MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN PERILAKU ORGANISASI
DISUSUN OLEH : DIMAS JOKO S. TAUFIKUR RAHMAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI TAHUN AKADEMIK 2016 UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi Pokok Bahasan. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengantar manajemen dalam Pokok Bahasan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
2
DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 4 B.
Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C.
Tujuan
........................................................................................ 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian perilaku organisasi ....................................................... 6 B.
Lingkup perilaku organisasi .......................................................... 9
C.
Pendekatan teori kepribadian ........................................................ 11
D. Pengertian budaya organisasi ........................................................ 15 E.
Contoh-contoh budaya organisasi ................................................. 21
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 22 B. Saran ............................................................................................. 23 Daftar Pustaka ................................................................................................25
3
LATAR BELAKANG
Ditinjau dari segi bahasa, Keindahan berasal dari kata Indah, diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Keindahan dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Nilai Estetik menurut Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya.
4
A. Rumusan Masalah Rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Keindahan dan Estetika ? 2. Apa yang dimaksud dengan Keindahan dan Kebudayaan ? 3. Apa yang dimaksud dengan Keindahan dan Karya Cipta ?
B. Tujuan Tujuan penulis membuat makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan Keindahan dan Estetika. 2. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan Keindahan dan Kebudayaan. 3. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan Keindahan dan Kar ya Cipta.
5
BAB II PEMBAHASAN
A.KEINDAHAN DAN ESTETIKA
1.
Konsep Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang dapat diartikan bagus, cantik, molek, elok, dan permai, yaitu sifat yang menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan yang melekat pada suatu objek yang berupa benda, ciptaan, perbuatan, atau keadaan. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikniati
keindahan.
Keindahan
identik
dengan
kebenaran.
Keindahan
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tank yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Dengan kata lain, indah adalah sifat suatu objek yang kualitanya menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan. 2.
Estetis dan Estetika
Ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek disebut estetika. Estetika merupakan bagian dari kajian ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspekaspek keindahan sesuatu. Estetika meliputi : a.
Rasa keindahan;
b.
Sifat keindahan;
6
c.
Norma keindahan;
d.
Cara menanggapi keindahan;
e.
Cara memperbandingkannya.
Sesuatu itu dikatakan memiliki rasa keindahan apabila memenuhi sifat kualitas yang
menyenangkan,
menggembirakan,
menarik
perhatian,
dan
tidak
membosankan. 3.
Sifat Keindahan
Sifat keindahan bersumber dari unsur rasa yang ada dalam diri manusia, yang memberi pertimbangan bahwa keindahan adalah kebaikan dan dibenarkan oleh akal. Sifat-sifat keindahan antara lain : a.
Keindahan itu kebaikan, artinya setiap sesuatu yang indah pasti
menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan. b.
Keindahan itu keaslian, artinya objek itu asli dan bukan tiruan.
c.
Keindahan itu keabadian, artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah
hilang, atau susut. d.
Keindahan itu kewajaran, artinya tidak berlebihan dan tidak juga
kekurangan, menurut apa adanya. e.
Keindahan itu kenikmatan, artinya kesenangan yang memberikan
kepuasan.
7
f.
Keindahan itu kebiasaan, artinya dilakukan berulang-ulang. Hal yang tidak
biasa menjadi kebiasaan jika dilakukan berulang-ulang. g.
Keindahan itu relatif, artinya terikat dengan selera perseorangan, waktu,
dan tempat.
B.
KEINDAHAN DAN KEBUDAYAAN
1.
Hubungannya dengan Kebudayaan.
Dalam hal keindahan, terdapat hubungan antar estetis dan kebudayaan. Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya, sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia, baik yang berupa sikap dan perilaku maupun berupa karya cipta. Dengan kata lain, kebudayaan memiliki
rasa
keindahan
dan
karena
kebudayaan
itu
menyenangkan,
menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan. Kebudayaan tentu membahagiakan manusia, dihargai oleh banyak orang, jika sudah terbiasa, menghaluskan etika, moral manusia. Manusia akan bersikap sopan santun, etis, saling menghormati, dan saling meghargai antara satu sama lain dalma hubungan hidup bermasyarakat. 2.
Keindahan dalam Kebudayaan
Dalam kebudayaan terdapat keindahan yang senantiansa dipelihara kelestarian dan kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur bahasa, kerapian cara berpakaian, atau kemegahan Candi Borobudur. Jika kebudayaan itu berupa penampilan, orang
8
yang melihat akan berkeinginan pula menampilkannya serta memeliharanya karena baik dan bagus, yang berarti keindahan.
