Critical Review Judul
: Menuju Konsolidasi Demokratik
Penulis
: Larry Diamond
Penerbit
: Journal of Democracy , July 1994
Oleh
: Abab Muis Dafisa
Studi ilmiah tentang demokratisasi telah memberikan penekanan-penekanan pada pembagian, pilihan, kalkulasi, dan aliansi-aliansi strategis dikalangan elit, baik dalam rezim otoriter maupun maupun rezim demokrasi. Konsolidasi demokrasi
pada perilaku
organisasi dan kultur elit politik dan terjadi setelah munculnya elit yang bersatu secara konsensual dengan satu komitmen bersama terhadap aturan main demokrasi seperangkat norma tentang aturan tingkah laku politik dan struktur interaksi yang memumpuk keakraban dan kepercayaan pribadi. Para pemimpin pemerintahan, partai, dan kelompok kepentingan menerapkan kekuasaan mereka, bukan sekedar komitmen mereka pada prinsip demokrasi tetapi kemampuan mereka untuk saling melakukan tawar-menawar, membentuk koalisi, memobilisasi dukungan publik, dan merespon tekanan-tekanan dan kemauan kemauan publik. Demokrasi bukan sekedar sistem, dimana para elit memperoleh kekuasaan melalui persaingan meraih suara rakyat. Bahkan demokrasi telah terkonsolidasi secara kokoh dan mampu bertahan secara meyakinkan, kualitas bisa saja memburuk sehingga diperlukan penyesuaian. Masyarakat sipil melingkupi kehidupan sosial terorganisasi yang terbuka, sukarela lahir secara mandiri setidaknya berswadaya secara parsial, otonom dari negara, dan terikat pada tatanan legal atau seperangkat nilai-nilai bersama. Pengertian masyarakat secara umum yakni keterlibatan warga negara yang bertindak secara kolektif dalam ruang publik untuk mengekspresikan kepentingankepentingan, hasrat, pilihan, dan publik untuk mereka, untuk bertukar informasi, mencapai sasaran kolektif, mengajukan tuntutan pada negara, memperbaiki struktur dan fungsi negara, dan untuk menuntut akuntabilitas pejabat negara. Masyarakat
1
sipil secara esensial berorientasi pasar, sehingga para aktor di dalamnya mengakui prinsip-prinsip otoritas negara dan rule of law. Masyarakat sipil mencakup beragam orientasi, formal dan informal, meliputi :
Ekonomi: asosiasi-asosiasi ( perkumpulan ) dan jaringan komersial yang produktif.
Cultural: lembaga dan perkumpulan-perkumpulan perkumpulan-perkumpulan yang bersifat religius, etnis, komunal,
dan
lain-lain
yang
membela
hak-hak
kolektif,
nilai-nilai,
kepercayaan, keyakinan, dan simbol-simbol.
Informasi dan pendidikan: organisasi-organisasi organisasi-organisasi yang mencurahkan mencurahkan dirinya pada sisi produksi dan penyebaran (apakah untuk profit atau tidak) pengetahuanumum, pengetahuanumum, ide-ide, berita, dan informasi public
Kepentingan:
kelompok-kelompok
mempertahankan
kepentingan
yang
material
berusaha maupun
memajukan
fungsional
dari
atau para
anggotanya (misalnya, serikat buruh, asosiasi veteran dan pensiunan, dan kelompok kelompok profesi)
Pembangunan: organisasi-organisasi organisasi-organisasi yang menghimpun sumber sumber daya dan bakat individu untuk memperbaiki infrastruktur, lembaga, dan kualitas hidup komunitasnya.
Berorientasi isu: gerakan-gerakan untuk perlindungan, reformasi lahan, perlindungan konsumen, dan hak-hak perempuan, minoritas etnis, penduduk pribumi, kaum cacat, dan korban-korban diskriminasi dan penganiayaan lain.
Kewarganegaraan: kelompok-kelompok yang berusaha berusaha (secara (secara non partisan) memperbaiki sistem politik dan menjadikannya lebih demokratis .
Masyarakat civil society sebagai ideologi pasar dan pergerakan dari informasi dan ide, tidak hanya media massa yang bebas, namun juga Universal. Dari pendapat ini jelas masyarakat sipil (madani) bukan masyarakat yang dapat dikategorikan sebagai masyarakat
tertinggal, yang searti dengan “kumpulan /
masyarakat” atau apa saja yang tidak tertulis dalam sistem politik formal. Selain menjadi sukarela, pembangkit diri, pemerintahan yang mandiri, dan terikat dengan peraturan, oerganisasi masyarakat sipil jelas berbeda dengan kelompok sosial yang lain yang berbeda opini.
