BUKU INFORMASI DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG Tingkat Dasar 2017
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan selesainya penyusunan buku Informasi Diklat Penyelenggaraan Gedung Tingkat Dasar. Diklat ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta pendidikan dan pelatihan di bidang penyelenggaraan gedung yang berasal dari kalangan pegawai pemerintah daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN). Diklat Penyelenggaraan Gedung Tingkat Dasar ini terdiri dari tiga belas mata Diklat, yaitu: Pengantar penyelenggaraan bangunan gedung, Fungsi, klasifikasi dan persyaratan bangunan gedung, Perencanaan teknis bangunan gedung, Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung, Pengawasan konstruksi bangunan gedung, Pemanfaatan
bangunan gedung, Pelestarian bangunan gedung,
Pembongkaran bangunan gedung, Perizinan bangunan gedung, Pendataan
bangunan
gedung,
Pembinaan
penyelenggaraan
bangunan gedung, Peran masyarakat, Sanksi administrasi
dan
pidana Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan pedoman ini. penyempurnaan maupun perubahan pedoman di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan, dan peraturan yang terus menerus terjadi. Harapan kami tidak lain, pedoman ini dapat memberikan manfaat.
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN........................................................................4 1.1.
Latar belakang.........................................................................4
1.2.
Filosofi.....................................................................................5
1.3.
Prinsip Diklat...........................................................................7
BAB II RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT..........9 2.1.
Nama Program Diklat..............................................................9
2.2.
Standar Kompetensi................................................................9
2.3.
Kompetensi Dasar...................................................................9
2.4.
Materi Diklat..........................................................................10
2.5.
Diskripsi Singkat....................................................................10
BAB III PESERTA DAN INSTRUKTUR..............................................12 3.1.
Kualifikasi Peserta.................................................................12
3.2.
Kualifikasi Pengajar / Instruktur.............................................12
BAB IV PENYELENGGGARAAN DIKLAT.........................................12 4.1.
Penyelenggara Diklat............................................................12
4.2.
Alokasi Waktu........................................................................13
BAB V. SERTIFIKAT...........................................................................14 BAB VI. BAHAN AJAR........................................................................15 BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BAB I
PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dapat diartikan sebagai
akuisisi
dari
pengetahuan
(knowledge/kognitif),
ketrampilan
(skills/psikomotorik), dan sikap (attitudes/afektif) yang memampukan manusia untuk mencapai tujuan individual dan organisasi saat ini dan dimasa depan. Dalam terminologi lain, pendidikan adalah suatu proses, teknis dan metode belajar mengajar dengan maksud mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standard yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelatihan adalah mengembangkan peserta
diklat sebagai individu dan
mendorong mereka menjadi lebih percaya diri dan berkemampuan dalam hidup dan pekerjaannya. Oleh karenanya BPSDM PU melakukan Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan Bangunan Gedung untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan serta perilaku yang berguna untuk mencari kecocokan antara kemampuan dan permintaan kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Pembangunan gedung negara pada prinsipnya bermuara pada tertib pembiayaan, tertib mutu atau kualitas dan tertib waktu pelaksanaan pembangunan. Hal ini didasari bangunan gedung negara harusnya merupakan contoh bagi penyelenggaraan bangunan gedung
pada
umumnya,
yang
mengedepankan
pemenuhan
persyaratan administratif dan teknis. Pada UU No. 28 Tahun 2008 tentang Bangunan gedung yang telah disempurnakan menjadi PERMEN PUPR NO. 05/PRT/M/2016 BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
Tentang ijin mendirikan bangunan gedung. Dalam penyempurnaan sebagai penyesuaian kondisi saat ini sesuai dengan perintah presiden untuk melakukan review dan inovasi terutama guna meningkatakan iklim investasi dengan menyederhanakan waktu dan prosedur perizinan, Perubahan Regulasi terkait penyelenggaraan bangunan gedung, Pendetaialan proses penyelanggaran IMB sesuai dengan kompleksitas. Selain itu peraturan tenatang pendirian bangunan gedung pada tiap daerah diatur pada PERDA BG yang tetap megacu pada UU dan PERMEN. Latar belakang pentingnya pendampingan implementasi
PERDA BG,
pentingnya
peruabahan
paradigma
penyelenggaraan bangunan gedung pasca terbitanya Perda BG yaitu IMB sebagai alat untuk menarik restribusi bagi PAD, administrasi bangunan gedung, Teknis Bangunan sebatas pemenuhan KDB, KLB, GSB dan ketinggian bangunan, setelah adadanya PERDA BG maka OMB + SLF memiliki fungsi sebagi control pemenuhan persyaratan administrative , fungsi control teknis, Fungsi control tata BG Lingkungan dan Kepastian Hukum. 1.2.
