TUGAS KLIPING PKN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL,TERPIMPIN, PANCASILA, DAN PANCASILA ERA REFORMASI
Nama
: Rizal Setiawan
Kelas
: VIII E
No. Absen : 36
TUGAS KLIPING PKN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL,TERPIMPIN, PANCASILA, DAN PANCASILA ERA REFORMASI
Nama
: Muhammad Bagas Setiawan
Kelas
: VIII E
No. Absen : 25
TUGAS KLIPING PKN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEMOKRASI LIBERAL,TERPIMPIN, PANCASILA, DAN PANCASILA ERA REFORMASI
Nama
: Pipiet Pratama Rusmanda
Kelas
: VIII E
No. Absen : 30
Demokrasi Liberal, Kelebihan dan Kekurangannya Kelebihan Dan Kekurangan Demokrasi Liberal Semua Sistem Demokrasi Pasti Memiliki Kekurangan dan Kelebihannya dan itu Bisa Dirasakan Tentunya Ketika Sudah Dilaksanakan atau Diterapkan, dengan Mengetahui Kekurangan dan kelebihan Ini pastinya Kita tau Sebab Muasab Selalu Diubahnya Suatu Sistem Pemerintahan. dan Berikut Penjelasannya 1. Kelebihan Demokrasi Liberal
Kebebasan Individu Yang Tinggi (Invidu Bebas Melakukan Apa saja Asalkan Itu tidak Merugikan Orang Lain) Kekuasaan eksekutif Yang Dibatasi dengan Peraturan Perundang-Undangan Kurangnya Penyalahgunaan Kekuasaan Oleh Pemerintah, Karena Kekuasaan Terfokus Pada Parlementer Tingkat Kesiapan Menang Dalam Peperangan Semakin Tinggi, Tingkat Pendapatan Penduduk Lebih Tinggi, Karena Semua Kegiatan Dan Kinerja Negara Hanya Diperuntukan Untuk Rakyat Fokus Terhadap Jangka Pendek Negara, ini Dikarnakan Pengambila Keputusan yang Lama karena Untuk Menyesuaikan Antar Pemikiran Seluruh Rakyat Mendorong Perkembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Yang Lebih Baik
2. Kekurangan Demokrasi Liberal
Tingkat Individualis Semakin Meningkat (Sifat mementingkan Pribadi, tapi memandang Peraturan, Agama dan Lain-lain) Terdapat Golongan Mayoritas dan Minoritas Meningkatnya Pelanggaran-pelanggaran Peraturan Akibat Kebebasan Yang Diterapkan terutama Kepada Peraturan Agama Islam. Tindakan Yang Dilakukan Tidak Secara Langsung Dan cepat dapat Terjadi Monopoli Kekuasaan Oleh Kaum Borjuis (Atas) Maraknya Pergaulan bebas Di Usia Muda Semakin Maraknya Akan Serangan teroris Tidak Fokus Terhadap Rencana Jangka Panjang suatu Pemerintah
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DEMOKRASI LIBERALISME keunggulan / kelebihan Demokrasi liberalisme : 1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah. 2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. 3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat. 4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar. 5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan 6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah. 7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun. Kelemahan Demokrasi liberalisme : 1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja han ya menerima sebagian kecil dari pendapatan. 2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. 3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat. 4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi 5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kep entingan mereka.
