PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL @ 2011/2012
1. Supervisi
1.1. Pe!er"i# Supervisi
Sebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah berkembang secara khusus. Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya (Azwar, 1!". #uninjaya #uninjaya (1" menyatakan menyatakan bahwa supervisi supervisi adalah salah satu bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling ( controlling ". ". Swanburg (1$" melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan sumber%sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan informasi dari kepemi kepemimpi mpinan nan dan pengev pengevalu aluasia asian n setiap setiap kinerja kinerja karya karyawan wan.. &ari &ari bebera beberapa pa penger pengertia tian n terse tersebu butt dapa dapatt disim disimpu pulka lkan n bahw bahwaa kegi kegiat atan an supe superv rvisi isi adal adalah ah kegi kegiat atan an%ke %kegi giata atan n yang ang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari%hari (Arwani, '$$!".
1.2. M#$##" %# Tu&u# Supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat. #anfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli )achtiar, '$$" * 1" Superv Supervisi isi dapat dapat mening meningkat katkan kan efektif efektifitas itas kerja. kerja. +ening +eningkat katan an efektif efektifitas itas kerja kerja ini erat hubungann hubungannya ya dengan dengan peningkata peningkatan n pengetahua pengetahuan n dan keterampilan keterampilan bawahan, bawahan, serta makin makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan. '" Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. +eningkatan efesiensi kerja ini erat kaitan kaitanny nyaa dengan dengan makin makin berkur berkurang angny nyaa kesalah kesalahan an yang yang dilaku dilakukan kan bawaha bawahan, n, sehing sehingga ga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan sarana" yang sia%sia akan dapat dicegah.
Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah tercapainya tujuan suatu organisasi. ujuan pokok dari supervisi ialah menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (Suarli )achtiar, '$$-".
1.'. (re)uesi Pe*#)s### Supervisi
Supervisi Supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berkala. berkala. Supervisi Supervisi yang dilakukan dilakukan hanya hanya sekali bisa dikatakan dikatakan bukan supervisi supervisi yang yang baik, karena organisasi organisasilingk lingkungan ungan selalu berkembang. /leh sebab itu agar organisasi selalu
dapat mengikuti berbagai perkembangan dan perubahan, perlu dilakukan berbagai penyesuaian. Supervisi dapat membantu penyesuaian tersebut yaitu melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan. idak ada pedoman yang pasti mengenai berapa kali supervisi harus dilakukan. 0ang digunakan sebagai pegangan umum, supervisi biasanya bergantung dari derajat kesulitan pekerjaan yang dilakukan, serta sifat penyesuaian yang akan dilakukan. ika derajat kesulitannya tinggi serta sifat penyesuaiannya mendasar, maka supervisi harus lebih sering dilakukan.
1.+. Prisip,prisip P-)-) %#*# Supervisi
2egiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja, dan jumlah sumber sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan pelaksanaan tugas. 3ntuk itu diperlukan beberapa prinsip pokok pelaksanaan supervisi. +rinsip pokok supervisi secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut (Suarli dan )ahtiar, '$$"* 1" ujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan kinerja bawahan, bukan untuk mencari kesalahan. +eningkatan kinerja ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pekerjaan bawahan, untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya. '" Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi harus edukatif dan suportif, bukan otoriter.
4" Supervisi harus dilakukan secara teratur atau berkala. Supervisi yang hanya dilakukan sekali bukan supervisi yang baik. 5" Supervisi harus dapat dilaksanakan sedemikan rupa sehingga terjalin kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat proses penyelesaian masalah, dan untuk lebih mengutamakan kepentingan bawahan. 6" Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masing%masing bawahan secara individu. +enerapan strategi dan tata cara yang sama untuk semua kategori bawahan, bukan merupakan supervisi yang baik. !" Supervisi
harus
dilaksanakan secara fleksibel
dan
selalu disesuaikan
dengan
perkembangan.
1.. Pe*#)s## Supervisi
#enurut )actiar dan Suarly, ('$$" yang bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi adalah atasan yang memiliki kelebihan dalam organisasi. 7dealnya kelebihan tersebut tidak hanya aspek status dan kedudukan, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. )erdasarkan hal tersebut serta prinsip%prinsip pokok supervisi maka untuk dapat melaksanakan supervisi dengan baik ada beberapa syarat atau karasteristik yang harus dimilki oleh pelaksana supervisi (supervisor ". 2arasteristik yang dimaksud adalah*
1" Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf khusus dengan batas%batas wewenang dan tanggung jawab yang jelas. '" +elaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi. 4" +elaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan supervisi artinya memahami prinsip%prinsip pokok serta tehnik supervisi. 5" +elaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif, bukan otoriter. 6" +elaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku bawahan yang disupervisi.
