MEREBAKNYA MEREBAKNYA FEMINISME DAN ISU-ISU GENDER DALAM PANDANGAN ISLAM MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam (SPAI) (SPAI) dari Drs. Munawar Rahmat, M.Pd.
Oleh: ALIFA BINTA S 0606916
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULT AKULTAS PENDIDI P ENDIDIKAN KAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2008
KATA PENGANTAR Puji Puji syukur syukur saya saya panjat panjatkan kan kehadi kehadirat rat Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa atas atas rahmat rahmat dan karunia-Nya. Berkat rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Merebaknya feminisme dan Isu-isu Gender dalam Pandangan Islam” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam (SPAI) (SPAI) dari Drs. Munawar Rahmat, Rah mat, M.Pd. Dalam makalah ini saya mengangkat fenomena merebaknya gagasan feministik seputar gender yang banyak mengusung penyetaraan gender atau persamaan hak anatara laki laki-l -laki aki dan perem perempua puan. n. Paham Paham ini ini pun suda sudah h mulai mulai masu masuk k di dunia dunia Islam Islam atau atau menyusup ke dalam ideologi di Negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bagaimana Islam memandang dan masalah-masalah feminitas ini? Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan-bantuan yang diberikan oleh orang orang-o -ora rang ng yang yang ada ada di seki sekita tarr saya saya.. Maka, Maka, dala dalam m kese kesemp mpat atan an ini ini saya saya ingi ingin n menguca mengucapka pkan n terima terima kasih saya saya ucapkan ucapkan kepada kedua orang orang tua saya yang yang telah telah memberi memberikan kan bantuan bantuan moril moril maupun maupun materi materiil, il, adik, adik, dan juga juga teman teman yang yang berkena berkenan n membagi informasi yang menyangkut tema dari makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam hal penuli penulisan san maupun maupun materi materi yang yang disaji disajikan. kan. Dengan Dengan demiki demikian, an, ada kirany kiranyaa pembaca pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun agar saya dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan membuatnya lebih baik. Semoga makalah yang saya tulis ini membawa manfaat dan dapat menambah serta memperluas wawasan kita tentang keadaan yang sedang terjadi di sekeliling kita.
Bandung, Desember 2008
Alifa Binta S
I. PENDAHULUAN Ibu R.A. Kartini dikenal sebagai pahlawan kaum perempuan dalam menuntut hakhaknya mendapatkan hak yang sama dalam bidang pendidikan. Dari situlah dengan apa yang kita kenal dengan Emansipasi Wanita. Pemikiran tentang kaum perempuan terus berkembang seiring berkembangnya pula isu-isu gender yang banyak dikenal dengan kesetaraan gender merebak di dunia. Isu atau gagasan tersebut dibawa oleh kaum feminis dengan pahamnya feminisme untuk menuntut kesetaraan hak-hak perempuan dengan laki-laki. Namun, sejalan dengan merebak merebak serta serta mengaka mengakarny rnyaa isu isu gender gender ini di Negara Negara-neg -negara ara berkem berkembang bang teruta terutama, ma, timbul timbul kontrov kontrovers ersii terhada terhadapa pa gagasa gagasan-g n-gagas agasan an yang yang dibawa dibawa.. Tak ayal, ayal, paham paham yang yang mengusung perempuan sebagai kunci kemajuan pun menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih pelik. Kepemimpinan Kepemimpinan di bawah tangan wanita adalah hasil penanaman penanaman ide-ide ide-ide gender atau feminisme. Dan ternyata, pemerintahan yang dipegang oleh kaum wanita mengalami banya banyak k konflik konflik.. Permas Permasala alahan han social social lainny lainnyaa pun timbul timbul,, sepert sepertii peruba perubahan han strukt struktur ur keluarga, meningkatnya angka perceraian, fenomena un-wed dan un-wed dan free free sex, sex, masalah wanita karir, dll. Gawatnya, paham ini telah masuk dan menginfus dunia islam atau Negara-negara yang notabene penduduknya mayoritas beragama Islam. Perkembangan paham-paham feminis ini tentunya menuai banyak kecaman dari kalangan muslim, tidak sedikit juga pemiki pemikiran ran yang yang berasa berasall dari dari paham paham libera liberal, l, berimb berimbas as pada kebebas kebebasan an kaum muslim muslim diantaranya dalam berpikir. Maka dari itu, perlu peninjauan tentang masalah ini terlebih ini sudah menyangkut persoalan akidah. Dalam islam, segala persoalan dan aturan-atur aturan-aturan an dalam segala aspek kehidupan kehidupan dan berbagai bidang telah diatur dalam Al-Qur’an. Lalu, bagaimana pandangan islam tentang paham feminis beserta isu-isu atau gagasan yang diusung? Bagaimana islam memandang persoalan yang sensitif (bagi feminis), mengenai pernyetaraan laki-laki dan perempuan?
II. PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Sejarah feminisme Muncul Munculnya nya femini feminisme sme tidak tidak dapat dapat dilepas dilepaskan kan dari dari perjal perjalana anan n panjang panjang sejara sejarah h perjuangan perjuangan kaum perempuan perempuan barat menuntut kebebasannya. kebebasannya. Karena perempuan tidak memiliki tempat di tengah masyarakat, mereka diabaikan, tidak memiliki sesuatu pun, dan tidak tidak boleh boleh mengur mengurus us apapun. apapun. Sejar Sejarah ah barat barat ini dianggap dianggap tidak tidak memiha memihak k kaum perempuan. Dalam masyarakat feodalis (di Eropa hingga abad ke-18), dominasi mitologi filsafat filsafat dan teologi teologi gereja sarat dengan pelecehan pelecehan feminitas; feminitas; wanita diposisikan diposisikan sebagai sesuatu yang rendah, yaitu sebagai sumber godaan dan kejahatan. Kemudian Kemudian muncullah muncullah renaissance renaissance (pemberontaka (pemberontakan n dominasi dominasi gereja), gereja), yang diikuti diikuti dengan Revolusi Perancis dan Revolusi Industri yang merupakan puncak pemberontakan dominasi kaum feodal yang cenderung korup dan menindas rakyat. Inilah awal proses liberalisasi dan demokratisasi kehidupan Barat, yang juga merupakan perubahan system feodal menjadi kapitalis secular. secular. Kaum kapitalis mendorong kaum perempuan perempuan untuk bekerja di luar rumah. Kaum perempuan berurusan dengan pabrik-pabrik, industri dan kaum laki-laki yang diangga dianggap p berten bertentang tangan an dengan dengan kepent kepenting inganny annya. a. Akhirny Akhirnya, a, terjad terjadii persai persainga ngan n dalam dalam memperebutkan posisi kaum laki-laki untuk memperoleh kebebasan mutlak agar terlepas dari dari segala segala macam macam ikatan ikatan dan nilainilai-nil nilai ai tradi tradisi. si. Disini Disinilah lah,, kaum perempu perempuan an mulai mulai menuntut persamaan secara mutlak dengan kaum laki-laki dalam hal hubungan seksual sebelum menikah. Masalah-masalah tentang pembebasan serta penyetaraan hak-hak kaum perempuan terus terus berkem berkemban bang g seirin seiring g perkemb perkembanga angan n zaman. zaman. Wacana-w acana-waca acana na tentan tentang g segala segala hal menyangk menyangkut ut perempu perempuan an
atau atau
wanita wanita,,
permas permasala alahanhan-per permas masalah alahanny annya, a,
penggal penggalian ian
potens potensi-p i-pote otensi nsi peremp perempuan uan dalam dalam menyele menyelesai saikan kan pelik pelik sosial sosial dan kemsyar kemsyarakat akatan. an. kemudian dibahas dalam konferensi-konferensi tingkat dunia. Dari data yang didapat, pada tahun 1985 diadakan Konferensi dunia tentang wanita di Nairo Nairobi, bi, Konfer Konferens ensii Intern Internasi asional onal Kependu Kependuduka dukan n dan Pemban Pembanguna gunan n Internasional ( Confer Conferenc encee Populat Population ion and Develo Developmen pmentt –ICPD –ICPD) pada pada Sept Septem embe berr 1994 1994 di Kair Kairo o menghasilkan program aksi bertema, “ Empowerment of Women” Women” atau “Pemberdayaan
Perempuan” yang menggagas bahwa perempuan harus mendapatkan peluang lebih besar di berbaga berbagaii bidang bidang karena karena perempu perempuan an berpot berpotens ensial ial dalam dalam member memberant antas as kemiski kemiskinan nan,, meningkatkan kualitas keluarga, dan mengendalikan jumlah penduduk. HasilHasil-has hasil il konfer konferens ensi-k i-konf onfere erensi nsi terseb tersebut ut lalu lalu disemp disempurn urnaka akan n pada pada Konfer Konferens ensii Wanita Sedunia IV ( Fourth World Conference on Women) Women) di Beijing, Cina September 1995. Pada konferensi ini PBB mencanangkan program aksi meluas yang berkaitan deng dengan an
pemb pember erda day yaan aan
pere peremp mpua uan n
dala dalam m
pera peran n
sert sertan any ya
di berb berbag agai ai bida bidang ng..
