KATETERISASI URIN Shanti Wardaningsih, S. Kp., Ns., M.Kep., Sp.Jiwa Yanuar Primanda, S.Kep., Ns., MNS., HN
A.
!E"INISI Kateterisasi urin adalah pemasukan selang yang terbuat dari plastik atau karet melalui uretha menuju ke kandung kemih (vesica urinaria). urinaria).
#.
TUJUAN Kateterisasi urin bertujuan : ¤
Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih.
¤
Memantau pengeluaran urin pad aklien yang mengalami gangguan hemodinamik. Karena kateterisasi urin meresiko bagi klien untuk mengalami Urinaria Tractus Infection (UTI) atau Infeksi aluran Kemih (IK) dan menyebabkan trauma pada uretra! maka kateterisasi lebih dianjurkan untuk pemasangan sementara.
.
IN!IKASI PEMASAN$AN KATETER "emasangan kateter merupakan tindakan yang sangat penting bagi beberapa pasien. Tetapi penelitian menunjukkan bah#a $%&' pemasangan kateter dilakukan atas indikasi yang kurang tepat (*+*! $,%$). Keputusan dilakukan tindakan pemasangan kateter harus berdasarkan pengkajian yang komprehensif terkait komprehensif terkait resiko dan kebutuhan pasien. ecara umum! indikasi pemasangan kateter adalah: %. "asien yang mengalami retensi urin akut dan kronis $. Menjaga keteraturan pengeluaran urin pada pasien yang mengalami kesulitan berkemih!
sebagai akibat gangguan neurologis yang menyebabkan paralisis atau kehilangan
sebagai akibat gangguan neurologis yang menyebabkan paralisis atau kehilangan sensasi berkemih yang berefek pada proses berkemih -. "asien dengan penyakit ga#at yang membutuhkan pengukuran urin output
. "asien yang menjalani pembedahan urologi atau operasi lain yang terkait dengan saluran genitourinary '. Untuk antisipasi proses operasi yang panjang . "asien yang membutuhkan monitoring urine output pada saat pembedahan /. Untuk membantu proses penyembuhan luka di area sacral dan perineal pada pasien yang mengalami inkontinensia 0. "asien yang mengalami imobilisasi jangka panjang seperti pasien yang mengalami fraktur spinal atau lumbar! multiple fracture! multiple trauma di area pel1is! dll 2. Untuk irigasi kandung kemih %,.Untuk memasukkan obat atau untuk proses pemeriksaan diagnostic terkait system urologi (contoh: cystogram) %%.Untuk memfasilitasi proses berkemih dan menjaga integritas kulit %$.Untuk meningkatkan kenyamanan pada pasien terminal (palliati1e care)
!.
K%NTRAIN!IKASI PEMASAN$AN KATETER %. "asien dengan prostatitis akut $. "asien dengan suspek trauma urethral -. "asien dengan ri#ayat striktur urethra
. "asien yang baru selesai penjalani TU3" (Trans&Urethral 3eserction of the "rostate) dalam jangka #aktu $ jam '. "asien yang mengalami phymosis . "asien yang mengalami ri#ayat sulit dipasang kateter /. "asien yang dicurigai mengalami hematuria 0. "asien yang mengalami atau menunjukkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
E.
