KONSEP DASAR ANESTESI
1.
Member Memberika ikan n pelaya pelayanan nan aneste anestesi, si, analges analgesii dan sedasi sedasi yang yang aman, aman, efekti efektif, f, manusiawi manusiawi
dan memuaskan memuaskan bagi pasien pasien yang yang menjal menjalani ani pembedahan, pembedahan, prosedur prosedur
medik atau trauma yang menyebabkan nyeri, kecemasan dan stres psikis lainnya. 2.
Menunjang fungsi vital tubuh terutama jalan nafas, pernafasan, perdaran darah dan kesadaran pasien yang mengalami gangguan atau ancaman jiwa karena menjalani prosedur medik, trauma atau penyakit lain.
3.
Mela Melaku kuka kan n rean reanim imas asii dan dan res resus usit itas asii jant jantung ung,, paru paru,, otak otak (ba (basi sicc adva advance nced d prolonged life support pada kegawatan mengancam jiwa dimanapun pasien berada (ruang gawat darurat, kamar bedah, ruang pulih sadar, ruang intensif ! "#$.
%.
Menjaga Menjaga keseimbangan keseimbangan cairan, cairan, elektrolit elektrolit,, asam basa dan metabolism metabolismee tubuh pasien yang mengalami gangguan atau ancaman jiwa karena menjalani prosedur medik, trauma atau penyakit lain.
&.
Mengatasi Mengatasi masalah masalah nyeri nyeri akut di rumah rumah sakit (nyeri (nyeri akibat akibat pembedahan, pembedahan, trauma trauma maupun nyeri persalinan.
'.
Menang Menanggul gulang angii masala masalah h nyeri nyeri kronik kronik dan dan nyeri nyeri memban membandel del (nyer (nyerii kanker kanker dan dan penyakit kronik.
.
Menbeikan bantuan terapi pernafasan.
PENGERTIAN ANESTESI
)nestesi berasal dari bahasa *unani a + tanpa, aesthesis + rasa, sensasi ()nestesiologi -$" 1/. )neste )nestesi si adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan narkos narkosis, is, analge analgesia sia,, relaks relaksasi asi dan hilangn hilangnya ya reflek reflek (-eperawatan medikal bedah, 0runner dan udarth edisi /. efinisi anestesiologi yang ditegakkan oleh he )merican 0oard of )nesthesiology pada tahun 14/ ialah mencakup semua kegiatan profesi atau praktek yang meliputi + 1.
Menilai, merancang, menyiapkan pasien untuk anestesi.
2.
Membantu pasien menghilangkan nyeri pada saat pembedahan, persalinan atau pada saat dilakukan tindakan diagnostik terapeutik.
3.
Memantau dan memperbaiki homeostasis pasien perioperatif dan pada pasien dalam keadaan kritis.
%.
Mendiagnosis dan mengobati sindroma nyeri.
&.
Mengelola dan mengajarkan resusitasi jantung paru (567.
'.
Membuat evaluasi fungsi pernafasan dan mengobati gangguan pernafasan.
.
Mengajarkan, Mengajarkan, memberi memberi supervisi supervisi dan mengadakan mengadakan evaluasi evaluasi tentang tentang penampilan penampilan personil paramedik dalam bidang anestesi, perawatan pernafasan dan perawatan pasien dalam keadaan kritis.
/.
Mengadakan Mengadakan penelitian penelitian tentang tentang ilmu ilmu dasar dan ilmu ilmu klinik klinik untuk untuk menjela menjelaskan skan dan memperbaiki perawatan pasien terutama tentang fungsi fisiologi dan respon terhadap obat.
.
Melibatkan diri dalam administrasi rumah sakit. 7endidikan kedokteran dan fasilitas rawat jalan yang diperlukan untuk implementasi pertanggung jawaban.
RUANG LINGKUP LINGKU P KEPERAW KEPER AWA ATAN ANESTESI
5uang 5uang lingku lingkup p keperaw keperawata atan n anestes anestesii melipu meliputi ti pelaya pelayanan nan keperaw keperawata atan n anestes anestesii pada pelayanan + 1.
7ra anestesi ! pembedahan
2.
elama anestesi ! pembedahan
3.
7asca anestesi ! pembedahan
%.
7erawatan gawat darurat
&.
7erawatan intensif
'.
emua pelayanan yang memerlukan perawatan anestesi.
PERAWATAN PRA ANESTESI
7erawatan pra anestesi dimulai saat pasien berada di ruang perawatan, atau dapat juga dimulai dimulai pada saat pasien diseraht diserahterima erimakan kan di ruang opersai opersai dan berakhir saat saat pasien dipindahkan ke meja operasi. ujuan + 1.
Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien, memberikan penyuluhan tentang tindakan anestesi.
2.
Mengkaji, merencanakan dan memenuhi kebutuhan pasien.
3.
Mengetahui akibat tindakan anestesi yang akan dilakukan.
%.
Mengantisipasi dan menanggulangi kesulitan yang mungkin timbul.
alam menerima menerima pasien pasien yang akan menjalani menjalani tindakan tindakan anestesi, anestesi, 7erawat anestesi wajib memeriksa kembali data dan persiapan anestesi, diantaranya+ 1.
Memeriksa+ 8
"dentitas pasien dan keadaan umum pasien.
8
-elengkapan status ! rekam medik.
8
urat persetujuan operasi dari pasien ! keluarga.
8
ata laboratorium, rontgent, 9-: dan lain8lain.
8
:igi palsu, lensa kontak, perhiasan, cat kuku, lipstik dan lain8lain.
2.
Mengganti baju pasien.
3.
Membantu pasien untuk mengosongkan kandung kemih.
%.
Mencatat timbang terima pasien.
7erawat anestesi juga bertugas memberikan pre8medikasi berdasarkan instruksi tertulis dari dokter pesialis )nestesiologi atau dokter lain yang berwenang. ;al8hal yang harus diperhatikan adalah + 1.
Memeriksa kembali nama pasien sebelum memberikan obat.
2.
Mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita.
3.