Pemerintahan Negara-negara di dunia mulai mengadopsi nilai kesetaraan jender dalam kebijakan-kebijakan di negaranya. Tahun 1997, isu “Wanita dalam Kekuasaan dan Penentu Kebijakan” menjadi tema Govermental prioritas. PBB dan lembaga internasional dibantu oleh LSM atau Non Govermental Organization ( NGO) NGO) setempa setempat, t, member memberii tekanan tekanan-te -tekana kanan n politi politik k kepada kepada pemeri pemerinta ntah h Negar Negara-ne a-negar garaa di dunia dunia untuk untuk secara secara bertah bertahap ap menaja menajalan lankan kan Kerangk Kerangkaa Tindak Tindakan an ( Platform Platform for Action) Action) “ Beijing Message” Message” sebagai langkah-langkah sistematis melakukan perubahan social menuju masyarakat berkesetaraan jender. Indone Indonesia sia merupak merupakan an Negara Negara berkem berkembang bangan an yang yang sedang sedang dibomb dibombard ardir ir dengan dengan pemiki pemikiran ran-pe -pemik mikira iran n barat barat yang yang salah salah satuny satunyaa dibawa dibawa oleh oleh LSM-LS LSM-LSM. M. Lembaga Lembaga-lembaga feminis fe minis seperti Kalyanamitra, Rifka Annisa, Yasanti Yasanti dan LSPPA LSPPA (Lembaga Studi dan Pengembangan Perempuan dan Anak) gencar melakukan sosialisasi isu gender di wilayah Indonesia. Di Indon Indones esia ia,, kini kini isu isu gende genderr suda sudah h bukan bukan lagi lagi menj menjad adii waca wacana na teta tetapi pi suda sudah h terf terfor orma mali lisa sasi sika kan n
dala dalam m
bentu bentuk k
kebij kebijak akan an
publ publik ik..
Peme Pemeri rint ntah ah
Indo Indones nesia ia
tela telah h
mengeluarkan Inpres no.9 tahun 2001 tentang Pengarus-Utamaan Gender (PUG), yang menyatakan bahwa seluruh program kegiatan pemerintah harus mengikutsertakan PUG dengan tujuan untuk menjamin penerapan kebijakan yang berperspektif gender. Perkembangan Perkembangan paham-paham feminis melalui isu-isu gender mulai menjalar kepada masalah-masalah ibadah yang menuai banyak ban yak kecaman dari kalangan muslim. Feminisme yang yang merupak merupakan an buah buah pemiki pemikiran ran kaum libera liberall juga juga mengala mengalami mi perkemb perkembanga angan n pesat pesat melalu melaluii pengaj pengajuan uan Counte Counterr Legal Legal Draft Draft Kompil Kompilasi asi Hukum Hukum Islam Islam (CLD-K (CLD-KHI) HI) yang yang diketuai oleh Siti Musdah Mulia. CLD-KHI memuat pasal-pasal antara lain, sebagai berikut: perempuan boleh menikahkan dirinya sendiri, poligami haram, pencatatan nikah
merupakan rukun nikah, boleh beda nikah agama, boleh kawin kontrak, dan ijab Kabul bukan rukun islam.