!URASI KATETERISASI URIN ecara umum! durasi kateterisasi urin dibagi menjadi sementara (intermitten)! tetap jangka pendek! dan tetap jangka panjang. "emasangan kateter dalam jangka #aktu yang pendek akan meminimalkan infeksi. ¤
Kateter ementara Kateter sementara adalah pemasangan dan pelepasan kateter segera setelah kandung kemih kososng. Kateter sementara biasanya menggunakan kateter satu lumen dan hanya
memerlukan
memerlukan #aktu ' 4 %, menit sampai kandung kemih. "enggunaan kateter sementara dapat diulangi penggunaannya tetapai penggunaan yang terus menerus akan meningkatkan resiko infeksi dan trauma pada uretra. Kateter sementara dapat digunakan untuk: o
Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi Vesica Urinaria
¤
o
Mengatasi retensi urin akut
o
"engambilan specimen urin
o
"engambilan urine residu setelah pengosongan Vesica Urinaria
Kateter Tetap 5angka "endek Kateter tetap jangka pendek dibiarkan terpasang pada pasien selama % minggu. Untuk keperluan ini! biasanya bahan kateter yang digunakan berbahan late6 kecuali ada alergi terhadap late6. Kateter tetap jangka pendek digunakan untuk: o
7bstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
"embedahan untuk memperbaiki organ perkemihan! seperti Vesica Urinaria! uretra dan o
organ sekitarnya
¤
o
"re1entif pada obstruksi uretra dari perdarahan
o
Untuk memantau output urin
o
Irigasi Vesica Urinaria
Kateter Tetap 5angka "anjang "emasangan kateter tetap dalam jangka #aktu yang lama dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Termasuk dalam kategori ini jika pasien memerlukan kateter untuk durasi minggu hingga - bulan. Kateter yang digunakan untuk kateter jangka panjang harus diganti secara teratur sesuai dengan batas #aktu pemasangan dari setiap produk kateter (sesuai pabrik) dan sesuai kebutuhan dan kondisi indi1idu dan tidak berbatas #aktu secara kaku. "ertimbangan penggantian kateter adalah berdasarkan: fungsi kateter! banyaknya kerak atau kotoran yang menempel pada kateter! frekuensi sumbatan pada kateter! dan kenyamanan pasien. Kateter tetap jangka panjang digunakan untuk: o
3etensi urin pada penyembuhan penyakit IK8UTI
o
kin rash! ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urin
o
Klien dengan penyakit terminal
". TIPE KATETER %. 7neay catheter8single lumen catheter8kateter % jalur Kateter ini hanya mempunyai saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urin! tidak memeiliki balon untuk fiksasi dan tersedia dalam sediaan berlapis silicon atau tidak dan biasa
disebut dengan kateter langsung. Tipe ini tidak digunakan dalam jangka #aktu lama di
disebut dengan kateter langsung. Tipe ini tidak digunakan dalam jangka #aktu lama di kandung kemih tetapi sangat berfungsi untuk:
9 K a t e t e r isasi intermitten atau sementara dan pengambilan specimen urin
9 Mengatasi striktur urethra 9 Memasukkan obat ke dalam 1esica urinaria
9 "roses pemeriksaan penunjang seperti urodinamik 9 Kateterisasi suprapubik tanpa balon
$. T#oay catheter8double lumen catheter8kateter double lumen Kateter ini terdiri dari $ saluran pada ujung kateternya. atu saluran untuk keluarnya urine dan satu saluran untuk mengembangkan balon yang berfungsi sebagai fiksasi kateter di dalam kandung kemih pasien. Tipe kateter ini paling sering digunakan.
-. Threeay catheter8triple lumen catheter8kateter triple lumen Kateter - lumen memiliki lumen ketiga (selain untuk urin dan untuk mengembangkan balon) yang berfungsi untuk proses irigasi kandung kemih secara terus menerus. Kateter ini terutama digunakan pada pasien yang menjalani pembedahan saluran kemih atau perdarahan dari kandung kemih atau tumor prostat sehingga kandung kemih membutuhkan baik irigasi terus menerus atau irigasi sementara untuk membersihkan dari gumpalan darah atau debris.
. *atheter #ith integrated temperature sensor Kateter ini mempunyai sensor
fasilitas
pengukur suhu yang
terintegrasi didalam kateter
terintegrasi didalam kateter yang
terletak
khususnya
di
digunakan
ujung pada
proksimal. pasien
Kateter
ini
yang
membutuhkan pera#atan intensif atau pada saat menjalani operasi tertentu. ungsi dari sensor suhu adalah
untuk
mengukur
suhu
urine di
dalam
kandung kemih dan merupakan alat yang efektif untuk mengetahui suhu tubuh bagian dalam (core temperature).
$.
JENIS KATETER ¤
Kateter plastik: digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel
¤
Kateter ;ate68Karet: berbahan dasar karet! fleksibel tetapi kurang nyaman karena gesekan permukaan! mudah terjadi pengerakan akibat mineral yang terkumpul dari urin! dan alergi yang menyebabkan urethritis dan urethral stricture. jangka
+igunakan untuk pemakaian dalam
#aktu pendek. ¤
Kateter ilicon murni (%,, silicon): sangat lembut untuk jaringan dan hipoalergenik. Ukuran lumen8saluran besar karena tidak ada lapisan karet dan tidak mudah menggumpal. Kerugiannya adalah mudahnya balon mengempes sehingga sering terjadi kateter terlepas atau tidak sesuai pada tempatnya lagi. Kateter ini lebih sering digunakan untuk penggunaan jangka #aktu selama $&- bulan.
