Faktor-Faktor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mempengaruhi Mobilisasi Dini
Mobili Mobilisasi sasi dini dini dapat dapat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh beberap beberapaa faktor faktor.. Lauro Lauro (dalam (dalam Rizka Rismalia, 2010) mengemukakan faktor-faktor ang dapat mempengaruhi mobilisasi dini adalah sebagai berikut ! a. "engetahuan "engetahua "engetahuan n adalah suatu ilmu tentang tentang suatu bidang ang disusun se#ara bersistem menurut metode-metode tertentu ang dapat digunakan untuk menerangkan ge$ala-ge$ala tertentu di bidang pengetahuan itu (%urnia, 2002 ang dikutip oleh "ur&anto tahun 200'). "eng "enget etah ahua uan n
indi indii idu du terh terhad adap ap sesu sesuat atu u
dan dan
akin akin akan akan manf manfaa aatt
meneb menebabk abkan an seseora seseorang ng untuk untuk men#ob men#obaa menerap menerapkan kan dalam dalam bentuk bentuk perilak perilaku. u. "engetahua "engetahuan n tersebut tersebut dapat didapatkan didapatkan dari informasi, memba#a, dan melalui melalui pendidikan formal. ingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku indiidu tersebut. "engetahua "engetahuan n mengenai mengenai mobilisasi mobilisasi dini pas#a operasi bisa didapatkan didapatkan dari informasi atau pendidikan kesehatan ang diberikan oleh seorang pera&at kepada pasien ang akan men$alani tindakan operasi seperti appende#tom. "endidikan kesehatan tersebut dapat diberikan sebelum tindakan operasi dilakukan aitu pada fase praoperatif. *ehingga setelah tindakan operasi selesai dilaksanakan, pasien telah mengetahui manfaat dari mobilisasi dan hal itu dapat mempengaruhi pasien tersebut untuk melakukan mobilisasi dini tanpa rasa takut. b. +mosi Menurut oleman, 2000 ang dikutip oleh anum (200) emosi meru$uk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasna, suatu keadaan biologis dan
psikologis dan serangkaian ke#enderungan untuk bertindak. +mosi adalah suatu kesatuan reaksi fisiologis dalam diri manusia untuk menghadapi rangsangan atau stimulus ang ada. erbentukna emosi dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman selama masa perkembangan indiidu. *eseorang dengan emosi ang stabil adalah ang dapat mengendalikan perasaan-perasaanna
meskipun
dihadapkan pada suatu kondisi ang memungkinkan mengganggu kestabilan emosina, ang $uga dapat mengekspresikan emosina tersebut pada &aktu dan tempat ang tepat, sehingga dapat men$alankan aktiitasna tanpa terganggu. +mosi adalah perasaan dalam diri seseorang ang timbul karena ada suatu stimulus dan memperlihatkan reaksi kognisi, reaksi fisiologis, reaksi biologis, dan bahkan reaksi behaioral tertentu. *edangkan *ar&ono dalam /usuf (200) berpendapat bah&a emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang ang disertai &arna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat ang luas (dalam). erdasarkan pengertian tersebut dikemukakan bah&a emosi itu merupakan &arna afektif ang menertai setiap keadaan atau perilaku indiidu. Maksud &arna afektif di sini adalah perasaanperasaan tertentu ang dialami pada saat menghadapi suatu situasi tertentu, seperti gembira, bahagia, putus asa, terke$ut, ben#i (tidak senang), dan sebagaina. erikut ini adalah beberapa #ontoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku indiidu, aitu ! 1) Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil ang didapat. 2) Melemahkan semangat, apabila timbul rasa ke#e&a karena kegagalan dan sebagai pun#ak dari keadaan ini adalah timbulna rasa putus asa (frustasi).