Mengetahui riwayat alergi terhadap obat8obatan.
%.
Memeriksa Memeriksa fungsi fungsi vital (tensi,nadi (tensi,nadi,suhu, ,suhu,nafas nafas sebelum sebelum memberikan memberikan premedikasi premedikasi dan sesudahnya.
&.
Memberikan Memberikan obat pre8medikas pre8medikasii sesuai sesuai instruksi instruksi dokter dan kemudian kemudian mencatat mencatat nama obat, dosis obat, cara dan waktu pemberian, tanda tangan dan nama jelas perawat yang memberikan obat.
PERAWATAN SELAMA ANESTESI
7erawa 7erawatan tan selama selama aneste anestesi si dimula dimulaii sejak sejak pasien pasien berada berada diatas diatas meja meja operas operasii sampai sampai dengan pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar.
ujuan + Mengupayakan fungsi vital pasien selama anestesi berada dalam kondisi optimal agar pembedahan dapat berjalan lancar dengan baik. ebelum dilakukan tindakan anestesi, perawat anestesi wajib + 1.
Memeriksa kembali nama pasien, data, diagnosa dan rencana operasi.
2.
Mengenalkan pasien kepada dokter spesialis anestesiologi, dokter ahli bedah, dokter asisten dan perawat instrumen.
3.
Memberikan Memberikan dukungan moril, moril, menjela menjelaskan skan tindakan tindakan induksi induksi yang akan dilakukan dilakukan dan menjelaskan fasilitas yang ada di sekitar meja op erasi.
%.
Memasang alat8alat pemantau (antara lain tensimeter, 9-: dan alat lainnya sesuai dengan kebutuhan.
&.
Mengatur Mengatur posisi posisi pasien pasien bersama8sa bersama8sama ma perawat perawat bedah sesuai dengan posisi posisi yang yang dibutuhkan untuk tindakan pembedahan.
'.
Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan.
elama tindakan anestesi perawat anestesi wajib + 1.
Mencatat semua tindakan anestesi.
2.
0erespon 0erespon dan mendokumenta mendokumentasikan sikan semua perubahan perubahan fungsi fungsi vital vital tubuh pasien pasien selama selama anestesi anestesi ! pembadahan. pembadahan. 7emantauan 7emantauan meliputi meliputi sistem sistem pernafasan, pernafasan, sirkulasi, sirkulasi, suhu, keseimbangan cairan, perdarahan dan produksi urine dan lain8lain.
3.
0erespon 0erespon dan dan melapor melaporkan kan pada pada dokter dokter spesialis spesialis anestesiol anestesiologi ogi bila bila terdapat terdapat tanda8 tanda8 tanda kegawatan fungsi vital tubuh pasien agar dapat dilakukan tindakan segera.
%.
Melaporkan kepada dokter yang melakukan pembedahan tentang perubahan fungsi vital tubuh pasien dan tindakan yang diberikan selama anestesi.
&.
Mengatur dosis obat anestesi atas pelimpahan wewenang dokter.
'.
Menanggulangi keadaan gawat darurat.
7engakhiran anestesi + 1.
Memantau tanda8tanda vital secara lebih intensif.
2.
Menjaga jalan nafas supaya tetap bebas.
3.
menyiapkan alat8alat dan obat8obat untuk pengakhiran anestesi dan atau ekstubasi.
%.
Melakukan Melakukan pengakhiran pengakhiran anestesi anestesi dan atau ekstubasi ekstubasi sesuai sesuai dengan kewenangan kewenangan yang diberikan.
PERAWA PERAWATAN TAN PASCA ANESTES ANES TESII
7erawatan pasca anestesi ! pembedahan dimulai sejak pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar sampai diserahterimakan kembali kepada perawat di ruang rawat inap. 6ika kondisi pasien tetap kritis pasien dipindahkan ke "#$. ujuan + 8
Mengawasi kemajuan pasien sewaktu masa pulih.
8
Mencegah dan segera mengatasi komplikasi yang terjadi.
8
Menilai kesadaran dan fungsi vital tubuh pasien untuk menentukan pemindahan ! pemulangan pasien. -elas
tatus isik eorang pasien yang normal dan sehat, selain penyakit yang
)) " )) )) ""
akan dioperasi. eor eoran ang g pasi pasien en den denga gan n peny penyaki akitt sist sistemi emik k ring ringan an sam sampai pai seda sedang ng.. eorang pasien dengan penyakit sistemik berat yang belum
)) """ mengancam jiwa. eorang pasien dengan penyakit sistemik berat yang )) "< mengancam jiwa. 7enderita sekarat yang mungkin tidak bertahan dalam waktu 2% jam dengan atau tanpa pembedahan, kategori ini meliputi 聽 )) <
penderita yang sebelumnya sehat, disertai dengan perdarahan yang tidak terkontrol, begitu juga penderita usia lanjut dengan penyakit terminal.
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT ANESTESI
7erawat anestesi dalam pelayanan anestesiologi dan reanimasi mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut +
1.
7engelola asuhan keperawatan anestesi.
2.
Mitra kerja dalam pelaksanaan tindakan anestesi.
3.
7engelola asuhan kaparawatan pada keadaan gawat darurat.
%.
Mitra kerja ! pelaksanaan tindakan medik pasda pasien gawat darurat.
&.
7engelola asuhan keperawatan pasien di "ntensif #are.
'.
ebagai pendidik
-ompetensi minimal seorang 7erawat )nestesi adalah sebagai berikut + 1.
apat melakukan melakukan asuhan keperawatan keperawatan pada pasien yang akan menjalani menjalani prosedur prosedur anestesi (pra, intra dan pasca .
2.
apat melakukan melakukan asuhan keperawatan keperawatan selama selama tindakan tindakan ! prosed prosedur ur anestesi anestesi sedang berlangsung.
3.
apat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dalam keadaan gawat darurat.
%.
apat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
&.
apat melakukan melakukan kerja kerja sama antar anggota anggota tim, tim, baik sebagai mitra mitra kaerja kaerja ataupun ataupun pelaksana tindakan dalam pelayanan anestesiologi a nestesiologi dan reanimasi sesuai dengan peran, fungsi, etika dan kebijaksanaan atau batas kewenangannya.