¤
"T<
("olytetrafluoroethylene)8teflon:
"T<&coated
late6
catheter
adalah
kateter late6 yang dilapisi teflon pada bagian dalam maupun luar. Kateter ini lebih lembut daripada kateter late6 karena adanya lapisan Teflon yang membantu mencegah pengerakan dan iritasi. 5angan menggunakan jenis ini untuk pasien yang alergi terhadap late6. ¤
ilicone&coated8silicone elastomer&coated: adalah kateter late6 yang dilapisi silicon pada bagian dalam dan luar. Kateter
ini memiliki kekuatan dan
fleksibilitas sejenis kateter late6 tetapi lebih a#et dan tidak mudah mengerak seperti jenis silicon murni (%,, silicon). ¤
=ydrogel&coated: Kateter
ini
merupakan
bersifat
kateter
hidrofilik
yang
sehingga
lembut
menyerap
dan
biocompatible.
cairan
yang
akan
membentuk kerak di sekitar kateter dan karena tidak terlalu banyak gesekan maka tidak menyebabkan iritasi. ¤
il1er&coated catheter: merupakan jenis kateter dengan kombinasi lapisan sil1er alloy dan hydrogel yang berfungsi sebagai antiseptic. il1er&hydrogel coated catheter tersedia dalam bahan dasar late6 dan silicon. 5enis ini terbukti menurunkan insiden bekteriurea asimtomatik dalam jangka #aktu % minggu.
¤
Kateter ;ogam : digunakan untuk
¤
Kateter ;ogam : digunakan untuk pemakaian sementara! biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan
Jenis Kateter, Keuntungan, dan Kerugiann&a
H.
UKURAN KATETER "rinsip pemilihan ukuran kateter adalah memilih ukuran yang terkecil mampu
yang
mengalirkan urin secara adekuat. Meskipun demikian! ukuran kateter tetap harus disesuaikan dengan indikasi dan kondisi klinis pasien. Ukuran kateter ber1ariasi antara ' 4 $ rench (r). ecara umum! ukuran yang disarankan adalah: ¤
>nak
: 0 4 %, r
¤
?anita
: %$ 4 % r
¤
;aki&
: % 4 %0 r
laki
: $, 4 $ r
¤
=ematuria "asien yang mengalami jalur sehingga
hematuria
sebaiknya
menggunakan
kateter
memungkinkan dilakukannya irigasi kandung kemih tanpa mengganti kateter.
-
I.
PANJAN$ KATETER "anjang kateter terdiri dari - ukuran: ukuran anak! anak! perempuan! dan laki&laki. Ukuran kateter laki&laki standar dengan panjang %&' cm dapat digunakan untuk laki&laki dan perempuan! tetapi ukuran perempuan yang lebih pendek yaitu $' cm dianggap lebih nyaman pada beberapa #anita yang bias berakti1itas dan membutuhkan pemasangan kateter dalam jangka #aktu yang lama. Ukuran #anita yang pendek tidak sesuai untuk #anita yang obese atau imobilisasi karena akan mudah terlepas dan menyebabkan trauma bada kandung kemih.
J.
UKURAN #A'%N Kembangkan balon dengan ukuran yang sekecil mungkin. =al ini akan mencegah adanya residu urine di kandung kemih! menurunkan resiko spasme kandung kemih dan meminimalkan trauma pada leher kandung kemih. Ukuran balon berkisar antara ' 4 -, ml tergantung produksi pabrikan. Ukuran dengan
yang yang
biasa
digunakan
adalam
%,
ml.
kembangkan
balon
sesuai
direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya. Ukuran balon -, ml digunakan untuk haemostat post prosedur urologi dan tidak dianjurkan untuk peggunaan rutin. @unakan air steril untuk mengembangkan balon.
K.
SISTEM !RAINASE istem drainase tertutup dimana saluran yang menghubungkan antara kateter dan urin bag selalu tersambung dan urin dikeluarkan dari urine bag melalui saluran pembuangan pada urin bag! menurunkan resiko infeksi! tetpi efektifitas system ini tergantung pada kebersihan dan pera#atan kateter.
