Flagellata darah dan jaringan Flagellata yang hidup dalam darah dan jaringan termasuk keluarga Trypanosamatidae, dan yang penting dalam dunia kedokteran adalah 2 Genus yaitu: Genus Leishmania dan Genus Trypanosama. Dari Genus Leishmania ini terdapat 3 spesies yang hidup sebagai parasit pada manusia, yaitu: 1. Leishmania donovani 2. Leishmania tropica 3. Leishmania brasiliensis Dari genus Trypanosama ada 3 spesies yang hidup sebagai parasit pada manusia, yaitu: 1. Trypanosoma rhodesiense 2. Trypanosoma gambiense 3. Tripanosoma cruzi. Dan pernah dilaporkan 2 spesies yang ditemukan pada manusia, tapi siklus hidupnya yang ielas, belum ditemukan yaitu: Trypanosoma rangeli dan Tripanosoma lewisi yang telah ditemukan di Malaysia dan India (Thomas V.). Dalam siklus hidupnya, Flagellate darah dan jaringan ini mempunyai 4 stadium yaitu : 1. Stadium leishmania (Stadium amastigot), berbentuk bulat atau lonjong mempunyai 1 inti dengan kariosom, 1 kinetoplas di bagian anterior yang terdiri dari benda parabasal dan bleparoblas dan satu aksonema. Besarnya 2-3 mikron dan hidupnya di luar sel. 2. Stadium leptomonas (Stadium promastigot), berbentuk bujur memanjang mempunyai 1 inti, 1 kinetoplas di bagian anterior dan 1 flagel. Bentuk ini besarnya kira-kira 15 mikron. 3. Stadium kritidia (Stadium epimastigot), dengan bentuk bujur memanjang mempunyai 1 inti, 1 kinetoplas di bagian anterior, 1 flagel, dan 1 membran bergelombang. Besarnya 15-25 mikron dan hidupnya di luar sel. 4. Stadium tripanosoma (Stadium tripomastigot), dengan bentuk bujur memanjang,mempunyaiI kinetoplas di bagian poste- rior, dan 1 flagel yang dimulai dari bagian posterior dan keluar di bagian anterior. Besarnya 20-30 mikron dan hidupnya ekstraselluler. Masing-masing flagellata darah dan jaringan mempunyai 2 stadium' atau lebih dari 4 stadium yang tersebut di atas. Morfologi dan Siklus Hidup Leishmania Genus Leishmania mempunyai 2 stadium, yaitu: 1. Stadium amastigot atau stadium leishmania yang terdapat dalam tubuh manusia dan hospes reservoar 2. Stadium promastigot atau stadium leptomonas yang terdapat pada hospes perantara, yaitu lalat Phlebotomus dan lalat Lutzomyia serta dalam biakan Novy-Mac Neal-Nicole (N.N.N). Pada waktu lalat Phlebotomus mengisap darah penderita leishmaniasis, stadium amastigot terisap dan dalam lambung lalat berubah menjadi stadium promastigot, lalu dalam
waktu 3-5 hari berkembang biak dengan cepat dengan cara belah pasang longitudinal menjadi banyak. Lalu stadium promastigot bermigrasi ke hipopharing melalui esofagus dan faring. Stadium promastigot ini adalah stadium infektif dan dapat ditularkan kepada manusia atau hospes reservoar scat lalat mengisap darahnya. Dalam badan manusia stadium promastigot masuk ke dalam sel makrofag dan berubah menjadi stadium amastigot. Kemudian stadium amastigot ini berkembang biak lagi secara belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup di dalam sel (intraselluler). Transmisi dapat terjadi secara kontak langsung melalui gigitan lalat, sedangkan transmisi melalui plasenta (congenital) tidak penting. Ketiga spesies Leishmania mempunyai morfologi yang hampir sama, tetapi berbeda dalam sifat biakan, manifestasi klinis, penyebaran dan vektornya. Ketiga spesies tersebut terdiri dari sejumlah strain yang berbeda dalam virulensi, tipe lesi, sifat-sifat biologi, dan adaptasi pada vektor. Penyembuhan dari kala azar dan oriental sore memberikan kekebalan yang lama. Malnutrisi dan debilitas merupakan predisposisi dari serangan klinis. Imunisasi terhadap oriental sore berhasil dilakukan dengan menggunakan bahan biakan atau bahan dari lesi manusia atau dari limpa liewan terinfeksi. Leishmania donovani Laveran and Mesnil (1903) Ross (1903)
1. 2. 3. 4. 5.