2
Yang membedakan masyarakat madani dengan kelompok sosial lainnya :
Masyarakat sipil mengkhawatirkan mengkhawatirkan dengan hasil hasil yang diperoleh masyarakat masyarakat daripada perorangan
Masyarakat sipil terhubung terhubung dengan dengan negara dalam beberapa beberapa hal hal namun namun tidak menargetkan untuk memenangkan kekuasaan di pemerintahan, melainkan mencari kelonggaran, keuntungan, perubahan kebijakan, pembebasan, menembus atau keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pemerintahan
Keragaman
dan
pluralisme.
Untuk
lebih
lanjut
sebuah
organisasi
fundamentalis agama, kelompok patriotism, revolusioner atau kelompok yang mempercayai masa kemakmuran mencari cara untuk memonopoli sebuah fungsi atau ruang politik di dalam masyarakat, menyatakan hal itu satusatunya jalan yang sah, hal itu berbanding terbalik dengan pluralisme dan yang berorientasi kepada pasar di dalam masyarakat madani.
Pertialness. Menandakan Menandakan bahwa ada kelompok masyarakat masyarakat sipil yang berusaha untuk mewakili kepentingan seseorang meupun perkelompok dalam suatu komunitas.
Fungsi demokrasi masyarakat sipil (madani).
Fungsi yang paling mendasar ialah menyediakan dasar batasan negara, karena itu untuk mengontrol negara oleh masyarakat dan untuk institusi demokrasi politik sebagai yang paling efektif dalam melatih pengontrolan tersebut. Terdapat dua dimensi dalam fungsi ini, pertama untuk memonitor dan membatasi latihan kekuasaan oleh negara-negara demokrasi dan untuk mendemokratisasikan
negara
otoriter.
Kedua
adalah
memobilisasi
masyarakat sipil, yaitu sarana utama mengekspos penyalahgunaan dan penggerogotan legitimasi rezim yang tidak demokratis. Masyarakat sipil juga sebagai instrumen penting untuk menyimpan kekuatan dalam pemerintahan yang demokratis, memeriksa potensi pelanggaran dan kekerasan mereka terhadap hukum serta menundukan mereka untuk mempertanggungjawabkan secara publik. Masyarakat sipil mungkin lebih penting perannya untuk mengkonsolidasikan mengkonsolidasikan dan mempertahankan demokrasi daripada memulainya.
3
Kehidupan asosiasi asosiasi yang kaya menyediakan menyediakan peran partai partai politik dalam menstimulasikan partisipasi politik, meningkatkan kemanjuran politik dan keterampilan demokratis warga dan mempromosikan apresiasi terhadap kewajiban serta hak-hak demokratis kewarganegaraan Untuk kebanyakan warga negara Amerika (tidak sampai setengah yang mengikuti eleksi presiden) hal ini dianggap kuno.
Menjadi arena arena yang yang penting penting untuk untuk pembangunan pembangunan atribut demokrasi demokrasi yang yang lain, seperti
toleransi,
modernasi,
niat
untuk
berkompromi,
dan
sebuah
penghormatan untuk menentang pendapat yang lain. Nilai-nilai dan norma ini menjadi sangat stabil ketika mereka bergabung melalui pengalaman, dan partisipasi organisasi di dalam masyarakat sipil menyediakan latihan yang sangat penting dalam advokasi politik dan pertikaian yang berkepanjangan. Sebagai tambahan, kebanyakan organisasi sipil (seperti Conciencia, sebuah jaringan organisasi wanita yang dimulai di Argentina dan sejak itu telah menyebar ke 14 negara Amerika Latin lainnya) secara langsung bekerja di sekolah dan diantara kelompok warga negara untuk mengembangkan elemen budaya demokrasi melalui program interaktif dimana mendemonstrasikan dinamika pencapaian konsensus dalam kelompok, kemungkinan untuk debate secara terhormat diantara sudut pandang yang bersaingan dan caracara dimana orang dapat bekerjasama untuk memecahkan masalah komunitas masing-masing.