1.. Te)i) Supervisi
ehnik pokok supervisi pada dasarnya identik dengan tehnik penyelesaian masalah. )edanya pada supervisi tehnik pengumpulan data untuk menyelesaikan masalah dan penyebab masalah menggunakan tehnik pengamatan langsung oleh pelaksana supervisi terhadap sasaran supervisi, serta pelaksanaan jalan keluar. &alam mengatasi masalah tindakan dapat dilakukan oleh pelaksana supervisi, bersama%sama dengan sasaran supervisi secara langsung di tempat . &engan perbedaan seperti ini, jelaslah bahwa untuk dapat melaksanakan supervisi yang baik ada dua hal yang perlu diperhatikan ()achtiar dan Suarli, '$$"*
1. +engamatan langsung
+engamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik%baiknya. 3ntuk itu ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan. a. Sasaran pengamatan. +engamatan langsung yang tidak jelas sasarannya dapat menimbulkan kebingungan, karena pelaksana supervisi dapat terperangkap pada sesuatu yang bersifat detail. 3ntuk mencegah keadaan yang seperti ini, maka pada pengamatan langsung perlu ditetapkan sasaran pengamatan, yakni hanya ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan strategis saja ( selective supervision". b. /bjektivitas pengamatan. +engamatan langsung yang tidak terstandardisasi dapat menggangu objektivitas. 3ntuk mencegah keadaan yang seperti ini, maka pengamatan langsung perlu dibantu dengan dengan suatu daftar isi yang telah dipersiapkan. &aftar tersebut dipersiapkan untuk setiap pengamatan secara lengkap dan apa adanya. c. +endekatan pengamatan. +engamatan langsung sering menimbulkan berbagai dampak dan kesan negatif, misalnya rasa takut dan tidak senang, atau kesan menggangagu kelancaran pekerjaan. 3ntuk mengecek keadaan ini pengamatan langsung harus dilakukan sedemikian rupa sehingga berbagai dampak atau kesan negatif tersebut tidak sampai muncul. Sangat dianjurkan pengamatan tersebut dapat dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan menunjukkan kekuasaan atau otoritas.
'. 2erja sama
Agar komunonikasi yang baik dan rasa memiliki ini dapat muncul, pelaksana supervisi dan yang disupervisi perlu bekerja sama dalam penyelesaian masalah, sehingga prinsip%prinsip kerja sama kelompok dapat diterapkan. #asalah, penyebab masalah serta upaya alternatif penyelesaian masalah harus dibahas secara bersama%sama. 2emudian upaya penyelesaian masalah tersebut dilaksanakan secara bersama%sama pula. 2. Supervisi Keper##"#
&alam bidang keperawatan supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segala bantuan dari pemimpinpenanggung jawab kepada perawat yang ditujukan untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan kegiatan supervisi semacam ini merupakan dorongan bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan keahlian dan kecakapan para perawat (Suyanto, '$$-". Supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan, pengarahan, observasi dan pemberian motivasi serta evaluasi terhadap pendokumentasian tiap%tiap tahap proses keperawatan. 2elengkapan dan kesesuaian dengan standar merupakan variabel yang harus disupervisi (wiyana, '$$-".
2.1. Pe*#)s## Supervisi Keper##"#
#ateri supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing%masing staf perawat pelaksana yang disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan. Supervisi keperawatan dilaksanakan oleh personil atau bagian yang bertangguung jawab antara lain (Suyanto,'$$-"* 1" 2epala ruangan
)ertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien di ruang perawatan yang dipimpinnya. 2epala ruangan mengawasi perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan baik secara langsung maupun tidak langsung disesuaikan dengan metode penugasan yang diterapkan di ruang perawatan tersebut. Sebagai contoh ruang perawatan yang menerapkan metode 7#, maka kepala ruangan dapat melakukan supervisi secara tidak langsung melalui ketua tim masing%masing (Suarli dan )ahtiar , '$$". '" +engawas perawatan (supervisor"
8uang perawatan dan unit pelayanan yang berada di bawah unit pelaksana fungisional (3+9" mempunyai pengawas yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pelayanan keperawatan. 4" 2epala bidang keperawatan
Sebagai top manager dalam keperawatan, kepala bidang keperawatan, kepala bidang keperawatan bertanggung jawab melakukan supervisi baik secara langsung atau tidak langsung melalui para pengawas keperawatan.
#engusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang aman dan nyaman, efektif dan efesien. /leh karena itu tugas dari seorang supervisor adalah mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan terutama pegawai baru, melatih staf dan pelaksana staf keperawatan, memberikan pengarahan dalam pelaksanaan tugas agar menyadari, mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan, memberikan pelayanan bimbingan pada pelaksana keperawatan dalam memberikan asuahan keperawatan. 2.2. S#s#r# Supervisi Keper##"#
Setiap sasaran dan target dilaksanakan sesuai dengan pola yang disepakati berdasarkan struktur dan hirearki tugas. Sasaran atau objek dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, serta bawahan yang melakukan pekerjaan. ika supervisi mempunyai sasaran berupa pekerjaan yang dilakukan, maka disebut supervisi langsung, sedangkan jika sasaran berupa bawahan yang melakukan pekerjaan disebut supervisi tidak langsung. ujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan (Suarli dan )achtiar, '$$" Sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan supervisi antara lain* pelaksanaan tugas keperawatan, penggunaan alat yang efektif dan ekonomis, system dan prosedur yang tidak menyimpang, pembagian tugas dan wewenang, penyimpanganpenyeleengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan (Suyanto, '$$-".
2.'. K-pe"esi Supervis-r Keper##"#
anggung jawab utama seorang supervisor adalah mencapai hasil sebaik mungkin dengan mengkoordinasikan karyawan
dengan
system kerjanya. +ara supervisor mengarahkan,
melancarkan,
mengkoordinasikan
membimbingan,
pekerjaan
memotivasi,
dan
mengendalikan (&harma, '$$4". Seorang keperawatan dalam menjalankan tugasnya sehari% hari harus memiliki kemampuan dalam (Suyanto, '$$-"* a. #emberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan. b. #emberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan pelaksanan keperawatan. c. #emberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja kepada staf dan pelaksanan keperawatan. d. #ampu memahami proses kelompok (dinamika kelompok". e. #emberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan pelaksana keperawatan. f. #elakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat. g. #engadakan pengawasan agar asuhan keperawatan yang diberikan lebih baik.
'. Pe*#)s### Supervisi Keper##"# '.1. Tei) Supervisi )eper##"#
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber%sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaiakan tugas dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. &engan supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuahan keperawatan di ruang yang bersangkutan melalui analisis secara komprehensif bersama%sama dengan anggota perawat secara efektif dan efesien. #elalui kegiatan supervisi seharusnya kualitas dan mutu pelayanan keperawatan menjadi fokus dan menjadi tujuan utama, bukan malah menyibukkan diri mencari kesalahan atau penyimpangan (Arwani, '$$!". eknik supervisi dibedakan menjadi dua, supervisi langsung dan tak langsung. '.1.1. Te)i) Supervisi Se3#r# L#!su! .
Supervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. +ada waktu supervisi diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah )ittel, 1-: (dalam ;iyana, '$$-".
'.1.2. Se3#r# Ti%#) L#!su! .
Supervisi tidak langsung adalah supervisi yang dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. +erawat supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga memungkinkan terjadinya kesenjangan fakta. 3mpan balik dapat diberikan secara tertulis ()ittel, 1-:" dalam ;iyana, '$$-. ?angkah%langkah Supervisi tak langsung. a" ?akukan supervisi secara tak langsung dengan melihat hasil dokumentasi pada buku rekam medik perawat. b" +ilih salah satu dokumen asuhan keperawatan. c" +eriksa kelengkapan dokumentasi sesuai dengan standar dokumentasi asuhan keperawatan yang ditetapkan rumah sakit yaitu form A dari &epkes. d" #emberikan penilaian atas dokumentasi yang di supervisi dengan memberikan tanda bila ada yang masih kurang dan berikan cacatan tertulis pada perawat yang mendokumentasikan. e" #emberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak lengkap atau sesuai standar.