Hospes dan Nama Penyakit Manusia merupakan hospes definitifnya dan anjing serta tikus merupakan hospes reservoar dari parasit ini. Penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi parasit ini disebut Leishmaniasis viseral atau kala azar atau tropikal spenomegali atau dum-dum fever. Pada beberapa daerah, penyakit ini merupakan penyakit pada anjing dan dapat ditularkan pada manusia. Phlebotomus adalah vektornya. Berdasarkan letak geografi dan tipe strain dari vektornya, maka penyakit kala azar dibagi menjadi 5 tipe, yaitu: Tipe India, merupakan kala azar klasik yang menyerang orang dewasa muda. Tidak ditemukan pada hospes reservoir (anjing). Tipe Mediterania, yang menghinggapi anak balita, hospes reservoirnya anjing atau hewan buas. Tipe Cina, yang menyerang anak balita dan orang dewasa. Tipe Sudan, yang menghinggapi anak remaja dan dewasa muda hospes reservoarnya hewan buas. Tipe Amerika Selatan, dapat menyerang semua umur, tapi jarang terjadi secara sporadis.
Distribusi Geografik Daerah endemik dari parasit ini amat lugs seperti di India terutama di daerah sekitar Sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra, Afrika, Eropa terutama di sekitar Laut Tengah, Amerika Tengah dan Selatan. Parasit ini belum ditemukan di Indonesia. Morfologi dan Siklus Hidup
Pada manusia, parasit ini hidup-intra selluler dalam darah yaitu dalam sel Retikulo Endotel (RE) Sebagai stadium amastigot yang disebut bendy Lesihman Donovan. Parasit ini berkembang biak secara belah pasang, hingga sel RE penuh dan pecan lalu amastigot ini masuk peredaran darah tap] lalu mencari sel RE lain, hingga stadium ini dapat ditemukan pada sel RE hati, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar limfe viseral. Bila lalat Phlebotomus mengisap darah penderita, maka stadium amastigot di dalam lambungnya akan berubah menjadi stadium promastigot dan bennigrasi ke probosis. Cara infeksi ialah melalui tusukan probosus dari Phlebotomus yang mengandung stadium promastigot ke tubuh manusia. Patologi dan Gejala Klinik Oleh karena banyaknya sel RE yang rusak, maka tubuh berusaha membentuk sel-sel barn, hingga terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel RE, akibatnya terjadi pembesaran hinpa (spenomegali), pembesaran hati (hepatomegali), dan pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati), dan karena pembentukan sel darah terdesak, maka terjadi anemia. Masa tunas penyakit ini berlangsung selama 2-4 minggu, setelah masa tunas timbul demam yang berlangsung selama 2-4 minggu, yang mulanya tidak teratur kemudian intermitter. Kadangkadang demam menunjukkan dua puncak sehari (double rise). Demam dapat hilang dan kambuh kembali, lambat lawn timbul splenomegali dan hepatomegali. Pada infeksi berat kelenjar limfe di uses dapat diserang hingga dapat terjadi diare dan disentri. Sebagai akibat diserangnya sumsum tulang, dapat terjadi anemia dan lekopeni. Kemudian terjadi anoreksia lalu terjadi kaklieksla sehingga penderita menjadi sangat lemah,hingga mudah terjadi infeksi sekunder. Sebagai penyulit terjadi kankrum oris dan nioma. penyakit ini biasanya menahun, dan sesudah gejala berkurang timbul kelainan pada kulit, Leismanoid dermal atau leishmaniasis pasca kala azar. Pada penderita AIDS dan penderita yang dapat terapi immunosupressan, infeksi L. donovani dapat tidak menimbulkan gejala leismaniasis viseral.
1. 2. 3. 4.
Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan selain dari gejala klinik yang telah dijelaskan di atas, maka diagnosis past] adalah: Menemukan parasit dalam sediaan darah Ian-sung, biopsi hati. limpa, kelenjar limfe, dan puncsi sumsum tulang. Pembiakan dari bahan-bahan tersebut di atas dengan NNN. Inokulasi dari bahan-bahan tersebut di atas pada hewan Reaksi immunologi, yaitu: a. Direct Aglutination Test (DAT) b.
Enzyme Linked Immuno-sorbent Assay (ELISA)
c.
Western blot, untuk mendeteksi antigen yang timbul selama berlangsungnya infeksi.
d.
Poly.merase Chain Reaction = PCR. Untuk mendiagnosis leismaniasis di lapangan, dan penderita dengan infeksi HIV, karena uji serologi untuk mendeteksi zit anti tidak berguna pada HIV.