Keuntungan Liberal 1. Kebebasan Individu yang Dijunjung Tinggi Adanya kebebasan pada tiap diri individu penghuni negara tentunya dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi pada negara tersebut. Selain harus melindungi kebebasan individu, negara juga harus mengakomodasi kepentingan warga negara tersebut. Kreativitas dan inovasi tersebut dapat memajukan berbagai sektor dari suatu negara. 2. Kekuasaan Pemerintah yang Dibatasi Sejarah mengajarkan kita bahwa pada masa lalu terdapat banyak kesewenangan yang dilakukan oleh para pemegang kekuasaan. Hal tersebut membatasi gerak masyarakat dalam hidupnya. Kekuasaan pemerintah yang dibatasi dalam demokrasi liberal menjadikan pemerintah tidak bisa sewenang-wenang. 3. Tingkat Pendapatan Penduduk yang Tinggi Dalam negara liberal, umumnya pendapat penduduk per kapita cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pada negara liberal pendapatan negara diperuntukkan bagi kepentingan rakyat dan karena sebab lain, yaitu majunya sektor industri swasta dengan pendapatan yang tinggi. 4. Timbul Persaingan untuk Maju Kebanyakan negara yang menganut demokrasi liberal memiliki tingkat perekonomian yang maju. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi yang diserahkan kepada warga negara sehingga di antara mereka saling berusaha untuk memajukan usaha yang dimilikinya. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya perbaikan mutu pada produk atau komoditi negara sehingga meningkatkan pendapatan negara dengan cara ekspor produk. 5. Kontrol Sosial dalam Pers Kebebasan sangat mempengaruhi jalannya pers di suatu negara. Pada negara yang menganut sistem demokrasi liberal, pers memiliki kebebasan yang penuh hin gga ia dapat menjadi agen kontrol sosial dengan jalan menyampaikan kritik pada perseorangan, suatu golongan, lembaga, atau pemerintah. Ketika kita mengetahui kelebihan dan kekurangan demokrasi liberal ini, kita tentunya bertanya, mengapa tidak seluruh negara di dunia menggunakan bentuk pemerintahan tersebut? Bukankah dunia yang penuh kebebasan adalah impian setiap orang? Selanjutnya kita akan membahas kekurangan dari demokrasi liberal.
Kekurangan Liberal Sebelumnya kita telah membahas kelebihan dari bentuk pemerintahan demokrasi liberal. selain mengetahui kelebihan, kita juga harus mengetahui kekurangannya. Berikut ini merupakan kekurangan demokrasi liberal: 1. Tingkat Individualitas yang Tinggi Dengan dijunjungnya kebebasan individu, ternyata hal tersebut menyebabkan meningkatnya ketidakpekaan sosial. Orang saling tidak mempedulikan satu sama lain selama orang tersebut tidak mengganggu dirinya. 2. Besarnya Kesenjangan Sosial Dalam suatu negara demokrasi liberal, bukanlah suatu yang mengherankan ketika terjadi kesenjangan sosial terutama antara si kaya dan si miskin. Hal tersebut terjadi karena kaum kapitalis yang menguasai modal mengeksploitasi para pekerja. 3. Banyak Terjadi Gejolak Ekonomi Karena setiap individu bebas melakukan kegiatan ekonomi, seringkali terjadi gejolak ekonomi yang disebabkan oleh gesekan antar para pelaku usaha. Gejolak ekonomi dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam masyarakat. 4. Kebebasan Pers yang Disalahartikan Pers yang terlalu bebas dan tidak dapat dikontrol oleh pemerintah dapat menjadikannya mudah disetir oleh kepentingan tertentu dan menyalahgunakan kewenangannya untuk memanipulasi masyarakat.