C.
KEINDAHAN DAN KARYA CIPTA
1.
Kontemplasi dan Ekstasi
Dalam kamus Inggris-Indonesia oleh John M.E dan Hassan Shadily, kontemplasi menurut arti kata adalah perenungan, pemikiran, dan penatapan tentang sesuatu. Dalam konteks keindahan, kontemplasi merupakan perenungan, pemikiran, dan penatapan tentang sesuatu yang indah dan ini cara mengisi waktu yang menyenangkan. Dengan kata lain, kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Dalam kamus yang sama, ekstasi menurut arti kata adalah kegembiraan luar biasa mengenai sesuatu. Dalam konteks keindahan, ekstasi adalah perasaan gembira dan senang melihat atau mengalami sesuatu yang indah. Dengan kata lain, ekstasi adalah dasar dalam diri manusia untuk merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. 2.
Keindahan, Keserasian, Kehalusan
Dalam keindahan tercermin unsur keserasihan dan kehalusan. Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Keserasian itu dikatakan indah karena cocok, sesuai, pantas, serta keterpaduan beberapa kualitas. Sedangkan kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikapa,
9
perilaku, perbuatan, tutur kata yang menyenangkan. Kehalusan itu dikatakan indah karena lemah lembut, rendah hati, sopan santun, baik budi bahasa, beradab, serta bermoral. 3.Kreativitas dan Karya Cipta Untuk memenuhi kebutuhan akan akan keindahan, manusia beraktivitas menghasilkan karya cipta. Karya cipta itu didasaridan dipengaruhi oleh pengalaman hidup atau oleh kenyataan tersebut menjadi bahan renungan, pertimbangan, atau penilaian untuk menemukan apakah objek itu merupakan hal yang indah atau buruk, sehingga dapat diungkapkan dalam kar ya cipta. Tujuannya dapat dilihat dari segi nilai kehidupan manusia dan manfaat bagi manusia secara kodrat dan tujuan menciptakan keindahan dan sekaligus mengungkapkan keburukan melalui karya cipta mereka : a.Nilai dan sistem nilai yang sudah usang Nilai dan sistem nilai budaya dalam sistem adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan kemajuan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusian. Tata nilai yang demikian ini dipandang sebagai pengurangan nilai moral kehidupan masyarakat bahkan hak asasi manusia, sehingga dipandang sebagai keburukan yang perlu disesuaikan dan diubah menjadi keindahan menurut perkembangan kini. Keburukan harus disingkiri dan diganti dengan keindahan. Keindahan adalah nilai yang menghargai dan menhormati serta mengangkat martabat manusia.
10
b.Kemerosotan moral Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai oleh kemerosotan moral. Hal ini dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual dipenuhi tanpa menghiraukan ketentuan hukum dan agama serta moral masyarakat. Hal yang demikian ini merupakan keburukan, yang harus disingkirkan melalui protes yang diungkapkan dalam bentuk karya cipta. c.
Penderitaan manusia
Banyak faktor yang menyebabkan manusia menderita. Akan tetapi, yang paling menentukan adalah faktor manusia itu sendri. Manusialah yang menyebabkan manusia lain menderita karna nafsu kekuasaan, keserakahan, ketidak hati-hatian, dan sebagainya. Keburukan harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan dan harus diganti dengan kebaikan, dan kebaikan itu adalah keindahan. d.
Diskriminasi etnis atau asal usul
Semua manusia diciptakan sama dan diberikan oleh penciptanya dengan hak-hak asasi yang sama pula. Akan tetapi, dalam kehidupan bernegara atau berpolitik, manusia memperoleh perlakuan yang berbada karna asal usul atau etnisnya berlainan. e.
Keagungan Tuhan
11
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteratuan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru keindahan ciptaan tuhan, tetapi seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan tuhan, tidak akan seindah ciptaan Tuhan itu sendri. 4.