2.2 Gagasan feministik seputar gender Pemikiran-pemikiran ala liberal yang dibawa lewat paham feminis ini memberikan efek yang sangat besar. Gagasan-gagasan yang diusung kaum feminis ini diyakini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan perempuan yang nyatanya sampai saat ini juga belum ada berubah yang signifikan. Apa Apa saja gagasan-gagasan tersebut? Berikut uraiann ya: 1. Laki Laki-l -laki aki dan dan pere peremp mpuan uan sama sama.. Inilah Inilah yang yang para para femini feminiss maksud maksud dengan dengan keseta kesetaraa raan n gender gender.. Dalam Dalam termin terminolo ologi gi behavioral differenc differences es)) feminis, feminis, gender didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai perbedaan perbedaan perilaku perilaku (behavioral dengan kata lain sering disebut ‘jenis kelamin sosial’. Dalam persepsi mereka, sifat paten paten (kodra (kodrat) t) laki-l laki-laki aki dan perempu perempuan an merupak merupakan an produk produk budaya budaya yang yang dapat dapat dipert dipertuka ukarka rkan n dan bersif bersifat at tidapa tidapatt perman permanent ent alias alias dapat dapat beruba berubah h sesuai sesuai dengan dengan perubahan paradigma berpikir yang menjadi landasan budaya masyarakat tersebut. Feminis menolak konsep pembagian peran sosial yang dikaitkan dengan perbedaan biologis, seperti contohnya mereka menidakbolehkan menerima sifat keperempuanan (lembut, keibuan, emosional) mengharuskan mereka menjalani fungsi keibuan dan kerumahtanggaan. Pada intinya mereka tidak menerima bahwa manusia lahir dengan kodrat maskulinitas dan feminitas. 2. Ketida Ketidakse ksetar taraan aan gender gender merugi merugikan kan perempu perempuan. an. Dalam perspektif perspektif mereka ketidaksetaraan ketidaksetaraan inilah yang menjadi menjadi penyebab penyebab munculnya munculnya berbagai ketidakadilan dalam berbagsi bidang terhadap perempuan. Seperti, pelabelan negatif, maraknya tindak kasus kekerasan, dll. 3. Libera Liberalis lisasi asi peremp perempuan uan akan memaju memajukan kan perempu perempuan. an. Pembebasan perempuan diyakini sebagai pintu gerbang untuk mencapai kemajuan oleh oleh kaum femini feminiss karena karena ini berart berartii kesemp kesempatan atan bagi mereka mereka untuk untuk mengej mengejar ar keinginannya tanpa batasan cultural dan struktural yang dapt menghambat. 4. Menolak Menolak institusi institusi keluarga keluarga dan system system patriarch patriarchal al yang merupakan merupakan symbol symbol dominasi dominasi kaum laki-laki atas perempuan. Ini merupakan buah pemikiran kaum feminis radikal yang berupaya untuk mengubah struktur pembagian tugas kehidupan sebagaimana kebebasannya dalam menentukan.
Dengan kata lain, halal hukumnya menolak kodrat manusiawi mereka. Contohnya, laki-laki dan perempuan dapat bertukar peran, apakah itu sebagai ayah atau ibu atau keduanya tanpa ada batasan.
2.3 Dampak-dampak yang timbul dari mengakarnya feminisme Liberalisasi perempuan diakui telah membawa banyak perubahan. Kaum perempuan memiliki memiliki kebebasan kebebasan unutk mengekspresikan mengekspresikan diri, bekerja, mengenyam pendidikan yang layak dan setinggi-tingginya, bahkan menduduki kursi pemerintahan atau berkecimpung di dunia yang didominasi kaum adam. Di Amerika Serikat, tercatat jumlah prosentase perempuan yang bekerja meningkat dari tahun ke tahun hingga lebih dari 75% pada tahun 2000, begitu pula di Indonesia. Sebagai bukti, munculnya pemimpin-pemimpin wanita, sepert seperti: i: Begun Begun Khaled Khaledaa Zia dan Syekh Syekh Hasina Hasina (pemim (pemimpin pin Bangla Banglades desh), h), Megawa Megawati ti Soekarno Putri (Wakil Presiden lalu Presiden Indonesia V), Macapagal Aroyo (Presiden Philipina) dll. Pada kenyataannya, Negara-negara tersebut sarat dengan berbagai konflik yang tidak pernah terselesaikan dengan baik. Kebebasan perempuan dalam berekspresi, bertindak, bekerja atau berkarir, nyatanya tidak menjadi solusi yang baik dalam menyelesaikan masalah-masalah