Keuntungan dari Demokrasi Terpimpin 1. Mampu membangun integritas nasional
Demokrasi terpimpin yang dipimpin Presiden Sukarno berhasil membangun integrtas nasional di mana sebelumnya terpecah belah menjadi berbagai kelompok dan golongan. Kelompok dan golongan yang sebelumnya bersaing dalam memiliki pengaruh dalam pemerintahan perlahan mulai tidak ada, karena untuk mereka tidak ada lagi manfaatnya. Semua harus tunduk dengan aturan presiden dan manifesto politiknya yang terkenal dan ideologi baru, yaitu nasakom. 2. Kembalinya Irian Barat
Pada saat kemerdekaan Indonesia dan terakhir Konfrensi Meja Bundar, telah ditegaskan bahwa wilayah Indonesia adalah seluruh bekas jajahan / kolonialisme Belanda. Artinya, Papua termasuk wilayah Indonesia. Namun kenyataannya, Papua masih dikuasai Belanda. Bahkan sampai Kabinet Ali Sastroamijoyo berakhir, mereka menemui kegagalan mengembalikan Papua ke Indonesia. Pada tanggal 1 Desember 1961, Belanda mengumumkan terbentuknya Dewan Nasional Papua sebagai satu negara. 3. Pelopor Non Blok dan Pemimpin Asia Afrika
Setelah sebelumnya Presiden Sukarno berhasil menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika yang menghasilkan dasasila Bandung, Indonesia kemudian menjadi pelopor peran Indonesia dalam gerakan non blok. Yaitu organisasi atau gerakan negara-negara yang berusaha tidak memihak mana pun dalam penyelenggaraannya. Tidak berpihak pada Amerika yang mewakili negaranegara Barat dan tidak memihak pada Uni Sovyet (Rusia saat ini) yang mewakili negara-negara berpaham sosialis komunis. Selama kepemimpinan demokrasi terpimpin juga Indonesia menjadi negara yang disegani. Saat itu, Indonesia dianggap sebagai pemimpin Asia Afrika. 4. Dibentuknya Lembaga-Lembaga Negara
Pemerintahan demokrasi terpimpin berusaha menyelenggragrakan pemerintahan yang sesuai UUD 1945, meskipun di sana sini terjadi banyak penyimpangan. Salah satu yang berhasil dilakukan di dalam negeri adalah terbentuknya berbagai tugas lembaga negara yang sebelumnya tidak ada. Lembaga-lembaga negara tersebut antara lain MPRS, DPAS, DPRGR, dan Front Nasional. 5. Penataan di Berbagai Bidang
Pada saat itu, Indonesia sebenarnya sudah dalam keadaan di ujung tanduk. Ekonomi tidak stabil, politik, dan berbagai bidang lain mengalami kekacauan. Dan kelebihan dan kekurangan demokrasi terpimpin berusaha memperbaiki berbagai keadaan tersebut. Dilaksanakannya penataan ekonomi sederhana, menjadikan ABRI lembaga dwifungsi di bidang sosial politik, mengenalkan ideologi nasakom dianggap hal yang paling dilakukan oleh Presiden Sukarno. 6. Adanya Rasa Gotong royong
Meskipun tidak dialami seluruh rakyat Indonesia, demokrasi terpimpin pada sebagian orang membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa gotong royong dalam pembangunan menguat kembali. Ini ditandai dengan bersatunya berbagai kelompok dan golongan yang sebelumnya berseberangan dalam kabinet parlementer.
K erugian Dalam Demokrasi Terpimpin 1. Penataan Kehidupan Konstitusi Tidak berjalan Melalui Dekrit Prsesiden, awalnya disampaikan akan adanya pelaksanaan konstitusi UUD 1945. UUD 1945 akan dilaksanakan dalam berbagai bidang. Pada pelaksanaannya, kehidupan konstitusi tidak berjalan baik. Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan tersebut di antaranya :
Pengangkatan anggota MPRS yang tidak berdasarkan hasil pemilihan umum. Anggota MPRS ditentukan oleh presiden. Presiden menjadi kepala negara sekaligus ketua DPAS. Dan hal ini berhubungan dengan dukungan seluruh anggota DPAS yang menjadikan pidato presiden, 17 Agustus 1959, mengenai manifesto politik sebagai fungsi GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara / pedoman pelaksanaan pembangunan). Demokrasi terpimpin membuat kekuasaan presiden menjadi tak terbatas. Hal ini membuat kemungkinan kediktatoran semakin besar. Tidak menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dan menggantinya dengan nasionalis, agama, dan komunis. Pemimpin lembaga-lembaga negara sekaligus juga sebagai menteri presiden. Hal ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa lembaga-lembaga tinggi negara berada di bawah kekuasaan presiden. Presiden diangkat menjadi presiden seumur hidup Dibubarkannya DPR yang dibentuk berdasarkan hasil pemilu 1955 dan diganti dengan DPRDGR. Pembubaran ini terjadi tahun 1960, ketika DPR menolak RAPBN yang diajukan pemerintah.