) Menghambat atau mengganggu konsentrasi bela$ar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa $uga menimbulkan sikap gugup (nerous) dan gagap dalam berbi#ara. 3) erganggu dalam penesuaian sosial, apabila ter$adi rasa #emburu dan iri hati. 4) *uasana emosional ang diterima dan dialami indiidu semasa ke#il akan mempengaruhi sikapna di kemudian hari, baik terhadap dirina maupun orang lain. 5edera merupakan stressor bagi seseorang ang dira&at di rumah sakit. "erasaan ang dialami pasien pas#a operasi appende#tom terhadap luka operasi ang belum sembuh akan menimbulkan rasa takut untuk melakukan mobilisasi, sehingga rasa takut tersebut dapat men$adi penghambat bagi mereka untuk melakukan mobilisasi. #. *osial *osial
adalah
hal-hal
ang
berkenaan
dengan
masarakat
dan
kebersamaan, kekuatan masarakat tersebut berada di sekitar indiidu tersebut dalam berinteraksi (/usuf, 200). 6dana interaksi antara indiidu ang satu dengan indiidu ang lain dapat memberikan kekuatan pada indiidu tersebut. 7imana definisi interaksi sosial menurut 8urdin (200) adalah adana hubungan dua orang atau lebih ang perilaku atau tindakanna direspon oleh orang lain. 9nteraksi ang dilakukan pasien dengan keluarga dan orang-orang di sekitar akan mempengaruhi pasien tersebut untuk melakukan mobilisasi pas#a operasi, sehingga dengan mobilisasi tersebut akan memotiasi pasien untuk sembuh. d. :isik
:isik adalah postur tubuh, kesehatan (sehat atau sakit), keutuhan tubuh, keberfungsian organ tubuh seseorang (/usuf, 200). %eadaan fisik seseorang ang lemah se#ara langsung akan berpengaruh terhadap mobilisasi ang dilakukan. %eadaan tersebut akan membatasi dari pergerakan karena kurangna energi di dalam tubuh. "ada pasien ang baru sa$a men$alani operasi seperti operasi appende#tom, keadaan fisik pasien tersebut belum kembali pulih pada keadaan sebelumna. al tersebut dapat membuat pasien merasa enggan untuk melakukan mobilisasi, selain itu rasa neri ang dirasakan $uga membuat pasien merasa lemah dan hana ingin berbaring di tempat tidur. e. *timulus Lingkungan *timulus lingkungan adalah rangsangan dari luar ang mempengaruhi dan menggerakkan indiidu untuk berbuat (andoko, 1;;'). *timulus lingkungan tersebut dapat berupa dukungan pera&at atau keluarga. 6dana dukungan dan dorongan dari pera&at serta keluarga dapat menimbulkan motiasi pada pasien ang dira&at untuk melakukan aktiitas, seperti pasien ang baru sa$a men$alani operasi. 6ktiitas ang dapat dilakukan aitu berupa mobilisasi sehingga dengan melakukan mobilisasi dapat memper#epat penembuhan pasien. *arana atau fasilitas ruang ra&at, peran serta pera&at, peran serta keluarga ang mendukung dan tidak mendukung agar pasien berinisiatif dan mau melakukan mobilisasi. *uasana lingkungan ang naman $uga dapat mendukung terhadap aktiitas seseorang ang dilakukan.
*edangkan menurut %ozier (1;;4), faktor-faktor ang mempengaruhi mobilisasi adalah ! a. aa idup
9stilah gaa hidup merupakan prinsip ang dapat di#apai sebagai landasan untuk memahami perilaku seseorang ang melatarbelakangi sifat khas seseorang, terlihat dari beberapa pengertian ang diungkapkan di ba&ah ini. Menurut 6dler dalam all (1;;) mendefinisikan gaa hidup sebagai sistem utama ang memungkinkan berfungsina kepribadian indiidu sebagai keseluruhan ang menggerakkan bagian-bagianna. *emua perilaku manusia bersumber dari gaa hidup ang dimilikina, dimana ia mempersepsi, mempela$ari, dan menimpan atau mempertahankan hal-hal ang sesuai dengan gaa hidupna serta menisihkan hal-hal ang tidak sesuai dengan gaa hidupna. aa hidup merupakan pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia didalam masarakat. %ebiasaan seseorang pada masa hidupna, termasuk kebiasaan dalam memperhatikan kesempurnaan penampilan fisik ("rahma&ati, 2001). *edangkan menurut %otler dalam