'.2. Prisip Supervisi Keper##"#
Agar seorang manajer keperawatan mampu melakukan kegiatan supervisi secara benar, harus mengetahui dasar dan prinsip%prinsip supervisi. +rinsip%prinsip tersebut harus memenuhi syarat antara lain didasarkan atas hubungan
professional dan bukan hubungan pribadi, kegiatan harus direncanakan secara matang, bersifat edukatif, memberikan perasaan aman pada perawat pelaksana dan harus mampu membentuk suasana kerja yang demokratis. +rinsip lain yang harus dipenuhi dalam kegiatan supervisi adalah harus dilakukan secara objektif dan mampu memacu terjadinya penilaian diri ( self evaluation", bersifat progresif, inovatif, fleksibel, dapat mengembangkan potensi atau kelebihan masing%masing orang yang terlibat, bersifat kreatif dan konstruktif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan, dan supervisi harus dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan ( Arwani, '$$!". Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di bidang keperawatan (@ursallam, '$$:" antara lain* 1" Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi, '" Supervisi menggunakan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar manusia dan kemempuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan, 4" 9ungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan urian tugas dan standard, 5" Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan perawat pelaksana. 6" Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik, !" Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan motivasi, :" Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.
'.'. Ke!i#"# Ru"i Supervis-r
3ntuk dapat mengkoordinasikan system kerja secara efektif, para supervisor harus melakukan dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan tugas dan kegiatan supervisi. 2egiatan tugas adalah kegiatan yang melibatkan supervisor dalam pelaksanaan lansung suatu pekerjaan. 2egiatan supervisi adalah kegiatan yang mengkoodinasikan pekerjaan yang dilkukan orang lain. Supervisor yang efektif menekankan kegiatan supervisi (&harma, '$$4". 2egiatan dalam supervisi adalah sebagai berikut (;iyana, '$$-" * '.'.1. +ersiapan.
2egiatan 2epala 8uangan (supervisor" meliputi* 1" #enyusun jadwal supervisi, '" #enyiapkan materi supervisi (format supervisi, pedoman pen dokumentasian". 4" #ensosialisasikan rencana supervisi kepada perawat pelaksana 4.4.'. +elaksanaan supervisi.
2egiatan kepala ruangan (supervisor" pada tahap pelaksanaan supervisi meliputi * 1" #engucapkan salam pada perawat yang disupervisi, '" #embuat kontrak waktu supervisi pendokumentasian dilaksanakan. 4" )ersama perawat mengidentifikasi kelengkapan pendokumentasian untuk masing%masing tahap, 5" #endiskusikan pencapaian yang telah diperoleh perawat dalam pedokumentasian asuhan keperawatan, 5" #endiskusikan pencapaian yang harus ditingkatkan pada masing%masing tahap, 6" #emberikan bimbingan arahan pendokumentasian asuhan keperawatan, !" #encatat hasil supervisi.
4.4.4. valuasi.
2egiatan kepala ruangan (supervisor" pada tahap evaluasi meliputi* 1" #enilai respon perawat
terhadap pendokumentasian yang baru saja di arahkan, '" #emberikan
reinforcement pada perawat, 4" #enyampaikan rencana tindak lanjut supervisi '.+. M-%e*,-%e* Supervisi Keper##"#
Selain cara supervisi yang telah diuraikan, beberapa model supervisi dapat diterapkan dalam kegiatan supervisi antara lain (Suyanto, '$$-"* 4.5.1 #odel konvensional
#odel supervisi dilakukan melalui inspeksi langsung untuk menemukan masalah dan kesalahan dalam pemberian asuahan keperawatan. Supervisi dilakukan untuk mengoreksi kesalahan dan memata%matai staf dalam mengerjakan tugas. #odel ini sering tidak adil karena hanya melihat sisi negatif dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan para perawat pelaksana sehingga sulit terungkap sisi positif, hal%hal yang baik ataupun keberhasilan yang telah dilakukan 4.5.' #odel ilmiah
Supervisi dilakukan dengan pendekatan yang sudah direncanakan sehingga tidak hanya mencari kealahan atau masalah saja. /leh karena itu supervisi yang dilakukan dengan model ini memilki karasteristik sebagai berikut yaitu, dilakukan secara berkesinambungan, dilakukan dengan prosedur,
instrument dan standar supervisi yang baku, menggunakan data yang objektif sehingga dapat diberikan umpan balik dan bimbingan. 4.5.4 #odel klinis