2. Terjadinya Pertentangan Ideologi Pada masa demokrasi terpimpin, presiden mengeluarkan ide nasakom, yang dianggap akan mempersatukan seluruh Bangsa Indonesia. Namun sebaliknya, ide tersebut membuat terjadinya pertentangan ideologi yang sangat tajam antara ketiganya, nasionalis, agama, dan komunis, Pertentangan yang membuat banyak rakyat gelisah. Apalagi ditambah berbagai kebijakan presiden di bidang lain tidak berjalan baik. Seperti misalnya, kebijakan ekonomi. Kesenjangan sosial semakin tinggi dan harga-harga melambung disertai dengan penurunan nilai uang rupiah. 3. Kehidupan Politis Tidak Demokratis Dengan adanya kekuasaan presiden yang semakin besar, berarti kehidupan demokratis itu sendiri tidak tercapai. Rakyat tidak diberi kekuasaan berpendapat. Kebebasan pers dikekang dengan berbagai pembredelan dan pembubaran Masyumi sebagai puncaknya. Pemilihan umum ditiadakan. Bahkan, siapa saja yang bertentangan dan tidak menyetujui nasakom Presiden Sukarno, maka dianggap menentang negara.
Keuntungan dari Demokrasi Terpimpin 2. Mampu membangun integritas nasional
Demokrasi terpimpin yang dipimpin Presiden Sukarno berhasil membangu n integrtas nasional di mana sebelumnya terpecah belah menjadi berbagai kelompok dan golongan. Kelompok dan golongan yang sebelumnya bersaing dalam memiliki pengaruh dalam pemerintahan perlahan mulai tidak ada, karena untuk mereka tidak ada lagi manfaatnya. Semua harus tunduk dengan aturan presiden dan manifesto politiknya yang terkenal dan ideologi baru, yaitu nasakom. 3. Kembalinya Irian Barat
Pada saat kemerdekaan Indonesia dan terakhir Konfrensi Meja Bundar, telah ditegaskan bahwa wilayah Indonesia adalah seluruh bekas jajahan / kolonialisme Belanda. Artinya, Papua termasuk wilayah Indonesia. Namun kenyataannya, Papua masih dikuasai Belanda. Bahkan sampai Kabinet Ali Sastroamijoyo berakhir, mereka menemui kegagalan mengembalikan Papua ke Indonesia. Pada tanggal 1 Desember 1961, Belanda mengumumkan terbentuknya Dewan Nasional Papua sebagai satu negara. 4. Pelopor Non Blok dan Pemimpin Asia Afrika
Setelah sebelumnya Presiden Sukarno berhasil menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika yang menghasilkan dasasila Bandung, Indonesia kemudian menjadi pelopor peran Indonesia dalam gerakan non blok. Yaitu organisasi atau gerakan negara-negara yang berusaha tidak memihak mana pun dalam penyelenggaraannya. Tidak berpihak pada Amerika yang mewakili negaranegara Barat dan tidak memihak pada Uni Sovyet (Rusia saat ini) yang mewakili negara-negara berpaham sosialis komunis. Selama kepemimpinan demokrasi terpimpin juga Indonesia menjadi negara yang disegani. Saat itu, Indonesia dianggap sebagai pemimpin Asia Afrika. 5. Dibentuknya Lembaga-Lembaga Negara
Pemerintahan demokrasi terpimpin berusaha menyelenggragrakan pemerintahan yang sesuai UUD 1945, meskipun di sana sini terjadi banyak penyimpangan. Salah satu yang berhasil dilakukan di dalam negeri adalah terbentuknya berbagai tugas lembaga negara yang sebelumnya tidak ada. Lembaga-lembaga negara tersebut antara lain MPRS, DPAS, DPRGR, dan Front Nasional. 6. Penataan di Berbagai Bidang
Pada saat itu, Indonesia sebenarnya sudah dalam keadaan di ujung tanduk. Ekonomi tidak stabil, politik, dan berbagai bidang lain mengalami kekacauan. Dan kelebihan dan kekurangan demokrasi terpimpin berusaha memperbaiki berbagai keadaan tersebut. Dilaksanakannya penataan ekonomi sederhana, menjadikan ABRI lembaga dwifungsi di bidang sosial politik, mengenalkan ideologi nasakom dianggap hal yang paling dilakukan oleh Presiden Sukarno. 7. Adanya Rasa Gotong royong
Meskipun tidak dialami seluruh rakyat Indonesia, demokrasi terpimpin pada sebagian orang membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa gotong royong dalam pembangunan menguat kembali. Ini ditandai dengan bersatunya berbagai kelompok dan golongan yang sebelumnya berseberangan dalam kabinet parlementer.
