Political Transformation in IndonesiaFull description
Makalah PARPOL dan PEMILUDeskripsi lengkap
akuntansi sektor publik
perpolitikan yang menjadi tonggak pergerakanDeskripsi lengkap
Kelas X SMA LABSCHOOL KEBAYORAN copyrighted
Kelas X SMA LABSCHOOL KEBAYORAN copyrightedFull description
Review Buku Pembentukan Partai Politik (Takattul Hizbiy)
LAPORANTENTANG KEUANGAN PARTAI POLITIK
MasaFull description
akuntansi sektor publik
Sekilas bahasan mengenai partai politik dan kelompok kepentingan di RusiaFull description
beikut adalah materi huku acara pembubaran partai politikDeskripsi lengkap
jkfshioeihiutoyeriugsethsdFull description
Full description
Contoh Surat pernyataan Partai PolitikDeskripsi lengkap
Konstituen di era reformasi memegang peran penting dalam ikut mewarnai perkembangan partai politik. Semakin besar konstituen yang mendukung dalam pemilihan umum legislatif, semakin besar pul…Deskripsi lengkap
..Full description
Perkembangan Partai Politik Di Indonesia Pasca Era ReformasiFull description
akuntansi sektor publik tentang partai politikFull description
Full description
politikFull description
Dinamika Partai Politik Indonesia dan Permasalahannya”. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai Partai politi politik k mempun mempunyai yai posisi posisi dan perana peranan n yang yang sangat sangat pentin penting g dalam dalam setiap setiap sistem sistem demokrasi. demokrasi. Partai memainkan peran penghubun penghubung g yang sangat strategis strategis antara proses-proses proses-proses pemerintahan dengan arga negara. Ada diantaranya menyatakan baha partai politik itu sebenarnya tidak lebih daripada kendaraan politik bagi sekelompok elite yang berkuasa atau berniat memuaskan keinginana kekuasaannya sendiri. Partai politik hanyalah ber!ungsi sebagai alat bagi segelintir orang yang kebetulan beruntung yang berhasil memenangkan suara rakyat rakyat yang mudah dikelabui" dikelabui" untuk memaksakan berlakunya berlakunya kebi#akan-ke kebi#akan-kebi#aka bi#akan n publik tertentu. Partai politik adalah merupakan salah satu dari bentuk pelembagaan sebagai u#ud ekspresi ide-ide" ide-ide" pikiran-pik pikiran-pikiran" iran" pandangan" pandangan" dan keyakinan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. demokratis. Di samping partai politik" bentuk ekspresi lainnya ter#elma #uga dalam u#ud kebebasan pers" kebebasan berkumpul" ataupun kebebasan berserikat melalui organisasi-organisasi non-partai politik. Pertai Perta i politik betapapun #uga sangat s angat berperan dalam proses dinamis per#uangan nilai dan kepentingan $%alues and interests& dari konstituen yang diakilinya untuk menentukan kebi#ak kebi#akan an dalam dalam kontek kontekss kegiat kegiatan an berneg bernegara. ara. Partai Partai politi politik k lah yang yang bertin bertindak dak sebaga sebagaii perantara dalam proses-proses pengambulan keputusan bernegara" yang menghubungkan antara arga negara dengan institusi-institusi kenegaraan. 'ang perlu kita dilihat adalah seberapa #auh organisasi kemasyarakatan ataupun partai politik yang bersangkutan berhasil mengorganisasikan diri sebagai instrumen untuk membolisasi dukungan konstituennya. Dalam sistem demokrasi dengan banyak partai politik" aneka ragam aspirasi dan kepentingan politik yang saling berkompetisi dalam masyarakat memerlukan penyalurannya yang tepat melalui pelembagaan partai politik. (emakin besar dukungan yang dapat dimobilisasikan oleh dan disalurkan aspirasinya melalui suatu partai politik" semakin besar pula potensi partai politik itu untuk disebut telah terlembagakan se)ara tepat. B. Identi!ikasi *asalah. *erupakan hal yang lumrah dalam sistem demokrasi dengan banyak partai politik" aneka ragam ragam aspir aspirasi asi dan dan kepe kepent ntin inga gan n polit politik ik yang yang salin saling g berk berkom ompe peti tisi si dalam dalam masy masyara araka katt memerlukan penyalurannya yang tepat melalui pelembagaan partai politik. (emakin besar dukungan yang dapat dimobilisasikan oleh dan disalurkan aspirasinya melalui suatu partai politik" semakin besar pula potensi partai politik itu untuk disebut telah terlembagakan se)ara tepat.Untuk men#amin kemampuannya dalam menyalurkan aspirasi konstituen itu" struktur organisasi organisasi partai politik politik yang bersangkutan bersangkutan haruslah haruslah disusun disusun sedemikian sedemikian rupa" sehingga ragam kepentingan dalam masyarakat dapat ditampung dita mpung dan diakomodasikan seluas mungkin. +arena itu" struktur internal partai politik penting untuk disusun se)ara tepat. Di satu pihak ia haru haruss sesua sesuaii deng dengan an kebu kebutu tuha han n untu untuk k mobi mobili lisas sasii duku dukung ngan an dan dan peny penyalu alura ran n aspi aspira rasi si konstituen. Di pihak lain" struktur organisasi partai politik #uga harus disesuaikan dengan !ormat organisasi pemerintahan yang diidealkan menurut %isi partai politik yang dimintakan kepada konstituen untuk memberikan dukungan mereka. (emakin )o)ok struktur internal organisasi partai itu dengan kebutuhan" makin tinggi pula dera#at pelembagaan organisasi yang bersangkutan. Berdasarkan latar belakang masalah dan identi!ikasi permaslahan di atas maka dipandang )ukup penting untuk mengadakan penelitian tentang ,Dinamika Partai Politik Indonesia dan Permasalahannya. . /u#uan Penulisan
/u#uan merupakan titik pun)ak untuk mengetahui bagaimana dinamika Partai Politik Indonesia yang akan dilaksanakan sehingga dapat dirumuskan se)ara #elas. Dalam penelitian ini" perlu adanya tu#uan yang ber!ungsi sebagai a)uan pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga akan dapat beker#a se)ara terarah dalam men)ari data sampai langkah peme)ahan masalahnya. Adapun tu#uan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 0 1. (ebagai syarat u#ian akhir smester mata kuliah (istem Politik Indonesia 2. Untuk mengetahui bagaimana dinamika partai politik Indonesia. 3. Untuk mengetahui permasalahan dalam partai politik Indonesia