Supervisi model klinis bertujuan untuk membantu perawat pelaksana dalam mengembangkan profesionalisme sehingga penampilan dan kinerjanya dalam pemberian asuahn keperawatan meningkat. Supervisi dilakukan secara sistematis melalui pengamatan pelayanan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat selanjutnya dibandingkan dengan standar keperawatan. 4.5.5 #odel artistic
Supervisi model artistic dilakukan dengan pendekatan personal untuk menciptakan rasa aman sehingga supervisor dapat diterima oleh perawat pelaksana yang disupervisi. &engan demikian akan tercipta hubungan saling percaya sehingga hubungna antara perawat dan supervisor akan terbuka dam mempermudah proses supervisi. +. KINER4A +.1 De$eisi Kier
2inerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. 2inerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak pekerja memberi kontribusi kepada perusahaan yang antara lain termasuk kuantitas, output, kualitas output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif (#athis ackson, '$$'". #enurut +rawirosentono, (1" bahwa kinerja merupakan hasil karya yang dapat dicapai seseorang atau kelompok
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing%masing untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. +.2 Sis"e Pei*#i# Kier
Setiap pimpinan harus dapat melakukan penilaian objektif terhadap kinerja karyawan sehingga perlu dikembangkan instrument penilaian kinerja. +enilaian kinerja dalam organisasi adalah proses organisasi mengevaluasi hasil kerja atau prestasi kerja para pemegang jabatan. Ada beberapa alasan dan pertimbangan mengapa kinerja harus dinilai yaitu* 1" penilaian kinerja memberikan informasi bagi pertimbangan pemberian promosi dan penetapan gaji= '" +enilaian kinerja memberikan umpan balik bagi para manajer maupun karyawan untuk elkukan instrospeksi dan meninjau kembali perilakuk selama ini, baik yang positif maupun yang negatif untuk kemudian dirumuskan kembali sebagai perilaku yang mendukung tumbuh kembangnya budaya organisasi secara keseluruhan= 4" +enilaian kinerja diperlukan untuk pertimbangan pelatiahan dan pelatiahn kembali (retraining " serta pengembangan (Soeroso, '$$4". @icholls ('$$$" menggambarkan dampak negatif penilaian kinerja sebagai efek sisipus. Ada beberapa efek negatif yang ditimbulkan penilaian kinerja diantaranya*
1. +enurunan tingkat produktivitas yang biasanya terjadi dalam waktu penurunan 1%! bulan pertama setelah evaluasi kinerja dilakukan. +enurunan tingkat produktivitas dalam skala besar dapat menimbulkan kerugian yang bermakna. '. +enurunan kinerja jangka panjang terjadi apabila standard kinerja yang dibuat hanya yang realistis dan mudah dicapai sehinnga dalam jangka panjang yang terjadi justru kemerosotan kinerja. 4. Setiap penilaian menimbulkan dampak emosional seperti stress, depresi, kegelisahan dan lain%lain. 5. Apabila sistem penilaian dianggap tidak adil, dapat merusak moral dan motivasi. 6. >anya menekankan pada kinerja individu dan bukan kinerja tim. !. #endorong pandangan jangka pendek dan berfokus pada kinerja jangka pendek. >al ini terjadi apabila penilaian kinerja yang dilakukan adalah untuk kinerja jangka pendek sehingga karyawan kurang mementingkan kinerja jangka panjang. :. #elembagakan budaya dan gaya kepemimpinan paternalistik. >al ini kuarang menguntungkan terutama apabila system manajemen kinerja justru digunakan untuk mempertahankan status quo. -. >asil penilaian kinerja dapat menjadi hukuman seumur hidup. . )iaya penerapan system manajemen kinerja cukup mahal
+.' Kier Per##"
2inerja perawat adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing%masing, tidak melanggar hukum, aturan serta sesuai moral dan etika, dimana kinerja yang baik dapat memberikan kepuasan pada pengguna jasa. 3ntuk aktifitas seorang perawat adalah mengumpulkan data kesehatan mengenai pasien, membuat diagnosis menurut ilmu keperawatan, menetapkan tujuan keperawatan, melaksanakan keperawatan, serta evaluasi terhadap perawatan. Selain aktivitas perawat tersebut terkait dengan kinerja perawat dapat dilihat dari pelayanan kesehatan yang diberikan perawat kepada pasiennya (anjary, '$$". 7ndikator kinerja perawat adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan dalam waku tertentu. 7ndikator yang berfokus pada hasil asuhan keperawatan kepada pasien dan proses pelayanannya disebut indikator kinerja (+rajawanto,'$$". 2inerja perawat dapat dilihat sesuai dengan peran fungsi perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. +.+ (#)"-r 5#! epe!#rui )ier per##"