feminitas atau yang menyangkut dengan perempuan. Banyak dampak bagi buruk bagi kaum perempuan dan masya masyarak rakat at secara secara keselur keseluruhan uhan akibat akibat rancuny rancunyaa hubunga hubungan n dan pembagi pembagian an peran peran antara antara laki-l laki-laki aki dan perempu perempuan. an. Dampak Dampak terseb tersebut ut antara antaralai lain, n, Runtuhny Runtuhnyaa strukt struktur ur keluarga, menigkatnya angka perceraian, fenomena un-wed dan un-wed dan no-mar , merebaknya free merebaknya free sex, sex, dilemma wanita karir, eksploitasi perempuan, pelecahan seksual, anak-anak broken anak-anak broken home, home, dll. Menurut data yang dikemukakan Julie Balligton, Swedia merupakan Negara yang paling banyak menempatkan perempuan di bangku parlemen yaitu 42,7%. Akan tetapi, jumlah ini berkolerasi negative terhadap kondisi keluarga. 50% bayi di Swedia lahir dari ibu yang tidak menikah (peringkat 2 dunia) menurut Kompas (4/9/1995), (4/9/1995), sedangkan sedangkan menurut data yang dikumpulkan oleh Maisar Yasin, 60% pernikahan berakhir dengan perceraian (peringkat 1 dunia). Swedia dan Negara maju seperti Amerika menerapkan “Gender “Gender And Development ” GAD) atau konsep ‘keluarga barat’ ternyata menurut statistik menunjukkan perkawinan (GAD) di ujung tanduk, mayoritas anak dibesarkan oleh single oleh single parent atau parent atau orang tua tunggal.
Munculnya pengajuan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam yang berisikan penya penyalaha laharti rtian an dalam dalam menafs menafsirk irkan an nash-n nash-nash ash al-qur’ al-qur’an an adalah adalah buktiny buktinyaa paham paham ini mengubah cara berpikir perempuan terhadap masalah-masalah duniawi terlebih menyakut hubungannya dengan Tuhan.
2.4 Bagaimana Islam memandang permasalahan ini Seja Sejara rah h munc munculn ulny ya femi femini nism smee menj menjel elas aska kan n asal asal usul usul paham paham ini ini bera berasa sall dan bagaimana dapat lalu merebak dan menjadi anggaran besar di Negara-negara. Dari asal usulnya telah jelas bahwa paham ini lahir dari ideologi barat yang kapitalistik, liberal dan sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan. Artinya, pemahaman dan pemikiran seperti seperti ini bertentangan bertentangan dengan Islam yang pada dasarnya dasarnya telah mengatur segala urusan dan permasa permasalah lahan an hidup hidup manusi manusiaa dalam dalam al-qur’ al-qur’an an yang yang member memberikan ikan kemasl kemaslahat ahatan an kepada semua umat manusia. Sebagai dien yang sempurna, islam memiliki cara pandang yang sangat adil dan objekt objektif if terhada terhadap p persoa persoalan lan keberad keberadaan aan laki-l laki-laki aki dan perempu perempuan an dalam dalam masyar masyarakat akat.. Tujuan penciptaan manusia adalah sebagai hamba Allah yang harus beribadah kepada Nya Nya dan tuju tujuan an penci pencipt ptaan aan jeni jeniss kela kelami min n laki laki-l -lak akii dan perem perempua puan n adala adalah h untuk untuk melestarikan keturunan dalam kerangka pandang penghambaan ini. Islam memandang posisi laki-laki dan pere perempuan mpuan setara, sekalipun sekalipun dalam kadar
tertentu diperlakukan berbeda. Manusia sama dilihat dari sisi insaniahnya yaitu, memiliki akal, naluri, dan kebutuhan jasmani. Tetapi, jenisnya berbeda yang mengharuskan mereka diberi aturan yang berbeda pula. Ini bukan berarti tidak adil, karena pada dasarnya diteta ditetapkan pkan oleh oleh Allah Allah sebagai sebagai pencipt penciptaa manusi manusia, a, semata semata-ma -mata ta demi demi kemasl kemaslahat ahatan, an, kelestarian, dan kesucian hidup manusia dengan cara saling melengkapi dan bekerja sama sesuai dengan aturan-aturan-Nya. Kemualiaan manusia tidak dilihat dari jenis kelamin atau kedudukan seseorang tetapi dari kadar ketakwaannya. Ide kesetaraan gender ialah bentuk pengingkaran terhadap realitas yang ada, sekaligus pengin pengingkar gkaran an terhada terhadap p kemahaa kemahaadil dilan an dan kemahas kemahasemp empurn urnaan aan Allah Allah Swt. Swt. Sebagai Sebagai pencipta dan pengatur manusia. kekhusuan yang dimiliki dimiliki laki-laki laki-laki dan tidak dimiliki Karena perbedaan jenisnya, kekhusuan wanita, atau dimiliki wanita tetapi tidak dimiliki laki-laki. Dalam perkara seperti ini pasti