BAB II +A4IAN PU(/A+A A. Pengertian Partai Politk arl 4. 5rederi)h mengatakan baha partai politik adalah suatu kelompok yang diorganisasikan se)ara stabil dengan tu#uan mengamankan6 memelihara penguasaan para pemimpinnya atas suatu pemerintahan" dengan demikian dapat memberikan anggotaanggotanya keuntungan serta kelebihankelebihan ideal dan material. 7.H (oltou mengatakan baha partai politik merupakan suatu kelompok arga Negara yang kurang lebih teroganisir" yang bertindak sebagai suatu unit politik dan yang berdasarkan kekuatan %otting mereka bermaksud mengontrol pemerintahan dan melaksanakan kebi#akan mereka. (igmund Neumann mengatakan baha partai politik merupakan organisasi penghubung yang terdiri dari para pelaku politik akti! dalam suatu masyarakat" yang menaruh perhatian pada pengendalian kekuasaan pemerintah yang berkompetisi dengan kelompok lain atau dengan kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda dalam rangka memperoleh dukungan rakyat. (edangkan menurut pasal 1 UU No.3162882 mengatakan baha partai politik adalah organisasi yang dibentuk oleh sekelompo arga Negara 7I se)ara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan )ita-)ita untuk memper#uangkan kepentingan anggota" masyarakat" bangsa dan Negara melalui pemilu. 4adi partai politik dalah kelompok6organisasi yang bertu#uan mengamankan6 memelihara penguasaan para pemimpinnya atas suatu pemerintahan"dan memiliki %isi dan misi yang sama guna memper#uangkan kepentigan anggota" masyarakat" bangsa dan Negara. B. 5ungsi Partai Politik Pada umumnya" para ilmuan politik biasa menggambarkan adanya 9 $empat& !ungsi partai politik. +eempat !ungsi partai politik itu menurut *iriam Budiard#o" meliputi sarana- sarana komunikasi politik sosialisasi politik $politi)al so)iali:ation&" sarana rekruitmen politik $politi)al re)ruitment&" dan pengatur kon!lik $)on!li)t management&. Dalam istilah '%es *eny dan Andre +napp" !ungsi partai politik itu men)akup !ungsi mobilisasi dan integrasi" sarana pembentukan pengaruh terhadap perilaku memilih $%oting patterns&; sarana rekruitmen politik; dan sarana elaborasi pilihan-pilihan kebi#akan. +eempat !ungsi tersebut sama-sama terkait satu dengan yang lainnya. (ebagai sarana komunikasi politik" partai berperan sangat penting dalam upaya mengartikulasikan kepentingan $interests arti)ulation& atau ,politi)al interests yang terdapat atau kadangkadang yang tersembunyi dalam masyarakat. Berbagai kepentingan itu diserap sebaik baiknya oleh partai politik men#adi ide-ide" %isi dan kebi#akan-kebi#akan partai politik yang bersangkutan. (etelah itu" ide-ide dan kebi#akan atau aspirasi kebi#akan itu diad%okasikan sehingga dapat diharapkan mempengaruhi atau bahkan men#adi materi kebi#akan kenegaraan yang resmi.
/erkait dengan komunikasi politik itu" partai politik #uga berperan penting dalam melakukan sosialisasi politik $politi)al so)iali:ation&. Ide" %isi dan kebi#akan strategis yang men#adi pilihan partai politik dimasyarakatkan kepada konstituen untuk mendapatkan rganisasi dan termasuk #uga organisasi partai politik kadang-kadang bertindak dengan lantang untuk dan atas nama kepentingan rakyat" tetapi dalam kenyataannya di lapangan #ustru ber#uang untuk kepentingan pengurusnya sendiri. (eperti dikemukakan oleh 7obert *i)hels sebagai suatu hukum besi yang berlaku dalam organisasi baha" ,>rganisasilah yang melahirkan dominasi si terpilih atas para pemilihnya" antara si mandataris dengan si pemberi mandat dan antara si penerima kekuasaan dengan sang pemberi. (iapa sa#a yang berbi)ara tentang organisasi" maka sebenarnya ia berbi)ara tentang oligarki. Untuk mengatasi berbagai potensi buruk partai politik seperti dikemukakan di atas" diperlukan beberapa mekanisme penun#ang. Pertama" mekanisme internal yang men#amin demokratisasi melalui partisipasi anggota partai politik itu sendiri dalam proses pengambilan keputusan. Pengaturan mengenai hal ini sangat penting dirumuskan se)ara tertulis dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai politik bersangkutan yang ditradisikan dalam rangka. Di samping anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga" sesuai tuntutan perkembangan" perlu diperkenalkan pula sistem kode etika positi! yang di#amin tegaknya melalui dean kehormatan yang e!ekti!. Dengan demikian" norma hukum" norma moral" dan norma etika diharapkan dapat ber!ungsi e!ekti! membangun kultur internal setiap partai politik. Di dalam kode normati! tersedia berbagai prosedur ker#a pengurus dan hubungannya dengan anggota" pengaturan mengenai lembagalembaga internal" mekanisme hubungan lembaga-lembaga" serta mekanisme penyelesaian kon!lik yang elegan dan dapat di#adikan pegangan bersama. Dengan begitu setiap perbedaan pendapat dapat disalurkan se)ara baik dan kon!lik dapat diatasi agar tidak membaa kepada perpe)ahan yang tidak demokratis dan biasanya kurang beradab. +edua" mekanisme keterbukaan partai melalui mana arga masyarakat di luar partai dapat ikut-serta berpartisipasi dalam penentuan kebi#akan yang hendak diper#uangkan melalui dan oleh partai politik. Partai politik harus di#adikan dan men#adi sarana per#uangan rakyat dalam turut menentukan beker#anya sistem kenegaraan sesuai aspirasi mereka. +arena itu" pengurus hendaklah ber!ungsi sebagai pelayan aspirasi dan kepentingan bagi konstituennya. Untuk itu" diperlukan perubahan paradigma dalam )ara memahami partai dan kegiatan berpartai. *en#adi pengurus bukan lah segala-galanya. 