(standar umum pelayanan anestesiologi dan reanimasi di rumah sakit, 1
=0) *)>: ":$>)-)> )?)M )>99" =bat8obatan anestesi terdiri dari obat8obatan pre8medikasi, obat induksi anestesi, obat anestesi inhalasi, obat anestesi intravena, obat pelumpuh otot (muslce rela@ant, obat anestesi lokal!regional, dan analgesia (opioid dan non8opioid. Macam8 macam obat pre medikasi + 1. :olongan >arkotika 8
Mempunyai efek analgetika yang sangat kuat.
8
6enisnya + petidin, fentanyl, dan morfin.
8
ujuan+ mengurangi rasa nyeri saat pembedahan.
8
9fek samping+ dapat membuat depresi pernafasan, mual8muntah,
8
0iasanya 0iasanya diberikan jika anestesi anestesi dilakukan dilakukan dengan anestetika anestetika dengan sifat sifat analgesik rendah, misalnya+ halotan, tiopental, propofol.
8
8
8
7ethidin + A
mengurangi kecemasan dan ketegangan
A
menekan dan nafas (diinjeksikan pelan8 pelan
A
merangsang otot polos
Morfin + A
mengurangi kecemasan dan ketegangan karena nyeri sebelum operasi
A
menekan dan nafas
A
merangsang otot polos
A
depresan istem saraf pusat
A
pulih pasca bedah lebih lama
A
mempunyai efek samping mual muntah dan penyempitan bronkus
entanyl + A
Mempunyai potensi analgesi &812& kali morfin
A
Mempunyai Mempunyai mula kerja yang cepat dan mempunyai mempunyai waktu eliminasi eliminasi yang cepat juga dalam tubuh
A
9fek terhadap terhadap jantung jantung sangat minimal minimal tetapi dapat terjadi terjadi bradi yang dapat di tanggulangi dengan pemberian sufas atropin
A
Mempunyai efek samping ketergantungan, euforia, perlambatan 9-:, mual dan muntah
2. golongan benBodiaBepin 8
Mempunyai manfaat yang sangat berguna untuk premedikasi
8
Mempunyai efek ansiolisis, sedasi, dan amnesia
8
apat apat diguna digunakan kan untuk untuk pasien pasien dengan dengan ganggua gangguan n respir respirasi asi walapun walapun harus harus terus terus dipantau penggunaannya
8
=bat yang biasanya digunakan adalah diaBepam &824mg yang dapat diberikan peroral ataupun iv 3. antikolinergik
8
=bat8obatan itu berfungsi untuk mencegah terjadinya efek bradikardi dari obat8obatan premedikasi lain ataupun obat8obatan anastetik yang akan digunakan nantinya
8
apat digunakan sebagai profilaksis ataupun pengobatan bradikardi
8
9fek 9fek sampin samping g yang yang ditimb ditimbulka ulkan n sepert sepertii toksis toksisita itass 7, 7, takika takikardi rdi (bahay (bahayaa pada pada penderita penyakit jantung, pireksia, midriasis
8
=bat8obatan yang biasa digunakan adalah sulfas atropin %. &8; antagonis
8
=bat yang yang biasany biasanyaa diguna digunakan kan adalah adalah ondanse ondansetr tron on untuk untuk mengur mengurang angii efek efek mual muntah dari obat8obatan anestesi lainnya.
Macam8 macam obat anastesi berikut dosis dan sediaann ya +
Obat
7ethidin
Dalam
Jumla
sediaan
di
ampul
sediaan 144mg!2
!en"en#e$an
2cc C
entanyl
cc 4,4&
5ecofol
mg!cc 244mg!
14cc C
(7ropofol
24cc
lidocain 1
-etamin
ampul 144mg!cc 1cc C
ampul
vial
Dalam
D%sis
+ ##
s!uit
&m"'("))*
s!uit ,
4,&81
14 mg
14 cc
aDuadest /cc 4,4&m 14 cc
282,&
g 14 mg
14 cc
182
14 mg
9fedrin
ampul
;#l ulfas
ampul
)tropin =ndansentr ampul
&4mg!cc
aDuadest cc 1cc C
14 cc
4, 2
& mg
4,2&mg!c
aDuadest cc anpa
3 cc
4,44&
4,2&
c %mg!2cc
pengenceran anpa
/ mg
mg 2 mg
on ;#l
pengenceran
(>arfoB )minofilin e@ametha son )drenalin MidaBolam (edacum -etorolac ifenhidra
ampul ampul
2%mg!cc & mg!cc
A-
anpa pengenceran anpa
(dewasa 14 cc
& mg (anak &
2% mg
1
& mg
4,2&84,3 4,484,1
1 mg
pengenceran ampul ampul
1 mg!cc &mg!&cc
anpa
ampul
'4
pengenceran anpa
ampul
mg!2cc &mg!cc
pengenceran anpa
min ;#l
1.
3 cc
34 mg & mg
pengenceran Obat indu(si int$a.ena
-etamin 8
9fek analgesia analgesia kuat sekali. sekali. erutam erutamaa untuk nyeri somatik somatik tetapi tidak untuk nyeri viseral
8
9fek hipnotik kurang
8
9fek relaksasi tidak ada
8
5efleks pharyn@ dan laryn@ masih cukup baik à batuk saat anestesi à refleks vagal
8
isosiasi
à mimpi
yang tidak enak, disorientasi tempat dan waktu, halusinasi,
gaduh gelisah, tidak terkendali. aat pdrt pd rt mulai sadar dpt timbul eksitasi 8
)liran darah ke otak, konsentrasi oksigen, tekanan intracranial (9fek ini dapat diperkecil dengan pemberian thiopental sebelumnya
8
sistolik sistolik diastolic diastolic naik 2482&E, 2482&E, denyut jantung jantung akan meningkat. meningkat. (akibat (akibat peningkatan aktivitas saraf simpatis dan depresi baroreseptor. #egah dengan premedikasi opiat, hiosin.