Filosofi
Kurikulum sering menjadi bahan perbincangan oleh berbagai pihak, misalnya, ketika sebagian anggota masyarakat melihat hasil (out-put) dari suatu lembaga pendidikan yang belum mencerminkan apa yang diharapkannya, selalu menuding bahwa kurikulum lembaga tersebut tidak baik. Secara etimologis istilah kurikulum yang dalam bahasa Inggris ditulis ‘curriculum’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘curir’ yang berarti ‘pelari’, dan ‘curere’ yang berarti ‘tempat berpacu’. Tidak heran jika dilihat dari arti harafiahnya, istilah kurikulum tersebut pada awalnya BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
digunakan dalam dunia Olah raga, seperti bisa diperhatikan dari arti “pelari dan tempat berpacu”, yang mengingatkan kita pada jenis olah raga Atletik. Berawal dari makna “curir” dan “curere” kurikulum berdasarkan istilah diartikan sebagai “Jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memeroleh penghargaan”. Pengertian tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam dunia pendididikan dan diartikan sebagai “Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir program demi memeroleh ijazah” Dari kedua pengertian tersebut di atas, terdapat tiga unsur penting yang dapat dijadikan dasar pemikiran untuk memahami pengertian kurikulum, yakni sebagai berikut. 1. Mata pelajaran; yaitu isi kurikulum (content) yang harus dipelajari oleh siswa, agar memeroleh pengalaman belajar (kompetensi) yang diharapkan, sehingga di akhir program layak mendapat penghargaan/sertifikat. 2. Aktivitas; yang dalam rumusan pengertian di atas berbunyi
“yang harus ditempuh” yaitu proses yang harus dilakukan oleh siswa untuk memelajari mata pelajaran/sumber pembelajaran, sehingga memiliki kemampuan (kompetensi) dan akhirnya layak diberi sertifikat/ijazah. 3. Penghargaan/Ijazah; yaitu suatu bukti yang mengindikasikan
bahwa
seorang
siswa
pendidikan/pembelajaran,
telah
sehingga
melakukan berhak
proses
mendapatkan
penghargaan seperti dalam bentuk ijazah atau sertifikat yang menyatakan siswa tersebut telah mencapai kompetensi yang ditentukan. Filosofi pelatihan ini diselenggarakn dengan memperhatikan : 1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi) BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
2. Berorientasi kepada peserta 3. Berbasis kompetensi 4. Berdasarkan azas manfaat, artinya setelah menyelesaikan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai pengawas pelaksanaan penyelenggaraan bangunan gedung 1.3.
Prinsip Diklat
Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dilaksanakan dengan berprinsip pada: 1. Berorientasi kepada profesionalisme, yaitu : a. Sesuai dengan kemampuan dan keahlian b. Sesuai kewenangan dan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) serta tanggung jawab 2. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), di mana selama diklat peserta berhak untuk : a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks pelatihan. c. Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran 3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk : a. Menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BAB II
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 2.1.
Nama Program Diklat
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Tingkat Dasar 2.2.
Standar Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan akan mampu memahami dan menerapkan Manajemen Penyelenggaraan Bangunan Gedung. 2.3.
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan akan mampu : 1. Mengimplementasikan
konsep
penyelenggaraan
bangunan
gedung 2. Memahami fungsi, klasifikasi dan persyaratan bangunan gedung 3. Memahami dan melaksanakan perencanaan teknis bangunan gedung 4. Menjelaskan pelaksanaan konstruksi bangunan gedung 5. Memahami pengawasan konstruksi bangunan gedung 6. Melaksanakan kebijakan, manajemen, persyaratan, lingkup, tata cara dan metode
pemeliharaan dan perawatan bangunan;
pemeriksaan berkala serta pengawasan pemanfaatan gedung 7. Menggunakan
kebijakan
pelestarian
bangunan
gedung,
persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, pemberian kompensasi, insentif dan disinsentif pada bangunan gedung cagar budaya yang dilestarikan 8. Memahami dan melaksanakan pembongkaran bangunan gedung BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
9. Memahami dan melaksanakan perizinan bangunan gedung 10. Memahami dan melaksanakan Pendataan Bangunan Gedung 11. Memahami dan melaksanakan Pembinaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung 12. Memahami
Peranan
Masyarakat
dalam
Penyelenggaraan
Bangunan Gedung 13. Menentukan Sanksi Administrasi
dalam Penyelenggaraan
Bangunan Gedung 2.4.
