&ek yang ada disekitarnya.?adi kerusakan ungsi system $im!ic (untuk emosi dan peri$aku), $o!us ronta$ (untuk pemikiran rasiona$) dan $o!us tempora$ (untuk interpretasi penciuman dan memori). eutransmitter sering dikaitkan dengan peri$aku agresi: serotonin, dopamine, norep"inerin, aseti$ko$in dan asam amino 6%B%. 3aktoraktor yang mendukung: •
asa kanakkanak tidak menyenangkan
•
Sering memga$ami kegaga$an
•
e"idupan yang penu" tindakan agresi
•
ingkungan yang tidak kondusi (!ising, padat)
d. Faktor presipitasi Secara umum, seseorang akan !ersepon dengan mara" apa!i$a merasa dirinya terancam, ancaman terse!ut dapat !erupa in&ury secara psikis, atau $e!i" dikena$ dengan adanya ancaman ter"adap konsep diri seseorang. etika seseorang merasa terancam, mungkin dia tidak menyadari sama seka$i apa yang men&adi sum!er kemara"annya. >$e" karena
itu
!aik
pera'at
maupun
k$ien
"arus
!ersamasama
mengidentiikasinya.%ncaman dapat !erupa interna$ dan eksterna$.
7onto" stressor eksterna$: serangan secara psikis, ke"i$angan "u!ungan yang dianggap !ermaksan dan adanya kritikan dari orang $ain. Dan conto" stressor interna$: merasa gaga$ da$am !eker&a, merasa ke"i$angan orang yang dicintai dan ketakutan ter"adap penyakit yang diderita. Bi$a di$i"at dari sudut pera'atk$ien, maka aktor mencetuskan ter&adinya peri$aku kekerasan ter!agi dua, yakni: $ien ke$ema"an isik, keputusasaan,
•
ketidak!erdayaan, kurang
percaya diri ingkungan: re!ut, ke"i$angan o!&ek2 orang yang !er"arga, kon$ik
•
inetraksi sosia$.
4. TANDA DAN GEJALA
3isik ata
me$otot2
pandangan
ta&am,
tangan
mengepa$,
ra"ang
mengatup, 'a&a" memera" dan tegang, serta postur tu!u" kaku.
Aer!a$ engancam, mengumpat dengan katakata kotor, !er!icara dengan nada keras, kasar, ketus.
Peri$aku enyerang orang $ain, me$ukai diri sendiri2 orang $ain, merusak $ingkungan, amuk2 agresi.
mosi idak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam, &engke$, tidak !erdaya, !ermusu"an, mengamuk, ingin !erke$a"i, menya$a"kan, dan menuntut.
*nte$ektua$ endominasi, cere'et, kasar, !erde!at, mereme"kan, dan tidak &arang menge$uarkan katakata !ernada sarkasme.
Spiritua$ erasa diri !erkuasa, merasa diri !enar, keraguraguan, tidak !ermora$, dan kreati+itas ter"am!at.
Sosia$ enarik diri, pengasingan, peno$akan, kekerasan, e&ekan, dan sindiran.
Per"atian Bo$os, me$arikan diri, dan me$akukan penyimpangan seksua$.
P!n Ma"a#a!
%ki!at Kekerasan. esiko tinggi
Koping individu tak efektif: koping defensive Ketegangan peran pemberi perawatan
Masalah utama
Harga diri rendah, diri kronis
Koping keluarga tak efektif: ketidakmampuan
Sindrom decit perawatan diri:
Intoleransi aktivitas