terdapat perbedaan antara laki-laki dan wanita. Kewajiban mencari nafkah (bekerja) yang
hanya dibebankan kepada laki-laki dan hukumnya wajib bagi mereka, sementara bagi wanita tidak wajib (mubah), karena hal ini berkaitan dengan fungsi laki-laki sebagai kepala rumah tangga. Sebagaimana firman Allah Swt: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah pukullah mereka. mereka. Kemudian jika mereka mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Qs. An-Nisaa:34) “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut menurut kadar kadar kesangg kesanggupan upannya. nya. Janganl Janganlah ah seorang seorang ibu menderi menderita ta kesengsa kesengsaraan raan karena karena anaknya anaknya dan seorang seorang ayah karena karena anaknya, anaknya, dan warisp warispun un berkewa berkewajib jiban an demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah:233) “Tem “Tempat patkan kanla lah h me mere reka ka (para (para iste isteri ri)) di mana mana kamu kamu bert bertem empa patt tingg tinggal al me menu nurut rut kemampuanmu kemampuanmu dan janganlah janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyaw musyawarah arahkanl kanlah ah di antara antara kamu kamu (segala (segala sesuatu) sesuatu) dengan baik; baik; dan jika jika kamu kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS. At-Thalaaq:6)
Tetapi, bukan berarti perempuan tidak boleh bekerja. Islam membolehkan wanita untuk untu k memili memiliki ki harta harta sendiri sendiri.. Bahkan wanitapun boleh berusaha mengembangkan mengembangkan
hartanya agar semakin bertambah. Allah SWT berfirman: “Dan “D an jang janganl anlah ah kamu kamu iri iri hati hati terh terhad adap ap apa yang yang dikar dikaruni uniak akan an Alla Allah h kepad kepada a sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang lakilaki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan , dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. An Nisaa:32)
Tetapi, etapi, sebelu sebelum m melakuk melakukan an yang yang mubah, mubah, maka maka priori prioritas taskan kanlah lah dulu dulu yang yang wajib wajib meny menyan angk gkut ut
pera perann nny ya
seba sebaga gaii
pere peremp mpua uan, n,
ibu ibu
atau ataupu pun n
anita a istr istri. i. Wanit
lebi lebih h
mengutamakan tugasnya di rumah tangga, sementara laki-laki mencari nafkah di luar
rumah.Dalam urusan mendidik anak, keduanya memiliki kewajiban yang sama. Firman Allah Swt: ”Hai orang-orang yang beriman, beriman, peliharalah peliharalah dirimu dan keluargamu keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar kasar,, keras, keras, dan tidak tidak mendur mendurhaka hakaii Allah Allah terhada terhadap p apa yang diperi diperinta ntahkan hkan-Nya -Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim:6)
Sementara itu, di sektor publik atau ditengah-tengah masyarakat, laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama, terutama dalam urusan dakwah dan amar makruf nahi mungkar mungk ar.. “Dan “D an hend hendakl aklah ah ada ada di antara antara kamu kamu segol segolon ongan gan umat umat yang yang me meny nyeru eru kepad kepada a kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al Imran: 104) “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Qs. Ali Imran:110)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat taat pada pada Alla Allah h dan dan Rasu Rasull-Ny Nya. a. Mer Mereka eka itu itu akan akan dibe diberi ri rahm rahmat at oleh oleh Alla Allah; h; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”( Bijaksana.”( Qs. At-Taubah:71) At-Taubah:71)