K erugian Dalam Demokrasi Terpimpin 1. Penataan Kehidupan Konstitusi Tidak berjalan Melalui Dekrit Prsesiden, awalnya disampaikan akan adanya pelaksanaan konstitusi UUD 1945. UUD 1945 akan dilaksanakan dalam berbagai bidang. Pada pelaksanaannya, kehidupan konstitusi tidak berjalan baik. Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan tersebut di antaranya :
Pengangkatan anggota MPRS yang tidak berdasarkan hasil pemilihan umum. Anggota MPRS ditentukan oleh presiden. Presiden menjadi kepala negara sekaligus ketua DPAS. Dan hal ini berhubungan dengan dukungan seluruh anggota DPAS yang menjadikan pidato presiden, 17 Agustus 1959, mengenai manifesto politik sebagai fungsi GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara / pedoman pelaksanaan pembangunan). Demokrasi terpimpin membuat kekuasaan presiden menjadi tak terbatas. Hal ini membuat kemungkinan kediktatoran semakin besar. Tidak menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dan menggantinya dengan nasionalis, agama, dan komunis. Pemimpin lembaga-lembaga negara sekaligus juga sebagai menteri presiden. Hal ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa lembaga-lembaga tinggi negara berada di bawah kekuasaan presiden. Presiden diangkat menjadi presiden seumur hidup Dibubarkannya DPR yang dibentuk berdasarkan hasil pemilu 1955 dan diganti dengan DPRDGR. Pembubaran ini terjadi tahun 1960, ketika DPR menolak RAPBN yang diajukan pemerintah.
2. Terjadinya Pertentangan Ideologi Pada masa demokrasi terpimpin, presiden mengeluarkan ide nasakom, yang dianggap akan mempersatukan seluruh Bangsa Indonesia. Namun sebaliknya, ide tersebut membuat terjadinya pertentangan ideologi yang sangat tajam antara ketiganya, nasionalis, agama, dan komunis, Pertentangan yang membuat banyak rakyat gelisah. Apalagi ditambah berbagai kebijakan presiden di bidang lain tidak berjalan baik. Seperti misalnya, kebijakan ekonomi. Kesenjangan sosial semakin tinggi dan harga-harga melambung disertai dengan penurunan nilai uang rupiah. 3. Kehidupan Politis Tidak Demokratis Dengan adanya kekuasaan presiden yang semakin besar, berarti kehidupan demokratis itu sendiri tidak tercapai. Rakyat tidak diberi kekuasaan berpendapat. Kebebasan pers dikekang dengan berbagai pembredelan dan pembubaran Masyumi sebagai puncaknya. Pemilihan umum ditiadakan. Bahkan, siapa saja yang bertentangan dan tidak menyetujui nasakom Presiden Sukarno, maka dianggap menentang negara.