8
ilatasi ilatasi bronkus. bronkus. )ntagonis )ntagonis efek konstriksi konstriksi bronchus bronchus oleh histamin. histamin. 0aik untuk penderita8 penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesia umum yang masih ringan.
8
osis berlebihan secara iv à depresi napas
8
7ada anak dapat timbulkan kejang, nistagmus
8
Meningkatkan kadar glukosa darah C 1&E
8
7ulih sadar kira8kira tercapai antara 1481& menit
8
Metabolism Metabolismee di liver (hidrolisa (hidrolisa F alkilasi alkilasi,, diekskresi diekskresi metabolitny metabolitnyaa utuh melalui urin
8
-etamin -etamin bekerja bekerja pada daerah daerah asosiasi asosiasi korteks korteks otak, sedang obat lain bekerja bekerja pada pusat retikular otak
"ndikasi+ G $ntuk $ntuk prosed prosedur ur dimana dimana pengend pengendali alian an jalan jalan napas napas sulit, sulit, missal missal pada koreksi koreksi jaringan sikatrik pada daerah leher, disini disini untuk melakukan intubasi kadang sukar G $ntuk prosedur diagnostik diagnostik pada bedah saraf!radiologi saraf!radiologi (arteriograf. G indakan orthopedic (reposisi, (reposisi, biopsy biopsy G 7ada pasien dengan resiko resiko tinggi+ ketamin ketamin tidak mendepresi mendepresi fungsi vital. apat dipakai untuk induksi pada pasien syok. G $ntuk tindakan tindakan operasi kecil G i tempat dimana alat8alat anestesi tidak ada G 7asien asma
-ontra "ndikasi G hipertensi sistolik sistolik 1'4 mm;g diastolic 144 mm;g mm;g G riwayat #erebro
;arus hati8hati pada + G 5iwayat kelainan jiwa G =perasi8operasi daerah faring karena refleks masih baik
2.
7ropofol 8
0entuk cairan, emulsi isotonik, warna putih seperti susu dengan bahan pelarut minyak kedelai F postasida telur yang dimurnikan.
8
erasa erasa nyeri saat penyuntikan à dicampur lidokain 2E C4,&cc dlm 14cc propolol à jarang pada anak karena sakit F iritasi pd saat pemberian
8
)nalgetik tidak kuat
8
apat dipakai sebagai obat induksi dan obat maintenance
8
=bat setelah diberikan à didistribusi dengan cepat ke seluruh tubuh.
8
Metabolisme di liver dan metabolit tidak aktif dikeluarkan lewat ginjal.
8
aat dipakai untuk induksi juga dapat terjadi hipotensi karena vasodilatasi dan apnea sejenak
9fek amping 0radikardi >ausea, sakit kepala pada penderita yg mulai sadar. 9kstasi, nyeri lokal pada daerah suntikan osis berlebihan dapat mendepresi jantung dan pernapasan ebaiknya obat ini tidak diberikan pada penderita dengan gangguan jalan napas, ginjal, liver, syok hipovolemik
)-
1.
Obat anasteti( inalasi
;alothan!fluothan 8
idak berwarna, mudah menguap
8
idak mudah terbakar!meledak
8
0erbau harum tetapi mudah terurai cahaya
9fek+ 8
idak merangsang traktus respiratorius
8
epresi nafas ⇒ stadium analgetik
8
Menghambat salivasi
8
>adi cepat, ekskresi air mata
8
;ipnotik kuat, analgetik kurang baik, relaksasi cukup
8
Mencegah terjadinya spasme laring dan bronchus
8
epresi otot jantung ⇒ aritmia (sensitisasi terhadap epinefrin
8
epresi otot polos pembuluh darah ⇒ vasodilatasi ⇒ hipotensi
8
8
ensitisasi jantung terhadap katekolamin
8
Meningkatkan aktivitas vagal à vagal refleks
8
7emberian berulang (183 bulan à kerusakan hepar (immune-mediated (immune-mediated hepatitis
8
Menghambat kontraksi otot rahim
8
)bsorbsi F ekskresi obat oleh paru, sebagian kecil dimetabolisme tubuh
8
apat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenance
-euntungan cepat tidur idak merangsang saluran napas alivasi tidak banyak 0ronkhodilator à obat pilihan untuk asma bronkhiale Haktu Ha ktu pemulihan cepat cep at (1 jam post anestesi
-adang tidak mual F tidak muntah, penderita sadar dalam kondisi yang enak
-erugian overdosis 7erlu obat tambahan selama anestesi ;ipotensi karena depresi miokard F vasodilatasi aritmia jantung ifat analgetik ringan #ukup mahal osis dapat kurang sesuai akibat penyusutan
2. 8
>itrogen =ksida (>2= gas yang berbau, berbau, berpotensi berpotensi rendah (M)# 14%E, tidak mudah terbakar terbakar dan relatif relatif tidak larut dalam darah
9fek+ )nalgesik sangat kuat setara morfin ;ipnotik sangat lemah idak ada sifa relaksasi sama sekali 7emberian anestesia dengan >2= harus disertai =2 minimal 2&E. à 0ila murni >2= I depresi dan dilatasi jantung serta merusak 7
jarang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu cairan anestetik lain seperti halotan dan sebagainya.
3.