Tidak Tidak menjad menjadii masalah masalah pada saat saat wanita wanita tidak tidak ikut ikut memutu memutuska skan n sesuat sesuatu u yang yang menyangk menyangkut ut urusan urusan diriny dirinya, a, karena karena kebutuh kebutuhanan-keb kebutu utuhan han hidupny hidupnyaa yang yang memang memang terpenuhi dengan baik. Kalaupun kebutuhannya tidak dipenuhi oleh suami atau walinya, ia akan mengingatkan pemimpinnya itu agar takut kepada Allah karena hak-haknya tidak dipenuhi. Kalau suami atau walinya tetap abai, ia bisamengadukan masalah itu kepada pengdilan, sehingga pengadilan akan memaksa suami atau walinya memenuhi haknya yang telah diamanatkan Allah kepada mereka. Pada surat Al Imran ayat 104 disebutkan menyangkut amar makhruf nahi mungkar, dan sabda Rasulullah saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Hudzaifah r.a: “Siapa saja yang bangun pagi-pagi tetapi tidak memperhatikan urusan kaum Muslim, ia bukanlah golongan mereka” (HR Ath-Thabari) Aktivitas Aktivitas politik politik bukan bukan hanya hanya merupa merupakan kan kewaji kewajiban ban laki-l laki-laki aki saja, saja, tetapi tetapi juga juga
kewajiban kaum perempuan. Hanya saja ada beberapa aturan yang harus diperhatikan oleh seorang Muslimah, diantaranya: 1. harus disadari bahwa terjunnya di kancah politik semata-mata unutk melaksanakan perintah Allah Swt.; 2. memperhatikan bentuk-bentuk aktivitas yang boleh b oleh dilakukan. Yaitu: Yaitu: 1. Hak Hak dan dan kewaj kewajib iban an baia baiat. t. Berd Berdas asar arkan kan sabd sabdaa nabi nabi saw saw., seba sebagai gaima mana na ditu ditutu turk rkan an Ummu Athiyyah r.a: “Kami telah membaiat Nabi saw. Beliau kemudian memerintahkan kepada kami untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun dan melarang kami untuk melakukan niyahah” (HR al-Bukhari). 2. Hak memilih memilih dan dipilih dipilih menjad menjadii anggota anggota majelis majelis umat (yait (yaitu u suatu badan badan di dalam dalam Negara islam yang terdiri dari wakil rakyat yang bertugas memberi nasihat dan pendapat kepada kepala negara). Berdasarkan peristiwa Baiat ‘Aqabah II. 3. Kewajiban Kewajiban berdakw berdakwah ah dan amar makruf nahyi mungkar. mungkar.
4. Kewaji Kewajiban ban menasi menasihati hati dan dan mengore mengoreksi ksi pengua penguasa. sa. Dan yang dilarang adalah: 1. Duduk Duduk dalam dalam posisi posisi pemerin pemerintah tahan an (pengam (pengambil bil keputusa keputusan). n). Didasar Didasarkan kan pada hadis hadis Nabi saw., sebagaimana dituturkan Abu Bakrah r.a: “Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka (dalam kekuasaan) kepada para wanita.” (HR al-Bukhari dan Muslim) 2. Jika terjadi terjadi benturan benturan kewajiba kewajiban n berpolitik berpolitik dengan dengan kewajiban kewajiban lain, islam islam mengaturny mengaturnyaa dalam fikih prioritas (al-awlawiyat (al-awlawiyat ) Wanita memiliki 3 posisi yaitu sebagai: 1) hamba Allah (menuaikan aktivitas yang sama dengan laki-laki, seperti dakwah, shaum, amar maruf nahyi mungkar); 2) ibu rumah tangga tangga (melah (melahirk irkan, an, meyusu meyusui, i, taat taat suami suami); ); dan 3) anggot anggotaa masya masyarak rakat at (menget (mengetahu ahuii permasalahanpermasalahan-permas permasalahan alahan sosial sosial atau kemasyarakata kemasyarakatan. n. Keseluruhan Keseluruhan hukum-hukum hukum-hukum (aktivitas) yang dicontohkan pada masing-masing posisi di atas, didasarkan pada sumbersumber hukum yang terpercaya yaitu Al Qur’an, Al Hadits, Ijma’ sahabat dan Qiyas. Aktivitas Aktivitas (perbuatan) manusia secara umum akan dipengaruhi dipengaruhi oleh pemahamannya. pemahamannya. Pemaham Pemahaman an ini muncul muncul dari dari proses proses berpik berpikir ir mengena mengenaii kehidu kehidupan. pan. Pemaham Pemahaman an yang yang kokoh dan kuat pastinya memiliki landasan hukum yang pasti dan tetap; Al Qur’an, AL Hadi Hadits ts,, Ijma Ijma’’ dan dan Qiya Qiyas. s. Penan Penanam aman an pemah pemahama aman n yang yang kuat kuat tidak tidak akan akan muda mudah h terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran tentang arus kehidupan saat ini yang rapuh dan tak berdasar alias bebas.