Pengobatan
-
Pengobatan diberikan dengan pemberian: Obat-obatan, seperti: Am foterisin B, Natriumantimonium glukonat, etistibamin, pentamidin merupakan obat-obatan yang toksik, tapi sangat efektif. Istirahat total pada penderita penyakit akut. Makanan tinggi protein dan vitamin. Pemberian vaksin yang berasal dari Leishmania yang mati atau vaksin yang berasal dari rekayasa genetik. Epidemiologi Kala azar infantil hanya terdapat di sekitar Laut Tengah. Anjing merupakan hospes reservoar yang penting sebagai sumber infeksi. pada anjing kelainan terdapat pada kulit yang disebut "Hunde kala azar". Di Amerika dan di Eropa, anjing merupakan hospes reservoar. Di India penularan dari manusia ke manusia, sebab di sini anjing tidak penting sebagai hospes reservoar. Leismanoid dermal (Post Kala Azar Dermal Leismaniasis) Kelainan pada kulit yang timbul pasta kala azar berupa lesi yang non-ulceratif, yang biasanya terdapat pada penderita di India. Hal ini terjadi biasanya sesudah kelainan pada alat viseral menghilang akan timbul kelainan kulit.
Manifestasi pada kulit ini ada 3 tipe: Depigmentasi macula, biasanya ditemui di daerah ekstremitas, jarang di daerah muka. Hilangnya pigmentasi biasanya tidak komplit seperti depigmentasi yang disebabkan Lepra. 2. Bercak-bercak kemerahan. Lesi ini biasanya terdapat di daerah hidung, dahi, dan dagu, yang kadang tersebar seperti kupu-kupu (Butterfly erythema), yang biasanya akan timbul/menebal di waktu tengah hari. 3. Nodal yang berwarna pink kekuningan biasanya ditemukan pada kulit muka dan dapat juga di bagian lain dari kulit pada tubuh, tapi jarang mengenai membran mukosa mulut dan mata. Nodal-nodal ini lernbut, tidak nyeri dan tumbuh menjadi granuloma yang dengan bermacammacam ukuran. 1.
Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan dengan biopsi dan mewarnai bahan biopsi lalu menemukan stadium amastigot dari Leishmania. Pengobatan Pengobatan sama dengan kala azar, hanya dosisnya doubel. Leishmania tropica (Wright, 1903 Luhe, 1906) Hospes dan penyakit Parasit ini penyebab penyakit Leismaniasis kulit atau Oriental sore. Hospes definitifnya adalah manusia dan hospes reservoarnya adalah anjing, gerbil, dan hewan mengerat lainnya, hospes perantaranya adalah Phlebotomus.
Penyebaran Penyebaran dari parasit ini hampir sama dengan L. donovani, hanya saja dilaporkan bahwa tidak ditemukan dalam situ daerah yang sama kedua parasit ini secara bersamaan. Morfologi dan Siklus Hidup Parasit ini hidup di sel RE di bawah kulit di dekat porte d'entree, sebagai stadium amastigot dan tidak menyebar ke tempat lain. Morfologi parasit ini sama dengan L. donovani. Bentuk infektif adalah stadium promastigot yang terdapat pada lalat Phlebotomus yang berperan sebagai vektornya, yang juga dapat ditemukan di dalam biakan. Dalam sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraseluler dalam leukosit, sel mononuklear, sel polinuklear, dan sel epitel atau terdapat ekstraseluler. Cara infeksi sama dengan L. donovani. Patologi dan Gejala Klinik Ada 2 tipe oriental sore, yaitu: (1) Leismaniasis tipe keying atau tipe Urban yang menyebabkan penyakit kronis. (2) Leismaniasis kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit. akut. Masa tunas dari penyakit ini 2 minggu sampai 3 tahun. Pada manusia, penyakit ini terbatas pada jaringan kulit dan kadangkadang menyerang selaput mukosa. Pada "poste d'entree" terjadi hiperplasia, sel RE yang mengandung, stadium amastigot. Mula-mina berbentuk makula dan kemudian menjadi papula. Papula lalu pecah, lalu terjadi ulkus yang dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan dan meninggalkan parut yang kecil. Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri dapat timbul gejala umum seperti demam, menggigil, jika ulkus sembuh akan meninggalkan parut yang besar. Ulkus pada oriental sore dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan tanpa diobati. Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan dengan cara : 1. Menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus atau dari sediaan biopsi. 2. Pembiakan dalam medium N.N.N. 3. Reaksi immunologi Pengobatan Untuk leismaniasis kulit diberi salep yang mengandung paromomisin dan alopurinol. Bilaterjadi luka multipel atau luka sudah lanjut, diberi neostibosan. Pengobatan lokal diberikan bila hanya 1 atau 2 ulkus saja. Bila ulkus di daerah muka pada daerah endemik tidak diberi pengobatan, agar timbul kekebalan, tapi pada daerah non endemik pengobatan harus segera diberikan. Epidemiologi Untuk mengurangi terjadinya transmisi antara penderita dan vektor, dianjurkan menutup luka pada penderita. Pemberantasan vektor dilakukan dengan penyemprotan DDT
