A. Kedudukan edudukan flsaat flsaat dalam dalam ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan Filsaat berbicara tentang tentang ilmu, begitulah begitulah Kattso (1996 : 1!" mengut mengutara araka kan n #alina #alinan n flsaa flsaatt dengan dengan ilmu. ilmu. $ahasa $ahasa %ang %ang dipak dipakai ai dalam dalam flsa flsaat at beru berusa saha ha untu untuk k berb berbic icar ara a bukann%a didalam ilmu.1 &ntuk mencari tahu penge engettahua ahuan n,
maka aka
kit kita
kedudukan
kit kita
akan akan
meng mengen enai ai ilmu ilmu dan dan flsaat
melih elihat at
dalam
terl terleb ebih ih
ilmu dahul ahulu u
penger pengertia tian n ilmu ilmu dan flsaa flsaatt itu. itu. 'oe#ad oe#adi%a i%atna tna %ang %ang diiku diikuti ti oleh oleh )am*ah Abbas (19+1 : 1" memberikan memberikan batasan pengertian tentang ilm ilmu
seba sebaga gaii
beri berik kut -ilm -ilmu u
adal adalah ah peng penget etah ahua uan n
%ang %ang sada sadarr
menunt menuntut ut kebenar ebenaran an %ang %ang bermet bermetodo odos, s, bersis bersistem tem,, dan berlak berlaku u uniersal./. kemudian flsaat sendiri adalah ilmu %ang mempela#ari baga bagaim iman ana a cara cara berf berfki kirr %ang %ang bena benarr (log (logis is,, sist sistem emat atis is,, radi radika kal, l, uniersal" untuk mendapatkan pengetahuan. 0ementara itu, 0aiullah (19+ : +" memberikan kesimpulan umum baha pada dasarn%a flsaat umum tiada lain adalah hasil pemi pemiki kira ran n manu manusi sia, a, hasi hasill
spek sp ekul ulas asii
manu manusi sia a
beta betapa papu pun n
tida tidak k
sempurnan%a sempurnan%a da%a kemampuan kemampuan pikiran manusia. Antara flsaat dan ilmu memiliki persamaan, dalam hal baha keduan%a merupakan hasil ciptaan manusia, %aitu berpikir flosofs, spekulati, spekulati, dan empiris ilmi ilmiah ah..
'erbe erbeda dan n
ant antara ara
kedua eduan% n%a, a,
teru teruta tam ma
untu untuk k
flsa flsaa att
mene menent ntuk ukan an tu#u tu#uan an hidu hidup p dan dan ilmu ilmu mene menent ntuk ukan an sara sarana na untu untuk k hidup. Karenan%a flsaat inilah kemudian disebut sebagai indukn%a ilm ilmu
peng engetah etahu uan. an.
'ern ern%ata %ataan an
ter tersebu ebut
didas idasar ark kan
pad pada
perbedaan. Antara lain : Filsaat 3apangan pembahasan
4entang 4entang
hakikat
umum dan luas.
2lmu pengetahuan %ang 5emi 5emili liki ki
daer daerah ah
daerah tertentu, %aitu alam alam deng dengan an sega segala la
4u#uan 4u#uan
ke#adiann%a. 5engetahui tentang asal $erusaha menentukan usul manusia, manusia, hubungan hubungan siatsiat manu anusia sia
denga engan n
alam alam ke#ad e#adia ian n
dari alam alam
1 A.0usanto, Filsafat Ilmu, Ilmu, (7akarta: (7akarta: '4 $umi Aksara, 811", hlm. 18.
%ang %ang
semesta dan bagaimana didalamn%a akhirn%a ara pembahasan
#uga
(hari terdapat manusia.
kemudiann%a" 4idak menggunakan 5enggunakan percobaanpercobaan
panca
indera dan percobaan
serta pen%elidikan panca percobaan. indera,
tetapi
pembahasan pen%elidikann%a mempergunakan kesimpulan
pikiran
dan akal. 4idak memberi ke%akinan ;iterapkan mutlak,
sebagai dalildalil %akin %ang
kesimpulan
selalu didasarkan
mengandung %ang
dengan
keraguan penglihatan
pada dan
mengakibatkan percobaanpercobaan.
perbedaanperbedaan pendapat diantara ahli ahli flsaat, serta #auh dari
kepastian,
ker#a
sama serta ke%akinan.