'ang lebih penting adalah men#adi akil rakyat. Akan tetapi" #ika men#adi status sebagai men#adi !aktor penentu terpilih tidaknya seseorang men#adi akil rakyat" maka setiap orang tentu akan berlomba-lomba men#adi pengurus dan bahkan pimpinan pun)ak partai politik. +etiga" penyelenggaraan negara yang baik dengan makin meningkatnya kualitas pelayanan publik" serta keterbukaan dan akuntabilitas organisasi kekuasaan dalam kegiatan penyelenggaraan negara. Dengan adanya pelayanan umum yang baik disertai keterbukaan dan akuntalitas pemerintahan dan penyelenggara negara lainnya" iklim politik dengan sendirinya akan tumbuh sehat dan #uga akan men#adi lahan subur bagi partai politik untuk berkembang se)ara sehat pula. +eempat" berkembangnya pers bebas yang semakin pro!esional dan mendidik. *edia pers adalah saluran komunikasi massa yang men#angkau sasaran yang sangat luas. Peranannya dalam demokrasi sangat menentukan. +arena itu" pers dianggap sebagai ,the !ourth estate o! demo)ra)y" atau untuk melengkapi istilah ,trias politi)a dari *ontes?uieu" disebut #uga dengan istilah ,?uadru politi)a. +elima" kuatnya #aminan kebebasan berpikir dan berekspresi" serta kebebasan untuk berkumpul dan beorganisasi se)ara damai. Pada intinya kebebasan dalam peri kehidupan bersama umat manusia itu adalah bermula dari kebebasan berpikir. Dari kebebasan berpikir itu lah selan#utnya berkembang prinsip-prinsip ,!reedom o! belie!" ,!reedom o! e@pression" ,!reedom o! assembly" ,!reedom o! asso)iation" ,!eedom o! the press" dan sebagainya dan seterusnya. >leh sebab itu" iklim atau kondisi yang sangat diperlukan bagi dinamika pertumbuhan dan perkembangan partai politik di suatu negara" adalah iklim kebebasan berpikir. Artinya" partai politik yang baik memerlukan lahan sosial untuk tumbuh" yaitu adanya kemerdekaan berpikir di antara sesama arga negara yang akan menyalurkan aspirasi politiknya melalui salah satu saluran yang utama" yaitu partai politik. Dalam sistem leh karena itu" dalam sistem perakilan" kedudukan dan peranan partai politik dianggap sangat dominan. Partai politik di Indonesia setidak-tidaknya mengandung tiga kelemahan utama" yaitu0 $1& ideologi partai yang tidak operasional sehingga tidak sa#a sukar mengindenti!ikasi pola dan arah kebi#akan publik yang diper#uangkan tetapi #uga sukar membedakan partai yang satu dengan partai lain; $2& se)ara internal organisasi partai kurang dikelola se)ara demokratis sehingga partai politik lebih sebagai organisasi pengurus yang bertikai daripada suatu
organisme yang hidup sebagai gerakan anggota; dan $3& se)ara eksternal kurang memiliki pola pertanggung#aaban yang #elas kepada publi). Partai politik di Indonesia tampaknya belum dapat dibedakan se)ara #elas selain dari sentimen kelompok. Partai politik di Indonesia lebih terkesan sebagai organisasi pengurus yang sering bertikai daripada organisme yang hidup karena dinamika partai sebagai gerakan anggota. alaupun Undang-Undang $UU& Nomor 2 /ahun 1 tentang Partai Politik mea#ibkan setiap partai politik untuk Cmenda!tar dan memelihara da!tar anggotanya"C tidak banyak partai politik yang melaksanakan amanat UU tersebut. Hal ini ter#adi tidak sa#a karena banyak anggota masyarakat yang enggan menda!tarkan diri sebagai anggota partai tetapi #uga karena partai politik sendiri tidak melakukan berbagai upaya yang membangkitkan minat men#adi anggota partai politik.
BAB III *E/>D>L>I Untuk mengetahui bagaimana dinamika partai politik Indonesia dan permasalahannya maka terlebih dahulu penulis akan men#elaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan latar belakang yang dipergunakan dalam mini skripsi ini. *aka penulis menggunakan metode studi pustaka dan men)ari bahan- bahan lain yang dibutuhka dengan menggunakan berbagai sumber yang bisa dipakai. BAB I PE*BAH(AN A. Dinamika Partai Politik Indonesia (istem kepartaian yang baik sangat menentukan beker#anya sistem ketatanegaraan berdasarkan prinsip ,)he)ks and balan)es dalam arti yang luas. (ebaliknya" e!ekti! beker#anya !ungsi-!ungsi kelembagaan negara itu sesuai prinsip ,)he)ks and balan)es berdasarkan konstitusi #uga sangat menentukan kualitas sistem kepartaian dan mekanisme demokrasi yang dikembangkan di suatu negara. (emua ini tentu berkaitan erat dengan dinamika pertumbuhan tradisi dan kultur berpikir bebas dalam kehidupan bermasyarakat. /radisi berpikir atau kebebasan berpikir itu pada gilirannya mempengaruhi tumbuh berkembangnya prinsip-prinsip kemerdekaan berserikat dan berkumpul dalam dinamika kehidupan masyarakat demokratis yang bersangkutan. Partai politik adalah merupakan salah satu sa#a dari bentuk pelembagaan sebagai u#ud ekspresi ide-ide" pikiran-pikiran" pandangan" dan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. Di samping partai politik" bentuk ekspresi lainnya ter#elma #uga dalam u#ud kebebasan pers" kebebasan berkumpul" ataupun kebebasan berserikat melalui organisasiorganisasi non-partai politik seperti lembaga sadaya masyarakat $L(*&" organisasiorganisasi kemasyarakatan $>rmas&" organisasi non pemerintah $N>=s&" dan lain sebagainya. Partai politik merupakan representation o! ideas atau men)erminkan suatu preskripsi tentang negara dan masyarakat yang di)ita-)itakan dan karena itu hendak diper#uangkan. Ideologi" plat!orm partai atau %isi dan misi seperti inilah yang men#adi moti%asi dan penggerak utama kegiatan partai politik. Partai politik #uga merupakan pengorganisasian arga negara yang men#adi anggotanya untuk bersama-sama memper#uangkan dan meu#udkan negara dan masyarakat yang di)ita)itakan tersebut. +arena itu" partai politik merupakan media atau sarana partisipasi arga negara dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebi#akan publik dan dalam penentuan siapa yang men#adi penyelenggara negara pada berbagai lembaga negara di pusat dan daerah. Berdasarkan prinsip baha keanggotaan partai politik terbuka bagi semua arga negara"