istem drainase yang baik dapat mencegah munculnya infeksi akibat pemasangan kateter (*aUTI). Manajemen system drainase yang baik adalah sebagai berikut: %. 5aga agar system drainase atau urin bag tetap berada di ba#ah8lebih rendah daripada kandung kemih $. Minimalkan kontaminasi dari urine bag dan hindarkan kontak antara urin bag dengan lantai atau dengan permukaan lainnya -. Kaji secara rutin kondisi urin bag dang anti jika perlu . Kosongkan urin bag secara rutin atau jika telah mencapai $8- kantong untuk mencegah reflu6 dan mencegah urine bag terlalu berat '. aat mengosongkan urin bag! jangan sampai konektor pembuangan pada urin bag menyentuh penampung. @unakan penampung yang bersih dan terpisah antara satu pasien dengan pasien yang lainnya . >njurkan pasien untuk banyak minum jika tidak ada kontraindikasi secara klinis
'. PE!%MAN UMUM PEMASAN$AN KATETER A "emasangan kateter dilakukan atas program dari dokter. A "rinsip pemasangan kateter menggunakan tehnik aseptik8steril A Kateter tetap dan sementara menggunakan prinsip yang sama! perbedaannya adalah pada kateter tetap difiksasi dengan balon. A etelah pemasangan kateter pera#at menjaga sistem drainase untuk meminimalkan resiko infeksi A Urine bag terbuat dari plastik yang dapat menampung %.,,, 4 %.',, ml urin. Urine bag harus digantung pada tepi tempat tidur atau kursi roda tanpa menyentuh lantai. 5angan pernah menggantungkan urine bag pada posisi lebih tinggi dari abdomen. 5ika klien berjalan! klien atau pera#at memba#a urine bag diba#ah lutut klien. =al ini karena urin didalam kantong dapat menjadi medium bagi hidupnya mikroorganisme dan infeksi dapat terjadi apabila urin kembali (refluk) ke Vesica Urinaria. ebagian Urine Bag dirancang menjadi antirefluk untuk menjaga kembalinya urin pada Vesica Urinaria.
A Karena urin dapat menjadi media bagi tumbuhnya mikroorganisme! maka pengosongan
A Karena urin dapat menjadi media bagi tumbuhnya mikroorganisme! maka pengosongan urine bag dilakukan setiap 4 0 jam sekali.
M. K%MP'IKASI PEMASAN$AN KATETER A Trauma urethral akibat peniupan balon fiksasi ketika kateter belum sampai di 1esica urinaria A Infeksi aluran Kemih (IK) atau Catheter-associated Urinary Tract Infection (CaUTI) A Trauma psikologi A "erdarahan diakibatkan proses insersi kateter atau peniupan balon
A alah saluran akibat trauma saat insersi kateter A triktur urethra merupakan komplikasi lanjutan akibat adanya cedera kronis pada uretra A "araphimosis (terjadi pada laki&laki yang tidak sirkumsisi dimana terjebak di
preputium
belakang kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali ke posisi normal) akibat kegagalan pengembalian kulit permukaan ke posisi normal setelah pemasangan kateter sehingga kulit di sekitar gland penis membengkak
N. IN"EKSI SA'URAN KEMIH (ISK) ATAU CATHETER-ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTION (CAUTI) Infeksi saluran kemih akibat kateter (*aUTI) adalah salah satu infeksi nosokumial paling sering di rumah sakit mencapai sekitar 0, dari kejadian infeksi nosokomial. >danya bakteri di urin (bakteriuria) menunjukkan terjadinya kolonisasi (asymptomatic bacteriuria) ataupun infekso. Bakteriuria dapat ditemukan pada pasien yang terpasang maupun tidak terpasang kateter! tetapi %,& -, pasien yang terpasang kateter lebih dari -, hari akan mengalami bakteriuria dibandingkan % pasien yang tidak terpasang kateter. "ara klinisi mendiagnosis *aUTI berdasarkan pada tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan laboratorium. Tanda dan gejala *aUTI meliputi: demam dan nyeri pada area suprapubik. aktor resiku *aUTI diantaranya adalah: ;ama8durasi terpasang kateter >danya gangguan neurologis 5enis kelamin perempuan "enyakit diabetes mellitus
%. PAN!UAN PENE$AHAN IN"EKSI SA'URAN KEMIH (ISK) ATAU CATHETER ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTION (CAUTI) Infeksi saluran kemih akibat kateter (*aUTI) dapat dicegah. Berikut ini prinsip pencegahan infeksi yang #ajib dilakukan oleh pera#at: %. Kateterisasi urin harus dilakukan berdasarkan indikasi spesifik dan adekuat! hal ini karena kateterisasi urin merupakan tindakan in1asi1e yang menyebabkan resiko terjadinya
infeksi.