$.
merupakan
cabang flsaat
%ang membicarakan
sesuatu %ang bersiat =keluarbiasaan> (beyond nature", %ang berada di luar pengalaman manusia (immediate experience".8 5enurut Achamdi, metafsika mengka#i sesuatu %ang berada 8 0ura#i%o, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar , (7akarta: '4 $umi Aksara, 818", hlm. 11!.
diluar
halhal
%ang
biasa
%ang
berlaku
pada
umumn%a
(keluarbiasaan", atau halhal %ang tidak alami, serta halhal %ang berada di luar pengalaman manusia. 5etafsika berasal dari bahasa ?unani, meta %ang berarti selain, sesudah, dan dibalik, dan sika %ang berarti n%ata. 5etafsika berarti =sesudah> , =dibalik %ang n%ata>. ;engan kata lain metafsika adalah cabang flsaat %ang membicarakan =hal hal %ang berada di belakang ge#alage#ala %ang n%ata>. ;itin#au dari segi flsaat secara men%eluruh metafsika adalah ilmu %ang memikirkan hakikat di balik alam n%ata. 5aksudn%a metafsika membicarakan ilmu %ang men%elidiki hakikat segala sesuatu dari alam n%ata dengan tidak terbatas pada apa %ang dapat ditangkap oleh panca indera sa#a. Aristoteles men%inggung masalah metafsika dalam kar%an%a tentang =flsaat pertama>, %ang berisi halhal %ang bersiat gaib. 5enurut Aristoteles, ilmu metafsika termasuk cabang flsaat teoritis %ang membahas sehingga
ilmu
masalah hakikat segala sesuatu,
metafsika
men#adi
men#adi
inti
flsaat.
0elan#utn%a, aristoteles men#elaskan baha masalahmasalah %ang metafsik merupakan sesuatu %ang undamental dari kehidupan. @leh karena itu, setiap orang %ang sadar berhadapan dengan sesuatu %ang metafsik tetap tersangkut didalamn%a. 'ada abad ke1 dan 1+ orang mulai mengadakan pemilahan terhadap
berbagai
bagian
dari
metafsika.
?ang
paling
berpengaruh ialah pemilahan %ang dilakukan oleh hristian olB, %aitu antara metaphysica generalis dan metaphysica specialis. $agi metaphysica generalis, hristian olB menggunakan istilah ontologia. metaphysica generalis membahas asasasas atau prinsipprinsip
%ang
seumumumumn%a.,
sedangkan
metaphysica specialis membahas penerapan asasasasCprinsip prinsip tersebut terhadap bidangbidang %ang khusus. hristian olB men%ebutkan ada bidang, %aitu cosmologia, psichologia, dan theologia.
;ari uraian diatas, tampak antara metafsika dan ontolog% mulan%a istilahn%a satu, %aitu metafsika. Kemudian pada abad ke 1 mulai antara metafsika dan ontolog% dipilahkan. ;itin#au penegertian secara etimologi antara ontolog% dan metafsika berbeda. 2stilah ontologi berasal dari bahasa %unani, %aitu ta onta berarti -%ang berada/, dan logia berarti ilmu pengetahuan atau a#aran. 7adi ontolog% berarti a#aran menegenai %ang ada atau segala sesuatu %ang ada. Adapun metafsika seperti telah diuraikan di atas berarti sesuatu %ang ada setelah fsika.