Masyarakat madani yang dapat melayani demokrasi, artinya dengan menciptakan saluran selain partai politik untuk artikulasi, agregasi dan representasi dari suatu ketertarikan. Fungsi ini sangat penting dalam penyediaan di luar grup tradisional – – seperti wanita dan minoritas ras atau etnik – – akses untuk kekuatan yang telah menyangkal mereka di tingkat kekuasaan dalam kelembagaan politik. Bahkan di Amerika Selatan, wanita telah bermain melalui berbegai pergerakan dan organisasi, peran menonjol dalam memobilisasi untuk melawan pihak otoriter, demokrasi politik dan penguasaan setelah transisinya dikembalikan pada pola ekslusif.
Masyarakat sipil yang plural, terutama dalam ekonomi yang maju akan cenderung untuk menghasilkan berbagai kepentingan yang memungkinkan
4
untuk saling mendahului/memotong, sehingga mengurangi polaritas utama konflik politik. Sebagai kelas baru yang berbasis organisasi dan pergerakan mengenai masalah berorientasi timbul digambarkan oleh mereka.
Merekrut dan melatih pemimpin baru. Dalam beberapa beberapa kasus, ini adalah tujuan langsung dari organisasi sipil, sebagai contoh Yayasan Evelio B. javier di Philipina menawarkan program pelatihan kepada partisan lokal dan partisan yang dipilih oleh pemerintah, menekankan tidak hanya kemampuan teknik dan administrasi, namun juga akuntabilitas dan transparansi yang berdasarkan norma.
Banyaknya organisasi sipil yang yang memiliki tujuan demokrasi demokrasi yang jelas yang melampaui latihan dasar kepemimpinan. Upaya tajam yang dilakukan oleh nonpartisan pemantauan pemilu dalam menghalangi penipuan, dalam meningkatkan kepercayaan pemilih, dalam menegaskan sah atau tidaknya sebuah hasil atau dalam beberapa kasus (seperti yang terjadi di philippina tahun 1986 dan Panama di tahun 1989) walaupun pemerintah melakukan manipulasi, mereka menunjukkan perlawanan. Fungsi ini sangat penting dalam pendirian pemilihan seperti mereka yang memulai demokrasi di negara Chili, Nikaragua, Bulgaria, Zambia dan Afrika Selatan.
Masyarakat sipil yang kuat menyebarluaskan informasi, dengan demikian membantu warga negara dalam pengejaran kolektif dan mempertahankan keinginan dan nilai-nilai mereka. Semerntara kelompok masyarakat sipil terkadang mungkin menang karena peningkatan jumlah suara. Mereka umumnya tidak dapat menentang kebijakan pemerintah atau membela kepentingan mereka, kecuali mereka benar-benar mengerti. Hal yang sangat mencolok dalam perdebatan mengenai kebijakan keamanan sosial dan militer, dimana warga sipil di negara berkembang sangat kurang bahkan tidak mengetahui mengenai pengetahuan dasar.
Penyebaran sebuah sebuah informasi informasi dan ide yang barusangatlah barusangatlah penting penting untuk mencapai reformasi ekonomi di dalam demokrasi. Reformasi ekonomi yang sukses membutuhkan dukungan dari koalisi partai di dalam masyarakat dan legislatif. Koalisi tersebut tidaklah secara mendadak, mereka harus ditata. Permasalahan disini tidaklah begitu banyak, hanya otonomi dan sumber daya masyarakat sipil karena didistribusikan untuk kepentingan mereka. Di Asia, Amerika Latin dan Eropa Timur, aktor baru dalam masyarakat sipil sepertii
5
institusi yang memberikan kebijakan ekonomi, asosiasi lokal, wartawan cetak, komentator dan produser televisi memulai untuk mengatasi hambatan informasi
dan
organisasi,
memobilisasi
dukungan
(dan
menetralkan
perlawanan) untuk kebijakan reformasi.
Fungsi terakhir berasal dari kesuksesan sembilan fungsi di atas. “Kebebasan berasosiasi”. Pemikiran Tocqueville, mengemukakan mungkin “setelah kegelisahan kegelisahan masyarakat untuk beberapa waktu… yang pada akhirnya untuk memperkuat negara”.