"sofluran
8
)dalah obat anestesi isomer dari enfluran
8
Meru Merupa pakan kan caira cairan n tak tak ber berwa warn rna, a, berb berbau au taja tajam, m, tidak tidak mudah mudah terb terbaka akar, r, tidak tidak terpengaruh cahaya dan tidak merusak logam
8
alam waktu 814 menit biasanya sudah mencapai stadium pembedahan anastesi
8
Mempunyai efek bronkodilator tetapi tidak kuat
8
Mempunyai Mempunyai bau yang tajam sehingga sehingga pasien pasien tidak nyaman, nyaman, dapat membuat membuat iritasi iritasi jalan nafas, menimbulkan depresi ringan pada jantung dan curah jantungn menurunkan tekanan darah sistemik
%.
evofluran 8
Merupakan Merupakan cairan jernih, jernih, tidak berwarna, berwarna, berbau enak, tidak iritatif, iritatif, tidak korosif, tidak mudah terbakar dan stabil terkena cahaya
8
"nduksi dengan sevofluran dapat menimbulkan relaksasi pada anak
8
7ada sistem kardiovaskular sedikit menimbulkan depresi kontraksi jantung
8
apat memicu bronkospasme
8
Mengurangi Mengurangi aliran aliran darah ke ginjal sehingga sehingga dihubungkan dihubungkan dengan gangguan gangguan fungsi ginjal
C-
Obat mus#le $ela(san
8
0ekerj 0ekerjaa pada otot bergar bergaris is
à terjadi
kelumpuhan otot napas dan otot8otot
mand mandib ibul ula, a, otot otot inte interco rcost stal alis is,, otot otot8ot 8otot ot abdom abdomin inal alis is F rela relaks ksas asii otot otot8o 8oto tott ekstremitas. 8
0ekerja pertama+ kelumpuhan otot mata àekstremitas à mandibula àintercostalis àabdominal àdiafragma
8
7ada pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan
8
=bat ini membantu pada operasi khusus seperti operasi perut agar organ abdominal tidak keluar dan terjadi relaksasi
8
erbagi erbagi dua+ >on depolarisasi, dan depolarisasi
osis awal
osis
(mg!kg00 rumatan
urasi
9fek samping
(menit
(mg!kg00 >on depol long8acting 1.
8tubokurarin (tubarin
4.%484.'4
4.14
348'4
;ipotensi
2.
7ankuronium
4.4/84.12
4.1&84.424
348'4
akikardi
3.
Metakurin
4.2484.%4
4.4&
%48'4
;ipotensi
%.
7ipekuronium
4.4&84.12
4.4184.41&
%48'4
-< stabil
&.
oksakurium
4.4284.4/
4.44&84.414 %&8'4
-< stabil
4.1&84.34
4.&
%48'4
akikardi
'.
)lkurium (alloferin >on depol intermediate acting
1.
:allamin (fla@edil
%8'
4.&
348'4
;ipotensi
2.
)trakurium
4.&84.'
4.1
248%&
)manheparFginjal
4.184.2
4.41&84.42
2&8%&
(tracrium!notri@um 3.
4.'81.4
4.1484.1&
348'4
%.
5okuronium
4.1&84.24
4.42
348%&
"somer atrakurium
4.2484.2&
4.4&
1481&
;ipotensi F
1.&82.4
4.384.&
1&834
histamin C
(rocula@!esmeron!noveron &. 1. 2.
#istacuronium >on depol short acting mivakurium (mivacron ropacuronium epol short acting
1.
suksinilkolin (scolin
1.4
3814
2.
dekametonium
1.4
3814
urasi $ltrashort (&814 menit+ suksinilkolin
hort (1481& menit + mivakurium Medium (1&834 menit + atrakurium, vecuronium ?ong (348124 menit + tubokurarin, metokurin , pankuronium, pipekuronium, doksakurium, galamin
9fek terhadap kardiovaskuler tubokurarin , metokurin , mivakurium dan atrakurium + ;ipotensi pelepasan histamin dan (penghambatan ganglion pankuronium + menaikkan tekanan darah suksinilkolin + aritmia jantung
D-
anastesi l%(al' $e"i%nal
0eke 0ekerj rjaa
deng dengan an
cara cara
blok blokad adee
reve revers rsib ibel el
kond konduk uksi si sara saraf. f.
Menc Menceg egah ah
depol depolar aris isas asii deng dengan an blok blokade ade ion ion >a C ke #anne #annell >a (blo (bloka kade de kondu konduks ksi i yang yang berfungsi untuk mencegah permeabilitas membran saraf terhadap ion >aC Pen""%l%n"an anestesi l%(al/
P%tensi Obat
7rototipe :ol =nset urasi 7otensi oksisitas osis ma@ Metabolisme
;=5 act
M9"$M act
?=>: act
7rokain 9ster 2J 348%&J 1 1 12 Mg!-g00 7lasma
?idokain )mida &J '484J 3 2 ' mg!-g00 ?iver
0upirokain )mida 1&J 28%jam 1& 14 2 Mg!-g00 ?iver
Kete$an"an/ )u!i.a#aine
8
-onsentrasi 4,&E tanpa adrenalin, analgesianya sampai / jam.
8
$mumnya digunakan 182E, dengan mula kerja 14 menit dan relasasi otot baik.
8
4,/E blokade sensorik baik tanpa blokade motorik.
8
1,&E laBim digunakan untuk pembedahan.
8
2E untuk relaksasi pasien berotot.
OPIOID DAN ANALGETIKA NON3OPIOID OPIOID
8
=pioid yang sering digunakan dalam anastesi antara lain adalah morfin, petidin, fentanil. 8
=pioid =pioid adalah semua Bat baik sintetik sintetik atau natural yang dapat berikatan berikatan dengan resept reseptor or morfin morfin.. =pioid =pioid disebut disebut juga juga sebaga sebagaii analges analgesia ia narkoti narkotik k yang yang sering sering
digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan dan nyeri pasca pembedahan.
A-
Klasi4i(asi O!i%id
7enggolongan opioid antara lain+
)-
1.
opioid natural (morfin, kodein, pavaperin, dan tebain
2.
semisintetik (heroin, dihidro morfin!morfinon, derivate tebain
3.
sintetik (petidin, fentanil, alfentanil, sufentanil dan remifentanil.