#enurut AsaBad ('$$$" dalam anjary, '$$ faktor%faktor yang mempengaruhi kinerja perawat adalah karakteristik, motivasi, kemampuan, keterampilan, persepsi, sikap serta lingkungan kerja. Adapun yang termasuk dalam karakteristik perawat meliputi umur, pendidikan, tingkat pengetahuan, masa kerja, serta status. 3mur berpengaruh terhadap kinerja perawat karena
semakin berumur seorang perawat memiliki tanggung jawab moral dan loyal terhadap pekerjaan serta lebih terampil karena lama bekerja menjadi perawat. +endidikan perawat berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin tinggi pendidikan yang ditempuh semakin banyak ilmu pengetahuan serta ketrampilan yang dimiliki oleh perawat sehingga akan dapat membantu dalam meningkatkan kinerjanya (anjary, '$$". +erawat pelaksana yang berpendidikan &4 keperawatan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perawat pelaksana berpendidikan S+2 (Sekolah +endidikan 2esehatan". ingkat pengetahuan seorang perawat berpengaruh terhadap kinerja karena semakin tinggi tingkat pengetahuan yang diperoleh perawat akan dapat membantu perawat dalam menyelesaikan pekerjaannya
sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. #asa kerja
berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin lama masa kerja seorang perawat semakin banyak pengalaman yang diperolehnya dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Status pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja perawat karena semakin tinggi jabatan yang diembannya maka semakin tinggi motivasi dalam pekerjaannya sehingga akan dapat meningkatkan kinerja perawat (anjary,'$$". #otivasi juga mempengaruhi kinerja seseorang. #otivasi seseorang akan timbul apabila mereka diberi kesempatan untuk mencoba cara baru dan mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan. /leh karena itu penghargaan psikis dalam hal ini sangat diperlukan agar seseorang merasa dihargai dan
diperhatikan serta dibimbing manakala melakukan suatu kesalahan ()actiar Suarly, '$$". +. Pei*#i# Kier Per##"
+enilaian kinerja merupakan suatu komponen dari system manajemen kinerja yang digunakan organisasi untuk memotivasi pekerja. ujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki kinerja. +enilaian kinerja perawat adalah pengukuran efesiensi, kompetensi dan efektifitas proses keperawatan dan aktivitas yang digunakan oleh perawat dalam merawat klien guna untuk mempertahankan, memperbaiki dan memotivasi perawat (>uber, '$$$". +enilaian kinerja merupakan alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer perawat dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktivitas. +roses penilaian kinerja dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku pegawai dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan dalam kualitas dan volume yang tinggi.perawat manajer dapat menggunakan proses aprasial kinerja untuk mengatur arah kerja dalam memilih, melatih, bimbingan perencanaan karir, serta pemberian penghargaan kepada perawat yang berkompeten (@ursalam, '$$'". Ada beberapa manfaat dari penilaian kerja tersebut, dapat dijabarkan menjadi ! yaitu (@ursallam, '$$'"* a. #eningkatkan prestasi kerja staf baik secara individu atau kelompok dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi di dalam kerangka pencapaian tujuan pelayanan 8S. b. +eningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada gilirannya akan mempengaruhi atau mendorong S secara keseluruhannya. c. #erangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil karya dan prestasi dengan cara memberikan umpan balik kepada mereka tentang prestasinya. d. #embantu 8S untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan staf yang lebih tepat guna. Sehingga 8S akan mempunyai tenaga yang cakap dan tampil untuk pengembangan pelayanan perawatan dimasa depan. e. #enyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja meningkastkan gajinya atu system imbalan yang baik. f. #emberikan kesempatan kepada pegawai atau staf untuk mengeluarkan perasaannya tentang pekerjaannya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur komunikasi dan dialog, sehingga dapat mempererat hubungan antara atasan dan bawahan.