sehingga para anggotanya berasal dari berbagai unsur bangsa" maka partai politik dapat pula men#adi sarana integrasi nasional. Apabila partai politik ingin berperan sebagai pihak yang dapat menyelesaikan kon!lik dalam masyarakat ataupun peserta kon!lik yang !air dalam pemilihan umum dan di dalam lembaga legislati!" maka partai politik seyogianya mampu berperan sebagai lembaga kon!lik" yaitu mengatur dan menyelesaikan kon!lik se)ara internal melalui aturan main yang disepakati bersama dalam AD6A7/$anggaran dasar6anggaran rumah tangga&. Aturan main seperti inilah yang nanti saya sebut sebagai demokrasi prosedural. Partai politik lah yang bertindak sebagai perantara dalam proses-proses pengambulan keputusan bernegara" yang menghubungkan antara arga negara dengan institusi-institusi kenegaraan. *enurut 7obert *i)hels dalam bukunya" ,Politi)al Parties" A (o)iologi)al (tudy o! the >ligar)hi)al /enden)ies o! *odern Demo)ra)y" ,... organisasi ... merupakan satusatunya sarana ekonomi atau politik untuk membentuk kemauan kolekti!. Berorganisasi itu merupakan prasyarat mutlak dan hakiki bagi setiap per#uangan politik. Dengan begitu" harus diakui pula baha peranan organisasi partai sangat penting dalam rangka dinamika pelembagaan demokrasi. Dengan adanya organisasi" per#uangan kepentingan bersama men#adi kuat kedudukannya dalam menghadapi pihak laan atau saingan" karena kekuatan-kekuatan yang ke)il dan terpe)ah-pe)ah dapat dikonsolidasikan dalam satu !ront. >rganisasi yang berkembang makin melembaga )enderung pula mengalami proses ,depersonalisasi. >rang dalam maupun orang laur sama-sama menyadari dan memperlakukan organisasi yang bersangkutan sebagai institusi" dan tidak di)ampuradukkannya dengan persoalan personal atau pribadi para indi%idu yang kebetulan men#adi pengurusnya. Banyak organisasi" meskipun usianya sudah sangat tua" tetapi tidak terbangun suatu tradisi dimana urusan-urusan pribadi pengurusnya sama sekali terpisah dan dipisahkan dari urusan keorganisasian. Dalam hal demikian" berarti dera#at pelembagaan organisasi tersebut sebagai institusi" masih belum kuat" atau lebih tegasnya belum terlembagakan sebagai organisasi yang kuat. /erkait dengan komunikasi politik itu" partai politik #uga berperan penting dalam melakukan sosialisasi politik $politi)al so)iali:ation&. Ide" %isi dan kebi#akan strategis yang men#adi pilihan partai politik dimasyarakatkan kepada konstituen untuk mendapatkan rde Baru se#ak tahun 1GG. Padal pemilu 11" #umlah partai politik masih )ukup banyak. /etapi pada pemilu 1" #umlah partai politik mulai dibatasi hanya tiga sa#a. Bahkan se)ara resmi yang disebut sebagai partai politik hanya dua sa#a" yaitu PPP dan PDI. (edangkan olkar tidak disebut sebagai partai politik" melainkan golongan karya sa#a. B. Da!tar Partai Politik Indonesia a. Pemilu 1FF Pemilu 1FF diikuti oleh 12 kontestan partai politik. Empat partai terbesar diantaranya adalah0 PNI $22"3 J&" *asyumi $28"J&" Nahdlatul Ulama $1K"9J&" dan
P+I
$1F"9J&.
b. Pemilu 11 Pemilu 11 diikuti oleh 18 kontestan" yaitu0 Partai +atolik Partai (yarikat Islam Indonesia Partai Nahdlatul Ulama Partai *uslimin Indonesia olongan +arya Partai +risten Indonesia Partai *usyaarah 7akyat Banyak Partai Nasional Indonesia Partai Islam PE7/I Partai Ikatan Pendukung +emerdekaan Indonesia ). Pemilu 1-1 Pemilu 1" 1K2" 1K" 12" dan 1 diikuti oleh 3 kontestan yang sama" yaitu0 Partai Persatuan Pembangunan olongan +arya Partai Demokrasi Indonesia d. Pemilu 1 Pemilu 1 diikuti oleh 9K partai politik" yaitu0 1. Partai Indonesia Baru 2. 3. 9. F.
Partai
+risten
Partai
Nasional
Partai Partai
+ebangkitan
K.
Partai
.
Partai Partai
Partai
13.
1F.
Partai
Ummat
*asyumi
Baru Pembangunan
Islam
Indonesia
Indonesia
Per#uangan 'atama
+ebangsaan Demokrasi
Partai
Indonesia
+ebangkitan
Abul
Partai
Indonesia
Islam
Persatuan
Demokrasi
(upeni
Ummat
(yarikat
Partai
12.
19.
*uslim
Partai
Indonesia -
Demokrat
Partai
.
11.
Indonesia
Aliansi
G.
18.
Nasional
*erdeka +asih
Amanat
Bangsa Nasional
1G. 1.
Partai Partai
1K.
(yarikat
22.
Partai
29.
Partai Partai
Nasional
Indonesia
2.
Partai
Ikatan
Pendukung
Bintang
(olidaritas
Peker#a
Ummat
-
5ront
*arhaenis
+emerdekaan
Indonesia
Partai
2.
7epublik
Partai Partai
Islam
Nasional Partai
32.
Indonesia
Demokrat -
*usyaarah Partai
33.
*assa 7akyat
Demokrasi
Partai
39.
olongan
Partai
3G.
Partai
3.
Partai Partai
*usyaarah
Banyak
+arya Persatuan
+ebangkitan Uni
*arhaen
Indonesia
Partai
3F.
3K.
Bulan
Nahdlatul
2K.
*asyumi
+eadilan
2G.
31.
Indonesia
Partai
2F.
38.
Indonesia
Islam
Partai
23.
7akyat
7akyat
Politik
18F Demokrat
Pilihan
Partai Partai
Indonesia
+atolik
Partai
28.
Demokratik
Islam
Partai
1.
21.
7akyat
Bangsa
Demokrasi
Indonesia
Buruh +ekeluargaan
Nasional otong
7oyong
3.
Partai
Daulat
7akyat
98.
Partai
inta
Damai
91. 92. 93.
Partai
+eadilan
Partai
(olidaritas
Partai
Peker#a
Partai
Bhinneka
9F.
Partai
(olidaritas
9.
/unggal Uni
Partai
Ummat
e. Pemilu 1.
Pemilu diikuti oleh Nasional
K.
11. 12.
Demokrat Indonesia Indonesia
partai Indonesia
2889 politik" yaitu0 *arhaenisme
*erdeka
Partai
Persatuan
Partai
Persatuan
Partai
Pembangunan
Demokrasi
Perhimpunan
Partai
Indonesia
Nasional
Banteng
Partai
dan
Demokrasi Nahdlatul
Partai Partai
Persatuan
Penegak Persatuan
Baru
Demokrat
+eadilan
Partai
+ebangsaan
+emerdekaan
Partai Partai
Demokrat Bintang
Partai
13. 19.
Indonesia
Bulan
. 18.
Nasional
(osial
Partai
F.
.
29
Buruh
9.
G.
Indonesia
Peker#a
Partai
3.
Ika
*uslimin
Partai
Indonesia Indonesia
Nasional
9K.
2.
Bangsa
Partai
2889 Partai
Persatuan
(eluruh
Nasional
99.
9G.
dan
Ummah
Amanat +arya
Indonesia Indonesia Indonesia Nasional
Peduli
Bangsa
1F.