secara residual pada rumahrumah penduduk. Untuk menghindari gigitan lalat, dipakai kelambu waktu tidur atau repelen. Immunisasi aktif dengan jasad hidup dapat memberikan perlindungan yang efektif, meskipun imunitas tersebut barn didapat setelall, beberapa bulan. Lalat pasir yang berperan sebagai vektor dari L. tropica: 1. Phlebotomus papatasii di Afrika Utara dan Timur Mediterania. 2. Phlebotomus sergenti di Irak, India, dan Persia. 3. Phlebotomus caucasicus dan P. papatasii di Asia Tengah. (Leishmemia brasiliensis (Vanna, 1911) Hospes dan Penyakit Parasit ini penyebab penyakit Leismaniasis mukokutis, atau Leismaniasis Amerika atau espundia, hospes reservoarnya tikus. Menurut strainnya, penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 tipe: 1. Tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada telinga, ulkusnya kecil-kecil, penyakitnya menahun dan parasitnya sedikit, tidak menyebar ke mukosa lainnya. 2. Tipe Uta, lesi kulit menyerupai Oriental sore. Parasit akan banyak ditemukan pada lesi yang dini daripada lesi yang sudah lama dan jarang menyerang ke selaput mukosa. 3. Tipe Espundia, sering bersifat poliploid dan ulkus dapat menyebar ke lapisan mukokutis dan kutis. Penyebaran Penyakit ini ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di Indonesia penyakit ini belum ditemukan. Morfologi dan Siklus Hidup Morfologi dari parasit ini tidak dapat dibedakan dari L. donovani dan L. tropica. Stadium amastigot hidup dalam sel RE di bawah kulit pada poste d'entree dan menyebar ke selaput mukosa yang berdekatan seperti mulut, hidung, dan tulang rawan telinga. Stadium promastigot terdapat pada lalat Phlebotomus. Di Amerika Selatan dan Amerika Tengah ditemukan juga lalat dari genus Lutzomya yang berperan sebagai vektornya. Dalam tubuh Phlebotomus terdapat stadium infektif, yaitu stadium promastigot yang sama dengan stadium yang ditemukan dalam biakan NNN. Cara infeksi sama dengan L. donovani dan L:. tropica. Patologi dan Gejala Klinik Masa tunas dari penyakit ini berlangsung beberapa liar sampai beberapa bulan. Pada porte d'entree terjadi hiperplasia sel RE yang mengandung stadium amastigot. Kemudian timbul makula dan papula yang kemudian pecan lalu menjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama ulkus menimbulkan ulkus baru atau granuloma yang menyebabkan penyumbatan saluran limfe, hingga terjadi nekrosis. Infeksi sekunder oleh bakteri dapat menimbulkan penyulit hingga terjadi destruksi tulang rawan pada hidung dan telinga. Penyakit ini berlangsung sertahun-tahun dan dapat sembuh sendiri meskipun tanpa pengobatan. Ulkus yang sembuh sendiri ini meninggalkan bekas berupa parut.
Masa tunas pada tipe Espundia 2-3 bulan, dan lesi pertama terjadi pada kulit dapat juga pada mukosa, baru setelah kira-kira satu tahun terjadi lesi sekunder yang meninggalkan cacat. Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan dengan carat 1. Menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsi dari tepi ulkus. 2. Pembiakan dalam medium NNN. 3. Reaksi immunologi. Pengobatan Pengobatan dengan etistibamin intravena segera setelah diagnosis ditegakkan, karena luka Mukokutan bersifat destruktif Natrium antimonium tartrat dan stibofen dapat diberikan dalam pengobatan secara berturut-turut. Amfoterisin B juga mempunyai mlai terapeutik. Bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri dapat diberi antibiotika. Epidemiologi Di daerah endemi, penyakit biasanya terbatas di pinggiran hutan dan banyak mengenai orang laki-laki dewasa yang bekerja di hutan. Di Brazil, sepertiga penderitanya adalah anak-anak. Diduga hospes reservoarnya di sini adalah hewan liar, anjing juga mengandung parasit ini, tetapi tidak menimbulkan kelainan pada hewan ini. Di Tunisia, penanggulangan leismaniasis dengan membasmi koloni gerbil (sebagai hospes reservoir) dan menghilangkan sumber makanan dengan menukar semak-semak sebagai sumber makanannya dengan menanami pohon. Di Peru, penanggulangan leismaniasis dengan pemakaian insektisida di sekitar perumahan yang menjadi sumber transmisi dan memakai pakaian yang dicelup pada repellen di daerah yang merupakan fokus infeksi.