Obat3%bat %!i%id 1an" biasa di"una(an dalam anastesi anta$a lain/ +- MORFIN
a.
armakodinamik 9fek morfin terjadi pada susunan syaraf pusat dan organ yang mengandung otot polos. 9fek morfin pada sistem syaraf pusat mempunyai dua sifat yaitu depresi dan stimulasi. igolongkan depresi yaitu analgesia, sedasi, perubahan emosi, emosi, hipoventila hipoventilasi si alveolar. alveolar. timulasi timulasi termasuk termasuk stimulasi stimulasi parasimpati parasimpatis, s, miosis, mual muntah, hiperaktif reflek spinal, konvulsi dan sekresi hormon anti diuretika ();.
b.
armakokinetik Morfin tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi dapat menembus kulit yang luka. Morfin juga dapat menembus mukosa. Morfin dapat diabsorsi usus, tetapi efek analgesik setelah pemberian oral jauh lebih rendah daripada efek analgesik yang timbul setelah pemberian parenteral dengan dosis yang sama. Morfin dapat melewati sawar uri dan mempengaharui janin. 9ksresi morfin terutama melalui ginjal. ebagian kecil morfin bebas ditemukan dalam tinja dan keringat.
c.
"ndikasi Morf Morfin in dan dan opioi opioid d lain lain teru teruta tama ma diin diindi dikas kasik ikan an untu untuk k mere mereda dakan kan atau atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik non8 opioid. )pabila nyerinya makin besar dosis yang diperlukan juga semakin besar. Morfin sering digunakan untuk meredakan nyeri yang timbul pada
infa infark rk mioka miokard rd,, neopl neoplas asma ma,, kolik kolik rena renall atau atau koli kolik k empe empedu du,, oklus oklusii akut akut pembuluh darah perifer, pulmonal atau koroner, perikarditis akut, pleuritis dan pneumotorak spontan, nyeri akibat trauma misalnya luka bakar, fraktur dan nyeri pasca bedah. d.
9fek samping 9fek samping morfin (dan derivat opioid pada umumnya meliputi depresi pernafasan, nausea, vomitus, diBBines, mental berkabut, disforia, pruritus, konstipasi kenaikkan tekanan pada traktus bilier, retensi urin, dan hipotensi.
e.
osis dan sediaan Morfin tersedia dalam tablet, injeksi, supositoria. Morfin oral dalam bentuk larut arutan an dibe diberi rika kan n
ter teratur atur dal dalam tiap tiap %
jam jam.
os osis anju anjurran untu untuk k
menghilangkan atau mengurangi nyeri sedang adalah 4,184,2 mg! kg 00. $ntuk nyeri hebat pada dewasa 182 mg intravena dan dapat diulang sesuai yang diperlukan.
5- PETIDIN
a.
armakodinamik Meperidin (petidin secara farmakologik bekerja sebagai agonis reseptor N. epert epertii halnya halnya morfin morfin,, meperi meperidin din (peti (petidin din menimbu menimbulka lkan n efek efek analge analgesia sia,, sedasi, euforia, depresi nafas dan efek sentral lainnya. Haktu paruh petidin adalah & jam. 9fektivitasnya lebih rendah dibanding morfin, tetapi lebih tinggi dar dari
kode kodein in..
ur urasi asi
anal analge gesi siny nyaa
pada pada peng penggu guna naan an klin kliniis
38& 38&
jam jam.
iba ibandi ndingk ngkan an denga dengan n morf morfin in,, mepe meperi ridi din n lebih lebih efekt efektif if terh terhad adap ap nyeri nyeri neuropatik. b.
7erbedaan antara petidin (meperidin dengan morfin sebagai berikut + 1
7etidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan morfin yang larut dalam air.
2
Metabolism Metabolismee oleh hepar lebih cepat dan menghasilk menghasilkan an normeperidi normeperidin, n, asam asam mepe meperi ridi dina natt dan asam asam norme normepe peri ridi dinat nat.. >orm >ormepe eperi ridi din n adal adalah ah metabolit yang masih aktif memiliki sifat konvulsi dua kali lipat petidin,
tetapi efek analgesinya sudah berkurang &4E. -urang dari 14E petidin bentuk asli ditemukan dalam urin. 3
7etidin 7etidin bersifat bersifat atropin atropin menyebabkan menyebabkan kekeringan kekeringan mulut, mulut, kekaburan kekaburan pandangan dan takikardia.
%
7etidin menyebabkan konstipasi, tetapi efek terhadap sfingter oddi lebih ringan.
&
7etidin cukup efektif untuk menghilangkan gemetaran pasca bedah yang tidak ada hubungannya dengan hipotermi dengan dosis 2482& mg i.v pada dewasa.
'
c.
?ama kerja petidin lebih pendek dibandingkan morfin.
armakokinetik )bsorbsi meperidin dengan cara pemberian apapun berlangsung baik. )kan tetapi kecepatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan "M. -adar puncak dalam plasma biasanya dicapai dalam %& menit dan kadar yang dicapai antar individu sangat bervariasi. etelah pemberian meperidin "<, kadarnya dalam dalam plasma plasma menuru menurun n secara secara cepat cepat dalam dalam 182 jam pertam pertama, a, kemudi kemudian an penurunan berlangsung lebih lambat. -urang lebih '4E meperidin dalam plasma terikat protein. Metabolisme meperidin terutama dalam hati. 7ada manusi manusiaa meperi meperidin din mengal mengalami ami hidrol hidrolisi isiss menjad menjadii asam asam meperi meperidin dinat at yang yang kemudi kemudian an sebagi sebagian an mengal mengalami ami konjug konjugasi asi.. Meperi Meperidin din dalam dalam bentuk bentuk utuh utuh sangat sedikit sedikit ditemukan ditemukan dalam urin. ebanyak 1!3 dari satu dosis meperidin meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk derivat d erivat >8demitilasi. Meperidin dapat menurunkan aliran darah otak, kecepatan metabolik otak, dan teka tekanan nan intr intraa krani kranial al.. 0erb 0erbeda eda denga dengan n morf morfin in,, peti petidi din n tidak tidak menu menunda nda persalinan, akan tetapi dapat masuk ke fetus dan menimbulkan depresi respirasi pada kelahiran.
d.