Partai
+ebangkitan
1G.
Partai
+eadilan
(e#ahtera
1.
Partai
Bintang
7e!ormasi
1K.
Partai
Demokrasi
Bangsa
Indonesia
Per#uangan
1.
Partai
Damai
28.
Partai
olongan
21.
Partai
Patriot
Pan)asila
22.
Partai
(arikat
Indonesia
23.
Partai
Persatuan
29.
(e#ahtera +arya
Daerah
Partai
Pelopor
!. Pemilu 288 Pemilu 288 diikuti oleh 3K partai politik nasional dan G partai politik lokal A)eh" yaitu0 !.1 Partai politik nasional 1. Partai Hati Nurani 7akyat $Hanura& 2.
Partai
+arya
3. 9.
Partai Partai
Pengusaha Peduli
F.
Partai
G. . K. . 18.
erakan
Partai Partai
13. 19.
Peker#a 7akyat
Indonesia Nasional
Indonesia
Partai
dan +eadilan
Partai
Amanat
Partai
Bangsa
Barisan
+eadilan
11. 12.
dan
Peduli
Per#uangan
7aya Nasional
Persatuan
Nasional
Partai Partai
$erindra&
$P+PI& $P+(& $PAN&
Baru
Partai Partai
$PPPI& $PP7N&
$Barnas&
Indonesia (e#ahtera
Indonesia
$P+PB&
$PIB& +edaulatan
Persatuan
Daerah
$PPD&
+ebangkitan
Bangsa
$P+B&
Pemuda
Indonesia
$PPI&
1F. 1G.
Partai
Nasional Partai
Indonesia *arhaenisme $PNI Demokrasi Pembaruan
1.
Partai
+arya
1K.
Partai
*atahari
1. 28.
Partai Partai
21.
Partai
29. 2F. Partai
Nasional
Benteng
Partai Partai Partai
99.
$PPP&
(e#ahtera
$PD(&
Indonesia
$PNB+
Bintang Indonesia
Bintang
Per#uangan 7e!ormasi
Partai
Partai
+asih
Partai Partai
Indonesia
Indonesia (e#ahtera
Nasional
Persatuan Partai
Nahdlatul (arikat Partai
$PDIP& $PB7&
Ummah
$P+DI& $PI(&
Ulama
$P+NU& *erdeka
Indonesia
$PPNUI&
Partai Partai
$PBB&
Demokrat
Demokrasi
+ebangkitan
Indonesia&
Patriot
Partai
33.
93.
$olkar&
Pembangunan
Bulan
31.
92.
$7epublikaN&
+arya
+erakyatan
Demokrasi
$PPDI& $PD+&
Pelopor
Damai
38.
39. 91.
Nusantara
Persatuan
Partai
2.
32.
Indonesia +ebangsaan
olongan
Partai
$P+P& $P*B&
Partai
23.
2K. 2.
Bangsa
7epublika
22.
2G.
Per#uangan
Penegak Demokrasi Demokrasi
Partai
*arhaenisme& $PDP&
Indonesia
$P(I& Buruh
atatan0 /anda menandakan partai yang mendapat kursi di DP7 pada Pemilu 2889. !. 2 Partai politik lokal A)eh 3F. Partai A)eh Aman (eu#ahtra $PAA(&M2
3G. 3. 3K.
Partai Partai
(uara Partai
3. 98.
Daulat Independen 7akyat
Partai Partai
A)eh 7akyat A)eh A)eh
Bersatu
$PDA& A)eh
$(I7A& $P7A&M3 $PA&
A)eh
$PBA&
Partai politik Indonesia0 +oalisi0 Partai Demokrat Partai olongan +arya Partai +eadilan (e#ahtera Partai Amanat Nasional Partai Persatuan Pembangunan Partai +ebangkitan Bangsa >posisi0 Partai Demokrasi Indonesia Per#uangan Partai erakan Indonesia 7aya Partai Hati Nurani 7akyat . Permasalah Partai Politik a. Permasalahan dalam pelembagaan partai poitik /ahap Pemilu yang dalam proses pen)alonan anggota DP7 $D&. /ahap ini merupakan bagian internal partai politik peserta pemilu dalam menyiapkan )alon-)alon legislati! untuk dipersaingkan dalam pemilu. *eski demikian" pen)alonan ini menarik perhatian publik karena sebagian )aleg parpol itu akan menentukan kualitas kiner#a DP7 nasional maupun daerah $yang kini sedang terpuruk )itranya karena berbagai skandal korupsi&. Pen)alonan #uga penting bagi parpol karena )aleg-)aleg itu akan men#adi satu !aktor untuk menarik simpati dan selan#utnya dukungan suara pemilih pada Pemilu. *aka" banyak parpol besar atau ke)il" lama maupun baru" menga#ukan atau menominasi tokoh-tokoh populer sebagai )aleg-)alegnya. *ereka bukan hanya artis" tetapi #uga pemuka masyarakat di tingkat nasional maupun daerah. +ader dan nonkader Dengan )ara itu" proses pen)alonan parpol akan menghasilkan dua #enis )aleg" yaitu )aleg kader dan )aleg nonkader. aleg kader berasal dari anggota parpol" sedangkan )aleg nonkader berasal dari luar parpol yang punya daya tarik mendulang dukungan masyarakat. Bagi parpol" pen)alonan )aleg nonkader mungkin memberi keuntungan untuk meningkatkan daya tarik parpol di mata masyarakat. (ebaliknya" ia #uga dapat menimbulkan masalah. Pertama" banyak kader partai akan tersingkir dari peluang terda!tar karena tempat yang seharusnya untuk mereka diambil alih partainya untuk )aleg nonkader. Ini dapat memperlemah soliditas atau konsolidasi parpol. +edua" persaingan tidak sehat bisa ter#adi ketika pelaksanaan kampanye karena kemarahan )aleg-)aleg kader yang bisa #adi tergusur dari urutan nomor #adi $kepala& ke urutan nomor tidak #adi $sepatu& dalam da!tar )alon. Namun" karena Pemilu 288 memungkinkan keterpilihan )aleg melalui perolehan dukungan suara 38 persen dari bilangan pembagi pemilih $BPP&" )aleg-)aleg kader pada nomor sepatu dapat sa#a melakukan bla)k )ampaign untuk men#atuhkan popularitas )aleg nonkader. Ini bisa menga)aukan koordinasi kegiatan kampanye parpol yang merugikan popularitas parpol di mata massa pemilih. +etiga" pengistimeaan )aleg nonkader dalam pen)alonan dapat menumbuhkan keyakinan negati! di kalangan anggota" bahkan pengurus parpol. Penilaian itu ialah yang terpenting popularitas" bukan kualitas )aleg yang harus dipupuk bertahap dalam pengalaman berpartai. +eyakinan ini hanya mengukuhkan kenyataan atas tiadanya program kaderisasi terren)ana dan ber#en#ang di banyak parpol. Program kaderisasi ¬
¬
