BUKU PANDUAN
PROGRAM INDERA
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS NGANCAR Jl, kelud No128 Kec Ngancar Email :
[email protected] [email protected]
BAB I
DEFINISI
Manusia mempunyai 5 indera yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera pembau (hidung), indera pengecap (lidah) dan indera peraba (kulit). Indera memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia karena dengan alat inderalah kita bisa mengetahui keadaan luar yang terjadi di tubuh kita. Tanpa alat indera mungkin manusia tidak akan bisa melakukan aktifitas. Dengan fungsinya yang begitu fital, apa jadinya jika terjadi gangguan ataupun adanya penyakit di alat indera? Kelima alat indera tersebut bisa mengalami gangguan atau penyakit. 1. Penyakit pada indera penglihatan antara lain : A. Miopi (rabun jauh) adalah gangguan dimana pasien kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda atau tulisan yang jaraknya jauh dengan jelas. B. Hipermetropi (rabun dekat) adalah gangguan dimana pasien kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda atau tulisan yang jaraknya dekat dengan jelas. C. Presbiopi (mata tua) adalah gangguan dimana pasien kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda atau tulisan yang jaraknya jauh maupun dekat dengan jelas. D. Rabun senja atau rabun ayam adalah gangguan penglihatan akibat kekurangan vitamin A. Akibatnya pasien kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang menuju gelap atau saat senja hari. E. Katarak adalah gangguan pada mata dimana lensa mata menjadi mengeruh. Disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau faktor usia. 2. Penyakit pada indera pengecap antara lain :
A. Sariawan adalah erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau di pipi. Disebabkan kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh. B. Kanker lidah merupakan kanker mulut, disebabkan karena tembakau dan alkohol. C. Glosoptosis adalah penyakit pada lidah yang berupa lidah tertarik ke belakang. Bila terjadi pada bayi baru lahir dan anak-anak sangat berbahaya, karena sewaktu-waktu lidah bisa menutupi saluran nafas, bila tidak ditangani segera akan menyebabkan kematian. D. Glossopyrosis adalah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun tanpa gejala. Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang. E. Atrophic glossitis adalah penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa. Lidah tampak licin dan mengkilat. Disebabkan kekurangan zat besi. 3. Penyakit pada indera pendengaran antara lain : A. Penumpukan kotoran (serumen) menghalangi getaran suara masuk ke gendang telinga sehingga pendengaran dapat terganggu. B. Presbikusis adalah kerusakan sel syaraf pendengaran umumnya terjadi pada usia lanjut. C. Gendang telinga pecah disebabkan mendengarkan suara yang terlalu keras atau gendang telinga terkena benda tajam. D. Otosklerosis adalah kelainan pada tulang sanggurdi ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil. 4. Penyakit pada indera peraba antara lain : A. Kudis disebabkan tungau (Sarcoptes scabiei), pasien merasa gatal yang luar biasa. Sering dijumpai pada anak-anak. Biasanya ditemukan di selasela jari tangan, pergelangan tangan dan pinggang batas celana.
B. Eksim ditandai badan meradang dan iritasi. disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. C. Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada, bahkan di lengan atas. Disebabkan tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran. D. Panu adalah penyakit disebakan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal, bisa terasa semakin gatal jika terkena keringat. E. Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit, ditandai kulit membengkak, memerah dan gatal-gatal. 5. Penyakit pada indera pembau antara lain : A. Pilek adalah gejala yang timbul karena influenza, disebabkan oleh virus. B. Influenza (flu) adalah penyakit yang ditandai gejala batuk, pilek dan terkadang suhu badan meningkat. C. Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran tenggorokan. Saat terkena alergi, biasanya pasien bersin-bersin. D. Sinusitis merupakan peradangan pada sinus yang terjadi pada ronggarongga hidung.