Keuntungan dari Demokrasi Terpimpin 3. Mampu membangun integritas nasional
Demokrasi terpimpin yang dipimpin Presiden Sukarno berhasil memban gun integrtas nasional di mana sebelumnya terpecah belah menjadi berbagai kelompok dan golongan. Kelompok dan golongan yang sebelumnya bersaing dalam memiliki pengaruh dalam pemerintahan perlahan mulai tidak ada, karena untuk mereka tidak ada lagi manfaatnya. Semua harus tunduk dengan aturan presiden dan manifesto politiknya yang terkenal dan ideologi baru, yaitu nasakom. 4. Kembalinya Irian Barat
Pada saat kemerdekaan Indonesia dan terakhir Konfrensi Meja Bundar, telah ditegaskan bahwa wilayah Indonesia adalah seluruh bekas jajahan / kolonialisme Belanda. Artinya, Papua termasuk wilayah Indonesia. Namun kenyataannya, Papua masih dikuasai Belanda. Bahkan sampai Kabinet Ali Sastroamijoyo berakhir, mereka menemui kegagalan mengembalikan Papua ke Indonesia. Pada tanggal 1 Desember 1961, Belanda mengumumkan terbentuknya Dewan Nasional Papua sebagai satu negara. 5. Pelopor Non Blok dan Pemimpin Asia Afrika
Setelah sebelumnya Presiden Sukarno berhasil menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika yang menghasilkan dasasila Bandung, Indonesia kemudian menjadi pelopor peran Indonesia dalam gerakan non blok. Yaitu organisasi atau gerakan negara-negara yang berusaha tidak memihak mana pun dalam penyelenggaraannya. Tidak berpihak pada Amerika yang mewakili negaranegara Barat dan tidak memihak pada Uni Sovyet (Rusia saat ini) yang mewakili negara-negara berpaham sosialis komunis. Selama kepemimpinan demokrasi terpimpin juga Indonesia menjadi negara yang disegani. Saat itu, Indonesia dianggap sebagai pemimpin Asia Afrika. 6. Dibentuknya Lembaga-Lembaga Negara
Pemerintahan demokrasi terpimpin berusaha menyelenggragrakan pemerintahan yang sesuai UUD 1945, meskipun di sana sini terjadi banyak penyimpangan. Salah satu yang berhasil dilakukan di dalam negeri adalah terbentuknya berbagai tugas lembaga negara yang sebelumnya tidak ada. Lembaga-lembaga negara tersebut antara lain MPRS, DPAS, DPRGR, dan Front Nasional. 7. Penataan di Berbagai Bidang
Pada saat itu, Indonesia sebenarnya sudah dalam keadaan di ujung tanduk. Ekonomi tidak stabil, politik, dan berbagai bidang lain mengalami kekacauan. Dan kelebihan dan kekurangan demokrasi terpimpin berusaha memperbaiki berbagai keadaan tersebut. Dilaksanakannya penataan ekonomi sederhana, menjadikan ABRI lembaga dwifungsi di bidang sosial politik, mengenalkan ideologi nasakom dianggap hal yang paling dilakukan oleh Presiden Sukarno. 8. Adanya Rasa Gotong royong
Meskipun tidak dialami seluruh rakyat Indonesia, demokrasi terpimpin pada sebagian orang membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa gotong royong dalam pembangunan menguat kembali. Ini ditandai dengan bersatunya berbagai kelompok dan golongan yang sebelumnya berseberangan dalam kabinet parlementer.
K erugian Dalam Demokrasi Terpimpin 1. Penataan Kehidupan Konstitusi Tidak berjalan Melalui Dekrit Prsesiden, awalnya disampaikan akan adanya pelaksanaan konstitusi UUD 1945. UUD 1945 akan dilaksanakan dalam berbagai bidang. Pada pelaksanaannya, kehidupan konstitusi tidak berjalan baik. Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Penyimpangan tersebut di antaranya :
Pengangkatan anggota MPRS yang tidak berdasarkan hasil pemilihan umum. Anggota MPRS ditentukan oleh presiden. Presiden menjadi kepala negara sekaligus ketua DPAS. Dan hal ini berhubungan dengan dukungan seluruh anggota DPAS yang menjadikan pidato presiden, 17 Agustus 1959, mengenai manifesto politik sebagai fungsi GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara / pedoman pelaksanaan pembangunan). Demokrasi terpimpin membuat kekuasaan presiden menjadi tak terbatas. Hal ini membuat kemungkinan kediktatoran semakin besar. Tidak menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dan menggantinya dengan nasionalis, agama, dan komunis. Pemimpin lembaga-lembaga negara sekaligus juga sebagai menteri presiden. Hal ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa lembaga-lembaga tinggi negara berada di bawah kekuasaan presiden. Presiden diangkat menjadi presiden seumur hidup Dibubarkannya DPR yang dibentuk berdasarkan hasil pemilu 1955 dan diganti dengan DPRDGR. Pembubaran ini terjadi tahun 1960, ketika DPR menolak RAPBN yang diajukan pemerintah.