+aderisasi teren)ana dan ber#en#ang tampaknya belum men#adi bagian utama program dan strategi pengembangan parpol Indonesia. +alaupun ada penge)ualian" itu ter#adi hanya pada satuOdua parpol. +aderisasi sema)am ini berbeda dengan pelatihan )alon legislati! ber#angka pendek yang dalam minggu-minggu terakhir ini marak dilakukan banyak parpol. +etiadaan program kaderisasi parpol membaa e!ek pada banyak masalah kepartaian dan keparlemenan. *asalah utama kepartaian di Indonesia adalah pelembagaan. Parpol terlembaga di)irikan oleh beberapa hal" sebagai )ontoh" seperti masa hidup yang relati! pan#ang $lama&" mengakar di masyarakat" mempunyai kesiapan personalia untuk men#alankan peran dalam aneka #abatan publik" mempunyai program kebi#akan khusus yang men#adi identi!ikasi partai" dan suksesi kepemimpinan yang berlangsung teratur dan damai. Beberapa parpol berumur pan#ang" tetapi tidak mengakar di masyarakat. Demikian #uga beberapa parpol mempunyai program khusus yang men#adi identi!ikasi partai" tetapi terpe)ah saat melangsungkan suksesi kepemimpinan. Ironi-ironi seperti ini bisa disusun dalam da!tar pan#ang. Di luar itu" ke)enderungan umum yang terlihat" banyak parpol tidak menun#ukkan kesiapan dan ketersediaan personalia saat harus mengisi #abatan-#abatan publik badan-badan pemerintahan. +elemahan pelembagaan parpol #elas merugikan kepentingan masyarakat. *asyarakat" yang seharusnya dilayani partai-partai politik dengan kader-kader yang berkualitas mempunyai tanggung #aab" bersih" dan beraasan dalam men#alankan peran sebagai pe#abat" kehilangan keper)ayaan atas kiner#a badan-badan pemerintahan $legislati! dan eksekuti!&. Pada kenyataannya badan-badan pemerintahan itu terisi oleh personalia yang kurang teper)aya yang disiapkan" diusulkan" atau didukung parpol. +ini" partai-partai politik dalam kehidupan pemerintahan di Indonesia merupakan sumber utama perekrutan untuk #abatan-#abatan publik. (eluruh anggota DP7 $D& harus berasal dari parpol. Para kepala pemerintahan $eksekuti!& nasional maupun daerah harus diusulkan parpol. Para pe#abat lembaga tinggi negara dan komisi-komisi negara harus diseleksi oleh para utusan parpol di DP7. Demikian #uga" pengaasan terhadap kiner#a pemerintah dilakukan parpol melalui perakilan mereka di lembaga legislati!. /umpuan keberhasilan +enyataan itu menegaskan" tumpuan keberhasilan kiner#a pemerintahan Indonesia sebagian besar dalam pengaruh parpol. Dengan kata lain" parpol berperan penting bagi keberhasilan pemerintahan. Namun" pada saat sama" parpol dapat men#adi sumber masalah dan kegagalan pemerintahan di Indonesia. +aderisasi parpol yang berkesinambungan pada dasarnya menyiapkan seluruh aspek pelembagaan parpol sekaligus men#amin keberhasilan pemerintahan. Ini #uga berarti #aminan kema#uan dan kese#ahteraan masyarakat. *asalah )aleg kader dan nonkader parpol tidak akan mun)ul karena isu utama bukan seberapa besar parpol akan menguasai pemerintahan" tetapi seberapa berman!aat parpol dalam pemerintahan memberikan kema#uan dan kese#ahteraan bagi masyarakat Indonesia. b. Permasalahan dalam keterakilan partai politik Perubahan sistem politik dari sistem otoriter (oeharto ke masa transisi sekarang" bisa kita lihat se)ara sederhana dengan adanya peningkatan #umlah parpol. Namun ironis" hal ini tidak mengubah kondisi riil rakyat baah. Bisa dikatakan parpol telah gagal memenuhi kea#ibannya untuk menyerap dan mengagregasi kepentingan masyarakat. Hal demikian ini menandakan kita berada dalam situasi demokrasi yang de!isit $demo)rati) de!i)it&. *enurut ()hugurensky $2889&" de!isit demokrasi tumbuh se#ak keper)ayaan publik terhadap politisi dan institusi politik menurun" banyak partai dan akil rakyat $representati%e in demo)ra)y system& yang kehilangan hubungan dengan yang diakili $represent&. 7epresentasi pada akhirnya men#adi persoalan utama demokrasi yang sedang kita hadapi. (emakin tidak diakomodasinya persoalan representasi semakin besar masalah yang dihadapi demokrasi. Parpol sebagai salah satu institusi representasi telah se)ara sistematis diba#ak oleh ¬
elite dan men#adikannya tidak representati! terhadap kepentingan rakyat banyak. Partai memang penting" namun kita harus realistis dengan mengatakan baha parpol yang ada sekarang merupakan bagian dari masalah keterakilan. Dalam konteks ini" ide menyederhanakan #umlah parpol leat 7UU Parpol" untuk sementara perlu dikritisi. +ita tidak perlu ter#ebak dalam romantisme masa lalu baha dengan #umlah partai sedikit kondisi sosial-politik lebih stabil" yang pada kenyataannya korupti!. 'ang harus dilakukan #ustru sebaliknya. Perlu bagi para pengambil kebi#akan untuk membuka seluasluasnya partisipasi rakyat dalam berpolitik. Bukan malah menutup rapat-rapat. Para pengambil kebi#akan diharapkan mampu melihat hal ini se)ara #enial" baha dengan menutup pelan-pelan pintu partisipasi politik" maka demokrasi akan mati muda. Ini merupakan realita empirik yang ter#adi di masyarakat. (eyogianya" yang diperlukan untuk mengatur sistem kepartaian adalah bagaimana men#amin representasi itu hadir dalam kehidupan parpol. Antara lain mengatur kea#iban relasi intensi! antara perakilan $representati%e& dengan yang diakili $represent&. Atau mendemokratiskan parpol dengan sema)am kon%ensi yang !air dimana orang di luar kepengurusan partai mempunyai kesempatan ikut bertanding. (elain itu" perlu #uga mengakomodasi se)ara nasional adanya parpol lokal seperti di A)eh. Langkah ini penting untuk mengakomodasi kepentingankepentingan daerah yang tidak terserap oleh parpol nasional yang berpusat di 4akarta. (ehingga partai men#adi representasi nyata kepentingan masyarakat" tidak malah membelenggu dan mengisolasinya. ). Permasalahan dalam Pembatasan Partai Politik Peserta Pemilu Pemilu sebagai sarana peru#udan kedaulatan rakyat sekaligus merupakan arena kompetisi yang paling adil bagi partai politik se#auh mana telah melaksanakan !ungsi dan perannya serta pertanggung#aaban atas kiner#anya selama ini kepada rakyat yang telah memilihnya. 