BUKU PANDUAN MANAGEMEN NYERI
BAB I DEFINISI
1. Pen Pengertian Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat.yang han ya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologikal. Menurut beberapa tokoh atau sumber : •
I!P I!P 1"#" 1"#" $Inter $Internat nation ional al ssoc ssociat iation ion for the !tudy !tudy of Pain% Pain% nyeri nyeri adalah adalah & suatu suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusa kerusakan kan jaring jaringan an yang yang nyata nyata atau atau yang yang berpot berpotens ensii untuk untuk menimb menimbulk ulkan an kerusa kerusakan kan jaringan &, dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bah'a nyeri bersifat subyektif dima dimana na indi indivi vidu du memp mempel elaj ajar arii apa apa itu itu nyeri nyeri,, mela melalu luii penga pengala lama man n yang yang lang langsu sung ng berhubungan dengan luka $injuri%, yang dimulai dari a'al masa kehidupannya.
•
Pada tahun 1""", the (eteran)s *ealth dministration mengeluarkan kebijakan untuk memasukan nyeri sebagai tanda vital ke lima, jadi pera'at tidak hanya mengkaji suhu tubuh, nadi, tekanan darah dan respirasi tetapi juga harus mengkaji tentang nyeri.
•
!ternbach $1"+% mengatakan nyeri sebagai &konsep yang abstrak- yang merujuk kepada sensas sensasii pribadi pribadi tentang tentang sakit, sakit, suatu suatu stimul stimulus us berbaha berbahaya ya yang yang menggam menggambar barkan kan akan akan terjad terjadiny inyaa kerusa kerusakan kan jaring jaringan, an, suatu suatu pola pola respon respon untuk untuk melind melindung ungii organi organisme sme dari dari bahaya.
•
Mcaffery $1"#"% mengatakan nyeri sebagai penjelasan pribadi tentang nyeri ketika dia mengatakan tentang nyeri & apapun yang dikatakan tentang nyeri dan ada dimanapun ketika dia mengatakan hal itu ada &.
•
/amsuri /amsuri $0#% Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya.
0. /ujuan Mengidentifikasi seberapa parah nyeri dirasakan pasien dengan tepat, sehingga dapat segera diberikan tindakan medis untuk mengurangi resiko yang lebih fatal.
BAB II RUANG LINGKUP
1. Panduan managemen nyeri diterapkan kepada semua pasien baik ra'at inap, ra'at jalan, I23, dan pelayanan penunjang lainnya. 0. Pelaksana panduan adalah para tenaga kesehatan dan seluruh staf yang bekerja di 4umah !akit iremai. 5. Prinsip a. Petugas 4! harus mempunyai respon dan kepedulian terhadap pasien ra'at jalan, ra'at inap, dan 3!/ yang merasakan6mengalami nyeri akibat dari suatu penyakit. b. /ujuan: dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan menghindari keadaan yang lebih fatal. c. Petugas 4! menghargai setiap mekanisme yang dilakukan oleh pasien dalam merespon rasa nyeri sesuai dengan norma dan kepercayaan yang dianutnya. 7. 8e'ajiban dan tanggung ja'ab a. !taf 4! Memahami dan dapat menerapkan prosedur managemen nyeri sehingga dapat segera melaporkan kepada petugas medis yang ber'enang. b. Paramedis 1% Mempunyai respon dan kepedulian yang tinggi kepada seluruh pasien yang ada di 'ilayah kerjanya. 0% epat tanggap terhadap keluhan pasien khususnya nyeri. 5% !egera melaporkan keadaan nyeri pasien kepada dokter penanggung ja'ab pasien. c. 3okter 1% !egera merespon laporan medis. 0% !egera memberikan tindakan sesuai standar terapi. 5% dakan pemantauan dan pastikan pasien berkurang dari rasa nyeri.