"ndikasi Meperidin Meperidin hanya digunakan digunakan untuk menimbulkan menimbulkan analgesia. analgesia. 7ada beberapa beberapa keadaan keadaan klinis, klinis, meperidin meperidin diindikasi diindikasikan kan atas dasar masa kerjanya yang lebih
pendek daripada morfin. Meperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetrik dan sebagai obat preanestetik. e.
osis dan sediaan ediaan yang tersedia adalah tablet &4 dan 144 mg O suntikan 14 mg!ml, 2& mg!ml, &4 mg!ml, & mg!ml, 144 mg!ml. O larutan oral &4 mg!ml. ebagian besar pasien tertolong dengan dosis parenteral paren teral 144 mg. osis untuk bayi dan anak O 181,/ mg!kg 00.
f.
9fek samping 9fek samping meperidin dan derivat fenilpiperidin yang ringan berupa pusing, berkeringat, euforia, mulut kering, mual8muntah, perasaan lemah, gangguan penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedasi.
6- FENTANIL
a.
armakodinamik urun urunan an fenilp fenilpipe iperid ridin in ini merupak merupakan an agonis agonis opioid opioid poten. poten. ebagai ebagai suatu suatu analge analgesik sik,, fentani fentanill &812& &812& kali kali lebih lebih poten poten diband dibanding ingkan kan dengan dengan morfin morfin.. )witan yang cepat dan lama aksi yang singkat mencerminkan kelarutan lipid yang yang lebih lebih besar besar dari dari fentan fentanil il dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan morfin morfin.. entan entanil il (dan (dan opioid opioid lain meningkatkan meningkatkan aksi anestetik anestetik lokal pada blok saraf tepi. -eadaan itu sebagian disebabkan oleh sifat anestetsi lokal yamg lemah (dosis yang tinggi tinggi menekan menekan hantara hantara saraf saraf dan efeknya efeknya terhada terhadap p resept reseptor or opioid opioid pada term termin inal al sara saraff tepi tepi.. enta entani nill dikom dikombi binas nasik ikan an denga dengan n drop droper erid idol ol untu untuk k menimbulkan neureptanalgesia.
b.
armakokinetik etelah suntikan intravena ambilan dan distribusinya secara kualitatif hampir sama dengan dengan morfin, tetapi fraksi terbesar dirusak paru ketika pertama kali melewatinya. entanil dimetabolisir oleh hati dengan >8dealkilase dan hidrosilasidan, sedangkan sisa metabolismenya dikeluarkan lewat urin.
c.
"ndikasi 9fek depresinya lebih lama dibandingkan efek analgesinya. osis 183 mg !kg 00 analgesianya hanya berlangsung 34 menit, karena itu hanya dipergunakan
untuk anastesia pembedahan dan tidak untuk pasca bedah. osis besar &481&4 mg!kg mg!kg 00 digunak digunakan an untuk untuk induks induksii anaste anastesia sia dan pemeli pemelihar haraan aan anaste anastesia sia dengan kombinasi bensodioaBepam dan inhalasi dosis rendah, pada bedah jantung. ediaan yang tersedia adalah suntikan &4 mg!ml. d.
9fek samping 9fek yang tidak disukai ialah kekakuan otot punggung yang sebenarnya dapat dicegah dicegah dengan dengan pelump pelumpuh uh otot. otot. osis osis besar besar dapat dapat mencega mencegah h peningka peningkatan tan kadar gula, katekolamin plasma, );, renin, aldosteron dan kortisol.
ANALGETIKA NON OPIOID &NSAID*
+-
Ket%$%la(
8
iberikan secara oral, intramuskular, intravena.
8
9fek analgesia dicapai dalam 34 menit, maksimal setelah 182 jam.
8
?ama kerja %8' jam.
8
osis awal 14834mg!hari dosis maks. 4mg!hari, pada manula, gangguan faal ginjal, dan 00 K&4kg '4mgILL dibatasiILL hari.ILL maks.ILL o+pILL
8
34mg ketorolakI12mg morfinI144mg petidin, dapat digunakan bersama opioid.
8
#ara kerja menghambat sintesis prostaglandin di perifer tanpa mengganggu reseptor opioid di sistem saraf pusat.
8
idak idak untuk wanita wanita hamil, hamil, menghilangkan menghilangkan nyeri persalinan, persalinan, wanita wanita menyusui, menyusui, usia lanjut, anak usia K%th gangguanILL o+pILL perdarahanILL tonsilektomi.ILL
5-
Ket%!$%4en
8
iberikan secara oral, kapsul, tablet 1448244 mg!hari.
8
7er8rektal 182 suppositoria.
8
untikan intarmuskuler 1448344mg!hari.
8
"ntravena per8infus dihabiskan dalam 24 menit.
E4e( sam!in" "%l%n"an NSAID
8
:angguan :angguan saluran saluran cerna+ nyeri lambung, lambung, panas, kembung, kembung, mual8munta mual8muntah, h, konstipasi konstipasi,, diare, dispepsia, perdarahan tukak lambung, ulserasi mukosa lambung.
8 8
;ipersensitivitas kulit+ gatal, pruritus, erupsi, urtikaria, sindroma teven86ohnson. :anggua :angguan n fungsi fungsi ginjal ginjal++ penurun penurunan an aliran aliran darah darah ginjal ginjal,, penuru penurunan nan laju laju filtr filtrasi asi glomer glomerulu ulus, s, retens retensii natriu natrium, m, hiperk hiperkale alemia mia,, pening peningkat katan an ureum8 ureum8kre kreati atinin nin,, perere pererenal nal aBotemia, nekrosis papil ginjal, nefritis, sindroma nefrotik.
8
:angguan fungsi hepar+ peningkatan :=, :7, gamma globulin, bilirubin, ikterus hepatoseluler.
8
:angguan sistem darah+ trombositopenia, leukimia, anemia aplastik.
8
:angguan :angguan kardiovaskul kardiovaskuler+ er+ akibat retensi retensi air menyebabkan menyebabkan edema, hipertensi, hipertensi, gagal jantung.
8
:angguan respirasi+ tonus bronkus meningkat, asma.
8
-eamanan belum terbukti pada wanita hamil, menyusui, proses persalinan, anak kecil, manula.