&engan manfaat diatas maka dapat diidentifikasi siapa saja staf yang mempunyai potensi untuk dikembangkan karirnya dapat dicalonkan untuk menduduki jabatan serta tanggung jawab yang lebih besar pada masa yang akan datang atau mendapatkan imbalan yang lebih baik. Sedangkan karyawan yang terhambat disebabkan karena kemauannya serta motivasi dan sikap yang
kurang baik maka perlu dilakukan pembinaan yang berupa teguran atau konseling oleh atasannya langsung (@ursalam, '$$'". +. 6#r# Pei*#i# Kier Per##"
&alam hal peningkatan tenaga keperawatan,
al ini dapat dilihat dari adanya dua fenomena sistem pelayanan keperawatan yakni perubahan sifat pelayanan dari fokasional menjadi profesional dan terjadinya pergeseran fokus pelayanan asuhan keperawatan. 9okus asuhan keperawatan berubah dari peran kuratif dan promotif menjadi peran promotif, pereventif, kuratif dan rehabilitatif. 3ntuk menilai atau mengukur kualitas pelayanan keperawatan kepada klien digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar keperawatan dapat digunakan sebagai instrumen penilaian kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, implementasi keperawatan sampai evaluasi keperawatan (@ursallam, '$$'". A. Standar 7* +engkajian 2eperawatan
+erawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. 2riteria pengkajian keperawatan meliputi*
1" +engimpulan data dilakukan dengan cara anamnesa, observasi, pemeriksaan fisisk serta dari pemeriksaan penunjang. '" Sumber data adalah klien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan rekam medis dan catatan lain. 4" &ata yang dikumpulkan difokuskan untuk mengidentifikasi status kesehatan klien masa lalu, status kesehatan klien saat ini, status biologis% psikologis%sosial%spiritual, respon terhadap terapi, harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal, resiko%resiko tinggi. ). Standar 77* &iagnosis 2eperawatan
+erawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun kriteria dalam proses ini adalah* 1" +roses diagnosa terdiri dari analisa, interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa masalah keperawatan. '" &iagnosa keperawatan terdiri dari* masalah (p", penyebab (", dan tanda atau gejala (S", atau terdiri dari masalh dan penyebab (+". 4" )ekerja dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosa keperawatan. 5" #elakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru. <. Standar 777* +erencanaan 2eperawatan
+erawat membuat rencana tindakan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. 2riteria prosesnya meliputi
1" +erncanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan perawatan. '" )ekerja sama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan. 4" +erencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. 5" #endokumentasikan rencana keperawatan &. Standar 7C * 7mplementasi keperawatan
+erawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuahan keperawatan. 2riteria dalam proses ini meliputi* 1" )ekerja sama dengan klien dalam tindakan rencana keperawatan. '" 2olaborasi dengan tim kesehatan lain 4" #elakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien. 5" #emberikan pendidikan kepada klien dan keluarga mengenai konsep, keterampilan asuahan diri serat membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakan. 6" #engkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawtan berdasarkan respon klien . Standar C * valuasi 2eperawatan
+erawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Adapun kriteria prosesnya adalah*
1" #enyusun rencana evaluasi dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus. '" #enggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembanagn ke arah pencapaian tujuan. 4" #emvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat. 5" )ekerja sama dengan klien dan keluarga untuk memodifikasi rencana asuahan keperawatan. 6" #endokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi hasil perencanaan.
Standard tersebut adalah pernyataan deskriptif mengenai tingkat penampilan yang diinginkan ada kulaitas struktur, proses atau hasil yang dapat dinilai (@ursallam, '$$'". ujuan pendokumentasikan asuhan keperawatan adalah untuk memudahkan menentukan kualitas perawat, klien, menjamin pendokumentasian kemajuan dan hubungan dengan hasil yang berfokus pada klien dan memudahkan konsistensi antar disiplin dan mengkomunikasikan tujuan tindakan dan kemajuan. Sumber penilaian adalah dokumentasi keperawatan yang merupakan bukti tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan disimpan pada masing% masing status atau pada tempat khusus, sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung gugat (&oenges, '$$$"
DA(TAR PUSTAKA +awlash, Deorge. . and /liva, +eter 9. Supervision for Today7s Schools -thedition. &anvers #A * ohn ;iley Son 7nc, '$$- p 1$" http*pendidikanbisnisonlinedbs.blogspot.com'$1$1$ pelaksanaan-supervisi .html, tanggal 1- uni '$11