BAB III TATA LAKSANA
Panduan managemen nyeri ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Tipe Dan Karakteristik Nyeri /enaga medis harus dapat mengetahui tentang karakteristik dan tipe nyeri untuk
langkah terapi selanjutnya. a. /ipe nyeri dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu : - Nyeri akut merupakan hasil dari injuri akut, penyakit atau pembedahan. - Nyeri kronik non keganasan dihubungkan dengan kerusakan jaringan yang dalam masa penyembuhan atau tidak progresif. - Nyeri kronik keganasan adalah nyeri yang dihubungkan dengan ka nker atau proses penyakit lain yang progresif. b. 8arakteristik Nyeri 8arakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau intensitas nyeri tersebut. 8lien sering kali diminta untuk mendeskripsikan nyeri sebagai yang ringan, sedang atau parah. Namun, makna istilah9istilah ini berbeda bagi pera'at dan klien. 3ari 'aktu ke 'aktu informasi jenis ini juga sulit untuk dipastikan. 1% Intensitas eberapa faktor yang mempengaruhi nyeri : 3istraksi atau konsentrasi dari klien pada suatu kejadian !tatus kesadaran klien Nyeri dapat berupa : ringan, sedang, berat atau tak tertahankan. Perubahan dari intensitas nyeri dapat menandakan adanya perubahan kondisi patologis dari klien. 0% ;aktu dan
berapa lama> bagaimana timbulnya dan juga interval tanpa nyeri dan kapan nyeri terakhir timbul. 5% 8ualitas 3eskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dari nyeri. njurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui: nyeri kepala mungkin dikatakan &ada yang membentur kepalanya-, nyeri abdominal dikatakan &seperti teriris pisau-. 7% Perilaku Non (erbal eberapa perilaku nonverbal yang dapat kita amati antara lain : ekspresi 'ajah, gemeretak gigi, menggigit bibir ba'ah dan lain9lain. ?% @aktor Presipitasi eberapa faktor presipitasi yang akan meningkatkan nyeri : lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba9tiba, stressor fisik dan emosi.
2. Penyea !an "akt#r Yan$ Me%pen$ar&'i Resp#n Nyeri Penyebab Nyeri
a. /rauma 1% Mekanik 4asa nyeri timbul akibat ujung9ujung saraf bebas mengalami kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain9lain. 0% /hermis Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin, misal karena api dan air. 5% 8hemis /imbul karena kontak dengan Aat kimia yang bersifat asam atau basa kuat. 7% Blektrik /imbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar. b. Neoplasma 1% Cinak 0% 2anas c. Peradangan Nyeri terjadi karena kerusakan ujung9ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya : abses d. 2angguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah. e. /rauma psikologis
@aktor yang mempengaruhi respon nyeri a. Dsia nak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga pera'at harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang de'asa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan. b. Cenis kelamin 2ill $1""% mengungkapkan laki9laki dan 'nita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya $eE: tidak pantas kalo laki9laki mengeluh nyeri, 'anita boleh mengeluh nyeri%. c. 8ultur Frang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri misalnya seperti suatu daerah menganut kepercayaan bah'a nyeri
adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri. d. Makna nyeri erhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan bagaimana mengatasinya. e. Perhatian /ingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut 2ill $1""%, perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. /ehnik relaksasi, guided imagery merupakan f.
tehnik untuk mengatasi nyeri. nsietas emas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas.
g. Pengalaman masa lalu !eseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri. h. Pola koping Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi i.
nyeri. !upport keluarga dan sosial Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan dan perlindungan
Intensitas Nyeri Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun,
pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri $/amsuri, 0#%. (. Ska)a !an K)asi"ikasi Nyeri !kala Nyeri
Menurut smeltAer, !. bare .2 $00% adalah sebagai berikut: !kala Nyeri Numerik
: /idak nyeri
195
: Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
79+
: Nyeri sedang : !ecara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.
#9"
: Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapatdiatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi.
1
: Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.