BAB II RUANG LINGKUP
Kegiatan
pelayanan
kesehatan
Indera
di
Puskesmas
terutama
pemeliharaan kesehatan mata dan pencegahan kebutaan serta pemeliharaan kesehatan telinga dan pencegahan ketulian oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat, meliputi : 1. Promotif dengan melakukan penyuluhan kesehatan indera. 2. Preventif
dengan
melakukan
deteksi
dini
(skreening)
gangguan
penglihatan antara lain katarak, glaukoma, xeropththalmia, kelainan refraksi. 3. Kuratif dengan melakukan pelayanan dasar dan rujukan. 4. Rehabilitatif dengan melakukan pearawatan pasien post operasi katarak. Kegiatan di dalam gedung program indera antara lain : 1. Penyuluhan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran secara langsung kepada pengunjung Puskesmas dengan sasaran kelompak maupun individu. 2. Penjaringan kasus penyakit mata dan kebutaan serta gangguan fungsi penglihatan melalui rawat jalan di Balai Pengobatan Umum dan di Poli MTBS. 3. Penjaringan kasus penyakit telinga dan ketulian melalui rawat jalan di Balai Pengobatan Umum dan di Poli MTBS. 4. Pemeriksaan dan tindakan medis pelayanan kesehatan indera primer yang meliputi : a. Melakukan anamnesa b. Mengukur dan menentukan tajam penglihatan (visus) c. Melakukan pemeriksaan lapang pandangan
d. Memeriksa dan menetukan ada tidaknya kelainan penglihatan warna dengan tes Ishihara e. Melakukan perawatan pasca operasi katarak dan pterigium f. Memeriksa, menangani dan mengobati penyakit mata dan telinga bagian luar g. Melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata dan telinga 5. Memberikan Rujukan kasus penyakit mata dan telinga ke Rumah Sakit. Kegiatan di luar gedung program indera antara lain : 1. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, anak sekolah, kelompok pekerja non formal, ibu PKK. 2. Penjaringan kasus-kasus gangguan penglihatan dan kebutaan, kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian oleh kader, guru UKS, dan petugas kesehatan. 3. Pemberian kapsul vitamin K 2 kali dalam setahun yaitu buan Fabruari dan Agustus pada balita usia 6-11 bulan (100.000 IU/kapsul biru), balita 1-5 tahun (200.000 IU/kapsul merah). Sedang pada ibu nifas (kurang dari 42 hari diberikan 2 kali 200.000 IU). 4. Pengobatan kasus-kasus mata dan telinga serta pertolongan pertama pada kedaruratan mata dan telinga dilakukan oleh dokter puskesmas atau tenaga perawat puskesmas dengan bimbingan dokter puskesmas. 5. Rujukan kasus ke puskesmas.
BAB III TATALAKSANA
Pelaksanaan pelayanan indera pendengaran di puskesmas antara lain: 1. Konsep PEHC (Primary Ear and Hearing Care). a. Penyuluhan dari tenaga kesehatan kepada masyarakat tentang indera pendengaran dan ketulian. b. Melakukan deteksi dini, diagnosis, dan penatalaksanaan masalah kesehatan telinga. c. Melakukan rujukan ke pihak Rumah Sakit. 2. Pengembangan SDM dan meningkatkan teknologi. a. Melaksanakan pelatihan atau kursus tambahan bagi petugas kesehatan. b. Mengembangkan penelitian dan strategi pelatihan untuk memperoleh data jumlah gangguan kesehatan telinga. 3. Pembinaan peran serta masyarakat Dilaksanakan kepedulian
untuk masyarakat
meningkatkan serta
enjalin
pengetahuan kemitraan
dan dalam
penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. Pelaksanaan pelayanan indera penglihatan di puskesmas antara lain: 1. Sosialisasi a. Penyuluhan
dari
tenaga
kesehatan
kepada
staf
puskesmas, lintas sektor, kader kesehatan, guru sekolah, dan masyarakat umum tentang indera penglihatan dan kebutaan.
b. Melakukan deteksi dini, diagnosis, dan penatalaksanaan masalah kesehatan mata. c. Melakukan rujukan ke pihak Rumah Sakit. 2. Pengembangan SDM dan meningkatkan teknologi. a. Melaksanakan pelatihan atau kursus tambahan bagi petugas kesehatan. c. Mengembangkan penelitian dan strategi pelatihan untuk memperoleh data jumlah gangguan kesehatan mata. 3. Pembinaan peran serta masyarakat Dilaksanakan kepedulian
untuk masyarakat
meningkatkan serta
enjalin
pengetahuan kemitraan
penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan.
dan dalam