Henny Pratiwi Silalahi Susanthy Tio
DEFINISI DAN ETIOLOGI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA GAGAL GINJAL DEFINISI ISK Infeksi saluran kemih adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin. Infeksi saluran kemih adalah keadaan yang ditandai dengan adanya bakteri dalam urin dan pada pemeriksaan biakan mikroorganisme didapatkan jumlah bakteri sebanyak 100.000 koloni per milliliter urin atau lebih yang dapat disertai dengan gejala-gejala (simtomatik) atau tidak (asimtomatik). Menurut Widayati (2004), pada pasien dengan simtom ISK, jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari 100.000 per milliliter urin.
ETIOLOGI ISK Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Uretra wanita yang pendek memberikan akses yang mudah ke kandung kemih bagi organisme yang berkolonisasi di perineum dari saluran usus dan genital. Selama berkemih, uretra yang pendek juga dapat menyebabkan turbulensi dan aliran balik. Jika bakteri sampai ke ginjal, ini mungkin mengakibatkan infeksi ginjal atau pylonephritis yang bisa mengakibatkan komplikasi yang serius jika tidak dilakukan tindakan intervensi yang tepat.
Hampir semua penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa penyebab utama dari infeksi saluran kemih adalah bakteria patogen Escherichia Coli yang diperkirakan 50% dari bakteriuria
nosokomial.
Sedangkan
Klebsiella-Enterobacter
diperkirakan
3-13%
dan
Pseudomonas Aerogenosa, Serratia, Entero Cocci, Staphylococcus dan jamur sebagai penyebab lain. E-Coli dan Klebsiella-Enterobacter sering sebagai penyebab terjadinya infeksi pada pasien yang tidak mendapat pengobatan antimikroba (Junizaf, 1994). Infeksi saluran kemih terbagi 2, yaitu: 1. Infeksi Saluran Kemih Atas a. Perempuan o
Sistitis. Sistitis adalah presentasi klinis infeksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna.
o
Sindrom uretra akut (SUA). Sindrom uretra akut adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis. Penelitian terkini SUA disebabkan MO anaerobik.
1
Henny Pratiwi Silalahi Susanthy Tio b. Laki-laki Presentasi klinis ISK bawah pada laki-laki mungkin sistitis, prostatitis, epidimidis dan uretritis.
2. Infeksi Saluran Kemih Bawah a. Pielonefritis akut (PNA). Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri. b. Pielonefritis kronik (PNK). Pielonefritis kronik mungkin akibat lanjut dari infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih dan refulks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan ikat parekim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik. Bakteriuria asimtomatik kronik pada orang dewasa tanpa faktor predisposisi tidak pernah menyebabkan pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal. Berikut adalah golongan yang mempunyai risiko untuk mengidap ISK : 1. Penderita batu ginjal yaitu individu yang mengalami obstruksi saluran kemih. 2. Penderita yang mengalami gangguan pengosongan kandung kemih seperti kerusakan pada syaraf spinalis dan wanita yang menopause. 3. Penderita imunosupresan seperti pada penderita diabetes dan HIV. 4. Pada penderita wanita yang mempunyai aktif seksualnya. 5. Penderita yang mengalami pembesaran prostat karena ini akan melambatkan pengosongan kandung kemih sehingga infeksi terjadi. 6. Pemakaian kateter untuk pengosongan kandung kemih akan menyebabkan infeksi saluran kemih 1-2%, hal ini karena pada waktu pemasangan kateter tersebut kemungkinan kuman yang ada dalam uretra akan terdorong ke dalam kandung kemih sehingga dapat menimbulkan infeksi.
DEFINISI GAGAL GINJAL Gagal ginjal akut (acute renal failure, ARF) merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan fungsi ginjal yang menurun secara cepat (biasanya dalam beberapa hari) yang menyebabkan azotemia yang berkembang cepat.
2
Henny Pratiwi Silalahi Susanthy Tio Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun), sebaliknya gagal ginjal akut terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir (ESRD) adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversible. Dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit gagal, menyebabkan uremia yaitu retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer, 2001).
ETIOLOGI GAGAL GINJAL Penyebab gagal ginjal akut atau ARF umumnya dipertimbangkan dalam 3 kategori diagnostik: azotemia prarenal, azotemia pascarenal dan ARF intrinsik. Klasifikasi ini menekankan bahwa hanya pada kategori ketiga (renal) terjadi kerusakan parenkim ginjal yang cukup berat untuk menyebabkan kegagalan fungsi ginjal. Penyebab Lazim Gagal Ginjal Akut AZOTEMIA PRARENAL (PENURUNAN PERFUSI GINJAL) 1. Deplesi volume cairan ekstrasel (ECF) a. Perdarahan: absolut
operasi
besar*;
trauma;
pascapartum. b. Diuresis berlebihan c. Kehilangan cairan dari gastrointestinal yang berat: muntah, diare. d. Kehilangan cairan dari ruang ketiga: luka bakar*; peritonitis; pancreatitis.