7akyat berdaulat untuk menentukan dan memilih sesuai aspirasinya kepada partai politik mana yang dianggap paling diper)aya dan mampu melaksakanan aspirasinya. Partai politik sebagai peserta pemilu dinilai akuntabilitasnya setiap F $lima& tahun oleh rakyat se)ara #u#ur dan adil" sehingga eksistensi nya setiap F $lima& tahun diu#i melalui pemilu. Pemilu merupakan sarana yang paling adil untuk menentukan partai politik mana yang masih tetap eksis dan paling berhak melan#utkan tugasnya dalam rangka meu#udkan kese#ahteraan bagi rakyat. (e)ara alamiah akan ter#adi seleksi terhadap partai politik untuk dapat eksis baik sebagai peserta pemilu maupun keberadaannya di parlemen. >leh karena itu" sebagai arena kompetisi yang adil" seharusnya pemilu hanya dapat diikuti oleh peserta yang dianggap kredible oleh rakyat" sehingga e!ekti%itas kompetisi tersebut dapat dipelihara. /erlalu banyak konstentan yang ikut kompetisi" akan berpengaruh terhadap mutu kompetisi tersebut" apalagi #ika standar kualitas kontestan tersebut sangat beragam. (e#auh mana pemilu sebagai arena kompetisi tersebut mampu menyeleksi partai politik peserta pemilu se)ara e!ekti!" sangat tergantung dari" pertama" aturan main atau sistem kompetisinya dalam hal ini sistem pemilu yang diterapkan; kedua" #umlah dan in!ormasi obyekti! tentang kiner#a partai politik sebagai peserta pemilu; ketiga" tingkat kedeasaan rakyat yang memilih; keempat" kredibilits penyelenggara pemilunya dalam hal ini +PU. Dalam konteks #udul yang dibahas" penulis akan lebih mem!okuskan pada butir kedua" dikaitkan dengan se#auhmana sistem multi partai yang sudah men#adi pilihan kita tersebut" harus mampu men)iptakan akuntabilitas eksistensi partai politik dalam melaksanakan !ungsi dan perannya. (istem multi partai seperti apa dan bagaimana se)ara demokratis sistem itu dapat diu#udkanQ Partai politik Dalam (istem *ulti Partai Perubahan UUD 19F telah menegaskan baha partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi memiliki !ungsi yang sangat penting dalam rangka membangun kehidupan politik
nasional. Bahkan" partai politik sebagai ahana demokrasi tak bisa diabaikan eksistensinya" karena rekrutmen kepemimpinan dan anggota lembaga kenegaraan nasional dan lokal di bidang eksekuti! dan legislati! hanya dapat dilakukan melalui partai politik. (e#auh mana mutu kelembagaan negara tersebut sangat tergantung dari proses rekrutmen kader yang nantinya akan diusulkan oleh partai politik sebagai )alon pemimpin dan anggota lembagalembaga negara tersebut. Pro!. *iriam Budiard#o1 menerangkan" !ungsi partai politik sebagai0 $i& sarana komunikasi politik" $ii& sosialisasi politik $politi)al so)iali:ation&" $iii& sarana rekrutmen politik $politi)al re)ruitment&" dan $i%& pengatur kon!lik $)onli)t management&. (edangkan '%es *eny and Andre +napp2 menegaskan !ungsi parpol sebagai $i& mobilisasi dan integrasi" $ii& sarana pembentukan pengaruh terhadap perilaku memilih $%oting patterns&" $iii& sarana rekrutmen politik" dan $i%& sarana elaborasi pilihan-pilihan kebi#akan. (e#ak dibukanya kebebasan untuk mendirikan partai politik dinegara ini pada tahun 1K" partai politik tumbuh bagaikan #amur dimusim hu#an. (aat ini sudah terda!tar lebih dari dua ratusan partai politik. Animo pendirian partai politik yang besar menun#ukkan iklim demokrasi sudah ber#alan. Pilihan terhadap sistem multipartai dalam demokrasi di negara kita" merupakan hal yang sudah benar" tinggal bagaimana mengatur agar banyaknya partai politik ini #ustru merupakan aset yang berharga untuk membangun demokrasi" bukan sebaliknya. Persoalannya" apakah semakin banyak partai politik akan lebih men#amin berlangsungnya kehidupan demokrasi yang lebih baikQ 4aaban atas pertanyaan di atas adalah a)ana yang deras mengedepan di ranah kepolitikan nasional akhir-akhir ini dan dikemukakan oleh banyak kalangan menyangkut persoalan penyederhanaan6pembatasan partai politik. *emin#am Editorial *edia Indonesia" 7abu G (eptember 288G dengan tegas menyebutkan" alasan paling mengemuka dari diskursus ini adalah e!ekti%itas dan e!isiensi dalam menyalurkan aspirasi politik. Baha tanpa harus melanggar konstitusi" sistem representasi politik harus dibuat sesederhana mungkin" see!isien mungkin" sehingga negara tidak perlu boros biaya untuk meadahi aspirasi politik rakyat dan demokrasi yang hendak diu#udkan tersebut tidak men#adi sesuatu yang )ounterprodu)ti%e. Dan rakyat pun tidak perlu dibuat pusing saat memilih partai politik karena #umlah mereka terlalu banyak. 5akta menun#ukkan baha dalam masa transisi politik" dimana tingkat kedeasaan berpolitik rakyat belum pada tara! ideal" maka semakin banyak partai politik akan semakin menumbuhkan suasana poer struggling ditanah air. Persaingan yang terus menerus ter#adi diantara partai politik yang banyak tersebut" telah membentuk )itra baha partai politik hanya memikirkan dirinya dalam perebutan kekuasaan. Di mata rakyat" potret partai politik dalam perebutan kekuasaan sangat mengemuka" dibanding dengan perhatian partai politik terhadap rakyat. (emakin banyak partai politik" maka potret perebutan kekuasaan ini akan semakin menon#ol. Di masa re!ormasi kebebasan berpartai kembali dibuka dan tiba-tiba #umlah partai politik meningkat ta#am sesuai dengan tingkat keanekaragaman yang terdapat dalam masyarakat ma#emuk Indonesia. (istem multi partai ini tentu sangat menyulitkan bagi penerapan sistem pemerintahan presidentil untuk beker#a e!ekti!. Hal itu" terbukti dalam pemerintahan yang terbentuk di masa re!ormasi" mulai dari pemerintahan B4. Habibie" pemerintahan Abdurrahman ahid" dan pemerintahan *egaati sampai ke pemerintahan (B' #iilid 1 maupun #ilid 2 deasa ini. +eperluan mengakomodasikan kepentingan banyak partai politik untuk men#amin dukungan mayoritas di parlemen sangat menyulitkan e!ekti!itas pemerintahan" termasuk pemerintahan (B'-Boediono yang ada sekarang. Partai politik di Indonesia pada umumnya belum terlalu mengakar kuat di dalam masyarakat. Adanya sing %otores menun#ukkan indikasi belum terlalu mengakarnya sebuah partai politik di Indonesia. Para pemilih belum melekatkan dirinya terhadap suatu partai" mereka masih bisa berpindah-pindah suatu saat dari satu partai ke partai lain. Akan tetapi" menurut