K)asi"ikasi Nyeri a. Menurut /empat 1% Periferal Pain a% !uperfisial Pain $Nyeri Permukaan% b% 3eep Pain $Nyeri 3alam% c% 4effered Pain $Nyeri lihan% Nyeri yang dirasakan pada area yang bukan merupakan sumber nyerinya. 0% entral Pain /erjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak,
dll. 5% Psychogenic Pain Nyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari trauma psikologis. 7% Phantom Pain Phantom Pain merupakan perasaan pada bagian tubuh yang sudah tak ada lagi, contohnya pada amputasi. Phantom pain timbul akibat dari stimulasi dendrit yang berat dibandingkan dengan stimulasi reseptor biasanya. Fleh karena itu, orang tersebut akan merasa nyeri pada area yang telah diangkat. ?% 4adiating Pain
Nyeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke jaringan sekitar. b. Menurut !ifat 1% Insidentil : timbul se'aktu9'aktu dan kemudian menghilang 0% !teady : nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam 'aktu yang lama 5% ParoEysmal : nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya menetal 1 G 1? menit, lalu menghilang dan kemudian timbul kembali. 7% Intractable Pain : nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. ontoh pada arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan kontraindikasi akibat dari lamanya penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan. c. Menurut erat 4ingannya 1% Nyeri ringan : dalam intensitas rendah 0% Nyeri sedang : menimbulkan suatu reaksi fisiologis dan psikologis 5% Nyeri erat : dalam intensitas tinggi
d. Menurut ;aktu !erangan /erdapat beberapa cara untuk mengklasifikasikan tipe nyeri. Pada tahun 1"+, The National Institutes of Health Concencus Conference of Pain mengkategorikan nyeri menurut penyebabnya. Partisipan dari konferensi tersebut mengidentifikasi 5 $tiga% tipe dari nyeri : akut, 8ronik Malignan dan 8ronik Nonmalignan. Nyeri akut timbul akibat dari cedera akut, penyakit atau pembedahan. Nyeri 8ronik Nonmalignan diasosiasikan dengan cedera jaringan yang tidak progresif atau yang menyembuh. Nyeri yang berhubungan dengan kanker atau penyakit progresif disebut hronic Malignant Pain. Meskipun demikian, pera'at biasanya berpegangan terhadap dua tipe nyeri dalam prakteknya yaitu akut dan kronis : 1% Nyeri kut Nyeri akut biasanya berlangsung singkat, misalnya nyeri pada fraktur. 8lien yang mengalami nyeri akut baisanya menunjukkan gejala9gejala antara lain: perspirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, dan pallor 0% Nyeri 8ronis Nyeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam 'aktu lebih lama dan klien sering sulit mengingat sejak kapan nyeri mulai dirasakan.
*. +ara Men$atasi Nyeri a. /indakan @armakologis
Dmumnya nyeri direduksi dengan cara pemberian terapi farmakologi. Nyeri ditanggulangi dengan cara memblokade transmisi stimulant nyeri agar terjadi perubahan persepsi dan dengan mengurangi respon kortikal terhadap nyeri adapun obat yang digunakan untuk terapi nyeri adalah : 1%
nalgesik Narkotik Fpiat merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri pada klien, untuk nyeri sedang hingga nyeri yang sangat berat. Pengaruhnya sangat bervariasi tergantung fisiologi klien itu sendiri. 8lien yang sangat muda dan sangat tua adalah yang sensitive terhadap pemberian analgesic ini dan hanya memerlukan dosisi yang sangat rendah untuk meringankan nyeri $
0%
nalgesik
5% nalgesik yang dikontrol klien !istem analgesik yang dikontrol klien terdiri dari Infus yang diisi narkotik menurut
resep,
dipasang
dengan pengatur pada lubang injeksi
intravena.
Pengandalian analgesik oleh klien adalah menekan sejumlah tombol agar masuk sejumlah narkotik. ara ini memerlukan alat khusus untuk mencegah masuknya obat pada 'aktu yang belum ditentukan. nalgesik yang dikontrol klien ini penggunaanya lebih sedikit dibandingkan dengan cara yang standar, yaitu secara intramuscular.
Penggunaan narkotik yang dikendalikan klien dipakai pada klien dengan nyeri pasca bedah, nyeri kanker, krisis sel.
7% Fbat G obat nonsteroid Fbat G obat nonsteroid antiinflamasi bekerja terutama terhadap penghambatan sintesa prostaglandin. Pada dosis rendah obat G obat ini bersifat analgesik. Pada dosis tinggi, obat obat ini bersifat antiinflamatori sebagai tambahan dari khasiat analgesik. Prinsip kerja obat ini adalah untuk mengendalikan nyeri sedang dari dismenorea, arthritis dan gangguan musculoskeletal yang lain, nyeri postoperative dan migraine. N!I3 digunakan untuk menyembuhkan nyeri ringan sampai sedang.
. /indakan Non @armakologis
Menurut /amsuri $0+%, selain tindakan farmakologis untuk menanggulangi nyeri ada pula tindakan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri terdiri dari beberapa tindakan penaganan berdasarkan :
Penanganan fisik6stimulasi fisik meliputi : 1% !timulasi 8ulit $utaneus% a% 8ompres hangat •
3apat dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri.
