1
REAKSI PAKU DAN TEMBAGA PADA LARUTAN CuSO4
1. Tujuan
Mengamati dan menentukan reaksi pada pelapisan besi dan tembaga.
2. Rumusan Masalah
Apakah logam besi terlapisi oleh tembaga ? Reaksiapa yang terjadi pada logam besi ?
3. Hipotesis
Terjadinya Pelapisan besi oleh ion Cu
4. Kajian Teori
Electroplating
Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis.
Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan, adalah larutan elektrolisisnya. Dalam penelitian yang baru belakangan ini (tahun 2004), dilakukan oleh Tadashi Doidan Kazunari Mizumoto, mereka menemukan larutan baru (elektrolisis) yang dinamakan larutan citrate (kekerasan deposit mencapai 440 VHN).
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
Karena itu, tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan (decorative)
PrinsipDasar Electroplating Kita mengenal istilah anoda, katoda, larutan elektrolit. Ketiga istilah tersebut digunakan seluruh literatur yang berhubungan dengan pelapisan material khususnya logam.
Anoda adalah terminal positif, dihubungkan dengan kutub positif dari sumber arus listrik. Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja., sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik, juga sebagai bahan baku pelapis.
Katoda dapat diartikan sebagai bendakerja yang akan dilapisi, dihubungkan dengan kutub negative dari sumber arus listrik.
Elektrolit berupa larutan yang molekulny adapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel yang bermuatan positif atau negatif. Karena electroplating adalah suatu proses yang menghasilkan lapisan tipis logam di atas permukaan logam lainnya dengan cara elektrolisis.
Proses Electroplating Perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui larutan elektrolit sehinnga ion logam mengendap pada benda padat yang akan dilapisi. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun berasal dari pelarutanan oda logam di dalam elektrolit. Pengendapan terjadi pada benda kerja yang berlaku sebagai katoda.
Mekanisme terjadinya pelapisan logama dalah dimulai dari dikelilinginya ion-ion logam oleh molekul-molekul pelarut yang mengalami polarisai. Di dekat permukaan katoda, terbentuk daerah Electrical Double Layer (EDL) yang bertindak seperti lapisan dielektrik. Adanya lapisan EDL member beban tambahan bagi ion-ion untuk menembusnya. Dengan gaya dorong beda potensial listrik dan dibantu oleh reaksi-reaksi kimia, ion-ion logam akan menuju permukaan katoda dan menangkap elektron dari katoda, sambil mendeposisikan diri di permukaan katoda. Dalam kondisi equilibrium, setelah ion-ion mengalami discharge menjadi atom-atom kemudian akan menempatkan diri pada permukaan katoda dengan mula-mula menyesuaikan mengikuti susunan atom dari material katoda.
5. Alat dan Bahan
- Kabel 50 cm
- Baterai 4 buah
- 1 buahbesi (paku)
- 1 buahtembaga
- 1 buahgelaskimia
- Larutan CuSO4
6. Cara Kerja
1. Menyiapkan sumber arus (baterai) dan menyambungkan kabel pada kutub positif dan negatif
2. Ujung kabel dari kutub negatif diikat pada paku dan ujung kabel dari kutub positif diikatkan pada logam tembaga dan mengamplas paku karena karatan.
3. Menyiapkan gelas kimia, kemudian mengisinya dengan larutan CuSO4
4. Menyelupkan paku dan tembaga yang telah tersambung dengan kabel kedalam larutan gelas kimia.
5. Mengamati yang terjadi pada paku dan perubahan warna larutan
6. Mencatat hasil pengamatan.
7. HasilPengamatan
KeadaanAwal
KeadaanSebelumReaksi
LogamBesi (paku)
Silver Bersih
LogamBesi (paku)
CoklatterlapisiTembaga
Logamtembaga
CoklatBersih
Logamtembaga
Kelabu/kecoklatan
Warnalarutan
CuSO4
Biru
Warnalarutan
CuSO4
Kehijauan
8. Analisis Data danPembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh, perubahan yang terjadi pada permukaan logam besi yang semula bersih menjadi terlapisi oleh Tembaga (Cu). Hal tersebut terjadi karena besi menangkap ion-ion Cu2+. Sedangkan pada tembaga perubahannya dari bersih warnanya menjadi agak kehitaman. Ini disebabkan oleh tembaga melepaskan ion-ionnya (Cu > Cu2+). Perubahan juga terjadi pada larutan. Larutan yang semula biru berubah menjadi agak kehijauan, ini disebabkan oleh ion-ion Cu di larutan srmakin sedikit. Ion yang terdapat dalam larutan adalah Cu2+ + SO42- . reaksi yang terjadi pada logam besi adalah Cu2+ + 2e > Cu yang tergolong reaksi reduks. Sedangkan reaksi yang terjadi pada logam tembaga adalah Cu > Cu2+ + 2e yang tergolong reaksi Oksidasi. Jadi dari hasil percobaan di atas, hipotesis yang saya buat dapat diterima.
9. Kesimpulan
Penyepuhan adalah pelapisan logam dengan logam . Benda yang akan disepuh dijadikan katode (Fe) dan logam penyepuh sebagai anode. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan elektrolit dari penyepuh seperti pada penyepuhan tembaga adalah CuSO4. Dan lamanya proses penyepuhan mempengaruhi ketebalan lapisan logam penyepuh pada logam yang disepuh.
DAFTAR PUSTAKA
Soma, I Wayan.2011.Bahan Ajar Kimia Kelas X.
www.google.com