2. Penurunan volume sirkulasi arteri a. Penurunan yang efektif
miokardium;
curah disritmia;
jantung:
infark
gagal
jantung
kongestif; tamponade jantung; emboli paru. b. Vasodilatasi perifer: sepsis*; anafilaksis; obat: anestesi, antihipertensi, nitrat. c. Hipoalbuminemia: sindrom nefrotik, gagal hati (sirosis). 3. Perubahan hemodinamik ginjal primer a. Penghambat sintesis prostaglandin: aspirin dan obat NSAID lain. b. Vasodilatasi arteriol eferen: penghambat enzim pengonversi angiotensin, misalnya
3
Henny Pratiwi Silalahi Susanthy Tio kaptopril. c. Obat vasokonstriktor: obat alfa-adrenergik (missal, norepinefrin); angiotensin II. d. Sindrom hepatorenal 4. Obstruksi vascular ginjal bilateral
a. Stenosis arteri ginjal, emboli, thrombosis b. Thrombosis vena renalis bilateral
AZOTEMIA PASCARENAL (OBSTRUKSI SALURAN KEMIH) 1. Obstruksi uretra 2. Obstruksi
aliran
Katup uretra, striktur uretra keluar
kandung Hipertrofi prostat*, karsinoma*
kendung kemih 3. Obstruksi ureter bilateral (unilateral a. Intraureter: batu, bekuan darah jika satu ginjal berfungsi)
b. Ekstraureter
(kompresi):
fibrosis
retroperitoneal; neoplasma kandung kemih, prostat atau serviks; ligasi bedah yang tidak disengaja atau cedera. 4. Kandung kemih neurogenik GAGAL GINJAL AKUT INTRINSIK 1. Nekrosis tubular akut
a. Pascaiskemik: syok, sepsis, bedah jantung terbuka, bedah aorta (semua penyebab azotemia prarenal berat). b. Nefrotoksik 1. Nefrotoksik Eksogen o
Antibiotik: aminoglikosida, amfoterisin B.
o
Media kontras teriodinasi (terutama pada penderita diabetes).
o
Logam
berat:
sisplatin,
biklorida
merkuri, arsen. o
Siklosporin; takrolimus.
o
Pelarut: karbon tetraklorida, etilene glikol, metanol.
2. Nefrotoksik Endogen Pigmen
intratubular:
hemoglobin;
mioglobin. 4
Henny Pratiwi Silalahi Susanthy Tio Protein intratubular: mieloma multipel. Kristal intratubular: asam urat. 2. Penyakit vaskular atau glomerulus a. Glomerulonefritis ginjal primer
progresif
cepat
atau
pascastreptokokus akut. b. Hipertensi maligna c. Serangan akut pada gagal ginjal kronis yang terkait-pembatasan garam atau air.
3. Nefritis tubulointerstisial akut
a. Alergi: beta-laktam (penisilin, sefalosporin); sulfonamide. b. Infeksi (misalnya: pielobefritis akut)
KETERANGAN: *Penyebab tersering
Gagal ginjal kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan ireversibel yang berasal dari berbagai penyebab. Etiologi dari gagal ginjal kronik adalah glomerulonefritik,
nefropati analgesik, nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati, diabetik, serta penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, gout, dan penyebab yang tidak diketahui (Price, 1995). Klasifikasi Penyebab Gagal Ginjal Kronik KLASIFIKASI PENYAKIT
PENYAKIT
1. Penyakit Infeksi Tubulointerstitial
Pielonefritis kronik atau refulks nefropati
2. Penyakit Peradangan
Glomerulonefritis
3. Penyakit Vaskular Hipertensif
4. Gangguan Jaringan Ikat
Nefrosklerosis beningna
Nefrosklerosis maligna
Stenosis arteria renalis
Lupus eritematosus sistemik Poliarteritis nodosa Sklerosis sistemik progresif
5. Gangguan Kongenital dan Herediter
Penyakit ginjal polikistik Asidosis tubulus ginjal
6. Penyakit Metabolik
Diabetes mellitus Gout Hiperparatiroidisme Amiloidosis
5
Henny Pratiwi Silalahi Susanthy Tio 7. Nefropati Toksik
Penyalahgunaan analgesik Nefropati timah
8. Nefropati Obstruktif
Traktus
urinarius
bagian
atas:
Batu,
neoplasma, fibrosis retroperitoneal. Traktus urinarius bagian bawah: Hipertrofi prostat,
striktur
uretra,
anomaly
congenital leher vesika urinaria dan urinaria dan uretra.
Walaubagaimanapun, penyebab utama GGK adalah diabetes dan tekanan darah yang tinggi. Diabetes terjadi apabila kadar gula darah melebihi paras normal, menyebabkan kerusakan organorgan vital tubuh seperti jantung dan ginjal, serta pembuluh darah, syaraf dan mata. Tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, terjadi apabila tekanan darah pada pembuluh darah meningkat dan jika tidak dikawal, hipertensi bisa menjadi punca utama kepada serangan jantung, strok dan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik juga bisa menyebabkan hipertensi (NKF, 2010).
Daftar Pustaka: 1. Junizaf, H. 1994. Infeksi Saluran Kemih Pada Wanita. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2. National Kidney Foundation, 2010. Chronic Kidney Disease (CKD). Available from: http://www.kidney.org/kidneyDisease/ckd/index.cfm#what 3. O’Callaghan C. 2006. At A Glance Medicine Sistem Ginjal. Edisi Kedua. Dalam: Safitri A, Astikawati R. Infeksi Saluran Kemih. Erlangga.103. 4. Price A.S dan Wilson M.L. 2006. Patofsiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Dalam: Gagal Ginjal Kronik dan Gagal Ginjal Akut. EGC. 912, 918, 992-4. 5. Smeltzer, S.C., dan Bare B.G., 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC. 6. Sudoyo A.W, Setiyohadi B. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Dalam: Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Interna Publishing. 1008-9. 7. Widayati, A., Wirawan, I.P.E., Kusharwanti, 2004. Kesesuaian Pemilihan Antibiotika Dengan Hasil Kultur dan Uji Sensitivitasnya Serta Efektivitasnya Berdasakan Parameter Anka Lekosit Urin Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di Rumah Salit Panti Rapih Yogyakarta.
6