Pengaruh Keindahan pada Jiwa Manusia
Keindahan dapat meresap kedalam jiwa manusia apabila dihayati. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai pendekatan terhadap keindahan. Melalui berbagai pendekatan akan dapat dirasakan pengaruh keindahan terhadap jiwa manusia. Pengaruh tersebut akan terwujud dalam bentuk kehalusan sikap, tingkah laku, dan perbuatan manusia. Menikmati karya cipta khususnya karya seni budaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap jiwa manusia. Kehalusan yang diungkapkan para seniman dalam karya cipta mereka akan berpindah pula kepada orang yang menikmatinya. Oleh karena itu, dengan karya cipta khususnya karya seni budaya dapat dibina kehalusan jiwa. Kehalusan jiwa menjadi cermin budi perketi yang baik. Mendidik anak-anak melalui karya seni budaya dan ketakwaan makin dikembangkan dan ini adalah keindahan ciptaan manusia dan juga ciptaan Tuhan.
12
D.
STUDI KASUS
Bali Masih Ramai Dikunjungi Wisatawan Mancanegara (Berita Daerah – Balnustra) Pulau Bali masih menjadi tujuan wisata utama bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Seperti diketahui jika Pulau Bali menjadi salah satu Pulau dengan pantai terindah di dunia sehingga menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang dan menikmati keindahan yang dimiliki Pulau Bali. Periode Januari hingga Juli 2014, tercatat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 16,66 persen menjadi sebanyak 2,08 juta orang jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,70 juta orang. Selain memiliki pantai yang indah, Pulau Bali juga memiliki suasana pedesaan dengan areal persawahan yang masih terbentang luas dengan latar belakang gunung yang dinilai memiliki kekuatan magis. Suasana itu menjadi nilai tambah bagi Pulau Bali dalam memajukan sektor pariwisatanya. Pengamat pariwisata Bali, Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Rabu (24/9) mengatakan jika potensi tersebut perlu dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai sarana promosi ke mancanegara dengan harapan para turis asing tersebut tetap senang untuk datang berlibur ke Pulau Dewata. Kebudayaan yang kental yang dimiliki oleh penduduk Bali juga dapat dimanfaatkan untuk promosi wisata di Bali.
13
Kekuatan magis yang terdapat di daerah pedesaan tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh para pelaku pariwisata untuk membuka jalur perjalanan turis yang lebih menarik sehingga dapat memberikan sesuatu yang unik bagi masyarakat dalam dan luar negeri. Wisatawan dalam dan luar negeri pastinya berkeinginan untuk berlibur dengan mendapatkan hal yang baru serta dapat disaksikan dan dirasakan di daerah tempat perpelancongan ini. Untuk itu perlu diciptakan lintasan kunjungan wisata yang beraneka ragam agar para wisatawan merasa mendapatkan sesuatu yang baru dalam liburannya dan akan berkunjung lagi dikemudian hari. Sementara itu wisatawan yang berasal dari luar negeri yang berlibur secara perseorangan ke Bali tentu menginginkan untuk bermalam sambil menikmati suasana hotel berbintang. Setelah itu akan berpindah ke pondok wisata yang termasuk di dalamnya menginap di daerah perkampungan seperti yang berada di Payangan kawasan wisata yang baru berkembang di Bali. Melihat potensi yang besar dari kekayaan alam dan budaya tersebut, diharapkan semua komponen yang bergerak dalam sektor pariwisata bisa menjadi lebih kreatif utnuk menciptakan jalur pariwisata yang lebih menarik agar lebih banyak turis asing yang datang dan sekaligus akan tinggal lebih lama untuk menikmati keindahan panorama alam di Pulau Bali. Selain itu aktivitas sehari-hari yang dijalankan oleh masyarakat Bali seperti ritual odalan di Pura yang berskala besar dan hampir setiap saat ada di masyarakat umat Hindu di Bali, harus bisa diinformasikan kepada turis yang ada di Bali dan
14
diyakini para turis akan tertarik terhadap suasana tersebut karena merupakan sebuah budaya yang unik dan hanya berada di Pulau Bali. Dengan tingkat kunjungan wisatawan yang semakin meningkat dan banyaknya potensi pariwisata yang dapat dieksplor di Bali akan berdampak positif bagi perekonomian Bali karena dapat meningkatkan jumlah pemasukan daerah dan juga akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Untuk itu sektor pariwisata di Bali harus dapat dikembangkan agar dapat memberikan sesuatu yang baru dan menarik bagi para wisatawan. Opini : Kasus diatas menunjukan keterkaitan antara manusia dan keindahan contohnya Pulau Bali yang berhasil menarik perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia karena keindahannya. Kita sebagai manusia sudah sepatutnya untuk mensyukuri segala apa yang telah Tuhan ciptakan dan turut ikut menjaganya supaya tidak terjadi kerusakan.
15