STADIUM ANESTESI
:uedel (124 membagi anestesi umum dengan eter dalam % stadium (stadium """ dibagi menjadi % plana, yaitu+ Stadium I
tadium tadium " (analg (analgesi esi dimula dimulaii dari dari saat saat pember pemberian ian Bat aneste anestetik tik sampai sampai hilangn hilangnya ya kesadaran. 7ada stadium ini pasien masih dapat mengikuti perintah dan terdapat analgesi (hilangnya rasa sakit. indakan pembedahan ringan, seperti pencabutan gigi dan biopsi kelenjar, dapat dilakukan pada stadium ini. Stadium II
tadium "" (delirium!eksitasi, hiperrefleksi dimulai dari hilangnya kesadaran dan refleks bulu mata sampai pernapasan kembali teratur. 7ada 7 ada stadium ini terlihat adanya eksitasi dan dan gerak gerakan an yang yang tida tidak k menur menurut ut kehen kehendak dak,, pasi pasien en tert tertaw awa, a, berte berteri riak ak,, mena menangi ngis, s, menyanyi, pernapasan tidak teratur, kadang8kadang apne dan hiperpnu, tonus otot rangka meningkat, inkontinensia urin dan alvi, muntah, midriasis, hipertensi serta takikardia. stadium ini harus cepat dilewati karena dapat menyebabkan kematian. StadiumIII
tadium tadium """ (pembedahan dimulai dengan teraturnya teraturnya pernapasan sampai pernapasan pernapasan spontan hilang. tadium""" dibagi menjadi % plana ya itu+ Plana ++ 7ernapasan teratur, spontan, dada dan perut seimbang, terjadi gerakan bola mata
yang tidak menurut kehendak pupil miosis, refleks cahaya ada, lakrimasi meningkat, refl reflek ekss fari faring ng dan dan munt muntah ah tida tidak k ada ada dan belu belum m terc tercap apai ai rela relaks ksas asii otot otot luri lurik k yang yang sempurna (tonus otot mulai menurun. Plan Plana a 5+ 7ernap 7ernapasa asan n teratu teratur, r, sponta spontan, n, perut8 perut8dada dada,, volume volume tidak tidak menuru menurun, n, frekue frekuensi nsi
meningkat, bola mata tidak bergerak, terfiksasi di tengah, pupil midriasis, refleks cahaya mulai menurun, relaksasi otot sedang, dan refleks laring hilang sehingga dapat dikerjakan intubasi.
Plana 6+ 7ernapasan teratur oleh perut karena otot interkostal mulai paralisis, lakrimasi
tidak ada, pupil midriasis midriasis dan sentral, sentral, refleks laring dan peritoneum peritoneum tidak ada, relaksasi relaksasi otot lurik hampir sempurna (tonus otot semakin menurun. Plana 7+ 7ernapasan 7ernapasan tidat teratur oleh perut karena otot interkostal interkostal paralisis paralisis total, pupil
sangat midriasisO refleks cahaya hilang, refleks sfingterani dan kelenjar air mata tidak ada, relaksasi otot lurik sempurna (tonus otot sangat menurun. Stadium l8
tadium tadium "< (paralisis (paralisis medula oblongata dimulai dengan melemahnya melemahnya pernapasan perut dibanding stadium """ plana %. 7ada stadium ini tekanan darah tak dapat diukur, denyut jantung berhenti, dan akhimya terjadi kematian. -elumpuhan pernapasan pada stadium ini tidak dapat diatasi dengan pernapasan buatan.
MACAM3MACAM CAIRAN INFUS
)e$dasa$(an Pa$ti(el dalam #ai$an diba"i men9adi/ I- KRISTALOID A- Cai$an :i!%t%ni(
8
=smolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (K 2/& m=smol!?, cairan PditarikQ dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya
8
igunakan igunakan pada keadaan sel mengalami mengalami dehidrasi, dehidrasi, misalnya misalnya pada pasien pasien cuci darah (dialisis dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi dengan ketoasidosis diabetik.
8
-omplikasi + kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intracranial
8
#ontoh >a#l %&E dan ekstrosa 2,&E. )- Cai$an is%t%ni(
8
osmola osmolarit ritas as (tingka (tingkatt kepekat kepekatan an cairan cairannya nya mendeka mendekati ti serum serum (bagia (bagian n cair cair dari dari komponen darah I 2/& m=smol!?, sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
8
0ermanfa 0ermanfaat at pada pada pasien pasien yang yang mengal mengalami ami hipovo hipovolem lemii (kekur (kekuranga angan n cairan cairan tubuh, tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun.
8
Memili Memiliki ki risiko risiko terjad terjadiny inyaa overl overloa oad d (kelebihan (kelebihan cairan, cairan, khususnya khususnya pada penyakit penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.
8
#onto #ontoh+ h+ Rin"e$3La(ta dan normal normal saline saline ! larutan garam fisiologis (NaCl Rin"e$3La(tatt &RL*, dan ;2<= C- Cai$an :i!e$t%ni(
8
=smola =smolarit ritasny asnyaa lebih lebih tinggi tinggi diband dibanding ingkan kan serum serum ( 2/& m=smo m=smol!? l!?, , sehing sehingga ga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah.
8
Mampu menstabilka menstabilkan n tekanan tekanan darah, meningkatkan meningkatkan produksi produksi urin, dan mengurangi mengurangi edema (bengkak.
8
Misalnya e@trose &E, >a#l %&E hipertonik, e@trose &EC5inger8?actate, e@trose &EC>a#l 4,E, produk darah (darah, dan albumin.
II- KOLOID
Mempunyai partikel besar, yg agak sulit menembus membran semipermeabel! dindin dinding g pembul pembuluh uh darah. darah. dan tetap tetap berada berada dalam dalam pembul pembuluh uh darah, darah, maka maka sifat sifatnya nya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. #ontohnya adalah de@tran, albumin dan steroid, ;9 (;ydro@y 9til tarch 0erdasar tekanan =nkotiknya ada 2 macam + 8
"so8=nkotik + #o! )lbumin 2&E
8
;iper8=nkotik + #o! )lbumin &E