2. Terjadinya Pertentangan Ideologi Pada masa demokrasi terpimpin, presiden mengeluarkan ide nasakom, yang dianggap akan mempersatukan seluruh Bangsa Indonesia. Namun sebaliknya, ide tersebut membuat terjadinya pertentangan ideologi yang sangat tajam antara ketiganya, nasionalis, agama, dan komunis, Pertentangan yang membuat banyak rakyat gelisah. Apalagi ditambah berbagai kebijakan presiden di bidang lain tidak berjalan baik. Seperti misalnya, kebijakan ekonomi. Kesenjangan sosial semakin tinggi dan harga-harga melambung disertai dengan penurunan nilai uang rupiah. 3. Kehidupan Politis Tidak Demokratis Dengan adanya kekuasaan presiden yang semakin besar, berarti kehidupan demokratis itu sendiri tidak tercapai. Rakyat tidak diberi kekuasaan berpendapat. Kebebasan pers dikekang dengan berbagai pembredelan dan pembubaran Masyumi sebagai puncaknya. Pemilihan umum ditiadakan. Bahkan, siapa saja yang bertentangan dan tidak menyetujui nasakom Presiden Sukarno, maka dianggap menentang negara.
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Pancasila Kelebihan: 1. Selalu menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia Demokrasi ini selalu menghendaki adanya persamaan hak dan kewajiban sehingga dalam setiap melakukan proses politik yang berlaku di negara Indonesia melibatkan seluruh pelaku negara termasuk setiap warga negara, seperti dalam pemilihan umum.
2. Selalu menjunjung tinggi hukum Sistem ini selalu menghendaki suatu pemerintahan yang benar-benar menjunjung tinggi hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka . Dengan demikian, segala tindakan atau kebijaksanaan harus berdasarkan pada hukum yang berlaku. Hal ini menghapus kewenangan politik secara semena-mena sehingga membuat masyarakat lebih lancar melibatkan diri dalam proses politik di dalam berbangsa bernegara. 3. Menghendaki proses politik secara musyawarah dalam pengambilan keputusan Hal ini memang sangat diperlukan untuk menegakkan keadilan di Indonesia, sehingga politik di dalam suatu negara tidak menimbulkan perselisihan apalagi dalam perebutan kekuasaan pemerintahan. Musyawarah ini harus diliputi oleh semangat kekeluargaan. 4. Bebas, terbuka dan jujur untuk mencapai tujuan bersama Hal ini menjadi penyaluran pemikiran politik dari masyarakat sehingga tidak tertutup kemungkinan jika politik pemerintahan dikritik masyarakat itu sendiri. 5. Mengungkapkan seperangkat norma Menghambat politik tak bertanggungjawab sebagai substansi dari norma- norma dan kaidah-kaidah yang menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan kenegaraan.
Kekurangan 1.Kepercayaan rakyat sangat mudah digoyahkan oleh pengaruh media. 2.Menurut beberapa ahli Kesetaraan hak dianggap tidak wajar karena pengetahuan politik setiap orang tidaklah sama. 3.Fokus pemerintah yang sedang berkuasa akan berkurang saat menjelang pemilihan umum berikutnya.
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Pancasila Kelebihan: 1. Selalu menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia Demokrasi ini selalu menghendaki adanya persamaan hak dan kewajiban sehingga dalam setiap melakukan proses politik yang berlaku di negara Indonesia melibatkan seluruh pelaku negara termasuk setiap warga negara, seperti dalam pemilihan umum.
2. Selalu menjunjung tinggi hukum Sistem ini selalu menghendaki suatu pemerintahan yang benar-benar menjunjung tinggi hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka . Dengan demikian, segala tindakan atau kebijaksanaan harus berdasarkan pada hukum yang berlaku. Hal ini menghapus kewenangan politik secara semena-mena sehingga membuat masyarakat lebih lancar melibatkan diri dalam proses politik di dalam berbangsa bernegara. 3. Menghendaki proses politik secara musyawarah dalam pengambilan keputusan Hal ini memang sangat diperlukan untuk menegakkan keadilan di Indonesia, sehingga politik di dalam suatu negara tidak menimbulkan perselisihan apalagi dalam perebutan kekuasaan pemerintahan. Musyawarah ini harus diliputi oleh semangat kekeluargaan. 4. Bebas, terbuka dan jujur untuk mencapai tujuan bersama Hal ini menjadi penyaluran pemikiran politik dari masyarakat sehingga tidak tertutup kemungkinan jika politik pemerintahan dikritik masyarakat itu sendiri. 5. Mengungkapkan seperangkat norma Menghambat politik tak bertanggungjawab sebagai substansi dari norma- norma dan kaidah-kaidah yang menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan kenegaraan.