8. @ntologi 4okoh %ang menerbitkan istilah ontologi ini adalah hristian olB (16911". 2stilah ontologi berasal dari bahasa ?unani, %aitu ta onta berarti -%ang berada/, dan logia berarti -ilmu pengetahuan atau a#aran/. ;engan demikian, ontolog% adalah ilmu pengetahuan atau a#aran tentang %ang berada. 'ersoalan dalam keberadaan menurut Ali 5udhofr (1996" ada tiga pandangan, %ang masingmasing menimbulkan aliran %ang berbeda. 4iga segi pandangan itu adalah sebagai berikut : 1. Keberadaan ;ipandang dari segi 7umlah (kuantitas" Keberadaan dipandang dari segi #umlah (kuantitas", artin%a berapa ban%ak ken%ataan %ang paling dalam itu. 'andangan ini melahirkan beberapa aliran flsaat sebagai #aabann%a, %aitu sebagai berikut : a. 5onisme Aliran %ang men%atakan baha han%a satu ken%ataan undamental. Ken%ataan tersebut dapat berupa #ia, materi, 4uhan atau substansi lainn%a %ang tidak dapat diketahui. 4okohn%a
antara
lain
:
4hales
(68!!8
05"
%ang
berpendapat baha ken%ataan %ang terdalam adalah satu 2bid., hlm 11+.
substansi,
adalah
air.
AnaDimander
(61!
05"
berke%akinan baha %ang merupakan ken%ataan terdalam adalah Aperion, %aitu sesuatu %ang tanpa batas, tidak dapat ditemukan dan tidak memiliki persamaan dengan salah satu benda %ang ada di dalam dunia. AnaDimenes (!+!!8+ 05" berke%akinan baha %ang merupakan unsure ken%ataan %ang sedalamdalamn%a adalah udara. Filsu modern %ang termasuk monism adalah $. 0pino*a, berpendapat baha han%a ada satu substansi, %aitu 4uhan. ;alam hal ini 4uhan diidentikkan dengan alam (naturans naturata" b. ;ualisme (0erba ;ua" Aliaran %ang menganggap dan%a dua substansi %ang masingmasing berdiri sendiri. 4okohtokoh %ang termasuk aliran ini adalah 'lato (8++ 05", %ang membedakan dua dunia, %aitu dunia indra (dunia ba%ingba%ang" dan dunia ide (dunia %ang terbuka bagi rasio manusia".
bergerak
dan
mengatur.
3eibni*
(166116"
men%atakan baha hakikat ken%ataan terdiri atas monade-
monade %ang tidak berluas, selalu bergerak, tidak terbagi, dan tidak dapat rusak. 8. Keberadaan ;ipandang dari segi 0iat (kualitas" Keberadaan ;ipandang dari segi 0iat (kualitas" menimbulkan beberapa aliran sebagai berikut : a. 0piritualisme 0piritualisme mengandung beberapa arti, %aitu : 1. A#aran %ang men%atakan baha ken%ataan %ang terdalam adalah roh ( pneuma, Nous, Reason, ogos!, %akni roh %ang mengisi dan mendasari seluruh alam. 8. Kadangkadang dikenakan pada pandangan idealistis %ang men%atakan adan%a roh mutlak. ;unia indera dalam penegrtian ini dipandang sebagai dunia ide. . ;ipakai dalam istilah keagamaan untuk
menekanan
pengaruh langsung dalam roh suci dalam bidang agama. . Keperca%aan baha orang mati berkomunikasi dengan orang %ang masih hidup melalui perantara atau orang tertentu dan
leat bentuk
u#ud
%ang
lain.