pendapat penulis" di Indonesia sudah ada partai yang )ukup mengakar di masyarakat 4ika partai-partai politik di Indonesia mengalami masalah dalam menghadapi persoalan demokratis" maka perlu dipikirkan tentang )ara-)ara untuk keluar dari keadaan yang merugikan demokrasi di Indonesia tersebut. (udah pasti baha tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pihak-pihak yang menginginkan perubahan tidak sedikit. Namun" setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan hal ini. Pertama" perlu ada re!ormasi internal partai politik. Adalah salah #ika ada yang beranggapan baha mana#emen partai politik adalah semata-mata urusan partai yang bersangkutan. +un)i eksistensi partai politik sesungguhnya berada legitimasi publik" sehingga akuntabilitas men#adi persyaratan yang penting untuk keberadaan sebuah partai politik. /ak mengherankan #ika politik internal partai politik #uga men#adi urusan pemilih. Ada tiga u#ung tombak re!ormasi internal partai politik0 $a& kemauan politik elite partai; $b& kesadaran anggota; dan $)& kesadaran publik $pemilih&. +emauan politik elite partai sangat penting untuk re!ormasi internal partai politik. us Dur" misalnya" memberikan )ontoh kemauan elite politik yang baik ketika memutuskan untuk tunduk pada hasil %oting yang bertentangan dengan keinginannya tentang reposisi (ek#en P+B" (yai!ullah 'usu!" beberapa aktu yang lalu. (ikap tersebut" pada kasus ini" meruntuhkan mitos baha !igur partai yang dihormati harus selalu dipatuhi. +enyataan ini #uga membuka pintu kesempatan untuk meningkatkan kesadaran anggota. 7untuhnya mitos tersebut dapat memperkuat kesadaran anggota atas hak-hak demokratisnya. +esadaran anggota untuk mengedepankan demokrasi internal penting karena akti%itas keseharian anggota dapat berkontribusi pada penguatan demokrasi internal atau sebaliknya. /erakhir" adalah kesadaran publik $pemilih&. (ensiti%itas publik terhadap isu-isu demokrasi internal partai #uga harus ditingkatkan. Publik $pemilih& harus memahami baha demokrasi internal adalah #uga merupakan isu politik yang harus di#ual oleh partai politik dalam pemilu. +esadaran publik dapat beru#ud dalam kritisisme di bilik suara. Publik dapat menolak untuk memilih $kembali& partai yang tidak demokratis. +edua" pada saat yang bersamaan tekanan struktural untuk membatasi pilihan-pilihan elit partai #uga harus diberlakukan. /antangannya adalah men)iptakan sebuah struktur yang membatasi" namun tidak menghilangkan kepentingan indi%idu untuk mengartikulasikan kepentingannya di dalam sebuah partai politik. Dari perspekti! yang demikian" tampaknya perlu ada re%isi aturan perundangan untuk mendorong demokrasi internal partai politik . *eskipun aturan perundangan ini telah mengalami perbaikan yang )ukup memadai" masih banyak ruang untuk perbaikan yang harus dilakukan. *isalnya" dalam UU Partai Politik maupun UU Pemilu masih belum ada pasal yang mendorong partai politik untuk se)ara kongkrit bertindak se)ara demokratis terhadap anggota6pemilih-nya. Dengan demikian dapat dikatakan baha demokrasi internal parpol men#adi sangat penting karena dapat meningkatkan hubungan antara partai politik dengan grassroot se)ara kualitati!" dan akan meningkatkan peran partai politik di dalam demokrasi pada tingkat substansial.
BAB PENU/UP +esimpulan *aka dapat kita simpulkan baha dinamika partai politik Indonesia memiliki ke)endrugan akan kekuasaan pada pemerintahan"kurang lagi mementingkan kebutuhan Negara ini sendiri"keendrungan ini lebih menitik beratkan pda penguasaan pemerintahan diberbagai sektor. Pada dasarnya partai politik merupakan sarana untuk penyampaian aspirasi masyarakat yang menginginka hal yang lebh baik. Partai politik adalah merupakan salah satu sa#a dari bentuk pelembagaan sebagai u#ud
ekspresi ide-ide" pikiran-pikiran" pandangan" dan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. +elemahan partai politik mekanisme internal yang men#amin demokratisasi melalui partisipasi anggota partai politik itu sendiri dalam proses pengambilan keputusan. *ekanisme keterbukaan partai melalui mana arga masyarakat di luar partai dapat ikut-serta berpartisipasi dalam penentuan kebi#akan yang hendak diper#uangkan mela lui dan oleh partai politik. Penyelenggaraan negara yang baik dengan makin meningkatnya kualitas pelayanan publik" serta keterbukaan dan akuntabilitas organisasi kekuasaan dalam kegiatan penyelenggaraan Negara. Berkembangnya pers bebas yang semakin pro!esional dan mendidik. *edia pers adalah saluran komunikasi massa yang men#angkau sasaran yang sangat luas. +uatnya #aminan kebebasan berpikir dan berekspresi" serta kebebasan untuk berkumpul dan beorganisasi se)ara damai.
DA5/A7 PU(/A+A +antapraira" rusadi. Dr. (istem Politik Indonesia" (uatu *odel Pengantar" (inar Baru. Algesindo" Bandung" 288G. *erriam" harles" (ystemati) Politi)s" Uni%ersity o! hi)ago Press" hi)ago"1F. http066.suarapembaruan.)om6Nes6288968686Editor6edi83.html Hasan" Helmi" Drs. *Pd. Buku A#ar (istem Politik Indonesia" Uni%ersitas Negeri Padang" Padang" 288F /A Legoo 5orum *asyarakat Peduli Parlemen Indonesia $5ormappi& http066.siah.)om6pendidikan6marketing-politik6masalah-pelembagaan-parpol.html