III. KESIMPULAN KESIMPULAN Munculnya feminisme ini membawa pengaruh terhadap perubahan kaum perempuan atau wanita dalam menyikapi posisi, peran dan fungsinya. Isu-isu serta gagasan-gagasan penye penyetar taraan aan gender gender,, mempeng mempengaru aruhi hi kaum perempu perempuan an untuk untuk lepas lepas dari dari 3 posisi posisi dan fungsinya sebagai perempuan, ibu, atau istri. Gagasan-gagasan ini dinilai baik dalam pembebasan hak-hak perempuan yang pada akhir mengalami pergeseran pemikiran atau bahkan melanggar kodratnya sebagai perempuan. Gagasan feministik seputar gender adalah gagasan yang absurd karena perjuangan perjuangan perjuangan kaum feminis feminis ini hanya mengukuhkan ketidakmungk ketidakmungkinan inan menyelesaika menyelesaikan n pers persoa oala lan n yang yang diha dihadap dapii kaum kaum pere peremp mpua uan n secar secaraa tunt tuntas as.. Ide Ide keset kesetar araan aan gende genderr, kebebasa kebebasan, n, dan indivi individual dualism ismee justru justru menjad menjadii racun racun yang yang kemudi kemudian an memunc memunculka ulkan n persoalan lanjutan yang memparah kondisi sebelumnya. Islam telah memberi aturan yang rinci berkenaan dengan peran dan fungsi laki-laki dan perem perempu puan an dalam dalam menj menjal alan anii hidu hidup. p. Adany Adanyaa perb perbed edaa aan n dan persam persamaa aan n dala dalam m pembagi pembagian an peran peran terseb tersebut ut tidak tidak dapat dapat dikata dikatakan kan ‘ketid ‘ketidaks akseta etaraa raan n gender’m gender’mela elaink inkan an pemb pembagi agian an tugas tugas yang yang sama sama-s -sam amaa penti penting ng dala dalam m upaya upaya mewu mewuju judka dkan n kehi kehidup dupan an masyarakat yang baik. Laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama dalam memfungsikan segenap potensi insaniahnya untuk menyelesaikan permasalahan umat.
Wallahu’alam bishawab
PUSTAKA Farhan Muhammad. Feminisme Muhammad. Feminisme di Persimpangan Ideologi. Ideologi. Khilafah Magazine edisi 005, Mei 2001. Fw. Fw. Bangladesh: Menderita Mende rita Dipimpin Wanita. Al-Wa’ie Al-Wa’ie no.32 tahun III. April 2003. Aksi). Al-Wa’ie no.32 tahun III. Himatul Aliyah. Politik Aliyah. Politik Perempuan (dari Asumsi hingga Aksi). April 2003. Husnul Khotimah. Kebohongan-kebohongan Khotimah. Kebohongan-kebohongan di Balik Isu Gender. Al-Wa’ie no.54 tahun V. Februari 2005. Perempuan. Al-Wa’ie no.32 tahun III. April Husnul Khotimah. Khotimah. Pemberdayaan Politik Perempuan. 2003. Keluarga Muslim Muslim. Al-Wa’ie Lathifah Lathifah Musa. Di Balik Penghancuran Keluarga Al-Wa’ie no.54 tahun V. V. Februari 2005. Nurfai Nurfaizah zah dan Najmah Najmah.. Membangun Membangun Keluarga Keluarga Ideologis. Ideologis. Al-Wa’ie Al-Wa’ie no.54 tahun V. Februari 2005. Qothrun Qothrun Nadaa. Keset Nadaa. Kesetaraan araan Gender: Gagasan Absurd Absurd . Al-Wa’ie no.32 tahun III. April 2003. Ummu Khair. Pria Khair. Pria dan Wanita Wanita dalam Kehidupan Bermasyarakat. Ber masyarakat.