Kementrian pariwisata kreatif tentang pengembngan desa wisata Kemenparekraf Targetkan Targetkan 960 Desa Wisata Pada 2012 7-Nop-2011 00:00 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf - dulu bernama Kemenbudpar) Kemenbudpar) telah melaksanakan melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata sejak 2009 lalu. Hingga kini, sudah ada 569 desa yang dikembangkan menjadi desa wisata, dengan bantuan dana Rp 150 uta setiap desa.Pada 2012, Kemenparekraf menargetkan menargetkan 960 desa dapat dikembangkan menjadi desa wisata. Sementara tahun 2014, ditargetkan ada 2 ribu desa wisata. Awal mula PNPM Mandiri Pariwisata ini berjalan, ada 100 desa yang dikembangkan, dengan jumlah bantuan Rp 100 juta setiap desa. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan yang menunjang daya tarik wisata desa tersebut.Belakangan tersebut.Belakangan ini banyak desa yang mengusulkan agar Kemenparekraf juga memberi pelatihan pemandu wisata dan pelatihan bahasa asing. Kebutuhan setiap desa memang berbeda, tergantung potensi wisatanya. Dan inilah yang menjadi keunikan masing-masing desa. Tujuan pengembngan desa wisata Tujuan pengembangan desa wisata adalah, membentuk masyarakat yang sadar wisata. Masyarakat yang memahami potensi wisata di desanya sehingga dapat dimanfaatkan menjadi objek wisata.Dalam pembinaan desa wisata, Kemenparekraf menggandeng fasilitator, yakni beberapa orang dari masyarakat lokal yang ditunjuk untuk dibina dan dilatih mengembangkan desanya, juga sebagai penghubung masyarakat masyarakat lokal dengan dengan pemerintah pusat.Masyarakat lokal lokal mampu merawat apa saja yang telah dibangun. Jika tidak dirawat, maka apa yang sudah dibangun akan sia-sia. Karena, lanjutnya, program jangka panjang Kemenparekraf dalam mengembangkan desa wisata, adalah menghubungkan desa wisata tersebut dengan pasarnya, agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke desa wisata. “Kita harus tingkatkan t ingkatkan pemberdayaan masyarakatnya, supaya ekonominya berkembang di desa, bukan di hotel-hotel hotel-hotel saja yang yang diterima pengusaha pengusaha besar. Kalau di desa-desa masyarakat itu langsung dapat, misalnya bikin homestay dan kerajinan. PNPM ini supaya masyarakat di desa bisa langsung dapat dampak dari keberadaan pariwisata,” kriteria desa menjadi desa wisata Ada beberapa kriteria suatu desa dapat dijadikan desa wisata melalui PNPM Mandiri Pariwisatayaitu Pariwisatayaitu
1.Suatu desa memiliki potensi wisata, yang setidaknya memiliki aksesibilitas. 2. Terdapat masyarakat miskin atau kurang mampu di suatu desa, sehingga memang layak untuk dibantu. 3.Sudah ada aktivitas pariwisata di desa atau sekitar desa tersebut. Sementara kriteria lainnya adalah, memprioritaskan desa yang sudah menjalankan PNPM Mandiri di sektor lain, agar program tersebut bisa berintegrasi dengan sektor pariwisata. Akan lebih baik lagi jika suatu desa telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa.Masyarakat desa yang berminat mengajukan desanya sebagai desa wisata, dapat mengajukannya kepada Kemenparekraf melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat. Atau, masyarakat dapat berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah kabupaten/ kota masing-masing.(Puskompub*
DENPASAR — Untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat desa, Kemente rian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan pengembangan 2.000 desa wisata melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata. Target tersebut diharapkan tercapai pada 2014, ujar Direktur Jenderal Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim di Denpasar, Selasa (17/9). Firmansyah mengatakan, selama empat tahun pelaksanaan PNPM Mandiri Pariwisata, hingga saat ini terdapat 978 desa yang telah dikembangkan menjadi desa w isata melalui program tersebut dan 45 desa diantaranya ada di Bali. Firmansyah mengatakan program ini diharapkan membantu pemerataan pembangunan pariwisata hingga tingkat desa. Kementerian Pariwisata mengembangkan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terutama masyarakat miskin melalui pengembangan desa wisata. ujarnya. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati
mengatakan, pengembangan sebuah desa menjadi desa wisata tidak hanya sekedar membangun infrastruktur, seperti yang terjadi saat ini. Pemerintah juga harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di desa, ujarnya. “Yang paling berat adalah membangun mentalitas masyarakatnya, ini akan mengubah peradaban ini,
akan ada pergeseran-pergeseran budaya. Jangan berharap sekarang disumbang Rp 100 juta desa wisata itu, tahun depan sudah menghasilkan uang segitu. Tentu tidak sebab yang kita bangun bukan infrastruktur saja,” ujarnya.
Ardana menambahkan, perlu waktu puluhan tahun untuk mengembangkan satu desa menjadi desa wisata.