•
!ebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.H H 3ampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.
b% 8ompres dingin ang digunakan adalah kantong berisi es batu $cold pack), bisa juga berupa handuk yang dicelupkan ke dalam air dingin. 3ampak
fisiologisnya
adalah vasokonstriksi
$pembuluh
darah
penguncup% dan penurunan metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan
pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri, dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot. Melakukan kompres harus hati9hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis $kematian sel%. Dntuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 5 menit. c% Massase Massase kulit memberikan efek penurunan kecemasan dan ketegangan otot. 4angsangan masase otot ini dipercaya akan merangsang serabut berdiameter besar, sehingga mampu mampu memblok atau menurunkan impuls nyeri. 0%
!timulasi electric $/BN!% ara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara ini bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. isa dilakukan dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan kantong es dan stimulasi saraf elektrik transkutan $/BN!6 transcutaneus electrical nerve stimulation%. /BN! merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar.
5%
kupuntur kupuntur merupakan pengobatan yang sudah sejak lama digunakan untuk mengobati nyeri. Carum G jarum kecil yang dimasukkan pada kulit, bertujuan menyentuh titik9titik tertentu, tergantung pada lokasi nyeri, yang dapat memblok transmisi nyeri ke otak.
7% Plasebo Plasebo dalam bahasa latin berarti saya ingin menyenangkan merupakan Aat tanpa kegiatan farmakologik dalam bentuk yang dikenal oleh klien sebagai &obat- seperti kaplet, kapsul, cairan injeksi dan sebagainya.
Intervensi perilaku kognitif meliputi : 1, Intervensi !ecara umum intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri dibagi menjadi 0 bagian besar, yaitu :
a% Non @armakologik intervention : 3istraksi, 4elaksasi, !timulasi 8utaneus. b% @armakologi Intervention. 4elaksasi otot rangka dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan keteganggan otot yang mendukung rasa nyeri. /eknik relaksasi mungkin perlu diajarkan bebrapa kali agar mencapai hasil optimal. 3engan relaksasi pasien dapat mengubah persepsi terhadap nyeri. /eknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan memberikan beberapa keuntungan, antara lain : a% 4elaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan dengan nyeri atau stress. b% Menurunkan nyeri otot. c% Menolong individu untuk melupakan nyeri. d% Meningkatkan periode istirahat dan tidur. e% Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain. f% Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul akibat nyeri. !te'art $1"#+: "?"%, menganjurkan beberapa teknik relaksasi berikut : a% 8lien menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru b% !ecara perlahan9lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa nyaman hal tersebut c% 8lien bernafas dengan irama normal dalam beberapa 'aktu d% 8lien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan9lahan, pada saat ini biarkan telapak kaki relaks. Pera'at minta kepada klien untuk mengkonsentrasikan fikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat. e% Dlangi langkah 7 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot9otot lain f% !etelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan. ila nyeri menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
0% Dmpan balik biologis /erapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap
respon tersebut. /erapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren, dengan cara memasang elektroda pada pelipis. *ipnotis> membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif. H3istraksi> mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. 3istraksi visual $melihat /( atau pertandingan bola%, distraksi audio $mendengar musik%, distraksi sentuhan $massase, memegang mainan%, distraksi intelektual $merangkai puAAle, main catur%. eberapa teknik distraksi, antara lain : a% Nafas lambat, berirama b% Massage and !lo', 4hythmic reathing c% 4hytmic !inging and /apping d% ctive
BAB IDKUMENTASI
1. Pe)ap#ran !etiap insiden6kejadian berkaitan dengan nyeri yang ditindaklanjuti dengan tindakan
medis harus didokumentasikan dalam rekam medik, tanpa asuhan kepera'atan dan instruksi dokter. 2. Re"erensi a. !yaifuddin. $1""#%. Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi90. Cakarta : B2. *lm :
b. c. d. e.
105915+. Prasetyo Nian !igit. $01%. Konsep dan Proses Keperawatan Neri. Cakarta : 2raha Ilmu http:66contoh9askep.blogspot.com606"6manajemen9nyeri.html http:66Jittun.blogspot.com60616konsep9dasar9nyeri.html http:66hidayat0.'ordpress.com60"676116manajemen9nyeri6
irebon,
017
8epala 4umah !akit iremai
dr. *andy *ernandy ulia'an,!p.M