Materi Diklat
1. Pengantar penyelenggaraan bangunan gedung 2. Fungsi, klasifikasi dan persyaratan bangunan gedung 3. Perencanaan teknis bangunan gedung 4. Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung 5. Pengawasan konstruksi bangunan gedung 6. Pemanfaatan bangunan gedung 7. Pelestarian bangunan gedung 8. Pembongkaran bangunan gedung 9. Perizinan bangunan gedung 10. Pendataan bangunan gedung 11. Pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung 12. Peran masyarakat 13. Sanksi administrasi dan pidana 2.5.
Diskripsi Singkat
Diklat Penyelenggaraan Bangunan Gedung Tingkat Dasar ini membekali para peserta agar mampu memahami dan melaksanakan manajemen penyelenggaraan bangunan gedung terkait fungsi dan persyaratan bangunan gedung, perencanaan teknis, pelaksanaan BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
konstruksi, pengawasan konstruksi, pengwasan konstruksi, pemanfaatan, pelestarian, pembongkaran, perizinan bangunan gedung, pendataan bangunan gedung, pembinaan, peran masyarakat, sanksi.
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BAB III
PESERTA DAN INSTRUKTUR 3.1. Kualifikasi Peserta 1. Pendidikan minimal a. S1 (Umum) b. D3 (2 tahun) & minimal D4 (1 tahun) 2. Jabatan a. Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (ASN dan P3K) b. SKPD Bidang Penyelenggaraan Bangunan Gedung
3.2. Kualifikasi Pengajar / Instruktur Instruktur / pengajar adalah tenaga widyaiswara aktif, widyaiswara purnabakti, jafung, struktural, profesional yang memiliki kualifikasi : 1. Memahami Penyelenggaraan Bangunan Gedung 2. Mempunyai pengalaman dalam bidang bangunan gedung
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BAB IV
PENYELENGGGARAAN DIKLAT 4.1.
Penyelenggara Diklat
Penyelenggara dari Diklat Penyelenggara Bangunan Gedung Tingkat Dasar ini adalah balai Diklat wilayah BPSDM Kementerian PU. 4.2.
Alokasi Waktu
Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka materi pelatihan akan diberikan sebanyak 78 Jam Pelajaran (JP) untuk setiap kelompok peserta. Rincian alokasi JPL untuk setiap materi tersebut adalah sebagai berikut: No I 1 2 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 III
Nama Mata Diklat Mata Diklat Umum Kebijakan dan strategi penyelenggaraan bangunan gedung Pengantar penyelenggaraan bangunan gedung Mata Diklat Utama Fungsi, klasifikasi dan persyaratan bangunan gedung Perencanaan teknis bangunan gedung Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung Pengawasan konstruksi bangunan gedung Pemanfaatan bangunan gedung Pelestarian bangunan gedung Pembongkaran bangunan gedung Perizinan bangunan gedung Pendataan bangunan gedung Pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung Peran masyarakat Sanksi administrasi dan pidana Kunjungan lapangan Seminar Mata Diklat Penunjang
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
JP 3 2 6 6 8 5 6 4 4 4 3 4 3 4 8 6
1 Ice breaking/Dinamika Kelompok 17 Jumlah Total MD Jumlah hari (1 hari = 11 JP)
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
2 78 7,09
BAB V
SERTIFIKA T Kepada peserta yang memenuhi persyaratan akan diberikan sertifikat kelulusan telah mengikuti Diklat Pembiayaan Perumahan Tingkat Dasar yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atas nama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan panitia penyelenggara. Persyaratan tersebut adalah: 1.
Mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan ketentuan kehadiran
minimal 90% dari keseluruhan jam pertemuan. 2. Dinyatakan lulus oleh penyelenggara berdasarkan hasil evaluasi.
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BAB VI
BAHAN AJAR Bahan ajar Diklat ini akan disampaikan untuk setiap mata ajar/Diklat dalam bentuk: 1. Panduan Instruktur Panduan instruktur menjadi pegangan bagi instruktur dalam melaksanakan tugas pembelajaran untuk setiap mata ajar. Panduan instruktur ini mencakup: a. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD) b. Rencana Pembelajaran Mata Diklat (RPMD) c. Modul Mata Diklat d. Bahan Tayang Modul 2. Modul Mata Diklat Modul mata Diklat terutama menjadi pegangan bagi peserta Diklat dan dapat digunakan untuk pembelajaran secara mandiri.
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
BUKU PANDUAN DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG