I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini, sebagai khalifah ( pemimpin) pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin, kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Peran kepemimpinan begitu menentukan dalam mencari sebabsebab jatuh bangunnya suatu lembaga. Seorang pemimpin dituntut menguasai berbagai hal yang berhubungan dengan peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu ,dengan persaingan yang begitu ketet dalam dunia pendidikan,maka pendidikan Islam harus mempunyai terobosan-terobosan baru yang bersifat inovatif sehingga tidak kalah dengan lembaga pendidikan pada umumnya. Kepemimpinan
dalam
kaitannya
dengan
mutu
pendidikan
Islam
merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan,karena kepemimpinan dalam hal ini pemimpin harus mampu menjadi seorang menejerial yang dapat membimbing dan mengarahkan serta mampu membangkitkan motivasi dilembaga
yang
dipimpinnya
dalam
meningkatkan
kinerja
yang
dipimpinnya,sehingga visi,misi dan tujuan sebuah lembaga pendidikan akan tercapai. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan menarik. Literaturliteratur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal, sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa posisi
1
2
pemimpin di manapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk dapat mempertanggung jawabkan kepemimpinannya. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kepemimpinan pemimpin pendidikan Islam? 2. Bagaimana Pendidikan dalam Islam? 3. Bagaimana Apa Dasar dan Karakteristik Pendidikan Islam?
3
II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpin Pendidikan Islam 1. Definisi Kepemimpin
Secara umum, kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam kehidupan. Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “pimpin” yang jika mendapat awalan “me” menjadi
“memimpin”
yang
berarti
menuntun,
menunjukkan
jalan
dan
membimbing.1 Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi kepemimpinan. Antara lain : 1. Menurut Seokarto Indrafachrudi kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menunutun, menggerakan dan jika perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan-tujuan tertentu 2. 2. Menurut Nanang Fattah “Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan” 3. 3. Menurut Kartini Kartono “Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
1
Wahyu 1999), h. 769.
Wijaswanto, Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(Jakarta:
Balai
Pustaka,
2
Seokarto Indrafachrudi dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan (Surabaya: Usana Offset Printing, 1983), h. 23. 3
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 1996), h. 88.
4
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan”4 . Jadi dari beberapa pendapat diatas, penyusun dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatannya pemimpin
memiliki
kekuasaan
untuk
mengarahkan
dan
mempengaruhi
bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 2. Definisi Pendidikan Islam
Pengertian Pendidikan Islam yaitu bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah, mengarahkan, mengajarkan,melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Dalam pengertian ini dapat diartikan bahwa di dalam proses pendidikan Islam terdapat usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui suatu proses yang setingak demi setingkat akan menuju pada tujuan yang telah di tetapkan, yaitu menanamkan
akhlak
dan
takwa
serta
menegakkan
kebenaran
sehingga
terbentuklah manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur dengan ajaran Islam. Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing
4
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), h. 33.
5
ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.
B. Kepemimpinan Dalam Pendidikan I slam Salah satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam adalah kepala sekolah. Kepala sekolah paling berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan, karena ia merupakan pemimpin di lembaganya. Mulyasa mengemukakan bahwa kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah. Karena mereka merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh sekolah menuju tujuannya. Sekolah yang efektif , bermutu, dan favorit tidak lepas dari peran kepala sekolahnya. Maka ia harus mampu membawa lembaganya ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,ia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa depan dalam kehidupan global yang lebih baik. Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara formal kepada atasannya atau secara informal kepada masyarakat yang telah menitipkan anak didiknya”.5 Blimberg (1987) membagi tugas kepala sekolah sebagai berikut : 1. Menjaga agar segala program sekolah berjalan sedamai mungkin (as peaceful as possible) 2. Menangani konflik atau menghindarinya. 3. Memulihkan kerjasama 4. Membina para staf dan murid 5. Mengembangkan organisasi, dan
5
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004),
h. 24.
6
6. Mengimplementasi ide-ide pendidikan6. Kualitas dan kompetensi kepala sekolah secara umum setidaknya mengacu kepada empat hal pokok,yaitu : 1. Sifat dan ketrampilan kepemimpinan 2. Kemampuan pemecahan masalah 3. Ketrampilan social;dan 4. Pengetahuan dan kompetensi professional. Secara garis besar kualitas dan kompetensi
kepala
sekolah
dapat
dinila
dari
kinerjanya
dalam
mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala sekolah yaitu meliputi: a.
Sebagai Pendidik (educator) 1) Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan tugas 2) Mampu memberikan alternative pembelajaran yang efektif 3) Kemampuan membimbing bermacam-macam kegiatan kesiswaan
b.
Sebagai Manajer 1) Kemampuan
menyusun
organisasi
personal
dengan
uraian
tugas
sesuai standar 2) Kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang ada serta lebih lanjut memberikan acuan yang dinamis dalam kegiatan rutin dan temporer 3) Kemampuan menyusun program secara sistematis c.
Sebagai Administrator 1) Kemampuan mengelola semua perangkat KBM secara sempurna dengan bukti berupa data administrasi yang akurat
6
Mamehaserafina, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Diunggah dalam http://mamehaserafina.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam-pendidikan.html (akses 8 Mei 2017).
7
2) Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan , ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan ketentuan yang berlaku. d.
Sebagai Supervisor Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka mewujudkan
tujuannya adalah kegiatan pembelajaran sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu me supervisi perkerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. 1) Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan di lembaganya yang dapat melaksanakan dengan baik 2) Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru dan karyawan 3) Kemampuan
memanfaatkan
kinerja
guru
atau
karyawan
untuk
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. e.
Sebagai Pemimpin Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan
pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga ke pendidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga ke pendidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan berkomunikasi. kepribadian kepala sekolah sebagai leader tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan.
8
1) Memiliki kepribadian yang kuat 2) Memahami semua personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga kondisi siswanya berbeda dengan yang lainnya 3) Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan karyawannya f.
Sebagai Inovator Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia
melakukan perkerjaannya secara kostruktif, kreatif, delegatif, integrative, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adatabel dan fleksibel. 1) Memiliki gagasan baru (proaktif) untuk inovasi dan perkembangan madrasah, memilih yang relevan untuk kebutuhan lembaganya 2) Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru dengan baik 3) Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif 7 C. Dasar dan K arakteristik K epemimpinan Pendidikan I slam
Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian, dimana kata pendidikan menerangkan di lapangan apa dan di mana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat dan ciri-ciri kepemimpinan, yaitu bersifat mendidik dan membimbing. Sebagaimana kata pendidikan yang menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi, yaitu: 1. Pendidikan sebagai usaha atau proses pendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari. 2. Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakikat dan kegiatan mendidik mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan pratik-praktik mendidik dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam. 7
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional , h. 24.
9
Dari dual hal tersebut, maka dapat penulis jelaskan bahwa kepemimpinan pendidikan pada dasarnya terdapat dan berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan proses mendidik dan mengajar di satu pihak, dan pada pihak lain berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu-ilmu pembantu lainnya. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal. Pemimpin
pada
hakikatnya
adalah
seseorang
yang
mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaaan adalah kemampuan untuk mengarahkan
10
dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, maka makin besar potensi kepemimpinan yang efektif. Dengan menyebutkan “kepemimpinan pendidikan”, maka disamping menjelaskan dimana kepemimpinan itu berada dan berperan, tambahan kata “pendidikan” dibelakang kata “kepemimpinan” hendaknya menam pakkan pula sifat-sifat
atau
ciri-ciri
khusus
kepemimpinan
yang
bersifat
mendidik,
membimbing, dan mengemong tetapi bukan memaksa dan menekan dalam bentuk apapun. Adapun Ciri-ciri dari seorang pemimpin dalam kepemimpinan pendidikan Islam itu sendiri antara lain: 1. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan lembaga atau organisasinya 2. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih di banding orang lai n 3. Memahami kebisaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya 4. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain 5. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar orang lain simpatik kepadanya 6. Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah pendapat dan pengalaman mereka 7. Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas pekerjaan anggota, meluruskan keliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat kebaikan dan mencengah kemungkaran
11
8. Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang yang ikhlas jarang sekali kita peroleh 8. Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pegawasan,
meningkatkan
kemampuan
tenaga
kependidikan,
membuka
komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemempuan mengambil keputusan dan kemempuan berkomunikasi. Kepribadian kepala sekolah
sebagai
leader
tercermin
dalam
sifat-sifat
jujur,
percaya
diri,
tanggungjawab, berani mengambil resiko, dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan. Memiliki kepribadian yang kuat,
Memahami semua
personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga kondisi siswanya berbeda dengan yang lainnya, Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan karyawannya Sehingga untuk mencapai tujuan yang akan di capai oleh seorang pemimpin dan aggotanya seorang pemimpin
setidaknya memiliki
tujuh
karakteristik kepemimpinan profetik, yaitu antara lain: 1. Memiliki karakter shidiq (jujur). Kepemimpinan profetik mengedepankan integritas moral (akhlak), satunya kata dan perbuatan, kejujuran, sikap dan perilaku etis. Sifat jujur merupakan nilai-nilai transedental yang mencintai dan mengacu kepada kebenaran yang datangnya dari Allah SWT (Shiddiq) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Perilaku pemimpin yang "shiddiq" (shadiqun) selalu mendasarkan pada kebenaran dari keyakinannya, jujur dan tulus, adil, serta menghormati kebenaran yang diyakini pihak lain yang
8
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 277.
12
mungkin berbeda dengan keyakinannya, bukan merasa diri atau pihaknya paling benar. 2. Memiliki
karakter amanah( terpercaya).