"roses penakit adalah keadaan dimana seseorang sedang menderita suatu penakit tertentu. %eadaan tersebut mengakibatkan keadaan kesehatan seseorang men$adi terganggu sehingga sulit melakukan aktiitas seperti biasa. 6dana penakit tertentu ang diderita seseorang akan mempengaruhina mobilitasna, misalna seseorang ang baru sa$a men$alani operasi akan kesulitan untuk mobilisasi se#ara bebas karena adana rasa sakit=neri ang men$adi alasan mereka #enderung untuk bergerak lebih lamban. 6da kalana pasien harus istirahat di tempat tidur karena menderita penakit tertentu. al tersebut dikarenakan kondisi fisik pasien ang lemah dan energi ang kurang menebabkan pasien beristirahat di tempat tidur dan tidak dapat melakukan mobilisasi. #. %ebudaaan Menurut erger kebudaaan adalah produk manusia> produk itu lalu men$adi kenataan ob$ektif ang kembali mempengaruhi ang menghasilkanna (La&ang, 1;;3). Maksud pernataan tersebut adalah bah&a manusia berposisi sebagai subek ang menghasilkan kebudaaan sebagai obek. etapi setelah kebudaaan itu men$adi obek, dengan sendirina ia akan mempengaruhi manusia dan kehidupan lingkunganna. %ebudaaan merupakan penebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku indiidu, dikarenakan kebudaaan berisikan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku ang dipela$ari oleh anggota masarakat dari keluarga dan lembaga penting lainna. %ebudaaan me&arnai sikap anggota masarakatna, karena kebudaaan pulalah ang memberi #orak pengalaman indiidu-indiidu ang men$adi anggota kelompok masarakat
asuhanna (6z&ar, 200). %ebudaaan dimana seseorang hidup dan dibesarkan mempunai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap seseorang. *eseorang mempunai pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan mendapat penguatan atau gan$aran (reinfor#ement) dari masarakat untuk sikap dan perilaku tersebut. 7apat diketahui bah&a diantara masarakat terlihat berbagai budaa dan dengan taraf hidup perkembangan ang berbeda, maka penakit ang dideritana pun akan berbeda-beda. udaa masarakat bisa dilihat dari #ara hidupna atau ?&a of life@na aitu dengan menentukan perilaku masarakatna. Misalna, apa sa$a ang boleh dilakukan dan bagaimana #ara melakukanna sehingga budaa $uga dapat dipandang sebagai pedoman untuk suatu kegiatan sehari-hari. %ebudaaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktiitas misalna> pasien setelah operasi dilarang bergerak karena keper#aaan kalau banak bergerak nanti luka atau $ahitan tidak sembuh. d. ingkat +nergi ingkat energi merupakan $umlah energi ang diperlukan seseorang untuk melakukan aktiitas. ingkat energi ang rendah akan menebabkan kondisi fisisk seseorang men$adi lemah. %ondisi ang lemah akan mengakibatkan orang untuk bergerak atau melakukan mobilisasi lebih lamban. *eseorang ang melakukan mobilisasi $elas membutuhkan energi atau tenaga. Arang ang sedang sakit akan berbeda mobilitasna dibandingkan dengan orang ang dalam kondisi sehat. Bntuk itu asupan makanan ang bergizi sangat diperlukan bagi orang ang sedang sakit apalagi orang ang baru men$alani tindakan operasi agar energi atau tenaga orang tersebut dapat kembali optimal sehingga dapat melakukan mobilitas sebagaimana ang dian$urkan.
e. Bsia dan *tatus "erkembangan *eorang
anak
akan
berbeda
tingkat
kemampuan
mobilitasna
dibandingkan dengan seorang rema$a atau de&asa. *eorang anak dapat melakukan mobilisasi ang lebih aktif karena mobilisasi ang dilakukan anak-anak tidak berdasarkan instruksi ang diperintah oleh seseorang. 6pabila seorang anak tersebut baru sa$a men$alani tindakan appende#tom dan anak tersebut melakukan mobilisasi ang sangat aktif maka akan berakibat robekna luka operasi ang masih belum embuh. *edangkan mobilisasi ang dilakukan pasien pas#a operasi appende#tom harus bertahap dan harus sesuai dengan instruksi ang telah diberikan oleh pera&at.
erdasarkan teori ang diungkapkan oleh dua orang ahli mengenai faktorfaktor ang mempengaruhi mobilisasi didapatkan bah&a dari faktor-faktor tersebut terdapat beberapa kesamaan. *ehingga dapat ditarik kesimpulan bah&a faktor-faktor ang mempengaruhi mobilisasi adalah pengetahuan, emosi, fisik, stimulus lingkungan, serta usia dan status perkembangan.