infeksi. $. Teknik steril merupakan prinsip yang esensial dalam pemasangan kateter. Mencuci tangan dengan baik dan sesuai prosedur dapat mencegah terjadinya infeksi. Bakteriuria yang diakibatkan oleh merode insersi kateter yang salah terjadi pada $,&-, pasien. -. "engambilan specimen atau kultur urin hanya dilakukan atas indikasi klinis. Teknik steril #ajib digunakan. . tandar praktek pencegahan infeksi #ajib dijaga jika terdapat kontak dengan urin atau cairan tubuh lainnya. arung tangan #ajib diganti antara kontak pada satu pasien dengan pasien yang lainnya. Tangan #ajib dicuci dan dikeringkan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
'. Urin yang keruh! berkabut! berbau sangat tidak sedap dan diluar kebiasaan! serta adanya darah pada urin adalah hal yang tidak normal dan membutuhkan inter1ensi lebih lanjut. . >ntibiotic profilaksis mungkin diperlukan. /. Membersihkan kateter dan meatus setiap hari atau kapanpun jika terdapat kotoran dengan menggunakan air sabun hangat penting untuk dilakukan. "ada pasien laki&laki yang belum sirkumsisi! pera#at harus membersihkan dengan seksama pada area meatus. "ada pasien #anita! pera#at harus membersihkan dengan cara mengusap labia mayora! labia minora! dan meatus urethra dari arah atas ke ba#ah. "astikan agar kotoran dari anus tidak mengotori area genitalia. Kapas yang digunakan hanya dipakai sekali usap pada permukaan yang dibersihkan.
P.
PR%SE!UR MEN$%S%N$KAN URINE #A$ Urine bag harus dikosongkan secara rutin dan sesering mungkin. ecara umum! jika urin yang tertampung dalam urine bag telah mencapai $8- kantung! maka urin bag harus segera dikosongkan. Berikut prosedur pengosongan urine bag: %. *uci tangan sebelum melakukan tindakan. *uci tangan dilakukan sebelum dan sesudah melakukan prosedur pada satu pasien. $. @unakan sarung tangan bersih. @anti sarung sarung tangan jika akan mengosongkan urin bag pada pasien yang lain. -. aat mengosongkan urin bag dengan menggunakan sarung tangan bersih! usahakan tidak mengkontaminasi peralatan lain. elesaikan proses pengosongan urin bag sebelum menyentuh peralatan yang lain. . @unakan penampung urin yang bersih berukuran $&- liter agar urin tidak meluap. '. etelah mengosongkan urine bag! usap ujung bagian pembuangan urin bag dengan menggunakan kapas alcohol. Tutup kembali ujung pembuangan dengan rapat dan pastikan urin tidak menetes keluar. . *atat jumlah dan #arna produk urin untuk masing&masing pasien. 7. ;etakkan penampung urin dalam keadaan tegak dan simpan dalam keadaan kering.
*.
#'A!!ER TRAININ$ "ada pasien yang terpasang kateter dalam jangka #aktu yang lama! pasien mungkin mengalami penurunan sensasi ingin berkemih atau miksi. 5ika hal ini terjadi! maka pasien dapat mengalami kesulitan mengontrol rasa berkemih sehingga mengompol atau mengalami inkontinensia urin. Untuk mencegah hal itu terjadi! maka pasien perlu menerima bladder training. Bladder training merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan kontrol terhadap keinginan berkemih. ecara umum! bladder training dilakukan sejak sebelum kateter hingga setelah kateter dilepas.