Kekurangan 1.Kepercayaan rakyat sangat mudah digoyahkan oleh pengaruh media. 2.Menurut beberapa ahli Kesetaraan hak dianggap tidak wajar karena pengetahuan politik setiap orang tidaklah sama. 3.Fokus pemerintah yang sedang berkuasa akan berkurang saat menjelang pemilihan umum berikutnya.
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Pancasila Kelebihan: 1. Selalu menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia Demokrasi ini selalu menghendaki adanya persamaan hak dan kewajiban sehingga dalam setiap melakukan proses politik yang berlaku di negara Indonesia melibatkan seluruh pelaku negara termasuk setiap warga negara, seperti dalam pemilihan umum.
2. Selalu menjunjung tinggi hukum Sistem ini selalu menghendaki suatu pemerintahan yang benar-benar menjunjung tinggi hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka . Dengan demikian, segala tindakan atau kebijaksanaan harus berdasarkan pada hukum yang berlaku. Hal ini menghapus kewenangan politik secara semena-mena sehingga membuat masyarakat lebih lancar melibatkan diri dalam proses politik di dalam berbangsa bernegara. 3. Menghendaki proses politik secara musyawarah dalam pengambilan keputusan Hal ini memang sangat diperlukan untuk menegakkan keadilan di Indonesia, sehingga politik di dalam suatu negara tidak menimbulkan perselisihan apalagi dalam perebutan kekuasaan pemerintahan. Musyawarah ini harus diliputi oleh semangat kekeluargaan. 4. Bebas, terbuka dan jujur untuk mencapai tujuan bersama Hal ini menjadi penyaluran pemikiran politik dari masyarakat sehingga tidak tertutup kemungkinan jika politik pemerintahan dikritik masyarakat itu sendiri. 5. Mengungkapkan seperangkat norma Menghambat politik tak bertanggungjawab sebagai substansi dari norma- norma dan kaidah-kaidah yang menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan kenegaraan.
Kekurangan 1.Kepercayaan rakyat sangat mudah digoyahkan oleh pengaruh media. 2.Menurut beberapa ahli Kesetaraan hak dianggap tidak wajar karena pengetahuan politik setiap orang tidaklah sama. 3.Fokus pemerintah yang sedang berkuasa akan berkurang saat menjelang pemilihan umum berikutnya.
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Pancasila Era Reformasi Kelebihan :
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat 2. Pemberantasan korupsi 3. Menjamin stabilitas politik 4. Demokrasi lebih terbuka 5. Jumlah partai politik tidak dibatasi Kekurangan :
1. Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi 2. Masyarakat terlalu bebas 3. Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual cukup baik 4. Banyak pemaksaan yang dilakukan o leh pihak tertentu 5. Rendahnya pengetahuan tentang politik
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Pancasila Era Reformasi Kelebihan :
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat 2. Pemberantasan korupsi 3. Menjamin stabilitas politik 4. Demokrasi lebih terbuka 5. Jumlah partai politik tidak dibatasi Kekurangan :
1. Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi 2. Masyarakat terlalu bebas 3. Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual cukup baik 4. Banyak pemaksaan yang dilakukan o leh pihak tertentu 5. Rendahnya pengetahuan tentang politik
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Pancasila Era Reformasi Kelebihan :
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat 2. Pemberantasan korupsi 3. Menjamin stabilitas politik 4. Demokrasi lebih terbuka 5. Jumlah partai politik tidak dibatasi Kekurangan :
1. Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi 2. Masyarakat terlalu bebas 3. Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual cukup baik 4. Banyak pemaksaan yang dilakukan o leh pihak tertentu 5. Rendahnya pengetahuan tentang politik