Kepemimpinan
profetik
mengahadirkan nilai-nilai bertanggungjawab, dapat dipercaya, dapat diandalkan, jaminan kepastian dan rasa aman, cakap, profesional dalam melaksanakan terpercaya
tugas
kepemimpinannya.
atau trustworthy (amanah)
Karakter
adalah
sifat
tanggungjawab, pemimpin
yang
senantiasa menjaga kepercayaan (trust) yang diberikan orang lain. Karakter amanah dapat menajamkan kepekaan bathin seorang pemimpin untuk bisa memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik/organisasi. 3. Memiliki
karakter tabligh
(menyampaikan). Kepemimpinan profetik
menggunakan kemampuan komunikasi secara efektif, memiliki visi, inspirasi dan motivasi yang jauh ke depan. Seorang pemimpin itu memerlukan kemampuan komunikasi dan diplomasi dengan bahasa yang mudah dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh). Sosok pemimpin (seperti karakter nabi dan rasul) bahasanya sangat berbobot, penuh visi dan menginspirasi orang lain. 4. Memiliki
karakter fathanah (cerdas).
Kepemimpinan
profetik
itu
mempunyai kecerdasan, baik intelektual, emosional maupun spiritual, kreativitas, peka terhadap kondisi yang ada dan menciptakan peluang untuk kemajuan. Sosok pemimpin itu harus cerdas, kompeten, dan profesional (fathanah). Pemimpin yang mengacu sifat fathonah nabi adalah pemimpin
pembelajar,
mampu
mengambil
pelajaran/hikmah
dari
pengalaman, percaya diri, cermat, inovatif tetapi tepat azas, tepat sasaran, berkomitmen pada keunggulan, bertindak dengan motivasi tinggi, serta
13
sadar bahwa yang dijalankan adalah untuk mewujudkan suatu cita-cita bersama yang akan dicapai dengan cara-cara yang etis. 5. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian). Kepemimpinan profetik mengutamakan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement (Istiqamah). Pemimpin yang istiqamah adalah pemimpin yang taat azas (peraturan), tekun, disiplin, pantang menyerah, bersungguh-sungguh, dan terbuka terhadap perubahan dan pengembangan. 6. Memiliki
karakter mahabbah (cinta,
kasih-sayang).
Kepemimpinan
profetik mengutamakan ajaran cinta (mahabbah) bukan kebencian dan pemaksaan. Karakter pemimpin profetik selalu peduli (care) terhadap moral dan kemanusiaan, mudah memahami orang lain/berempati, suka memberi tanpa pamrih (altruistik), mencintai semua makhluk karena Allah, dan dicintai para pengikutnya dengan loyalitas sangat tinggi. 7. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak). Kepemimpinan profetik adalah wujud sebuah ketaatan kepada Allah dan mendarmabaktikan dirinya untuk kesalehan, kearifan dan kebajikan bagi masyarakatnya. Ketaatan dan keshalehan para nabi atau rasul berpedoman pada wahyu dan mu'jizat dari Allah. Karakter shaleh/arif dapat melahirkan pesona kharismatik yang merupakan ilham dari ilahi, yang terpancar pada permukaan kulit, tutur kata, pancaran mata, sikap, tindakan, dan penampilan. Seorang
pemimpin yang shaleh
mempunyai kualitas
kepribadian individu yang utuh sehingga menyebabkan orang lain menaruh simpati, percaya dan menganut apa yang diinginkannya. Pemimpin shaleh berarti pemimpin yang dirinya diakui pengikut, karena ketaatannya kepada Allah.
14
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisi en. Pengertian Pendidikan Islam yaitu bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah, mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam adalah kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan karena ia merupakan pemimpin di lembaganya. Kepemimpinan pendidikan Islam dasar penekanannya lebih condong bersifat mendidik dan membimbing .Dasar kepemimpinan pendidikan Islam lebih menekankan pada peningkatan ilmu pengetahuan. Seorang pemimpin setidaknya memiliki tujuh karakteristik kepemimpinan profetik yang bisa saya uraikan pada tulisan ini, yaitu antara lain : 1. Memiliki karakter shidiq (jujur) 2. Memiliki karakter amanah( terpercaya). 3. Memiliki karakter tabligh( menyampaikan ) 4. Memiliki karakter fathanah (cerdas). 5. Memiliki karekter istiqamah (konsisten/teguh pendirian). 6. Memiliki karakter mahabbah (cinta, kasih-sayang) 7. Memiliki karakter shaleh/ma'ruf (baik, arif, bijak)
15
B. Saran
Kajian tentang kepemimpinan dalam makalah ini telah disajikan semaksimal
mungkin.
Namun
krtik,
menyempurnakan makalah ini dengan baik.
saran
serta
masukan
akan
dapat
16
DAFTAR PUSTAKA
Indrafachrudi, seokarto dkk. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing. 1983. Kartono, kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1998. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional . Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Mamehaserafina, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Diunggah dalam http://mamehaserafina.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam pendidikan.html (akses 8 Mei 2017 Nanang, Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 1996. Qomar Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga, 2007. Wijaswanto, Wahyu. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1999.