Dengan meningkatkan akuntabilitas, tanggungjawab, keinklusifan, keefektifan dan legitimasi sistem politik, masyarakat sipil yang kuat memberikan penghormatan untuk negara dan terlibat langsung ke dalamnya. Pada akhirnya, hal ini meningkatkan kemampuan negara untuk memerintah dan mengajak penduduknya untuk patuh sepenuhnya terhadap pemerintah. Karakteristik Sebuah Masyarakat Sipil Demokratis. Secara umum terdapat lima hal penting mengenai karakter masyarakat sipil dan organisasi-organisasi individu: pemerintahan yang mandiri, tujuan dan metode, pelembagaan organisasi, pluralisme, dan masyarakat yang solid. Pertama, menyangkut bagaimana (apakah) sebuah organisasi mengelola urusan-urusan internalnya sendiri secara formal. Sebuah organisasi mungkin dapat mewakili kelompok-kelompok kepentingan, mengawasi kekuasaan negara, dan melaksanakan banyak fungsi demokratis lainnya, bahkan kendati secara internal ia tidak demokratis. Kedua, adalah menyangkut tujuan dan metode dari kelompok kelompok dalam masyarakat sipil, khususnya perkumpulan-perkumpulan perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi. t erorganisasi. Ketiga dari masyarakat sipil adalah level pelembagaan keorganisasiannya. Sebagaimana halnya partai-partai politik, kelompok-kelompok kepentingan yang terlembaga punya sumbangan terhadap stabilitas, pandangan terhadap masa depan, dan penyelenggaraan rezim demokrasi.
6
Kempat
dari
masyarakat
sipil
adalah
pluralisme.
Derajat
tertentu
daripluralisme adalah diperlukan oleh masyarakat sipil; tidak ada organisasi sipil yang bisa mengklaim dan mewakili semua kepentingan anggotanya. Masyarakat Sipil dan Transisi Demokrasi Masyarakat sipil memajukan demokrasi dengan dua cara umum: membantu menghasilkan transisi dari pemerintahna otoriter ke (setidaknya) pemilu demokratis, serta memperkuat dan melakukan konsolidasi demokrasi setelahnya.Guillermo O’Donnell dan Philippe Schmitter menegaskan menegaskan bahwa “ tiada transisi transisi yang awalnya bukan merupakan konsekuensi langsung maupun tidak, dari perpecahan penting didalam rezim otoriter itu sendiri, terutama sepanjang perpecahan di antara para penganut garis keras dan garis lunak”. Sedangkan Ruth Collier Collier dan James Mahoney berpendapat bahwa protes dan pemogokan yang dipimpin oleh serikat-serikat buruh “sangat “sangat penting dalam menciptakan ketidakstabilan otoriterisme dan membuka jalan menuju demokratisasi”. Model transisi demokrasi yang terpusat pada elit, akan sulit memahami munculnya berbagai dinamika dari banyak kasus gelombang ketiga, dimana rentetannya berpusat dipuncak, atau dinamika-dinamika penyebabnya yang lebih rumit dan halus. Meski kekuatan otoritarinisme bangkit kembali, masyarakat sipil dapat terusberfungsi, baik melalui organisasi-organisasi religius, professional, kultural, sosial, dan hak asasi manusia (yang mungkin terus dipantau, disubversi, dan dilecehkan, namun tetap dibiarkan) serta melalui cara-cara tersamar, seperti media bawah tanah Konsolidasi Demokrasi Faktor yang paling penting dan mendesak di dalam konsolidasi demokrasi bukannya masyarakat sipil, melainkan institusi politik. Konsolidasi merupakan proses dimana demokrasi menjadi luas dan sangat sah, yang tidak dapat dirubah diantara penduduk. Hal tersebut melibatkan tingkah laku dan perubahan institusi yang menormalkan demokrasi politik dan menyempitkan kebimbangan. Penormalan tersebut
membutuhkan
ekspansi
akses
penduduk,
pengembangan
kewarganegaraan dan budaya demokrasi, perluasan perekrutan dan pelatihan dasar
7