ecara umum! panduan bladder training sebelum kateter dilepas adalah sebagai berikut: %. "era#at harus mengkaji rencana pera#atan pasien termasuk kemungkinan durasi terpasang kateter $. "rosedur bladder training harus dengan persetujuan dokter -. 5ad#al pelaksanaan baldder training perlu didiskusikan dengan pasien . Bladder training bisa memakan #aktu hingga hari atau setelah pasien mampu mengontrol miksi dengan baik '. Kosongkan urin bag saat selang penghubung kateter ke urin bag di klem . aat klem dilepas! catat #arna! kejernihan! dan jumlah urin. /. ebelum benar&benar dilepas! pasien harus mampu mentoleransi minimal $', cc urin di kandung kemih >lat yang digunakan: %. Klem kateter8klem arteri $. "enampung urin -. >lat perlindungan diri (>"+) "rosedur bladder training: %. 5aga pri1acy pasien $. *uci tangan dan keringkan dengan baik! gunakan sarung tangan bersih -. 5elaskan prosedur pada pasien . "ada hari pertama! klem selang kateter %&$ jam (disarankan bisa mencapai #aktu $ jam kecuali pasien merasa kesakitan) '. Kosongkan urin bag . *ek dan e1aluasi kondisi pasien! jika pasien merasa kesakitan atau tidak toleran terhadap #aktu $ jam yang ditentukan! maka kurangi #aktunya dan tingkatkan secara bertahap /. ;epaskan klem setelah $ jam dan biarkan urine mengalir dari kandung kemih menuju urine bag hingga kandung kemih kosong 0. Biarkan klem tidak terpasang sekitar %' menit! setelah itu klem lagi %&$ jam. 2. ;anjutkan prosedur ini hinggal $ jam pertama %,."ada hari kedua! tingkatkan lama klem menjadi $&- jam! lepaskan klem %' menit dan klem ulang. ;akukan prosedur ini higga $ jam %%."ada hari ketika! tingkatkan lagi lama klem menjadi -& jam! lepaskan klem %' menit dan klem ulang. ;akukan prosedur ini higga $ jam
%$."ada hari ke ! lepas kateter dan amati seksama respon pasien setelah kateter dilepas %-.>njurkan pasien untuk ke toilet setiap $ jam %.etelah kateter dilepas! maka lakukan proses selanjutnya yaitu dengan melakukan: kegel e6ercise! penundaan berkemih! dan penjad#alan berkemih
%'.Kegel e6ercise adalah latihan untuk penguatan otot pel1is agar mampu menghentikan aliran urin. Berikut langkah&langkah melakukan kegel e6ercise: a. Temukan otot yang tepat. Kegel e6ercise melatih otot pel1is agar lebih kuat. Untuk menentukan otot pel1is yang tepat! maka hentikan urin saat sedang berkemih. 5ika urin dapat dihentikan! maka otot pel1is yang dimaksud telah ditemukan. 7tot tersebut yang harus dikontraksikan saat melakukan kegel e6ercise. b. Ketika sudah berhasil mengidentifikasi otot pel1is! kosongkan kandung kemih. etelah itu kegel e6ercise bisa dimulai. +ilarang melakukan kegel e6ercise saat sedang berkemih karena hal tersebut justru akan melemahkan otot pel1is dan menyebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna dan meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. c. Mulai kegel e6ercise dengan mengontraksikan otot pel1is! tahan kontraksi hingga ' detik dan relaks selama ' detik. Ulangi proses tersebut hingga &' set. ;akukan terus latihan secara bertahap hingga dapat menahan kontraksi selama %, detik sebanyak %, set. d. Untuk hasil yang maksimal! fokuslah mengkontraksikan hanya bagian pel1is. 5angan melakukan kontraksi pada area perut! panggul! pantat atau paha! tetapi konsentrasi hanya bagian otot pel1is. =indari menahan nafas saat melakukan kegel e6ercise! sebaliknya bernafaslah secara bebas dan rileks pada saat melakukan kegel e6ercise. e. ;akukan kegel e6ercise minimal - kali sehari sebanyak %, set. %."enundaan berkemih: pada pasien yang mengalami inkontinensia! penundaan berkemih dapat membantu mengontrol urin. *aranya! saat merasa ingin berkemih! tunda berkemih selama ' menit. 5ika berhasil! maka tingkatkan #aktu penundaan berkemih misalnya menjadi %, menit. ;akukan hal tersebut secara bertahap hingga mencapai #aktu -& jam. 5ika keinginan berkemih sering muncul sebelum batas #aktu yang anda targetkan! lakukan teknik relaksasi. Tarik nafas anda dalam&dalam dan pelan. Kegel e6ercise bisa diakukan juga untuk
membantu menunda berkemih %/."enjad#alan berkemih: beberapa orang mengontrol inkontinensia dengan pergi berkemih secara teratur. =al ini berarti bah#a pasien pergi berkemih pada jam yang telah ditentukan meskipun belum merasa ingin berkemih. "asien bisa dijad#alkan berkemih setiap jam! lalu secara bertaham ditingkatkan hingga #aktu yang sesuai untuk pasien. %0."era#at dapat menganjurkan pasien untuk: a. Minum secara normal! minimal &0 gelas per hari (%,,,&%',,ml) kecuali ada anjuran lain dari dokter. "asien harus minum dengan normal dan tidak mengurangi jumlah minum. Mengurangi asupan cairan tidak akan memperbaiki inkontinensia! tetapi justru akan membuat urin menjadi sangat pekat. =al ini dapat mengiritasi kandung kemih dan
membuatnya semakin sering ingin berkemih sementara urin yang tertampung dalam kandung kemih sangat sedikit. Kondisi ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. b. Minum secara bertahap. =indari minum banyak dalam sekali #aktu. Minum banyak dalam sekali #aktu! keinginan untuk berkemih akan lebih susah dikendalikan karena kandung kemih segera penuh! sehingga keinginan berkemih akan segera muncul setelah minum banyak. c. Beberapa minuman dapat mengiritasi kandung kemih dan menyebabkan keinginan untuk berkemih semakin sering. Minuman beralkohon dan mengandung kafein harus dihindari. Minuman jenis lain yaitu minuman bersoda! coklat! dan minuman berkabonasi. d. =indari banyak minum $ jam menjelang tidur karena banyak minum sebelum tidur akan meningkatkan keinginan berkemih saat malam hari. %2.>njurkan pasien untuk segera mencari pertolongan medis jika setelah dilepas kateternya pasien mengalami: a. Tidak dapat berkemih selama jam b. >da perasaan ingin berkemih tetapi tidak dapat berkemih c. Mengalami nyeri hebat di punggung (back pain) d. "erut membesar e. +emam (C -/.'o*) f.