2stilah
spiritualisme lebih tepat dikenakan bagi keperca%aan semacam ini. Aliran spiritualisme #uga disebut idealisme (serba cita". 4okoh aliran ini diantaran%a 'lato dengan a#arann%a tentang idea (cita" dan #ia. 2dea atau cita adalah gambaran asli segala benda. 0emua %ang ada dalam dunia han%alah pen#elmaan atau ba%angan sa#a. 2dea atau indera tidak dapat ditangkap oleh panca indera tetapi dapat dipikirkan, sedangkan %ang ditangkap oleh indera manusia han%alah indera ba%angba%ang. b. 5aterialisme 5erupakan pandangan %ang men%atakan baha tidak ada sesuatu %ang n%ata kecuali materi. 'ikiran dan kesadaran han%alah pem#elmaan dari materi %ang dapat dikembalikan pada unsurunsur fsik. )alhal %ang bersiat kerohanian seperti pikiran, #ia, ke%akinan, rasa sedih, dan rasa senang tidak lain han%alah ungkapan proses kebendaan. 4okoh aliran ini adalah ;emokritos (6 05", berke%akinan baha alam semesta tersusun atas atomatom kecil %ang memiliki bentuk dan badan. 7iapun menurutn%a dikatakan ter#adi dari atomatom, han%a
sa#a atomatom #ia itu lebih kecil, bulat, dan amat mudah bergerak. 4homas )obbes (1!++169" berpendapat baha segala sesuatu %ang ter#adi di dunia merupakan gerak dari materi. 4ermasuk #uga idea dan cita adalah gerak materi belaka karena segala sesuatu %ang ter#adi dari bendabenda kecil. . Keberadaan ;ipandang dari segi 'roses, Ke#adian, atau 'erubahan. Aliran %ang berusaha men#aab persoalan ini adalah sebagi berikut : a. 5ekanisme 5en%atakan
baha
semua
ge#ala
dapat
di#elaskan
berdasarkan asasasas mekanik (mesin". 0emua peristia adalah hasil dari materi %ang bergerak dan dapat di#elaskan. 5enurut kaidahn%a aliran ini #uga menerangkan semua peristia berdasar pada sebab ker#a (ecient cause", %ang dilaankan dengan fnal tu#uan (fnal cause". Alam dinggap seperti sebuah mesin %ang keseluruhan ungsin%a ditentukan secara otomatis oleh bagian bagiann%a. kosmologi
'andangan pertama
%ang
kali
bercorak
dia#ukan
oleh
mekanistik
dalam
3eupcippus
dan
;emocritus %ang berpendirian baha alam dapat diterangkan berdasarkan pada atomatom %ang bergerak dalam ruang kosong pandangan ini dianut oleh Galileo Galilei (1!6161" dan flsu lainn%a dalam abad ke1 sebagai flsaat mekanik. b. 4eleolog% (0erba4u#uan" $erpendirian baha %ang berlaku dalam ke#adian alam bukanlah
kaidah
memang
ada
sebab sesuatu
akibat,
akan tetapi se#ak
kemauan
atau
mengarahkan alam ke suatu tu#uan. 5enurut Aristoteles, untuk melihat
semula
kekuatan
a%ng
ken%ataan
%ang
sesungguhn%a kita harus memahami sebab, %aitu sebab bahan (5aterial cause",sebab bentuk (ormal cause", sebab ker#a (ecient cause", dan sebab tu#uan (fnal cause". 0ebab bahan adalah %ang men#adikan sesuatu itu ada H 0ebab bentuk adalah %ang men#adikan sesuatu itu berbentuk H 0ebab ker#a adalah %ang men%ebabkan bentuk itu beker#a atas bahan H 0ebab tu#uan
adalah
%ang
perubahan
men%ebabkan
tu#uan
sematamata
tempat atau gerak. ;ibidang ini
karena
sematamata
berkuasa kaidah sebab akibat %ang pasti. 0ebalikn%a segala ke#adian tu#uan%a adalah menimbulkan sesuatu bentuk atau sesuatu tenaga. Iamun, dikatakan #uga baha kegiatan alam mengandung suatu tu#uan. 0ehubungan dengan masalah ini kaidah sebab akibat han%alah alat bagi alam untuk mencapai tu#uann%a. c. Jitalisme 5emandang baha kehidupan tidak dapat sepenuhn%a di#elaskan secara fsikakimiai, karena hakikatn%a berbeda dengan %ang tidak hidup. Filsu italisme seperti )enr% $ergson (1+!9191" men%ebutkan elan ital. ;ikatakann%a baha elan ital merupakan sumber dari sebab ker#a dan perkembangan dalam alam. Asas hidup ini memimpin dan mengatur ge#ala hidup dan men%esuaikann%a dengan tu#uan hidup. @leh karena itu italisme, sering #uga dinamakan fnalisme. . Epistemolog% . aDiologi