kepemimpinan dan fungsi lainnya. Dari hal itu semua, yang paling penting adalah dibutuhkan institusional politik. Kapasitas yang mengesankan untuk bertahan hidup dalam perselisihan sosial dan ketidak stabilan ekonomi, banyak demokrasi di Amerika Latin, Eropa Timur, Asia dan Afrika mungkin akan terpuruk dalam waktu jangka panjang, kecuali mereka dapat menurunkan angka kemiskinan yang sangat dahsyat, ketidak adilan dan kesenjangan sosial melalui reformasi yang berorientasi pada pasar. Institusi politik yang sehat dibutuhkan untuk memenuhi reformasi ekonomi di bawah kondisi demokratis. Sistem partai yang ada dan agregat, dimana satu atau dua berdasarkan keluasan, partai sentris secara konsisten memperoleh hampir keseluruhan dari suara eleksi sangat baik diposisikan untuk menolak kelas yang sempit dan keinginan sektor untuk memelihara kelangsungan reformasi ekonomi sampai kepada administrasi. Badan legislatif yang efektif terkadang memblokir informasi, namun jika mereka terdiri dari partai yang kuat dan kebersamaan, pada akhirnya mereka akan merestorasikan demokrasi dan reformasi ekonomi dengan cara menyediakan bantuan politik, serta menyerap dan memediasi protes masyarakat. Sistem judikal yang otonomi, profesional dan terorganisir sangat tidak penting untuk melindungi peraturan dalam hukum. Analisis Dalam demokratisasi maka dapat katakan bahwa ada keterkaitan antara masyarakat madani dengan demokratisasi. Hal ini jelas terlihat dimana, masyarakat madani dapat berkembang dengan baik dalam negara demokratis. Sehingga memungkinkan
terwujudnya
proses
demokratisasi
jika
masyarakat
madani
berkembang baik. Masyarakat madani adalah ciri dari masyarakat yang mampu bertindak atau bereaksi atas pelanggaran-pelanggaran dengan memperjuangkan kepentingan
kelompoknya
bukan
untuk
semua
orang
melainkan
sebagai
kepentingan kelompok berorientasi kepada kepentingan yang ada terutama pelanggaran kepentingan politik sehingga masyarakat madani berusaha untuk menyuarakan kepentingan kelompoknya. Pada dasarnya penulis melihat bahwa Diamond memberikan batasan-batasan terkait dengan masyarakat madani adalah dimana masyarakat madani merupakan 8
memiliki tujuan-tujuan yang lebih bersifat umum (publik), dan mempunyai hubungan dengan konsep atau kepentingan negara, namun tidak berusaha menampilkan seluruh kepentingan pribadi atau komunitas, selain itu sangat berbdea dengan civic community Merujuk dari pendapat diatas, dalam konteks masyarakat madani pendapat lain juga dikemukakan oleh Stephan dengan mendefenisikan mendefenisik an “masyarakat beradab” sebagai Masyarakat beradab yang adalah merupakan arena tempat terdapat banyak sekali gerakan sosial (seperti persatuan atas dasar kekerabatan, perhimpunan wanita, kelompokkelompok agama, dan organisasi cendekiawan) dan organisasi-organisasi kemasyarakatan (civic organisation) dari pelbagai golongan dan kelompok profesi (seperti persatuan sarjan hukum, persatuan wartawan, serikat pekerja asosiasi pengusaha, dan lain-lain) yang mencoba membentuk diri mereka di dalam suatu keteraturan supaya mereka dapat menyatakan dirinya dan menyalurkan kepentingan-kepentingan. Jika Diamond memfokuskan pada pemerintahan yang mandiri, tujuan dan metode, pelembagaan organisasi, pluralisme, dan masyarakat yang solid maka apabila kita merujuk dari konsep yang dikemukakan oleh Robert A Dahl tentang masyarakat dan negara yang melakukan demokratisasi seperti : Partisipasi Efektif, dimana sebelum sebuah kebijakan dilakukan, seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif. Persamaan Suara, dimana sebuah keputusan tentang kebijakan dibuat, maka setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk memberikan suara dan seluruh suara harus dihitung sama. Pemahaman Yang Jelas, dimana setiap anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin. Dalam salah satu keberatan yang dikemukakan oleh Diamond yakni civic deficit, penulis melihat bahwa Diamond menggambarkan bahwa adanya suatu kecenderungan masyarakat untuk menentang negara dengan tujuan untuk menyuarakan kepentingan dari kelompok masyarakat.
9
Daftar Pustaka Diamond, Larry. 1994. Rethinking Civil Society : Toward Democratic Consolidation. Dalam Journal of Democracy Vol. 5 No.3. Madjid, Nurcholis. 1999. Masyarakat Madani dan Investasi Demokrasi: Tantangan dan Stephan, Alfred. 1988. Rethinking Military Politics : Brazil And The Southern Cone. Princeton: Princenton University Press.
10