Mual dan muntah
S%P PEMASAN$AN KATETER N I .
I I .
I I I .
I .
K+mp+nen Persiapan a-at %. >lat yang harus disiapkan: a. Foley catheter pengalas b. D. Ea*l c. arung tangan steril d. Lydocain Jelly e. puit %,cc $ buah -, ml f. u. Kassa steril g. Kom steril
h. "lester8hypa1i6 Urine bag
p. "erlak dan i. Bengkok
j. +uk steril k. *airan antiseptic l. @unting "erban8plester Korentang
r. Kapas steril s. Kapas sublimat t. >Duabidest m. "inset steril
n. "inset sirurgis o. "o1idon iodine
1. Kassa gulung #. Bak instrument $. Buka % spuit %,cc! masukkan ke dalam bak instrument dengan menjaga kesterilan spuit -. Tampung jelly ke dalam kom steril yang ada di bak instrument! jaga kesterilan saat mengeluarkan jelly dari tube dan menampung dalam bak instrument . Buka % spuit %,cc dan isi dengan aDuadest untuk fiksasi folley catheter! letakkan di luar bak instrument
Tahap Pre Interasi %. Ferifikasi order $. iapkan alat& alat -. iapkan lingkungan klien: jaga pri1acy klien! tutup pintu dan jendela8korden Tahap %rientasi %. Berikan salam! panggil klien dengan namanya! serta memperkenalkan diri $. 5elaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien8keluarga -. Klarifikasi kontrak #aktu pemasangan kateter . Beri kesempatan klien untuk bertanya '. Minta persetujuan dari klien8keluarga . "ersiapan alat didekatkan klien Tahap Ker/a %. Membaca Basmalah sebelum melakukan tindakan $. "era#at cuci tangan -. >tur posisi yang nyaman a. "asien anak atau pasien tidak sadar dengan bantuan b. "asien #anita dengan posisi dorsal recumbent c. "asien laki&laki dengan supine . Memasang pengalas8perlak diba#ah pantat klien '. "akaian bagian ba#ah klien dikeataskan8dilepas . Bengkok diletakkan didekat bokong klien /. ambungkan ujung folley catheter dengan urine bag! buka sedikit pembungkus luar dari folley catheter dan jaga kesterilan folley catheter 0. "akai sarung
N
.
I .
II
K+mp+nen 1. K-ien perempuan2 $unaan tangan &ang tida d+minan untu mem1ua -a1ia ma&+ra, dengan menggunaan i1u /ari dan te-un/u. Kemudian 1ersihan -a1ia ma&+ra dengan menggunaan apas su1-imat atau assa steri- &ang di+-esi 3airan antisepti dengan menggunaan pinset dari arah atas e1awah, di-an/utan e daerah -a1ia min+ra, dan se-an/utn&a meatus urethra (dari -uar e da-am), sea-i usap pada satu sisi apas atau assa. Tindaan 1isa di-auan 1e1erapa a-i hingga 1ersih. Kemudian pinset di-etaan da-am 1eng+4 %%. "asang duk steril dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri memegang penis! jaga kesterilan duk 56. Pasang se-ang ateter24 a. K-ien -ai7-ai2 pegang penis dengan tangan n+n d+minan, in/esian -&di3aine /e--& e da-am uretra -ien tanpa menggunaan /arum. Ke-uaran 8+--e& 3atheter dengan hati7hati dan men/aga esteri-ann&a. Pegang penis dengan tangan n+n d+minan, masuan ateter eda-am uretra se3ara per-ahan7-ahan dengan menggunaan pinset sampai urine e-uar. Pasien diminta tari napas da-am se-ama pemasangan 4 1. K-ien perempuan2 +-esan /e--& &ang te-ah disiapan di assa pada u/ung ateter dengan menggunaan assa steri- minima- sepan/ang 9 in3hi dari u/ung ateter. $unaan tangan &ang tida d+minan untu mem1ua -a1ia ma&+ra, dengan menggunaan i1u /ari dan te-un/u temuan meatus uretra. Masuan ateter eda-am uretra se3ara per-ahan7-ahan dengan menggunaan pinset sampai urine e-uar. Pasien diminta tari napas da-am se-ama pemasangan4 5:. airan a;uades 6<7:< 33 dimasuan atau sesuai uuran &ang tertu-is untu 8isasi ateter di da-am =esi3a urinaria. Kateter sediit ditari sampai ada tahanan4 %. ;epaskan duk dengan menarik kek ba#ah! hati&hati saat mele#ati urin bag. 5ika urine bag penuh! urin bag dikosongkan dulu dengan membuang urine di bengkok atau pispot %'. iksasi kateter ke pasien a. Untuk laki&laki di ba#ah abdomen b. Untuk #anita ke paha atau dengan longgar diatas kaki tanpa fiksasi %. @antung urine bag ditempatnya %/. ;epaskan sarung tangan %0. Bantu pasien untuk posisi yang nyaman dan rapikan kembali pakaian pasien %2. 3apikan alat! untuk alat disposibel dibuang! untuk alat non disposibel dicuci $,. Mencuci tangan Tahap Terminasi %. <1aluasi respon dan kondisi klien $. impulkan hasil kegiatan -. Berikan pendidikan kesehatan singkat (tidak meninggikan urine bag diatas paha ketika berjalan! menjaga kebersihan! cara thoharoh! beribadah dengan kateter dan urine bag melekat) . ;akukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya '. Mengucapkan >lhamdulillah setelah selesai tindakan Dokumentasi %. Tanggal dan jam pemasangan kateter $. Tipe
Keterangan2 4 critical point dari prosedur. 5ika critical point tidak dilakukan! otomatis mahasis#a tidak lulus
"%RMAT PENI'AIAN PEMASAN$AN KATETER Sa-a Peni-aian dini-ai iapan A-at +t 5)
ntera si +t 5)
p %rientasi +t 5)
<
6
Tidak menyiapkan alat
Bila alat yang disiapkan /' sesuai 7"
Tidak melakukan tahap pra interaksi
=anya melakukan % item pre interaksi dengan benar
Tidak melakukan tahap orientasi
p Ker/a +t 9)
Tidak melakukan semua item yang ada pada tahap kerja
p Terminasi +t 5)
Tidak melakukan tahap terminasi
umenta si +t 5)
5
Tidak melakukan dokumentasi
Tidak p menunjukan +t 5) sikap yang baik kepada pasien
:
Bila alat yang disiapkan sesuai 7" namun penempatan alat kurang atau tidak memperhatikan keamanan pasien Melakukan $ item pre interaksi dengan benar
=anya melakukan $ item dari item dengan benar Melakukan tahap kerja % 4 %, item dari yang seharusnya dilakukan pada tahap kerja =anya melakukan % hal dari ' hal pada tahap terminasi
Melakukan - item dari item dengan benar Melakukan tahap kerja %% 4 %' item dari yang seharusnya dilakukan pada tahap kerja Melakukan $ & dari ' hal pada tahap terminasi
N Bila alat yang disiapkan lengkap sesuai 7" dan penempatan alat memperhatikan keamanan pasien Melakukan semua (-) item pre interaksi dengan benar
Melakukan semua () item orientasi dengan benar Melakukan tahap kerja sesuai 7" % 4 $, item dan sesuai prinsip yang benar Melakukan ' hal yg harus dilakukan pada tahap terminasi dengan baik
Melakukan % dokumentasi Menunjukkan % interaksi yang baik
hal Melakukan $ 4 hal dokumentasi
sikap Menunjukkan $ interaksi yang baik
Melakukan hal yang harus didokumentasi dengan lengkap
sikap Menunjukkan - hal sikap yang baik selama interaksi dengan pasien
Eilai >khir G 5umlah total s!ore 6 %,, G H - Eilai batas lulus /'